Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Sejarah Kepemimpinan Islam


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Studi Kepemimpinan Islam (A)
Dosen Pengampu Dr. Anies Masduqi

Disusun Oleh :

Andika Satria Kumala


Arfinia Ulfa
Moh. Rofqil Bazikh
Nurul Fathiyah
Wildan Nur Yusup Ibrahim
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................3
Latar Belakang .....................................................................................................................................3
Rumusan Masalah................................................................................................................................3
Pembahasan ............................................................................................................................................3
Mengenal Kepemimpinan Islam Dalam Al-Quran ...............................................................................3
Struktur pemerintahan ........................................................................................................................4
Sejarah Khilafah ...................................................................................................................................5
Khilafah Pertama .............................................................................................................................5
Khilafah kedua .................................................................................................................................5
Khilafah ketiga .................................................................................................................................6
Khilafah keempat .............................................................................................................................6
PENUTUP ..................................................................................................................................................7
Kesimpulan ..........................................................................................................................................7
Kritik Dan Saran ...................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................8
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Islam sebagai agama wahyu, bagi setiap Muslim menjadi kerangka acuan paripurna untuk
seluruh kehidupannya. Islam, dengan demikian merupakan sebuah agama penyatu yang lengkap (a
relegion of Complete integration).1 Dalam kontek sejarah, untuk pertama kalinya kita melihat ajaran
mengenai pembangunan manusia melalui integrasi yang utuh dengan dirinya sendiri, dengan
masyarakat, dengan alam semesta, dan bahwa integrasi ini berdasarkan atas adanya Allah SWT: Tuhan
Yang Maha Esa dalam seluruh eksistensinya.
Islam dan politik, adalah dua kata yang tidak pernah sepi menjadi perbincangan (discourse) dalam
khazanah intelektual muslim sebagai ideal Islam. Dalam rentang realitas sejarah Islam, banyak dari para
pemikir Islam klasik, modern dan neo modern, yang mencoba memberikan sebuah penjelasan
hubungan antara Islam dan politik, dengan beragam cara pendekatan dan metode yang berbeda-beda.

Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Khilafah atau Kepemimpinan Islam menurut Al-
Quran ?
2. Bagaimana Struktur Khilafah?
3. Jelaskan Sejarah Kepemimpinan Islam atau Khilafah !

Pembahasan
Mengenal Kepemimpinan Islam Dalam Al-Quran

Pada dasarnya arti khilafah adalah sebuah sistem kepemimpinan umum bagi umat
musilm di seluruh dunia. Kepemimpinan Khilafah dipimpin oleh Khalifah, dapat juga
disebut Imam atau Amirul Mukminin. Arti khilafah adalah berasal dari kata kha-la-fa,
yang berarti menggantikan. Istilah Khalifah diambil berdasarkan Al-Qur'an surat Al-
Baqarah ayat 30. Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai
Khilafah apabila menerapkan Islam sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum,
serta mengikuti cara kepemimpinan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dalam
menjalankan pemerintahannya. Meski dengan penamaan atau struktur yang berbeda,
kepemimpinan ini tetap berpegang pada prinsip yang sama, yaitu sebagai otoritas
kepemimpinan umat Islam di seluruh dunia. Gambaran penerapan arti khilafah adalah
ketika sebuah Negara Khilafah berdiri atas persetujuan seluruh umat Islam, dibai'at
lah seorang Khalifah. Setelah dibai'atnya khalifah secara sah, maka pendirian Negara
Khilafah maupun pembai'atan Khalifah lain setelahnya menjadi tidak sah. Hal ini

1 Muhammad Harfin Zuhdi, MA, Konsep Kepemimpinan Dalam Islam Persefektif Islam, Hal 36.
berdasarkan hadits Nabi Muhammad tentang pembai'atan Khalifah.
Adapun ayat-ayat yang menunjukkan istilah khalifah baik dalam bentuk mufrad
maupun jamaknya, antara lain :

ٰۤ
ُ‫الد َم ٰۤا َۚ َء َونَحْن‬
ِ ُ‫ض َخ ِل ْيفَةً ۗ قَالُ ْْٓوا اَتَجْ عَ ُل فِ ْي َها َم ْن يُّ ْفسِ دُ فِ ْي َها َويَ ْس ِفك‬ َ ْ ‫ي َجا ِع ٌل فِى‬
ِ ْ‫اْلر‬ ْ ِ‫َواِذْ قَا َل َربُّكَ ل ِْل َمل ِٕى َك ِة ِان‬
َ‫ي اَ ْعلَ ُم َما َْل تَ ْعلَ ُم ْون‬ ْْٓ ِ‫ِس لَكَ ۗ قَا َل اِن‬ ُ ‫نُ َس ِب ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَد‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30)

Dari ayat tersebut di atas menjadi jelas, bahwa konsep khalifah dimulai sejak
nabi Adam secara personil yaitu memimpin dirinya sendiri, dan ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan dalam Islam juga mencakup memimpin dirinya sendiri yakni
mengarahkan diri sendiri ke arah kebaikan. Disamping memimpin diri sendiri,
konsep khalifah juga berlaku dalam memimpin umat, hal ini dapat dilihat dari
diangkatnya nabi Daud sebagai khalifah. Konsep khalifah di sini mempunyai syarat
antara lain, tidak membuat kerusakan di muka bumi, memutuskan suatu perkara
secara adil dan tidak menuruti hawa nafsunya. Allah memberi ancaman bagi
khalifah yang tidak melaksanakan perintah Allah tersebut. Istilah kedua, Imam.
Dalam al-Qur’an, kata imam terulang sebanyak 7 kali dan kata aimmah terulang 5
kali. Kata imam dalam Al-Qur’an mempunyai beberapa arti
yaitu, nabi, pedoman, kitab/buku/teks, jalan lurus, dan pemimpin. 2

Struktur pemerintahan
Khilafah adalah dipimpin oleh orang yang mewakili umat dalam menjalankan
pemerintahan kekuasaan dan penerapan syariah yang disebut oleh khalifah. Tak
seperti teori teokrasi dimana aturan yang diterapkan adalah aturan Tuhan yaitu dari
aturan agama tertentu, kekuasaan Khilafah sangat berbeda dengan sistem teokrasi.
Khalifah diangkat oleh umat melalui bai’at. Khalifah juga bukan manusia
suci yang bebas dari kesalahan dan dosa. Khalifah bisa dikoreksi dan diprotes oleh
umat jika kebijakannya menyimpang dari ketentuan syariat. Khalifah juga bisa salah
dan bisa dihukum -yang dalam struktur Khilafah fungsi ini dilakukan oleh
mahkamah madzalim- yaitu ketika khalifah menyimpang dari ketentuan syariat

2Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), h. 197-199.
Islam.
Sementara dalam sistem teokrasi kekuasaan dianggap “takdir” atau
penunjukkan Tuhan. Sehingga pemimpinnya menganggap diri sebagai wakil Tuhan,
menjadi manusia suci, terbebas dari salah maupun dosa.

Khalifah juga dibantu oleh para pembantu khalifah di berbagai bidang seperti
pemerintahan, administrasi, kota, keamanan, perindustrian, peradilan, kesehatan,
keuangan, penerangan, dan majelis umat.
Cabang Islam Sunni menetapkan bahwa, sebagai kepala negara, seorang
khalifah dapat berkuasa dengan salah satu dari empat cara baik melalui pemilihan,
melalui pencalonan atau melalui seleksi oleh komite. Namun, para pengikut Islam
Syiah percaya bahwa seorang khalifah haruslah seorang imam yang dipilih oleh
Tuhan dari Ahl al-Bayt (merujuk pada keluarga Muhammad).

Sejarah Khilafah

Khilafah Pertama
Sistem Khilafah diterapkan di era awal-awal berkembangnya agama Islam.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 terjadi kekosongan pemimpin
umat Islam setelahnya. Posisi khalifah kemudian diduduki oleh sahabat-sahabat
nabi. Masa kekhalifahan pertama di mulai oleh Abu bakar (632-634), Umar bin
Khattab(634-644), Utsman bin 'Affan (644-656), dan Ali bin Abi Thalib (656-661).
Masa inilah yang disebut juga masa Kekhalifahan Rashidun. Khalifah keempat, Ali,
tidak seperti tiga sebelumnya, berasal dari klan yang sama dengan Muhammad (Bani
Hasyim), dianggap oleh Muslim Syiah sebagai khalifah dan imam sah pertama
setelah Muhammad. Ali memerintah selama Fitna Pertama (656-661), perang
saudara terjadi antara para pendukung Ali dan para pendukung khalifah sebelumnya,
serta terjadinya para pemberontak di Mesir. Perang menyebabkan pembentukan
Kekhalifahan Umayyah di bawah Muawiyah I pada tahun 661.

Khilafah kedua
Kekhalifahan kedua, Kekhalifahan Umayyah, diperintah oleh Bani Umayya,
klan Mekah yang diturunkan dari Umayyah bin Abd Shams. Khilafah melanjutkan
penaklukan Arab, menggabungkan Kaukasus, Transoxiana, Sindh, Maghreb dan
Semenanjung Iberia (Al-Andalus) ke dalam dunia Muslim. Kekhalifahan menerima
banyak orang Nasrani di dalam wilayahnya.Setelah Revolusi Abbasiyah dari 746-
750, yang dimana muncul akibat dari pencopotan hak pilih Muslim non-Arab,
Kekhalifahan Abbasiyah didirikan pada 750.
Khilafah ketiga
Kekhalifahan ketiga, Kekhalifahan Abbasiyah diperintah oleh Abbasiyah,
sebuah dinasti asal Mekah yang diturunkan dari Hasyim, kakek buyut Muhammad.
Pada masa ini, Khalifah al-Mansur mendirikan ibu kota kedua Baghdad pada tahun
762 yang menjadi pusat ilmiah, budaya dan seni utama, seperti halnya wilayah
secara keseluruhan selama periode yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam.
Dari abad ke-10, pemerintahan Abbasiyah menjadi terbatas di daerah sekitar
Baghdad. Dari 945 hingga 1157, kekhalifahan Abbasiyah berada di bawah
kekuasaan Buyid dan kemudian Seljuq. Pada 1250, pasukan non-Arab yang
diciptakan oleh Abbasiyah yang disebut Mamluk berkuasa di Mesir. Pada 1258,
Kekaisaran Mongol menguasai Baghdad, mengakhiri kekhalifahan Abbasiyah, dan
pada 1261 Mamluk di Mesir mendirikan kembali Kekhalifahan Abbasiyah di Kairo.
Meskipun kurang dalam kekuatan politik, dinasti Abbasiyah terus mengklaim
otoritas dalam urusan agama sampai penaklukan Ottoman atas Mamluk Mesir pada
1517.

Khilafah keempat

Kekhalifahan besar keempat, Kekhalifahan Utsmaniyah, didirikan setelah


penaklukan mereka atas Mamluk Mesir pada tahun 1517. Penaklukan tersebut
memberikan kontrol kepada Ottoman atas kota-kota suci Mekah dan Madinah, yang
sebelumnya dikendalikan oleh Mamluk.
Utsmani secara bertahap mulai dipandang sebagai pemimpin de facto dan
perwakilan dari dunia Muslim. Setelah kekalahan mereka dalam Perang Dunia I,
kekaisaran mereka dipartisi oleh Inggris dan Republik Ketiga Prancis, dan pada 3
Maret 1924, Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk, sebagai
bagian dari reformasinya, secara konstitusional menghapuskan institusi negara
kekhalifahan.
Beberapa negara lain yang ada sepanjang sejarah menyebut diri mereka
sebagai kekhalifahan, termasuk kekhalifahan Isma'ili Fatimid di Afrika Timur Laut
(909–1171), Kekhalifahan Umayyah dari Córdoba di Iberia (929-1031),
kekhalifahan Berber Almohad di Maroko (1121) –1269) dan Kekhalifahan Fula
Sokoto di Nigeria utara saat ini (1804–1903).3

3https://m.liputan6.com/hot/read/3931085/khilafah-adalah-sistem-kepemimpinan-begini-
sejarahnya#:~:text=Sejarah%20Khilafah&text=Sistem%20Khilafah%20diterapkan%20di%20era,diduduki%20ole
h%20sahabat%2Dsahabat%20nabi.&text=Masa%20inilah%20yang%20disebut%20juga%20masa%20Kekhalifah
an%20Rashidun.
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang
lain agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan
kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah
memikirkan visi dan misi mendefinisikan, dan menegakannya secara jelas dan nyata.
Dengan kata lain, pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta
menetapkan dan memonitor standar. Dengan demikian, kepemimpinan adalah unsur
yang tidak bisa dihindari dalam hidup ini. Sudah merupakan fitrah manusia untuk
selalu membentuk sebuah komunitas. Dan dalam sebuah komunitas selalu
dibutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin adalah orang yang dijadikan rujukan
dalam komunitas tersebut. Pemimpin adalah orang yang memberikan visi dan
tujuan. Al-Qur’an banyak membahas masalah kehidupan sosial dan politik, salah
satunya adalah kepemimpinan. Dalam al-Qur’an, kepemimpinan diungkapkan
dengan berbagai macam istilah, seperti, Khalifah, Imam, dan Uli al-Amri.
Adapun prinsip-prinsip kepemimpinan yang dilansir dalam al-Qur’an antara
lain, amanah, adil, syura dan amr bi al-ma’ruf wa nahy ‘an al- munkar. Amanah
diartikan dengan kejujuran, kepercayaan. Keadilan adalah keseimbangan. AlQur’an
menyebut istilah adil dengan tiga term yaitu ‘adl, qisth dan haqq. Sementara istilah
Syura dalam bahasa Indonesia menjadi “musyawarah” yang mengandung makna
segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain untuk memperoleh
kebaikan. Sedangkan prinsip amr bi al-ma’ruf wa nahy ‘an al- munkar
adalahsuruhan untuk berbuat baik serta mencegah dari perbuatan jahat. Selanjutnya
konsep kepemimpinan ideal dalam Islam dicontohkan secara aktual oleh Nabi
Muhamad SAW dengan model prophetic leadership. Diskursus tentang model
kepemimpinan ini tidak bisa lepas dari pembicaraan tentang kisah teladan para nabi
dan rasul. Sebab mereka adalah contoh pemimpin yang paling utama di antara
banyak contoh kepemimpinan dalam sejarah umat manusia. Singkatnya, model
prophetic leadership ala Nabi Muhammad saw adalah contoh terbaik yang bisa
dijadikan sebagai role model yang inspiratif bagi konsep kepemimpinan yang
bermartabat, mashlaIhah dan holistik.

Kritik Dan Saran


Menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kedepannya kami akan lebih baik lagi dalam menyusun makalah diatas dan
dapat lebih dipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi. Maka dari itu
saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun terhadap penulisan
makalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad Harfin Zuhdi, MA, Konsep Kepemimpinan Dalam Islam Persefektif
Islam, Hal 36.
2. Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
(Jakarta: Ciputat
Press, 2002), h. 197-199.
3. https://m.liputan6.com/hot/read/3931085/khilafah-adalah-sistem-kepemimpinan-
begini-
sejarahnya#:~:text=Sejarah%20Khilafah&text=Sistem%20Khilafah%20diterapk
an%20di%20era,diduduki%20oleh%20sahabat%2Dsahabat%20nabi.&text=Mas
a%20inilah%20yang%20disebut%20juga%20masa%20Kekhalifahan%20Rashid
un.

Anda mungkin juga menyukai