Anda di halaman 1dari 25

PEMIMPIN, SIFAT PEMIMPIN, PEMIMPIN DAN HAK-HAK KEWAJIBAN

PEMIMPIN DAN RAKYAT


(PENAFSIRAN AYAT-AYAT KEPEMIMPINAN)

TUGAS
MATA KULIAH TAFSIR AYAT-AYAT SIYASAH

DISUSUN OLEH :

KHOIRIL SABILI
2230105006

DOSEN PENGAJAR : Dr. SUTRISNO HADI, M.A

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH (UIN) PALEMBANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Mengucap syukur atas kehadiran Allah SWT karena tetap diberikan karunia-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan ini dengan judul: Persyaratan
Pemimpin, Sifat Pemimpin, Jenis Pemimpin dan Hak Kewajiban Pemimpin dan Rakyat.
Tulisan ini disusun untuk penugasan mata kuliah Tafsir Ayat-Ayat Siyasah pada
Program Studi Hukum Tata Negara, Program Pascasarjana, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Raden Fatah Palembang.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat memahami bahwa makalah ini
sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap dapat diberikan
saran dan masukan yang konstruktif untuk kebaikan dan kesempurnaan tulisan ini.
Penulis sangat berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya, penulis
berterima kasih padanya.

Palembang, December 2022

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bahasa Inggris, istilah "pemimpin" pada seseorang dalam posisi otoritatif.
Kepemimpinan adalah tindakan atau proses. Menurut Allan Tucker, yang dikutip oleh
Syafruddin dalam bukunya, "kepemimpinan" adalah "kapasitas untuk membujuk atau
memotivasi seseorang atau kelompok untuk bekerja dengan sukarela dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu."1 Dalam Al-Qur'an, ada empat kata untuk "pemimpin"
(muradif): khalifah, imam, malik, dan ulil amr.2

Khalifah, Karena pengganti biasanya ditemukan pada posisi segera setelah


aslinya, kata khalf (dibelakang) adalah tempat asal gelar khalifah. Kepemimpinan ini,
atau khalifah, mewakili formalisasi otoritas satu orang atau kelompok atas wilayah atau
badan tertentu. Banyak ayat dalam Al-Qur'an berhubungan dengan kepemimpinan dan
mereka yang memegang posisi otoritas. Beberapa jenis khalifah disebutkan dalam Al-
Quran, termasuk khalifah khalaif dan khulafa.

Seorang individu dengan pekerjaan atau urusan adalah ulil amr. Istilah Ulil Amri
dapat digunakan untuk merujuk pada pemimpin formal dengan otoritas atau orang yang
memiliki hak hukum untuk menggunakan otoritas tersebut.

Kata "Imam" berasal dari kata Arab "amama," yang berarti "di depan," dan kata
"Mufrod" berasal dari kata "A'immah," yang berarti "pemimpin." Kata "Imam" juga
dapat diterjemahkan sebagai "orang yang diikuti" atau "teladan," dan baik kata-kata dan
perbuatannya, serta rakyatnya, diangkat sebagai contoh bagaimana mendekati dan
memecahkan masalah. Kata lain untuk "pemimpin" yang menggambarkan gaya
kepemimpinan yang lebih informal.

Malik merujuk pada seseorang yang kompeten atau terampil dalam ranah politik
pemerintahan.
1
Syafaruddin, ManajePria Kualitas TeRpadari dalpada Pedidikan, (BagaimanaaRta:
Grsebagaindo, 2002) hlm. 50
2
NyaifaYursemuaah, Kdi atassEp Khke siifAh Dariam Perspektkalau Al-Qur'sebuah Menurut
Pandangsebuah M. Qur..aish
ShihOff Dariam Tafsdan Al-MisHbah (UniversItas Islam Tidakgeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2015), hlm.
19

3
Meskipun ada banyak penelitian, deskripsi, dan penelitian lain yang berkaitan
dengan topik kepemimpinan, itu tetap menjadi topik pembicaraan yang menarik. Hal ini
menggambarkan signifikansi dan urgensi pemimpin atau kepemimpinan secara umum,
yang keduanya sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Baik kepemimpinan
3
maupun mereka yang memegang posisi kepemimpinan dapat berupa subjek dan objek.
Oleh karena itu, mereka tidak sama karena mereka bukan hal yang sama. 4

Allah SWT merancang manusia untuk peran ganda: sebagai khalifah atas bumi ini
dan tidak terbatas pada ibadah-Nya. Seperti yang di jelaskan dalam surat Al-Baqarah
ayat 30 yang berbunyi:

‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُ َٰٓو ۟ا أَتَجْ عَ ُل فِي َها َمن‬ َٰٓ


ِ ‫َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َملَئِ َك ِة إِنِى َجا ِع ٌل فِى ْٱْلَ ْر‬
‫ِس لَكَ ۖ قَا َل إِنِ َٰٓى أَ ْعلَ ُم َما ََل‬
ُ ‫سبِ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَد‬ َ ُ‫ٱلد َما َٰٓ َء َونَحْ ُن ن‬
ِ ُ‫س ِفك‬ْ َ‫س ُد فِي َها َوي‬ ِ ‫يُ ْف‬
‫ون‬َ ‫تَ ْعلَ ُم‬
Artinya: Ingatlah ketika Allah (Tuhanmu) berkata kepada para malaikat: "Aku
akan menjadi khalifah di negeri ini." Mereka berkata, "Mengapa Engkau menjadikan
seorang khalifah di bumi yang akan merusaknya dan menumpahkan darah, sementara
kami selalu memuliakan-Mu?" Dia berkata, "Saya tahu apa yang tidak Anda ketahui."
Sebagai makhluk sosial, kita manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab
untuk mengatasi perbedaan ras, etnis, dan agama kita agar dapat berfungsi secara efektif
di komunitas kita. Banyak yang ingin suatu hari nanti bekerja di bawah bimbingan
pemimpin yang sempurna; Jika mereka pernah melakukannya, itu akan memiliki
pengaruh yang signifikan pada keberhasilan upaya mereka. Kandidat yang ideal untuk
posisi kepemimpinan, baik dengan penunjukan atau pemilihan, akan mengembangkan
dan menyempurnakan kualitas kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang dapat
disimpulkan dari karakternya. Kemampuan pemimpin untuk menginspirasi pengikut
mereka sangat bergantung pada kepribadian mereka sendiri. Pengusaha AS Anthony
Siregan mengatakannya seperti ini. Kata-katanya "Karakter memainkan peran penting
dalam kejatuhan negara. Bukan karena unggul dalam kekuatan otak atau teknologi
sehingga suatu negara dapat terus berjalan. Namun, ia memiliki kemampuan untuk

3
KadaRusman D. Alami Intelllagice LekeeRshiip: Sudut Pandang Baru Terhadap KEcerdasan
dan Karakter KepeMimpinan. (JakaRta: RaMereka Asa Sukses ,2002) Hlm. 12
4
Arabde Rosyada, Fuad dBulan. Siokrassaya Hak Asasi MAnusdia dan Masyarakat
MAdansaya (Jakardia: ICCE UIN SYAHID, 2003). Barang. Hlm. 110

4
bertindak sendiri (atas nama negara) ". 5 Hanya saja dalam peran entitas agama, manusia
wajib menetapkan batasan pada hal-hal seperti siapa yang akan bertanggung jawab.
Ketika memilih seorang pemimpin, umat Islam harus mengingat kualifikasi untuk
posisi, berbagai jenis pemimpin, dan hak-hak pemimpin dan rakyat sebagaimana
diuraikan dalam ajaran Islam. 6

B. Perumusan Masalah

Pada artikel ini, kita akan memeriksa pernyataan masalah berikut:

1. Apa Syarat-Syarat Pemimpin ?


2. Apa Sifat-Sifat Pemimpin ?
3. Apa Macam-Macam Pemimpinnya?
4. Apa Hak Dan Kewajiban Pemimpin Dan Rakyat?

5
Sahadi, DKK. Karakter Kepemimpinan Yang Ideal Dalam Organisasi, (Jurnal MODERAT 6
No 3, 2020. Diakses Tanggal December 12, 2022
6
M. Ransel Nurshadiqah, Kriteria Pemimpin Dalam Al-Qur'an Dan Penerapannya Pada
Masyarakat Kemungkiman Langgarot Aceh Besar. (Jurnal Tafse: Jataurnal Atauf Qur'SebuahnIc
Studkedatangan Vol. 6, No. 1, Pp. 47-59, Jakanan Jauhary-Jsatue 2021. Diakses Tanggal December 12,
2022

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. URAIAN TENTANG KONDISI PEMIMPIN, SIFAT PEMIMPIN, SEPERTI


PEMIMPIN DAN HAK-HAK KEWAJIBAN PEMIMPIN DAN RAKYAT
DALAM AYAT-AYAT SIYASAH

1. Syarat-Syarat Pemimpin

Beberapa pemikiran akademisi tentang kriteria yang harus digunakan sebagai


panduan untuk memilih seorang pemimpin. Menurut Al-Mawardi, seorang pemimpin
harus memenuhi kriteria berikut sebelum terpilih: ia harus memiliki setidaknya tingkat
keadilan minimal sesuai dengan persyaratan umum; ia harus memiliki pengetahuan
yang memungkinkan dia untuk memiliki keyakinan pada hal-hal yang berlaku dan
dalam mengeluarkan hukum untuk kepentingan rakyat; dia harus memiliki panca indera
yang sempurna, tanpa cacat dalam pendengaran, penglihatan, atau percakapan, untuk
bertindak berdasarkan indera tersebut; dan dia harus sehat secara jasmani dan rohani
dari kekurangan. Hadits Sejarah Al-Bukhri memberikan penjelasan tentang keturunan
Quraisy, yang berarti: 7

Sarana:

"Setelah memberi tahu kami Abul Yaman telah berkhotbah kepada kami Syu'aib
dari al-Zuhri berkata, Muhammad ibn Jubair menceritakan, Mu'awiyah mendapat
informasi darinya, pada saat itu Jubair berada di sampingnya saat berada di
perusahaan Quraysh, bahwa Abdullah ibn Amru menceritakan, bahwa akan ada
raja Qahtan, sehingga dia langsung marah, dia kemudian berdiri dan
mempersembahkan pujian kepada Allah dengan pujian yang tepat, lalu berkata;
'Amma ba'd. Telah datang kepadaku bahwa beberapa dari kalian
memberitahukan kepadaku hadits-hadits yang tidak terkandung dalam diri kami
dan juga tidak berasal dari Rasulullah, mereka adalah orang-orang bodoh
(bodoh) dari kalian, menjauhlah darimu angan-angan yang menyesatkan, karena
aku mendengar Rasulullah berkata: "'Kepemimpinan ini ada di Quraysh, tidak
ada yang memusuhi mereka (quraysh), kecuali Allah yang menempatkan dia
(yang bermusuhan) di neraka di atas wajahnya, selama mereka (suku Quraisy)
menjunjung tinggi agama."

7
TerutamanuDddi Yusuf Adnan, Elemenen-Elemenen Pemimipin Islam (Ydanyakardia: AK
GRoup, 2006),Hlm. 40

6
Seorang imam atau pemimpin, dalam pandangan Imam Syafifi, harus memenuhi
enam kriteria yang sama dengan seorang qadhi: ia harus seorang pria, seorang
mujtahid, seorang agen bebas, seorang juara keadilan, memiliki penilaian yang sehat,
dengan indera yang berkembang sepenuhnya, dan seorang dewasa. Dikatakan bahwa
seorang pemimpin haruslah keturunan yang mulia dari suku Quraisy, tetapi Ibnu
Khaldun berpendapat bahwa seorang pemimpin perlu memiliki pengetahuan, bakat,
keadilan, dan kesehatan dalam roh dan fisiknya yang dapat mempengaruhi dan
mempengaruhi pemikirannya dan tugas yang akan dilakukannya.

Mengingat pentingnya seorang pemimpin, setidaknya ada persyaratan tambahan


yang harus dipenuhi pelamar. Sayyidinna Umar Bin Khattab RA berpendapat bahwa
agar efektif, pemimpin perlu mengetahui dan memahami kesulitan, dekat dengan orang-
orang sholeh, dekat dengan pemimpin yang adil lagi, dan membuat keputusan dalam
8
hal-hal bukan karena dengki atau keserakahan. Sementara itu, Al-Farra menyebutkan
bahwa pemimpin yang dicalonkan atau ingin dipilih harus dan harus memiliki kriteria
seperti qadhi, yaitu baliqh, independensi, pengetahuan, dan keadilan; ketegasan dan
kemampuan dalam berpolitik, berperang, dan menjalankan hukum yang ada tanpa
diliputi oleh perasaan kasih sayang premodial; dan kecakapan dalam hal ilmu
pengetahuan, pengetahuan, dan agama. 9

Oleh karena itu, tidak ada hubungan yang jelas dan substansial antara persyaratan
pemimpin mukhtalif (yang masih diperdebatkan oleh para ulama) dengan kriteria
pemimpin yang memiliki muttafaq (disepakati oleh para akademisi). Namun, penulis
menyimpulkan dari pencarian ini bahwa iman Islam adalah kriteria atau jenis pemimpin
yang tidak memiliki khilaf di dalamnya, yang berarti bahwa umat Islam jelas sama
sekali tidak memiliki celah atau pilihan untuk memilih pemimpin non-muslim dalam
skenario atau kondisi apa pun. Surat Al Mai'dah, ayat 51, menjelaskan mengapa
dilarang memilih pemimpin dari kelompok agama yang bukan Muslim.

Qs. Al Mai'dah ayat 51

8
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/peran-dan-fungsi-kepemimpinan-
dalam-organisasi-peradilan-agama
9
M. Ransel Nurshadiqah, Kriteria Pemimpin Dalam Al-Qur'an dan Penerapannya pada
Masyarakat Kemungkiman Langgarot Aceh Besar. (Jurnal Tafse: Jataurnal atauf Qur'SebuahnIc
StudKedatangan Vol. 6, No. 1, pp. 47-59, JaKanan jauhary-JSatue 2021. Diakses tanggal December 12,
2022

7
ُ ‫ارى أَ ْو ِليَا َء ۘ بَ ْع‬
‫ض ُه ْم‬ َ َّ‫ِين آ َمنُوا ََل تَتَّ ِخذُوا ا ْليَ ُهو َد َوالن‬
َ ‫ص‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذ‬
َّ ‫ض ۚ َو َم ْن يَتَ َولَّ ُه ْم ِم ْن ُك ْم فَ ِإنَّهُ ِم ْن ُه ْم ۘ إِ َّن‬
َ ‫َّللاَ ََل يَ ْهدِي ا ْلقَ ْو َم ال َّظا ِل ِم‬
‫ين‬ ٍ ‫أَ ْو ِليَا ُء بَ ْع‬
Hai kamu yang percaya, janganlah memilih orang Yahudi dan Kristen untuk
menjadi pemimpin; Beberapa dari mereka adalah pemimpin orang lain. Barangsiapa di
antara kamu yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, mereka ada di antara
mereka. Sesungguhnya Allah tidak membimbing para pelaku kesalahan.
Kementerian Agama Republik Indonesia telah menafsirkan teks ini berarti bahwa
orang Yahudi dan Kristen tidak boleh dipercaya sebagai teman atau pemimpin yang
akrab, juga tidak boleh dipanggil untuk bantuan atau perlindungan. Faktanya, ayat-ayat
yang disebutkan di atas jauh dari satu-satunya dalam Al-Qur'an yang membuat
pernyataan serupa tentang larangan memilih pemimpin non-Muslim, terutama Yahudi
dan Kristen. Fakta bahwa larangan ini disebutkan beberapa kali di seluruh Al-Qur'an
menunjukkan signifikansinya dan konsekuensi serius yang mungkin timbul dari
mengabaikannya. Diri individu juga tercakup dalam pembatasan ini. Tidak seperti
kepercayaan lain, orang Yahudi dan Kristen tidak boleh dijadikan teman seumur hidup,
orang kepercayaan, atau ruang yang aman untuk berbagi pemikiran dan perasaan
pribadi. Peziarah dan orang percaya lainnya juga dilarang mengandalkan orang Yahudi
dan Kristen untuk tujuan apa pun, terutama yang berkaitan dengan iman mereka. Tuhan
tidak melarangnya jika itu hanya demi bergaul dengan orang-orang biasa, terutama
dalam hal duniawi, tetapi kita harus waspada terhadap perusahaan yang kita
pertahankan karena orang-orang yang melanggar kata-kata mereka dan memberi tahu
fib untuk memajukan karir mereka atau mengisi rekening bank mereka bukanlah hal
yang luar biasa. Nabi Muhammad Saw mendemonstrasikan hal seperti itu di kota
Meddinah. Jika itu dianggap memiliki itikad baik untuk umat beriman, ia akan
bergabung ke dalam perjanjian defensif dan hubungan kerja sama dengan orang Yahudi
dan Kristen. Orang Kristen dan Yahudi sama-sama memiliki kedekatan yang kuat
dengan strata sosial dan komunitas mereka sendiri. Jadi, tidak peduli seberapa ramah
mereka dengan orang percaya, mereka akan berbalik dan melanggar kata-kata mereka,
membelot, dan menentang pengikut agama jika mereka pikir itu akan menyakiti
kelompok sosial, etnis, atau negara mereka. Setiap kali orang-orang percaya muncul,
tetangga mereka bersatu untuk membantu. Meskipun ia dilahirkan dalam keluarga
terhormat, pikirannya selalu mencari metode untuk merusak iman. Bagian terakhir dari

8
bagian ini memberikan konfirmasi kuat bahwa setiap Muslim yang membina hubungan
dekat dengan non-Muslim, seperti Yahudi dan Kristen, secara tidak sengaja berasimilasi
ke dalam kelompok mereka dan akhirnya berbalik melawan Islam. Jika dia telah
berubah menjadi musuh Islam, maka dialah yang menganiaya dirinya sendiri. Ingatlah
bahwa Tuhan tidak memimpin mereka yang menderita penganiayaan di sepanjang jalan
yang paling sesuai dengan kesuksesan mereka di dunia ini dan yang berikutnya. 10

Legitimasi manifestasi lain, termasuk perempuan dalam posisi kepemimpinan,


masih menjadi bahan perbincangan di kalangan ulama.

2. Sifat-Sifat Pemimpin

Dalam Al-Quran, mereka yang berada dalam posisi otoritas dan ketaatan disebut
sebagai "penjaga Allah," gelar yang juga diberikan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.11
Surat Al-An'am menjelaskan hal ini dalam ayat 114:

Qs. Al An'am Ayat 114

َ ‫ص ًًل ۚۘ َوالَّذ‬
‫ِين‬ َّ ‫اب ُم َف‬َ َ‫َّللاِ أَ ْبتَ ِغي َح َك ًما َو ُه َو الَّذِي أَ ْن َز َل ِإلَ ْي ُك ُم ا ْل ِكت‬
َّ ‫أَفَغَ ْي َر‬
‫ين‬ ِ ‫ون أَنَّهُ ُمنَ َّز ٌل ِم ْن َر ِبكَ ِبا ْل َح‬
َ ‫ق ۖ فَ ًَل تَكُونَ َّن ِم َن ا ْل ُم ْمتَ ِر‬ َ َ‫آتَ ْينَا ُه ُم ا ْل ِكت‬
َ ‫اب َي ْعلَ ُم‬
Artinya: Jadi haruskah aku mencari hakim selain Allah, sementara Dialah yang
telah menurunkan Kitab itu kepadamu dengan sangat rinci? Mereka yang telah Kami
bawa kepada mereka akan tahu bahwa itu diturunkan dari Tuhanmu. Jadi jangan
termasuk di antara mereka yang ragu.
Menurut penafsiran yang diberikan oleh ulama Kemenag RI (Tafsir), ayat ini
menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW menggunakan pertanyaan untuk
menunjukkan perspektifnya tentang perintah-perintah Allah dan menarik lebih banyak
pendengar. Dia mengatakannya dengan jelas: "Apakah pantas bagi saya untuk mencari
hakim selain Allah untuk menyelesaikan segala sesuatu, ketika Allah telah menurunkan

10
Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepada-Qur'an & Tafsir. (Jakarta : Ikrar Mandiri
Lentera Abadi, 2010) Al-Maidah Verse 51
11 Arabvi Pramitha. Kajian Tdiatis Al-Itur’an Dan Hamengatakan Ttapiaarab
Kepe..Mimpdian, ( Jurnal Penadidian Agpadaa Islam Uin Mahampir Adaaarab. Vol. 3, [1, 2019). Diakses
Tanggal December 11, 2022

9
kepada saya Alquran, eksplisit dan terperinci, yang mencakup wilayah ibadah, aqidah,
peraturan syariah, dan lain-lain.12

Kesesuaian kebijakannya meluas ke berbagai item yang dia suka atau tidak suka.
Satu-satunya pengecualian adalah bahwa kebijakan tersebut hanya dapat dianggap
sesuai jika dan sejauh tidak bertentangan atau bertentangan dengan aturan yang
ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Kepemimpinan lebih merupakan pilihan daripada hasil akhir dari proses tertentu,
seperti perubahan karakter seseorang atau penyelesaian beberapa metamorfosis batin.

Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda capai sekali dan kemudian simpan
selamanya; sebaliknya, itu adalah hasil dari perjalanan pengembangan diri seumur
hidup. Seorang pemimpin sejati muncul ketika seseorang memiliki kejelasan tentang
tujuan hidupnya, ketika dia telah mencapai kedamaian batin dan mengembangkan
karakter yang kuat, ketika dunia di sekitar mereka mengambil warna baru sebagai hasil
dari kata-kata dan perbuatannya, dan ketika kehadirannya menginspirasi orang lain
untuk membuat perubahan positif. 13

Seorang pemimpin, dengan demikian, didefinisikan bukan oleh faktor-faktor


eksternal seperti pangkat atau posisi, tetapi oleh dorongan batin untuk kepemimpinan,
atau "mandat." Pengalaman pribadi adalah rahim dari mana para pemimpin muncul dan
tanah tempat mereka tumbuh. Dengan demikian harus ada prasyarat untuk
kepemimpinan.

Sifat-sifat pemimpin antara lain : 14

a. Perilaku bajik
b. Memiliki daya imajinasi.
c. Menganalisis tujuannya
d. Mampu bersikap adil
e. Memiliki berbagai macam hobi dan pengejaran

12
Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepada-Qur'an & Tafsir. Kepada-An'am 114
13
Kebawahar, Padassarang dan Belakanginal EfMemiliki Hasibuan. KEPEmiMpinan
Penadidikan Dalam Di atasrSpektif Memilikidsedang. Bagaimanaarta TPergi: Kensukana 2019) hlm.
28
14
Abdullah ad-Dumaiji, Konsep Kepemimpinan Dalam Islam (Jakarta : Ummul Qura 12th/VII
Edition, 2004) Thing. 103

10
f. Menunjukkan kematangan emosional.
g. Merencanakan secara bertanggung jawab dan bertindak secara bertanggung jawab
h. mampu memperlakukan diri sendiri dan orang lain dengan bermartabat dan
hormat
i. Konsisten, jujur, dan pemimpin alami dari orang lain di sekitarnya
j. Memancarkan antusiasme dan semangat yang tak terbatas, seorang pelatih harus
memiliki
k. Dinamis dan reseptif (berbicara dan menulis)
l. Intuisi Intuisi, pemikiran hati-hati, dan kesiapan
m. Teliti, cerdik, dan rajin
n. Menjaga kesetiaan kepada Tuhan, hukum Islam, dan umat manusia.

3. Bermacam-macam Pemimpin

Pemimpin yang tekun dan dapat dipercaya diberkati oleh Allah SWT karena
sudah menjadi kewajiban mereka untuk menafkahi orang-orang yang menjadi tanggung
jawabnya. Pemimpin harus memiliki landasan moral yang jelas dalam rangka menjaga
amanat bagi penyelenggaraan umat bangsa, dan mereka yang beriman dan berpegang
teguh serta berdiri teguh dalam keimanan Allah SWT niscaya memiliki dasar tersebut.
Mereka mampu memerintah secara efektif dan menggunakan otoritas manajerial yang
berintegritas karena takwa mereka kepada Allah SWT. 15

Seorang pemimpin agama Sunni, Syekh Abu Zahra, menguraikan khilafah dan
peran imamah. Ia mengatakan, Khilafah adalah nama lain dari Imamah. Mengapa?
Karena Khalifah menggantikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin spiritual umat
Islam di seluruh dunia. Khalifah layak menyandang gelar "imam," yang berarti ia adalah
pemimpin yang harus ditaati. Ada yang mewujudkannya, seperti orang-orang yang
membantu imam memimpin shalat, sehingga memilih pemimpin Islam adalah urusan
yang serius. Tidak ada pemimpin yang lebih besar dari Nabi Muhammad SAW untuk
dijadikan suritauladan.16 Kepemimpinan Muslim, menurut buku Rahman, adalah upaya
untuk menunjukkan kepada dunia Muhammad Saw yang sebenarnya. Menurut
pengetahuan dan penelitiannya, pemerintahan Muhammad Saw membuahkan hasil

15
K. Permadi. Pemimpin dan Kepemimpinan Manajemen mendalam, (Jakarta Rineka Hak cipta
1996). Hal. 65-66
16
http://imeldablogadress.com/2017/01/kepemimpinan-dalam-islam.html

11
karena sejumlah alasan. Untuk memulai, apa yang membuat seorang pemimpin yang
baik. Kedua, memiliki keyakinan dan tekad. Menahan diri adalah poin ketiga. Kunci
keempat adalah kemampuan untuk bersabar bahkan ketika segala sesuatunya tampak
lambat. Ini membawa kita ke poin kelima kita: keadilan dan kesetaraan. Keenam,
karakter sendiri, dan ketujuh, keagungan dan kebenaran tujuan akhir seseorang. Simbol
nilai adalah tindakan-Nya sendiri dan tindakan para pengikut-Nya yang memberikan
teladan, mengilhami orang lain untuk mengikuti tuntunan-Nya.17

Kepribadian dan gaya seorang pemimpin yang unik tercermin dalam hasil
kepemimpinannya, sehingga ia harus memiliki beberapa karakteristik, sikap, simbol
pribadi, atau objek yang membedakan. 18 Ada banyak jenis pemimpin di dunia, dari tipe
militer hingga tipe karismatik hingga tipe administratif hingga tipe demokratis hingga
tipe pemecahan masalah hingga tipe halus dan sopan. Berikut ini diambil langsung dari
Al-surat: Imran's.19

Qs. Al Imran Ayat 159 :

ۖ
َ‫ضوا ِم ْن َح ْو ِلك‬ ُّ َ‫ب ََل ْنف‬ َ ‫َّللاِ ِل ْنتَ لَ ُه ْم ۖ َولَ ْو ُك ْنتَ فَ ًّظا‬
ِ ‫غ ِلي َظ ا ْلقَ ْل‬ َّ ‫َف ِب َما َرحْ َم ٍة ِم َن‬
َّ ‫علَى‬
ۚ ِ‫َّللا‬ َ ‫ستَ ْغ ِف ْر لَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم فِي ْاْلَ ْم ِر ۖ فَ ِإذَا ع ََز ْمتَ فَتَ َو َّك ْل‬ ْ ‫ع ْن ُه ْم َوا‬ ُ ‫فَاع‬
َ ‫ْف‬
َ ‫ب ا ْل ُمتَ َو ِك ِل‬
‫ين‬ َّ ‫إِ َّن‬
ُّ ‫َّللاَ يُ ِح‬
Jadi karena rahmat Allah anda bersikap lembut terhadap mereka. Jika Anda
menjadi tangguh lagi dan bersikap kasar, mereka akan menjauh dari sekitar Anda.
Oleh karena itu ampunilah mereka, mintalah ampunan bagi mereka, dan lakukanlah
perbuatan baik dengan mereka dalam hal ini. Kemudian apabila kamu telah
mengumpulkan tekadmu, percayalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengasihi
orang-orang yang menaruh kepercayaannya kepada-Nya.
Menurut penafsiran resmi yang diberikan oleh Kementerian Agama Indonesia,
"meskipun dalam keadaan terdesak dan genting, contoh pelanggaran kesalahan yang
dilakukan oleh sebagian umat Islam dalam Perang Uhud pada waktu itu menyebabkan
umat Islam menderita dan kalah," Nabi Muhammad (saw) tetap bersikap lembut dan

17
Afzalur Rahman. Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Militer. (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Thing. Hlm. 94
18
A-sapaan, Ali. Imamh dan Khalifah tinjauan mendalam Syar'I. (Jakarta. Pers Kemanusiaan
Permata. 1997) Hlm. 58
19
Abdullah ad-Dumaiji, Konsep Kepemimpinan Dalam Islam, Hlm. 106

12
tidak marah dengan kesalahan tersebut, bahkan dia mengampuni mereka dan meminta
ampunan dari Allah untuk mereka kamu Muslimin. Orang-orang akan menghindari
Nabi Muhammad SAW jika dia memiliki kepribadian yang keras. Namun, dalam hal
perang, Nabi Muhammad SAW menekankan pertimbangan dan diskusi yang cermat.
Karena umat Islam menganggap kesimpulan yang telah mereka capai dengan Nabi
adalah milik mereka sendiri, mereka menjadi patuh kepada mereka dan
mempraktikkannya. Terlepas dari risiko dan tantangan yang pasti akan mereka hadapi
di masa depan, mereka tetap teguh dalam komitmen mereka untuk berperang dan
berjihad di jalan Allah. Mereka menyerahkan diri kepada Allah sepenuhnya, menyadari
bahwa tidak ada atau tidak ada yang mampu menyebabkan perpecahan di antara umat
Islam kecuali Allah. 20

W.J. Reddin digunakan oleh Kartono dalam makalahnya What Kind of Manager,
yang diedit oleh Wahjosumido untuk mengidentifikasi kepribadian dan gaya
kepemimpinan. 21

a. Berorientasi pada tugas (tugas atau orientasi).


b. Koneksi atau perspektif.
c. berfokus pada menghasilkan hasil positif (efektivitas atau orientasi).

Delapan gaya kepemimpinan yang berbeda diidentifikasi oleh Si Kartono, yang


memanfaatkan tiga prinsip yang disebutkan di atas dalam karyanya.

a. Komplotan, atau pembelot, datang dalam berbagai macam, dan amoralitas


mereka, kurangnya minat, kurangnya dedikasi, kurangnya kesetiaan, dan
kurangnya kepatuhan semuanya dapat diprediksi.
b. Organisasi manusia lebih akurat, hati-hati, disiplin, dan ketat daripada struktur
birokrasi mana pun.
c. Dalam hal tipe misionaris, saya akan mengklasifikasikan mereka yang
membantu, terbuka, baik hati, dan lembut sebagai misionaris.

20
Departemen pemerintah Agama RI, Al-Qur'an & Tafsir. Al-Imran ayat 159
21
Basitu B. Pergiya Kepemimpian Rabupasi Madrasah Dasim MdiiarabkaTKan MUtu Layanan
Pujungitebalan (Studi Kaskita arab MSEBUAH Manfaatan Sleman Ydanyakarta). Dia’dib: JLahirdi
atasl PenadidIan ISldi atas si, 53(9), 1689, 2017. Diakses tanggal December 12, 2022

13
d. Ada beragam jenis pengembang, termasuk mereka yang imajinatif, mudah
beradaptasi, dan inventif; yang menjalankan kepemimpinan yang baik; dan yang
menginspirasi kepercayaan pada bawahan mereka.
e. Atokrat datang dalam banyak rasa, termasuk varietas ditaktorik, keras,
egosentris, keras kepala, dan sombong.
f. Otokrat yang baik hati (otokrat yang bijaksana) adalah jenis yang terorganisir,
memegang kendali, dan berinvestasi dalam kesejahteraan rakyatnya.
g. Manifold Compromiser: tidak ada komitmen, tidak ada akar, perspektif terbatas.
h. Penting untuk memberikan contoh yang baik dalam hal motivasi, berpikir
strategis, mengawasi gambaran besar, dan bekerja tanpa lelah menuju tujuan
mereka.

4. Kewajiban Pemimpin dan Rakyat

Pemimpin rakyat adalah kelompok yang memimpin dan kelompok yang dipimpin;
Keduanya saling terkait. Kepemimpinan, sebagaimana didefinisikan oleh Dudin, adalah
menjalankan otoritas tertinggi dan membuat pilihan penting. 22 Menurut definisi
"kepemimpinan" yang diambil Stogdill dari K. Permadi, "kepemimpinan" adalah
proses berkelanjutan yang membentuk cara-cara di mana tim beroperasi untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan. Kepemimpinan, seperti yang dijelaskan oleh
Stephen.P. Robbins dalam "Kepemimpinan adalah kapasitas untuk mempengaruhi
kelompok tertentu untuk tujuan pencapaian tujuan," adalah inisiatif untuk
mempengaruhi kelompok ke arah tujuan. Dalam pandangan ini, setiap orang adalah
bagian dari organisasi yang sama, dan kepemimpinan dipandang sebagai kemampuan
untuk membuat semua orang bekerja menuju tujuan yang sama dan bersenang-senang
melakukannya. 23

Sayangnya, berada di posisi kepemimpinan bukanlah hal yang bisa dibanggakan.


Kepemilikan posisi kepemimpinan bukanlah komoditas; sebaliknya, dari sudut pandang
Islam, itu adalah kepercayaan suci yang pemegangnya akan dimintai

22
Djoko Hartonatau Kueuatan Spiritualidia Sumur Sayara Pemimpi Sukses:Dari Dogma
Teologi Hungga Pembuktisebuah Empiris (Surabaysebuah MKA. 2004) Hlm. 65
23
Adaatau Ahmad Saebeni, Koko Komarkeluarddi, Filsafdi Manajemen Pendidiksebuah (Jakarta:
Pustaitu Setia), Hlm. 60

14
pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT di akhirat. Setiap pemimpin dan pengikut
memiliki hak istimewa dan tanggung jawab mereka sendiri. 24

Menurut Al-Mâwardî, pemimpin yang harus diikuti dalam pemilihan tanggung


jawab universal adalah orang yang pertama-tama menempatkan agama di atas
wadahnya dan mempertahankan konsensus di antara para ulama Salaf. 25 Tanggung
jawab pemimpin adalah menjaga dan mengadopsi tindakan sikap ideal dengan tujuan
agar iman Islam terus-menerus dijauhkan dari kecelakaan dan agar umat Islam terhindar
dari kesesatan; Inilah sebabnya mengapa bidat dan prang-orang terlihat tidak benar.
Kedua, untuk memastikan keadilan dilayani, hukum harus ditegakkan dengan tegas dan
pihak-pihak yang bersangkutan harus dipisahkan. Zalimi seharusnya tidak merasa tidak
berdaya, dan kelas zalim tidak boleh bebas untuk bertindak sewenang-wenang. Ketiga,
melindungi negara dan warganya dari bahaya sehingga mereka dapat menjalani
kehidupan sehari-hari tanpa takut akan dampaknya sangat penting. Tujuan dari yang
Keempat, menegakkan hukum, adalah untuk membela ketetapan Tuhan yang benar dan
memilih klaim sah manusia. Kelima, membangun benteng yang kokoh untuk mencegah
musuh melancarkan serangan mendadak dan menangkap penduduk. Sampai orang-
orang secara terbuka masuk Islam atau menegosiasikan perdamaian dengan Muslim,
poin Keenam adalah jihad. Ketujuh, dengan tidak adanya tindakan sewenang-wenang,
mengumpulkan kekayaan fai (harta yang diambil dari rampasan musuh tanpa
menggunakan perang) dan membayar zakat sesuai dengan hukum Islam. Kedelapan,
membimbing dana baitul mal (yaitu, di mana harta rakyat disimpan) sejalan dengan
hak-hak mereka, selama itu tidak berlebihan atau kurang dan didistribusikan tepat
waktu. Berikan mandat pekerjaan ketika Anda ingin memberikannya. Dia harus berterus
terang dan teliti dalam pekerjaannya demi orang-orang yang dia layani dan pelestarian
prinsip-prinsip agama. Al-Qur'an, Bab Tujuh Puluh Dua, Ayat Tujuh Puluh Dua,
Penjelasan tentang Mandat.

QS. AL-Ahjab Ayat 72 :

24
Pdiimah, Siti. Tapinajemdi Kedi atasmimpinan Islam, Apkamuitusinsudah dalam
OrganisaYa Di atasndidikendi. (Bandaring: CV. ALfabDan. 2015)
25
Muhaimdi. Wilayah Dan WStudi ISLAm. (JakaRta: Kensukana, 2005). Barang. 56

15
‫ض َوا ْل ِجبَا ِل فَأَبَ ْي َن أَ ْن يَحْ ِم ْلنَ َها‬
ِ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬
ِ ‫اوا‬ َ َ‫ضنَا ْاْلَ َمانَة‬
َّ ‫علَى ال‬
َ ‫س َم‬ ْ ‫إِنَّا ع ََر‬
ً ‫َان َظلُو ًما َج ُه‬
‫وَل‬ َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانُ ۖ إِنَّهُ ك‬ ْ َ‫َوأ‬
ِ ْ ‫شفَ ْق َن ِم ْن َها َو َح َملَ َها‬
Sesungguhnya Kami telah membuat amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, sehingga mereka semua enggan untuk melaksanakan amanat tersebut, dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan diambil oleh orang-orang. Memang,
manusia itu tidak adil.
Padahal, Allah SWT telah memberikan tanggung jawab keagamaan tiga entitas,
yaitu langit, bumi, dan pegunungan, sesuai penafsiran Kementerian Agama RI.
Ketiganya tidak mau mengambil tanggung jawab yang datang dengan menerima misi
yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, laki-laki diberi tanggung jawab untuk
melakukan tugas-tugas keagamaan, dengan janji pahala dan tempat di surga bagi
mereka yang berhasil. Sebenarnya, mereka yang menolak kebenaran ini terkutuk pada
siksaan abadi. Manusia memiliki potensi, oleh karena itu meskipun tubuhnya kurang
cocok dengan tugas daripada langit, bumi, dan gunung, ia mampu dan berani menerima
amanah tersebut. Tuhan membuatnya sangat bodoh dan bodoh karena tidak
mempertimbangkan konsekuensi dari menerima amanat, bagaimanapun, karena dalam
diri manusia ada tujuan, keinginan, dan nafsu yang sering menipu pandangannya dan
menghalangi hatinya.26

Khalifah atau pemimpin memiliki berbagai tugas, tetapi mereka dapat disaring
menjadi dua kategori besar: menegakkan hukum Islam dan membimbing kebijakan
negara sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. 27

Penjelasan rinci tentang kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

a. Selalu taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Bukan hanya tanggung jawab rakyat, tetapi juga pemimpin, untuk


memastikan bahwa setiap orang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah
membuat rujukan mengenai hal ini dalam ayat 59 kitab orang-orang Nefi (An-
Nisa):

26
Kementerian Agama RI, Al-Qur'an & Menafsirkan.Ke Si-Ahzab Ayat 72
27
Ransel Nurshadiqah, Kriteria Pemimpin Dalam Al-Qur'an Dan Penerapannya Pada
Masyarakat Kemungkiman Langgarot Aceh Besar. (Jurnal Tafse: Jataurnal Atauf Qur'SebuahnIc
Studkedatangan Vol. 6, No. 1, Pp. 47-59, Jakanan Jauhary-Jsatue 2021. Diakses Tanggal December 12,
2022

16
‫سو َل َوأ ُ ۟و ِلى ْٱْلَ ْم ِر ِمن ُك ْم ۖ فَ ِإن‬
ُ ‫ٱلر‬
َّ ‫وا‬۟ ُ‫ٱَّللَ َوأَ ِطيع‬
َّ ‫وا‬ َ ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذ‬
۟ ُ‫ِين َءا َمنُ َٰٓو ۟ا أَ ِطيع‬
‫ٱَّللِ َوٱ ْليَ ْو ِم‬ َ ُ‫سو ِل ِإن كُنت ُ ْم ت ُ ْؤ ِمن‬
َّ ‫ون ِب‬ ُ ‫ٱلر‬ َّ ‫تَنَ َز ْعت ُ ْم فِى ش َْىءٍ فَ ُردُّوهُ ِإلَى‬
َّ ‫ٱَّللِ َو‬
ً ‫سنُ تَأ ْ ِو‬
‫يًل‬ َ ْ‫اخ ِر ۚ ذَ ِلكَ َخ ْي ٌر َوأَح‬ِ ‫ٱ ْل َء‬
Artinya: Wahai kamu yang beriman, taat kepada Allah dan taat kepada
Rasulullah, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika Anda memiliki pendapat
yang berbeda tentang sesuatu, kembalikan kepada Allah dan Rasulullah, jika
Anda percaya pada Allah dan Hari Akhir. Itu lebih penting dan lebih baik sebagai
hasilnya.
Bagian ini, sebagaimana ditafsirkan oleh Kementerian Agama Indonesia,
mengharuskan umat Islam untuk tunduk kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan siapa
pun yang berwenang di antara mereka untuk kebaikan bersama. Penerapan mandat
dan undang-undang yang terbaik dan paling adil tergantung pada umat Islam
yaitu:

Pertama, taat dan taat perintah Allah dengan mengamalkan isi Alquran,
menjalankan hukum yang telah ditetapkannya, meskipun dirasa berat, tidak sesuai
dengan keinginan dan kehendak pribadi. Padahal, semua yang diperintahkan Allah
mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat.

Kedua, lakukan apa yang diperintahkan Allah melalui hamba-Nya, Nabi


SAW, yang ajarannya disampaikan kepadamu. Tugas menafsirkan makna Al-
Qur'an bagi umat manusia jatuh kepadanya. Hal itu diwahyukan oleh Allah:

"... Dan Kami turunkan Adz-dzikr kepadamu, supaya kamu menjelaskan


kepada orang-orang apa yang diturunkan kepada mereka ¦." (an-Nahl/16:44).
Ketiga, mematuhi aturan yang ditetapkan oleh ulil amri, atau orang-orang
yang berwenang. Jika umat Islam mencapai konsensus tentang suatu masalah,
mereka wajib melihatnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Al-Qur'an dan
hadits. Tidak dapat dibenarkan bagi seseorang untuk mengikuti dan patuh pada
apa pun yang jahat dan dosa terhadap Tuhan, jadi jika ini tidak terjadi, kita tidak
memiliki kewajiban untuk melakukannya dan memang memiliki kewajiban untuk
menolaknya. Nabi Muhammad sawit membuat pernyataan sebagai berikut:

"Tidak (dibenarkan) taat kepada makhluk dalam hal-hal yang maksiat


kepada Khalik (Allah swt)." (Sejarah Ahmad).

17
Keempat, Al-Qur'an dan hadits harus dirujuk kembali jika konflik tidak
dapat diselesaikan melalui cara lain. Jika tidak ditemukan di sana, itu harus dibuat
sesuai dengan hal-hal yang dengannya Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw
memiliki kesejajaran dan korespondensi.

Kelima, orang-orang yang mampu melakukan kias tersebut di atas tidak


diragukan lagi berpengalaman dalam Islam, setelah menguasai Al-Qur'an dan
teladan Rasulullah. Mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Penghakiman
harus bertindak sesuai dengan itu.28

b. Ajak orang untuk menyembah Tuhan dan memberantas syirik.

Adalah tugas yang paling mendesak, yaitu dibebani kepada pemimpin untuk
mengajak umat menyembah Allah Ta'ala dan memotong segala bentuk syirik dari
caranya seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dan khulafa Rasyidin sesudahnya sebagaimana disebutkan dalam surat ayat Al-
Baiyainah. 5.

َ‫ص ًَلة‬
َّ ‫ِين ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال‬
َ ‫ين لَهُ الد‬ َّ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ ََّل ِل َي ْعبُدُوا‬
َ ‫َّللاَ ُم ْخ ِل ِص‬
‫الزكَاةَ ۚ َوذَ ِلكَ ِدينُ ا ْلقَ ِي َم ِة‬
َّ ‫َويُ ْؤتُوا‬
Dikatakan, "Mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah
dengan menyucikan ketaatan mereka kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan
agar mereka dapat mendirikan shalat dan membayar zakat; dan itulah agama
yang lurus.
Kementerian Agama Republik Indonesia menjelaskan bahwa nada
teguran Allah dalam ayat ini adalah akibat dari perbedaan pendapat di antara
mereka, dan bahwa Dia menegaskan bahwa mereka tidak berkewajiban untuk
melakukan apa pun selain menyembah-Nya. Ajaran-ajaran yang diberikan kepada
mereka dimaksudkan untuk mendatangkan kedamaian dan kemakmuran di Bumi
dan di akhirat. Mereka juga ditegur untuk menyembah Allah dengan segenap hati
dan jiwa mereka, dan untuk membersihkan tindakan mereka dari segala
ketidakjujuran, sesuai dengan ajaran agama tauhid yang telah dibawa kepada
mereka oleh Nabi Ibrahim, yang telah melepaskan diri dari kendali umatnya untuk

28
Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepada-Qur'an & Tafsir. Al-Nisa ayat 59

18
menyembah Allah saja. Salah satu dari dua syarat untuk menerima amal adalah
ketulusan, yang berasal dari hati. Sebaliknya, yang kedua adalah bertindak sesuai
dengan sunah Rasulullah. Hal itu diwahyukan oleh Allah: Kemudian Kami
mewahyukan kepadamu (Muhammad), "Ikutilah agama Ibrahim yang benar." (an-
Nahl/16: 123)

Kata-katanya yang lain:

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Kristen, tetapi dia
adalah seorang pria yang lurus dan Muslim. (Ali 'Imran/3: 67)
Dengan menjadikannya praktik untuk tunduk pada kehendak Tuhan dan
berdoa kepada-Nya secara teratur, kita didorong untuk "membangun" doa dalam
bagian ini. Sedangkan proses pemberian zakat mengacu pada tindakan
mendistribusikannya kepada mereka yang layak mendapatkannya sesuai dengan
standar yang ditetapkan dalam Al-Qur'anul Karim. Makna agama yang lurus yang
dijelaskan dalam teks-teks lain termasuk yang telah dibahas sebelumnya,
termasuk ketulusan beribadah, menahan diri dari syirik, mendirikan doa, dan
mengeluarkan zakat.29

c. Melakukan hal yang adil

Rekan dekat/Sahabat Ali radhiyallahu 'anhu berkata: "Imam yang


menghukum manusia dengan adil dan memenuhi amanah, harus ditaati".

d. Melaksanakan hukum Allah

Manusia bertanggung jawab untuk melaksanakan aturan Allah dan


menyerukan kepada orang lain untuk mengevaluasi hukum-Nya, tetapi Allah
SWT pada akhirnya memegang komando dan di atas segalanya. Dalam ayat 57
Al-Maidah, dikatakan:

۟ ُ‫ِين ٱتَّ َخذ‬


َ ‫وا دِينَ ُك ْم ُه ُز ًوا َولَ ِعبًا ِم َن ٱلَّذ‬
‫ِين‬ ۟ ُ‫وا ََل تَتَّ ِخذ‬
َ ‫وا ٱلَّذ‬ َ ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذ‬
۟ ُ‫ِين َءا َمن‬
َ ِ‫ٱَّللَ إِن كُنتُم ُّم ْؤ ِمن‬
‫ين‬ َّ ‫وا‬۟ ُ‫ار أَ ْو ِليَا َٰٓ َء ۚ َوٱتَّق‬
َ َّ‫ب ِمن قَ ْب ِل ُك ْم َوٱ ْل ُكف‬ ۟ ُ ‫أُوت‬
َ َ‫وا ٱ ْل ِكت‬
Hai kamu yang beriman, janganlah kamu mengambil pemimpinmu, orang-
orang yang menjadikan agamamu sebagai olok-olok dan permainan, di antara
29
Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepada-Qur'an & Tafsir. Kepada-Bayyinah Ayat 5

19
mereka yang diberi Kitab sebelum kamu, dan mereka yang. Dan takutlah kepada
Allah, jika kamu adalah orang-orang yang beriman.
Kemenag RI menjelaskan bahwa ayat ini dan ayat-ayat selanjutnya
menjelaskan mengapa orang yang tidak percaya tidak bisa dijadikan pelindung
atau pembantu. Banyak Muslim berteman baik dengan Rifa'ah bin Zaid bin
Attabut dan Suwaid Ibn Haris, dua orang munafik yang menyebut diri mereka
Muslim, dan bagian ini ditransmisikan tentang mereka oleh Ibnu Ishak dan
Jamaah Ibnu Abbas. Menurut kitab suci ini, umat Islam seharusnya tidak
memperlakukan skeptis terhadap Islam seolah-olah mereka adalah teman dan
sekutu. Baik orang-orang primitif yang menyembah api dan berhala, maupun
peradaban yang lebih maju yang mengandalkan teks-teks tertulis, seperti orang-
orang Yahudi dan Kristen.

Beginilah cara beberapa penerjemah menggambarkannya: Dilarang berdebat


dengan orang-orang yang zalim, seperti yang ditunjukkan dalam Surah al-
'Ankabut, tetapi Islam membuat perbedaan antara Para Ahli Taurat dan orang-
orang dari orang-orang Arab (yaitu, itu memungkinkan makan hewan yang
disembelih dari Kitab Suci dan pernikahan wanita mereka dalam keadaan
tertentu). Orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai orang Yahudi atau
Kristen dalam ayat ini disebut "Penguasa Kitab," meskipun kitab suci mereka,
Taurat dan lnjil, telah dirusak oleh kata-kata manusia dan mereka menolak Al-
Qur'an. Istilah "Musyrik" atau "Musyrikin" mengacu pada politeis pertama karena
mereka adalah orang pertama yang menegaskan Tuhan, tetapi unsur penyatuan
Tuhan yang ditemukan dalam subjek orang-orang dari kredo Kitab ditambahkan
kemudian dan bukan bagian dari orang-orang dari ajaran asli Kitab.30

e. Memberi nasihat kepada komunitas

Mengetahui tanggung jawab kita sendiri sama pentingnya dengan


mengetahui apa yang wajib dilakukan oleh para pemimpin kita. Karena tanggung
jawab pemimpin berbeda dari para pengikut, orang-orang tidak bertanggung
jawab atas kejahatan imam jika dia gagal melakukan tugasnya sebagai pemimpin,

30
Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepada-Qur'an & Tafsir. Al-Maidah ayat 57

20
tetapi dia bertanggung jawab atas kegagalan para pengikut untuk memenuhi
tanggung jawab mereka sendiri.
Tentu saja, ada pemimpin dan pengikut dalam setiap rangkaian keadaan tertentu.
Kami memiliki tanggung jawab kepada orang-orang, dan orang-orang memiliki
tanggung jawab kepada kami.
a. Mematuhi pemimpin ketika dia tidak memerintah kejahatan

Ibnu Katsir berkata: " menjelaskan kewajiban umat untuk mematuhi


pemimpin jika perintahnya benar, tetapi jika perintahnya adalah untuk mematuhi
haq tidak boleh mematuhinya".

Hadits Tamim Ad-Daari radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi


wa sallam bersabda: "Agama adalah nasehat, kami minta: untuk siapa? Dia
menjawab: Karena Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, untuk semua pemimpin umat
Islam dan untuk semua manusia."

b. Mematuhi para pemimpin di saat-saat suka dan dukacita

Dari sahabat Ubadah bin As-Shamit radhiyallahu 'anhu. Dia berkata: "Kami
mendengarkan dan mematuhi pemimpin kami pada saat kami bersemangat dan
penuh kebencian, dalam keadaan sulit atau mudah, (bahkan jika dia)
menempatkan kepentingannya di atas kepentingan kami, dan kami tidak akan
mengambil bisnis yang benar.. Dia berkata: "Kecuali kamu melihat pemimpin itu
sebagai orang, karena kamu memiliki bukti di hadapan Allah."

Hadits lain dari Tamim Ad-Daari radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu


'alaihi wa sallam bersabda: "Wajib mendengarkan dan taat kepada pemimpin
muslim dalam hal-hal yang disukai dan dibenci, sedangkan tidak diperintahkan
untuk maksiat, tetapi ketika diperintah oleh maksiat, tidak boleh mendengar dan
mematuhinya."

c. Taat kepada pemimpin meskipun lebih mementingkan daripada kepentingan


rakyat

Hadis dari Tamim ad-daari radhiyallahu 'anhu. Nabi shallallahu 'alaihi wa


sallam bersabda: "Wahai kamu yang beriman taat kepada Allah dan taat kepada
Rasulullah dan ulil amr di antara kamu."

21
d. Masyarakat wajib menasihati pemimpin/imam jika mereka salah, dengan
memperhatikan bahwa mereka tidak menyebarkan aib mereka di hadapan rakyat

Dari Sahabat Ubadah bin As-Shamit radhiyallahu 'anhu. beliau bersabda:


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Yang terbaik dari jihad
adalah kalimat yang benar di depan seorang pemimpin yang licik atau amir yang
curang.

Ketika seorang pemimpin teklang melakukan pekerjaannya dengan baik.


Apa yang menandakan ini adalah bahwa dia telah memenuhi janji Allah untuk
memberkati umat-Nya. Orang-orang harus memberi pemimpin mereka wewenang
untuk melakukan itu. Itu untuk mematuhi dan mendukungnya selama dia
berkomitmen dan tetap memenuhi syarat sebagai pemimpin; jika ia telah
membelot dalam keadilannya dan melakukan kefasikan yang salah sesuai dengan
tuntunan agama Islam, maka ia harus mundur dari posisinya karena ia telah gagal
memenuhi mandatnya.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Al-Qur'an, ada empat gelar (muradif) yang berbeda untuk pemimpin:
khalifah, imam, ulil amr, dan malik. Keadilan menurut persyaratan umum, pengetahuan
yang memungkinkan dia untuk memiliki keyakinan pada hal-hal yang lazim dan dalam
mengeluarkan hukum yang sempurna dari panca indera baik pendengaran, penglihatan,
atau percakapan untuk memungkinkan dia bertindak berdasarkan indera tersebut;
kesehatan fisik bebas dari kekurangan yang dapat menghambat gerakannya, pikiran luas
yang dapat membantunya dalam memimpin orang-orang dan memperhatikan
kepentingan mereka; ini adalah kondisi yang harus dimiliki seorang pemimpin, menurut
Al-Mawardi. Seseorang dalam posisi otoritas ini, yang kedua setelah Allah dan Rasul-
Nya yang penting, disebut dalam Al-Qur'an sebagai "penjaga Allah." Seorang pemimpin
akan sering memiliki gaya kepemimpinan mereka sendiri yang berbeda. Ada banyak
jenis gaya kepemimpinan, termasuk karismatik, militer, administrasi, demokratis,
pemecahan masalah, bijaksana, dan pemalu. Ada berbagai tugas yang termasuk dalam
lingkup khalifah atau pemimpin, tetapi mereka dapat diringkas menjadi dua tanggung
jawab dasar: menegakkan prinsip-prinsip agama Islam dan memastikan bahwa negara
dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah ad-Dumaiji, 2004. Konsep kepemimpinan dalam Islam. Jakarta : Ummul Qura
Edisi 12/VII
A-Salua, Ali. 1997. Imamh dan Khalifah dalam syariat syariat. Jakarta. Gema Insani
Pers
Afzalur Rahman, 1991. Prophet Muhammad as a military leader. Jakarta: Bumi Aksara
Beni Ahmad Saebeni, Koko Komaruddin, 2007. Jakarta Education Management
Philosophy: Pustaka Setia
Dede Rosyada. dkk, 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Sipil,
Jakarta: ICCE UIN SYAHID
Djoko Hartono, 2004. Kekuatan Spiritualitas Pemimpin Sukses: Dari Dogma Teologis
hingga Pembuktian Empiris MKA Surabaya
Hasanuddin Yusuf Adnan, 2006. Unsur Politik Islam, Yogyakarta: AK Group
K. Permadi. 1996 Leader and Leadership in Management, Jakarta, Rineka Cipta
Kadarusman, D. 2002. Kepemimpinan Kecerdasan Alami: Cara Baru Melihat Karakter
Kecerdasan dan Kepemimpinan. Jakarta: Raih Kesuksesan Asa
Kementerian Agama RI, 2010 Qur'an & Tafsir. Jakarta : Ikrar Mandiri Lentera Abadi
Muhaimin, 2005. Wilayah dan Wawasan Kajian Keislaman. Jakarta: Kencana
Nizar,Samsul and Zainal Efendi Hasibuan, 2019. Educational Leadership In Hadith
Perspective. East Jakarta: Kencana
Patimah, Siti, 2015. Manajemen kepemimpinan Islam, penerapannya dalam organisasi
pendidikan. London: CV. Alfabeta.
Saifayurallah, 2015 "Konsep Khalifah dalam Perspektif Al-Qur'an Menurut Pandangan
M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah" Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh
Syafaruddin, 2002 Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Jakarta: Grasindo
JURNAL
Bashori, B. 2017. Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas
Layanan Pendidikan (Studi Kasus dalam MAN Godean Sleman Yogyakarta)
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam, 53(9), 1689. Diakses tanggal December 12, 2022
Devi Pramitha. 2019. Kajian Tematik Al-Qur'an dan Hadits tentang Kepemimpinan,
(Jurnal Pendidikan Agama Islam UIN Maliki Malang. Vol. 3, No. 1). Diakses
tanggal December 11, 2022
Jumatana, 2018. Kepemimpinan : Konsep, Teori dan Karakternya, (Jurnal : ISSN 1412-
8683 JILID III) Diakses tanggal December 11, 2022

24
M. Zaini, Nurshadiqah, 2021. Kriteria Pemimpin dalam Al-Qur'an dan Penerapannya
pada Masyarakat Kemungkiman Langgarot Aceh Besar. (Jurnal Tafse: Jurnal
Studi Al-Qur'an Vol. 6, No. 1, hlm. 47-59. Diakses tanggal December 12, 2022
Sahadi, dkk. 2020. Karakter kepemimpinan ideal dalam organisasi, (Jurnal MODERAT
Vol 6 No 3. Diakses tanggal December 12, 2022
SITUS WEB
http://imeldablogadress.com/2017/01/kepemimpinan-dalam-islam.html
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/peran-dan-fungsi-
kepemimpinan-dalam-organisasi-peradilan-agama

25

Anda mungkin juga menyukai