Anda di halaman 1dari 13

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

MAKALAH AGAMA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Agama


Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Oleh :
Kelompok 1
Adam Zulkarnaen ( 32.0497 / F4 )
Almer Ridho Muhammad ( 32.0504 / F4 )
Erwin Juliansah ( 32.0687 / F4 )
Fiqri Aldiansyah ( 32.0577 / F4 )
Mochamad Rizky Sulaiman ( 32.0380 / F4 )
Moh. Bayu Naufal Ghinaldi ( 32.0625 / F4 )
Assyifa Shaumi Widyasa ( 32.0337 / F4 )
Collia Nawang Putri ( 32.0515 / F4 )

PROGRAM STUDI KEUANGAN PUBLIK


FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Jatinangor, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T berkat rahmat, karunia dan kemurahan-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Kepemimpinan Dalam Islam ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa terimakasih kami ucapkan kepada dosen agama Islam kelas F4, Bu Helwani, S.Ag. M.Pd. I.

Makalah disusun dari berbagai sumber baikAl-Qur`an, Hadits, dan berbagai sumber di
internet sehingga menghasilkan makalah yang inshaAllah dapat dipertanggungjawabkan isinya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati demi
penyempurnaan makalah ini.Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Jatinangor, 15 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6
1.3 Tujuan...............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1 Pengertian Kempemimpinan.............................................................................................7
2.2 Kriteria Pemimpin Dalam Menurut Al-Quran.................................................................8
2.3 Kategori Kepemimpinan dalam Islam............................................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau membebaskan pemimpin melalui
pengikut mereka dalam upaya mencapai tujuan organisasi (Majid, 2003). Cara alami untuk
mempelajari kepemimpinan adalah dengan melakukannya di tempat kerja, dengan praktik-
praktik seperti seorang ahli dalam seniman atau praktisi. Dalam hal ini, ahli dianggap sebagai
bagian dari pekerjaan (Adair, 2007). Secara harfiah, kepemimpinan berarti sifat manusia,
kemampuan, dan kepemimpinan. Meski arti kepemimpinan sangat luas, berbagai ilmuwan
menjelaskannya secara bermacam-macam. Dalam pandangan Charteris-Black (2006),
“leadership is a process whereby an individual influence a group of individuals to achieve a
common goal”. Kepemimpinan adalah esensi dan nilai pemimpin. Teori kepemimpinan telah
dikembangkan beberapa dekade yang lalu dengan berbagai bentuk, konteks, dan tema yang
dihasilkan oleh berbagai penelitian yang juga memiliki berbagai referensi. Kepemimpinan
dalam suatu organisasi atau kelompok sangat penting karena dapat dijadikan sebagai acuan
untuk mencapai tujuannya dengan cara yang benar.
Beberapa ahli telah mengemukakan beberapa teori mengenai kepemimpinan.Teori-teori
tersebut adalah
Teori Sifat
Teori berdasarkan atas dasar pemikiran bahwa percayalah pada dasarnya, ciri khas yang
dimilikinya.Maka untuk menjadi pemimpin yang sukses dibutuhkan kemampuan pribadi
seorang pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud tidak berupa kualitas dengan
berbagai sifar, ciri, dan perangainya.
Teori Perilaku
Teori berdasarkan kepemimpinan yang merupakan perilaku perilaku individu saat
menjalankan kegiatan mengarahkan atau memandu kelompok tertentu guna mencapai
tujuan.Dalam hal ini seorang pemimpin memiliki beberapa deskripsi perilaku. Mulai dari
seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan bawahan, memperhatikan ramah,

4
mendukung, membela, mau mendengarkan, mau mendengarkan, dan memperhatikan
kesejahteraan kelompoknya.
Namun, ada pula seorang pemimpin yang berorientasi pada bawahan atau produksi.
Pemimpin yang berorietasi pada bawahan ditandai dengan penekanan pada penekanan atas
hubungan atasan dan bawahan, sementara pimpinan yang ditekankan pada penekanan
ditandai dengan penekanan pada segi teknis pekerjaan.
Oleh karena itulah Islam memberikan pedoman dalam memilih pemimpin yang baik.
Dalam Al Qur‟an, Allah SWT memerintahkan ummat Islam untuk memilih pemimpin yang
baik dan beriman:
“Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Kudan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepadamereka (berita-berita Muhammad),
karena rasa kasih sayang; padahalsesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang
datangkepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamuberiman kepada
Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untukberjihad di jalan-Ku dan mencari
keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuatdemikian). Kamu memberitahukan secara rahasia
(berita-beritaMuhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebihmengetahui
apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.Dan barangsiapa di antara kamu
yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”(QS. 60. Al
- Mumtahanah : 1)Pada prinsipnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Inisejalan
dengan fungsi dan peran manusia di muka bumi sebagaikhalifahtullah, yang diberi tugas
untuk senantiasa mengabdi dan beribadahkepada-Nya seperti yang tercantum dalam (Q.S
Al-Baqarah : 30 )
ٰۤ
ۗ َ‫ك‬KKَ‫ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَدِّسُ ل‬ ِ ْ‫ َك ِة ِانِّ ْي َجا ِع ٌل فِى ااْل َر‬Kِ‫ك لِ ْل َمل ِٕٕى‬
ُ ِ‫ض خَ لِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا اَتَجْ َع ُل فِ ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد فِ ْيهَا َويَ ْسف‬ َ ُّ‫َواِ ْذ قَا َل َرب‬
َ‫قَا َل ِانِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬

Artinya :

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak


menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumiitu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkandarah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmensucikan
Engkau?"

5
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahuiapa yang tidak kamu ketahui."

Kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekedar kontraksosial antara sang


pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakanikatan perjanjian antara dia dengan Allah
swt. Sebab kepemimpinan melahirkan kekuasaan dan wewenang yang gunanya semata-mata
untukmemudahkan dalam menjalankan tanggung jawab melayani rakyat.Semakin tinggi
kekuasaan seseorang, hendaknya semakin meningkatkanpelayanan kepada masyarakat. Bukan
sebaliknya, digunakan sebagaipeluang untuk memperkaya diri, bertindak zalim dan sewenang-
wenang.

Balasan dan upah seorang pemimpin sesungguhnya hanya dari Allah swtdi akhirat kelak,
bukan kekayaan dan kemewahan di dunia.Dengan mengetahui hakikat kepemimpinan di dalam
Islam sertakriteria dan sifat-sifat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,maka kita
wajib untuk memilih pemimpin sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits. Kaum muslimin
yang benar-benar beriman kepadaAllah dan beriman kepada Rasulullah saw dilarang keras untuk
memilihpemimpin yang tidak memiliki kepedulian dengan urusan-urusan agama(akidahnya
lemah) atau seseorang yang menjadikan agama sebagai bahanpermainan/kepentingan tertentu.
Sebab pertanggungjawaban atas pengangkatan seseorang pemimpin akan dikembalikan kepada
siapa yangmengangkatnya (masyarakat tersebut).

Dengan kata lain masyarakat harusselektif dalam memilih pemimpin dan hasil pilihan
mereka adalah"cermin" siapa mereka. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi saw yangberbunyi:
"Sebagaimana keadaan kalian, demikian terangkat pemimpin kalian"

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana kepemimpinan dalam pandangan islam ?
2.Bagaimana kriteria pemimpin menurut Al-Quran ?
3.Bagaimana kategori pemimpin menurut islam ?

1.3 Tujuan
1.Mengetahui makna kepemimpinan dalam pandangan islam
2.Mengetahui kriteria pemimpin menurut Al-Quran
3.Mengetahui kategori pemimpin menurut islam.

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kempemimpinan

Kepemimpinan memiliki kata dasar pemimpin dalam islam dikonotasikan dengan istilah
khilafah, amir atau imanah. Khilafah yang artinya pengganti yaitu insan yang menggantikan
tempat orang lain dalam beberapa permasalahan. Sedangkan menurut istilah pemimpin berarti 1)
orang yang memimpin. 2) perujik atau pemberi arahan. Sehingga dapat diartikan bahwa kata
khilafah berarti pengganti telah mengalami perkembangan menjadi “gelar bagi orang yang
memiiki peran krusial di masyarakat Muslim sebagai gelar yang menyangkut agama”.

Pemimpin juga berati “imamah”, yang berarti suri teuladan atau acuan bagi orang lain
untuk diikuti atau didahulkan dan “Amir” yang dapat diartikan pemimpin (Qoid Zaim) yang
dalam kamus bahasa Inggris berarti insan yang memperi arahan, komandan, ketua atau bahkan
raja. Kepemimpinan dipahami dalam dua pengertian yaitu sebagai kekuatan untuk
menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada tiga implikasi penting yang terdapat dalam
kepemimpinan untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktifitis - aktifitas yang ada hubungannya
dengan pekerjaan para anggota kelompoknya yaitu :

1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik bawahan atau pengikutnya,

2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok


secara seimbang,

3) adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai kekuasaan yang berbeda - beda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya

Dalam istilah lain pemimpin sering merujuk pengertian Ulil Amri atau pejabat adalah
orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan orang lain dan Khadimul Umat ( pelayan
umat ) dengan pengertian seorang pemimpin harus menempatkan diri pada posisi sebagai
pelayan masyarakat Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang

7
atau kelompok dalam usahanya mencapai tujuan di dalam suatu situasi tertentu. Berdasarkan
defenisi tersebut, bahwa kepemimpinan terjadi apabila di dalam situasi tertentu seseorang
mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perseorangan atau kelompok.(Tiara Dewi,
Muhammad Amir Masruhim, 2016)

Dasar-dasar Kepemimpinan dalam Islam


Pertama, tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin
bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan
rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an; Surat An-Nisaa: 144.
Kedua, tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan Agama Islam,
sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Maidah: 57.

Ketiga, pemimpin harus mempunyai keahlian di bidangnya, pemberian tugas atau


wewenang kepada yang tidak berkompeten akan mengakibatkan rusaknya pekerjaan bahkan
organisasi yang menaunginya. Sebagaimana Sabda Rasulullah sa.  “Apabila suatu urusan
diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya”. (HR Bukhori dan
Muslim).

Keempat, pemimpin harus bisa diterima (acceptable), mencintai dan dicintai umatnya,
mendoakan dan didoakan oleh umatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw. “Sebaik-baiknya
pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan
mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan
mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu.” (HR Muslim).

Kelima, pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat,


menegakkan keadilan, melaksanakan syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk
kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam
Alquran, Surat Al-Maidah: 8. Keenam, pemimpin harus memiliki bayangan sifat-sifat Allah swt
yang terkumpul dalam Asmaul Husna dan sifat-sifat Rasul-rasul-Nya.

2.2 Kriteria Pemimpin Dalam Menurut Al-Quran


1. Beriman

8
Kriteria beriman dipahami dari QS. al-Anbiyā’ (21): 73 yang menggunakan term "‫" األئمة‬
dan QS. Fātir (35): 39 dan QS. al-Hadīd (57): 7 yang menggunakan derivasi term "‫" خليفة‬. Khusus
term"‫( األئمة‬al-aimmah) sebagaimana yang telah disinggung asal kata aslinya adalah al-imām.
Dalam pandangan Taba'tabā'i bahwa seorang imam haruslah beriman dan dalam
posisinya sebagai pemimpin telah memperoleh hidayah, dan hal tersebut sebagai salah satu
bagian dari imamah itu sendiri. Hidayah ini tidak diperoleh oleh sembarang orang, dan
sembarang cara. Perolehan hidayah, sebagaimana juga perolehan kemaksuman akan didapat
lewat.
2. Adil dan Amanah
Adil adalah kriteria pemimpin yang ditemukan dalam QS. Shād (38): 26. Ayat ini
menerangkan tentang jabatan khalifah yang diembang oleh Nabi Dawud, di mana beliau
diperintahkan oleh Allah swt menetapkan keputusan secara adil di tengah-tengah masyarakat,
umat manusia yang dipimpinnya.
Redaksi QS. Shād (38): 2 yang menjadi acuan utama kriteria keadilan bagi seorang pemimpin,
sejalan QS. al-Nisā (4): 58 yang memerintahkan seorang pemimpin berlaku adil, dan di dahului
dengan perintah untuk menjalankan amanah kepemimpinan dengan sebaik-baiknya.

3. Rasuliy

Rasuliy artinya berkepribadian seperti Rasul Allah, yakni kriteria pemimpin yang
memenuhi syarat seperti yang dimiliki Rasul Allah dalam menjalankan kepemimpinan. Bila
merujuk pada ayat-ayat yang telah dikutip, diketahui bahwa Rasul Allah yang dimaksud adalah
Nabi Ibrāhīm as sebagaimana dalam QS. al-Baqarah (2): 124, dan Nabi Muhammad saw
sebagaimana dalam QS. al-Nisa (4): 59 dan 83.

QS. al-Baqarah (2): 124 menerangkan tentang penunjukan langsung kepada Ibrāhīm as
dalam posisinya sebagai imamah (pemimpin), setelah beliau mendapat sederetan ujian dari Allah
swt, terutama setelah memutuskan untuk mengorbankan anaknya, Ismā'il as berdasarkan perintah
Allah swt kepadanya.20 Sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Alquran21 bahwa Ibrāhīm as,
satu-satunya nabi yang dengan berbagai pengalamannya telah menemukan siapa Tuhan yang
sebenarnya dan lalu ia beriman kepada-Nya. Dengan terang-terangan juga, ia menyatakan
kejijikannya terhadap kemusyri-kan dan penyembahan berhala yang sedang menguasai
masyarakat. Dia tidak lagi melihat jalan selain berjuang melawan kemusyrikan, tanpa merasa

9
letih dan lemah, dia berjuang menyeru manusia kepada tauhid. Inilah pengalaman hidupnya dan
ujian berat yang telah dilaluinya, sehingga dia sebagai bapak agama fitrah dan sekaligus imam
bagi nabi-nabi sesudahnya, sebagaimana dalam QS. al-Nahl (16): 120; ‫•ل َحنِيفًا‬Kَِِّّ ِ‫َُُّمةً قَانِتا ً ل‬K• ‫إِب َْرا ِهي َم َكانَ أ‬
(sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dijadikan teladan dan patuh kepada Allah,
lagi ia hanīf).

Berdasarkan keterangan di atas, maka kriteria pemimpin yang dikehendaki adalah telah
melalui beberapa tahap ujian dan atau seleksi yang ketat (fit and proper test), memiliki segudang
pengalaman, mampu memberantas kebatilan, dapat dijadikan imam (panutan), dan diteladani
oleh rakyat yang dipimpinnya.(Islam, 2018)

2.3 Kategori Kepemimpinan dalam Islam


Kategori Pemimpin
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau membebaskan pemimpin melalui
pengikut mereka dalam upaya mencapai tujuan organisasi.7 Secara umum menurut laksamana
pemimpin dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1. Seorang pemimpin yang pintar sekali dalam memahami masalah.
2. Pemimpin yang tidak memahami masalah sama sekali, pemimpin yang tidak memiliki
eksposur dan kapasitas biasanya menyerahkan masalahnya kepada pembantunya.
3. Pemimpin yang setengah-setengah yang disatu sisi ia tidak percaya kepada pembantunya,
disisi lain ia sendidi juga ragu-ragu setiap kali menghadapi permasalahan.

Menurut al-Farabi ada Lima kriteria diantaranya masuk dalam kategori kecerdasan dan
kompetensi seorang pemimpin. Yaitu:
1. Pemahaman yang baik ( jaudat al-fahmi)
2. Daya hapal yang baik (jaudat al-hifdzi);
3. Intelektualitas yang tinggi (al-dzakaw al-fathanah
4. Pandai mengemukakan pendapat dan uraiannya mudah dimengerti (hasan al-‘ibarah aw al-
balaghah
5. Mencintai pendidikan (hubbul ‘ilmi).

Menurut Sondang P Siagian (1994:75-76), kategori pemimpin adalah sebagai berikut :

10
1. Memiliki pengetahuan umum yang luas,daya ingat yang kuat, rasionalitas, orientasi masa
depan, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas;
2. Sifat tegas dan lugas tepat waktu, naluri relevansi, keteladanan, inkuisitif, rasa kohesi yang
tinggi, sikap antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
3. Kemampuan untuk berkembang dan bertumbuh, analitik, mampu menentukan skala prioritas,
dapat membedakan kepentingan yang lebih utama, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi seara efektif.
4. Memiliki pengetahuan umum yang luas,daya ingat yang kuat, rasionalitas, orientasi masa
depan, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas;
5. Sifat tegas dan lugas tepat waktu, naluri relevansi, keteladanan, inkuisitif, rasa kohesi yang
tinggi, sikap antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
6. Kemampuan untuk berkembang dan bertumbuh, analitik, mampu menentukan skala prioritas,
dapat membedakan kepentingan yang lebih utama, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi seara efektif.(Charis et al., 2020)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya
yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan
bersama.

Menyatakan bahwa dalam menjadi pemimpin dimuka bumi maka manusia harus bisa
menjalankan apa yang telah diamanatkan oleh Allah dan disetiap langkah sebagai seorang
pemimpin, Allah akan memberikan peringatan bagi kaum Muslimin agar selalu berhati-hati
tentang apa yang akan dilakukan sebagai khalifah Allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA
Charis, M., Ammar, M., Wijokongko, D., & Al-Hafizd, M. F. (2020). Kategori Kepemimpinan
dalam Islam. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(2), 171–189.

Islam, J. K. (2018). AL-QALAM AL-QALAM. 10(2), 13–28.

Tiara Dewi, Muhammad Amir Masruhim, R. S. (2016). 済無 No Title No Title No Title.


Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, April, 5–24.

13

Anda mungkin juga menyukai