Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Hapsa Rahmawati

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044156642

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 17 / UT JAMBI

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1, Lafadz Khalifah dalam bentuk mufrod/tunggal disebutkan dua kali di dalam al Quran:

1. Al-Baqarah: 30, dalam tema awal penciptaan manusia.

ِ ْ‫َوِإ ْذ قَا َل َربُّكَ لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَأْلر‬


ً‫ض خَ لِيفَة‬

Dan ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat, “Aku akan menciptkan di bumi ini seorang
Khalifah”

2. Shad: 26, dalam kisah pengangkatan Nabi Dawud sebagai Khalifah.

ِ ‫يل هَّللا‬ ِ ‫ق َواَل تَتَّبِ ِع ْالهَ َوى فَي‬


ِ ِ‫ُضلَّكَ ع َْن َسب‬ ِّ ‫اس بِ ْال َح‬ ِ ْ‫يَا دَا ُوو ُد ِإنَّا َج َع ْلنَاكَ خَ لِيفَةً فِي اَأْلر‬
ِ َّ‫ض فَاحْ ُك ْم بَ ْينَ الن‬
“Wahai Dawud, Aku telah jadikan dirimu sebagai Khalifah di bumi ini, maka tegakkan hukum di
tengah-tengah manusia dengan kebenaran, jangan ikuti hawa nafsu sehingga menyesatkanmu
dalam menempuh jalan Tuhanmu”
ayat-ayat yang menggunakan kata turunan/derivasi dari Khalifah, khususnya bentuk jamak (khalaif
fil-ardl) dan kata (khulafa) dalam kumpulan ayat berikut : Al-An’am: 165 (khalaif al-ardl),  Fathir:
39, Yunus: 14 (khalaif fil-ardl) dan an-Naml: 62. Dari kumpulan ayat-ayt tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sosok Khalifah berlaku umum dan khusus:
1-            Khalifah berlaku umum untuk seluruh manusia, pemahaman ini berdasar pada Al-
An’am: 165, Fathir: 39 (khalaif al-ardl) dan An-Naml: 62 (khulafa al-Ardl). 
Ada bebrapa ayat yang senada dengan ayat diatas, yaitu:  Al-An’am: 133 (yastakhlifu),  Az-
Zukhruf: 60 (yakhlufun) , An-Naml: 62, al-Baqarah: 30 dan al-A’raf: 129 (wayastakhlifakum)
2-            Khalifah digunakan lebih khusus untuk menyebut sebuah generasi manusia atau
suatu bangsa tertentu.
Sebagaimana lafadz (khalaif) dalam Yunus: 73, untuk menunjuk pengikut Nabi Nuh yang
menggantikan penduduk bumi yang telah musnah karena banjir .
lafad (Khulafa) dalam al-A’raf: 69, untuk menunjuk kaum ‘Ad (kaum Nabi Hud) sebagai
pengganti kaum Nabi Nuh. 
Lafadz yang sama di al-A’raf: 74 ditujukan kepada kaum Tsamud (kaum Nabi Shalih)
sebagai pengganti kaum ‘Ad.
Lafatdz-lafadz tersebut bermakna masing-masing bangsa mengganti bangsa sebelumnya
bukan dalam menduduki tempat atau kawasan tertentu, namun dalam memakmurkan
bumi.
3-            Khalifah digunakan lebih khusus lagi, untuk individu yaitu Nabi Dawud, yaitu
dalam Shad: 26 karena mengganti nabi sebelumnya .
 
Khalifah, khulafa atau khalaif, menurut istilah Quran dapat disimpulkan sebagai manusia
atau kumpulan manusia yang mampu mengemban amanah keadilan dalam memakmurkan bumi
sehingga mereka menjadi manusia yang patut menggantikan generasi sebelumnya sebagai umat
yang maju peradabannya dan menjadi poros dunia.
Dan untuk umat  Muhammad saw,  Allah swt berjanji kepada mereka akan menjadi khulafa di
bumi jika mereka beriman dan bertindak kebaikan, sebagaimana ayat berikut:
‫َض ٰى لَهُ ْم‬ ِ ْ‫ت لَيَ ْست َْخلِفَنَّهُ ْم فِي اَأْلر‬
َ ‫ض َك َما ا ْست َْخلَفَ الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم َولَيُ َم ِّكن ََّن لَهُ ْم ِدينَهُ ُم الَّ ِذي ارْ ت‬ ِ ‫َو َع َد هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ‫اسقون‬ُ ْ ٰ ‫ُأ‬
ِ َ‫ك فَ ولَِئكَ هُ ُم الف‬ ٰ ُ ْ ‫َأ‬
َ ِ‫َولَيُبَ ِّدلَنَّهُ ْم ِم ْن بَ ْع ِد خَ وْ فِ ِه ْم ْمنًا ۚيَ ْعبُدُونَنِي اَل يُش ِركونَ بِي َش ْيًئا َۚو َم ْن َكفَ َر بَ ْع َد َذل‬
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-
benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik.” (QS. An-Nur : 55).

Menurut Nurcholish Madjid, etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan
seorang Muslim, bahwa kerja mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh
perkenan Allah Swt. Berkaitan dengan ini, penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam
adalah agama amal atau kerja (praxis)

2, Islam adalah agama universal, meliputi semua unsur kehidupan, dan politik, Negara dan
tanah airi adalah bagian dari islam. tidak ada yang namanya pemisahan antara agama dan politik.
karena politik bagian dari risalah Islam yang sempuran.[4] Seperti ungkapan bahwa tidak ada
kebaikan pada agama yang tidak ada politiknya dan tidak ada kebaikan dalam politik yang tidak
ada agamanya.

Di dalam Islam pun, politik mendapat kedudukan dan tempat yang hukumnya bisa menjadi
wajib. Para ulama kita terdahulu telah memaparkan nilai dan keutamaan politik. Hujjatul Islam
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa Dunia merupakan ladang akhirat. Agama tidak akan menjadi
sempurna kecuali dengan dunia. memperjuangkan nilai kebaikan agama itu takkan efektif kalau
tak punya kekuasaan politik. Memperjuangkan agama adalah saudara kembar dari
memperjuangkan kekuasaan politik (al-din wa al-sulthan tawamaan).

lengkapnya Imam Al- Ghazali mengatakan: “Memperjuangkan kebaikan ajaran agama dan
mempunyai kekuasaan politik (penguasa) adalah saudara kembar. Agama adalah dasar
perjuangan, sedang penguasa kekuasaan politik adalah pengawal perjuangan. Perjuangan yang tak
didasari (prinsip) agama akan runtuh, dan perjuangan agama yang tak dikawal akan sia-sia”.[5]
Dari pandangan Al-Ghazali itu bisa disimpulkan bahwa berpolitik itu wajib karena berpolitik
merupakan prasyarat dari beragama dengan baik dan nyaman. Begitulah islam memandang pollitik
3, Islam memiliki peran yang sangat besar dalam menjamin kerukunan dalam masayarakat yang
plural. Karena banyak ajaran islam yang memiliki dampak dalam menjamin kerunanan dalam
masyarakat seperti dalam islam kita harus saling mengahrgai dan tidak boleh saling menggangu.
Sehingga dengan umat islam menerapkan ajaran islam tersebut dapat membantu menjamin
kerukunan dalam masayarakat yang plural.

Penjelasan:

Agama islam adalah agama yang paling mulia disisi Allah. Datangnya agama islam memberikan
dampak positif bagi seluruh alam. Karena ajaran islam bukan hanya untuk umat islam aja, tetapi
juga bagi seluruh makhluk. Contohnya dalam islam juga diatur tentang intraksi kiota dengan
hewan dan tumbuhan sehingga tidak memberi mudharat kepada hewan dan tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai