Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA

(WANITA MUSLIMAH)

DISUSUN OLEH:
NAMA : MIFTA ANANDA PRATIWI
NPM : 202252078
JURUSAN: SISTEM KOMPUTER
KELAS :C
KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi robbil Alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Dengan
limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang telah terselesaikan sesuai dengan rencana.

Sholawat serta salam semoga tetap terabadikan di pangkuan suci Nabi besar
Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah memberikan setetes embun
pencerahan dari jaman jahiliyah menuju jaman yang penuh nur islam ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai


pihak-pihak, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat belum smpurna dan pastinya
masih banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Wanita Muslimah

B. Kriteria Wanita Muslimah

C. Problematika Muslimah dalam Bekerja

D. Kondisi Masyarakan Muslimah Sekarang ini

BAB III PENUTUP

A. Kesmpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUANA

A. Latar Belakang Masalah

Setiap muslimah memiliki peran yang sangat besar dalam


membinakehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara..Islam begitu besar
memberi perhatian pada kedudukan wanita,karena berbagai kelebihan dan
keistimewaan yangdimiliki nya dalam rangka mencetak, membina, dan
membimbing generasi-generasiyang unggul guna mewujudkan keadaan
lingkungan masyarakat yang islami.Mengingat begitu pentingnya kedudukan
wanita muslimah dalam kancahkehidupan beragama dan bermasyarakat maka
sudah selayaknya untuk lebihmewaspadai dan berintrospeksi dalam setiap
langkahnya. Dalam membangun umattidak begitu saja melepaskan peranan
seorang wanita. Oleh karena itu agar kemuliaan umat hadir secara utuh, maka
penataan pada masing-masing wanita harusditegakkan.Didalam keluarga wanita
sebagai seorang ibu sangat berperan penting dalammerawat,mendidik anak serta
mewujudkanBaiti jannati.

Sepenting apapun peranwanita di luar rumah ia tetap harus memprioritaskan


keselamatan dan kebahagiaankeluarga. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk
menjaga diri dan keluargaterlebih dahulu sebelum kerabat dan lingkungan ? (QS.
At-Tahrim : 6). Inidikarenakan, benteng terakhir bagi tegaknya system Islam dan
sosial terletak pada pribadi dan keluarga muslim shalih.Seorang muslimah yang
memelihara komitmennya dengan akhlak islam danaturan syariah akan diterima,
disukai dan dihormati lingkungannya. Apabila adamuslimah yang tidak bisa
bergaul, kuper, bahkan dibenci di lingkungannya, karenasikapnya yang tidak
simpati dan karakteristik yang buruk, berarti ia telahmengabaikan sebagian dari
etika pergaulan islam sebab kesopanan,keramahan, dansikap simpatik merupakan
bagian dari akhlak mu’amalah Islam.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana wanita muslimah

2. Bagaimana problematika muslimah bekerja

3. Kriteria manita muslimah

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bgaimana wanita muslimah


2. Untuk mengetahu problematika muslimah beerja

3. Untuk mengetahui kriteria wanita muslimah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Wanita Muslimah

Wanita muslimah menurut islam adalah wanita yang menganut agama islam
dan menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah SWT yang terkandung
dalam agama islam. Dalam suatu pepatah disebutkan bahwa wanita muslimah
adalah perhiasan dunia dan ia lebih mulia daripada bidadari di surga. Menjadi
wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita-cita setiap wanita karena
wanita muslimah tentunya disukai Allah SWT dan juga orang-orang disekitarnya.

Memang terkadang tidak mudah untuk selalu istiqomah dan menjadi wanita
muslimah yang baik, akan tetapi segala hal tersebut layak untuk diusahakan. Untuk
menjadi wanita muslimah sejati atau wanita shalehah menurut islam maka ia harus
memenuhi segala kewajiban baik sebagai seorang anak, istri, ibu dan peranan
lainnya dalam kehidupan.

Kriteria Wanita Muslimah SejatiMenjadi wanita muslimah sejati tidaklah


begitu sulit seperti yang diperkirakan dan wanita muslimah sejati tentunya
memiliki kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang mencerminkan bahwa seorang
wanita adalah muslimah sejati adalah sebagai berikut.

B. Kriteria Wanita Muslimah

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT


Kriteria pertama yang menjadikan seorang wanita sebagai muslimah sejati
adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Wanita muslimah adalah
mereka yang senantiasa melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar dan
menjalankan segala perintah Allah SWT. Dalam hal keimanan dan ketaqwaan,
islam tidak membedakan antara pria dan wanita sebagaimana yang disebutkan
dalam firman Allah SWT berikut:

َ‫ت َوالصَّابِ ِرين‬ ِ ‫ت َو ْالقَانِتِينَ َو ْالقَانِتَا‬


Fِ ‫ت َوالصَّا ِدقِينَ َوالصَّا ِدقَا‬ Fِ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬ِ ‫ِإ َّن ْال ُم ْسلِ ِمينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
َ ‫ت َو ْال َحافِ ِظينَ فُر‬
‫ُوجهُ ْم‬ ِ ‫ت َوالصَّاِئ ِمينَ َوالصَّاِئ َما‬ َ َ‫َص ِّدقِينَ َو ْال ُمت‬
Fِ ‫ص ِّدقَا‬ َ ‫ت َو ْال ُمت‬ Fِ ‫ت َو ْالخَا ِش ِعينَ َو ْالخَا ِش َعا‬ ِ ‫َوالصَّابِ َرا‬
ِ ‫ت َأ َع َّد هَّللا ُ لَهُ ْم َم ْغفِ َرةً َوَأجْ رًا ع‬
‫َظي ًما‬ ِ ‫الذا ِك َرا‬ َّ ‫الذا ِك ِرينَ هَّللا َ َكثِيرًا َو‬
َّ ‫ت َو‬ Fِ ‫َو ْال َحافِظَا‬

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan


yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki
dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar. (QS Al Ahzab ; 35)

2. Melaksanakan Kewajiban sebagai muslim


Sebagai seorang muslimah sejati tentunya seorang wanita harus
melaksanakan segala kewajiban sebagai muslim termasuk menjalankan shalat
wajib lima waktu maupun puasa ramadhan dan ibadah lain yang diwajibkan
atas umat islam. Wanita muslimah juga selalu berusaha untuk melakukan
ibadah sunnah yang dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
3. Menutup aurat
Seorang wanita wajib menutup auratnya, hal ini dikarenakan wanita adalah
makhluk yang dimuliakan Allah SWT dan agar wanita dijauhkan dari fitnah
lawan jenisnya. Aurat yang terbuka bisa menyebabkan lawan jenis sulit
menjaga pandangan dan menjerumuskan dalam perbuatan zina. Perintah
mengenakan hijab dan menutup aurat disebutkan Allah SWT dalam ayat
berikut:

ۗ َ‫ك َوبَنَاتِكَ َونِ َسا ِء ْال ُمْؤ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِيبِ ِه َّن ۚ ٰ َذلِكَ َأ ْدن َٰى َأ ْن يُ ْع َر ْفنَ فَاَل يُْؤ َذ ْين‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ َأِل ْز َو‬
َ ‫اج‬
F‫َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًا َر ِحي ًما‬

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan


isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs Al Ahzab : 59)

4. Memiliki akhlak yang baik


Akhlak adalah budi pekerti yang ada dalam diri seseorang. Wanita
muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur kata yang sopan dan
perilaku yang santun. Wanita muslimah juga seharusnya memiliki perkataan
yang lembut dan tidak berlaku kasar kepada orang lain. Selain itu wanita
muslimah juga harus selalu bersabar terhadap apa yang menimpanya dan
selalu merasa malu jika berbuat sesuatu yang tidak baik. Sebagaimana
disebutkan Allah SWT dalam firman berikut:

ِ ُ‫ص ِمنَ اَأْل ْم َوا ِل َواَأْل ْنف‬


ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬
َ‫ت ۗ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬ ِ ‫ف َو ْالج‬
ٍ ‫ َونَ ْق‬F‫ُوع‬ ِ ْ‫م بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْال َخو‬Fْ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS AL Baqarah : 155)

5. Berbakti pada orangtua dan suami


Berbakti kepada orangtua dan suami adalah kriteria lain dari seorang
wanita muslimah sejati. Seorang wanita selayaknya menghormati dan berbakti
kepada orangtua dan berusaha untuk membantu pekerjaan dan meringankan
beban orangtua dalam rumah. Di sisi lainnya, seorang wanita muslimah juga
harus berbakti kepada suaminya karena wanita yang tidak berbakti pada
suaminya adalah salah satu wanita yang dibenci Allah SWT. Dalam sebuah
hadits Rasul SAW bersabda (baca kewajiban istri terhadap suami)

َ ‫ َوِإ َذا َأ َمرْ تَهَا َأطَا َع ْت‬، َ‫ ِإ َذا نَظَرْ تَ ِإلَ ْيهَا َس َّر ْتك‬،ُ‫ع َو َخ ْي ُر َمتَا ِعهَا ْال َمرْ َأةُ الصَّالِ َحة‬
‫ َوِإ َذا ِغبْتَ َع ْنهَا‬،‫ك‬ ٌ ‫ال ُّد ْنيَا َمتَا‬
َ ِ‫ك فِي نَ ْف ِسهَا َو َمال‬
‫ك‬ َ ‫َحفِظَ ْت‬

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita


yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan
(menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau
bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga
hartamu.”

6. Memiliki ilmu dan mampu mengurus keluarganya


Seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya dan ia haruslah
memiliki ilmu yang bisa ia ajarkan kepada anak-anaknya kelak atau digunakan
untuk kemaslahatan masyarakat. Menuntut ilmu hukumnya wajib oleh sebab
itu, wanita muslimah juga harus menuntut ilmu meskipun tidaklah harus
mencapai perguruan tinggi. Asalkan ia bisa merawat anak dan keluarganya
dengan baik, maka seorang wanita sudah mampu menjadi muslimah yang baik
tentunya jika memnuhi kriteria lainnya.

C. Problematika Muslimah Dalam Bekerja

Muslimah bekerja tak lagi menjadi pandangan asing dalam masyarakat.


Namun, dinamika dunia kerja masih kerap memunculkan berbagai problema
bagimuslimah.

1. Peran Publik atau Dosmetik

Muslimah merupakan mitra pria dalam memakmurkan bumi danmenegakan


syariat dan diminta untuk bekerja sama dalam mencari kebaikandunia dan
akhirat. (QS. At-Taubah : 71). Nabi SAW malah memposisikan wanitasebagai
saudara kandung, wanita dan pria logisnya harus berinteraksi secara positif,
saling melindungi, saling menyayangi, dan saling menolong.Konsekuensinya,
wanita harus turut berperan menghasilkan amal-amalshaleh dalam berbagai
bidang kehidupan secara serius. Apakah lewat peran-perandomestic (dalm
rumah), maupun peran-peran public.Syariat Allah tidak menghalangi wanita
beraktifitas di luar rumah.Potensi dan hak kaum wanita pun tidak terbatas pada
lingkungan domestik dirumah .Karenanya, bertemunya wanita dengan laki-laki
atau sebaliknya untuk berbicara, bertukar pikira, atau kejasama dalam
mengerjakan suatu pekerjaantidak menjadi masalah sepanjang kedua belah
pihak tetap memperhatikanketentuan syariah.

2. Jika Terpaksa ke Luar Kota

Demikian menjaga kehormatan dan citra muslimah menghindari fitnahdan


memelihara hak keluarga, Islam melarang muslimah melakukan perjalanan jauh
dan menginap di luar rumah tanpa mahramnya.

Karena itu menjadi kewajiban manajemen lembaga, organisasi atau


perusahaan menciptakan sistem dan prosedur kerja yang mendukung prinsip
tsb. Namun dalam berbagai keterbatasan dan darurat kerja yang di tolerir
olehagama, dapat saja diberikan keringanan (rukhsah) dengan syarat harus
dapatmeminimalisasi dampak negatifnya. Berikut ini beberapa hal yang
harusdiperhatikan muslimah saat menginap di luar rumah :

a. Meminta izin keluarga.

b. Mencari teman untuk bepergian.

c. Ada jaminan keamanan dan terhindar dari situasi yang dapat


menimbulkanfitnah selama perjalanan.

d. Mengenai kamar penginapan harus dipisah meskipun sesama wanita (tidak


dalam satu selimut). Bila terdapat laki-laki dalam rombongan, akan
lebihaman dari fitnah bila penginapannya dipisah.

e. Pertemuan antar lawan jenis hanya boleh dilakukan pada lobi. Ruang tamu,
penginapan/ruang pertemuan umum dan tidak boleh menerima tamu
dikamar.

3. Batas Waktu Aktivitas di luar rumah


“Beberapa lama sebenarnya seorang wanita diperbolehkan berada diluar
rumah? Apakah saya boleh berada diluar rumah sepanjang hari kalau
aktivitassaya menuntut demikian?”. Inilah pertanyaan yang selalu ada dibenak
para pekerja.Dalam islam tidak ada batasan secara spesifik beberapa lama
wanitadiperbolehkan keluar rumah dalam sehari. Semuanya dikembalikan
kepadakebutuhannya sendiri dalam melaksanakan tugas yang diperbolehkan
syariah.Sebab, islam tidak ingin memenjarakan kaum wanita
dirumah,membatasi kebebasannya dan mempersulit ruang geraknya. Sepanjang
aktivitasluar rumahnya itu diperlukan untuk kepentingan diri, keluarga, agama,
danmasyarakat dan tidak mengorbankan hak-hak yang lain. (QS Al-Hajj :
78).Pembahasan dan pelarangan sama halnya dengan pengharaman sesuatuyang
memiliki tanggung jawab hokum tersendiri. Padahal menurut Nabi SAW :6

“orang yang mengharamkan yang halal sama dengan (dosa dan tanggung
jawabhukumnya) orang yang menghalalkan yang haram”. (HR.Thabrani).Kitab
hadist shahih Al-Bukhari banyak menguraikan dan menjelaskan peran dan
kiprah wanita di luar rumah tanpa menjelaskan batasan waktu tertentu.Hal ini
menunjukan bahwa hukum asal beraktivitas di luar rumah bagi wanitaadalah
diperbolehkan sepanjang ada keperluan. Namun, muslimah tetap harus
mempertimbangkan waktu yangdipergunakannya di luar rumah dengan baik
dan memperhatikan aspek keamanandiri. Bagi yang sudah berkeluarga,
terutama suami, agar setiap aktivitas danwaktunya tidak menimbulkan kesalah
pahaman.Bila poin-poin sederhana diatas menjadi acuan setiap
muslimah,insyaallah langkah amal shalehnya akan menjadi berkah.

D. Kondisi Masyarakat Muslimah Sekarang Ini

Masyarakat muslimah saat ini telah berada di bibir jurang dari


kenyataanyang menyakitkan. Penyeru- penyeru pembebasan wanita tentu telah
gembiramelihat fenonena umum di tengah masyarakat muslimah. Wanita bekerja
di luar rumah pakaian yg tidak menutup aurat dan hancurnya akhlak serta nilai-
nilai Islam.dan memang itulah tujuan yg mereka canangkan. Dengan kenyataaan
tersebut sertamerta masyarakat muslim menjadi masyarakat yg terhina terbelakang
dan senantiasaketinggalan dalam segala bidang kehidupan.Contoh-contoh
kehidupan budaya barat lebih dilirik dan ditiru dibandingkandengan budaya yang
islami. Mereka menyebut bahwa islam itu ngolot, terbelakang,dan tidak modern,
sehingga lebih membanggakan kehidupan budaya barat yang biasadilakukan oleh
orang-orang kafir.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARANA.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis sampaikan beberapa simpulansebagai


berikut:

1. Meluruskan niat agar selalu ikhlas dan menjaga pandangan serta


pendengarandari kemaksiatan

2. Mematuhi etika berbicara dan menggunakan pakaian/perhiasan yang


menutupaurat, tidak transparan, serta tidak memperlihatkan lekukan tubuh.

3. Menjalankan aktivitas di luar rumah sebatas keperluan yang penting


sertamenghindari perkataan dan perbuatan sia-sia apalagi menjurus pada
dosa.

4. Hindari pandang memandang yang tidak diperlukan dan hindari sentuhan


fisik secara umum tanpa kebutuhan yang ditolelir syari’ah yang aman dari
fitnah.5.Tidak bercampur baur secara bebas, hindari suasana khalwah
(berduaan) yangdapat menimbulkan fitnah6.

5. Frekuensi dan intensitas pertemuan harus disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Saran

1. Kepada para wanita dalam beraktivitas hendaknya mengacu tata cara yang
telahdijelaskan dalam Al-Quran dan Al-Hadist.2.

2. Kepada para wanita agar mematuhi etika dalam berbicara dan bersikap agar
tidak menimbulkan keburukan atau fitnah.
3. Kepada para wanita agar menggunakan pakaian yang menutup aurat dan
tidak memperlihatkan lekukan tubuh yang mengundang perhatian laki-laki.

4. Kepada laki-laki maupun wanita dalam bergaul agar menjaga etika dan
identitaskeimanannya.8

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.re.or.id/peranan-wanita-dalam-islam.htmAzis, Abdul, (1997).

Wahai Muslimah Selamatkan Akhlakmu

. Solo : PustakaAmanah

Al-Hambali, Ibnu Rajab.Buku Online.Dahsyatnya Neraka:Pustaka Tazkia.

Al-Alaaf, Abdullah bin Ahmad.Buku Online.Dari Alam Kubur Menuju Surga atau
Neraka: Wal Islama.

Latif, Abdul.2012.Konsep Surga dan Neraka.Edukasi Kompasiana.com.

Anda mungkin juga menyukai