Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akhir Semester

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN

MATERI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah “Islam dan Ilmu Pengetahuan”

Dosen Pengampu : Drs. H. M Tahir Arfah, M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Prodi Pendidikan Matematika
Semester V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2021
Kelompok 1 (Perintah Menuntut Ilmu, Mengembangkan, dan Mengamalkan)
1. Jelaskan secara singkat hukum menuntut ilmu menurut para ahli fikih !
Jawab :
a. Fardhu ‘ain : adalah setiap ilmu yang harus/wajib dipelajari oleh setiap muslim
tentang Ilmu Agama Islam, agar akidahnya selamat, ibadahnya benar,
mu’amalahnya lurus dan sesuai dengan yang disyariatkan Allah SWT.
b. Fardhu kifayah : adalah ilmu yang memperdalam ilmu-ilmu syariat dengan
mempelajari, menghafal, dan membahasnya. Misalnya spesialisasi dalam
ilmuilmu yang dibutuhkan umat Islam, seperti sistem pemerintahan, hukum,
kedokteran, perekonomian, dan lain-lain. Tapi jika sebagian dari mereka ada yang
mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya.
2. Tuliskan minimal 3 keutamaan / manfaat dari menuntut ilmu !
Jawab :
a. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya.
b. Menjadi saksi terhadap kebenaran.
c. Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad SAW untuk meminta
ditambahkan ilmu.
d. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.
e. Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT.
f. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar.
g. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang.
h. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga.
i. Diperbolehkannya ”hasad” kepada ahli ilmu.
j. Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu.
3. Bagaimana cara anda dalam mengembangkan ilmu yang anda peroleh ?
Jawab :
( Jawaban Random/bervariasi sesuai pendapat pribadi masing-masing)

Kelompok 2 (Keutamaan Orang Berilmu)


1. Sebutkan bunyi dalil keutamaan orang berilmu yaitu dimudahkan jalan menuju surga
dan juga mendapatkan amal jariyah!
Jawab:
a. Dimudahkan jalan menuju surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ط ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ ‫ك‬
َ َ‫َو َم ْن َسل‬

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

b. Amal jariyah

‫ َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم‬.ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫ َأوْ َولَ ٍد‬،‫ أو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،‫اريَ ٍة‬
ٍ ِ‫صال‬ ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ ٍ ‫ِإ َذا َماتَ ابنُ آدم ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل‬
َ :‫ث‬

“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni
sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang
mendoakannya”. (HR Muslim)

2. Mengapa keutamaan orang yang berilmu itu merasa takut kepada Allah, sedangkan
Allah memiliki sofat yaitu maha pengasih lagi maha penyayang?
Jawab:
Ibn Taimiyah menjelaskan, ada hubungan antara berilmu dan takut kepada Allah.
Logikanya, seseorang yang semakin berilmu, maka rasa takutnya kepada Allah pun
kian bertambah tebal. Kata sang alim: "Ketakutan kepada Allah mengharuskan ilmu
tentang Allah. Maka, ilmu tentang Allah juga mengharuskan ketakutan kepada-Nya.
Dan, takut kepada Allah harus melahirkan ketaatan kepada-Nya. Orang-orang yang
takut kepada Allah adalah orang-orang yang mengerjakan perintah-perintah-Nya serta
menghindari segala bentuk larangan-Nya."
Contoh sederhananya, seseorang yang tidak memiliki ilmu tentang Allah cenderung
merasa dirinya bebas berbuat apa saja. Ia bahkan dapat melakukan maksiat tanpa rasa
menyesal. Seandainya ingin mencuri, niat buruknya itu terhenti--misalnya--lantaran
melihat kamera CCTV, alih-alih mengingat Allah, Zat Yang Mahamelihat. Adapun
orang yang berilmu akan menimbang-nimbang terlebih dahulu perintah dan larangan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia menyadari, Allah Subhanau wa ta‘ala Maha
Mengetahui apa yang tersirat maupun tersurat. Rasa takut dan harapnya kepada Allah
pun akan meningkat.
3. Apakah orang yang mempelajari ilmu umum dalam hal ini bukan ilmu agama tetap
akan pendapatkan keutamaan orang yang berilmu?
Jawab:

‫ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّ ِة َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِرٍئ َما ن ََوى‬

Artinya: "Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan setiap
orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Segala perbuatan yang dilakukan manusia akan diberikan balasan sesuai dengan apa
yang diniatkannya. Jadi, niat adalah inti dari sebuah perbuatan yang menjadi tolok
ukur baik buruknya perbuatan tersebut. Jika orang yang menuntut ilmu itu hanya
ingin mendapatkan popularitas dunia, maka yang ia dapat hanya sekedar itu saja.
Namun ketika kita mengejar akhirat dalam hal ini niat kita karena Allah, maka
insyaaAllah yang kita dapat bukan hanya perihal akhurat kita namun dunia pun akan
mengikut.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai
beraikan urusannya,  lalu Allah akan jadikan kefakiran selalu menghantuinya, dan
rezeki duniawi tak akan datang kepadanya kecuali hanya sesuai yang telah
ditakdirkan saja. Sedangkan, barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak
cita-citanya, maka Allah akan ringan kan urusannya, lalu Allah isi hatinya dengan
kecukupan, dan rezeki duniawi mendatanginya padahal ia tak minta” (HR. Al-
Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Kelompok 3 (Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Islam)


1. Tuliskan perbedaan antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama?
Jawaban:
a. Ditinjau dari sumbernya, ilmu pengetahuan bersumber dari ra’yu yaitu akal, budi,
rasio manusia. Sedangkan agama bersumber dari wahyu dari Allah.
b. Ditinjau dari cara mencari kebenaran, ilmu pengetahuan mencari kebenarannya
dengan jalan penyelidikan, pengalaman, dan percobaan sebagai batu ujian.
Sedangkan agama mencari kebenarannya dengan jalan mempertanyakan (mencari
jawaban) tentang masalah asasi kepada Kitab Suci, kodifikasi Firman Ilahi untuk
manusia di bumi
c. Ditinjau dari kebenarannya, ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif dan
bersifat nisbi atau relatif. Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut),
karena agama adalah wahyu yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Benar, Maha
Mutlak, dan Maha Sempurna, yaitu Allah SWT
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu naqli dan ilmu aqli? Dan tulis masing-masing
contohnya!
Jawaban:
a. Ilmu naqli adalah ilmu yang bersumber pada wahyu (Al-Qur’an). Contohnya :
ilmu-ilmu agama ilmu tafsir, hadis, fikih, tauhid,dan tasawuf .
b. Ilmu aqli adalah ilmu yang bersumber dari alam melalui penalaran. Contohnya :
filsafat, ilmu sosial, teknik, biologi, sejarah, dan lain-lain
3. Tuliskan pandangan islam terhadap ilmu pengetahua?
Jawaban:
Al Qur'an sangat mendorong dikembangkannya ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat
dari banyaknya ayat al Qur'an yang menyuruh manusia agar menggunakan akal
pikiran dan segenap potensi yang dimilikinya untuk memperhatikan segala ciptaan
Allah SWT. Dan Dorongan al Qur'an terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
tersebut terlihat pula dari banyaknya ayat al Qur'an yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan, pujian dan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang berilmu serta
pahala bagi yang menuntut ilmu.

Kelompok 4 (Pandangan Islam Terhadap IPTEK)


1. Kenapa Allah memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi?
Jawaban :
 Pertama, karena dengan mempelajarinya kita akan semakin menyadari bahwa
kebesaran Allah itu ada. Misalnya pada penciptaan langit dan bumi, adanya siang
dan malam, berlayarnya perahu, turunnya air hujan dan menghidupkan tanah yang
sudah mati, adanya perbedaan bahasa, perbedaan kulit, dan masih banyak lagi
realitas yang lainnya.
 Kedua, karena tujuan manusia diciptakan itu adalah untuk menjadi khalifah di
muka bumi. Sedangkan tugas khalifah di muka bumi adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan membangun kembali keseimbangan alam yang sudah Allah
tegakkan.
2. Bagaimana tahapan IPTEK bisa memajukan peradaban?
Jawaban :
Dengan mendidik generasi muda untuk mengenal ilmu pengetahuan dan
teknologi, lalu mereka akan beranjak dewasa dan menjadi ilmuwan. Nah ilmuwan ini
adalah penggerak atau agen of change yang mampu memajukan suatu peradaban.
3. Maksud Akidah Islam di jadikan sebagai Dasar IPTEK?
Jawaban :
Perlu kita ketahui bahwa, Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam IPTEK,
yaitu akidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi IPTEK.
Jadi, yang dimaksud menjadikan akidah Islam sebagai landasan IPTEK
bukanlah bahwa konsep IPTEK wajib bersumber kepada Al-Quran dan Al-Hadits,
tapi yang dimaksud, bahwa IPTEK wajib berstandar pada Al-Quran dan Al-Hadits.
Standar pemanfatannya IPTEK Menurut islam yakni sesuatu yang bermanfaat dan
tidak merugikan orang lain. Berbeda dengan Standar pemanfaatan IPTEK menurut
orang barat adalah manfaat, apakah itu dinamakan pragmatisme atau pun
utilitarianisme. Selama sesuatu itu bermanfaat, yakni dapat memuaskan kebutuhan
manusia, maka ia dianggap benar dan absah untuk dilaksanakan, meskipun itu
diharamkan dalam ajaran agama.

Kelompok 5 (Hakikat dan Kedudukan Wahyu dan Akal dalam Islam)


1. Jelaskan pengertian wahyu secara umum!
Jawaban:
Makna wahyu secara umum dari segi bahasa adalah sebuah pesan yang disampaikan
pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Baik itu melalui perantara ataupun tidak.
Di samping itu, pesan ini juga baik berupa isyarat, tulisan maupun lisan.
2. Apa yang dimaksud dengan akal?
Jawaban:
Akal berasal dari bahasa Arab dari kata aql (‫)عقل‬yang berarti akal, fikiran. Dalam
bahasa Indonesia, akal berarti alat berpikir, daya pikir (untuk mengerti, pikiran,
ingatan).
3. Mengapa kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna bagi umat
manusia?
Jawaban:
Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang bermanfaat
bagi umat manusia agar kita dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk
kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dan menjadikan Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagai pegangan hidup karena keduanya merupakan sumber ilmu yang
paling utama.

Kelompok 6 (Ayat-Ayat Qauliyah dan Qauniyah Serta Integrasi Islam dan IPTEK)
1. Apa yang dimaksud dengan ayat qauliyah dan ayat kauniyah?
Jawaban :
Ayat kauniyah adalah ayat-ayat allah yang berupa alam semesta. Sedangkan ayat
qauliyah adalah ayat-ayat allah yang termaktub dalam kitab suci-nya.
2. Pendekatan keilmuan umum dan islam dapat dibedakan menjadi 3! sebutkan dan
jelaskan 1 dia antara 3 pendekatan itu?
Jawaban :
Pendekatan dibagi 3 yaitu:
a. Pendekatan pararel
b. Pendekatan linier
c. Pendekatan sekunder
Pendekatan pararel merupakan corak keilmuan umum dan agama berjalan sendiri-
sendiri tanpa ada hubungan dan persentuhan antar satu dengan yang lainnya.
3. Apa perbedaan antara pendekatan integrasi-interkoneksi dengan islamisasi ilmu dalam
hal hubungan antar keilmuan umum dan keilmuan agama?
Jawaban :
Kalau menggunakan pendekatan islamisasi ilmu, maka terjadi pemilihan, peleburan
dan pelumatan antara ilmu umum dan ilmu agama.sedangkan pendekatan integrasi-
interkoneksi lebih bersifat menghargai keilmuan umum yang sudah ada, dan
memasukkan nilai nilai ke ilmuan islam ke dalamnya, sehingga keilmuan umum dan
agama dapat saling bekerja sama tanpa saling mengalahkan.
Kelompok 7 (Sains, Teknologi, dan Seni dalam pandangan Islam)
1. Jelaskan pengertian sains, teknologi dan seni dalam pandangan Islam !
Jawab :
a. Sains adalah sederet pembagian terstruktur mengenai pandangan Islam yg
tercantum pada ayat-ayat kudus Al-Qur’an & berkenaan menggunakan ilmu
pengetahuan modern.
b. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan yang dapat menunjukkan dirinya
dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk maju
dan tetap pada koridor islam itu sendiri.
c. Seni adalah ekspresi keindahan keberadaan dari sudut pandang Islam tentang
alam, kehidupan dan manusia, yang mengarah pada perjumpaan kebenaran dan
keindahan yang sempurna (sesuai dengan percikan Fitrah).
2. Tuliskan 3 ilmuan muslim dalam sejarah penerapan teknologi peradaban islam !
Jawab :
a. Al Kindi (Fisikawan)
b. Al Razi (Ahli Kimia)
c. Al Biruni (Astronom dan fisikawan)
3. Jelaskan pandangan Islam mengenai kemajuan sains, teknologi dan seni yang ada di
Indonesia !
Jawab :
Sebagai Agama yang kodrat maka Islam sejatinya sangat mendukung dengan adanya
kemajuan sains, teknologi dan seni karena itu merupakan salah satu pembeda antara
manusia dengan mahluk lainnya, selama kemajuan tersebut dapat memelihara alam,
menjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kemaslahatan umat serta mampu
menjaga kesucian fitrah manusia.

Kelompok 8 (Sebab-Sebab Kemajuan Islam dibidang IPTEK)


1. Kapan awal mula kejayaan islam di bidang IPTK?
Jawaban :
Masa kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni
Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa As-Rasyiddin ini Islam
berkembang pesat.
2. Sebutkan 3 tokoh ilmuan muslim yang sangat berpengaruh terhadap ilmu
pengetahuan?
Jawaban :
a. Al-kharizmi : ia adalah seorang yang menemukan ilmu aljabar di dalam
matematika.
b. Ibnu Sina : membuat buku tentang kedokteran
c. Jabbir Ibnu Hayyan : ahli kimia yang dikenal sebagai bapak kimia
3. Faktor apa saja yang mendukung sebab sebab kemajuan islam di bidang IPTEK?
Jawaban :
Ada tujuh faktor kemajuan sains dan teknologi islam yaitu:
a. Agama islam
b. Pemerintah yang berpihak pada ilmu pengetahuan
c. Bahasa arab
d. Pendidikan
e. Penghormatan kepada ilmuan
f. Maraknya penelitian
g. Perdagangan internasional

Kelompok 9 (Sebab-Sebab Kemunduran Islam dibidang IPTEK)


1. Apa saja faktor internal yang menyebabkan kemunduran umat islam dalam bidang
IPTEK?
Jawaban:
Ada beberapa faktor internal yang bisa menjadi penyebab kemunduran umat islam
dalam bidang IPTEK. Beberapa di antaranya yaitu:
a. Sebagian besar umat islam jauh dari agamanya, yakni kurang berpegang teguh
dengan Al Qur’an dan As Sunnah.
b. Muncul dan berkembangnya bid’ah-bid’ah di tengah umat islam, yaitu tata cara
beribadah kepada Allah yang sifatnya mengada-ada dan tidak ada tuntunannya di
dalam ajaran Rasulullah saw.
c. Terjadinya terpecahan di tengah umat islam sebagaimana diterangkan di dalam
hadits-hadits shahih.
d. Berkembangnya aliran sufi atau tasawuf yang berlebih-lebihan dengan ajaran
zuhudnya terhadap dunia dan seolah lebih mementingkan Akhirat dan melupakan
sebagian besar kemaslahatan dunia termasuk perkembangan IPTEK.
2. Sebutkan 3 faktor eksternal yang melatar belakangi kemunduran Islam di bidang
IPTEK!
a. Bangsa barat berhasil mengejar dan mengambil alih kemajuan IPTEK umat Islam
b. Krisis Ekonomi
c. Mundurnya kerajaan besar Islam yaitu kerajaan Safawi (18 M) dan Mughal (19M)
d. Adanya Fanatisme Agama
e. Bangsa Barat berhasil menemukan benua baru yang mempengaruhi route
perdagangan,sehingga mereka tidak melewati jalur yang dikuasai umat Islam yaitu
Syria dan Mesir sehingga jalur ini menjadi sepi dan mengakibatkan sumber
pendapatan negeri-negeri Islam jadi berkurang.
f. Bangsa barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang didirikan oleh
Taqi Al Din di Konstantinopel pada tahun 1580,
g. Ketergantungan negara-negara Islam terhadap ekonomi Eropa
h. Akibat kolonialisme negara-negara Islam yang semula menggunakan bahasa Arab
sebagai bahasa nasionalnya, mulai terdesak oleh bahasa penjajah.
i. Akibat kolonialisme stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi negara-negara
Islam mulai menurun
3. Apakah islam bisa merebut kembali kejayaannya dalam bidang IPTEK, mengingat
dimasa sekarang bangsa barat semakin terdepan dalam mengembangkan IPTEK?
Jawab:
Bisa!
Rasululloh SAW bersabda sebagai berikut:

‫َاب هَّللا ِ َو ُسنَّةَ نَبِيِّ ِه‬ ِ َ‫ت فِي ُك ْم َأ ْم َر ْي ِن لَ ْن ت‬


َ ‫ضلُّوا َما تَ َم َّس ْكتُ ْم بِ ِه َما ِكت‬ ُ ‫تَ َر ْك‬

“Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak
akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah
Nabi-Nya.”(HR.Malik1395)
Belajar dari sejarah, kebangkitan Islam harus dimulai dengan menumbuhkan
kembali semangat iman dan taqwa kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, mengikuti
tuntunan Rasululloh SAW dengan bekerja keras. Adanya kontak Islam dengan Barat,
untuk belajar secara terus menerus kepada Barat, adanya pembaharuan pendidikan
Islam baik dalam bidang agama, sosial, dan pendidikan dilatar belakangi oleh
pemikiran Islam yang timbul di belahan dunia Islam lainnya. Pola pembaharuan
pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran modern di Eropa,
berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran Islam. Dengan semua itu
insyaaAllah islam mampu merebur kembali kejayaan nya khususnya dibidang IPTEK.
Kelompok 10 (Upaya-Upaya Kebangkitam Kembali Umat Islam dalam IPTEK)
1. Tuliskan Upaya-upaya kebangkitan kembali umat Islam dalam IPTEK!
Jawaban :
1) Umat Islam memperlakukan satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul bisa
dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim yang
berkualitas, bertaqwa, beriman kepada Allah.
2) Mencoba memasukan Ilmu-ilmu umum ke Sekolah Islam (Madrasah).
3) Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).
4) Adanya kontak Islam dengan Barat
2. Tuliskan Pola-pola pembaharuan pendidikan Islam!
Jawaban :
1) Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran
modern di Eropa
2) Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi dan bertujuan untuk
pemurnian kembali ajaran Islam
3) Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber
budaya bangsa masing-masing dan yang bersifat Nasionalisme.
3. Jelaskan yang dimaksud pada point ke 4 adanya kontak Islam dengan Barat, dalam
upaya kebangkitan kembali umat islam dalam IPTEK!
Jawaban :
Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting yang bisa kita
liat, adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan
paradigma umat Islam untuk belajar secara terus menerus kepada Barat, Timbulnya
pembaharuan pendidikan Islam baik dalam bidang agama, sosial, dan pendidikan
diawali dan dilatar belakangi oleh pemikiran Islam yang timbul di belahan dunia
Islam lainnya.

Kelompok 11 (Kedudukan Ulama dalam Islam)


1. Sebutkan kriteria yang harus dimiliki ulama ?
Jawaban :
a. orang yang selalu berzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk,
ataupun berbaring.
b. selalu bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi.
c. mengembalikan semua urusan kepada Allah dan hanya Allah sajalah yang
disembah-Nya.
d. selalu mengikuti hal-hal yang terbaik dari semua pendapat yang didengarnya
kemudian direalisasikan dalam bentuk perbuatan dan sikap atau ucapannya.
e. Memiliki kesabaran dalam menghadapi semua beban, kesulitan, dan musibah di
dunia serta senantiasa menentang kehendak hawa nafsu.
2. Apakah peran ulama dalam kehidupan umat manusia?
Jawaban :
Ulama berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan umat sesuai dengan disiplin
ilmu mereka masing-masing. Fatwa-fatwa hukum yang dihasilkan oleh para ulama
selalu menjadi rujukan pengetahuan, menjadi dasar bimbingan moral dan acuan
hukum sehingga umat tidak terombang-ambing, terutama dalam menghadapi
komplektisitas masalah sosial kemasyarakatan yang selalu timbul dalam kehidupan.
3. Apa perbedaan Ulama dan Ustadz?
Jawaban :
a. Ulama ialah orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya serta disetujui oleh
umat Islam. Paling tidak, dia menguasai ilmu-ilmu tertentu, seperti ilmu Al-
Quran, ilmu hadits, ilmu ifiqih, ushul fiqih,qawaid fiqhiyah ,menguasai dalil-dalil
hukum baik dari Quran dan sunnah, penguasaan yang cukup tentang bahasa arab
dan ilmu-ilmunya, serta pengetahuan dan wawasan dalam masalah syariah.
b. Sedangkan ustadz biasanya disematkan kepada orang yang mengajar agama.
Artinya secara bebas adalah guru agama, pada semua levelnya. Mulai dari anak-
anak, remaja, dewasa bahkan kakek dan nenek.

Kelompok 12 (Perlunya Akhlak Islami dalam Penerapan IPTEK)


1. Berikan masing-masing contoh dari pembagian karakteristik akhlak islami!
Jawaban :
a. Rabbaniyah atau dinisbatkan kepada Rabb (Tuhan)
Contohnya: Melaksanakan perintah Allah Subhanahuwata’ala. (shalat 5 waktu)
dan menjauhi segala larangannya.
b. Insaniyah (manusiawi)
Contohnya: Membantu setiap orang yang sedang mengalami musibah, menghargai
perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat, dan mempererat hubungan
silaturarrahmi dengan semua orang.
c. Syumuliyah (Universal dan mencakup semua sisi kehidupan)
Contohnya: Akhlak terhadap diri sendiri, keluarga, tetangga masyarakat, dan adab-
adab dalam berbicara, bermu’amalah, berniaga, dan seluruh sisi bidang kehidupan.
d. Wasathiyah (Bersikap Pertengahan)
Contohnya: Bersikap adil dan tidak memihak, damai dan mendamaikan, dan
bersikap terbuka bijak kepada sesama.
2. Perbedaan akhlak dan adab?
Jawaban :
Akhlak merupakan nilai kemuliaan yang dihasilkan dari proses ibadah kepada Allah
Subhanahuwata’ala.
Sedangkan adab merupakan nilai kemuliaan yang didapatkan lewat proses
pendidikan.
3. Apa peran guru dalam membangun akhlak islami peserta didik?
Jawaban :
Peran guru dalam membina dan membangun akhlak islami, antara lain:
a. Sebagai pendidik, yaitu dengan cara memberikan pemahaman mengenai
pembinaan akhlak.
b. Sebagai penasehat, yakni dengan menasehati peserta didik dengan cara yang baik,
tanpa memojokkan kekeliruan peserta didik.
c. Sebagai model teladan, yaitu dengan memberikan contoh bagaimana akhlak
yang baik dalam bergaul dengan sesama manusia mulai dengan berbicara yang
sopan, tidak menyindir lawan bicara, dan bagaimana cara menaggapi teman yang
tidak baik.
d. Sebagai pembimbing, yaitu harus mampu memperlakukan peserta didik dengan
menghormati dan menyayanginya.

Anda mungkin juga menyukai