Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM TEKNIK KIMIA

LAPORAN RINGKASAN
HASIL DISKUSI MINGGUAN

Nama Kelompok : 4
Pertemuan ke-. : 4/5
Nama Tim Diskusi dan NIM : Rachman Hakim Albar (21121034)
Praja Kholis Al Kasyafi (21122031)
Dika Ramadhani (21122013)
Ilham Faozi (21122020)
Ratih Amalia (21122036)

Hari, Tanggal : Rabu, 5 April 2023


Waktu : 18.30 - 19.30 WIB
Tempat : Zoom meeting / tempat masing-masing
Topik Bahasan : Ilmu Pengetahuan dan wawasan keilmuan dalam
kehidupan kewajiban Umat Islam untuk menuntut Ilmu dan Mengkaji pemahaman
wawasan keilmuan

Hasil Diskusi / Kesimpulan


PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu berasal dari Bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan. Ilmu terbagi
menjadi beberapa macam, seperti pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa
merupakan pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari berbagai sumber bebas dan belum
tentu benar atau berdasarkan kenyataan.

Sementara itu, pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti dan berdasarkan
kenyataan. Biasanya, pengetahuan ilmu disusun secara sistematis dan berdasarkan metodologi
untuk mencapai sebuah kesimpulan.

Menurut Peter caws, Ilmu merupakan salah satu bentuk usaha dalam melakukan
pencarian pengetahuan-pengetahuan baru yang bermanfaat bagi umat manusia.

B. KEWAJIBAN UMAT ISLAM UNTUK MENUNTUT ILMU

Dalam era modern dan era masyarakat industri seperti sekarang ini, peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang didukung oleh kemampuan akal, dalam memajukan segala
aspek kehidupan manusia sangat dominan sekali. Dan peranan orang berilmu dimana-mana kita
saksikan menonjol sekali dalam membangun dan memajukan masyarakatnya, agamanya, dan
bangsanya.

Secara duniawi kedudukan mereka yang berilmu tersebut lebih terhormat dan lebih
disegani, sedang secara ukhrawi,derajat mereka pun dihadapan Allah ditinggikan beberapa
derajat, sebagaimana firman Allah:

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”(QS Al-Mujaadalah:11).

Dasar hukum menuntut ilmu yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits nabi Muhammad
saw. Banyak sekali hadits dan ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang menuntut ilmu.

Di dalam Islam, menuntut ilmu merupakan perintah sekaligus kewajiban. Manusia


diperintahkan untuk menuntut ilmu, karena dengan ilmu pengetahuan kita bisa mencapai apa
yang dicita-citakan baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi sebagai seorang muslim itu wajib
hukumnya seperti dalam sebuah hadits disebutkan bahwa :

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”

(Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas,
Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum. Lihat: Sahih al-
jami: 3913)

Maka jelas kiranya bahwa menuntut ilmu pengetahuan memang diwajibkan. Dengan ilmu
kita bisa meraih dunia, dengan ilmu kita dapat meraih akhirat dan dengan ilmu pula kita bisa
meraih kedua-duanya.

Firman Allah pada surat Al-Alaq ayat 1-5 , berbunyi :

Artinya : “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan , Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.” ( Al-Alaq : 1-5)

Ini ayat pertama yang turun kepada Rasulullah. Ayat ini berisi perintah untuk
membaca,menulis, dan juga belajar. Allah telah memberikan manusia sifat fitrah dalam dirinya
untuk bisa belajar dan menggapai bermacam ilmu pengetahuan dan keterampilan hingga dapat
menambah kemampuannya untuk mengemban amanat kehidupan di muka bumi ini.

Rasulullah sering berbicara tentang keutamaan ilmu dan bahkan mewajibkan umatnya
untuk menuntut ilmu. Perintah untuk menuntut ilmu ini merupakan salah satu pusat perhatian
Islam bagi para pemeluknya.

Manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu karena hal ini sebenarnya telah dijawab oleh
Al-Qur’an sendiri. Dimana menurut Al-Qur’an, Allah menciptakanmanusia dalam keadaan
vakum dari ilmu, lalu Allah memberinya perangkat ilmu agar mampu menggali ilmu dan
mempelajarinya. Karena memang ilmu itu harus digali, dipelajari, dan diamalkan sebagaimana
firman-Nya:

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati agar
kalian bersyukur”.(Q.S. An Nahl: 78)

Pendengaran, penglihatan dan hati atau akal adalah merupakan perangkat atau alat untuk
menuntut ilmu. Perangkat ilmu yang Allah berikan kepada manusia merupakan sebuah potensi
yang tiada ternilai harganya, dengan penglihatan, pendengaran dan hati (akal) manusia mampu
menggali ilmu. Karena kemampuannya menalar dan mempunyai bahasa untuk
mengkomunikasikan hasil pemikiran yang abstrak.

C. 5 KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU MENURUT PANDANGAN ISLAM

Orang Berilmu Diangkat Derajatnya

Ini adalah keutamaan menuntut ilmu yang pertama, dalam Alquran Allah SWT berfirman:
“Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11).

Jika ditelaah lebih lanjut, ada tafsiran atau arti dari ayat ini. Seperti salah satunya menurut
Imam Syaukani berkata : “Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat
orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat
orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka barang
siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat
karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya”.

Ilmu adalah Warisan Para Nabi

Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang
emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang
siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(HR Ahmad).
Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat

Kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ia yang berilmu pasti diberi kebaikan dan
kemudahan dalam menjalankan kehidupannya di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka
wajiblah baginya berilmu. Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka
wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah
ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga

Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak
amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu, menuntut ilmu bisa menjadi
salah satu jalan yang bisa kita lakukan untuk menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda
Rasulullah SAW beliau bersabda :

“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan
untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal

Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Ilmu akan kekal
dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang
yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat
untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.

Disebutkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata kepada
Rasulullah SAW :

ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ِإ َذا َماتَ اِإْل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬

Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no.
1631).
D. MANFAAT MENUNTUT ILMU

Dalam kehidupan dunia, ilmu berperan penting bagi perkembangan dan kemajuan umat
manusia. Berbagai keberhasilan yang dicapai manusia saat ini tidak lepas dari peran ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, setiap orang harus menyadari betapa pentingnya mencari ilmu.

Di samping itu, hampir semua agama dan terutama Islam menyatakan bahwa ilmu dapat
meningkatkan kebaikan bagi masing-masing individu. Dengan ilmu, seseorang dapat berperilaku
baik di kehidupan sosial masyarakat.

1. Meraih Kesuksesan

Hampir dapat dipastikan keberhasilan atau kesuksesan seseorang selalu berkaitan dengan
ilmu yang dimiliki. Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin berpeluang besar bisa meraih
kesuksesan. Banyak para pengusaha yang telah membuktikan bahwa ilmu bisa membuat hidup
seseorang lebih sukses.

2. Bijaksana dalam Mengambil Keputusan

Manfaat ilmu untuk kehidupan sehari-hari berikutnya yaitu bisa membuat seseorang
bijaksana dalam mengambil keputusan. Orang yang berilmu cenderung lebih bijak dan hati-hati
dalam menyikapi berbagai persoalan.

3. Memudahkan dalam Beribadah

Tak bisa dimungkiri bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa ilmu. Hampir semua sendi
kehidupan membutuhkan ilmu, terutama dalam hal ibadah. Yang mana dengan ilmu, manusia
bisa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Melalui hadits menuntut ilmu, maka bisa diketahui bahwa setiap muslim, baik itu laki-laki
maupun perempuan, memiliki kewajiban dalam menuntut ilmu. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa ilmu dalam Islam dianggap sebagai suatu kebutuhan dalam hal
mengetahui kebenaran dan ditempatkan juga pada posisi yang paling tinggi. Menuntut
ilmu sebenarnya merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah
dirinya menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Karena, tujuan dasar dari menuntut ilmu
adalah menunjukkan jalan kebenaran agar bisa terhindar dari kebodohan. Terdapat
beberapa hadits yang menegaskan akan kewajiban dalam menuntut ilmu serta perintah
Islam dalam menuntut ilmu. Berikut kumpulan hadits menuntut ilmu dalam Islam.
ْ ‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم‬
1. Kewajiban dalam menuntut ilmu ‫سلِ ٍم‬ َ ‫ب ا ْل ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬
ُ َ‫ طَل‬Artinya: “Menuntut ilmu itu
wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Jika sudah turun perintah dari Allah SWT dalam mewajibkan suatu hal, maka yang harus
dilakukan oleh para umatnya adalah harus mendengarkan serta mentaatinya. Dalam
hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu
semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang
mengajarkanmu. (HR Tabrani). 2. Ilmu bisa bermanfaat sampai akhir hayat Rasulullah
SAW menjelaskan mengenai keutamaan dalam menuntut ilmu yang bermanfaat baik
ketika kita masih hidup di dunia, maupun sudah wafat. Seperti yang disebutkan dalam
sebuah hadits, yang artinya adalah: “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah
amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih
yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim). 3. Orang berilmu akan dikehendaki kebaikan Dari
Mu’awiyah, Nabi SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki
mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR.
Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
4. Mendapat pahala yang berlipat Keutamaan dari menntut ilmu salah satunya adalah
mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh
Rasulullah SAW yang artinya adalah: “Siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka dia
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
pahalanya sedikitpun.” (HR. Muslim no. 2674). 5. Ilmu lebih utama daripada amal
Menuntut ilmu menjadi hal yang paling utama, disebutkan di dalam sebuah hadits yang
berbunyi: “Sungguh kalian sekarang benar-benar berada di sebuah zaman yang banyak
orang-orang faqihnya, sedikit para penceramahnya, banyak para pemberi, dan sedikit
para peminta-minta. Amal di masa ini lebih baik daripada ilmu. Akan datang sebuah
zaman nanti di mana sedikit orang-orang faqihnya, banyak para penceramahnya, sedikit
para pemberi, dan banyak para peminta-minta. Ilmu di masa itu lebih baik daripada
amal.” (Shahih: HR. Ath-Thabrani no. 3111). 6. Ilmu jariyah Di dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila anak Adam meninggal dunia
maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu
shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shalih yang mendoakan
orangtuanya.” (HR. Muslim no. 1631). 7. Memahami ilmu agama tanda dicintai oleh Allah
SWT Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadits yang berbunyi: “Siapa yang Allah
kehendaki kebaikan padanya maka Dia akan menjadikannya mendalami agama. Aku
hanya berbagi dan Allah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok dari umat ini
yang tegak di atas perintah Allah, orang yang menyelisihi mereka tidak akan
membahayakan mereka hingga datang hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari no. 3971 dan
Muslim no. 1037).

Anda mungkin juga menyukai