Anda di halaman 1dari 11

Artikel Riset FITOFARMAKA : Jurnal Ilmiah Farmasi

DOI : 10.33751/jf.v11i1.2594 Vol.11, No.1, Juni 2021 : 1-11


p-ISSN : 2087-9164 e-ISSN : 2622-755X

REVIEW: KAJIAN SINTESIS MOLECULAR IMPRINTED POLYMER (MIP)


UNTUK PENENTUAN ANABOLIK ANDROGENIK STEROID

Nensa Komalasari*, Shendi Suryana, Dang Soni


Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Garut, Jalan Jati Jl. Jati No. 42 B,
Tarogong Garut, Indonesia
*Email: nensakomalasari49@gmail.com

Diterima : 29 Oktober 2020 Direvisi : 12 April 2021 Disetujui : 17 Maret 2021

Copyright © 2021 Universitas Pakuan

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi is licensed under a


Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

ABSTRAK
Molecular Imprinted Polymer (MIP) merupakan teknik pembuatan polimer berongga
yang berfungsi sebagai sorben dengan selektivitas dan afinitas yang tinggi. Keberhasilan teknik
MIP dalam pengaplikasiannya dilihat dari seberapa tingginya nilai imprinting factor (IF) dan
kapasitas adsorpsi (KA) dalam mengadsorpsi suatu analit target. Tingginya kedua parameter
tersebut dapat dipengaruhi oleh penggunaan monomer dan crosslinkers pada saat sintesis
polimerisasi MIP. Tujuan dilakukan studi ini untuk memberikan informasi berupa nilai
parameter IF dan KA dari penerapan MIP pada senyawa obat anabolik androgenik steroid
(AAS). Review Jurnal ini dilakukan dengan menelusuri dan mengkaji jurnal ilmiah nasional
maupun internasional tentang MIP dan AAS yang diperoleh dari situs google.com, google
scholar, NCBI, dan Science Direct. Berdasarkan hasil review untuk memperoleh nilai IF dan
KA yang tinggi bagi analit testosteron jika monomer yang digunakan adalah
trifluoromethacrylic acid (TFMAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker divinylbenzene
(DVB) dan androsterone dimethacrylate (AnDMA), untuk analit estrogen seperti β-estradiol
memperoleh nilai IF dan KA yang tinggi jika monomer yang digunakan adalah methacrylic
acid (MAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker ethylene glycol dimethacrylate
(EGDMA).
Kata kunci: Molecular Imprinted Polymer; Anabolik Androgenik Steroid; Imprinting Factor;
Kapasitas Adsorpsi.

REVIEW: SYNTHESIS STUDY OF MOLECULAR IMPRINTED POLYMER (MIP)


FOR THE DETERMINATION OF ANABOLIC ANDROGENIC STEROID

ABSTRACT
Molecular imprinted polymer (MIP) is a technique for producing hollow polymers
(cavities) which serve as sorbent with high selectivity and affinity. The best result of the MIP
technique in its application can be seen from the high value of the imprinting factor (IF) and
the adsorption capacity (AC) in adsorbing a target analyte. The value of these two parameters
areinfluenced by the use of monomers and crosslinkers during the polymerization of the MIP
synthesis. The purpose of this study was to provide information regardingIF and AC parameter
values from the application of MIP to AAS drug compounds. The Journal used for this review
are national and international scientific journals about MIP and AAS obtained on site
google.com, google scholar, NCBI and Science Direct. Based on the review, it was found that

1
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 1-11

to obtain a high IF and AC value for testosterone as analytes, the monomer used is
trifluoromethacrylic acid (TFMAA) combined with divinylbenzene (DVB) and androsterone
dimethacrylate (AnDMA) crosslinkers, while for estrogen analytes such as β-estradiol used
Methacrylic acid (MAA) as monomer combined with Ethylene glycol dimethacrylate
(EGDMA) crosslinker.
Keywords: [Molecular Imprinted Polimer; Anabolic Androgenic Steroid; Imprinting factor;
Adsorption capacity]

PENDAHULUAN yang dapat membantu federasi-federasi


Pada dasarnya obat-obatan diproduksi olahraga internasional dalam memerangi
bertujuan untuk memberikan efektifitas penggunaan doping oleh olahragawan.
pengobatan, pencegahan dan perawatan Lembaga tersebut adalah World Anti-Doping
kesehatan dalam keberlangsungan hidup Agency (WADA). Sampat saat ini, WADA
manusia. Namun seiring banyaknya kasus telah banyak mengeluarkan daftar yang berisi
penyalahgunaan obat, penggunaan obat substansi zat aktif yang dilarang dikonsumsi
secara berlebihan dan tanpa monitoring, dan metode yang dilarang digunakan pada
ketika harus terpaksa mengkonsumsi zat-zat saat kompetisi maupun di luar kompetisi
yang terindikasi berbahaya, telah menjadi olahraga internasional. Salah satu daftar zat
masalah yang begitu kompleks bagi dunia aktif yang dilarang digunakan oleh
medis dan olahraga (Xiao et al. 2018). olahragawaan adalah zat aktif yang
Dalam bidang olahraga, penggunaan mengandung anabolik androgenik steroid
obat-obatan oleh para olahragawan atau lebih (AAS). Zat-zat aktif yang mengandung obat
dikenal sebagai "doping", bahkan telah AAS ataupun zat lain yang memiliki struktur
mencapai titik fenomena internasional. kimia dan efek biologis yang serupa dengan
Penyalahgunaan obat telah menjadi begitu AAS maka WADA mengkategorikannya
luas di hampir semua cabang olahraga, kedalam kelas substances 1 (S1) (WADA
sehingga keselamatan, kesehatan, dan umur 2020).
panjang seorang olahragawan menjadi Anabolik androgenik steroid (AAS)
masalah kemanusiaan yang harus merupakan senyawa kimia derivat hormon
diperhatikan benar oleh pengembangan testosteron yang sering digunakan untuk
dunia farmasi. (Mazzeo et al. 2016). Oleh pengobatan defisiensi testosteron, pubertas
karena itu, kemajuan dunia farmasi dituntut tertunda, anemia, kanker payudara, dan
untuk lebih berkontribusi dalam membuat kerusakan jaringan oleh virus HIV (Marfu'ah
teknik identifikasi dan evaluasi yang lebih et al. 2014). Selain itu, AAS dapat
akurat kepada siapa yang telah atau pernah menstimulasi sintesis protein dan efek
melakukan penyalahgunaan obat. Bukan maskulinasi yang berdampak pada
semata untuk menciptakan sportifitas dalam peningkatan ukuran otot, massa tubuh serta
pertandingan. Tetapi lebih penting demi ketahanan tubuh, sehingga AAS sering
melindungi kesehatan olahragawan secara digunakan secara ilegal sebagai doping oleh
jangka panjang. Karena penggunaan obat olahragawan (Marfu'ah et al. 2012).
yang tidak sesuai dengan dosis, dan tanpa Dari total 4.117 kasus penyalahgunaan
monitoring secara seksama dapat membawa zat dan metode terlarang terdapat 1.823 kasus
risiko cukup besar seperti gangguan mental, penyalahgunaan AAS dan agen anabolik
perilaku abnormal, bahkan kematian lainnya oleh olahragawan, dengan demikian
(Mazzeo et al. 2016). terdapat 44% penggunaan AAS yang
Adanya risiko yang cukup berbahaya teridentifikasi oleh WADA. Laporan ini
dari penyalahgunaan obat dalam bidang berdasarkan laboratorium adverse analytical
olahraga, maka dibentuklah suatu lembaga

2
Review: Kajian Sintesis … (Komalasari, N., dkk)

finding (AAF) yang sudah disetujui WADA awal yang paling sering dimanfaatkan untuk
(WADA 2019). memisahkan senyawa tertentu dengan
Dari banyaknya laporan kasus afinitas dan selektivitas yang tinggi (Hasanah
penyalahgunaan zat doping tersebut, untuk et al. 2015; Qiu et al. 2010). Parameter yang
dapat mengurangi, menyelesaikan dan dapat digunakan untuk menentukan
mencegah penggunaan zat doping yang sensitivitas dan selektivitas kinerja MIP
mengandung AAS oleh olahragawan, maka adalah imprinting factor dan kapasitas
diperlukan teknik analisis yang mampu adsorpsi (Belbruno, 2018).
mendeteksi dan mengukur senyawa-senyawa Review artikel ini bertujuan untuk
zat aktif yang terdaftar pada kelas AAS memberikan informasi terkait penerapan
dalam sampel biologis dengan akurasi dan MIP untuk penentuan anabolik androgenik
presisi yang tinggi. Telah tersedia banyak steroid, agar MIP yang dihasilkan memiliki
metode analisis untuk melakukan preparasi selektivitas dan afinitas yang tinggi
dan menganalisis senyawa yang berdasarkan studi literatur pada artikel-artikel
mengandung zat AAS dalam sampel penelitian sebelumnya. Hasil yang
biologis. Salah satunya teknik pemisahan disimpulkan berupa komponen monomer
kromatografi seperti kromatografi cair atau dan crosslinkers yang dapat memberikan
kromatografi gas yang digabungkan ke nilai IF dan KA yang tinggi pada analit AAS.
sistem deteksi yang berbeda seperti detektor
UV-Vis atau spektrometer massa, metode METODE PENELITIAN
berbasis imuno seperti radioimmunoassay, Strategi pencarian yang digunakan
ELISA dan SPE-HPLC (Rohayati et al. untuk mencari data acuan dalam review ini
2015; Mirmahdieh et al. 2011). menggunakan metode browser safari pada
Beberapa metode yang telah situs google.com, google scholar, NCBI, dan
disebutkan diatas sudah disahkan oleh Science Direct dengan kata kunci yang
laboratorium yang terakreditasi WADA. digunakan diantaranya “molecularly
Namun, penggunaan metode-metode imprinted polymer anabolic androgenic
tersebut diperlukan peralatan yang canggih, steroid, synthesis and characterization
ketelitian yang tinggi, operator harus molecular imprinted anabolic androgenic
memiliki keahlian khusus serta bahan dan steroid, imprinting factor molecularly
pengoperasionalannya cukup mahal. Teknik imprinted drug anabolic androgenic steroid,
metode SPE-HPLC (Solid Phase Extraction- capacity adsorption molecularly imprinted
High Performance Liquid Chromatography) drug anabolic androgenic steroid”. Setelah
dapat digunakan untuk memisahkan analit dilakukan pencarian, diperoleh artikel-artikel
dari matriks sampel biologis. Akan tetapi, nasional maupun artikel internasional
teknik tersebut masih kurang selektif sebagai sumber pustaka untuk review ini.
sehingga para peneliti farmasi harus Artikel yang telah diperoleh kemudian
melakukan penelitian aktif untuk diskrining dan diseleksi berdasarkan kriteria
meningkatkan teknik ekstraksi yang selektif inklusi yaitu nilai imprinting faktor dan
dan lebih akurat dalam teknik identifikasi. kapasitas adsorpsi yang paling tinggi pada
Salah satu teknik seperti itu adalah Molecular penggunaan molecular imprinting polymer
Imprinted Polymer (MIP).(Nawaz et al. anabolic androgenic steroid. Template yang
2020). digunakan hanya zat yang termasuk ke dalam
MIP adalah suatu teknik untuk kelas zat S1 (anabolik androgenik steroid)
pembuatan polimer sintetik dengan dan didapatkan tujuh jurnal terseleksi.
selektivitas yang telah diatur berdasarkan Kemudian artikel yang telah diseleksi
molekul template yang diinginkan. MIP dilakukan penelaahan dan pengkajian data
digunakan sebagai salah satu pengkondisian yang disajikan dalam bentuk tabel serta

3
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 1-11

artikel sehingga memudahkan dalam Testosteron merupakan senyawa


penjelasan. Keseluruhan artikel yang estronik alami, hormon seks endogen pria,
digunakan pada review ini adalah 31 jurnal yang merangsang efek anabolik yaitu sintesis
protein yang mengacu pada pembentukan
HASIL DAN PEMBAHASAN otot dan efek andrenergik yang mengacu
Doping adalah zat yang digunakan pada peningkatan karakteristik seks pria
untuk meningkatkan stamina secara instan (maskulinisasi) (Sari et al. 2015). Testosteron
oleh olahragawan. Zat-zat doping dilarang diproduksi terutama di testis, ovarium, di
digunakan karena memberikan efek negatif korteks adrenal, otak, dan selama kehamilan
bagi kesehatan jika digunakan dalam dosis di plasenta. Pada manusia, testosteron
tinggi untuk jangka waktu yang lama. Secara diproduksi secara alami pada kedua jenis
umum obat doping menyebabkan terjadinya kelamin, tetapi konsentrasi testosteron pada
habituation (kebiasaan) dan addiction pria jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
(ketagihan) serta drugs abuse wanita. Nilai normal total testosteron pada
(ketergantungan obat) yang membahayakan pria dewasa adalah 300-1000 ng/dL. Kadar
bagi penggunanya (Birzniece, 2014). Maka testosteron dalam tubuh diatur oleh aksi
dari itu WADA mengkategorikan subtansi hipotalamus-hipofisis. Hipotestosteron
obat-obatan doping yang dilarang digunakan merupakan keadaan dimana kadar
kedalam 9 substansi diantaranya S1 (Agen testosteron kurang atau sama dengan 300
Anabolik), S2 (Hormon Peptida atau ng/dL. Hipotestosteron memiliki efek negatif
hormone protein, zat yang berhubungan terhadap kesehatan secara umum dan kualitas
dengan faktor pertumbuhan), S3 (β-2- hidup pria. Hipertestosteron merupakan
agonis), S4 (Hormon dan modulator keadaan dimana kadar testosteron melebihi
metabolik), S5 (diuretik dan zat penopeng), kadar normal testosteron pria dewasa (>1000
S6 (stimulant), S7 (narkotika), S8 ng/dL). Testosterone pada konsentrasi yang
(cannabinoid), dan S9 (glukokortikoid) tinggi akan menjadi racun dan bersifat
(WADA 2020). karsinogenik. (Kadeem. 2008; Kellens et al.
Substansi S1 merupakan doping yang 2016; Augustine et al. 2014).
paling banyak digunakan oleh olahragawan. Penggunaan testosteron dan obat-obat
Sekitar 70 zat obat termasuk kedalam AAS perlu dimonitoring penggunaannya
kategori substansi AAS. AAS merupakan agar konsentrasi obat AAS didalam tubuh
steroid eksogen yang dapat diperoleh dari tidak melebihi batas kadar normal yang telah
sintesis testosterone maupun turunannya ditetapkan. Konsentrasi obat-obatan AAS di
yang secara struktur kimia yang berhubungan dalam tubuh apabila diuji langsung akan
dan memiliki efek yang sama dengan terdapat banyak zat yang mengintervensi
testosterone. pada saat analisis, sehingga hasil analisis
Zat atau obat-obatan golongan menjadi tidak akurat. Selain itu, kuantitas
anabolik androgenik steroid ini biasanya analit sampel yang diperoleh akan sedikit.
digunakan untuk pengobatan defisiensi Oleh karena itu diperlukan teknik
testosteron, pubertas tertunda, anemia, pengekstraksi yang selektif sehingga dapat
kanker payudara, dan kerusakan jaringan mengenal dan memisahkan analit target
oleh virus HIV. Contoh obat anabolik secara tepat serta dapat menghilangkan
androgenik steroid diantaranya androsteron, intervensi dari matriks sampel. Salah satu
boldenone, epitestosteron, estrogen, teknik media pengekstraksi yang memiliki
metiltestosteron, nandrolon, testosteron dan selektivitas dan sensitivitas tinggi adalah
zat lan yang memiliki struktur kimia ataupun teknik MIP.
memiliki efek biologis yang serupa. Aplikasi penggunaan MIP dalam
bidang farmasi diperuntukan sebagai metode

4
Review: Kajian Sintesis … (Komalasari, N., dkk)

preparasi sampel pada analisis obat dan dapat dilakukan dengan cara
sistem penghantaran obat (Saylan, membandingkan nilai imprinting faktor (IF).
Akgönüllü, Yavuz, Ünal, & Denizli, 2019). Imprinting faktor diperoleh dari hasil
Penggunaaan MIP dipilih karena memiliki perbandingan antara koefisien distribusi MIP
banyak keuntungan. Keuntungan yang dengan koefisien distribusi dari NIP.
didapatkan dalam penggunaan MIP Imprinting faktor merupakan indikator untuk
diantaranya biaya produksi yang relatif menentukan kualitas cetakan yang dihasilkan
rendah, responnya cepat, kemampuan dalam mengenali template pada sorben MIP
mengikat suatu molekul target secara dan NIP (Suherman et al., 2019).
reversible, memiliki sensitivitas dan Keberhasilan teknik MIP dalam
selektivitas tinggi serta stabilitas kimianya pengaplikasiannya dilihat dari seberapa
cukup tinggi( Saylan et al. 2019; Ningtias et tingginya kapasitas adsorpsi dan imprinting
al. 2011). factor (IF) dalam mengadsorpsi suatu analit
MIP yang memiliki sensitivitas dan target. Semakin tingginya nilai kapasitas
selektivitas yang tinggi diperoleh dengan adsorpsi maka semakin banyak analit target
cara mensintesis komponen-komponen MIP. yang berinteraksi dengan matriks polimer
Komponen-komponen penyusun MIP terdiri MIP. Sedangkan untuk nilai IF yang tinggi
dari template, monomer fungsional, pengikat menunjukkan hubungan antara derajat
silang (crosslinker) inisiator dan pelarut pengembangan dan selektivitas dari ukuran
porogen. semua komponen ini dipolimerisasi atau bentuk polimer yang dilakukan pada saat
agar menghasilkan rongga (cavities) yang proses imprinting. Nilai IF yang lebih tinggi
dapat berfungsi mengenali molekul target dari 1 menunjukkan bahwa MIP dapat
dengan struktur, ukuran dan sifat fisika-kimia mengikat lebih banyak analit target. (Tristi,
yang sama dengan template. Untuk 2018; MiloŠ, 2020)
mengetahui keberhasilan pembuatan rongga Pada sejumlah penelitian tentang
polimer MIP, maka polimer MIP yang telah pengaplikasian MIP pada obat-obatan
dibuat harus dievaluasi dengan menentukan anabolik anabolik steroid yang telah
kapasitas adsorpsi dan selektivitas MIP dipublikasi diperoleh 7 data. Hasil evaluasi
(Belbruno, 2018). sintesis MIP dari jurnal-jurnal yang diperoleh
Evaluasi kapasitas adsorpsi bertujuan dengan menggunakan template golongan
untuk mengetahui afinitas dan kapasitas anabolik anabolik steroid serta monomer,
kejenuhan pengikatan MIP terhadap crosslinker, initiator dan porogen yang
template. Kapasitas adsorpsi MIP ditentukan berbeda menghasilkan nilai imprinting faktor
oleh kemampuan menerima ikatan hidrogen dan kapasitas adsorpsi yang berbeda. Data
(Zhu 2017). Penentuan kapasitas adsorpsi nilai imprinting faktor dan kapasitas adsorpsi
dilakukan untuk mengetahui jumlah sisi yang diambil merupakan nilai IF dan
ikatan yang mungkin mengikat analit, kapasitas adsorpsi yang paling tinggi disetiap
semakin besar nilai sisi ikatan maka MIP jurnal publikasinya. Data tersebut dapat
semakin baik.(Hasanah et al., 2015) dilihat dari Tabel 1.
Sedangkan untuk penentuan selektivitas MIP

5
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 1-11

Tabel 1. Hasil Evaluasi Nilai IF (Imprinting Factor) dan KA (Kapasitas Adsorpsi) MIP
terhadap Template Golongan Anabolik Androgenik Steroid yang Digunakan

No Template IF KA Monomer Cross-linker Refferensi


1. DHT (5α- 16,38 - TFMAA DVB AnDMA (Gavrilovi´c et
dihydrotestosterone, al. 2011)
17β-hydroxy-5α-
androstan-3-one)
2 Testosteron 2,27 - MAA EGDMA (Mirmahdieh et
al., 2011)

3 Methyltestosterone 5,76 0,37 MAA EGDMA (Yang et al.,


2010)

4 Methandrostenolone 12,51 69.13 Kitosan Epichlorohydri (Wang et al.,


mg/g n 2014)
5 17-β-estradiol 1,29 - VIM EGDMA (Zink et al.
2018)
6 β-estradiol 1,90 44,05µm MAA EGDMA (Chen et al.,
ol g-1 2015)
7 Progesterone Tinggi Tinggi IA EGDMA (Nawaz et al.
2020)

Penelitian (Gavrilovi´c et al. 2011) berinteraksi lebih kuat dengan steroid


menguji template DHT (5α- sedangkan androsterone dimethacrylate
dihydrotestosterone, 17β-hydroxy-5α- (AnDMA) merupakan crosslinker berbasis
androstan-3-one) dengan berbagai steroid yang dapat berinteraksi dengan
komponen monomer dan crosslinker yang template melalui ikatan van der waals
berbeda. Kombinasi monomer methacrylic sedangkan Divinylbenzene (DVB)
acid (MAA) dengan crosslinker ditambahkan untuk meningkatkan kualitas
ethyleneglycol dimethacrylate (EGDMA) antar ikatannya sehingga kombinasi tersebut
menghasilkan nilai IF sebesar 2,48, dapat meningkatkan situs pengenalan atau
trifluoromethacrylic acid (TFMAA) dan selektivitas terhadap testosterone dan
ethyleneglycol dimethacrylate (EGDMA) epitestosterone.
(2,17), trifluoromethacrylic acid (TFMAA) Penelitian (Mirmahdieh et al., 2011)
dan Divinylbenzene (DVB) (5,06), menggunakan template testosterone
trifluoromethacrylic acid (TFMAA) dan monomer methacrylic acid (MAA)
Divinylbenzene (DVB) : androsterone ,crosslinker ethyleneglycol dimethacrylate
dimethacrylate (AnDMA) menghasilkan (EGDMA) menghasilkan nilai IF sebesar
nilai IF sebesar (16,38). Dari hasil nilai 2,27. Nilai IF yang diperoleh bergantung
imprinting faktor yang didapatkan, pada stabilitas dan kapasitas MIP dalam
kombinasi monomer trifluoromethacrylic mengikat kembali molekul target. Adanya
acid (TFMAA) dan crosslinker gugus hidroksil dan aseton dalam template
Divinylbenzene (DVB) : androsterone testosterone memungkinkan polimer yang
dimethacrylate (AnDMA) yang paling tinggi disintesis dapat berinteraksi dengan gugus
sebab polimer trifluoromethacrylic acid asam karboksilat dari asam metakrilat
(TFMAA) beinteraksi dengan template melalui ikatan hidrogen. Adanya interaksi ini
melalui ikatan hidrogen selain itu dapat menghasilkan MIP yang secara efektif dapat

6
Review: Kajian Sintesis … (Komalasari, N., dkk)

digunakan sebagai pengestraksi untuk berinteraksi dengan template 17- β –estradiol


testoteron.(Mirmahdieh et al. 2011; Fourou melalui ikatan hidrogen. Selain itu monomer
et al. 2017) ini merupakan monomer yang mudah
Penelitian (Yang et al., 2010) menguji dipolimerisasi karena gugus vinil yang
kapasitas adsorpsi dan nilai IF dari berbagai dimilikinya membuat 1-vinylimidazole
analit pada MIP yang terbuat dari template (VIM) dapat membeikan interaksi yang lebih
metiltestosterone, monomer methacrylic acid kuat dengan 17- β –estradiol. Penelitian
(MAA) dan crosslinker ethyleneglycol mengenai penggunaan monomer yang
dimethacrylate (EGDMA). Pada analit berbeda juga telah dilakukan oleh Dirion B,
Testosterone propionate menghasilkan nilai dengan hasil dari penggunaan monomer
kapasitas adsorpsi sebesar 0,016 dan nilai IF fungsional methacrylic acid (MAA)
sebesar 2.18, progesterone (0,058, 3,58), merupakan monomer yang paling
Medroxyprogesterone (0,013 dan 2,54), 19- memberikan nilai imprinting factor tertinggi
Nortesterone (0,1 dan 2,10), dan yaitu 1,59 dan penggunaan monomer diethyl-
metiltestosterone (0,373, 5,76). Nilai 2-aminoethylmethycrylate (DEAEMA)
kapasitas adsorpsi dan IF yang paling tinggi memberikan nilai IF 1,36. Hal ini
terdapat pada analit metiltestosterone. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan monomer
menunjukkan bahwa polimer fungsional baik itu 1-vinylimidazole (VIM),
metiltestosteron yang dicetak mampu methacrylic acid (MAA), maupun diethyl-2-
mengikat kembali template secara selektif aminoethylmethycrylate (DEAEMA) cocok
dan spesifik dibandingkan dengan analit digunakan untuk penelitian eksperimental
lainnya. MIP 17-β –estradiol.
Penelitian (Wang et al., 2014) menguji Penelitian . (Chen et al., 2015) menguji
kapasitas adsorpsi dan nilai IF dari MIP yang kapasitas adsorpsi dan nilai IF MIP yang
dicetak secara molekuler kitosan (CHI-MIP). terbuat dari template β estradiol, monomer
CHI-MIP ini disintesis dengan menggunakan methacrylic acid (MAA) dan ethyleneglycol
template Methandrostenolone, monomer dimethacrylate (EGDMA). MIP β estradiol
fungsional kitosan dan crosslinker menghasilkan nilai kapasitas adsorpsi
epichlorohydrin. Pada analit sebesar 44,05µmol g-1 dan nilai IF sebesar
methandrostenolone menghasilkan nilai 1,90. Nilai kapasitas adsorpsi yang cukup
kapasitas adsorpsi sebesar 69,13 mg/g dan tinggi ini dikarenakan cukup banyaknya
nilai IF sebesar 12,51. Nilai IF tersebut gugus fungsi yang terdapat pada pori-pori
merupakan yang paling tinggi dibandingkan permukaan MIP yang dapat berikatan dengan
dengan analog structural lainnya seperti β estradiol. Artinya semakin banyaknya
testosterone propionate 1,30 dan trenbolone jumlah MIP yang terbentuk akan
1,31. Dengan tingginya nilai kapasitas meningkatkan nilai kapasitas
adsorpsi dan nilai IF menunjukkan CHI-MIP adsorpsi.Sedangkan nilai IF yang diperoleh
yang disintesis memiliki adsorpsi, menunjukkan selektivitas MIP β estradiol
selektivitas serta afinitas yang sangat baik dalam mengikat estrogen β estradiol lebih
terhadap methandrostenolone. tinggi dibandingkan dengan analog structural
Penelitian (Zink et al. 2018)menguji lainnya. Oleh karena itu, hasil tersebut
berbagai monomer fungsional terhadap menunjukkan bahwa MIP yang dibentuk
template 17- β –estradiol. Hasilnya monomer secara selektif mengadsorpsi analit target
fungsional 1-vinylimidazole (VIM) Penelitian (Nawaz et al. 2020) menguji
menghasilkan nilai imprinting faktor tetinggi template progesterone dengan monomer
dibandingkan dengan monomer fungsional Itaconic acid (IA) dan crosslinker
lainnya yaitu 1,29. Cincin imidazole yang ethyleneglycol dimethacrylate (EGDMA)
dimiliki monomer fungsional mampu menghasilkan kapasitas adsorpsi yang tinggi

7
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 1-11

dan selektivitas yang sangat baik terhadap sama tetapi nilai IF tertinggi rata-rata
progesterone dibandingkan dengan hormone diperoleh dari analit molekul target yang
steroid lainnya seperti β –estradiol , estrone sama dengan template.
dan testosterone. MIP yang telah dicetak
menghasilkan rongga yang dapat merespons KESIMPULAN
progesterone dengan mengadsorpsi analit Berdasarkan perbandingan dari nilai
target melalui ikatan hidrogen. Gugus fungsi imprinting factor dan kapasitas adsorpsi yang
karboksilat dari asam itakonat merupakan didapat untuk memperoleh nilai imprinting
donor dan akseptor hidrogen yang baik factor dan kapasitas adsorpsi yang tinggi bagi
sehingga dapat membentuk interaksi ikatan analit testosteron jika monomer yang
hidrogen dengan template. Perbandingan digunakan adalah trifluoromethacrylic acid
rasio mol yang digunakan 1:2:12, (TFMAA) yang dikombinasikan dengan
perbandingan tersebut menghasilkan nilai crosslinker divinylbenzene (DVB) dan
imprinting faktor dan kapasitas adsorpsi androsterone dimethacrylate (AnDMA)
paling optimal. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menghasilkan nilai IF sebesar 16.38,
jumlah monomer fungsional yang tidak sedangkan untuk analit estrogen seperti (β-
cukup menyebabkan gugus fungsi yang estradiol) apabila monomer yang digunakan
dihasilkan juga tidak cukup untuk mengikat adalah methacrylic acid (MAA) yang
molekul target. Sedangkan jumlah monomer dikombinasikan dengan crosslinker ethylene
fungsional yang berlebih mengakibatkan glycol dimethacrylate (EGDMA) dengan
adsorpsi yang dihasilkan akan tidak spesifik. menghasilkan nilai IF sebesar 1,90 dan KA
Maka hal terpenting untuk menentukan 44,05 µmol/gram.
jumlah perbandingan monomer fungsional Adanya nilai imprinting factor dan
adalah disesuaikan dengan pembentukan sisi kapasitas adsorpsi yang diperoleh dari
ikat yang akan berinteraksi dengan template sintesis MIP terhadap obat-obatan golongan
sebagai contoh diperhitungkan ikatan H- anabolik androgenik steroid dapat
donor dengan ikatan H-akseptor antara disimpulkan bahwa teknik MIP dapat
monomer dan template untung digunakan untuk teknik pengekstraksian
memaksimalkan efek pencetakan. Selain itu, sampel yang mengandung senyawa obat
jumlah crosslinker juga diperhitungkan anabolik androgenik steroid. Nilai IF yang
untuk menentukan kestabilan MIP yang lebih besar dari 1 menunjukkan selektivitas
mempengaruhi keselektivitasan adsorpsi yang diberikan polimer MIP juga tinggi.
MIP. Oleh karena itu, semakin besar nilai IF maka
Berdasarkan hasil yang didapat untuk semakin bagus juga polimer MIP yang dibuat
memperoleh nilai imprinting faktor dan begitu juga dengan kapasitas adsorpsi
kapasitas adsorpsi yang tinggi, maka semakin tinggi nilai kapasitas adsorpsi
diperlukan perancangan komponen MIP, semakin bagus polimer MIP dalam
terutama banyaknya rasio jumlah monomer mengekstraksi suatu analit target.
fungsional dan crosslinker yang digunakan
dengan memperhitungkan ikatan H-donor UCAPAN TERIMA KASIH
dan ikatan H-akseptor dengan template. Nilai Tanpa mengurangi rasa hormat penulis
imprinting faktor dan kapasitas adsorpsi yang mengucapkan banyak-banyak terima kasih
tinggi mempengaruhi selektivitas dan kepada Bapak apt. Shendi Suryana., M.Farm
sensitifitas MIP terhadap analit molekul selaku dosen pembimbing utama dan kepada
target. Selektivitas tersebut dipengaruhi oleh Bapak Dang Soni, M.Farm selaku
penggunaan template. Meskipun pembimbing serta yang telah membimbing
dibandingkan dengan analog structural dan memberikan dukungan serta waktunya
lainnya yang berasal dari satu golongan yang

8
Review: Kajian Sintesis … (Komalasari, N., dkk)

sehingga penulis bisa menyelesaikan review Bonhomme., Florence Lagarde., &


jurnal ini. Nicole Jaffrezic-renault. (2017).
Voltammetric Sensor Based on a
DAFTAR PUSTAKA Double-Layered Molecularly
Augustine, Anju & Beena Mathew. (2014). Imprinted Polymer for Testosterone.
Synthesis of Carbon Nanotube Analytical Letters. 1-21.
Incorporated Molecular Imprinted https://doi.org/10.1080/00032719.201
Polymer with Binding Affinity 7.1298118.
towards Testosterone.International Gavrilovi´c, Ivana., Karen Mitchell., Alan D
Scholarly Research Network Polymer Brailsford., David A Cowan., Andrew
Science. 4:1-7 T Kicman & Richard J Ansell. (2011).
https://doi.org/10.1155/2014/790583. A Molecularly Imprinted Receptor for
Belbruno, Joseph J. (2018). Molecularly Separation of Testosterone and
Imprinted Polymers. Chemical Epitestosterone , Based on a Steroidal
Reviews. 119:94–119. Cross-Linker. Steroids. 76(5): 478–83.
https://doi.org/10.1021/acs.chemrev.8 https://doi.org/10.1016/j.steroids.2011
b00171. .01.004.
Birzniece, Vita. 2014. Doping in sport: Hand, Rachel A., Elena Piletska., Thomas
Effect, harm and misconceptions. Bassindale., Geraint Morgand &
Internal Medicine Journal. 45(3) . Nicholas Turner Man. (2020).
https://doi.org/10.1111/imj.12629. Application of Molecularly Imprinted
Chen, Wei., Min Xue., Fei Xue., Xiangrong Polymers in the Anti-Doping Field:
Mu., Zhibin Xu., Zihui Meng., Sample Purification and Compound
Guangxian Zhu & Kenneth J Shea. Analysis. Analyst. 14:1-24
(2015). Molecularly imprinted hollow https://doi.org/10.1039/D0AN00682C
spheres for the solid phase extraction Hasanah, Aliya Nur., Rahmana Emran
of estrogens. Talanta. 140:68-72. Kartasasmita & Slamet Ibrahim.
https://doi.org/10.1016/j.talanta.2015. (2015). Sintesis Sorbent Ekstraksi Fase
02.048. Padat Dengan Teknik Molecular
Dirion B, E. Schillinger, B. Sellergen. (2004). Imprinting Dengan Monomer
Development of a high throughput Akrilamid Untuk Ekstraksi
synthesis technique for the Glibenklamid Dari Serum Darah.
optimization of MIPs for 17β- Jurnal Farmasi Indonesia. 7(4): 233–
Estradiol. Materials Research Society 241.
Symposium Proc. 787;G4.3.1-G4.3.8p https://doi.org/10.35617/jfi.v7i4.255.
Du, Wei., Chunmei Lei., Siruo Zhang., Gang Kadhem AJ, Shuting X, Susan N, Chung-Ho
Bai., Huiyan Zhou., Min Sun., Qiang L, Maria FC. (2018). Photonic
Fu & Chun Chang. (2014). Molecularly Imprinted Polymer Film
Determination of Clenbuterol from for the Detection of Testosterone in
Pork Samples Using Surface Aqueous Samples. Polymers
Molecularly Imprinted Polymers as the Multidisciplinary Digital Publishing
Selective Sorbents for Microextraction Institute.10(349); 1-13p. DOI:
in Packed Syringe. Journal of 10.3390/polym10040349.
Pharmaceutical and Biomedical Kellens, Evelien., Hannelore Bove., Matthias
Analysis. 91:160–68. Conradi., Lien D Olieslaeger., Patrick
https://doi.org/10.1016/j.jpba.2013.12. Wagner., Katharina Landfester.,
022. Thomas Junkers & Anitha Ethirajan.
Fourou, Hana., Mohamed Braiek., Anne (2016). Improved Molecular

9
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 1-11

Imprinting Based on Colloidal Microextraction Fiber Based on


Particles Made from Miniemulsion: A Molecularly Imprinted Polymer for
Case Study on Testosterone and Its Determination of Anabolic Steroids in
Structural Analogues. Complicated Samples. Journal of
Macromolecules. 49(7): A-I Chromatography A. 1217 (48): 7461–
https://doi.org/10.1021/acs.macromol. 7470.
6b00130. https://doi.org/10.1016/j.chroma.2010.
Miloš P. Pešić, Miljana D. Todorov, Gergely 08.056.
Becskereki, George Horvai, Tatjana Ž. Rohayati, Astri., Aliya N. Hasanah., Nyi M.
Verbić dan Blanka Tothb. (2020). A Saptarini & Anisa D. Aryanti. (2015).
Novel Method Of Molecular Optimization of Separation Condition
Imprinting Applied To The Template of Glibenclamide and Metformin in
Cholesterol. Talanta. 217. Optimasi Kondisi Pemisahan
https://doi.org/10.1016/j.talanta.2020. Glibenklamid Kombinasi Metformin
121075 Dalam Plasma Darah Menggunakan
Marfu’ah, Nurul., I Wayan Kasa & Sagung KCKT. Indonesian Journal of
Chandra Yowani. (2014). “Pengaruh Pharmaceutical Science and
Steroid Anabolik Methandienone Technology. 2(3): 96–104.
Terhadap Kuantitas Spermatozoa https://doi.org/10.15416/ijpst.v2i3.790
Tikus Putih ( Rattus Norvegicus ). 6.
Jurnal Biologi.XVII(1): 24–27. ISSN : Sari, Pamela K., Poppy M Lintong & Lily L
1410-5292. Loho. (2015). Efek Pemberian
Mazzeo, Filomena. 2016. Drug Abuse in Anabolik Androgenik Steroid Injeksi
Elite Athletes : Doping in Sports Sport. Dosis Rendah dan Tinggi Terhadap
Sport Science 9 (2): 34–41. Gambaran Histopatologi Hati dan Otot
Mirmahdieh, Shiva., Azam Mardihallaj., Rangka Tikus Wistar (Rattus
Zahra Hashemian., Jalal Razavizadeh., Novergicus). Jurnal E-Biomedik 3 (1):
Hassan Ghaziaskar & Taghi 501–9.
Khayamian. (2011). Analysis of https://doi.org/10.35790/ebm.3.1.2015
Testosterone in Human Urine Using .7503.
Molecularly Imprinted Solid-Phase Saylan, Ye¸seren., Semra Akgönüllü.,
Extraction and Corona Discharge Ion Handan Yavuz., Serhat Ünal & Adil
Mobility Spectrometry. Journal of Denizli. (2019). .Molecularly
Separation Scence 34: 107–12. Imprinted Polymer Based Sensors for
https://doi.org/10.1002/jssc.20100058 Medical Applications.
3. Multidisciplinary Digital Publishing
Nawaz, Tehseen., Muhammad Ahmad., Institute.19 (1279): 1–19.
Jieying Yu., Shiqi Wang & Tianxin https://doi.org/10.3390/s19061279.
Wei. (2020). Biomimetic Detection of Suherman, Meilia., Ike Susanti., Driyanti
Progesterone by Novel Bifunctional Rahayu., Rimadani Pratiwi & Aliya N
Group Monomer Based Molecularly Hasanah. (2019). Performance
Imprinted Polymer Prepared in UV Evaluation of Molecularly Imprinted
Light . New Journal of Chemistry. Polymer Using Propanol as Porogen
44(17): 1–11. for Atenolol Recognition in Human
https://doi.org/10.1039/C9NJ06387K. Serum. Indonesian Journal of
Qiu, Lijun., Wei Liu., Min Huang & Lan Pharmaceutical Science and
Zhang. (2010). Preparation and Technology. 6 (1): 27-35.
Application of Solid-Phase https://doi.org/10.24198/ijpstv6i1.186

10
Review: Kajian Sintesis … (Komalasari, N., dkk)

71. (2018). Molecularly Imprinted


Tristi Jessica dan Muchtaridi. (2018). Polymers for the Detection of Illegal
Review : Molecularly Imprinted Drugs and Additives : A Review.
Polymer (MIP) untuk Isolasi Atenolol Microchimica Acta 185(247): 1–20.
dalam Sampel Biologis. Farmaka. 16 https://doi.org/10.1007/s00604-018-
(1); 304-315. 2735-4.
Utari, Ningtias Traju Dwi & Eli Halimah. Yang, Minli., Wancheng Gu., Li Sun., Feng
(2011). Review: Penggunaan Zhang., Yun Ling., Xiaogang Chu &
Monomer Asam Itakonat Pada Daning Wang. (2010). Study on the
Molecularly Imprinted Polymer Molecularly Imprinted Polymers with
(MIP). Farmaka. 16 (1): 214–21. Methyl-Testosterone as the Template.
https://doi.org/10.24198/jF.V16I1.174 Talanta 81 : 156–61.
47. https://doi.org/10.1016/j.talanta.2009.
Wang, Yun., Enlan Wang., Ziming Wu., 11.051.
Huan Li., Zhi Zhu & Xinsheng Zhu. Zhu, Guifen., Xia Gao., Xiaolong Wang.,
(2014). Synthesis of Chitosan Jianji Wang & Jing Fan. (2017).
Molecularly Imprinted Polymers for Influence of hidrogen bond accepting
Solid-Phase Extraction of ability of anions on the adsorption
Methandrostenolone. Carbohydrate performance of ionic liquid surface
Polymers. 101: 517–23. molecularly imprinted polymers.
https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2013. Journal of Chromatography A. 1532:
09.078. 40-49.
World Anti-Doping Agency. 2019. World https://doi.org/10.1016/j.chroma.2017.
Anti-Doping Agency Code 2015 with 11.057.
2019 Amandements. Zink, S., F. A. Moura., P. Alves da Silva
http://www.wada- ama.org/. Diakses Autreto., D. S. Galva˜ob & B.
pada tanggal 19 juli 2020. Mizaikof. (2018). Efficient Prediction
World Anti-Doping Agency. 2020. The of Suitable Functional Monomers for
World Anti-Doping Code Molecular Imprinting via Local
International Standard Prohibited List. Density of States Calculations. Royal
http://www.wada- ama.org/. Diakses Society of Chemistry. 13153–58.
pada tanggal 19 juli 2020. https://doi.org/10.1039/c7cp08283e.
Xiao, Deli., Yue Jiang., & Yanping Bi.

11

Anda mungkin juga menyukai