Suplemen 46
ABSTRAK
Endotoksin adalah molekul hidrofobik kecil yang merupakan bagian dari kompleks lipopolisakarida
(LPS) yang membentuk sebagian besar membran luar bakteri gram negatif. Ketika molekul LPS
bersirkulasi dalam tubuh manusia, berbagai sitokin inflamasi yang diekspresikan secara berlebihan
oleh aktivasi sistem imun bawaan dan menyebabkan inflamasi sistemik. Artikel ini mengulas mengenai
perbandingan metode pengujian endotoksin yang banyak digunakan untuk sediaan farmasi. Metode
yang digunakan pada artikel review ini adalah melalui pencarian data ilmiah yang dilakukan secara
online pada database PubMed, Science Direct, Research Gate dan Google Scholar dengan kata kunci
yakni “Bacterial Endotoxin Test”, “Endotoxin”, “Gel-clot”, “Turbidimetric” dan “Chromogenic”.
Berdasarkan hasil penelusuran dan pengumpulan data tersebut diketahui bahwa metode pengujian
endotoksin yang banyak digunakan yaitu gel-clot, Turbidimetri, dan kromogenik, setiap metode
tersebut memilki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
ABSTRACT
Endotoxins are small hydrophobic molecules that are part of the lipopolysaccharide (LPS) complex
that makes up most of the outer membrane of Gram-negative bacteria. When LPS molecules circulate
in the human body, various inflammatory cytokines are overexpressed by the activation of the innate
immune system and cause systemic inflammation. This review article compares endotoxin assay that
are widely used for pharmaceutical preparations. The method used in this review article is through
an online search for scientific data in the PubMed, Science Direct, ResearchGate and Google Scholar
databases with the keywords "Bacterial Endotoxin Test", "Endotoxin", "Gel-clot", "Turbidimetric ”
and “Chromogenic”. From the results of the search and data collection, it is known that the most
widely used endotoxin testing methods are gel-clot, turbidimetric, and chromogenic, each method has
its own advantages and disadvantages.
Edisi VI (FI VI). Referensi data yang diperoleh kromogenik yang berdasarkan munculnya warna.
kemudian ditetapkan dengan kriteria eksklusi dan Di antara dua teknik tersebut, dapat dipilih salah
inklusi. satu untuk pengujian endotoksin. Apabila hasil
yang didapat kurang sesuai, dapat menggunakan
Kriteria Eksklusi dan Inklusi teknik gel-clot untuk menentukan hasil akhir.
Penetapan kriteria inklusi yaitu data berupa Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui hasil
jurnal internasional dan kompendial yang secara perbandingan metode pengujian secara prinsip,
spesifik membahas metode pengujian endotoksin kekurangan dan kelebihan dari masing-masing
pada bakteri dari tahun 2011 hingga tahun 2021. metode tersebut.
Sedangkan kriteria eksklusinya yaitu data yang Pengujian endotoksin dilakukan untuk
diperoleh dari website tidak valid atau tanpa nama menghindari resiko reaksi demam pada pasien
penulis serta sumber yang dipublikasikan sebelum setelah pemberian sediaan injeksi. Beberapa
tahun 2011. produk farmasi seperti infus dan obat suntik yang
diberikan secara langsung ke sistem sirkulasi
Studi yang digunakan pembuluh darah pasien dalam jumlah besar harus
Melalui pencarian data ini didapatkan total steril serta terbebas dari kontaminasi endotoksin
87 referensi termasuk kriteria eksklusi dan 11 dalam batasan tertentu (WHO, 2012).
referensi diantaranya secara spesifik membahas Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi
metode pengujian endotoksin yang termasuk VI tahun 2020 terdapat beberapa jenis obat yang
dalam kriteria inklusi. diatur kandungan batas maksimum endotoksin
bakteri dalam obat terutama obat untuk injeksi,
HASIL DAN PEMBAHASAN beberapa contoh obat atau injeksi tersebut
Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi adalah air steril untuk injeksi (Sterile Water for
VI dijelaskan bahwa metode uji endotoksin yang Injections) dengan batas endotoksin bakteri ≤
digunakan di Industri Farmasi Indonesia untuk 0,25 UE.mL-1 F1, amoksisilin (batas kandungan
obat-obatan yang memerlukan proses sterilisasi endotoksin ≤0,25 UE.mg-1 amoksisilin), injeksi
saat ini adalah metode LAL dengan dua tipe teknik ampisilin (batas kandungan endotoksin ≤ 0,15
uji, yaitu teknik pembentukan jendal gel (gel- UE.mg-1 ampisilin), injeksi dekstrosa (batas
clot) dan teknik fotometrik. Teknik fotometrik ini kandungan endotoksin ≤ 0,5 UE.mL-1).
mencakup metode turbidimetri, yang berdasarkan Uji gel-clot adalah tes kualitatif yang
adanya kekeruhan setelah pengujian dan metode paling sederhana dan paling banyak digunakan.
Ini menghasilkan hasil biner, baik dalam bentuk besar dari atau sama dengan sensitivitas Pyrotell
positif maupun negatif. Setelah inkubasi yang (reagen lisat) (Dobrovolskaia, 2011). Keadaan
tepat pada suhu 37ºC, jika gel tahan terhadap lain dari campuran reaksi merupakan tes negatif,
inversi 180º, itu dinilai positif jika tidak dinilai yang menunjukkan konsentrasi endotoksin
negatif untuk endotoksin (Maloney et al., 2018) kurang dari sensitivitas Pyrotell. Tes dianggap
(Tinker-Kulberg et al., 2020). Pada metode negatif jika gel telah terbentuk tetapi pecah atau
turbidimetri, konsentrasi koagulin tak larut runtuh saat dibalik. (Tinker-Kulberg et al., 2020)
meningkat yang mengakibatkan peningkatan (Dobrovolskaia, 2011).
kekeruhan. Laju peningkatan kekeruhan Gel tersebut terbentuk akibat adanya
berhubungan dengan peningkatan konsentrasi inisiasi kaskade protease oleh kombinasi LPS
endotoksin (Das et al., 2014) (Wong et al., 2016). dan zymogen Faktor C. Faktor C yang diaktifkan
Pada metode kromogenik substrat kromogenik menstimulasi Faktor B, yang mengubah enzim
digunakan untuk menghasilkan warna dan proclotting menjadi enzim clotting. Akhirnya, dua
intensitas warna ini diambil sebagai parameter ikatan peptida dalam koagulogen dibelah secara
terhadap konsentrasi endotoksin dalam sampel katalitik untuk membentuk gel (Ding et al., 2015).
uji (WHO, 2012). Substrat kromogenik sintetik Metode gel-clot sering dianggap sebagai
ini diliofilisasi bersama dengan reagen Limulus prosedur yang paling akurat dan sensitif untuk
amoebocyte lysate (LAL). Substrat ini memiliki menguji kandungan endotoksin dalam produk
urutan asam amino yang homolog dengan injeksi farmasi karena lebih sedikit hasil positif
salah satu titik pembelahan substrat alami yaitu palsu dan negatif palsu yang diamati saat metode
koagulogen. Substrat utuh tidak berwarna, tersebut digunakan (Maloney, Phelan and
sedangkan pNA bebas berwarna kuning dengan Simmons, 2018). Meskipun metode gel-clot sejauh
puncak serapan pada 405 nm (Das, Kumar and ini merupakan tes yang paling akurat, namun juga
Swain, 2014) (Wong et al., 2016). paling memakan waktu untuk melakukannya,
tidak ada sistem otomatis yang menggunakan
Metode gel-clot metode gel-clot (Hashmi and Thakur, 2019).
Meskipun seluruh reaksi belum dapat Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil dari
ditentukan, dapat dipahami bahwa reaksi yang metode gel-clot termasuk penghambat kimiawi
mengarah ke pembentukan gel melibatkan (misalnya, ethylenediaminetetra acetic acid
serangkaian langkah aktivasi enzim (Hashmi [EDTA]) yang menyebabkan khelat dari kation
and Thakur, 2019). Larutan reaksi dicampur divalen yang diperlukan untuk reaksi LAL
secara menyeluruh dan segera ditempatkan dalam (Elnaggar and Habib, 2017) denaturasi protein
inkubator atau penangas air non-sirkulasi pada dari agen seperti fluorescein, gangguan pH
37˚C ± 1˚C selama 60 ± 2 menit (WHO, 2012) (nilai pH tidak dalam kisaran 6.0 hingga 7.5),
(Maloney, Phelan and Simmons, 2018). Pada akhir dan penghambat fisik yang dapat menyerap
masa inkubasi, tabung dikeluarkan dari inkubator endotoksin atau menghasilkan viskositas (WHO,
dan dibalik. Jika gel telah terbentuk dan tetap utuh 2012) (Elnaggar and Habib, 2017).
di dasar tabung reaksi setelah pembalikan 180
derajat, tesnya positif. Tes positif menunjukkan
bahwa konsentrasi endotoksin dalam tabung lebih
Farmaka
Suplemen 50
mereka telah diubah sifatnya oleh panas sebelum paraffin oil. Journal of Analytical Methods
pengujian. Serum hewan, albumin, plasma, dan zat in Chemistry, 2014, 1–5. https://doi.
lain dapat mengganggu uji kromogenik berbasis org/10.1155/2014/575246
pNA karena warnanya yang kuning. Kekeruhan Das, A. P., Kumar, P. S., & Swain, S. (2014).
yang berlebihan dalam sampel juga dapat Recent advances in biosensor based
mengganggu pengujian, kecuali jika kekeruhan endotoxin detection. Biosensors and
dapat dikurangi (Ongkudon et al., 2012). Bioelectronics, 51, 62–75. https://doi.
org/10.1016/j.bios.2013.07.020
SIMPULAN Dinakaran, V. (2017). Microbial Translocation
Terdapat tiga metode pengujian endotoksin in the Pathogenesis of Cardiovascular
bakteri yang umum dan banyak digunakan yaitu Diseases: A Microbiome Perspective.
metode gel-clot, Turbidimetri, dan kromogenik. Journal of Cardiology & Current
Meskipun setiap metode memiliki kelebihan Research, 8(6). https://doi.org/10.15406/
dan kekurangan, semuanya dapat digunakan. jccr.2017.08.00305
untuk menentukan keberadaan endotoksin secara Ding, X., Su, W., & Ding, X. (2015). Methods of
akurat dan efektif dalam berbagai produk. Banyak Endotoxin Detection. Journal of Laboratory
ilmuwan percaya bahwa metode penggumpalan Automation, 20(4), 354–364. https://doi.
gel adalah metode paling akurat untuk menentukan org/10.1177/2211068215572136
kandungan endotoksin. Ketika metode gel-clot Dullah, E. C., & Ongkudon, C. M. (2017). Current
digunakan, interaksi yang dapat menghambat trends in endotoxin detection and analysis
reaksi lebih sedikit, tetapi proses preparasi yang of endotoxin–protein interactions. Critical
lama dapat menunda hasil. Metode turbidimetri Reviews in Biotechnology, 37(2), 251–261.
dapat dilakukan dengan sistem otomatis. Cara https://doi.org/10.3109/07388551.2016.11
ini juga mudah dilakukan, tetapi banyak orang 41393
merasa bahwa hasil positif palsu sering kali Elsayeh, M., & Kandil, A. H. (2015). Ultra wide
muncul saat metode tersebut digunakan. Metode band based quantitative and qualtiative
kromogenik sangat mudah digunakan dan dapat method for bacterial endotoxin detection.
dilakukan dengan sistem otomatis, tetapi banyak Journal of Microwave Power and
senyawa yang dapat berinteraksi ketika metode Electromagnetic Energy, 49(1), 11–20.
tersebut digunakan. https://doi.org/10.1080/08327823.2015.11
689892
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2020. Farmakope
Balakrishnan, A., Marathe, S. A., Joglekar, M.,
Indonesia Edisi VI. Jakarta : Kemenkes RI.
& Chakravortty, D. (2013). Bactericidal/
Franco, E., Garcia-Recio, V., Jiménez, P.,
permeability increasing protein: A
Garrosa, M., Girbés, T., Cordoba-Diaz, M.,
multifaceted protein with functions
& Cordoba-Diaz, D. (2018). Endotoxins
beyond LPS neutralization. Innate
from a pharmacopoeial point of view.
Immunity, 19(4), 339–347. https://doi.
Toxins, 10(8), 1–9. https://doi.org/10.3390/
org/10.1177/1753425912465098
toxins10080331
Chen, D. (2014). A new method for the analysis
Hashmi, F., & Thakur, A. (2019). Bacterial
of bacterial endotoxins in ultrapure
Farmaka
Suplemen 52