MURRAY
Di susun Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Psikologi Umum
Di susun oleh:
Dosen Pengampu:
Puji syukur kehadirat Allah Swt.atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya dengan sangat sederhana. Semoha makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi Pendidikan dan profesi
keguruan.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara
teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah
ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindda kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai
ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I BIOGRAFI
BAB II PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
BIOGRAFI HENRY A. MURRAY
Henry A. Murray
Henry A. Murray dilahirkan di New York City pada tanggal 13 Mei 1893. Ia
merupakan psikolog Amerika yang mengembangkan teori kepribadian manusia berdasar
pada kebutuhan individu dan hubungannya dengan lingkungan fisik maupun sosial.
Murray memiliki keunikan berbeda diantara teoritikus kepribadian lainnya, ia dikenal
memiliki pemikiran yang cemerlang karena pemanfaatan safistikasi-nya di bidang
biologi, praktik klinis dan psikologi dalam rangka mengembangkan pemikiran teoritisnya.
Pada tahun 1915, Murray mendapatkan gelar B.A. dalam bidang studi mayor sejarah
di Groton School dan Harvard College, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di
Columbia College of Physicians and Surgeons dan tamat pada tahun 1919 dan mendapat
gelar M.A. pada tahun 1920 dalam bidang biologi. Setelah tamat dari Columbia College
of Physicians and Surgeons, ia kemudian bertugas sebentar menjadi instruktur fisiologi di
Universitas Harvard dan kemudian mengambil spesialisasi bedah selama dua tahun di
iii
Presbyterian Hospital di New York. Ia kemudian menjadi staff di Institut Rockfeller
untuk Riset Kedokteran di New York City dan ia mengadakan penelitian embriologi
sebagai asisten selama dua tahun. Pada tahun 1927, Murray kembali menjalani
pendidikan di Universitas Cambridge dan melakukan penelitian biokimia sampai meraih
gelah Ph.D dalam bidang biokimia.
Selama selang pendidikannya pada tahun 1927 tersebut, ia mulai tertarik pada
psikologi. Ketertarikannya pada psikologi berawal dari kunjungannya ke Carl Jung di
Zurich dan ketertarikannya pada teori Freud. Pada tahun 1928, Murray diangkat sebagai
lektor dan direktur di Klinik Psikologi Harvard yang diatur oleh Morton Prince. Pada
tahun 1930, Murray menciptakan istilah personologi untuk menjelaskan cabang ilmu
psikologi yang mempelajari kehidupan manusia individual dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perjalanannya. Murray secara konsisten menekankan hubungan antara
peristiwa psikologis dan proses psikologi yang pokok.
Murray meninggalkan Harvard pada tahun 1943 kemudian bergabung dengan Korps
Dokter Tentara sebagai mayor kemudian sebagai letnan colonel, ia memimpin biro
pengukuran psikologis untuk Office Strategic Services. Pada tahun 1947, ia kembali ke
Harvard menjadi lector part-time dalam bidang psikologi klinis pada Departement of
social relations yang baru dibentuk tahun 1950 dan kemudian ia diangkat sebagai
professor psikologi klinis. Pada tahun 1962, Murray menjadi professor emerifus dan
dianugerahi Distinguished Scientific Contribution Award dari American Psychological
Association dan Gold Medal Award dari American Psychological Foundation karena
seluruh hidupnya disumbangkan dalam bidang tersebut. Pada 23 Juni 1988, Henry
Alexander Murray wafat di Cambridge, Massachusetts. (yulaikhaputri, 2017)
iv
4. Pemikiran psikologi
a. Personologi
v
dengan para pendukung pemikiran Sigmund Freud. Para pendukung ini umumnya
meyakini bahwa perilaku bertujuan untuk menghilangkan stres sehingga kepuasan
dapat tercapai. Murray berpendapat sebaliknya. Ia meyakini bahwa kepuasan
dari makhluk hidup tidak dapat dicapai melalui kebebasan dari stres. Menurut
Murray, kepuasan dapat diperoleh dari proses mengurangi stres atau mengubah
tingkat kebutuhan stres. Murray meyakini bahwa keadaan tanpa stres justru menjadi
keadaan peningkatan stres. Ini dikarenakan manusia terus-menerus memiliki
keinginan merasa senang, aktif, maju, bergerak dan berusaha. Kesimpulan yang
diberikannnya ialah bahwamakhluk hidup justru menciptakan stres untuk memperoleh
kepuasan dari meredakan stres tersebut.
Prinsip ketiga dari teori kepribadian Murray adalah prinsip longitudinal. Dalam
prinsip ini, diyakini bahwa kepribadian selalu berkembang dan perkembangannya
dibentuk oleh semua peristiwa yang terjadi sepanjang hayat. Prinsip ini
mengutamakan pengukuran kepribadian dengan penyelidikan mengenai masa lalu.
Murray menyelidikinya dengan memakai konsep serial dan tindak lanjut. Setiap
kepribadian diyakini selalu berubah dan bergerak maju, tidak bersifat tetap, sehingga
tidak dapat diberikan deskripsi yang benar-benar tepat. Kepribadian harus diwakili
oleh unsur-unsur perilaku yang sifatnya tetap dan terjadi berulang-ulang, maupun
perilaku yang sifatnya baru terjadi dan unik. Selain itu, prinsip ini juga menetapkan
bahwa kepribadian harus mewakili berfungsinya individu di sepanjang hidupnya.
Pada prinsip ini pemahaman terhadap peristiwa yang bersifat individu di dalam
kehidupan seseorang hanya dapat dicapai melalui hubungannya dengan masa
lalu, masa kini dan antisipasi masa depan dari individu tersebut.Teori kepribadian
Murray merupakan teori utama yang digunakan pada awal pengembangan dan
pemakaian Tes Apersepsi Tematik. Konsep-konsep dari teori kepribadian Murray
lebih mengutamakan pada perolehan pengetahuan tentang cara individu berinteraksi
dengan lingkungan. Kajiannya terbagi menjadi dua. Pertama ialah mengenai cara
lingkungan luar dalam mempengaruhi individu. Sementara yang kedua ialah
mengenai cara individu mempengaruhi pemikiran individu lainnya
terhadap dunia melalui keberagaman kebutuhan, sikap dan nilai individual.Teori
kebutuhan manusia
vi
membagi kebutuhan manusia ini menjadi dua jenis, yaitu kebutuhan pendekatan dan
kebutuhan pemisahan. Kebutuhan pendekatan merupakan kebutuhan manusia yang
membuat manusia mendekati suatu objek. Sedangkan kebutuhan pemisahan
merupakan kebutuhan yang membuat manusia memisahkan diri dari suatu objek Di
dalam teori personologi yang dikemukakan oleh Murray terdapat dua puluh jenis
kebutuhan manusia. Kedua puluh jenis kebutuhan ini ditetapkannya sebagai
kebutuhan yang memunculkan tindakan atau perilaku dari manusia. Kedua puluh
macam kebutuhan tersebut yaitu: Kebutuhan sikap merendah (Suriati, 2022, )
1. Kebutuhan berprestasi
2. Kebutuhan afiliasi
3. Kebutuhan agresi
4. Kebutuhan otonomi
5. Kebutuhan penghindaran kegagalan
6. Kebutuhan membela diri
7. Kebutuhan bersikap hormat
8. Kebutuhan dominasi
9. Kebutuhan ekshibisi
10. Kebutuhan menghindari kerusakan
11. Kebutuhan menghindari hal yang memalukan
12. Kebutuhan menolong
13. Kebutuhan ketertiban
14. Kebutuhan permainan
15. Kebutuhan penolakan
16. Kebutuhan merasakan
17. Kebutuhan seksual
18. Kebutuhan pertolongan
19. Kebutuhan pemahaman
vii
Tematik mulai dikembangkan pada tahun 1935 dengan memanfaatkan
metode psikodrama. Lokasi pengembangannya di Klinik Psikologi Harvard. Tes
Apersepsi Tematik merupakan salah satu jenis teknik proyeksi dengan tipe konstruksi.
Tipe konstruksi merupakan salah satu jenis tes proyektif yang perhatian utamanya
terletak pada respon yang muncul.
Responden pada tes ini diberikan sejumlah gambar untuk diamatinya. Tiap gambar
memiliki beragam situasi sosial yang bersifat ambigu. Setiap responden kemudian
diminta untuk menceritakan sebuah kisah pada masing-masing gambar tersebut. Kisah
tersebut harus berdasarkan kepada pengamatan terhadap para tokoh utama yang
terdapat di tiap gambar tersebut. Kisah yang terdapat di tiap gambar bertema peristiwa
kehidupan sehari-hari. Murray dan Morgan memperoleh inspirasi untuk menyusun
Tes Apersepsi Tematik dari para psikolog dan psikiater lainnya. Ada tiga peneliti
yang lebih awal mengadakan penelitian mengenai respon-respon yang bermakna
dari subjek ketika diberikan gambar. Peneliti pertama bernama Britain. Pada tahun
1907, ia mempublikasikan penelitiannya mengenai respon-respon bermakna dengan
menunjukkan beberapa gambar.
viii
para responden. Pada awal pengembangannya, Tes Apersepsi Tematik menggunakan
perlengkapan yaitu 30 kartu bergambar dan 1 kartu kosong. Pada tahun 1938, Murray
mengulangi penelitian terhadap Tes Apersepsi Tematik yang pertama. Hasilnya,
perlengkapan yang digunakan pada tes ini dikurangi menjadi 20 lembar kartu.
Sebanyak 19 kartu memiliki gambar, sedangkan 1 kartu tidak bergambar. Kesembilan
belas kartu bergambar memiliki gambar dengan paduan warna hitam dan putih
Pengembangan dan pembuatan perangkat tes ini selesai dilakukan pada tahun
1938.Sementara distribusi dan penerbitan untuk Tes Apersepsi Tematik dilakukan
pada tahun 1943. Kegiatan ini dilakukan oleh Harvard University Press.
c. Spiritualitas teosentrik
ix
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
x
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Henry_Alexander_Murray
xi