Anda di halaman 1dari 11

A.

Asas pemerintahan
Pada tahun 1930, Murray menciptakan istilah personologi untuk menjelaskan cabang
ilmu psikologi yang mempelajari kehidupan manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perjalanannya. Murray bekeyakinan kuat bahwa untuk memaham makna satu proses apapun
dari keperibadian, seseorang harus memilikimpemahaman terhadap keseluruhan. Menurut
Murray, kepribadian adalah sebuah abstraksi yang dirumuskan oleh teori dan bukan hanya
satu deskripsi tentang perilaku seseorang. Kepribadian adalah sebuah formulasi yang
didasarkan baik pada perilku yang teramati dan pada faktor-faktor yang sekarang hanya dapat
kita simpulkan dari apa yang diamati. Kepribadian harus merefleksikan tidak hanya elemen
perilaku bertahan dan berulang, namun juga harus merefleksikan apa nyang unik dan
asing.Kepribadian harus merefleksikan keaktifan orang selama rentang hidupnya: Peristiwa
individu dalam kehidupan seseorang dapat dipahami hanya jia dihubugkan dengan masa lalu,
sekarang dan masa depannya.
Murray sangat menekankan pentingnya menghubungkan proses psikologi dan peristiwa
dengan struktur dan keaktifan otak, bagi Murray, fenomena fenomena yang menyusun
kepribadian benar-benar bergantung pada keaktifan sistem syaraf utama. Ia mengatakan “ tak
ada otak, tak ada kepribadian”. Murray melihat keperibadian ada dalam perubahan yang terus
menerus, sebab manusia itu selalu mempunyai kebutuhan dan ada tekanan-tekanan. Menurut
Murray kemampuan dan prestasi merupakan bagian yang teramat penting dari sebuah
keperibadian. Oleh karena itu Murray berpendapat apabila seseorang ingin sukses dalam
kehidupan maka ia menawarkan istilah ordinasi yaitu sebuah rencana tindakan dengan
mempunyai dua komponen : program dan jadwal serial, maksudnya sesuatu tujuan yang kita
harapkan harus dibuat suatu rencana yang sistematik dengan memakai jadwal (tahapan) yang
teratur untuk memudahkan kita mengevaluasi keberhasilannya.

PERSONOLOGI : HENRY MURRAY


Henry A. Murray telah membawa latarbelakang yang bervariasi dan rumit secara
khusus pada studi kepribadian manusia. Dahulu, ia merupakan ahli bedah dan ahli penelitia
biokimia, sekarang dia juga merupakan ahli psikoanalisis dan psikolog akademis. Dia juga
memiliki kedudukan dalam literatur sebagai ahli tentang kehidupan dan pekerjaan dari
penulis Herman Melville. “Bukan hanya William James yang ada sebagai seorang psikolog
Amerika yang berbakat “atau seseorang yang telah menulis dengan semangat dan
keberanian”. (Adelson, 1981). Pada tahun 1930, Murray menciptakan istilah personologi
untuk menjelaskan cabang ilmu psikologi yang mempelajari kehidupan manusia individual
dan faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanannya (1938, hal 4). Dengan keyakinan kuat
bahwa untuk memahami
makna satu proses apapun dari kepribadian, seseorang harus memiliki pemahaman
terhadap keseluruhan, Murray menekankan keperluan akan “studi individu yang sistematik
dan berjangka panjang.” Dia telah berulang kali menegaskan kesia-siaan banyaknya data
yang diperoleh tanpa laboratorium, dengan tetap bersikeras bahwa kita tidak akan maju
selama kita mempelajari orang di luar konteks dan dalam kondisi-kondisi yang tidak asli.
Keyakinan Murray bahwa setiap bagian perilaku manusia harus dipahami secara
bersamaan dengan seluruh manusia yang aktif membuatnya menciptakan teori yang benar-
benar menyeluruh (holistik). tidak seperti ahli teori holistik yang lain, Murray memasukkan -
ke dalam unit studi dasarnya- lingkungan di mana orang tersebut aktif dan dia telah
mengembangkan serangkaian konsep terperinci untuk merepresentasikan dorongan
lingkungan. Dalam menekankan interaksi antara orang dan lingkungannya, Murray
dihadapkan dengan posisi “interaksionis” 30 tahun yang sekarang banyak dipegang oleh pada
peneliti yang sampai sekarang berpendapat dengan tekun untuk satu segi atau segi yang lain
dari “debat orang situasi”.
Latar belakang klinis Murray telah berkontribusi pada keyakinannya akan pentingnya
menjelaskan kompleksitas contoh setiap individu dan dia telah mengembangkan sistem
ekstensif (taksonomi-taksonomi) untuk mengklasifikasikan data. Pada waktu yang sama, dia
telah menemukan cara-cara untuk memilih dan menentukan variabel-variabel yang penting
untuk memahami orang tersebut. Murray adalah salah satu peneliti pertama dalam psikologi
akademis yang memberikan pemikiran psikoanalisis pada audiens yang sungguh-sungguh
dan berusaha menerjemahkan konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang teruji. Oleh
sebabnya, dia telah berkontribusi untuk menemukan dukungan empiris untuk konsepkonsep
dan teori-teori yang berasal dari setting psikoanalisis atau psikoterapi.
Murray selalu menganggap jelas keunikan penting setiap orang dan tentu saja setiap
peristiwa perilaku. Setiap potong perilaku “meninggalkan beberapa jejak tentang
kejadiannya… [ misalnya,] titik permulaan ide,… lebih banyak kasih sayang pada beberapa
orang, sedikit perkembangan kemampuan,” dan sebagai akibatnya, “dengan perubahan
bertahap yang jarang dapat dilihat,” orang tersebut berubah dari waktu ke waktu (Murray dan
Kluckhohn, 1953, hal 10). Oleh sebabnya, setiap kali orang bertemu mereka itu unik, begitu
pula interaksi mereka. Walaupun pengalaman dan pelatihan kliniknya sering menuntutnya
untuk berfokus pada apa yang tidak normal, Murray dalam studi kepribadian seumur
hidupnya sebagian telah berkutat dengan individu yang normal. Seperti yang dia uraikan,
dengan hanya menguji fitur neurotik yang tidak normal” dari orang adalah seperti hanya
meneliti elemen kriminal dan radikal dalam sebuah Negara; Metode itu tidak dapat
menciptakan sebuah gambaran yang akurat baik satu manusia ataupun masyarakat secara
keseluruhan (Murray, 1938) Mungkin fitur yang paling istimewa dari teori Murray adalah
penekanannya pada sistem kompleks tinggi konsep motivasi. Dalam skema ini, faktor
sekarang dan terdahulu memiliki andil dalam menentukan perilaku dan bentuk motivasi
bawah sadar secara penting. Tidak seperti kebanyakan ahli teori yang telah kita pelajari
sejauh ini, Murray secara konsisten menekankan hubungan antara peristiwa psikologis dan
proses psikologi yang pokok. Sekarang, saat neuropsikologi, biokimia dan disiplin ilmu yang
berkaitan menemukan informasi yang lebih dan lebih banyak lagi tentang peran sistem syaraf
dalam keaktifan psikologis, kebersikerasan Murray dalam menilai otak sebagai lokus
kepribadian nampak profetis.
Menurut Henry Murray (Usmara, 2006: 53) percaya bahwa kebutuhan diperoleh
melalui interaksi individu dengan lingkungan. Murray mengembangkan daftar kebutuhan
yang sangat panjang. Mc Clelland secara khusus tertarik pada salah satu kebutuhan yang
dikemukakan oleh Murray yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Mc Clelland merasa bahwa
kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan yang diperoleh, yang dikembangkan sejak kecil
sebagai hasil dari dorongan dan kepecayaan pada diri sendiri oleh orang tua. Dia juga
berpendapat bahwa hal tersebut dapat juga diajarkan pada saat dewasa. Mc Clelland
berpendapat bahwa manusia dengan kebutuhan prestasi yang tinggi dibagi ke dalam beberapa
karakteristik sebagai berikut;
a) Keinginan yang kuat untuk tanggung jawab pribadi.
b) Keinginan timbal balik yang cepat dan konkret dengan mempertimbangkan hasil dari
pekerjaan mereka.
c) Melakukan pekerjaan dengan baik, penghargaan moneter dan materi lainnya
berhubungan dengan prestasi.
d) Kecenderungan untuk mengatur tujuan prestasi yang layak.
e) Manusia dengan kebutuhan prestasi yang kuat akan menghasilkan tingkat pencapaian
tujuan yang tinggi.
f) Suka mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah.
g) Menentukan target-target pencapaian yang masuk akal.
h) Mengambil resiko-resiko dengan penuh perhitungan.
i) Berkemauan keras untuk memperoleh umpan balik atas kinerjanya.
j) Mc Clelland beranggapan bahwa kebutuhan prestasi dapat dikembangkan pada orang
dewasa.

Manusia yang dewasa emosional akan jauh lebih mampu memotivasi dirinya Motivasi
terkait dengan kebutuhan, baik yang dikemukakan Malinowski maupun Mc Clelland
menunjukkan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kesadaran diri untuk melakukan
tindakan berdasarkan tujuan tertentu dengan se rasional mungkin. Pada aspek politik,
individu membutuhkan segala aspek yang dikemukakan Malinowski dan Mc Clelland dimana
pencapaian tujuan politik akan menjamin khususnya kebutuhan finansial, kebutuhan sosial,
aktualisasi diri, dan prestise (penghargaan). Pada konteks ini, individu akan
mempertimbangkan hasil dari pilihan dan target pencapaiannya melalui pilihan terhadap
bentuk partisipasi politik secara rasional. Oleh sebab itu, setiap individu akan memilih bentuk
partisipasi politik sesuai dengan tujuan politiknya. Pada satu sisi individu akan berupaya
mencapai popularitas politik, dan di sisi lain individu lain lebih memilih bentuk partisipasi
politik terendah yaitu memberi suara pada pemilihan umum.
B. Prinsip proses psikologis
1. Proses Kepribadian
Dalam kepribadian, Murray menggunakan konsep dari kebutuhan untuk menjelaskan
motivasi dan arah dari perilaku. Kebutuhan meliputi tenaga psikokimia dalam otak yang
mengorganisasi dan mengarahkan intelektual dan kemampuan persepsi. Dalam daftar
kebutuhan Murray ada 20 kebutuhan yang tidak semua orang memilikinya, yaitu:
1) Abasement
Untuk tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal. Untuk menerima luka, memikul
kesalahan, kritikan, dan hukuman. Untuk menyerah dan mengakui kelemahan, kesalahan,
pelanggaran, atau kekalahan. Untuk mencari dan menikmati kesedihan, hukuman, kesakitan,
dan ketidakberuntungan.
2) Achievement
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, mengatasi rintangan, dan mencapai standar yang
tinggi. Untuk bersaing dan mengungguli orang lain dan untuk menguasai, menggerakkan,
atau mengatur objek-objek fisik, manusia, atau ide-ide.
3) Affiliation
Untuk menjadikan diri dekat dan menikmati kerjasama dengan sekutu lain – satu yang mirip
subjeknya atau satu yang menyukai objeknya. Untuk menyenangi dan mendapati kasih
sayang dari keterikatan antara satu dengan yang lain. Untuk mengikuti dan tetap setia
terhadap teman.
4) Aggression
Untuk mengatasi lawan dengan penuh kekuatan. Untuk berkelahi. Untuk membalas rasa sakit
atau luka. Untuk melawam secara kuat atau menghukum. Untuk mencela dan mengumpat dan
memfitnah dan untuk meremehkan atau mengejek dan menertawakan dengan penuh dendam.
5) Autonomy
Untuk melawan paksaan dan pembatasan. Untuk menjadi mandiri dan bebas dalam bertindak
berdasarkan impuls. Untuk menentang adat atau kebiasaan-kebiasaan. Untuk menghindari
atau terlepas dari kegiatan yang sudah ditentukan oleh kewenangan yang bersifat menguasai.
6) Counteraction
Untuk menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berusaha lagi. Untuk menghilangkan
penghinaan oleh tindakan yang dilanjutkan kembali. Untuk mengatasi kelemahan, menekan
rasa takut. Untuk mempertahankan harga diri dan kebanggaan diri dalam standar yang tinggi.
7) Defendance
Untuk mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan. Untuk menyembunyikan
atau membenarkan perbuatan tercela, kesalahan atau penghinaan.
8) Deference
Untuk mengagumi atau mendukung keunggulan orang lain. Untuk memuji, menghormati,
atau memuliakan. Untuk berusaha menyamai atau melebihi yang patut dicontoh. Untuk
menyesuaikan diri dengan adat atau kebiasaan.
9) Dominance
Untuk mengontrol lingkungan orang lain. Untuk mempengaruhi atau mengarahkan tingkah
laku orang lain dengan sugesti, bujukan, persuasi, atau perintah. Meminta supaya jangan
mengerjakan sesuatu, mengendalikan, atau melarang.
10) Exhibition
Untuk membuat suatu kesan. Untuk dilihat dan didengar. Untuk membangkitkan gairah,
dipandang takjub, dikagumi, menghibur, mengejutkan, membangkitkan minat, menarik
perhatian, atau memikat hati.
11) Harmavoidance
Untuk menghindari rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Untuk melarikan diri dari
situasi yang berbahaya. Untuk melakukan tindakan pencegahan.
12) Inavoidance
Untuk menghindari penghinaan. Untuk keluar dari situasi yang memalukan atau menghindari
kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan. Untuk menahan diri dalam bertindak karena takut
akan kegagalan.
13) Nurturance
Untuk memberikan rasa simpati dan memuaskan kebutuhan orang lain yang tidak berdaya –
seorang bayi atau objek apapun yang lemah, cacat, lelah, tidak berpengalaman, terkalahkan,
dipermalukan, kesepian, ditolak, sakit, atau kebingungan mental. Untuk menyediakan
kebutuhan, menolong, mendukung, menghibur, melindungi, memberikan rasa nyaman,
merawat, atau menyembuhkan.
14) Order
Untuk membuat segala sesuatunya secara teratur. Untuk menjaga kebersihan, penyusunan,
pengorganisasian, keseimbangan, kerapian, dan ketelitian.
15) Play
Untuk melakukan tindakan bersenang-senang tanpa tujuan lebih lanjut. Untuk tertawa dan
membuat lelucon terhadap apapun. Untuk menyediakan waktu luang bagi olahraga, menari,
minum-minum, berpesta, bermain kartu.
16) Rejection
Untuk memisahkan diri dari orang lain yang dipandang negatif. Untuk mengucilkan, tidak
memperdulikan, membuang, atau tetap mengacuhkan kelemahan yang lain.
17) Sentience
Untuk mencari dan menikmati kesan dan kenikmatan yang dapat ditangkap pancaindera,
yang menyentuh perasaan.
18) Sex
Untuk membangun dan meningkatkan hubungan yang erotik. Untuk melakukan hubungan
seksual.
19) Succorance
Untuk mendapatkan kepuasan kebutuhan dari bantuan simpatik orang lain. Untuk selalu
punya pendukung. Untuk dirawat, didukung, ditopang, dikelilingi, dilindungi, dituruti
kehendaknya, dimaafkan, atau dinasehati.
20) Understanding
Untuk menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Untuk mempunyai ketertarikan pada
teori, untuk menganalisis dan menggeneralisasi peristiwa.

Tipe-tipe dari kebutuhan :


 Kebutuhan Primer atau viscerogenic needs : kebutuhan untuk kepuasan fisik,
seperti: udara, air, makanan, sex, ASI, buang air kecil dan buang air besar.
 Kebutuhan Sekunder atau physogenic needs : kebutuhan sebagai turunan dari
kebutuhan primer dan berperan sebagai kebutuhan batiniah, seperti : pendapatan,
pencapaian atau prestasi, pengakuan oleh orang lain, mendapatkan perhatian,
kekuasaan, kemandirian, dan kehormatan.
 Proactive needs : kebutuhan yang digerakkan oleh dorongan diri sendiri , contoh :
lapar kamudian mencari makanan.
 Reactive needs : kebutuhan yang ada sebagai akibat dari suatu hasil kejadian. Contoh
: ketika melihat suatu iklan makanan maka kita akan mendadak lapar.
Dalam penelitian yang dilakukan Murray, data setiap orang dibagi ke dalam segmen waktu
yaitu proceeding dan serial.
 Proceeding : bagian dasar dari perilaku dalam suatu kurun waktu dimana pola
tingkah laku yang penting terjadi dari awal hingga akhir. Proceeding dapat berupa
interaksi nyata (externalproceeding) maupun khayalan (internal proceeding) antara
seseorang dengan sekitarnya.
 Serial : serangkaian proceeding yang berhubungan dengan waktu dan fungsi.
Contoh: keinginan untuk menjadi akuntan. Maka proceedingnya melalu tahap belajar, dsb.

C. prinsip memanjang
Menurut Murray, kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritis dan bukan
semata-mata deskripsi tingkah laku orang, karena rumusan itu didasarkan pada tingkah laku
yang dapat diobservasi dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari observasi itu. Prinsip-
prinsip pokok dari teori kepribadian Murray adalah.

1) Proses psikologi bergantung kepada proses fisiologi: Murray sangat menekankan


pentingnya menghubungkan proses dan event psikologi dengan struktur dan fungsi
otak, walaupun belum dapat dipahami secara persis bagaimana menghubungkan
keduanya.
2) Prinsip mencakup semua hal (all-embracink printcapple) Kepribadian adalah konsep
yang dapat menjelaskan semua fenomena tingkahlaku. berbeda dengan pakar reudian
yang berpendapat bahwa orang bertingkahlaku dengan tujuan menghilangkan
tegangan dan memperolehh kepuasan, menurut Murray, bukan bebas tanpa tegangan
yang diinginkan dan yang memuaskan organisme.
3) organisasi longitudinal: konsep kepribadian Murray beranggapan bahwa ada pusat
yang mengorganisir dan mengatur proses dalam diri individu, proses yang fungsinya
untuk mengintegrasikan kekuatan yang saling bertentangan yang dihadapi individu,
memuaskan kebutuhan individu, dan kerencanakan pencapaian tujuan individu.

1. Komponen definisi kepribadian Murray, sebagai berikut :

1) Kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan teoritikus (ahli teori) dan bukan
gambaran tingkah laku individu.
2) Kepribadian individu adalah rangkaian peristiwa yang secara ideal mencakup rentang
hidup sang individu. Sejarah kepribadian yaitu : kepribadian itu sendiri.
3) Definisi kepribadian harus mencerminkan unsur unsur tingkah laku yang tepat dan
berulang, maupun unsur unsur yang baru dan unik
4) Kepribadian adalah fungsi yang menata dan mengarahkan dalam diri individu yang
punya tujuan mengintegrasikan konflik konflik dan rintangan rintangan yang
dihadapi, memuaskan kebutuhan kebutuhan individu dan menyusun rencana rencana
untuk mencapai tujuan dimasa datang.
5) Kepribadian terletak di otak, tanpa otak tidak ada kepribadian (no brain, no
personality).

Jadi, cara Murray merumuskan kepribadian menunjukkan bahwa ia sangat berorientasi


pada pandangan yang memberi bobot memadai pada sejarah organisme, fungsi
kepribadian yang bersifat mengatur, ciri-ciri berulang dan baru pada tingkah laku
individu, hakikat kepribadian yang abstrak atau konseptual, dan proses-proses fisiologis
yang mendasari proses-proses psikologis.

2. Struktur Kepribadian
a. Id-Ego-Superego

Murray sebenarnya seorang psikoanalisis, pelopor penelitian fikiran-fikiran psikoanalitik


yang berusaha menterjemahkan konsep-konsep Freud dan jung ke dalam hipotesis yang
dapat diuji. Konstruk Id-Ego-Superego masih dipakai, namun dengan  pengertian yang
berbeda, diantarnya sebagai berilut :

 Id : seperti Freud, Murray memandang Id sebagai gudang semua kecenderungan


impulsive yang dibawa sejak lahir. Id Menguasai energi dan mengarahkan tingkah
laku, sehingga menjadi dasar kekuatan motivasi kepribadian. perbedaannya dengan
Freud. Bukan hanya berisi impuls primitif, moral, dan kenikmatan, tetapi juga berisi
impuls yang dapat diterima baik dan diharapkan masyarakat seperti empati, cinta, dan
memahami lingkungan.
 Ego : Murray memberi peran ego jauh lebih luas dari Freud. Sebagai unsur rasional
dari kepribadian, ego bukan hanya melayani, mengubah arah, dan menunda impuls id
yang tak terima, tetapi ego juga menjadi pusat mengatur semua tingkahlaku, secara
sadar merencanakan tingkahlaku, mencari dan membuat peluang untuk memperoleh
kepuasan id yang positif. Freud memandang iego sebagai penengah pertentangan id
dengan superego yang tidak terdamaikan. Menurut Murray pendapat Freud itu hanya
terjadi kalau ego lemah. manakala ego kuat, ia akan dapat efektif mendamaikan id dan
superego
 Superego : Murray menekankan pentingnya pengaruh kekuatan lingkungan sosial atau
kultur dalam kepribadian. Seperti Freud dia memandang superego sebagai
internalisasi nilai moral moral kultural pada usia dini, yang kemudian dipakai untuk
mengevaluasi tingkah laku diri dan orang lain. Murray menolak pendapat Freud
bahwa superego telah terkristalisasi pada usia 5 tahun. menurutnya superego terus-
menerus berkembang sepanjang hayat merefleksi pengalaman manusia yang semakin
dewasa semakin kompleks dan canggih.

3. Unit – unit tingkahlaku Prosiding (Proceeding) dan Serial

Unit dasar tingkahlaku adalah prosiding : interaksi yang waktunya terbatas antara
individu dengan orang atau orang-orang lain, atau antara individu dengan obyek.
Prosiding adalah sepenggal waktu yang cukup untuk menyelesaikan pola-pola penting
dari tingkahlaku secara dinamis.

Serial adalah serangkaian prosiding sehingga merupakan unit tingkahlaku yang lebih
panjang.

4. Ordinasi, Abilitas dan Prestasi

Ordinasi adalah proses mental-tinggi yang dipakai seseorang untuk memilih rencana aksi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menempatkan pilihan rencana itu ke dalam
operasi. Ordinasi mempunyai dua komponen, serial-program dan Schedule. Serial-
program adalah pengaturan urutan subtujuan yang direntang ke masa depan dan didesain
untuk mencapai beberapa tujuan utama. Skedul adalah pengaturan waktu kegiatan untuk
memuaskan kebutuhannya dan menghindari konflik atau persaingan antar kebutuhan dan
keinginan.

Abilitas dan prestasi seseorang adalah bagian kepribadian yang penting, seperti
ketrampilan mekanik, lidership, prestasi intelektual, dan tingkahlaku seksual. Abilitas
menunjukkan potensi apa yang mampu dikerjakan seseorang, mencakup variabel bakat
herediter dan apa saja yang pernah dipelajari. Prestasi atau achievement menunjukkan apa
yang nyata-nyata dilakukannya dengan pengetahuan yang dimiikinya.

Referensi
Alwison, (2018), PSIKOLOGI KEPRIBADIAN EDISI REVISI, Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang,

Ehan, (), PERSONOLOCI MURRAY,

Anda mungkin juga menyukai