Fokus teorinya terletak pada individu dengan kompleksitasnya. Kemudian oleh Muray
diringkas dalam personologi. Murray tidak menekankan secara umum, pentingnya fungsi
lingkungan tapi secara khusus merepresentasikan daya daya lingkungan tersebut. Dalam
pandangan murray : masa lampau / sejarah individu benar benar sama pentingnya seperti
keadaan individu dan lingkungannya pada saat ini. Seperti teori psikoanalisa : faktor yang
muncul tingkah laku orang dewasa. Contoh : masalah pada masa kanak-kanak. Kesamaan lain,
penekanan pentingnya peranan motivasi tak sadar dan khayalan seseorang. Ciri yang penting
dalam teori murray : pembahasan yang sangat rinci tentang adanya motivasi. Struktur
kepribadian menurut murray dipengaruhi psikoanalistik meskipun dalam berbagai hal terdapat
perbedaan dengan freudian. Dalam memakai kata “struktur” murray hati hati karena kata
struktur konotasinya sifat itu tetap, teratur dan tunduk pada hukum. tapi murray berpendapat
bahwa kepribadian biasanya berubah ubah. artinya : kepribadian masa kanak dan dewasa
mengalami perubahan perkembangan.
Salah satu prinsip pokok dari kepribadian Murray adalah adanya proses psikologis yang
bergantung kepada proses fisiologis. Di sini Murray sangat menekankan pentingnya
menghubungkan proses dan event psikologi dengan struktur dan fungsi otak, walaupun belum
dapat dipahami secara persis bagaimana menghubungkan keduanya. Bagi Murray, fenomena
yang membangun kepribadian mutlak tergantung kepada fungsi sistem saraf pusat, seperti yang
dikemukakannya secara ringkas: Tanpa otak, tak ada kepribadian (“No Brain, no personality”).
Peran otak untuk mengontrol dan memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak;
perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-aspek lainnya,
disebut regnant.
Struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Murray tidak jauh berbeda dengan yang
dikemukakan oleh Freud. Karena Murray sendiri merupakan seorang psikoanalisis, pelopor
penelitian pikiran-pikiran psikoanalitik yang berusaha menterjemahkan konsep-konsep Freud
dan Jung ke dalam hipotesis yang dapat diuji. Murray banyak memberikan sumbangan berupa
temuan empirik yang mendukung konsep dan teori psikoanalitik dan psikoterapi. Salah satu
sumbangan pentingnya adalah penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks.
Menurutnya, masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang semuanya mempunyai bobot
yang setara dalam menentukan tingkah laku, sehingga motivasi tak sadar menjadi tidak terlalu
penting. Konstruk Id-Ego-Superego masih dipakai, namun dengan pengertian yang berbeda,
sebagai berikut:
DINAMIKA KEPRIBADIAN
Bagi Murray yang paling penting dalam memahami orang adalah keseluruhan
direksionalitas (directionally) atau orientasi tujuan dari aktivitas seseorang, apakah aktivitas itu
bersifat internal (dalam pikiran), atau eksternal (dalam ucapan dan tindakan fisik). Perhatiannya
kepada maksud dan tujuan orang membuat teorimotivasi dari Murray menjdai sitem yang
kompleks. Walaupun pada masa itu ada kecenderungan memakai konsep yang jumlahnya kecil
dalam menjelaskan motivasi (misalnya Adler hanya memakai perjuangan mencapai superioritas
sebagai sumber motivasi), Murray justru menganggap perlu memakai konsep yang jumlahnya
besar karena motivasi manusia sangat kompleks. Usahanya untuk memperoleh definisi empirik
dari variabel-variabel motivasinya, menjadi pelopor dalam ranah motivasinya. Dari tiga konsep
yang berhubungan dengan motivasi-konsep peredaan pergeangan, konsep kebutuhan, dan
konsep tekanan-elaborasi Murray terpusat pada konsep kedua, yakni konsep kebutuhan.
Seperti Freud, secara umum Murray berpendapat bahwa manakala bangkit need, orang
berada pada tension, dan kepuasanlah yang mereduksi tension. Secara bertahap bersama
perkembangan anak, anak belajar memperhatikan objek dan melakuakan aksi yang di masa lalu
dapat mereduksi tension. Murray menambahkan dua hal. Pertama, orang sering secara aktif
berusaha mengembangkan atau menigkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan
yang mengikuti tension reduction. Kedua, pada jenis need tertentu, seperti hal yang terlibat
dengan permainan drama atau aktivitas artistik, kesenangan yang membarengi kegiatan itu
termasuk dalam pemuasan need: jadi kepuasan tidak hanya diperoleh dari tercapainya tujuan,
tapi terlibat dalam suatu aktivitas, tidak peduli tension menjadi turun atau malahan naik, dapat
memberi kepuasan.
Kebutuhan (Needs)
Need adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai
proses seperti persepsi, berfikir dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih dirangsang oleh faktor
lingkungan. Biasanya need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus dan memiilki cara
khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari pemecahannya. Ada enam kriteria untuk
dapat menyimpulkan adanya kebutuhan. Lima kriteria merupakan hasil pengamatan yang
dilakuakan peneliti, sedang kriteria ke-enam membutuhkan partisipasi orang yang diamati:
Semua kebutuhan itu saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam berbagai cara. Ada
kebutuhan tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang
harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan memahami
datau bermain. Ada kebutuhan yang berlawanan/konflik dengan kebutuhan lainnya, misalnya
kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Ada kebutuhan yang cenderung
bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresi mungkin bergabung dengan dominan.
Akhirnya kebutuhan juga mungkin menjadi bagian dari kebutuhan lain-beroperasi hanya untuk
memudahkan lainnya-misalnya kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi.
Tekanan (Press)
Kalau kebutuhan merupakan penentu tingkah laku yang berasal dari dalam diri individu,
tekanan adalah bentuk penentu tingkah laku yang berasal dari lingkungan. Suatu sifat atau ciri
dari orang lain, objek, atau kondisi lingkungan yang membantu atau menghalangi orang
menuju ke tujuan. Tekanan dari suatu objek (bisa berupa manusia, benda, atau situasi) adalah
apa yang dapat dilakukan objek itu kepada subjek (penerima tekanan), suatu kekuatan yang
dimiliki oleh objek untuk mempengaruhi subjek dengan cara tertentu. Variasi tekanan yang
mengenai diri seseorang tak terhingga banyaknya, atau sama dengan jumlah peristiwa yang
ditemui orang setiap saat. Murray menyebut berbagai tekanan terpenting yang biasanya dialami
anak-anak. Ragam tekanan pada anak-anak mudah dikenali dan diklasifikasi karena variasi
pengalaman anak yang masih sempit.
Ada dua jenis tekanan; tekana alfa (alfa press): kualitas lingkungan yang muncul dalam
kenyataan; dan tekanan beta (Beta Press): kualitas lingkungan sebagaimana teramati oleh
individu. Misalnya sepasang suami istri sepulang kerja, suaminya menceritakan rapat yang
sangat menekan dengan pimpinannya. Dia melihat isterinya tidak memperhatikannya dan
menyimpulkan isterinya tidak mendukung masalahnya, itulah tekanan beta. Kenyataannya,
Isteri yang memang hanya mendengar sepintas, bukan karena dia tidak memperhatikan
suaminya tetapi karena terfikir dengan pengumuman di pagi hari oleh prseiden perusahaannya
bahwa dirinya dan sejawat eksekutif lainnya akan kena potongan gaji. Pasangan itu sebelumnya
sudah pernah menjumlah pendapatan berdua mereka untuk memungkinkan suami mendirikan
perusahaan sendiri, dan isteri itu takut memberi berita baru yang buruk kepada suaminya. Isteri
perhatiannya terpecah, itulah tekana alfa dalam suasana itu, yang ditangkap suami menjadi
tekanan beta: tidak mendukung.
Disposisi Tematis: Integrasi Kebutuhan
Kesatuan tema adalah tema yang sering muncul, sehingga dapat menjadi kunci untuk
memahami keunikan pribadi. Uniti tema merupakan campuran (yang berlangsung tak sadar)
antara beberapa kebutuhan kuat yang berhubungan dengan tekanan yang muncul pada peristiwa
khusus pada masa awal anak-anak. Kebutuhan-kebutuhan yang bercampur mungkin saling
bertentangan, dan peristiwa di masa anak-anak itu mungkin menyenangkan atau sebaliknya,
traumatik. Apapun tema campuran yang terjadi, akan cenderung sering muncul sepanjang
hidup orang itu. Kesatuan tema beroperasi secara tidak sadar, akan mempengaruhi seluruh
tingkah laku individu, sehingga individu itu menjadi pribadi yang unik. Kalau disposisi tematis
hanya memberi arahan perasaan, pikiran, dan tingkah laku orang, tidak peduli latar belakang
kebuttuhan dan tekanan yang dirasakannya.
Misalnya seorang remaja memiliki kesatuan tema “kekurangan yang membuatnya menjadi
agresif mencari kepuasan”. Ibu remaja itu ternyata invalid dan meninggal ketika dia masih
kecil. Remaja itu takut dan membenci ayahnya yang tidak berhasil, tidak menunjukkan kasih
sayang kepada anaknya, dan selalu meremehkan pendidikan sekolahnya. Remaja itu
memutuskan untuk kuliah dan menjadi insinyur. Penelitian mendalam (termasuk memakai
TAT) menunjukkan remaja itu dalam perasaan tak sadarnya merasa sangat kekurangan dan
sangat membutuhkan bantuan, serta kebutuhan yang kuat untuk memperoleh apa yang
diingkarinya. Perasaan yang tidak disadari itu mempengaruhi seluruh tingkah lakunya.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kompleks-kompleks Anak-anak
Setiap orang mengembangkan lima macam kompleks dalam dirinya, karena semua orang akan
melalui lima tahap perkembangan yang sama. Karena itu memiliki kompleks itu normal-normal
saja, kecuali kalau itu menjadi ekstrim. Kalau kompleks iru menjadi ekstrim, orang akan
terfiksasi pada satu tingkat perkembangan. Kepribadiannya tidak dapat berkembang spontan
dan fleksibel, yang akan mempengaruhi pembentukan ego dan superego. Lima kondisi
kepuasan atau tahap perkembangan anak dan kompleks yang terlibat, adalah:
Kompleks Kaustral
Hidup di dalam kandungan sangat aman, terang, dan sangat tergantung, suatu kondisi yang
sering kita harapkan untuk dapat kita alami kembali. Ada tiga bentuk kaustral kompleks,
pertama dalam bentuk yang sederhana, kompleks ini termanifestasi dalam keinginan untuk
berada di tempat yang sempit, hangat, gelap, yang aman dan terasing. Bisa berupa ingin tetap di
bawah selimut tidur di pagi hari, memiliki ruang kecil yang kedap suara, atau tempat yang
tersembunyi, hidup di biara atau di pulau terpencil, atau senang berada dalam perahu di tengah
laut atau di dalam limusin.
Kedua, kompleks juga dapat terpusat pada perasaan tak berdaya dan perasaan tidak mendapat
bantuan di dalam kandungan, ini akan menyebabkan orang menjadi takut berada di tempat
terbuka, takut jatuh, takut tenggelam, takut terbakar, takut gempa bumi, atau situasi perubahan
dan kebaruan.
Ketiga, kompleks kaustral malahan menjadi kompleks anti-kandungan yang terpusat pada
ketakutan kehabisan nafas dan keterkurungan. Oleh Murray ini disebut kompleks agresi, yang
maujud dalam pilihan/kesenangan berada di tempat terbuka dan udaranya segar, dan pilihan
selalu bergerak, berubah, dan baru. Dalam bentuk yang neurotik bisa menjadi klaustrofobia.
Kompleks Oral
Seperti kaustral, kompleks oral juga mempunyai tia variasi. Pertama, kompleks oral-kasihan
(succorance), adalah kombinasi dari aktivitas mulut, kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk
dibantu dan dilindungi. Wujud tingkah lakunya antara lain menghisap, mencium, makan,
minum, dan “lapar” kasih sayang, simpati, perlindungan, dan cinta. Kedua, kompleks oral
agresi, merupakan kombinasi dari kompleks oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk
menggigit, meludah, membentak, atau dalam bentuk agresi verbal seperti sarkasme. Ketiga,
kompleks oral-penolakan (rejection), kompleks yang mencakup muntah, pilih-pilih makanan,
makan sedikit, takut ketularan penyakit (akibat berciuman), dan keinginan menyendiri/terasing.
Kompleks Anal
Ada dua jenis, pertama kompleks anal-ditolak, asyik dengan defekasi, termasuk humor dengan
anal, dan senang dengan kotoran atau barang yang mirip kotoran (lumpur, adukan semen,
lempung). Agresi sering menjadi bagian dari kompleks ini dan maujud dalam bentuk
menjatuhkan atau membanting sesuatu, menembakkan peluru, atau meledakkan bom. Orang ini
biasanya kotor dan tidak teratur. Kedua, kompleks anal-retensi yang maujud dalam tingkah
laku retentif-menimbun atau mengumpulkan sesuatu, menabung. Biasanya orangnya bersih,
rapi, dan teratur.
Kompleks Uretral
Kompleks ini khas Murray, dan berhubungan dengan ambisi yang berlebihan, kerusakan sistem
self, ngompolan, dan sangat mencintai diri sendiri. Juga disebut kompleks Ikarus (Icarus),
mengikuti mitos Yunani mengenai seseorang yang membuat sayap dan terbang tinggi
mendekati matahari sehingga jatuh karena perekat sayapnya meleleh. Seperti Ikarus, orang
dengan kompleks ini memasang tujuan terlalu tinggi, mimpinya itu menjadi berserakan karena
kegagalannya.
Kompleks Kastrasi
Murray tidak setuju dengan Freud yang menganggap ketakutan kastrasi sebagai sumber
kecemasan orang dewasa. Dia menginterpretasi kompleks ini dalam bentuk yang lebih
sederhana, yaitu adanya “fantasi penis mungkin akan dipotong”. Ketakutan kastrasi itu
berkembang dari masturbasi di usia anak-anak yang dibarengi dengan hukuman dari orangtua.
Ada 15 kategori kebutuhan menurut Murray yang disesuaikan dengan alat tes
Psikologi Edward Personal Preference Schedule (EPPS) yang dijadikan sebagai alat untuk
mengukur tingkat kebutuhan. Dan kategori kebutuhan tersebut berdasarkan teory NEED-
Murray yang menjaring menjadi 15 need yaitu:
1. ACHIVEMENT (ACH); kebutuhan untuk berprestasi.
Menggambarkan:
1. Keinginan individu untuk maju, mencapai prestasi tertinggi
5. Menolak hal yang tidak biasa atau suka pada hal-hal yang rutin
5. Suka memberikan komentar pada orang lain sebagai pernyataan dirinya mampu
5. AUTONOMY (AUT); kebutuhan untuk berdiri sendiri.
Menggambarkan :
1. Keinginan untuk bebas dan mandiri
3. Mengatakan apa yang ingin dikatakan atau melakukan apa yang ingin dilakukan