Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ANGELA OKTARINA

NIM : AFB 118 013

MATKUL : ASESMEN PSIKOLOGI TEKNIK TES

TEORI KEPRIBADIAN HENRY ALEXANDER MURRAY

Fokus teorinya terletak pada individu dengan kompleksitasnya. Kemudian oleh Muray
diringkas dalam personologi. Murray tidak menekankan secara umum, pentingnya fungsi
lingkungan tapi secara khusus merepresentasikan daya daya lingkungan tersebut. Dalam
pandangan murray : masa lampau / sejarah individu benar benar sama pentingnya seperti
keadaan individu dan lingkungannya pada saat ini. Seperti teori psikoanalisa : faktor yang
muncul tingkah laku orang dewasa. Contoh : masalah pada masa kanak-kanak. Kesamaan lain,
penekanan pentingnya peranan motivasi tak sadar dan khayalan seseorang. Ciri yang penting
dalam teori murray : pembahasan yang sangat rinci tentang adanya motivasi. Struktur
kepribadian menurut murray dipengaruhi psikoanalistik meskipun dalam berbagai hal terdapat
perbedaan dengan freudian. Dalam memakai kata “struktur” murray hati hati karena kata
struktur konotasinya sifat itu tetap, teratur dan tunduk pada hukum. tapi murray berpendapat
bahwa kepribadian biasanya berubah ubah. artinya : kepribadian masa kanak dan dewasa
mengalami perubahan perkembangan.

Pandangan Murray mengenai kepribadian bersifat sangat holistik. Manusia harus


dipahami sebagai kesatuan pribadi yang utuh. Setiap bagian dari tingkah laku manusia harus
dipahami dalam hubungannya dengan fungsi lainnya; lingkungan, pengalaman masa lalu,
ketidaksadaran dan kesadaran, serta fungsi otaknya. Kesemuanya itu harus ditangkap secara
keseluruhan agar dapat dipahami makna dari proses kepribadian seseorang. Menurut Murray,
kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritisi dan bukan semata-mata deskripsi
tingkah laku orang, karena rumusan itu didasarkan pada tingkah laku yang dapat diobservasi
dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari observasi itu.

Salah satu prinsip pokok dari kepribadian Murray adalah adanya proses psikologis yang
bergantung kepada proses fisiologis. Di sini Murray sangat menekankan pentingnya
menghubungkan proses dan event psikologi dengan struktur dan fungsi otak, walaupun belum
dapat dipahami secara persis bagaimana menghubungkan keduanya. Bagi Murray, fenomena
yang membangun kepribadian mutlak tergantung kepada fungsi sistem saraf pusat, seperti yang
dikemukakannya secara ringkas: Tanpa otak, tak ada kepribadian (“No Brain, no personality”).
Peran otak untuk mengontrol dan memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak;
perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-aspek lainnya,
disebut regnant.

Struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Murray tidak jauh berbeda dengan yang
dikemukakan oleh Freud. Karena Murray sendiri merupakan seorang psikoanalisis, pelopor
penelitian pikiran-pikiran psikoanalitik yang berusaha menterjemahkan konsep-konsep Freud
dan Jung ke dalam hipotesis yang dapat diuji. Murray banyak memberikan sumbangan berupa
temuan empirik yang mendukung konsep dan teori psikoanalitik dan psikoterapi. Salah satu
sumbangan pentingnya adalah penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks.
Menurutnya, masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang semuanya mempunyai bobot
yang setara dalam menentukan tingkah laku, sehingga motivasi tak sadar menjadi tidak terlalu
penting. Konstruk Id-Ego-Superego masih dipakai, namun dengan pengertian yang berbeda,
sebagai berikut:

 Id: seperti Freud, Murray memandang Id sebagai gudang semua kecenderungan


impulsif yang dibawa sejak lahir. Id menguasai energi dan mengarahkan tingkahlaku,
sehingga menjadi dasar kekuatan motivasi kepribadian. Perbedaannya dengan Freud, id
bukan hanya berisi impuls primitif, amoral dan kenikmatan, tetapi juga berisi impuls
yang dapat diterima baik dan diharapkan masyarakat seperti empati, cinta dan
memahami lingkungan.
 Ego: Murray memberi peran ego jauh lebih luas dari Freud. Sebagai unsur rasional dari
kepribadian, ego bukan hanya melayani, mengubah arah dan menunda impuls id yang
tak terima, tetapi ego juga menjadi pusat pengatur semua tingkahlaku, secara sadar
merencanakan tingkah laku, mencari dan membuat peluang untuk memperoleh
kepuasan id yng positif. Freud memandang ego sebagai pertentangan id dengan
superego yang tidak terdamaikan. Menurut Murray pendapat Freud itu hanya terjadi
kalau ego lemah. Manakala ego kuat, ia akan dapat efektif mendamaikan id dengan
superego.
 Superego: Murray menekankan pentingnya pengaruh kekuatan lingkungan sosial atau
kultur dalam kepribadian. Seperti Freud dia memandang superego sebagai internalisasi
nilai-norma-moral kultural pada usia dini, yang kemudian dipakai untuk mengevaluasi
tingkah laku diri dan orang lain. Murray menolak pendapat Freud bahwa superego
telah terkristalisasi pada usia 5 tahun. Menurutnya superego terus menerus berkembang
sepanjang hayat merefleksi pengalaman manusiayang semakin dewasa semakin
kompleks dan canggih.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Bagi Murray yang paling penting dalam memahami orang adalah keseluruhan
direksionalitas (directionally) atau orientasi tujuan dari aktivitas seseorang, apakah aktivitas itu
bersifat internal (dalam pikiran), atau eksternal (dalam ucapan dan tindakan fisik). Perhatiannya
kepada maksud dan tujuan orang membuat teorimotivasi dari Murray menjdai sitem yang
kompleks. Walaupun pada masa itu ada kecenderungan memakai konsep yang jumlahnya kecil
dalam menjelaskan motivasi (misalnya Adler hanya memakai perjuangan mencapai superioritas
sebagai sumber motivasi), Murray justru menganggap perlu memakai konsep yang jumlahnya
besar karena motivasi manusia sangat kompleks. Usahanya untuk memperoleh definisi empirik
dari variabel-variabel motivasinya, menjadi pelopor dalam ranah motivasinya. Dari tiga konsep
yang berhubungan dengan motivasi-konsep peredaan pergeangan, konsep kebutuhan, dan
konsep tekanan-elaborasi Murray terpusat pada konsep kedua, yakni konsep kebutuhan.

Peredaan Tegangan (Tension Reduction)

Seperti Freud, secara umum Murray berpendapat bahwa manakala bangkit need, orang
berada pada tension, dan kepuasanlah yang mereduksi tension. Secara bertahap bersama
perkembangan anak, anak belajar memperhatikan objek dan melakuakan aksi yang di masa lalu
dapat mereduksi tension. Murray menambahkan dua hal. Pertama, orang sering secara aktif
berusaha mengembangkan atau menigkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan
yang mengikuti tension reduction. Kedua, pada jenis need tertentu, seperti hal yang terlibat
dengan permainan drama atau aktivitas artistik, kesenangan yang membarengi kegiatan itu
termasuk dalam pemuasan need: jadi kepuasan tidak hanya diperoleh dari tercapainya tujuan,
tapi terlibat dalam suatu aktivitas, tidak peduli tension menjadi turun atau malahan naik, dapat
memberi kepuasan.

Kebutuhan (Needs)

Need adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai
proses seperti persepsi, berfikir dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih dirangsang oleh faktor
lingkungan. Biasanya need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus dan memiilki cara
khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari pemecahannya. Ada enam kriteria untuk
dapat menyimpulkan adanya kebutuhan. Lima kriteria merupakan hasil pengamatan yang
dilakuakan peneliti, sedang kriteria ke-enam membutuhkan partisipasi orang yang diamati:

 Hasil akhir dari tingkah laku.


 Pola-pola khusus dari tingkah laku.
 Perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu.
 Ekspresi terhadap suasana emosi tertentu.
 Ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil akhir.
 Ungkapan atau laporan subyektif mengenai perasaan, maksud dan tujuan.
Dengan memakai kriteria itu untuk meneliti sekelompok kecil subjek secara intensif, Murray
menyimpulkan ada 20 kebutuhan yang penting. Dari 20 kebutuhan itu, 19 bersifat psychogenic,
yakni kebutuhan yang kepuasannya tidak berhubungan dengan proses organik tertentu,
sehingga dipandang sebagai kebutuhan murni psikologikal. Satu kebutuhan, yakni kebutuhan
seks bersifat fisiologik karena kepuasannya berhubungan dengan proses biologis seksual.

Semua kebutuhan itu saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam berbagai cara. Ada
kebutuhan tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang
harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan memahami
datau bermain. Ada kebutuhan yang berlawanan/konflik dengan kebutuhan lainnya, misalnya
kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Ada kebutuhan yang cenderung
bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresi mungkin bergabung dengan dominan.
Akhirnya kebutuhan juga mungkin menjadi bagian dari kebutuhan lain-beroperasi hanya untuk
memudahkan lainnya-misalnya kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi.

Tekanan (Press)

Kalau kebutuhan merupakan penentu tingkah laku yang berasal dari dalam diri individu,
tekanan adalah bentuk penentu tingkah laku yang berasal dari lingkungan. Suatu sifat atau ciri
dari orang lain, objek, atau kondisi lingkungan yang membantu atau menghalangi orang
menuju ke tujuan. Tekanan dari suatu objek (bisa berupa manusia, benda, atau situasi) adalah
apa yang dapat dilakukan objek itu kepada subjek (penerima tekanan), suatu kekuatan yang
dimiliki oleh objek untuk mempengaruhi subjek dengan cara tertentu. Variasi tekanan yang
mengenai diri seseorang tak terhingga banyaknya, atau sama dengan jumlah peristiwa yang
ditemui orang setiap saat. Murray menyebut berbagai tekanan terpenting yang biasanya dialami
anak-anak. Ragam tekanan pada anak-anak mudah dikenali dan diklasifikasi karena variasi
pengalaman anak yang masih sempit.

Ada dua jenis tekanan; tekana alfa (alfa press): kualitas lingkungan yang muncul dalam
kenyataan; dan tekanan beta (Beta Press): kualitas lingkungan sebagaimana teramati oleh
individu. Misalnya sepasang suami istri sepulang kerja, suaminya menceritakan rapat yang
sangat menekan dengan pimpinannya. Dia melihat isterinya tidak memperhatikannya dan
menyimpulkan isterinya tidak mendukung masalahnya, itulah tekanan beta. Kenyataannya,
Isteri yang memang hanya mendengar sepintas, bukan karena dia tidak memperhatikan
suaminya tetapi karena terfikir dengan pengumuman di pagi hari oleh prseiden perusahaannya
bahwa dirinya dan sejawat eksekutif lainnya akan kena potongan gaji. Pasangan itu sebelumnya
sudah pernah menjumlah pendapatan berdua mereka untuk memungkinkan suami mendirikan
perusahaan sendiri, dan isteri itu takut memberi berita baru yang buruk kepada suaminya. Isteri
perhatiannya terpecah, itulah tekana alfa dalam suasana itu, yang ditangkap suami menjadi
tekanan beta: tidak mendukung.
Disposisi Tematis: Integrasi Kebutuhan

Pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan tidak mempunyai hubungan langsung dengan objek-objek


tertentu di lingkungan, namun melalui pengalaman individu kemudian menghubungkan
kebutuhan-kebutuhan dari dalam itu dengan objek tertentu. Hubungan yang dipelajari melalui
pengalaman itu mencakup pilihan objek, respon terhadap objek, dan sarana atau proses untuk
mendekati atau menjauhi suatu objek. Keadaan inilah yang oleh Murray disebut Integrasi
kebutuhan (need integrate): kesatuan antara kebutuhan dengan gambaran atau pikiran tentang
objek yang ada di lingkungan., beserta tindakan-tindakan instrumentalnya. Integrasi tematis
adalah disposisi tematis-kebutuhan untuk mengadakan bentuk interaksi tertentu dengan objek
atau orang tertentu. Konsep ini mungkin menggabungkan minat-sikap-asosiasi menjadi satu
kesatuan disposisi. Secara bersama-sama, ketiganya berpengaruh luas dan mendalam terhadap
tingkah laku, mencakup pilihan prioritas kebutuhan, perasaan, pola pikiran dan imajinasi,
sehingga tingkah laku yang timbul menjadi sangat khusus.

Kunci ke Keunikan: Kesatuan Tema

Kesatuan tema adalah tema yang sering muncul, sehingga dapat menjadi kunci untuk
memahami keunikan pribadi. Uniti tema merupakan campuran (yang berlangsung tak sadar)
antara beberapa kebutuhan kuat yang berhubungan dengan tekanan yang muncul pada peristiwa
khusus pada masa awal anak-anak. Kebutuhan-kebutuhan yang bercampur mungkin saling
bertentangan, dan peristiwa di masa anak-anak itu mungkin menyenangkan atau sebaliknya,
traumatik. Apapun tema campuran yang terjadi, akan cenderung sering muncul sepanjang
hidup orang itu. Kesatuan tema beroperasi secara tidak sadar, akan mempengaruhi seluruh
tingkah laku individu, sehingga individu itu menjadi pribadi yang unik. Kalau disposisi tematis
hanya memberi arahan perasaan, pikiran, dan tingkah laku orang, tidak peduli latar belakang
kebuttuhan dan tekanan yang dirasakannya.

Misalnya seorang remaja memiliki kesatuan tema “kekurangan yang membuatnya menjadi
agresif mencari kepuasan”. Ibu remaja itu ternyata invalid dan meninggal ketika dia masih
kecil. Remaja itu takut dan membenci ayahnya yang tidak berhasil, tidak menunjukkan kasih
sayang kepada anaknya, dan selalu meremehkan pendidikan sekolahnya. Remaja itu
memutuskan untuk kuliah dan menjadi insinyur. Penelitian mendalam (termasuk memakai
TAT) menunjukkan remaja itu dalam perasaan tak sadarnya merasa sangat kekurangan dan
sangat membutuhkan bantuan, serta kebutuhan yang kuat untuk memperoleh apa yang
diingkarinya. Perasaan yang tidak disadari itu mempengaruhi seluruh tingkah lakunya.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Kompleks-kompleks Anak-anak

Teori Murray mengenai perkembangan kepribadian bersifat longitudinal, menekankan pada


perkembangan sejarah individu. Pendekatannya mirip teori Freud, dengan elaborasi dan
perluasan yang lebih komprehensif. Seperti Freud, dia memusatkan analisisnya pada
event/penglaman masa awal anak-anak dan pola tingkah laku yang terbentuk selama masa itu.
Murray membagi masa anak-anak menjadi lima tahapan, masing-masing ditandai oleh kondisi
kepuasan yang dipengaruhi oleh tuntutan lingkungan. Setiap tahap meninggalkan jejak (tanda)
dalam kepribadian dalam bentuk kompleks, yakni pola yang dibentuk dari kesan yang
mendalam pada setiap tahap, yang secara tidak sadar mengarahkan tingkah laku pada
perkembangan berikutnya.

Setiap orang mengembangkan lima macam kompleks dalam dirinya, karena semua orang akan
melalui lima tahap perkembangan yang sama. Karena itu memiliki kompleks itu normal-normal
saja, kecuali kalau itu menjadi ekstrim. Kalau kompleks iru menjadi ekstrim, orang akan
terfiksasi pada satu tingkat perkembangan. Kepribadiannya tidak dapat berkembang spontan
dan fleksibel, yang akan mempengaruhi pembentukan ego dan superego. Lima kondisi
kepuasan atau tahap perkembangan anak dan kompleks yang terlibat, adalah:

Kompleks Kaustral

Hidup di dalam kandungan sangat aman, terang, dan sangat tergantung, suatu kondisi yang
sering kita harapkan untuk dapat kita alami kembali. Ada tiga bentuk kaustral kompleks,
pertama dalam bentuk yang sederhana, kompleks ini termanifestasi dalam keinginan untuk
berada di tempat yang sempit, hangat, gelap, yang aman dan terasing. Bisa berupa ingin tetap di
bawah selimut tidur di pagi hari, memiliki ruang kecil yang kedap suara, atau tempat yang
tersembunyi, hidup di biara atau di pulau terpencil, atau senang berada dalam perahu di tengah
laut atau di dalam limusin.

Kedua, kompleks juga dapat terpusat pada perasaan tak berdaya dan perasaan tidak mendapat
bantuan di dalam kandungan, ini akan menyebabkan orang menjadi takut berada di tempat
terbuka, takut jatuh, takut tenggelam, takut terbakar, takut gempa bumi, atau situasi perubahan
dan kebaruan.

Ketiga, kompleks kaustral malahan menjadi kompleks anti-kandungan yang terpusat pada
ketakutan kehabisan nafas dan keterkurungan. Oleh Murray ini disebut kompleks agresi, yang
maujud dalam pilihan/kesenangan berada di tempat terbuka dan udaranya segar, dan pilihan
selalu bergerak, berubah, dan baru. Dalam bentuk yang neurotik bisa menjadi klaustrofobia.

Kompleks Oral
Seperti kaustral, kompleks oral juga mempunyai tia variasi. Pertama, kompleks oral-kasihan
(succorance), adalah kombinasi dari aktivitas mulut, kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk
dibantu dan dilindungi. Wujud tingkah lakunya antara lain menghisap, mencium, makan,
minum, dan “lapar” kasih sayang, simpati, perlindungan, dan cinta. Kedua, kompleks oral
agresi, merupakan kombinasi dari kompleks oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk
menggigit, meludah, membentak, atau dalam bentuk agresi verbal seperti sarkasme. Ketiga,
kompleks oral-penolakan (rejection), kompleks yang mencakup muntah, pilih-pilih makanan,
makan sedikit, takut ketularan penyakit (akibat berciuman), dan keinginan menyendiri/terasing.

Kompleks Anal

Ada dua jenis, pertama kompleks anal-ditolak, asyik dengan defekasi, termasuk humor dengan
anal, dan senang dengan kotoran atau barang yang mirip kotoran (lumpur, adukan semen,
lempung). Agresi sering menjadi bagian dari kompleks ini dan maujud dalam bentuk
menjatuhkan atau membanting sesuatu, menembakkan peluru, atau meledakkan bom. Orang ini
biasanya kotor dan tidak teratur. Kedua, kompleks anal-retensi yang maujud dalam tingkah
laku retentif-menimbun atau mengumpulkan sesuatu, menabung. Biasanya orangnya bersih,
rapi, dan teratur.

Kompleks Uretral

Kompleks ini khas Murray, dan berhubungan dengan ambisi yang berlebihan, kerusakan sistem
self, ngompolan, dan sangat mencintai diri sendiri. Juga disebut kompleks Ikarus (Icarus),
mengikuti mitos Yunani mengenai seseorang yang membuat sayap dan terbang tinggi
mendekati matahari sehingga jatuh karena perekat sayapnya meleleh. Seperti Ikarus, orang
dengan kompleks ini memasang tujuan terlalu tinggi, mimpinya itu menjadi berserakan karena
kegagalannya.

Kompleks Kastrasi

Murray tidak setuju dengan Freud yang menganggap ketakutan kastrasi sebagai sumber
kecemasan orang dewasa. Dia menginterpretasi kompleks ini dalam bentuk yang lebih
sederhana, yaitu adanya “fantasi penis mungkin akan dipotong”. Ketakutan kastrasi itu
berkembang dari masturbasi di usia anak-anak yang dibarengi dengan hukuman dari orangtua.
Ada 15 kategori kebutuhan menurut Murray yang disesuaikan dengan alat tes
Psikologi Edward Personal Preference Schedule (EPPS) yang dijadikan sebagai alat untuk
mengukur tingkat kebutuhan. Dan kategori kebutuhan tersebut berdasarkan teory NEED-
Murray yang menjaring menjadi 15 need yaitu:
1. ACHIVEMENT (ACH); kebutuhan untuk berprestasi.
Menggambarkan:
1. Keinginan individu untuk maju, mencapai prestasi tertinggi

2. Ingin selalu berhasil melalui usaha sendiri

3. Menyukai pekerjaan yang mengandung tantangan

4. Keinginan untuk memmecahkan masalah yang sulit


5. Keinginan untuk lebih dibandingkan dengan orang lain
 
2. DEFFERENCE (DEF); kebutuhan untuk mentaati perintah dan peraturan.
Menggambarkan :
1. Butuh sugesti orang lain

2. Mengikuti pendapat orang lain

3. Berusaha menyenangkan orang lain

4. Lebih suka dipimpin daripada memimpin

5. Menolak hal yang tidak biasa atau suka pada hal-hal yang rutin

6. Tidak suka mengambil keputusan sendiri

7. Suka menceritakan keberhasilan orang lain atau menyanjung orang lain


 
3. ORDER (ORD); kebutuhan untuk bisa bekerja secara teratur.
Menggambarkan :
1. Menyukai sesuatu yang bersifat teratur

2. Melakukan tindakan sesuai dengan rencana

3. Tertib dan teliti dalam mengerjakan sesuatu

4. Disiplin terhadap waktu

5. Menyukai pekerjaan detail


6. Tidak suka berganti pekerjaaan

7. Teratur dalam hidup


 
4. EXHIBITION (EXH); kebutuhan untuk menonjolkan diri.
Menggambarkan :
1. Suka memamerkan kelebihan diri sendiri

2. Ingin menjadi pusat perhatian

3. Suka menguji kebenaran pendapat

4. Suka bergaul, bergurau dan berpetualang

5. Suka memberikan komentar pada orang lain sebagai pernyataan dirinya mampu
 
5. AUTONOMY (AUT); kebutuhan untuk berdiri sendiri.
Menggambarkan :
1. Keinginan untuk bebas dan mandiri

2. Suka mengerjakan hal yang tidak biasa

3. Mengatakan apa yang ingin dikatakan atau melakukan apa yang ingin dilakukan

4. Sering menolak sesuatu yang biasanya orang lain justru menerima

5. Suka mengkritik orang lain

6. Tidak suka terikat

7. Menolak jasa baik dan pertolongan orang lain


 
6. AFFILIATION (AFF); kebutuhan untuk bersekutu dengan orang lain.
Menggambarkan :
1. Kesetian kepada teman

2. Butuh kehadiran orang lain

3. Suka berpartisipasi pada kelompok

4. Suka berbuat untuk orang lain

5. Suka membentuk keterikatan interpersonal


6. Kemauan untuk melakukan partisipasi social

7. Tidak suka menyendiri


 
7. INTRACEPTION (INT); kebutuhan untuk campur tangan terhadap urusan orang lain.
Menggambarkan :
1. Menganalisa perasaan orang lain
2. Empati kepada orang lain
3. Menilai orang lin bedasarkan pada mengapa mereka lakukan, bukan dari apa yang
dilakukannya
4. Memahai problema yang dihapai orang lain
5. Mencoba meramalkan kemampuan orang lain
6. Suka memperhatikan orang lain
 
8. SUCCORANCE (SUC); kebutuhan untuk mendapatkan bantuan orang lain.
Menggambarkan :
1. Suka mengharapkan bantuan orang lian saat menemui kesulitan

2. Butuh banyak dorongan afeksi orang lain

3. Suka mengharap belas kasihan

4. Minta orang lain untuk memahami dan mengerti kesulitannya

5. Butuh banyak perlindungan


6. Mudah mengeluh perlindungan

7. Mudah mengeluh dan mudah merasa sengsara


 
9. DOMINANCE (DOM); kebutuhan untuk menguasai orang lain.
Menggambarkan :
1. Ingin senantiasa mempertahankan pendapatnya

2. Lebih suka memutuskan sesuatu untuk dilaksanakan orang lain

3. Suka diunggulkan dalam persaingan


 
10. ABASEMENT (ABA); kebutuhan untuk bisa mengalah.
Menggambarkan :
1. Mudah merasa bersalah bila terjadi kegagalan orang lain

2. Mudah prihatin atas penderitan orang lain

3. Rela menerima hukuman demi orang lain

4. Mudah tertekan bila terjadi kegagalan

5. Lebih suka mengalah dan menghindari pertikaian

6. Rendah diri di hadapan orang yang lebih dari dia


 
11. NURTURANCE (NUR); kebutuhan untuk bisa menyenangkan orang lain.
Menggambarkan :
1. Suka membantu dan membela teman

2. Mudah memaafkan kesalahan orang lain

3. Sangat memperhatikan orang yang mengalami kesusahan

4. Memperlakukan orang lain dengan ramah dan simpatik

5. Suka berkarya untuk orang lain

6. Mudah bergaul dan menghibur orang lain

7. Mudah terlibat perasaan pada persoalan orang lain


 
12. CHANGE (CHG); kebutuhan untuk mengadakan perubahan.              
Menggambarkan :
1. Suka mengerjakan sesuatu yang baru

2. Mudah mengikuti perubahan yang terjadi

3. Suka berpindah tempat dan menikmati suasana baru

4. Suka melakukan hal yang berbeda dengan orang lain

5. Menghindari hal-hal yang rutin

6. Suka berteman dengan orang-orang baru


 
13. ENDURANCE (END); kebutuhan untuk mengatasi rintangan.
Menggambarkan :
1. Melakukan pekerjaan sampai selesai

2. Tidak mudah berganti tugas sebelum selesai

3. Tekun dan tidak ingin diganggu dalam bekerja

4. Memiliki ketekunan dan daya kerja tinggi

5. Mudah mengikuti hal yang bersifat rutin


 
14. HETEROSEXUALITY (HET); kebutuhan akan hubungan dengan lawan jenis.
Menggambarkan :
1. Memiliki perhatian yang besar pada lawan jenis

2. Menyenangi aktivitas yang disukai lawan jenis

3. Suka menarik perhatian lawan jenis

4. Mudah menyataakan sesuatu yang berkait dengan seksual


 
15. AGGRESSION (AGG); kebutuhan untuk menyerang orang lain.
Menggambarkan :
1. Mudah bertentangan dengan orang lain

2. Suka mengkritik untuk menjatuhkan orang lain


3. Suka melakukan tindakan balas dendam

4. Menuduh orang lain berbuat salah

5. Mudah marah dan dendam

6. Menyukai kisah petualangan


 

Anda mungkin juga menyukai