Petunujuk Soal
1. Tuliskan identitas dan foto anda pada lembar pekerjaannya !
2. Bacalah soal dengan baik
3. Jawabannya bisa di ketik dan ditulis tangan dengan rapi
4. Jawabannya di kirim di room tugas diaplikasi syam ok atau di kririm di via wa grup masing-
masing jurusan
Indentitas
1.Nama mahasiswa : AHMAD ASNAMA AMIRULLAH
2.Nim /Kelas : 220209502081 PTIK E
3. Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Soal
1. Manusia adalah makhluk yang mencintai kebahagaiaan, namun tidak semua manusia dapat
merasakan kebagahagian, jelaskan faktor-faktor apa yang melatarbelakangi seseoraag tidak
dapat mencapai kebahagiaan dalam Hidupnya.
2. Kemukakan cara mendapatkan kebahagian menurut ketentuan Islam !
3. Dalam Al-Quran sebutan manusia disebut An-Naas, Bani Adam dan al-Insan, jelaskan apa
muksud dari kata tersebut dan kemukakan sala satu ayat yang terkait dalam sebutan dari kata
tersebut.
4. Tugas manusia di muka bumi adalh Halifah lalu bagaiman cara manusia mengenal dengan
Tuhannya ?
5. Apa pentingnnya manusia mengenal Tuhannya dan jelaskan 2 di antaranya sifat Keilahian Allah
dalam diri manusia !
6. Iman, Islam dan Ihsan merupakansatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, jelaskan mengapa
demikian?
7. Jelaskan apa pentingnya membangun paradigm dalam kehidupan umat Islam dan
kemukakan cara membangun paradigm Qur’ani.
JAWABAN :
1. Karena dikalangan manusia sekarang lebih banyak orang yang taat dengan pekerjaan dan
dapat merasakan kebahagian dan ada pula yang ingin merasakan Bahagia namun tidak ingin
bekerja keras contohnya :
Tidak ingin mencari pekerjaan
Tidak perna menjalankan sholat
Dan tidak pernah mensyukuri apa yang telah dia peroleh
2. – kenali tuhanmu karena semua makhluk hidup dan alam semesta berasal dari allah
-berdoa dikalah kita menginginkan sesuatu,Ketika ingin merasakan bahagiadan terbebas
dari kesulitan dalam hidup anda yaitu berdoa adalah cara terbaik
-berbuat kebaikan dan habiskan waktumu untuk melakukan perbuatan baik karena Tindakan
yang di sukai oleh allah akan menuntun anda untukmemiliki imam yang lebih kuat.
-cari pengampunan karena terkadang, kesedihan kita berasal dari pikiran masa lalu.kita
semua melakukan hal hal yang tidak di bangkan dan terkadang hal ini dapat menghantui
kita.
3. manusia di sebut an-naas,bani adam gan al-insan karena manusia memiiki sifat yaitu
- pelupa
- mudah tersingun
- selalu berlebihan
Ma’rifatullah bukanlah mengenal dzat Allah, karena hal ini tidak mungkin terjangkau oleh
kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana mungkin manusia yang terbatas ini
mengenal sesuatu yang tidak terbatas.
Menurut Ibnu al-Qayyim, ma’rifatullah yang dimaksudkan adalah ilmu yang membuat
seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi
pengenalannya. Ma’rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun dimaknai
juga sebagai pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah,
mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada
Allah.
Sedangkan ketika sahabat Rasulullah, Abu Bakar As-Shiddiq ditanya mengenai ma’rifat yang
ada pada dirinya, ia berkata, “Sangat mustahil ma’rifat datang bukan karena ma’unah
Allah”. Ia mengatakan bahwa ma’rifat tidak akan ditemukan pada panca indera manusia,
tidak ada ukuran. Ma’rifat itu dekat tetapi jauh, jauh tetapi dekat. Tidak dapat diucapkan
dan dinyatakan. Di bawahnya ada sesuatu Dialah (Allah) dzat yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu, tiada sesuatu yang dapat menyamai-Nya. Dialah dzat yang suci Allah Azza Wajalla.
Sarana Ma’rifatullah
1) Akal Sehat
Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang
menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan al-Khaliq
(pencipta) seperti firman Allah yang artinya:
“Katakanlah, perhatikan apa yang ada di langit dan di bumi! Tidaklah bermanfaat tanda-
tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak
beriman. (Q.S. Yunus :101).
“Berpikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berpikir tentang Allah, karena kamu
tidak akan mampu. (H.R. Abu Nu’aim).
2) Para Rasul
Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya tentang
ma’rifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui sebagai orang
yang paling mengenal Allah.
Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan
pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah
6. Diriwayatkan dalam hadis, Nabi Muhammad menjelaskan tentang Islam, iman dan Ihsan di majelis
dihadiri oleh para sahabat dan dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Islam, iman dan ihsan tidak dapat
dipisahkan karena mereka semua adalah unit yang disebut Islam.
7. Al-Qur’an bagi umat Islam adalah sumber primer dalam segala segi kehidupan. Al-Qur’an adalah sumber
ajaran teologi, hukum, mistisisme, pemikiran, pembaharuan,pendidikan, akhlak dan aspek aspek lainnya. Tolak
ukur benar / salah, baik / buruk,dan indah / jelek adalah Al-Qur’an. Jika mencari sumber lain dalam
menentukan benar / salah, baik / buruk, dan indah / jelek, maka seseorang dianggap tidak konsisten dalam
berislam, suatu sikap hipokrit yang dalam pandangan Al-Qur’an termasuk sikap tidak terpuji.
Cara Membagun Paradigma qur’ani