Unit 1
II. Kompetensi Dasar : 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai
laporan lisan
III. Indikator :
1.1.1 Mencatat pokok-pokok isi laporan
1.1.2 Membedakan kalimat yang berupa fakta dan
yang berupa opini
V. Materi Ajar:
1. Laporan atau berita aktual di sekolah
Laporan kegiatan OSIS
Laporan kegiatan ekstrakurikuler
2. Fakta dan Opini
Fakta adalah kalimat yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar
ada, terjadi dan ada buktinya. Misalnya: ada benda, orang, waktu, tempat,
peristiwanya, jumlahnya atau bisa menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa,
siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Contoh : “Festival teater” adalah acara yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
dan para guru yang tergabung dalam MGMP mata pelajaran Pendidikan Seni
menjelang diadakannya Pekan Seni Pelajar SMA, di Aula Dinas Pendidikan
Kabupaten Jember, 20 Desember 2006.
Contoh tersebut dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dan di mana.
Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang tentang sesuatu atau
dapat menjawab pertanyaan bagaimana.
Contoh : Bagus sekali isi drama yang ditampilkan Terpana pada acara “Festival
Teater” itu.
Contoh tersebut menjawab pertanyaan bagaimana.
IX. Penilaian :
Penilaian Psikomotor
Bentuk : Presentasi hasil diskusi kelompok.
Aspek Penilaian:
1. Kelancaran berbicara (20)
Tidak lancar 5
Kurang lancar 10
Lancar 15
Sangat lancar 20
Penilaian Kognitif
Dengarkan rekaman berita bersama kelompokmu kemudian kerjakan tugas berikut!
1. Tuliskan pokok-pokok isi berita dengan menggunakan kalimat singkat! (25)
2. Datalah kalimat fakta yang terdapat dalam berita tersebut! (25)
3. Datalah kalimat opini yang terdapat dalam berita tersebut! (25)
4. Jelaskan perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini yang telah kamu data
tersebut!
5. Susunlah kembali pokok-pokok berita tersebut menjadi berita dengan
menggunakan bahasa sendiri! (25)
II. Kompetensi Dasar : 7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal,
intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai.
III. Indikator:
1. Menandai jeda puisi karya sendiri.
2. Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan: lafal dan intonasi,
penghayatan, mimik/ gerak dan ekspresi yang sesuai.
3. Menentukan makna puisi karya teman.
4. Mengomentari puisi karya teman
V. Materi Ajar:
1. Puisi karya sendiri
Tema puisi: pokok permasalahan yang mendasar penggubahan sebuah puisi.
Misalnya: masalah kekecewaan, kemunafikan, penderitaan, penceritaan,
keagamaan, atau kehidupan manusia.
2. Cara membaca puisi( lafal, intonasi, penghayatan, gerak-gerik, dan ekspresi )
3. Penjedaan puisi
/ : perhentian sementara
// : perhentian akhir
4. Makana puisi adalah isi yang terkandung dalam puisi.
IX. Penilaian :
Penilaian psikomotor
Bentuk : Demonstrasi pembacaan puisi
Pedoman penskoran
Aspek yang dinilai skor
No
1. Lafal dan intonasi 25
2. Teknik vokal 25
3. Mimik/ gerak/ ekspresi 25
4. Penghayatan 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Format Penilaian untuk siswa
Aspek penilaian
Mimik/
Nama Siswa Lafal/ Teknik skor
No gerak/ penghayatan
intonasi vokal
ekspresi
III. Indikator:
1. Mencatat identitas buku
2. Mendaftar pokok-pokok isi
3. Mencatat keunggulan dari isi buku
4. Mencatat kekurangan dari isi buku
5. Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
6. Mendiskusikan resensi yang telah dibuat
V. Materi Ajar:
1. Resensi buku pengetahuan ( Nonfiksi )
Resensi adalah ulasan atau penilaian terhadap sebuah buku. Tujuannya
memberikan atau menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai
keunggulan dan kelemahan buku serta kelayakannya untuk dinikmati pembaca.
Buku yang diresensi tentunya yang baru diterbitkan atau baru dipasarkan.
Secara tidak langsung resensi berfungsi juga sebagai media promosi yang
efektif. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila resensi itu diakhiri dengan
ajakan (persuasif)
2. Unsur- unsur resensi adalah :
1. judul resensi
2. identitas buku ( judul buku, pengarang, dan data publikasi )
3. jenis buku
4. kepengarangan ( latar belakang pengarang dan latar belakang buku yang
diresensi )
5. ikhtisar cerita/ isi
6. persoalan yang terdapat dalam buku
7. penilaian baik keunggulan maupun kelemahan
8 ajakan
VI. Metode Pembelajaran :
Diskusi, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Alat Penilaian
1. Bacalah contoh resensi buku nonfiksi!
2. Catatlah identitas buku!
3. Daftarkan pokok-pokok isi resensi buku nonfiksi!
4. Catatlah keunggulan dari isi buku nonfiksi!
5. Catatlah kekurangan dari isi buku nonfiksi!
6. Tulislah resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-
unsur resensi!
Penilaian Psikomotor
Diskusikan resensi yang telah dibuat
Bentuk : Laporan hasil kerja
Format Penilaian:
III. Indikator:
6.2.1 Mendeklamasikan/ membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan
lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
6.2.2 Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.
V. Materi Ajar:
1. Puisi baru: distikon, tersina, kuatrain, kuin, sektet, septima, stansa, soneta, dan
sajak bebas
Contoh distikon
Bayang kasihmu/ hadir menemaniku/
Ketika/ sebongkah rindu/ menyelimuti kalbu//
Puisi Kontemporer
Batu
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah itu teka
teki
yang
tak menepati janji
IX. Penilaian :
Penilaian psikomotor
Bentuk : Demonstrasi pembacaan puisi
Pedoman penskoran
No Aspek yang dinilai skor
1. Lafal dan intonasi 25
2. Teknik vokal 25
3. Mimik/ gerak/ ekspresi 25
4. Penghayatan 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Format Penilaian untuk siswa
Aspek penilaian
Nama Peng-
No Lafal/ Teknik Mimik/ skor
Siswa hayata
intonasi vokal gerak/ ekspresi
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III. Indikator:
1. Mengidentifikasi unsur-unsur laporan hasil diskusi
1. Menyusun laporan hasil diskusi (kelas atau seminar)
2. Melengkapi laporan dengan lampiran
V. Materi Ajar:
1. laporan diskusi
a. unsur-unsur laporan diskusi
b. lampiran (notulen dan daftar hadir)
2. Format Laporan Diskusi
Risalah :
1. Pembukaan
Diskusi dibuka pada pukul .... oleh .... intinya ....
2. Perkenalan penyaji oleh moderator dilanjutkan permasalahan secara singkat
oleh moderator. Isinya ....
3. Pembacaan makalah oleh penyaji ....
4. Pembahasan makalah ( usul, saran, dan lain-lain dari peserta diskusi )
a. Usul Saudara ....
Isinya .....
Tanggapan penyaji
b. Atas usul Saudara ....
Isinya ....
5. Kesimpulan diskusi ( dibacakan oleh moderator )
a. ............
b. ............
6. Penutup
Diskusi ditutup pada pukul ... oleh ....
Jember, .......
Moderator, Notulis,
................ ....................
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Alat Penilaian:
Identifikasikan unsur-unsur yang terdapat dalam laporan hasil diskusi!
Susunlah laporan hasil diskusi kelas!
Lengkapilah laporan dengan lampiran hasil diskusi!
Keterangan skor:
5 : Sangat jelek
11 : Jelek
15 : Cukup
20 : bagus
25 : Sangat bagus
III. Indikator:
5.2.1 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam penggalan novel
5.2.2 Mendiskusikan isi penggalan novel yang dibaca teman di depan kelas dari
berbagai segi (tema, seting, alur, penokohan, pesan)
5.2.3 Memberi komentar tentang unsur-unsur intrinsik dalam penggalan novel.
V. Materi Ajar:
1. Penggalan novel
Loket bagian jawatan air dari Kotapraja tidak begitu ramai seperti biasa.
Ruangan di muka loket-loket yang berderet itu sudah tipis orang-orangnya.
Memang hari pun sudah jam satu lebih. Yang masih berderet di muka loketku
hanya beberapa orang saja lagi. Aku asyik meladeni mereka. Seorang demi seorang
meninggalkan loket setelah diladeni. Ekor yang terdiri dari orang-orang itu makin
pendek hingga pada akhirnya hanya tinggal satu orang saja.
Pada saat itu masuklah seorang laki-laki muda dari pintu besar ke dalam
ruangan. Ia diiringi oleh seorang perempuan. Setelah masuk, kedua orang itu
berdiri beberapa jurus melihat ke kiri dan ke kanan, membaca merek-merek yang
bertempel di atas loket-loket.
“Itu!” kata si laki-laki muda itu sambil menunjuk ke loketku. Dengan langkah
yang tegap ia bergegas menuju loketku. Sepasang selop merah berkeletak di
belakangnya, diayunkan oleh kaki kuning langsep yang dilangkahkan oleh seorang
wanita berbadan lampai.
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Bentuk : Laporan hasil kerja kelompok
Soal:
Bacalah penggalan novel berikut!
Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali, dan
memandang mencari muka Wak Katok, dan ketika pandangan mereka bertaut,
Pak Balam berkata kepada Wak Katok, “Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan
sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha
Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga kalian, supaya
kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh dari
bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang jadi korban ...”
II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam
artikel melalui kegiatan membaca intensif
III. Indikator:
1. Menemukan ide pokok tiap paragraf
2. Menemukan kalimat pendukung ide pokok
3. Menemukan masalah dalam artikel
4. Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat
V. Materi Ajar:
1. Artikel ilmiah dalam media cetak/elektronik(internet)
2. Ide pokok atau hal yang dibahas/diungkapkan dalam artikel
3. Masalah dalam artikel
4. Rangkuman artikel
5. Tanggapan isi artikel
Setelah membaca sebuah bacaan, kita sering memberi komentar positif atau
negatif terhadap isi bacaan tersebut. Pemberian komentar itu disebut dengan
tanggapan terhadap isi bacaan. Tetapi, sebuah tanggapan haruslah logis.
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Bentuk : Uraian bebas
Soal :
Bacalah kutipan artikel di bawah ini!
III. Indikator:
1. Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria
penulisan resensi
2. Menentukan keunggulan dan kelemahan dari resensi buku kumpulan cerpen
V. Materi Ajar:
1. Buku kumpulan cerpen
Misalnya “Dua Dunia” karya N.H. Dini
2. Resensi merupakan ulasan atau penilaian terhadap sebuah buku atau film.
Tujuannya adalah memberikan atau menyampaikan informasi kepada para
pembaca mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau film tersebut, serta
kelayakannya untuk dinikmati pembaca. Buku atau film yang diresensi
tentunya yang baru diterbitkan atau baru dipasarkan. Secara tidak langsung
resensi berfungsi juga sebagai media promosi yang efektif. Oleh karena itu,
alangkah baiknya apabila resensi itu diakhiri dengan ajakan (persuasif)
3. Unsur-unsur resensi:
a. Judul resensi
b. Identitas buku (judul buku, pengarang, dan data publikasi)
c. Jenis buku
d. Kepengarangan (latar belakang pengarang dan latar belakang buku yang
diresensi)
e. Ikhtisar cerita/ isi
f. Persoalan yang terdapat dalam buku
g. Penilaian baik keunggulan/ kelemahan dan ajakan
4. Contoh Resensi
IX. Penilaian :
Penilaian kognitif
Bentuk: Laporan hasil kerja mandiri
Soal:
1. Buatlah resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria
penulisan resensi! (skor 50)
2. Tentukan bagian pernyataan yang mengungkapkan: (skor 50)
a. keunggulan buku
b. kelemahan buku
c. kalimat persuasif
Keterangan skor
10 jawaban salah
20 jawaban ada sedikit yang benar
30 separoh jawaban benar
40 sebagian besar jawaban benar
50 jawaban benar
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek yang dinilai skor
1. Keterlibatan dalam diskusi 25
2. Kemampuan bekerja sama 25
3. Keaktifan dalam diskusi 25
4. Kecepatan berfikir/ menyelesaikan masalah 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
III. Indikator:
1. Mengapresiasi penggalan novel.
2. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan
penghayatan
V. Materi Ajar:
1. Penggalan novel
Loket bagian jawatan air dari Kotapraja tidak begitu ramai seperti biasa.
Ruangan di muka loket-loket yang berderet itu sudah tipis orang-orangnya.
Memang hari pun sudah jam satu lebih. Yang masih berderet di muka loketku
hanya beberapa orang saja lagi. Aku asyik meladeni mereka. Seorang demi seorang
meninggalkan loket setelah diladeni. Ekor yang terdiri dari orang-orang itu makin
pendek hingga pada akhirnya hanya tinggal satu orang saja.
Pada saat itu masuklah seorang laki-laki muda dari pintu besar ke dalam
ruangan. Ia diiringi oleh seorang perempuan. Setelah masuk, kedua orang itu
berdiri beberapa jurus melihat ke kiri dan ke kanan, membaca merek-merek yang
bertempel di atas loket-loket.
“Itu!” kata si laki-laki muda itu sambil menunjuk ke loketku. Dengan langkah
yang tegap ia bergegas menuju loketku. Sepasang selop merah berkeletak di
belakangnya, diayunkan oleh kaki kuning langsep yang dilangkahkan oleh seorang
wanita berbadan lampai.
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Bentuk : Laporan hasil kerja kelompok
Soal:
Bacalah penggalan novel berikut!
Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali, dan
memandang mencari muka Wak Katok, dan ketika pandangan mereka bertaut,
Pak Balam berkata kepada Wak Katok, “Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan
sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha
Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga kalian, supaya
kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh dari
bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang jadi korban ...”
Pedoman penskoran:
0 : tidak dijawab
5 : jawaban salah
10 : jawaban sebagian besar salah
15 : jawaban sebagian besar benar
20 : jawaban benar
II. Kompetensi Dasar : 6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat.
III. Indikator:
6.1.1 Mendeklamasikan/ membacakan puisi lama (pantun/ gurindan berbalas) di
depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
6.1.2 Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas) tentang lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat.
6.1.3 Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari.
V. Materi Ajar:
1. Jenis puisi lama: pantun, karmina, gurindam, talibun, seloka
Contoh pantun
Beribu-ribu/ motor cina/
Hanya satu/yang terdepan//
Beribu-ribu/ gadis remaja/
Hanya engkau/ yang menjadi dambaan//
Contoh gurindam
Ananda takut/dikutuk Tuhan//
Jika salah/tidak dimaafkan//
IX. Penilaian :
Penilaian psikomotor
Bentuk : Demonstrasi pembacaan puisi
Pedoman penskoran
No Aspek yang dinilai skor
1. Lafal dan intonasi 25
2. Teknik vokal 25
3. Mimik/ gerak/ ekspresi 25
4. Penghayatan 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Format Penilaian untuk siswa
Aspek penilaian
Nama Peng-
No Lafal/ Teknik Mimik/ skor
Siswa hayata
intonasi vokal gerak/ ekspresi
n
1.
2.
3.
III. Indikator:
V. Materi Ajar:
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya,
nama : Alviana Wulan Aditama,
tempat, tanggal lahir : Jember, 21 November
1988,
agama : Islam,
pendidikan : SMK,
alamat : Perum Taman Gading XX/21
68132
Telepon (0331)338434, Jember
mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan
kerja sebagai tenaga pembukuan.
Bersama surat ini saya lampirkan satu berkas surat-
surat yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
Bapak/Ibu.
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan
harapan mendapat perhatian dari Bapak/Ibu. Atas
perhatian Bapak/ Ibu, saya mengucapkan terima kasih..
Hormat saya,
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Bentuk : Soal Uraian Bebas
Alat Penilaian:
1. Identifikasikan unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan berdasarkan
contoh!
2. Susunlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan di bawah ini!
Bacalah iklan berikut!
Lowongan
V. Materi Ajar:
1. Buku nonfiksi
a. intisari buku
b. hal yang menarik dari buku
c. memberi komentar terhadap isi buku
IX. Penilaian :
Penilaian Psikomotor
Bentuk : Presentasi hasil diskusi kelompok.
III. Indikator:
1. Menceritakan kembali isi cerpen.
2. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen.
V. Materi Ajar:
1. Naskah Cerpen
2. Unsur-unsur intrinsik cerpen:
a. tema
b. latar
c. alur
d. penokohan
e. pesan
IX. Penilaian :
Penilaian kognitif
Bentuk: uraian bebas
Alat Penilaian:
1. Ceritakan kembali isi cerpen yang telah kalian baca!
2. Jelaskan unsur-unsur pembangun cerpen: tema, alur/
plot, pe-nokohan, latar, dan pesan/ amanat
berdasarkan cerpen yang telah dibaca!
Soal:
Bacalah sebuah cerpen Berikut!
(naskah cerpen menyesuaikan)
II. Kompetensi Dasar : 4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan
format yang baku
III. Indikator:
1. Mengidentifikasi struktur surat dinas
2. Menentukan komponen-komponen surat undangan rapat
3. Menulis surat undangan
4. Menyunting surat undangan dengan memperhatikan penggunaan EYD, dan
diksi dan bahasa
V. Materi Ajar:
1. Surat dinas
a. Unsur-unsur surat dinas
b. Struktur surat dinas
c. Penggunaan bahasa dalam surat dinas
d. Penggunaan EYD dalam penulisan surat dinas
2. Surat dinas haruslah mengikuti aturan surat menyurat bersifat resmi, mulai dari
struktur surat, ejaan yang digunakan, sampai kepada bahasa surat. Adapun
struktur surat dinas meliputi : kepala surat, tempat dan tanggal surat, nomor,
lampiran, dan hal, alamat, salam pembuka, tubuh surat (pembuka, isi, penutup),
salam penutup, dan tanda tangan yang disertai nama jelas.
Penulisan pemerian pada surat resmi, seperti hari, tempat, dan waktu harus
diawali dengan huruf kecil karena hal tersebut berupa kelanjutan kalimat
paragraf sebelumnya. Begitu pula pemerian pada identitas pelamar surat dalam
surat lamaran.
Contoh :
...
Dengan surat ini saya:
nama : Dewanti
tempat/ tanggal lahir : Medan, 11 November 1985
alamat : Jalan Tirto 20 Medan
pendidikan terakhir : SMA
...
VI. Metode Pembelajaran :
Diskusi, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
IX. Penilaian :
Penilaian Kognitif
Bentuk : Uraian Bebas
Alat Penilaian:
1. Identifikasikan struktur surat dinas!
2. Tentukan komponen-komponen surat undangan rapat!
3. Tulislah surat undangan berdasarkan ilustrasi di bawah ini!
Bacalah ilustrasi berikut!
SMA Negeri Jember akan mengadakan Peringatan Bulan Bahasa dala
bentuk seminar yang akan diadakan tanggal 20 – 25 Oktober 2006. Untuk itu
ketua OSIS perlu membuat undangan untuk seorang nara sumber yang ahli di
bidang kebahasaan.
Susunlah surat undangan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut!
4. Suntinglah surat undangan dengan memperhatikan penggunaan EYD, dan
diksi dan bahasa!
III. Indikator:
2.1.1 Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang
logis.
2.1.2 Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
2.1.3 Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata
sambung dalam kalimat
Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat
pembicara
V. Materi Ajar:
1. Gelar wicara/Talk Show, seminar kelas (Penyaji, moderator, dan notulis)
Ungkapan persetujuan atau penolakan yang santun
Persetujuan:
Saya sependapat dengan Saudara ... karena ....di samping itu ....
Penolakan
Saya kurang setuju dengan pendapat Anda, karena .... lagi pula ....
Penyambung antarkalimat tambahan pula, di samping itu, lagi pula
IX. Penilaian :
Penilaian Psikomotor
Bentuk : Presentasi hasil diskusi kelompok.
Pedoman penilaian psikomotor
No Aspek Penilaian Skor
1 Keterampilan mengutarakan pendapat 25
2 Ketepatan dalam menjawab pertanyaan 25
3 Kemampuan bekerja sama dalam kelompok 25
4 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan laporan 25
Keterangan skor:
7 : sangat jelek
12 : jelek
16 : cukup
21 : baik
25 : sangat baik
II. Kompetensi Dasar : 3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi
yang tepat
III. Indikator:
1. Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi penting
2. Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung
3. Membacakan teks pidato dengan intonasi dan ekspresi yang tepat
4. Menanggapi pembacaan teks pidato
IX. Penilaian :
Penilaian Psikomotor
Bentuk : Berpidato dengan menggunakan teks di depan kelas
Alat Evaluasi:
1. Tandailah bagian-bagian yang merupakan informasi penting!
2. Berikan tanda bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung!
3. Bacakan teks pidato dengan intonasi dan ekspresi yang tepat!
4. Buatlah kalimat tanggapan hasil pembacaan teks pidato!
1. Sikap/Penampilan
Kurang menyakinkan 1 - 5 15
Menyakinkan 6 - 10
Sangat menyakinkan 11 – 15
2. Suara
Tidak jelas 1-5
20
Kurang jelas 6 - 10
Jelas 11 - 15
Sangat jelas 16 – 20
3. Kejelasan Vokal
Sangat tidak sempurna 1-5
20
Kurang sempurna 6 - 10
Sempurna 11 - 15
Sangat Sempurna 16 - 20
4. Intonasi
Tidak tepat 1 -5
20
Kurang tepat 6 - 10
Tepat 11 - 15
Sangat tepat 16 - 20
5. Komunikatif
Tidak Komunikatif 1- 5
Kurang Komunikatif 6 – 10 25
Komunikatif 11 - 15
Sangat Komunikatif 16 - 25
100
II. Kompetensi Dasar : 8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain
(pelaku, peristiwa, dan latar)
III. Indikator:
1. Mencatat/ mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain
(berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
2. Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan
unsur-unsur cerpen
V. Materi Ajar:
1. Topik menulis cerpen misalnya “Kasih Sayang, Kehidupan Masyarakat, atau
Kemiskinan”
2. Unsur-unsur cerpen
A. Penokohan (perwatakan tokoh) adalah karakter atau sifat batin yang
mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku tokoh dalam cerita.
Pengarang menggambarkan watak tokoh melalui:
- penjelasan langsung
- dialog antartokoh
- tanggapan/ reaksi tokoh lain
- pikiran-pikiran dalam hati tokoh
- lingkungan sekitar tokoh/ penampilan tokoh
- bentuk fisik tokoh
- tingkah laku/ tindakan tokoh
B. Konflik adalah ketegangan atau pertikaian/ pertentangan. Penyebab konflik:
- diri-sendiri (konflik batin)
- antartokoh
- budaya
- alam/ lingkungan
- sosial
Tahapan konflik: awal konflik, konflik mulai bergerak (konflikasi), puncak
konflik (klimaks), dan penyelesaian (antiklimaks/ akhir konflik)
C. Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang/ tempat, dan suasana
terjadinya cerita.
D. Sudut Pandang adalah cara si pengarang mengisahkan/ menceritakan suatu
cerita.
Sudut Pandang terbagi menjadi:
- orang I : 1. orang pertama sebagai tokoh utama
2. orang pertama pengamat
- orang III : 1. orang ketiga serba tahu
2. orang ketiga terarah
E. Alur adalah jalan cerita
Tahapan alur:
- perkenalan
- penampilan masalah
- puncak ketegangan
- ketegangan menurun
- penyelesaian
F. Gaya bahasa
IX. Penilaian :
Penilaian kognitif
Bentuk: Laporan hasil kerja mandiri
Soal:
1. Catatlah topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan
kondisi setempat)!
2. Tulislah cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-
unsur cerpen!
Format Penilaian
Keterangan Skor:
1. Kesesuaian topik : 5 – 25
a. tidak tepat :5
b. kurang tepat : 10
c. hampir tepat : 15
d. tepat : 20
e. sangat tepat : 25
2. Kelengkapan unsur-unsurnya : 10 – 35
a. hanya terdapat satu unsur : 10
b. dua unsur : 15
c. tiga unsur : 20
d. empat unsur : 25
e. lima unsur : 30
f lengkap unsur pembentuknya : 35
3. Keruntutan alur cerita : 15 – 40
a. alur cerita tidak jelas : 15
b. alur kurang jelas : 20
c. alur datar : 25
d. alur menarik : 30
e. alur sangat bagus : 35
II. Kompetensi Dasar : 14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkan-
dung dalam gurindam .
III. Indikator:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam.
2. Membacakan gurindam.
3. Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
4. Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
IV. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri gurindam.
2. Siswa dapat membacakan gurindam.
3. Siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam
4. Siswa dapat membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
V. Materi Ajar:
1. Teks Gurindam
2. Ciri-ciri gurindam
3. nilai-nilai:
a. budaya
b. agama
c. estetika
d. moral
4. Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari
5. Contoh tes gurindam
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Kegiatan Inti :
1. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri gurindam.
2. Siswa t membacakan gurindam.
3. Siswa mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai
yang terkandung dalam gurindam
4. Siswa membicarakan pesan-pesan yang
terdapat dalam gurindam.
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
Keterlibatan dalam diskusi
1. Kemampuan mengungkapkan pendapat 25
2. Keaktifan dalam bekerja sama 25
3. Kecepatan berpikir/ menanggapi masalah 25
4. 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian Kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Bacalah gurindam berikut dengan seksama!
Pedoman penskoran:
1. Ciri-ciri gurindam (skor 25)
- tiap bait terdiri dari dua baris
- baris kesatu dan baris kedua menunjukkan hubungan sebab akibat
- isinya tentang nasihat
- rima atau persamaan bunyinya aa
25 25 25 25 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
II. Kompetensi Dasar :11.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan
membaca cepat 300-350 kata per menit
III. Indikator:
1. Menemukan ide pokok
2. Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia
V. Materi Ajar:
1. Teks 900-1050 kata
a. teknik membaca cepat
b. rumus membaca cepat
2. Contoh teks:
Stop Merokok, Bukan Ganti Mild
Bunuh Ribuan Sel, Perlambat Daya Pikir
Anda sudah mencapai target membaca cepat apabila dapat menjawab 75% dari
pertanyaan-pertanyaan berikut.
Kegiatan Inti :
1. Siswa menemukan ide pokok bacaan dan di-
sampaikan secara lisan .
2. Siswa menjawab pertanyaan bacaan.
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
III. Indikator:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esei sastra.
2. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esei sastra.
V. Materi Ajar:
1. kritik dan esei
2. ciri-ciri kritik dan esei
3. prinsip penulisan kritik dan esei
4. pengembangan gagasan atau pendapat untuk menulis kritik dan esei
5. cara menulis kritik dan esei
6. Format esei
a. pendahuluan
pengantar objek persoalan yang akan ditulis: latar belakang, tujuan/ maksud,
dan identitas karya yang dikritik
b. Isi
Ilustrasi dan pendapat-pendapat penulis terhadap persoalan yang diangkat:
sinopsis, uraian kelebihan dan kekurangan unsur-unsur intrinsik/ ekstrinsik
karya yang dikritik.
c. penutup
Pandanganakhir penulis terhadap persoalan yang diangkat: simpulan dan
saran perbaikan
1. Kritik adalah kecaman atau tanggapan yang disertai pertimbangan baik dan
buruk terhadap suatu hasil karya, sedangkan esei adalah karangan prosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
pengarangnya. Adapun perbedaannya:
Kritik:
1. bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. memberi saran perbaikan
4. bertujuan menjembatani pemahaman pembaca atau apresiator dengan karya
sastra bersangkutan.
Esei:
1. membahas suatu masalah secara sepintas sesuai pandangan atau pribadi
pengarang.
2. pengembangan gagasan secara bebas dan variatif sesuai keinginan
pengarangnya.
3. disajikan secara ringan dan santai.
4. bertujuan membahas suatu masalah secara ringan tanpa harus sampai pada
penyelesaian secara tuntas.
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
Keterangan skor:
5 : sangat kurang
10 : kurang
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
III. Indikator:
1. Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/
rekaman
2. Mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan.
3. Menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ re-
kaman.
V. Materi Ajar:
1. Rekaman Informasi/ berita dari radio/ televisi, misalnya rekaman hasil
wawancara, rekaman berita kriminal, atau rekaman warta berita dari radio
a. pokok-pokok isi informasi
b. cara mengajukan tanggapan
c. ringkasan isi informasi
IX. Penilaian :
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek yang dinilai skor
1. Keterlibatan dalam diskusi 25
2. Kemampuan mengungkapkan pendapat 25
3. Keaktifan dalam bekerja sama 25
4. Kecepatan berfikir/ menanggapi masalah 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian Kognitif
Bentuk: uraian bebas
Soal:
Bacalah berita berikut dengan seksama!
Menghilangnya pesawat Adam Air pada awal tahun 2007 menambah
sederet panjang bencana yang menimpa masyarakat Indonesia khususnya bidang
transportasi. Pesawat Adam Air yang diduga menghilang di Sulawesi sebetulnya
bukan satu-satunya bencana besar. Sebab masih ada bencana lain yang juga
membawa korban besar seperti Tenggelamnya Kapal Senopati di Perairan Pulau
Jawa. Semua diduga karena kurang canggihnya peralatan atau sistem yang
digunakan sebagai sarana transportasi. Disamping itu, keteledoran dari sang
pemilik usaha kurang memberikan rasa nyaman untuk para penumpang. Mereka
masih mengutamakan hasil usaha yang diperoleh daripada memikirkan
keselamtan penumpang.
III. Indikator:
1. Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini.
2. Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
V. Materi Ajar:
1. Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari
2. Contoh tes gurindam
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
Keterlibatan dalam diskusi
1. Kemampuan mengungkapkan pendapat 25
2. Keaktifan dalam bekerja sama 25
3. Kecepatan berpikir/ menanggapi masalah 25
4. 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian Kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Bacalah gurindam berikut dengan seksama!
Pedoman penskoran:
Penilaian psikomotor
Bentuk: Memperagakan pembacaan gurindan secara berbalas/ berpasangan.
Format dan pedoman penilaian:
Aspek penilaian
Nama Siswa Lagu/in Kejelasan skor
No ekspresi sikap
tonasi kalimat
25 25 25 25 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
III. Indikator:
1. Menulis kritik dan esei sastra dengan menerapkan prisip-prinsip kritik dan
esei.
2. Menyunting tulisan kritik dan esei sastra.
V. Materi Ajar:
1. prinsip penulisan kritik dan esei
2. pengembangan gagasan atau pendapat untuk menulis kritik dan esei
3. cara menulis kritik dan esei
4. Format esei
a. pendahuluan
pengantar objek persoalan yang akan ditulis: latar belakang, tujuan/ maksud,
dan identitas karya yang dikritik
b. Isi
Ilustrasi dan pendapat-pendapat penulis terhadap persoalan yang diangkat:
sinopsis, uraian kelebihan dan kekurangan unsur-unsur intrinsik/ ekstrinsik
karya yang dikritik.
c. penutup
Pandanganakhir penulis terhadap persoalan yang diangkat: simpulan dan
saran perbaikan
5. Kritik adalah kecaman atau tanggapan yang disertai pertimbangan baik dan
buruk terhadap suatu hasil karya, sedangkan esei adalah karangan prosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
pengarangnya. Adapun perbedaannya:
Kritik:
1. bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. memberi saran perbaikan
4. bertujuan menjembatani pemahaman pembaca atau apresiator dengan
karya sastra bersangkutan.
Esei:
1. membahas suatu masalah secara sepintas sesuai pandangan atau pribadi
pengarang.
2. pengembangan gagasan secara bebas dan variatif sesuai keinginan
pengarangnya.
3. disajikan secara ringan dan santai.
4. bertujuan membahas suatu masalah secara ringan tanpa harus sampai
pada penyelesaian secara tuntas.
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
Penilaian Kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Tulislah sebuah kritik atau esei sederhana terhadap sebuah karya sastra, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Pilih salah satu buku karya sastra fiksi/ nonfiksi (sebelumnya buku sudah
dibaca di rumah)
2. Kritiklah unsur-unsur: relevansi atau tema, gaya bahasa, penokohan, alur,
latar, sudut pandang, dan konflik. Semua dilihat dari kewajarannya.
3. Tulis dengan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Format kritik adalah:
a. pendahuluan
pengantar objek persoalan yang akan ditulis: latar belakang, tujuan/
maksud, dan identitas karya yang dikritik
b. Isi
Ilustrasi dan pendapat-pendapat penulis terhadap persoalan yang
diangkat: sinopsis, uraian kelebihan dan kekurangan unsur-unsur
intrinsik/ ekstrinsik karya yang dikritik.
c. penutup
Pandanganakhir penulis terhadap persoalan yang diangkat: simpulan
dan saran perbaikan
5. Panjang karangan 1000 kata dalam enam sampai sepuluh paragraf.
6. Buku dan hasilnya disatukan untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah
setelah diadakan perbaikan dan pengetikan.
7.
Pedoman penskoran:
Keterangan skor:
5 : sangat kurang
10 : kurang
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Mengetahui, Jember,17 Juli 2017
Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran
II. Kompetensi Dasar : 13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacan teks
drama
III. Indikator:
1. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks.
V. Materi Ajar:
1. Teks drama
2. Isi teks drama sesuai situasi dan konteks
Bahan : Drama
Alat : Fotokopi naskah drama
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Bacalah kutipan drama berikut!
Sulung : Hem. Di sana kami punya wali negara, bangsa awak. Di sana
segala lapangan kerja terbuka lebar-lebar bagi bangsa awak.
Di sana, bagian terbesar tentara polisi, alat negara bangsa
awak. Di atas segalanya, kami di sana hidup damai. Rukun
berdampingan antara si putih dan bangsa awak. ...
Bapah : Dan di atas segalanya pula, di sana si putih menjadi yang
diperlukan. Dan sebuah bendera asing jadi lambang
kedaulatan, lambang kuasa, penjajahan. Dapatkah itu kau
artikan kemerdekaan?
Sulung : Begitu pendapat, Bapak? Memang Bapak ada hak penuh untuk
berpendapat demikian itu.
Bapak : Nak, keyakinanmu salah. Sadarlah!
Sulung : Salah bagi Bapak, benar bagiku. Dan, aku sadar benar akan
itu. Dan penuh kesadaran pila, aku bersedia menanggung
resikonya.
(Bapak, B. Sularto)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan konflik yang terjadi dalam kutipan drama tersebut! (10)
2. Tentukan perwatakan tiap-tiap tokoh!(10)
3. Jelaskan bagaimana pengarang menggambarkan perwatakan para tokoh
tersebut!(10)
4. Temukan amanat yang terkandung dalam kutipan di atas!(10)
5. Tentukan tema kutipan drama tersebut!(10)
6. Jelaskan latar cerita dalam kutipan drama tersebut!(10)
7. Jelaskan bagaimana alur cerita drama tersebut!(10)
8. Buatlah kesimpulan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks! (30)
Pedoman penilaian:
1. Konflik skor 10
Jawaban diarahkan pada si bapak menerima kenyataan bahwa anaknya telah
salah langkah karena menjadi pengkhianat bangsa dan negara.Terbukti
anaknya sangat memuji penjajah(kulit putih). Jawaban yang benar misalnya,
Si bapak tidak berhasil menasihati anaknya.
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
II. Kompetensi Dasar :11.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari
berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan
membaca intensif
III. Indikator:
1. Menemukan paragraf yang berpola induktif
2. Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif.
3. Menemukan paragraf yang berpola deduktif.
4. Mengidentifikasi ciri-ciri paragraf yang berpola deduktif.
5. Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung.
V. Materi Ajar:
1. Teks yang berpola induktif dan deduktif
2. Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif
3. Kalimat kesimpulan
4. contoh paragraf:
2. Analogi
Keadaan kelas XII IPS bagaikan tong kosong nyaring bunyinya. Tong adalah
sejenis tempat yang terbuat dari bahan seng. Untuk dapat membuat sebuah
tong tentu tidaklah mudah. Dituntut ketelitian, keterampilan, dan biaya dalam
mengolahnya. Apalagi tong yang baik, setiap sambungannya haruslah rapat
tidak boleh ada yang bocor agar kalau digunakan untuk tempat air atau
sejenisnya tidak akan merembes. Dengan kata lain tong harus dapat diisi air
sampai penuh. Dan kalau sudah penuh tong itu tidak akan bersuara keras jika
ditabuh, tetapi kalau tong itu kosong kemudian ditabuh tentulah akan
bersuara lantang. Begitu pun dengan keadaan kelas XII IPS, mereka akan
dapat diisi ilmu dengan baik kalau siswanya mau berupaya untuk sungguh-
sungguh belajar. Malas, santai, tak bersemangat adalah penghambat dalam
pengisian ilmu, karena itulah yang membuat bocornya kemampuan berpikir.
Karena itu, berusahalah untuk menjadi orang yang rajin dan tidak banyak
bicara agar otak selalu berisi ilmu.
II. Kausalitas
1. Sebab Akibat
Pada saat itu banyak siswa SMA Negeri 5 Jember yang mengira dipulangkan
pagi karena di sekolah digunakan untuk pertemuan MKKS. Yang terjadi
pelajaran berlangsung terus seperti biasa. Banyak siswa yang kurang
bersemangat dalam menerima pelajaran karena dalam dirinya telah terobsesi
bahwa ia akan dibebaskan. Sehingga pada saat pelajaran bahasa Indonesia di
kelas XII IPS banyak siswa yang santai. Guru menerangkan tidak
diperhatikan bahkan bicara sendiri. Seorang siswa diperingatkan agar
mengerjakan tugas justru jawabannya masih bingung tidak mengerti.
Bagaimana mereka bisa mengerti kalau terus-terusan bicara sendiri. Karena
itulah guru bahasa Indonesia marah dan akhirnya ke luar dari kelas tidak
melanjutkan mengajar.
2. Akibat Sebab
Niska seorang anak yang pandai di kelas XII IPS. Ia pernah meraih juara 1
ketika di kelas XI IPS. Hampir setiap ulangan ia mendapat nilai bagus.
Semua ini berkat ketekunannya dalam belajar dan tanggung jawabnya
sebagai pelajar.
3. Sebab akibat 1 akibat 2
Wanda adalah seorang anak dari keluarga tidak mampu. Uang DPP rutin pun
tidak mampu ia bayar. Bahkan untuk berangkat dan pulang sekolah pun ia
harus cari tumpangan teman-temannya. Banyak guru memberi kebebasan
agar LKS dan buku-buku lainnya tidak perlu dibayar. Semua ini hanya untuk
meringankan biaya sekolahnya. Karena itu sekolah memberi BKM. Sehingga
ia dapat terus sekolah
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
1. Jelaskan pola pengembangan paragraf induktif berikut!
Seorang yang berdoa tidak langsung diberi oleh Tuhan, karena Tuhan
Maha Mengetahui kemampuan manusia. Jika langsung dikabulkan akan
membahayakan pada diri manusia. Doa itu dikabulkan apabila seseorang itu
dianggap mampu mengemban apa yang diberikan oleh Tuhan. Sama halnya
seorang ibu tidak selalu memberikan apa yang diminta anaknya yang masih
kecil. Apabila minta pisau yang sangat tajam tentu tidak akan diberi karena
anaknya belum tahu cara penggunaannya. Oleh karena itu kita sebagai
manusia hendaknya jangan menyalahkan Tuhan ketika doanya belum
dikabulkan karena Tuhan Maha Mengetahui segala kemampuan manusia.
2. Bacalah paragraf berikut!
Ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar. Seorang yang tinggal di lingkungan sosial ekonominya tergolong
atas dengan fasilitas lengkap tentu akan mendapat kemudahan-kemudahan
dalam mencapai kemajuan belajarnya. Namun akan berbeda dengan
seorang yang kondisi ekonominya lemah, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
anak tersebut rentan sekali berbagai masalah yang membuat dirinya tidak
memperoleh mitivasi dari orang tua.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Tentukan ide pokok dan gagasan penjelas paragraf!
2. Sebutkan jenis paragraf!
Pedoman penilaian:
1. Skor 50
Jawaban diarahkan pada ciri paragraf analogi
2. Skor 50
A. 1. ide pokok:
Hubungan erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar.
2. gagasan pendukung:
a. Seorang yang sosial ekonominya atas akan mendapat kemudahan
dalam mencapai kemajuan belajar.
b. seorang yang ekonominya lemah tidak memperoleh motivasi dari
orang tua.
B. jenis paragraf deduktif
III. Indikator:
1. Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka.
2. Menyunting karangan berpola deduktif induktif.
V. Materi Ajar:
1. Menulis karangan berpola deduktif dan induktif dengan memperhatikan :
a. ciri-ciri
b. kalimat kesimpulan
c. letak kalimat kesimpulan
d. penggunaan bahasa
2. Jenis penalaran deduktif adalah silogisme (silogisme kategorial, alternatif atau
disjungtif, dan hipotesis), sedang jenis penalaran induktif (analogi, generalisasi,
dan kausalitas)
3. Contoh penalaran deduktif:
A. Kategorial
Premis Umum : Semua siswa SMA Negeri 5 Jember harus berseragam.
Premis Khusus : Sista siswa SMA Negeri 5 Jember.
Kesimpulan : Sista harus berseragam.
B. Alternatif
Premis Umum : Ayah ada di rumah atau di kantor.
Premis Khusus : Ayah tidak di rumah
Kesimpulan : Ayah ada di kantor.
C. Hipotesis
Premis Umum : Jika turun hujan maka panen akan gagal.
Premis Khusus : Hujan turun
Kesimpulan : Jadi, panen akan gagal.
Kegiatan Inti :
1. Siswa menulis karangan berdasarkan kerangka
yang telah dibuat.
2. Siswa menyunting karangan yang berpola deduktif
dan induktif.
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
1. Buatlah pola pengembangan paragraf induktif !
a. generalisasi tema “bencana alam”
b. analogi tema “perjalanan kehidupan dengan permainan sepak bola”
c. sebab akibat tema “tanaman”
d. akibat sebab tema “kesenian”
e. sebab akibat 1 akibat 2 tema “narkoba”
2. Kerjakan latihan-latihan berikut!
1. Premis Mayor : ....
Premis Minor : Kekasih saya seorang yang jujur.
Kesimpulan : Kekasih saya selalu menepati janji.
Entimem : ....
Pedoman penilaian:
1. Skor 50
Jawaban diarahkan pada ciri paragraf induktif dengan letak kalimat
simpulan ada di akhir paragraf. (masing-masing nilainya 10)
2. Skor 50
Jawaban diarahkan pada bentuk kesimpulan yang tepat. (masing-masing
nomor nilai 5)
III. Indikator:
1. Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung.
2. Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara.
3. Menulis ringkasan isi informasi.
V. Materi Ajar:
1. Informasi secara langsung
a. pokok-pokok isi informasi
b. cara mengajukan saran
c. ringkasan isi informasi
IX. Penilaian :
Penilaian Psikomotor
Bentuk : Presentasi hasil diskusi kelompok.
Aspek Penilaian:
5. Kelancaran berbicara (20)
Tidak lancar 5
Kurang lancar 10
Lancar 15
Sangat lancar 20
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelas
Kriteria penilaian
No Aspek yang dinilai skor
1. Keterlibatan dalam diskusi 25
2. Kemampuan memberikan saran 25
3. Keaktifan dalam diskusi 25
4. Kecepatan berfikir/ menanggapi masalah 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
III. Indikator:
1. Mengemukakan program kegiatan/ proposal secara rinci untuk mendapatkan
tanggapan
2. Mengemukakan informasi tambahan yang dapat mendukung program ke-
giatan/ proposal
3. Memperbaiki program kegiatan/ proposal berdasarkan berbagai masukan
V. Materi Ajar:
1. Program kegiatan/ proposal (usulan) adalah suatu saran atau permintaan kepada
seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu
pekerjaan. Secara konkret proposal adalah rencana kerja yang disusun secara
sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan (proyek) yang bersifat formal
Proyek yang dimaksud dapat mengenai pekerjaan fisik, seperti pembangunan
gedung, dan dapat pula mengenai pekerjaan nonfisik, misalnya proyek
pemberantasan buta huruf. Berdasarkan bentuk proposal dapat dibedakan:
a. proposal formal
b. proposal semiformal
c. proposal nonformal
2. Struktur proposal
A. Proposal formal ada tiga bagian utama:
1. bagian pelengkap pendahuluan, yang terdiri atas sampul dan halaman
judul, Surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar (abstrak), daftar isi, dan
penegasan permohonan.
2. isi proposal, terdiri dari pembatasan masalah, latar belakang, tujuan,
ruang lingkup, dasar (anggaran dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(panitia), keuntungan dan kerugian, waktu dan biaya.
3. bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel,
dan sebagainya.
Susunan dan perincian tiap bagian di atas tidak mutlak harus mengikuti
pola tersebut, kemungkinan ada bagian yang dapat digabungkan.
B. Proposal semiformal dan nonformal marupakan variasi dari bentuk formal,
karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti
proposal bentuk formal.
Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Isi
proposal yang kompleks, seperti yang terdapat dalam bentuk formal di atas,
sedangkan isi proposal yang sederhana hanya meliputi:
1. nama kegiatan (judul)
2. dasar pemikiran
3. tujuan dan manfaat
4. ruang lingkup
5. waktu dan tempat kegiatan
6. penyelenggara/ panitia
7. anggaran biaya
8. penutup (Finoza: 1999:15)
3. Contoh proposal kegiatan
a. berpresentasi
b. diskusi dengan santun berdiskusi
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
1. Keterlibatan dalam diskusi 25
2. Kemampuan mengungkapkan pendapat 25
3. Keaktifan dalam bekerja sama 25
4. Kecepatan berfikir/ menanggapi masalah 25
Jumlah skor maksimal 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian Kognitif
Bentuk: uraian bebas
Soal:
1. Akhir-akhir ini banyak siswa yang suka bertawuran. Hampir setiap hari kita
dengar ada tawuran. Tidak sedikit korban jiwa yang terkena tusukan benda
tajam. Untuk menanggulangi hal seperti itu, maka kami OSIS SMA Negeri 5
Jember mengadakan seminar tentang “Kenakalan Remaja”.
Paragraf tersebut merupakan kutipan proposal yang dituangkan pada bagian
....
2. 1. tujuan dan manfaat
2. ruang lingkup
3. waktu dan tempat kegiatan
4. nama kegiatan (judul)
5. dasar pemikiran
6. penyelenggara/ panitia
7. anggaran biaya
8. penutup
Susunlah unsur-unsur proposal tersebut menjadi urutan yang benar!
3. OSIS SMA Negeri 5 akan melaksanakan Gelar Seni Pandawa. Kegiatan ini
merupakan program kerja rutin dua tahunan. Kamu sebagai anggota OSIS
dituntut untuk membuat program kerja/ proposal. Buatlah Tujuan dan
manfaat yang harus dituangkan dalam proposal!
4. Berdasarkan ilustrasi soal nomor 3, siapa saja yang harus bertanda tangan
dalam proposal tersebut!
Pedoman penilaian:
1. nilai 25
Jawaban adalah latar belakang
2. nilai 25
Urutan yang tepat adalah:
1. nama kegiatan (judul)
2. dasar pemikiran
3. tujuan dan manfaat
4. ruang lingkup
5. waktu dan tempat kegiatan
6. penyelenggara/ panitia
7. anggaran biaya
8. penutup
3. nilai 25
Jawaban diarahkan pada berbagai kemungkinan yang terkait dengan suatu
kegiatan pementasan terutama bidang seni, seperti:
1. Melaksanakan program kerja OSIS SMA Negeri 5 Jember yang secara
rutin dilaksanakan setiap 2 tahun seklali
2. Menampung prestasi anak terutama bidang seni sehingga mereka bisa
mengekspresikan pada tempat yang tepat.
3. Melatih keberanian siswa terutama siswa SMA Negeri 5 Jember untuk
secara mandiri mampu melaksanakan suatu kegiatan ekstrakurikuler
sebagai pendamping kegiatan kurikuler di sekolah.
4. Belajar mengorganisasi kegiatan secara baik sehingga mampu bekerja
sama atau bersosialisasi dengan orang lain.
5. Mengembangkan kreativitas siswa dalam berbagai bidang dalam
kehidupan nyata di masyarakat yang penuh persaingan.
6. Melatih budi pekerti yang baik dengan memperhatikan toleransi,
tenggang rasa, dan menghargai perbedaan pendapat.
4. nilai 25
a. ketua panitia
b. wakasis
c. kepala sekolah
II. Kompetensi Dasar :15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri puisi kontemporer
melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi
kontemporer
III. Indikator:
1. Mengidentifikasi tema puisi kontemporer.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer.
3. Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer.
V. Materi Ajar:
1. Kumpulan puisi kontemporer
2. Ciri-ciri puisi kontemporer
3. Tema puisi kontemporer
4. Bentuk puisi kontemporer
5. Diksi
6. Contoh puisi kontemporer
Sepisaupi
Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaunya sepikau sepi
Sepisaupa sepisaupi
Sepikul diri keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
(Sutardji CalZoum Bachri)
VI. Metode Pembelajaran :
Pemberian Tugas, Diskusi, demonstrasi
Kegiatan Inti :
1. Siswa dapat mengidentifikasi tema puisi
kontemporer.
2. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri puisi
kontemporer.
3. Siswa dapat menjelaskan maksud isi puisi
kontemporer.
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
1. Keterlibatan dalam diskusi 25
2. Kemampuan mengungkapkan pendapat 25
3. Keaktifan dalam bekerja sama 25
4. Kecepatan berpikir/ menanggapi masalah 25
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian Kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Carilah sebuah puisi kontemporer, kemudian kerjakan tugas berikut!
2. Jelaskan ciri-ciri puisi kontemporer yang telah kamu temukan tersebut!
3. Apakah tema puisi kontemporer tersebut!
4. Apakah maksud atau isi puisi tersebut!
5. Bagaimana bentuk puisi kontemporer tersebut!
6. Jelaskan diksi yang digunakan dalam puisi kontemporer tersebut!
Pedoman penskoran:
1. Ciri-ciri puisi (skor 20)
Jawaban benar mengarah pada bentuk dan diksi yang digunakan. Misalnya
puisi kontemporer mengutamakan tipografi (variasi bentuk fisik), banyak
menggunakan simbol, dan diksinya banyak menggunakan pengulangan kata
yang sama.
2. tema puisi (skor 20)
Jawaban menyesuaikan dengan isi puisi kontemporer yang dipilih siswa,
dengan kata lain tema yang diambil pengarang sangat beragam.
3. maksud atau isi (skor 20)
Jawaban menyesuaikan dengan pilihan siswa, dan kemampuan siswa dalam
memparafrase puisi kontemporer serta kepandaian membaca simbol yang
digunakan dalam puisi kontemporer.
4. bentuk puisi (skor 20)
Jawaban mengarah pada tampilan fisik puisi yang bisa dilihat dengan jelas,
sebab adanya licencia Poetica (kebebasan penyair dalam mengolah kata)
menyebabkan penyair merasa bebas mengekspresikan idenya
5. diksi (skor 20)
Jawaban mengarah pada penggunaan bahasa atau kata yang digunakan
pengarang dalam menuangkan idenya, oleh karena itu penyair lebih suka
memilih kata yang bersifat konotatif, imajinatif, asosiatif, dan sugestif.
Keterangan skor:
5 Jawaban sebagian besar salah
10 Jawaban separoh benar
15 Jawaban mendekati benar
20 Jawaban benar
III. Indikator:
1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui
pembacaan.
2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar.
V. Materi Ajar:
1. Teks drama
2. Unsur-unsur intrinsik drama:
a. tema
b. latar
c. konflik
d. amanat
e. penokohan
3. Isi teks drama sesuai situasi dan konteks
Bahan : Drama
Alat : Fotokopi naskah drama
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Bacalah kutipan drama berikut!
Sulung : Hem. Di sana kami punya wali negara, bangsa awak. Di sana
segala lapangan kerja terbuka lebar-lebar bagi bangsa awak.
Di sana, bagian terbesar tentara polisi, alat negara bangsa
awak. Di atas segalanya, kami di sana hidup damai. Rukun
berdampingan antara si putih dan bangsa awak. ...
Bapah : Dan di atas segalanya pula, di sana si putih menjadi yang
diperlukan. Dan sebuah bendera asing jadi lambang
kedaulatan, lambang kuasa, penjajahan. Dapatkah itu kau
artikan kemerdekaan?
Sulung : Begitu pendapat, Bapak? Memang Bapak ada hak penuh untuk
berpendapat demikian itu.
Bapak : Nak, keyakinanmu salah. Sadarlah!
Sulung : Salah bagi Bapak, benar bagiku. Dan, aku sadar benar akan
itu. Dan penuh kesadaran pila, aku bersedia menanggung
resikonya.
(Bapak, B. Sularto)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan konflik yang terjadi dalam kutipan drama tersebut! (10)
2. Tentukan perwatakan tiap-tiap tokoh!(10)
3. Jelaskan bagaimana pengarang menggambarkan perwatakan para tokoh
tersebut!(10)
4. Temukan amanat yang terkandung dalam kutipan di atas!(10)
5. Tentukan tema kutipan drama tersebut!(10)
6. Jelaskan latar cerita dalam kutipan drama tersebut!(10)
7. Jelaskan bagaimana alur cerita drama tersebut!(10)
8. Buatlah kesimpulan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks! (30)
Pedoman penilaian:
1. Konflik skor 10
Jawaban diarahkan pada si bapak menerima kenyataan bahwa anaknya telah
salah langkah karena menjadi pengkhianat bangsa dan negara.Terbukti
anaknya sangat memuji penjajah(kulit putih). Jawaban yang benar misalnya,
Si bapak tidak berhasil menasihati anaknya.
2. Watak tokoh skor 10
Jawaban diarahkan pada dua tokoh yaitu Sulung dan Bapak. Sulung seorang
anak yang keras kepala karena tidak mau menerima pendapat dari bapaknya,
sedangkan bapak serang yang bijaksana karena masih mau mengingatkan
seorang anak yang punya pendirian salah.
3. Penggambaran watak tokoh skor 10
Pengarang menggambarkan watak para pelakunya melalui pernyataan tidak
langsung yaitu dialog antartokoh.
4. Amanat skor 10
Jawaban diarahkan pada kemampuan anak mengambil pesan yang terdapat
dalam kutipan drama tersebut, seperti seorang anak hendaknya menghargai
pendapat orang tua agar tidak menyesal di kemudian hari.
5. Tema skor 10
Jawaban diarahkan pada pokok atau hal yang menjadi permasalahan dalam
kutipan drama tersebut. Seperti yang terlihat pada dialog anak yang memuji
orang kulit putih (penjajah). Tema yang sesuai adalah perjuangan.
6. Latar cerita skor 10
Jawaban latar diarahkan pada tiga hal yaitu tempat, waktu, dan suasana yang
terjadi dalam cerita tersebut. Seting tempat disampaikan secara implisit yaitu
di Indonesia, seting waktu terlihat pada dialog bapak “Dapatkah itu kau
artikan kemerdekaan?” Jadi peristiwa itu terjadi ketika jaman penjajahan.
Sedangkan seting suasananya nampak pada saat dialog tersebut yaitu suasan
marah atau emosi.
7. Alur skor 10
Jawaban diarahkan pada kronologisnya cerita yaitu maju.
9. Kesimpulan isi teks drama skor 30 (jawaban menyesuaikan)
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
Penilaian psikomotor
Bentuk: Memperagakan pembacaan gurindan secara berbalas/ berpasangan.
Format dan pedoman penilaian:
Aspek penilaian
No Nama Siswa Lagu/ Kejelasan skor
ekspresi sikap
intonasi kalimat
25 25 25 25 100
Keterangan skor:
5 : sangat jelek
10 : jelek
15 : cukup
20 : bagus
25 : sangat bagus
II. Kompetensi Dasar :12.2 Menulis esei berdasarkan topik tertentu dengan
pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.
III. Indikator:
1. Menentukan topik untuk menulis esai.
2. Menyusun kerangka esei dengan memperhatikan pola pengembangan
pembuka, isi, dan penutup.
3. Menyusun paragraf pembukaan.
4. Menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf.
V. Materi Ajar:
Esei adalah karangan prosa yang berisi penilaian atau pendapat penulis terhadap
suatu hal. Masalah yang diangkat dalam esei sangat beragam. Mulai dari sastra,
filsafat, ekonomi ataupun politik. Dalam essai pengarang boleh memasukkan
unsur subjektivitas, karena itu esei harus mempunyai wawasan yang luas.
Kritik adalah penilaian secara objektif terhadap suatu karya dengan cara
menunjukkan kelemahan atau kekurangan karya itu demi kemajuan pengarang
dan kesempurnaan karya tersebut. Disamping menunjukkan kelemahan dan
kekurangannya, kritikus yang baik akan menyertakan saran perbaikan bagi
pengarang. Apabila kita membuat kritik sastra, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
1. membuat sinopsis
2. megemukakan keunggulan dan kekurangan
3. membuat simpulan
Perhatikan contoh essai berikut!
DUA DUNIA,
TUJUH CERITA PENDEK NH. DINI
Kegiatan Inti :
1. Siswa menentukan topik untuk menulis esai
2. Siswa menyusun kerangka esei dengan
memperhatikan pola pengembangan pembuka,
isi, dan penutup.
3. Siswa menyusun paragraf pembukaan.
4. Siswa menuliskan isi ke dalam beberapa
IX. Penilaian:
Penilaian kognitif
Bentuk: Uraian bebas
Soal:
Bacalah sebuah buku bacaan fiksi/ nonfiksi!
Buatlah sebuah esei dari buku yang kamu baca dengan memperhatikan :
1. pola pengembangan paragraf pembuka, isi, dan penutup.
2. diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca.
Esei sudah harus dikumpulkan dalam bentuk ketikan!
Pedoman penilaian:
Aspek penilaian
Ejaan
Pola
Nama Siswa Kejelasan dan skor
No diksi pengem
kalimat tanda
bangan
baca
25 25 25 25 100
II. Kompetensi Dasar : 10.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada,
dan sikap yang tepat.
III. Indikator:
1. Membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat.
2. Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman.
3. Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan
teman.
V. Materi Ajar:
1. Jenis pidato:
a. pidato naskah (membaca naskah pidato, biasanya dipakai untuk kenegaraan
dan bersifat resmi)
b. pidato ekstemporan (membawa catatan-catatan kecil tentang apa yang akan
disampaikan)
c. pidato impromtu (berpidato tanpa ada persiapan sebelumnya, biasanya secara
spontanitas)
d. pidato menghafal (hafalan dari naskah yang sudah disiapkan sebelumnya)
2. Ide masing-masing siswa untuk membuat naskah pidato
3. Berpidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat.
KETERANGAN
1. Vokal ( kejelasan suara ) : a. sangat jelas 3
b. jelas 2
c. kurang jelas 1
2. Intonasi ( lagu dalam bicara ) : a. bervariasi/enak didengar 2
b. monoton/membosankan 1
3. Isi ( kesesuaian dengan permasalahan ) : a. sesuai dengan topik 2
b. isi menyimpang 1
4. Ekspresi ( gaya pidato ) : a. sangat menarik 3
b. menarik 2
c. kurang menarik 1
KOMENTAR KELOMPOK :
...........................................................................................................................................
............. Nama Kelompok
Penilai,
III. Indikator:
1. Menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode.
2. Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode.
3. Menemukan perbedaan karakteristik tiap periode.
4. Mendiskusikan karya sastra yang dianggap penting pada periode tersebut
(misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)
V. Materi Ajar:
1. Karya sastra berdasarkan periode:
1. Karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode
2. Perbedaan karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode
2. Periodesasi sastra Indonesia
1. angkatan Balai Pustaka
- Siti Nurbaya karya Marah Rusli
- Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
- Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar
- Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan
2. angkatan Pujangga Baru
- Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana
- Nyanyi Sunyi (kunpulan sajak) karya Amir Hamzah
- Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka
3. angkatan ‘45
- Deru Campur Debu (kumpulan sajak) karya Chairil Anwar
- Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus
- Atheis karya Akhdiat Kartamiharja
IX. Penilaian:
Penilaian Afektif
Bentuk: Pengamatan sikap dalam diskusi kelompok
Kriteria penilaian
No Aspek Penilaian skor