PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe
sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya
finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang
maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal
utama dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan
perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut
penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber
daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di
suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber
daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi
juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan
adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya
suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia,
karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya
perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam
suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.
B. Rumusan Masalah
Apa Pengertian Sumber Daya Manusia.?
Bagaimana Masalah Hukum dan Etika dalam SDM.?
Faktor Apa Saja Tentang Pasar Global SDM.?
Bagaimana Masalah SDM Indonesia Terhadap Globalisasi.?
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelumnya mari kita lihat pengetian hukum yang mengatur tenaga kerja. Hukum yang
mengatur tentang tenaga kerja biasanya disebut dengan hukum ketenagakerjaan. Hukum
ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai peraturan-peraturan yang mengatur tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kepastian hukum sangat membantu tenaga kerja dalam
menjalankan pekerjaannya. Selain itu,kepastian hukum tenaga kerja masih memiliki fungsi
lain yaitu sebagai Sarana Pembaharuan, yang dimaksud dengan sarana pembaharuan itu
adalah sebagai penyalur arah kegiatan manusia kearah yang diharapkan oleh pembangunan.
Sebagaimana halnya dengan hukum yang lain, hukum ketenagakerjaan mempunyai fungsi
sebagai sarana pembaharuan masyarakat yang menyalurkan arah kegiatan manusia kearah
yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembangunan ketenagakerjaan.
Pembangunan ketenagakerjaan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pembangunan
nasional yang diarahkan untuk mengatur, membina dan mengawasi segala kegiatan yang
berhubungan dengan tenaga kerja sehingga dapat terpelihara adanya ketertiban untuk
mencapai keadilan. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan yang dilakukan berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan itu harus memadai dan sesuai
dengan laju perkembangan pembangunan yang semakin pesat sehingga dapat mengantisipasi
tuntutan perencanaan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan peningkatan
perlindungan tenaga kerja.
Sebagaimana menurut fungsinya sebagai sarana pembaharuan, hukum ketenagakerjaan
merubah pula cara berfikir masyarakat yang kuno kearah cara berfikir yang modern yang
dikehendaki oleh pembangunan sehingga hukum ketenagakerjaan dapat berfungsi sebagai
sarana yang dapat membebaskan tenaga kerja dari perbudakan, peruluran, perhambaan,
kerja paksa dan sanksi yang memberatkan tenaga kerja. Selain itu, hukum ini dapat
membebaskan tenaga kerja dari kehilangan pekerjaan, memberikan kedudukan hukum yang
seimbang dan kedudukan ekonomis yang layak kepada tenaga kerja.
Jadi, hukum ketenagakerjaan sangat penting untuk diterapkan pada industri yang ada saat ini.
Jika diterapkan dengan benar maka tidak akan ada permasalahan yang berkepanjangan
antara hak dan kewajiban perusahaan dan tuntutan tenaga kerja. Praktek-praktek mafia
kasus, mafia peradilan dan monopoli hukum harus ditiadakan, agar para pekerja di industri
indonesia tidak selalu dirugikan oleh peraturan hukum yang tidak diterapkan secara benar
dan adil.
Penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah dan bebas.
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-
negara didunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
lain-lain.Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar
ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento,
Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.Akibatnya selera masyarakat dunia –baik yang
berdomisili di kota maupun di desa– menuju pada selera global.Perdagangan.Hal ini terwujud
dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif.Dengan demikian kegiatan perdagangan dan per-saingan menjadi semakin ketat dan
fair.Bahkan,transaksi menjadi semakin cepat karena “lesspapers/documents” dalam
perdagangan,tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di
Indonesia.Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi.Daya saing ekonomi
akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.Sebab
dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme ke-lembagaan pokok dalam
mengembangkan keahlian dan pengetahuan.Pendidikan merupakan kegiatan investasi di
mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan.
Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik
dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subyek
atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi,penyiapan pendidikan
perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam
SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui
pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini,alokasi SDM masih belum mampu
mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta
sejak pemerintahan masa lalu.Sementara di sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian
untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa
lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan
mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya
yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development
(pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan
tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja,
dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus
SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum,
staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya
korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya para
pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi
penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA
etika profesi adalah prinsip yang mengatur perilaku seseorang atau kelompok dalam
lingkungan bisnis. Dengan adanya etika profesional ini bisa memberikan gambaran tentang
bagaimana seseorang harus bertindak terhadap orang lain dan institusinya dalam lingkungan
tersebut. Pada akhirnya etika profesi ini akan digunakan oleh semua orang di kelompok yang
sama meskipun nilai-nilai mereka mungkin unik bagi sekelompok orang tertentu.
Pengertian lain dari kode etik profesi juga disebutkan dalam UU No 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian yaitu suatu pedoman, tingkah laku, sikap dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari.
Dari dua pengertian ini, bisa disimpulkan bahwa etika profesi lebih umum sedangkan kode
etik menjelaskan hal-hal yang lebih terperinci. Di samping itu, kode etik juga banyak
berhubungan dengan nilai-nilai profesi dan hukum negara di suatu tempat. Umumnya orang
yang melanggar kode etik akan menerima sanksi berupa dikeluarkan dari profesinya, dicabut
izin usahanya hingga diberikan sanksi hukum.
Tujuan etika profesi
Dengan adanya etika profesi akan membuat karyawan bekerja lebih produktif (Sumber:
Pexels)
Merujuk pada makalah yang ditulis Dr. Jitendra Kumar dari Berhampur University, disebutkan
bahwa secara garis besar etika profesi memiliki tiga tujuan utama. Ketiga tujuan etika profesi
tersebut adalah sebagai berikut,