Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Maulidia

NIM : 1802123866

1. Jelaskan mengenai konsep dasar manajemen sumber daya manusia!

KONSEP DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yangmemfokuskan
perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu
organisasi.Manajemen sumber daya manusia (human resources management) berbeda
denganmanajemen personalia (personnel management). Manajemen sumber daya manusia
menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan
baik, jadiMSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang
telahditetapkan. Sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu faktor
produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif, atau manajemen personalia lebihmenekankan pada
sistem dan prosedur.

Secara ringkas pernyataan para pakar di atas pada dasarnya menyatakan MSDM itumerupakan
penggunaan SDM untuk mencapai tujuan organisasi seperti dikemukakan Mondy, Noe and Premeaux
(1999:4), mengemukakan bahwa “Human resources management (HRM) is the utilization of human
resources to achieve organizational objectives”. Definisi tersebut menyatakan Bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah until mencapai tujuan organisasi.

Adapun pemanfaatan SDM tersebut harus didasarkan kepada program dan kebijakanyang diambil
seperti dikemukakan oleh Haris (2000:4) menyatakan bahwa “Human resourcesmanagement as
programs, policies, and practices for managing an organization’s work force”.

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para pakar tersebut di atas dapatdisimpulkan
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan pengelolaansumber daya
manusia yang memusatkan kepada praktek dan kebijakan, serta fungsi-fungsimanajemen untuk
mencapai tujuan organisasi.

B. Sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sejarah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan darimanajemen
pada umumnya. Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati
yang dapat diperlakukan sekehendak kali oleh majikan. Manusia tidakdihargai karena dianggap sebagai
salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin, uangdan sebagainya. Majikan lebih
mementingkan atau memberikan perhatian pada sumber dayaalam dari pada sumber daya manusia. Hal
ini dikarenakan pada masa tersebut manusia masih banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, sehingga penghargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah
tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.Dalam perkembangan selanjutnya
perhatian terhadap faktor manusia sebagai sumberdaya manusia jauh lebih besar. Hal ini disebabkan
oleh 5 faktor yaitu:Perkembangan pengetahuan manajemen yang dipelopori oleh Taylor.Kekurangan
tenaga kerja pada perang dunia I bagi negara-negara yang terlibat peperangan. Kemajuan yang dicapai
serikat-serikat pekerja.Semakin meningkatnya campur tangan pemerintah dalam hubungan antara
majikan dan buruh.Akibat depresi besar tahun 1930.Adanya ke-lima faktor di atas, pada sekitar tahun
1950-an para ahli mengkaji kembali pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan
organisasi.Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius padatahun
1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah
minum, Kesejahteraan pegawai dan sebagainya.

C. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbulmasalah-masalah.
Untuk mengatasi masalah – masalah yang timbul ada beberapa pendekatansesuai dengan periodenya.
Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baruditinjau dari segi waktunya. Namun
sampai sekarang pun masih ada pimpinan perusahaan yangmenggunakan pendekatan lama dalam
mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: (1) Pendekatan Mekanis. (2)
Pendekatan Paternalisme, dan (3) Pendekatan SistemSosial.

1. Pendekatan Mekanis (klasik)

Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan mesin – mesin dan alat – alatelektronika
membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja.Dalam pendekatan mekanis, apabila ada
permasalahan yang berhubungan dengan tenagakerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan
dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah
yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa
tenaga kerja harusdikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka
diusahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimalmungkin
dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatanini cukup dominan
di negara – negara industri barat sampai dengan tahun 1920 – an.

2. Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)

Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju dari para pekerja, yang
menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen /maka pimpinan
perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja.

Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindungterhadap


karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari
bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periodetahun 1930 – an.

3. Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)

Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks.Dengan
kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaanmulai mengarah
pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang
dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan.Setiap ada
permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resikoyang paling kecil,
baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.

D. Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

Dessler (2000) mendefinisikan fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari :(1) Recruitment and
placement-job analysis, (2) Personal planning andrecruiting, (3) Employee testing and selection,
interviewing candidate. (4) Training anddevelopment-training and developing employees, (5) Managing
organizationalrenewal, (6) Appraising performance, managing career and fair treatment..Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi operasionalManajemen sumber daya
manusia meliputi :

1. Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber
daya manusia.Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah
dan jenistenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai
tujuanorganisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi
pekerjaan.Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi
dapatmemperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Aplikasi kegiatanini
adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat,maka tenaga kerja
tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.

2. Pengembangan Tenaga Kerja

Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan–
peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantunganorganisasi untuk menarik
karyawan baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusiadiarahkan untuk merubah Sumber
Daya Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerjayang produktif, serta mampu dan terampil
sehingga menjadi efektif dan efisien dalam mencapaitujuan organisasi.Pengembangan tenaga kerja
dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan latihanyang rutin, promosi dan mutasi. Pendidikan
dan latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalumengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara pengembangan tenaga kerja, karena promosi
merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yanglebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan
karyawan dari satu unit ke unit yang laintanpa merubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan
karyawan mempunyai multiskill.Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan dan
latihan, promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan untuk mempunyai kinerja yang
baiksehingga dalam penilaian prestasi kerja dapat maksimal.

3. Penilaian Prestasi KerjaPenilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pengelolaansumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka dapat diketahui
karyawanyang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada
pemberian kompensasi.
4. Pemberian Kompensasi

Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada parakaryawan.
Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem
kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi
yang akan diterima oleh masing–masing pekerja secara adil.

5. Pemeliharaan Tenaga Kerja

Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomisyang
diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja gunamenghasilkan
prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungandengan pemberian
kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasilkerjanya. Aspek nonekonomis
berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan keamananserta kenyamanan dalam bekerja.
Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadaiakan memperkecil adanya konflik antara
tenaga kerja dengan pemberi kerja.Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu
dikaji antara laintentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan dan
komunikasi yangterjadi dalam organisasi.

6. Pemberhentian

Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber daya manusia. Fungsi
pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari manajer SDM karena telah diatur
olehundang-undang dan mengikat bagi perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian
atauseparation, pemisahan adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi
(perusahaan)yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, pension stay sebab-sebab
lain yang diatur undang-undang.

E. Peran Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia

Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumberdaya, di mana fungsi
perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuaninternal untuk menghadapi
kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber dayasebagaimana disebutkan di atas, adalah
SDM strategis yang memberikan nilai tambah (addedvalue) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Kemampuan SDM ini merupakan competitiveadvantagedari perusahaan. Dengan demikian, dari segi
sumber daya, strategi bisnis adalahmendapatkan added value yang maksimum yang dapat
mengoptimalkan competitiveadvantage. Adanya SDM expertise: manajer strategis (strategic managers)
dan SDM yang handalyang menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan
valueadded perusahaan. Value added adalah SDM strategis yang menjadi bagian dari humancapital
perusahaan.

2. Apa yang anda ketahui mengenai manajemen karir!


Manajemen karir merupakan proses berkelanjutan dalam penyiapan, penerapan, dan pemantauan
rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu seiring dengan sistem karir organisasi. Manajemen
Karir adalah proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik
keahlian dan minat karir mereka dan untuk memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara yang
paling efektif.Manajemen karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara individu dengan
tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya selanjutnya. Manajemen karir adalah
proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan
organisasi untuk merekrut karyawan.

Perusahaan yang berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai sumberdaya
yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan. Kunci penerapan karir adalah
mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku
dan menghambat strukturnya sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, disain karir haruslah logis, linear,
rasional dan terencana serta opurtunistik dan incremental. Selain harus logis, teratur dan bisa diprediksi,
karir juga harus adaptif dan memberikan kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang
memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.
6. Konsultan Bisnis di
Manajemen karir harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit
Peru
tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir
mencakup area kegiatan yang sangat luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk
meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah
untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.

3. Buatlah peta konsep tentang karir anda!

2. Karyawan 5. Kepala Manajer


dibidang SDM

Jenjang Karir
1. Manajer HRD 4. CEO/Directur
Manajemen SDM

3. Buka usaha Wedding


Organizer

Anda mungkin juga menyukai