Anda di halaman 1dari 16

BUNGA RAMPAI

Manajemen
Sumber Daya Manusia & Perilaku Organisasional

Editor :
Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono
Manajemen
Sumber Daya Manusia & Perilaku Organisasional

viii + 200 halaman, 210 x 297 mm


ISBN : 978-602-50710-3-4

Program Studi Magister Manajemen


Cetakan Pertama, Desember 2017

Editor:
Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono

Editor Tata Letak:


Musoli, S.E

Desain Sampul:
Roisul Iksan, S.Kom

Penerbit:
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dengan penuh rasa syukur kelas mata kuliah Manajemen
Sumberdaya Manusia. MM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
angkatan 42 mempersembahkan buku “Bunga Rampai Manajemen
SDM dan Perilaku Organisasional”. Upaya penyusunan buku ini
dilakukan untuk mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan di
perkuliahan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca secara lebih
luas. Penulisan buku juga mengandung konsekuensi untuk membangun
budaya pendidikan yang lebih bermartabat dan berintegritas.
Buku ini terdiri dari 22 artikel yang dimasukkan ke dalam 22 bab
di dalam buku bunga rampai. Tiga artikel ditulis oleh empat orang
dosen Manajemen Sumberdaya Manusia dan Organisasi beserta 19
artikel adalah tugas penyusunan paper kuliah mahasiswa MM yang
berkaitan dengan mata kuliah Manajemen SDM maupun Perilaku
Organisasional. Topik-topik di dalam masing-masing bab adalah kajian
Manajemen SDM dan perilaku organisasional pada beragam isu dan
konteks yang didiskusikan oleh masing-masing mahasiswa.
Sebagai penutup, tiada gading yang tak retak. Tentunya banyak
kekurangan dalam penyusunan buku ini sehingga kritik dan masukan
selalu diperlukan bagi pengembangan studi Manajemen SDM dan
Perilaku organisasional ke depan. Hal-hal yang besar tentunya berawal
dari yang sederhana. Semoga tulisan-tulisan dalam buku ini menjadi
ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan organisasi hari ini dan esok.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 18 November 2017

Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono


Guru Besar Ilmu Manajemen SDM
iii
Daftar Isi

Sub Cover
Kata Pengantar ............................................................................. iii
Daftar Isi ...................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................. vii
Daftar Tabel ................................................................................ viii

Urgensi Studi Perilaku Organisasional Positif Bagi Mahasiswa


Sekolah Bisnis
Heru Kunianto Tjahjono ................................................................. 1

Corporate Social Responsibility: Tinjauan Strategis Dari Sudut


Pandang Internal Stakeholders
Sri Handari Wahyuningsih ............................................................. 11

Sumber Daya Manusia dan Keberhasilan Adopsi Sistem


informasi
Fauziyah ..................................................................................... 22

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja


Agung Satiya Putrajati ................................................................. 33

Manajemen Pengetahuan: Transfer Pengetahuan dan Strategi


Manajemen Pengetahuan
Amelia Puspa Tamara ................................................................... 42

iv
Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Modal Perusahaan
Andi Syaputra ............................................................................. 49

Manajemen Sumber Daya Manusia Global


Billy Andrian ................................................................................. 57

Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi)


Fatikha Rizdiana Dewi .................................................................. 65

Analisis Terhadap Pengaruh Budaya Organisasi Pada Kepuasan


Kinerja Karyawan
Imelda ......................................................................................... 72

Etika Dan Privasi Karyawan


Lalu Supardin .............................................................................. 86

Pelatihan dan Pengembangan


Linggar Saputri ........................................................................... 93

Etika Dalam Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia


Musoli.........................................................................................102

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Berpindah


(Turnover Intention) Karyawan Pada Perusahaan Jasa
Nurni Arrina Lestari .....................................................................113

Kompensasi Eksekutif
Rina Eka Widjayanti .....................................................................125

v
Optimalisasi Job Desain Didalam Socio-Technical Systems
(STS)
Roisul Iksan ................................................................................133

Mengelola Sumber Daya Manusia Global


Roro Agung Prihatini ................................................................... 143

Manajemen Kinerja dan Feedback


Septylyta Rahmita Putri. ..............................................................149

Sekelumit Tentang Pensiun


Siti Abdillah Nurhidayah ...............................................................161

Staffing
Suwarna Dianto...........................................................................170

Sistem Baru dan Kesuksesan Job Design


Tria Ratnasari .............................................................................181

Peningkatan Kualitas SDM Untuk Menghadapi Daya Saing


Global
Uci Mariantika. ............................................................................189

Hubungan Kerja
Yessi Novita Parimulya .................................................................195

vi
Daftar Gambar

Gambar. 1 Metode Perkembangan Teori Etika ...............................105


Gambar. 2 Teori hierarki kebutuhan; Abraham Maslow ..................135

vii
Daftar Tabel

Tabel 1. Aktivitas MSDM menurut para ahli .................................... 54


Tabel 2. Metode Job Design. ........................................................186

viii
86

Etika Dan Privasi Karyawan

Lalu Supardin

PENDAHULUAN

S
umber daya manusia merupakan tolak ukur yang sangat kuat dalam
suatu perusahan, sumber daya manusia sebagai aset vital yang
menentukan besar kecilnya perusahan.Berdirinya suatu perusahan
bukan hanya menciptakan banyaknya karyawan atau sumber daya manusia
namun dalam mengasilkan perusahan yang mempunyai mutu dan kualitas
yang terbaik atau menjadi suatu unggulan membutuhkan karyawan yang
mempuanyai kapasitas atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing.

Dalam perusahan memang Kepentingan lainnya dalam arti


menghadirkan para karyawan yang pengelolaan bisnis yang bukan hanya
memiliki kemampuan khusus, tetapi mengejar keuntungan semata namun
dengan hanya mengandalkan juga pengelolaan yang penuh
kemampuan saja tidak akan amanah, transparan dan akuntabel.
meciptakan suatu perusahan yang Untuk mendapatkan
memiliki nilai-nilai kesopanan atau kepercayaan dari para pelanggan,
etika. Sehingga mendapatkan respon pemasok atau masyarakat harus
dari kalangan konsumen atau klien memiliki hal tersebut agar dapat
dala tata pengelolaan perusahan. mengembangkan dan kelangsungan
Perusahaan harus menyadari arti usaha peruhasahaan. Hilangnya
pentingnya implementasi Tata Kelola kepercayaan para pelanggan atau
Perusahaan (Good Corporate masyarakat dapat menyebabkan
Governance) sebagai salah satu alat Perusahaan kehilangan peluang
untuk meningkatkan nilai, bisnis, yang pada gilirannya dapat
perkembangan usaha, meningkatkan mengancam kelangsungan usaha
daya saing, dan pertumbuhan bisnis Perusahaan.Kredibilitas Perusahaan
jangka panjang secara dan kepercayaan sangat erat
berkesinambungan tidak hanya bagi
kaitannya dengan perilaku
Pemegang Saham (Shareholders) Perusahaan dalam berinteraksi
namun juga segenap Pemangku
87

dengan para pemangku kepentingan. yang boleh dan tidak, atau mana
Pengelolaan Perusahaan selain harus tindakan yang terpuji dan
mengikuti peraturan dan tercela.Sebagai contoh: anak-anak
perundangan yang berlaku juga harus diminta berlaku sopan terhadap orang
menjunjung tinggi norma dan nilai tua, menghormati guru, atau tidak
etika. Kesadaran untuk menjalankan menyakiti teman-temannya. Pada
etika yang baik akan meningkatkan saat anak-anak telah dewasa, dia akan
dan memperkuat citra positif mempelajari berbagai peraturan yang
Perusahaan. Sehinggah untuk berlaku di masyarakat dan
mendapatkan hasil yang baik diharapkan untuk diikuti. Peraturan-
perusahan harus melalukan atau peraturan tingkah laku ini adalah
menentukan aturan atau norma- perilaku moral yang diharapkan
norma dalam hal budaya kerja atau dimiliki setiap individu.
visi misi. Dalam perusahan Kata Etika berasal dari bahasa
Karyawan merupakan posisi yang Yunani Ethos, yang berarti karakter.
rentan untuk dieksploitasi oleh Etika adalah kepercayaan, standar,
pemimpin atau atasan dari atau pemikiran yang mengisi suatu
perusahaan, oleh karena itu perlu individu, kelompok atau masyarakat.
batasan moral yang Semua individu bertanggung jawab
dapat melindungi karyawan dari kepada masyarakat atas prilaku
penyalahgunaan posisi dalam mereka. Masyarakat dapat berupa
perusahaan ini. Batasan moral suatu kota, negara atau profesi.
tersebut adalah hak-hak karyawan. Tindakan kita juga diarahkan oleh
etika.
A. Perilaku Moral , Etika dan Sedangkan hukum adalah
Hukum peraturan prilaku formal yang
dipaksakan oleh otoritas berdaulat,
Dalam suatu masyarakat yang
seperti pemerintah kepada rakyat
memiliki kesadaran sosial, tentunya
atau warga negaranya. Hingga kini
setiap orang diharapkan dapat
sangat sedikit hukum yg mengatur
melakukan apa yang bear secara
penggunaan komputer. Hal ini karena
moral, etis dan mengikuti ketntuan
komputer merupakan penemuan baru
hukum yang berlaku.
dan sistem hukum kesulitan
Moraladalah tradisi keper mengikutinya.
cayaan mengenai perilaku benar
dan salah. Moral dipelajari setiap
orang sejak kecil sewaktu yang B. Hak Atas Privasi
bersangkutan masih anak-anak. Sejak Hak seseorang untuk
kecil, anak-anak sudah diperkenalkan menentukan jenis dan tingkat
perilaku moral untuk membedakan informasi yang diungkapkan
mana yang baik dan buruk, mana mengenai dirinya.Privasi sendiri
88

terbagi menjadi dua jenis, aktivitas apa saja yang dilakukan oleh
yaitu:Psikologis dan Fisikal. pegawainya pada saat di waktu kerja.
Pertama, Psikologis ini biasanya Privasi dalam tempat kerja,
menyangkut ide, perasaan, salah satunya adalah memonitor
pemikiran. Kedua, Fisikal adalah email bawahan yang dilakukan oleh
sarana yang melindungi privasi atasan. Melalui monitoring email
psikologis. pegawai, maka perusahaan dapat
Privasi adalah keadaan dengan mudah mengetahui apakah
dimana orang merasa aman dalam pegawainya memang benar-benar
melakukan kehidupan personalnya, bekerja atau malah melakukan hal
di dalam rumahnya, pekerjaannya, lainnya yang di luar pekerjaan pada
dan lain-lain. Perkembangan saat jam kerja.
Teknologi Informasi yang begitu Harus diingat bahwa isi email
pesat menyebabkan hampir semua seorang pegawai tentu saja tidak
kegiatan manusia tidak bisa terlepas melulu tentang pekerjaan tetapi juga
dari teknologi telah menyebabkan hal lainnya yang mungkin bersifat
hilangnya privasi pada saat ini. pribadi dan tidak layak untuk
Keberadaan teknologi telah diketahui oleh orang lain. Kondisi ini
memudahkan kita untuk mengetahui yang akhirnya menjadi permasalahan
keadaan orang lain dengan cepat dan sehingga harus ada sebuah solusi
mudah. Hal seperti ini yang untuk melindungi hak privasi orang
seringkali diabaikan dan setelah lain di tempat kerja dalam
disadari dampaknya bisa saja menggunakan teknologi informasi.
merugikan orang lain sehingga telah
menimbulkan kekhawatirkan bagi
para pengguna teknologi informasi C. Uraian Kasus: Pelanggaran
itu sendiri. Orang lain bisa saja Privasi di Tempat kerja
mengakses dengan mudah suatu Ketika kita telah bekerja di
keadaan kita yang bersifat pribadi suatu perusahaan, secara tidak
dan sebenarnya tidak pantas untuk langsung, hak privasi tersebut akan
diketahui oleh orang lain. Salah satu terampas atau setidaknya berkurang.
masalah privasi yang saat ini sedang Misalnya, saat seseorang dalam suatu
serius diperdebatkan adalah masalah perusahaan mengirimkan surat
privasi pada tempat kerja. Sebuah elektronik ke orang lain, tentu ia
perusahaan yang diwakili oleh atasan merasa surat tersebut hanya terkirim
tentu saja memiliki hak untuk ke orang yang dimaksud. Pada
mengawasi kegiatan para kenyataannya, surat tersebut
pegawainya pada saat sedang mungkin tidak hanya ‘sampai’ di
bekerja. Dengan memanfaatkan tangan penerima yang dimaksud.
teknologi informasi, seorang atasan Perusahaan memiliki perangkat lunak
dapat dengan mudah mengetahui dan perangkat keras tertentu yang
89

memungkinkan perusahaan untuk kerja. Aktivitas yang biasanya


me-review setiap surat elektronik diawasi adalah pemanfaatan internet
yang dikirim pekerjanya. Menurut oleh pegawai dengan salah satunya
mereka, pengecekan surat elektronik adalah fasilitas email sebagai
yang dikirim adalah tindakan yang pengganti surat-menyurat.
sah dengan dalih sebagai quality Pegawai mungkin memiliki
control. hak untuk menyampaikan keberatan
Isu ini terjadi pada kasus mereka kepada perusahaan atas
seorang dokter yang bekerja di rumah terjadinya pengawasan perusahaan
sakit pemerintah di Amerika. terhadap aktivitas yang dilakukan
Administrator rumah sakit tempat pegawai. Tetapi perlu diingat bahwa
Ortega, nama dokter tersebut, bekerja perusahaan juga memiliki hak untuk
‘mengkhawatirkan’ manajemen memastikan pegawainya memang
Ortega dalam menjalankan program benar-benar bekerja pada saat berada
psikiatriknya. Lantas, mereka di kantor ketika jam kerja sedang
membuat Ortega keluar dan berlangsung.
menyelediki isi ruangannya. Hal ini dikatakan sebagai
Administrator mengambil beberapa suatu quality control para pegawai
barang yang kemudian ditunjukkan oleh perusahaan. Pada kasus ini
dalam hearing yang berakhir pada kedua pihak yaitu pegawai dan
pemecatan Ortega.Pengadilan perusahaan sama-sama memiliki hak
berusaha menjadi penengah antara yang memang merupakan sangat
kaum pekerja yang menuntut privasi penting bagi keduanya. Harus diingat
dan perusahaan yang ingin pula kalau pegawai dan perusahaan
melakukan quality control. Dalam merupakan bagian yang tidak
kasus ini, pengadilan menekankan terpisahkan dalam lingkup
bahwa tujuan pencarian harus masuk lingkungan kerja. Sehingga
akal (reasonable). Pengadilan pemisahan kedua pihak ini dinilai
menyatakan mereka memahami sulit atau bahkan terkesan mustahil.
kebutuhan privasi Ortega di tempat
kerjanya. Solusi yang ditawarkan untuk
permasalahan ini adalah harus
adanya kesepahaman antara
D. Solusi Dari Permasalan Privasi perusahaan dan pegawai. Di awal
pertama kali pegawai masuk kerja,
Masalah privasi karyawan
perusahaan harus memberitahukan
dalam tempat kerja kini semakin
segala peraturan dan salah satunya
terampas atau setidaknya berkurang.
adalah masalah privasi ini. Pegawai
Pemanfaatan teknologi informasi di
tempat kerja dimanfaatkan diminta untuk memanfaatkan internet
hanya untuk hal tentang pekerjaan
perusahaan untuk mengawasi
saja selama ia berada di kantor pada
aktivitas pegawainya pada saat jam
jam kerja.
90

E. Pada umunya, ada beberapa hal hal yang ditemukan dari hasil
yang diawasi oleh perusahaan, pengawasan tersebut.
yaitu: Solusi lain untuk menghindari
• Penggunaan komputer oleh terganggunya privasi pegawai adalah
pegawai dilakukan pemblokiran oleh
• Pemanfaatan internet perusahaan terhadap beberapa
• Email website yang dinilai tidak ada
• Website yang diakses kaitannya dengan pekerjaan dan
Antara pegawai dan tergolong sebagai hal pribadi.
perusahaan harus memiliki Perusahaan memblokir beberapa
kesepakatan bersama tentang apa saja website sehingga pegawai tidak bisa
yang boleh dan yang tidak boleh mengakses website tersebut.
dilakukan. Perusahaan tidak bisa Misalnya saja website
dengan mudah membatasi aktivitas jejaring sosial (Facebook, Twitter,
pegawai karena dikhawatirkan malah etc) yang lebih bersifat pribadi dan
akan menurunkan kinerja pegawai bisa mengakibatkan penurunan
dan keluwesan pegawai dalam kinerja pegawai di kantor. Website
menyelesaikan pekerjaan. semacam ini sebaiknya diblokir oleh
Perusahaan harus selalu perusahaan agar pegawai bisa lebih
memperingati pegawai bahwa setiap fokus dalam bekerja. Kenyataan pada
aktivitasnya selalu diawasi sehingga saat ini situs jejaring sosial memang
pegawai berhati-hati dalam disinyalir lebih banyak merugikan
memanfaatkan teknologi informasi di daripada menguntungkan bagi para
kantor dan bisa fokus sepenuhnya pekerja.Pegawai bisa juga melakukan
dalam pekerjaan. Kegiatan sebuah langkah cerdas agar
pengawasan ini sebenarnya privasinya dalam email tidak
dilakukan untuk menanamkan sikap terganggu. Seorang pegawai
disiplin dalam bekerja bagi setiap membuat account email lebih dari
pegawai.Isi email pegawai tentu saja satu, sebuah email khusus untuk
tidak melulu tentang urusan bekerja dan email lainnya untuk hal
pekerjaan. Perusahaan harus pribadi. Pegawai tidak pernah
memaklumi hal ini selama jumlahnya membuka email pribadinya di kantor
tidak sebanyak dengan email yang untuk menghindari pengawasan
ditulis untuk bekerja. Perusahaan email oleh perusahaan.Dengan cara
harus menjamin kepada pegawai ini informasi pribadi dalam email kita
bahwa masalah pribadi pegawai yang tidak akan diketahui perusahaan
ada pada email tidak akan disebarkan karena terpisah dengan email untuk
oleh perusahaan. Harus ada sikap bekerja. Sekiranya pemikiran cerdas
profesionalisme antara perusahaan dan kreatif memang akan selalu
dan pegawai dalam melakukan muncul di saat kita mengalami
pengawasan dan menyikapi segala keterbatasan. Solusi ini dinilai sangat
91

tepat untuk memastikan hak privasi telalu ketat malah akan menurunkan
kita di tempat kerja.Pegawai harus kinerja pegawai dalam
selalu ingat bahwa setiap aktivitasnya menyelesaikan pekerjaannya.
di kantor selalu diawasi oleh Pegawai menjadi ragu untuk berbuat
perusahaan, sehingga harus selalu sesuatu karena takut salah. Harus ada
berhati-hati dalam berperilaku. jaminan bahwa perusahaan tidak
Pegawai harus belajar untuk akan menyebarkan informasi pribadi
profesional dengan memisahkan pegawai yang didapatkan dari
antara pekerjaan dan kehidupan aktivitas pengawasan.Kecerdasan
pribadi. Fokus yang lebih dalam dari pegawai untuk menghindari
bekerja juga akan memudahkan kebocoran informasi pribadinya
pegawai untuk menyelesaikan dalam email dapat diakali dengan
pekerjaan. membuat account email lebih dari
satu. Sebisa mungkin pegawai
melakukan berbagai cara agar
F. Kesimpulan privasinya tidak diketahui oleh pihak
Pemanfaatan teknologi manapun karena akan merugikan
informasi dalam berbagai bidang dirinya sendiri.
dinilai telah merampas hak privasi Pegawai harus sadar kalau
seseorang. Salah satunya adalah hak segala aktivitasnya selalu diawasi
privasi di tempat kerja. Pada oleh perusahaan sehingga selalu
lingkungan pekerjaan tentu ada berhati-hati dalam bersikap dan
kondisi saling mengikat satu sama berperilaku di kantor. Perusahaan
lain antara perusahaan dan pegawai menuntut sikap profesional dari
yang tidak dapat dipisahkan.Di saat pegawai untuk selalu fokus dalam
pegawai menuntut hak privasi, menyelesaikan pekerjaan di kantor
perusahaan juga menuntut hak dan tidak terganggua atas masalah
pengawasan untuk memastikan lainnya.
pegawainya telah bekerja dengan
Perusahaan dan pegawai
baik. Sikap profesional antara
harus bijaksana dalam bersikap dan
perusahaan dan pegawai harus selalu
memanfaatkan teknologi informasi.
dijunjung tinggi. Harus disadari
Perusahaan harus menghargai privasi
pemanfaatan teknologi informasi
pegawainya karena perusahaan pun
hanya sebagai alat untuk membantu
pasti memiliki informasi pribadi yang
saja dan bukan alat untuk mampu
tidak diinginkan untuk diketahui oleh
dengan bebas bertindak
orang banyak sehingga ada sikap
sembarangan.
saling pengertian mengingat masing-
Dalam pengawasan yang masing pihak juga memiliki
dilakukan oleh perusahaan harus ada kekurangan.
kesepakatan dan sosialisasi yang adil
Pegawai harus berhati-hati
bagi kedua pihak. Pembatasan yang
karena walaupun mungkin
92

perusahaan menjamin privasi Daftar Pustaka


pegawainya, dikhawatirkan ada
pihak ketiga yang bisa saja akan
membuat kesalah pahaman antara Alwi, S., (2000), Manajemen
pegawai dan perusahaan yang Sumberdaya Manusia.
menyebabkan terganggunya kegiatan Yogyakarta:BPFE Universitas
pekerjaan akibat penyalahgunaan Islam Indonesia
wewenang pengawasan aktivitas Mello, J.A., (2015), Strategic Human
pegawai. Selalu berhati-hati dalam Resource Management. Fourth
memanfaatkan teknologi informasi Edition. Cengage Learning.
karena kesalahan sedikit saja akan
merugikan orang lain terlebih lagi http://laws.findlaw.com/us/480/709.
diri sendiri. Pintar dalam teknologi html. Diakses 11 Januari 2017.
informasi tidak sebatas hanya bisa http://www.waena.org/index.php?op
menggunakannya saja tetapi juga tion=com_content&task=view
bijaksana untuk memnfaatkan &id=792&Itemid=41. Diakses
teknologi informasi hanya untuk 12 Januari 2017.
kegiatan yang bermanfaat tanpa ada
pihak yang dirugikan. http://www.oyez.org/cases/1986
_85_530.htm. Diakses 12
Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai