PENDAHULUAN:
Materi pada perkuliahan ke satu ini diarahkan Mahasiswa mampu
menjelaskan dan mengaplikasikan secara kritis dan objektif latar belakang dan
tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Meyakini
nilai –nilai Pancasila sebagai orientasi Pendidikan Kewarganegaran agar menjadi
pedoman berkarya lulusan Perguruan Tinggi.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Secara umum, materi ini akan memberikan bekal kemampuan bagi
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan secara kritis dan objektif latar
belakang dan tujuan pembelajaran PKn di Perguruan Tinggi. Meyakini nilai –nilai
Pancasila sebagai orientasi PKn agar menjadi pedoman berkarya lulusan Perguruan
Tinggi.
Situasi lain yang saat ini muncul yaitu melemahnya komitmen masyarakat
terhadap nilai-nilai dasar yang telah lama menjadi prinsip dan bahkan sebagai
pandangan hidup, mengakibatkan sistem filosofi bangsa Indonesia menjadi rapuh.
Ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal, berupa pengaruh globalisasi yang di semangati liberalisme mendorong
lahirnya sistem kapitalisme di bidang ekonomi dan demokrasi liberal di bidang politik.
Dalam praktiknya sistem kapitalisme dan demokrasi liberal yang disponsori oleh
negara-negara maju seperti Amerika, mampu menggeser tatanan dunia lama yang
lokal regional menjadi tatanan dunia baru yang bersifat global mondial.
Bahkan mampu menyusup dan mempengaruhi tatanan nilai kehidupan
internal setiap bangsa di dunia. Tarik ulur yang memicu ketegangan saat ini sedang
terjadi dalam internal setiap bangsa, antara keinginan untuk mempertahankan
sistem nilai sendiri yang menjadi identitas bangsa, dengan adanya kekuatan nilai-
nilai asing yang telah dikemas melalui teknologinya (Iriyanto Widisuseno, 2004: 4).
Sejauh mana kekuatan setiap bangsa termasuk bangsa Indonesia untuk
mengadaptasi nilai-nilai asing tersebut.
Seperti nampak pada sebagian masyarakat dan bahkan para elit yang sudah
semakin melupakan peran nilai-nilai dasar yang wujud kristalisasinya berupa
Pancasila dalam perbincangan lingkup ketatanegaraan atau bahkan kehidupan
sehari-hari. Pancasila sudah semakin tergeser dari perannya dalam praktik
ketatanegaraan dan produk kebijakan-kebijakan pembangunan.
Kelima dasar nilai tersebut sebagai pedoman dan sumber orientasi dalam
penyusunan dan pengembangan substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi.
Asshiddiqie, Jimly. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Franz Magnis Suseno. 1997. Mencari Sosok Demokrasi: Sebuah Telaah Filosofis.
Jakarta: Gramedia.
Koento Wibisono, 2006, Revitalisasi dan Reorientasi MPK, Makalah Simnas III
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara, 2005,
Pedoman
Umum Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara, PT. Cipta
Prima Budaya, Jakarta
Oetojo Usman dan Alfian, 1991. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dalam
Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Berbegara,
Jakarta : BP-7 Pusat
Padmo Wahyono. “Demokrasi Politik Indonesia“ dalam Rusli Karim & Fausi
Rizal. 1991. Dinamika Budaya dan Politik dalam Pembangunan. Jakarta:
Sekretariat Negara RI, Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, Jakarta, Sekretariat
Negara Republik Indonesia.
http://www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-
Kewarganegaraan.pdf