Anda di halaman 1dari 9

PENILAIAN INTERNAL

A. Identifikasi Lingkungan Internal


Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan
menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal merupakan proses
pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan
pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam
perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan sumberdaya
manusia.
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti mengetahui dan
mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai bagian integral dari keseluruhan
upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas yang mudah. Upaya tersebut bahkan
mengandung banyak tantangan yang harus dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan
strategi selalu diwarnai oleh berbagai hal, antara lain:
a. Penilaian yang bersifat subyektif
b. Perhitungan-perhitungan yang tidak selalu dapat dikualifikasikan
c. Kenyataan bahwa kegiatan organisasi selalu bergerak dalam kondisi dinamis yang
pada dirinya mengandung ketidakpastian (uncertainity)
d. Adanya

faktor-faktor

yang

berada

di

luar

kemampuan

organisasi

untuk

mengendalikannya, meskipun para perumus strategi selalu saja dapat memanfaatkan


analisis yang obyektif, rasional dan sudah baku.
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat digunakan
adalah analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan pasti faktor-faktor
internal yang menjadi kekuatan organisasi yang dapat mencakup saluran distribusi yang
handal, posisi kas organisasi, lokasi yang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan
teknologi yang canggih tetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang
digunakan. Akan tetapi, tidak kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai
kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri organisasi tersebut.

Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai peluang yang
seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktor-faktor pendukung dan
mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif sehingga organisasi memiliki
keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan. Kemampuan memanfaatkan peluang
mempunyai arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan
yang tajam. Bahkan dapat dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada
dirinya akan menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat
dari kelemahan lawannya.
Harus diakui bahwa analisis internal tidak selalu dapat dilakukan secara sistematis,
karena faktor-faktor yang telah disinggung sebelumnya. Meskipun demikian, analisis internal
telah diakui secara umum sebagai unsur kritikal dalam perumusan dan penentuan strategi.
Artinya, para perumus strategi jangan sampai terpukau oleh pendekatan yang sifatnya intuitif.
Dengan kata lain, meskipun faktor subyektifitas tidak dapat dihilangkan sama sekali,
hendaknya akal sehat, daya kognitif, obyektivitas dan instrumen yang ilmiah serta baku
hendaknya lebih banyak berperan (Siagian, 1998).
Dengan demikian, organisasi dapat menentukan secara tepat langkah-langkah strategis
apa yang akan diambil di masa yang akan datang. Hal-hal yang telah disebutkan di atas
menunjukkan betapa pentingnya penilaian kondisi internal organisasi secara mendalam dan
sistematis yang dilakukan dalam rangka perumusan dan penetapan strategi organisasi secara
berhasil. Pengalaman berbagai organisasi, terlepas dari layanan yang dihasilkan, proses
organisasional yang berjalan, besarnya organisasi, cakupan luasan organisasi, dan jenis
teknologi yang diterapkan, mendukung pendapat tersebut (Siagian, 1998).
B. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai
tujuannya (Amirullah, 2005). Sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari
beberapa elemen utama, meliputi:
a. Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang yang harus
disediakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi seperti membeli bahan baku dan
alat-alat yang dibutuhkan, serta membiayai gaji tenaga kerja.

b. Sumber daya manusia berkerja sama melakukan proses kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan.
c. Sumber daya material merupakan faktor produksi yang diperlukan dalam
melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan produk untuk dijual,
terdiri dari bahan mentah, setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
d. Metode atau manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian untuk mencapai tujuan perusahaan.
e. Sumber daya mesin merupakan satu elemen tambahan yang biasanya dihubungkan
dengan penggunaan teknologi dalam menciptakan efisiensi kerja.
C. Proses Analisis Dan Diagnosis Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan.
Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal menurut David (2004) merupakan
kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi manajemen. Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk
menemukan aspek-aspek

internal/variabel internal perusahaan yang

diperlukan dalam

menghadapi lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang
kuat atau lemah.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu
diantaranya:
a.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau


bentuk formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat diarahkan
dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan.
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orangorang di dalam perusahaan tersebut.

c.

Sumber daya Perusahaan

Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya
produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukkan adanya penggunaan
waktu dari para penentu strategi untuk memeriksa dan mengidentifikasi faktor-faktor
keuntungan strategi perusahaan dalam rangka menentukan kekuatan dan kelemahan
perusahaan sehingga penentu strategi dapat memanfaatkan dan mengelolanya secara efektif
dan efisien.
Mengidentifikasi variabel internal merupakan alat untuk menentukan bagian-bagian
internal yg diperlukan di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Menemukan variabel yg perlu dianalisis perlu pengkajian untuk hal tersebut. Dan Hasil
kajian berupa informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan atau Strategic
Advantages Profiles dari perusahaan
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis PIMS ,
Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
a.

Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)


Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan faktor-faktor
strategi utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan. Karakteristik yang mencakup
dalam analisis ini adalah:

Biaya langsung per unit yang tinggi,


Pangsa pasar yang tinggi,
Intensitas investasi yang rendah,
Kualitas pasar yang tinggi,
Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi

Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:

Intensitas investasi
Pangsa pasar

Pertumbuhan pasar
Daur kehudupan produk
Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan

b. Metode Analisis Rantai Nilai


Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat dan
luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi. Menurut Porter,
setiap organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang diciptakan untuk merancang,
menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produknya. Analisis
rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus
dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan
produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi
berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap
dipakai oleh konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang
terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :

Operasi organisasi,
Menyediakan logistic bahan baku,
Melayani pelanggan
Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan

kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan
mentah sampai aktivitas layanan konsumen.

c. Metode Analisis Fungsional


H. I. Ansof menganjurkan bahwa keahlian dan sumber daya juga dapat
diorganisir ke dalam profil kompetensi berdasarkan tipe fungsi bisnis yang
meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya
manusia, fungsi riset dan pengembangan dan fungsi terkait lainnya. Beberapa hal

yang membuat analisis dengan Pendekatan Fungsional menjadi tidak seimbang


disebabkan oleh :

Jenis bisnis / industri

Segmentasi pasar dan pasar sasaran

Tahap daur kehidupan produk dan industri

Posisi perusahaan di pasar

D. Penentuan Kekuatan Dan Kelemahan Perusahaan


Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi berbagai
variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan perusahaan.
Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam membangun secara bertahap
kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan
gambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis intern lain yang dapat
dilakukan yaitu: analisis value chain dan biaya strategis, analisis penilaian kekuatan
persaingan dan analisis 7 S framework yang mencakup structure, strategy, staff,
management style, system dan procedures, skills dan shared values.
a. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian
atau kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang
paling kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi
keunggulan pasar (market advantage). Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu
kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan
keterbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan.
Core Competencies merupakan suatu perusahaan dianggap kompeten jika
perusahaan mampu melakukan usahanya dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaing.
Jika pesaing tidak mempunyai kemampuan yang sama, akan butuh waktu dan biaya mahal
bagi pesaing untuk menandingi kemampuan perusahaan. Jadi,

core competence

merupakan asset yang bermanfaat dan menjadi penyangga utama keberhsilan perusahaan.

E. Sintesis Faktor-Faktor Strategis Internal IFAS ( Internal Factors Analysis


Summary )
Identifikasi IFAS dilakukan dengan melihat kondisi internal perusahaan. Identifikasi
IFAS dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap organisasi dengan perangkat
bernama Organizational Capability Profile (OCP). Terdapat lima variabel yang dianalisis
pada OCP yaitu:

Financial Capability

Profile Marketing Capability

Profile Operations Capability

Factors Personnel Capability

Factors General Management Capability

Contoh Tabel IFAS


FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL

BOBOT

RATING BOBOT X RATING

Kualitas SDM yang tinggi

0.2

0.8

Harga yang relatif kompetitif

0.2

0.6

Proses produksi yang menggunakan Hi-Tech

0.1

0.2

Struktur organisasi yang baik

0.1

0.1

Brand awareness yang masih lemah

0.05

0.1

Jalur distribusi yang belum luas

0.05

0.15

Keadaan finansial perusahaan yang belum stabil

0.1

0.2

Jalur komunikasi belum baik

0.2

0.2

TOTAL

Kekuatan

Kelemahan

Cara untuk menentukan faktor strategi Internal dan membuat tabel IFAS adalah
sebagai berikut:

Susun dalam kolom pertama hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi.

Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00).

Hitung

rating

dalam

kolom

ketiga

untuk

masing-masing

faktor

dengan

memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Kalikan bobot pada kolom kedua dengan rating dalam kolom ketiga, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom keempat. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor).

Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk memperoleh total skor
pembobotan

bagi

perusahaan

yang

bersangkutan.

Tujuannya

membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan yang sejenis.

Daftar Pustaka
http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/analisis-intern/

adalah untuk

http://ndacinting.blogspot.com/2010/04/matriks-ifas-dan-efas.html
http://doktorrudy.wordpress.com/2010/10/21/tabel-efas-ifas/
https://www.academia.edu/7606106/Pertemuan_5

Anda mungkin juga menyukai