pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan hukum (level II) dan etika (level
III). Dengan pertanggung jawaban ini perusahaan bisa menghindari gugatan
masyarakat, memperkuat reputasi dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.
Dalam pertanggungjawaban perusahaan, beberapa hal yang mempengaruhinya
meliputi globalisasi, kemampuan perusahaan global yang seharusnya melakukan
aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dilakukan oleh pemerintah setempat, tekanan
dari aktivis-aktivis sosial, meningkatnya perubahan lingkungan yang semakin
dinamis serta meningkatnya sanksi di pasar modal yang memberikan hukuman
bagi perusahaan yang beroperasi tidak sesuai dengan standar etika. Peningkatan
tersebut mendorong CSR menjadi hal penting dalam perusahaan saat ini.
GCG merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Terdapat lima
prinsip GCG yang dijadikan pedoman bagi para pelaku bisnis, yaitu Transparency,
Accountability, Responsibility, Indepandency dan Fairness. CSR berkaitan erat
dengan prinsip Responsibility. Perusahaan tersebut tidak hanya mementingkan
kelangsungan perusahaan pada kepentingan pemegang saham (shareholders)
tetapi dengan penerapan prinsip GCG yaitu responsibility, perusahaan juga harus
memperhatikan kepentingan stakeholders. Kebijakan CSR memberikan manfaat
kepada tidak hanya perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan.
Corporate responsibilities ada dua. Pertama, yang sifatnya ke dalam atau internal.
Kedua, yang sifatnya mengatur keluar atau eksternal. Kalau internal menyangkut
transparansi, sehingga ada yang namanya Good Corporate Governance. Di
kalangan
perusahaan
publik
diukur
dengan
keterbukaan
informasi
ekonomis berupa perolehan profit, tapi juga ukuran kepedulian sosial dan
pelestarian lingkungan. Disebut triple karena konsep ini memasukkan tiga ukuran
kinerja sekaligus: economic, environmental, social (EES) atau istilahnya 3P:
People-Planet-Profit. Tujuannya jelas, perusahaan tak hanya menjadi economic
4
animal, tapi juga entitas yang bertanggung jawab secara sosial terhadap
lingkungannya.
Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan
bisnis dari sharholders-focused ke stakeholders-focused. Dari fokus kepada
perolehan laba secara membabi buta menjadi perhatian pada kepentingan pihakpihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung
dengan perusahaan. Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin siknifikan
sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari lingkungan.
D. HUBUNGAN CSR DENGAN CGC
GCG merupakan suatu sistem, dan seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam arti sempit
hubungan antara pemegang saham dan dewan komisaris serta dewan direksi demi
tercapainya tujuan korporasi. Dalam arti luas mengatur hubungan seluruh
kepentingan stakeholders dapat dipenuhi secara proporsional. GCG dimaksud
untuk mengatur hubungan-hubungan tersebut dan mencegah terjadinya kesalahankesalahan signifikan dalam strategi korporasi. GCG juga untuk memastikan
bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Timbulnya kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance
itu tidak terlepas dari tuntutan perekonomian modern yang mengharuskan setiap
perusahaan dikelola secara baik dan bertanggung jawab dengan mengetahui hak
dan kewajibannya masing-masing, meliputi pemegang saham, direksi, dewan
komisaris serta pihak-pihak lain.
Aktivitas ekonomi yang dijalankan perusahaan sebagaimana prinsip etika
bisnis diharapkan bermanfaat tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga
bagi masyarakat. Penerapan etika bisnis tersebut merupakan wujud kepedulian
dan tanggung jawab sosial-moral suatu institusi bisnis dan para pelaku dunia
usaha terhadap masyarakat dan lingkungannya. Menerapkan Penerapan tanggung
jawab perusahaan terhadap lingkungan (Corporate Social Responsibility CSR)
secara benar berarti juga memenuhi prinsip responsibilitas yang diusung GCG.
Penerapan CSR secara konsisten merupakan bagian dari upaya memaksimalkan
nilai perusahaan. CSR merupakan komitmen perusahaan berperilaku etis dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap
mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya,
5
komunitas lokal dan masyarakat luas. Jadi, GCG adalah salah satu implementasi
GCG di perusahaan adalah penerapan corporate social responsibility (CSR).
E. KLASIFIKASI ASPEK PENDORONG CSR
Pelaksanaan tanggumg jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh suatu
perusahaan
menuntut
diperlakukan
oleh
suatu
perusahaan
menuntut
tersebut
yang
bertanggung
jawab
melakukan
analisis
secara
6
yang tidak baik dalam pengelolaan perusahaan tersebut, serta bisa mengakibatkan
menurunnya harga saham di pasar.
Sama halnya dengan investor institusional, investor asing dan kreditor pun
memiliki penilaian tersendiri dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan yang akan diberi pinjaman. Terutama bagi kreditor, perusahaan yang
tidak memenuhi kualifikasi atas kerberlangsungan usaha jangka panjang maka
perusahaan tersebut akan rentan terhadap penyelewengan terhadap aturan
tanggung
jawab
sosial
dan
lingkungan
yang
akan
berdampak
pada
DAFTAR PUSTAKA
Kim, K.A., Nofsinger, J.R., & Mohr, D.J., 2009, Corporate Governance, 3rd
Edition, Pearson (KNM)
Saviera, Lesly. 2012. Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Penerapan
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terkait dengan Sustainable
Development. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Hukum USU
Andreas Viklund, Jurnal Manajemen, Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bahan Kuliah Manajemen http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/corporatesocial-responsibility-csr.html diakses pada 25/03/2012.
Hendrik
Budi
Untung,
Corporate
social
responsibility
http://repository.uii.ac.id/410/SK/I/0/00/000/000751/uii-skripsi-05410219-arie
%20satya-05410219-ARIE%20SATYA-3450168675-bab%201.pdf
Yuswohady, Triple Bottom Line, http://www.yuswohady.com/2008/10/24/triplebottom-line/
Holy K. M. Kalangit, SH, Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan
dan
Pelaksanaannya
di
Indonesia.
http://www.csrindonesia.com/data/articlesother/20090202132726-a.pdf