Tugas Kelompok I. ii
Makalah: Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Ilahi Robbi bahwa pada akhirnya makalah
dengan judul “Mutasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai” ini dapat kami
susun dengan cara melakukan studi perpustakaan dan internet.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen ampu mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia Lanjutan pada STIE Riau yaitu bapak Yusriadi, SE, MM yang
telah menyajikan mata kuliah dengan sangat baik. Semoga materi perkuliahan yang
diberikan menjadi ilmu yang berguna bagi kami saat berkecimpung dalam lapangan
pekerjaan.
Kami menyadari bahwa makalah ini tentu sangat banyak kekurangan. Karenanya
kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah ini.
Tim Penyusun
Halaman i
Mutasi – Kelompok I
DAFTAR ISI
Halaman ii
Mutasi – Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman 1
Mutasi – Kelompok I
sebuah opini yang tidak bisa dibuktikan keabsahaannya. Yang dikatakan hukuman itu
apabila seorang pejabat atau staf ditempatkan tidak sesuai dengan pangkat dan atau
golongan yang bersangkutan.
Halaman 2
Mutasi – Kelompok I
BAB II
PEMBAHASAN
Halaman 3
Mutasi – Kelompok I
2.2. Jenis-jenis Mutasi
Paul Pigors dan Charles Mayers dalam Riyan Hakim (2016) menjelaskan
bahwa ditinjau dari tujuan dan maksud, mutasi dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
1. Production transfer
Production transfer adalah mengalih tugaskan karyawan dari satu bagian ke bagian
lain secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan tenaga kerja padahal
produksi akan ditingkatkan.
2. Replacement transfer
Replacement transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sudah lama
dinasnya ke jabatan kain secara horizontal untuk menggentikan karyawan yang
masa dinasnya sedikit atau diberhentikan. Replacement transfer terjadi kerena
aktivitas perusahaan diperkecil.
3. Versality transfer
Versality transfer adalah mengalih tugaskan karyawn ke jabatan/pekejaan lainnya
secara horizontal agar karyawn yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau
ahli dalam berbagai lapangan pekerjaan.
4. Shift transfer
Shift transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sifatnya horizontal dari satu
regu ke regu lain sedangkan pekerjaannya tetap sama.
5. Remedial transfer
Remedial transfer adalah mengalih tugaskan seorang karyawan ke jabatan lain, baik
pekerjaannya sama atau tidak atas permintaankaryawan bersngkutan karena tidak
dapat bekerja sama dengan rekan-rekannya.
Sedangkan apabila ditinjau dari masa kerja pegawai, maka mutasi dibagi
menjadi:
1. Temporary Transfer
Suatu bentuk mutasi horizontal yang dilakukan dengan memindahkan untuk
sementara waktu seorang tenaga kerja pada jabatan tertentu sampai pejabat yang
definitif menempati posnya.
Halaman 4
Mutasi – Kelompok I
2. Permanent Transfer
Sebagai kebalikan dari temporary transfer, dalam permanent transfer pemindahan
seorang tenaga kerja dilakukan untuk jangka waktu lama dan bersifat difinitif.
Halaman 5
Mutasi – Kelompok I
Alasan mengapa mutasi pegawai perlu dilaksanakan menurut Rianto Ritonga
dalam Digna Kasandra (2015) yaitu:
a. Bahwa pegawai yang tidak produktif atau tidak dapat berkembang di suatu
lingkungan kerja, tidak berarti ia tidak produktif atau tidak dapat berkembang juga
di tempat lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh clifford E. Jurgensen:
“tidak ada orang yang baik dalam setiap hal, demikian juga tidak ada yang jelek
dalam setiap hal. Pemanfaatan pegawai seperti yang diharapkan organisasi adalah
dengan cara penempatan dalam suatu tipe pekerjaan yang dapat ia lakukan dengan
baik
b. Pegawai sebagai manusia biasa memiliki rasa bosan. Terutama untuk jenis
pekerjaan yang tetap, menonton dan tidak ada variasi. Apabila rasa bosan, terutama
untuk jenis pekerjaan yang tetap akibat kulitas pekerjaan yang dilakukan tidak lagi
sempurna sesuai dengan standard yang ada. Dan keadaan demikian terasa menyiksa
terhadap pegawai yang bersangkutan. Jalan keluar dari keadaan demikian
disamping adanya kesempatan istirahat, juga kesempatan untuk pindah ke
pekerjaan lain.
c. Seorang pegawai ternyata tidak mempunyai kesungguhan atau perhatian di tempat
kerja yang sekarang, bukan karena bosan tetapi memang kurang serasi dengan
pribadinya. Jika demikian halnya, maka akan membawa akibat buruk terhadap
organisasi dan bahkan juga terhadap diri sendiri, terutama di tempat-tempat kerja
yang memerlukan ketelitian, kwaspadaan dan ketekunan (konsentrasi). Akibat
kurangnya perhatian dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Salah satu jalan keluar
dari keadaan ini adalah pemindahan pegawai yang bersangkutan ke tempat kerja
yang lain yang lebih serasi.
d. Adanya perubahan komposisi tenaga kerja yang agak meluas meliputi beberapa
badan atau organisasi, sehingga menimbulkan kelebihan tenaga di satu pihak dan
kekurangan tenaga dapat menerima pelimpahan dari badan atau organisasi yang
kelebihan tenaga, sudah tentu dengan syarat-syarat tertentu, yang jelas syarat ini
tidak akan seberat seperti syarat waktu penerimaan pegawai baru. Perpindahan ini
disamping sebagai pengembangan juga sangat perlu dari segi. Pemanfaatan tenaga
kerja yang ada, dan dilihat dari beberapa segi memang lebih menguntungkan
apabila kekurangan tenaga itu diambil dari dalam.
Halaman 6
Mutasi – Kelompok I
Perpindahan pekerjaan dalam suatu organisasi biasanya dapat diminta oleh
pegawai yang bersangkutan. Apabila permintaan pindah kerja datang dari pegawai
maka alasan yang paling sering dikemukakan adalah ingin mencari pengalaman baru.
Alasan pertama oleh kebosanan dan harapan lebih menguntungkan. Alasan yang kedua
pegawai yang bersangkutan tidak menemukan situasi yang menggembirakan sehingga
gairah kerja berkurang.
Halaman 7
Mutasi – Kelompok I
2.5. Kendala Pelaksanaan Mutasi
Sastrohadiwiryo dalam Digna Kasandra (2015) mengemukakan ada tiga jenis
penolakan pegawai terhadap mutasi pegawai, yaitu :
1. Faktor logis atau rasional
Penolakan ini dilakukan dengan pertimbangan waktu yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri, upaya ekstra untuk belajar kembali, kemungkinan timbulnya
situasi yang kurang diinginkan seperti penurunan tingkat keterampilan karena
formasi jabatan tidak memungkinkan, kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh
perusahaan serta kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk
pelaksanaan mutasi
2. Faktor Psikologis
Penolakan berdasarkan faktor psikologis ini merupakan penolakan yang dilakukan
berdasarkan emosi, sentimen, dan sikap. Seperti kekhawatiran akan sesuatu yang
tidak diketahui sebelumnya, rendahnya toleransi terhadap perubahan, tidak
menyukai pimpinan, etika atau perubahan yang lain, rendahnya kepercayaan
terhadap pihak lain, kebutuhan akan rasa aman.
3. Faktor Sosiologis (kepentingan kelompok)
Penolakan terjadi karena beberapa alasan antara lain konspirasi yang bersifat
politis, bertentangan dengan nilai kelompok, kepentingan pribadi, pengaruh
senioritas, dan keinginan mempertahankan hubungan (relationship) yang terjalin
sekarang.
Halaman 8
Mutasi – Kelompok I
Menurut Juliansyah Noor (2013) kinerja adalah catatan mengenai akibat-akibat
yang dihasilkan pada fungsi pekerjaan atau aktifitas selama periode tertentu yang
berhubungan dengan tujuan organisasi.
Prawirosentono dalam Sinambela (2016) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja yang didapat oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika.
Halaman 9
Mutasi – Kelompok I
6. Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama berkaitan dengan pertimbangan kemampuan untuk bekerjasama, dan
dengan, orang lain. Apakah assignments, mencakup lembur dengan sepenuh hati.
Dari penelitian terhadap populasi sebanyak 47 orang karyawan pada PT. Citra Riau
Sarana diperoleh hasil uji t nilai thitung untuk variabel mutasi sebesar 5,686 (lebih
besar dari ttabel sebesar 2 dan Pvalue sebesar 0 < 0,05). Dari perhitungan koefisien
determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,418 sehingga
disimpulkan bahwa mutasi mempengaruhi kinerja sebesar 41,80 %.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Adapun yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah pegawai Badan Pertanahan Nasional Kantor
Wilayah Kalimantan Barat dengan jumlah 34 orang responden.Teknik analisis yang
Halaman 10
Mutasi – Kelompok I
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas dan Uji Reabilitas, Uji Asumsi
Kelasik,dan Analisis regresi linier berganda. Sedangkan uji hipotesis menggunakan
uji T untuk melihat koefisien regresi secara parsial dan uji F untuk melihat koefisien
regresi secara simultan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dengan uji signifikan
simultan, dapat diketahui bahwa variabel mutasi dan promosi secara bersama-sama
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai yang ditunjukan oleh nilai
signifikansi F 0,385> 0,05 hasil ini didukung dari nilai koefisien determinasi (R
Square) 0,060 yang menunjukan bahwa variabel independen mutasi dan promosi
mampu menjelaskan sebesar 6% variasi atau perubahan dari variabel dependen yaitu
kinerja pegawai. Sedangkan sisanya sebesar 94% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Dengan uji signifikan parsial, hanya
variabel mutasi yang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
pegawai Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Kalimantan Barat. Hal ini
sesuai dengan nilai signifikansi t hitung sebesar 1.325 yang lebih kecil dari t tabel
sebesar 2,040.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh mutasi terhadap kinerja pegawai pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu ternyata terdapat
hubungan yang positif, dimana perubahan nilai pada kategori mutasi diikuti pula oleh
perubahan nilai pada kategori kinerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mutasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap kinerja pegawai,
namun tingkat signifikannya relatif kecil. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan variabel mutasi sebesar 1% menyebabkan kenaikan pada kinerja sebesar
3%.
2.6.3.2. Analisis
Dari beberapa penelitian terdahulu yang dipaparkan di atas, pada umumnya
mutasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pengaruh tersebut adalah pengaruh positif
dimana kenaikan variabel mutasi akan menyebabkan kenaikan kinerja.
Halaman 11
Mutasi – Kelompok I
Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Suminar pada PT. Citra Riau Sarana
menunjukkan hasil bahwa mutasi memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap kinerja
yaitu sebesar 41,80 %.
Penelitian oleh Norvian Habibi (2015) dan Nurhayani Hasibuan (2013)
menggunakan 2 (dua) variabel dimana terdapat variabel lain selain mutasi yang diujikan
untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap kinerja. Yang menarik pada penelitian
Norvian Habibi pada uji parsial, didapatkan kesimpulan bahwa meskipun mutasi
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Kantor
Wilayah Kalimantan Barat, akan tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan. Hal ini tidak
berbeda jauh dengan hasil penelitian oleh Nurhayani Hasibuan (2013) yang menyatakan
bahwa meskipun mutasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap
kinerja pegawai, namun tingkat signifikannya relatif kecil.
Halaman 12
Mutasi – Kelompok I
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Mutasi adalah adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/ pekerjaan yang
dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam suatu
organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan produktifitas karyawan,
menyeimbangkan komposisi pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja, imbalan atas
prestasi kerja, penyesuaian kerja dengan kondisi fisik karyawan dan untuk mengatasi
perselisihan antara sesama karyawan.
Kinerja atau job performance hasil kerja yang didapat oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab yang diberikan. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu diperoleh hasil bahwa
pada umumnya mutasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3.2. Saran
Penelitian terkait mutasi seringkali hanya seputar hubungan mutasi dengan
kinerja. Perlu juga dilakukan penelitian pengaruh mutasi terhadap hal lain misalnya stres
kerja, produktifitas kerja, dan lain-lain. Selain itu mutasi yang umum dipahami adalah
rotasi karyawan (mutasi horizontal), sedangkan demosi dan promosi (mutasi vertikal)
sering dianggap bukan bagian dari mutasi. Dengan demikian perlu kiranya dalam
penelitian berikutnya perlu dijelaskan lebih rinci mutasi seperti apa yang akan diukur
terhadap objek penelitian.
Halaman 13
Mutasi – Kelompok I
DAFTAR PUSTAKA
Aris Mutoyo dan Alwazir. Modul Diklat Analisis Kepegawaian, Mutasi dan Status
Kepegawaian. 2014. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian, Badan
Kepegawaian Negara. Jakarta.
Edjang Akbar, 2013. Analisis Kebijakan Mutasi Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat
Daerah kantor Walikota Dumai. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.
Hasibuan S.P Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Michael E. 2015. Studi Tentang Promosi Dan Mutasi Jabatan Struktural Pegawai Negeri
Sipil Di Kabupaten Kutai Barat. eJournal Pemerintahan Integratif,
ejournal.pin.or.id.
Priansa D.J. 2016. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Riyan Hakim, 2016. Pengembangan Karyawan dan Mutasi Pegawai. Tugas Kuliah.
Siagian P. Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
http://dignakasandra28.blogspot.co.id/2015/03/perpindahan-jabatan-pegawai-
mutasi.html
http://phicumbritz.blogspot.co.id/2009/05/mutasi-promosi-dan-demosi-dalam.html
http://suryantodiedi.blogspot.co.id/2016/03/makalah-msdm-mutasi-karyawan.html
https://nenglyla.wordpress.com/2011/12/17/promosi-demosi-dan-mutasi-pegawai/
http://tugaskuliah0601.blogspot.co.id/2016/10/pengembangan-karyawan-dan-mutasi-
pegawai.html
http://millatunnabawiyyah.blogspot.co.id/2017/03/contoh-makalah-promosi-dan-
mutasi.html
https://ekyd.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-tujuan-dan-merekrut-mutasi.html
http://sdntegalwangi.mysch.id/berita/82816/promosi-demosi-dan-mutasi-pegawai/
http://agung-hdy.blogspot.co.id/2013/04/mutasi-dan-promosi.html
Halaman 14
Mutasi – Kelompok I
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=77
http://asepramlan.blogspot.co.id/2011/01/manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4fcdc5ccc4acc/bolehkah-karyawan-
menolak-penempatan-kerja_mutasi
https://www.slideshare.net/AndresKurniawan/makalah-presentasi-sdm-1-mata-kuliah-
psikologi-sdm
http://paparazinew.blogspot.co.id/2014/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://inayputrabangsa.files.wordpress.com/2010/03/makalah-kepuasan-kerja3.doc
elib.unikom.ac.id/download.php?id=2664
library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1-00095-MN%20Bab2001.doc
thesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-2-00194-MN%20Bab2001.doc
fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cover%20dan%20Lampiran%20SKRIPSI.doc
ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/wp.../11/JURNAL%20(11-10-15-11-27-52).doc
dion.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../PENILAIAN+KINERJA+MANAJEMEN.doc
a-research.upi.edu/operator/upload/t_adp_029592_chapter2.doc
staffnew.uny.ac.id/.../MATERI+MANAJEMEN+SUMBERDAYA+MANUSIA.doc
Halaman 15
Mutasi – Kelompok I
Halaman 16
Mutasi – Kelompok I