KELOMPOK 4
St.Rahmaniar (1893142098)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pengukuran: Bentuk
Strategis Perubahan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR IS
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................
BAB I..............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................
B. Tujuan................................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................
D. Pembaruan Perusahaan................................................................................................................
BAB III........................................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................................
Kesimpulan................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam perubahan strategis, ada perubahan visi yang memerlukan perubahan empat
komponen utama secara, sekaligus yaitu teknologi, produk atau jasa, strategi, struktur, dan
budaya perusahaan. Perubahan strategis yang diperlukan karena adanya perubahan
lingkungan eksternal, termasuk lingkungan internasional yang harus diantisipasi untuk
mengatur persaingan pasar yang kompetitif.
Dengan demiklan, jelas ada perubahan yang sifatnya menda dan arta jula hanya
tampak dari hiar. Keduanva sarna-ama dibutub dan tidak dapat ditelusuri, Penabahan
strategis hanus tampak sec kaat nata talam perubahan operasional. Namun, belum tentu
sescora melakukin perutalhan operasional berhail imenyentuh mpek strategit Perubahan
strategis trembutahkan konep ilan seni yang kuat dan dilaku rcaa liertahap. Perutalan ini
akhirnya akan tampak pada sikapu yang menjalarkannya, bukan pada benda-benda yang
mudah diganti.
Adakalanya suatu perubahan dapat dengan mudah dilihat dan dibaca dengan kasat
mata. Perubahan yang terjadi secara kontras, bersifat lokal, dan dimuat di media massa dari
suatu kejadian dapat dikategorikan sebagi perusahaan kasat mata. Demikian juga dengan
perubahan operasional yang tanpak dari kegiatan fisik di pabrik, lobi hotel atau ruang
pelayaanan jasa, penurunan penjualan atau serangan kompetitor di depan mata.
Dalam kehidupan ditemui perubahan yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Seringkali untuk melihat perubahan ini diperlukan pihak ketiga yang bertindak
mengumpulkan mosaik yang terpisah dan dianalisis terhadap kecenderungan yang terjadi di
tempat yang terpisah-pisah dengan rentang waktu berjauhan, misalnya karya John Naisbitt.
Krisis ekanomi di Indonesia pada tahun 1997-2000, tidak dapat dibaca dan dianalisis secara
parsial tetapi dengan mengumpulkan mosaik yang terpisah-pisah dan dianalisis oleh tenaga
ahli.
D. Pembaruan Perusahaan
Menurut Platt (1998) perubahan strategi suatu perusahaan dilakukan dalam tiga
kategori, yaitu: transformasi manajemen, manajemen turnaround dan manajemen krisis
a.Transformasi manajemen
Transformasi manajemen biasanya dilakukan perusahaan sehat, yaitu perusahaan yang
menangkap adanya sinyal yang kurang menguntungkan. ini, perusahaan mengajukan
pertanyaan, yaitu:
>hal-hal yang tidak patut apa yang telah dilakukan?
>hal-hal apa yang mampu membuat kita menjadi lebih baik?
b Mamajemen harnuarend
Hal ini biasanya dilakukan bila perusahaan menghadapi masalah yang pelik dan melibatkan
pihak-pihak yang lebih luas.Namun, pada tahapan ini, perusahaan masih mempunyai sumber
daya (pada sisi aset) dan tersedia waktu untuk melakukan manwer perbaikan, Misalnya
perusahaan masih bisa memperbaiki kinerja karena masih memiliki produk unggulan,
reputasi baik, dan ada aset yang kurang produktif. Sebagai contoh, perubahan bentuk
turnaround yang dilakukan oleh Abdul Gani sebagai direktur utama Garuda Indonesia
dikemukakan padi gambar berikut.
ia segera mengajak beberapa orang muda sebagai agen perubahan untuk memotret masalah di
masing-masing unit. Dengan begitu ia menciptakan iklim perubahan lebih cepat dengan
pendekatan konsepsional, sunimatis, bertahap dan konsisten. Artinya, ia menggunakan
prinsip manajemen vang tepat melalui proses secara konsisten. Degan pendekatan ini,
membuat talapan konsepsional yang sistimatis untuk menuju privatisai PT Garuda Indonesia
seperti disajikan pada gamhar berikut.
la memilai dengan program survival untuk menyelamatkan perusahaan terutama pada bidang
operasional dan keuangan. la mengubah pradigma berpikir, yaitu: (1) dari bisnis angkutan
udara ke bisnis travel,(2) mengutamakan pelayanan, kebersihan, dan ketepatan waktu
penerbangan, (3) menerapkan seluruh norma bisnis secara utuh,(4) Priotitas utauma adalah
penerbangan domestik, (5) menggeser segmentasi pasar dari kelas menengah ke kelas atas,
(6) membuang sikap lama tidak berorientasi bisnis, dan(7) bekerja secara tim.
Pada tahun kedua, ia mencanangkan program ketepatan waktu penerbangan secara ketat
dengan memberikan bonus pada karyawanya yang telah berprestasi dalam program ini, dan
pada tahun yan sama , Garuda memperoleh penghargaan The Most Punctual Airline dari
bandar udara di Amsterdam. Pelayanan penumpang yang menyeluruh ditingkatkan
kualitasnya schingga kepuasan pelanggan dapat tercapai yang berakibat pada kesetiaan
pelanggan. Setelah perusahaan seh kembali dan berada pada jalur yang tepat dalam bisnis,
maka pada tahun 2002 ia mengundurkan diri.
C. Manajemem krisis
Hal ini biasanya dilakukan bila perusahaan memasuki krisis, yaitu saat perusahaan
mulai kehabisan dana dan energi (reputasi, motivasi). Ciri-ciri perusahaan berada dalam
krisis, dikemukakan dalam tabel berikut:
D.Kombinasi Strategi
Adakalanya kita tidak dapat diakses oleh ketiga strategi di atas secara hitam-putih.
Dalam banyak hal, eksekutif dikacaukan dengan kombinasi tindakan, baik dilakukan dengan
sadar maupun kebingungan. Untuk membantu eksekutif melakukan pilihan tepat, langkah-
langkah yang diajukan Pott (2001) dikemukakan dalam tabel berikut:
Dari tabel di atas, ada beberapa tindakan yang sama harus dilakukan pada dua atau
tiga strategi yang berbeda. Sebagian besar tindakan dalam turnaround digunakan pula dalam
manajemen krisis. Pada tahap ini, dibutuhkan pemimpin yang kuat yang mempunyai
keberanian besar dalam menghadapi sakeholders yang cenderung mulai kurang percaya
marah, dan merasa paling pintar. Namun demikian, manajemen selalu mengupayakan konsep
yang antara prinsip going concern yang antara lain tercermin dalam: (1) Biaya produksi yang
efisien, (2) kualitas produk atau jasa selalu ditingkatkan,(3) pendapatan terus tumbuh, (4)
citra perusahaan dan merek harus dijaga (5) mutu SDM selalu ditingkatkan dan lebih
produktif.
Black & Gregersen (2003) membagi strategi perubahan dalam kategori, yaitu:
perabahan antisipatif, perubahan reaktif, dan perubahaan krisis
a perubahan antispatif, yaitu perubahan sebelum segala sesuatu yang terjadi yang biasa
digunakan oleh pemimpin pasar untuk mendikte dan menguasai pasar.
b. Perubahan reaktif adalah perubahan yang paling sering digunakan perusahaan sebagai
reaksi atas setiap kejadian dan merespons setiap kejadian dan merespon setiap hal yang baru
terjadi.
c Perubahan krissi, di mana sesuatu yang rutin menjadi kacau, tidak ada keteraturan dan
kordinasi. Orang yang jernih dan berani akan tampil mengambil kesempatan, memimpin,
dan mengembalikan krisis pada keteraturan. Perubahan dalam krisis membutuhkan biaya
besar energi yang sangat besar.