(MUDIMA)
Homepage: https://journal.formosapublisher.org/index.php/mudima
Volume 2, No 9, September DOI:
ISSN: 2808-5639 (Online) Page:
(2022) Research Article
https://doi.org/10.55927/mudima.v2i9.1260 3573-3582
3576
Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini (Bapak kepala security di PT. Telkom witel
adalah hasil wawancara mengenai "Sebelum sultra).
penetapan kebijakan, apakah dilakukan tinjauan
awal K3 yang meliputi: Identifikasi sumber bahaya Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat
dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan ditempat kerja di simpulkan sebelumnya membuat kebijkan
dan Pemenuhan peraturan perundangan dan dilakukan identifikasi adanya resiko-resiko atau
persyartan K3" Berikut hasil pernyataan dari bahaya-bahaya yang dapat mengancam keselamatan
informan: tenaga kerja. Pemenuhan peraturan perundang-
undagan dan persyaratan k3 telah mengacu 6 aturan
``..identifikasi sumber bahaya pastinya kita kebijakan.sehingga jika disesuaikan dengan
harus mencari mengetahui bahaya-bahaya peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2012 pasal 7
yang ada ditemapat kerja dengan cara ayat 2 yang berbunyi `` dalam menyusun kebijkan
memantau bahaya di setiap pekerjaan yang di k3, pengusaha paling sedikit harus melakukan
lakukan. Undang-undang yang berkaitan tinjauan awal kondisi k3 yang meliputi identifikasi
dengan k3 sendiri antara lain OHSAS 18001 potensi bahaya, penilaian, dan pengedalian resiko
2007.menurut saya pelaksaan k3 di dan perbandingan penerapan k3 dengan perusahaan
perusahaan ini sudah cukup baik namun masi dan sektor lain yang lebih Baik perusahaan ini telah
ada masi ada ditemukan pekerja yang tidak memenuhi peraturan pemerintah tersebut.
memakai APD padahal penggunaanya itu
sangat penting namun seperti kita ketahui b. Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja
pengadaan sarana kerja itu diadakan tiap Dalam melaksanakan perencanaan keselamatan
tahun ..`` (Staff logistik dan gs di PT.Telkom dan kesehatan kerja di PT. Telkom Witel Sultra telah
Witel Sultra). melakukan identifikasi bahaya kecelakaan kerja,
``..ya jadi tentunya sebelum kita membuat penilaian resiko kecelakaan kerja, dan pengedalian
kebijakan kita harus mencari tau dulu atas resiko kecelakaan kerja berdasarkan hasil
dasar apa kebijakan tersebut di buat, jadi untuk identifikasi bahaya penilaian dan pengedalian resiko
di PT.Telkom witel sultra sendri tentunya menjadi salah satu bahan untuk menetapkan program
sebelum membuat kebijakan kita kerja sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
mengidentifikasi adanya resiko-resiko atau kerja.
bahaya-bahaya yang dapat mengacam Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini
keselamatan tenaga kerja kita sendiri dimulai adalah hasil wawancara mengenai "Apakah
dari kegiatan contohnya hal-hal kecil tentang perencanaan mengacu pada peraturan perundangan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan dan persyaratan k3? Apa saja peraturan perundangan
misalnya karena kita berhubungan kegiatan yang digunakan?". Perencanaan mengacu pada
perbaikan jaringan dan pembagunan jadi peraturan perundang-undangan dan persyaratan
tentunya disini kita sudah bisa identifikasi keselamatan dan kesehatan kerja, dapat di lihat
bahaya-bahaya atau resiko-resiko apa yang dalam hasil wawancara berikut:
bisa menimpah pekerjaanya kita di lapangan.
Untuk pundang-undangan pemenuhan ``..jadi untuk perencanaan di PT.Telkom Witel
peraturan perundang-undangan kita ada 6 Sultra sendiri kita mengacu pada aturan
acuannya kita, ada undang-undang nomor 1 OHSAS 18001 2007, jadi selain itu kita juga
tahun 1970 permenaker no 5/MEN/2012, ada aturan perundang-undangan nomor 1
undang –undang nomor 13 tahun 2003, tahun 1970, peraturan perusahaan ..``(bapak
permenaker nomor 3/MEN 1998, peraturan kepala security di PT.Telkom Witel Sultra).
perusahaan PTTA dan OHSAS 1800.2007. dari ``..ada peraturan OHSAS 18001 2007
sumber daya yang telah di sediakan oleh PT. ..``(bapak ketua ahli k3 umum di PT.Telkom
Telkom witel sultra itu misalnya penggunaan Witel Sultra).
APD belum di bagikan secara merata ke
keseluruh karyawan melainkan pengadaan Berdasarkan kutipan wawancara di atas
sumber daya yang masi beruntun tiap tahunya. disimpulkan bahwa perencanaan keselamatan dan
3577
kesehatan kerja mengacu pada aturan OHSAS 18001 keselamatan dan kesehatan kerja yang di terapakan
2007, selain itu juga ada aturan perundang-undangan dalam di PT. Telkom Witel Sultra dapat di lihat pada
yang di gunakan di PT. Telkom Witel Sultra hasil wawancara berikut:
misalnya undang-undang nomor 1 tahun 1970,
permenaker nomor 5/MEN/2012, undang-undang ``..biasanya di laksanakan pelatihan k3 kepada
nomor 13 tahun 2003 permenaker nomor semua tenaga kerja (Staff logistic dan gs di PT.
3/MEN/1998, peraturan perusahaan. Telkom Witel Sultra).
Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini ``..di lapangan terus ada inspeksi kesiapan
adalah hasil wawancara mengenai "Bagaimana teknis yaitu kita mengecek APD yang di
penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3? serta gunakan serta layak di gunakan yang di
Siapa yang menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan lakukan seminggu sekali. (ketua ahli k3 umum
K3? " Penetapan tujuan dan sasaran keselamatan dan di PT. Telkom Witel Sultra).
kesehatan kerja dapat di lihat pada hasil wawancara
berikut: Berdasarkan kutipan wawancara di atas
disimpulkan bahwa program keselamatan kesehatan
``..yaa untuk penetapan tujuan dan sasaran k3 kerja yang di laksanakan di PT. Telkom Witel Sultra
itu tentunya untuk menjaga keselamatan dan itu berupa pelatihan keselamatan dan kesehatan
kesehatan kerja para pekerja yang berada di kerja, pengecekan alat yang layak di gunakan di
sekitar sini ``.. (Staff logistik dan gs di PT. lakukan seminggu sekali.
Telkom Witel Sultra). Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini
``..yaa jadi tentunya ketika di buat kebijakan adalah hasil wawancara mengenai "Bagaimana
tentang k3 tentunya kita akan mempunyai sistem pertanggung jawaban yang dilaksanakan?"
tujuan dan sasaran yang harus di capai dari Sistem pertanggung jawaban yang di laksanakan di
kebijakan tersebut. Jadi untuk di PT. Telkom PT. Telkom Witel Sultra dapat di lihat dalam hasil
Witel Sultra sendiri kita berharap dengan di wawancara:
terapkan kebijakan k3 di PT. Telkom Witel
Sultra kita bertujuan untuk mencegah ``..biasanya untuk pertanggung jawaban itu di
terjadinya kecelakaan kerja, mencegah agar adakan audit tahunan (Staff logistik dan gs di
kecelakaan yag serupa tidak terulang kembali, PT. Telkom Witel Sultra).
menjamin pekerja saat melakukan pekerja dan ``..setiap kegiatan pasti ada pelaporan
dapat menetapkan potensinya. Sasaran k3 kegiatan yang nantinya akan di proses ke
sendiri yaitu tenaga kerjanya itu sendiri serta regional (Bapak ketua ahli k3 umum di
orang lain yang berada menyusun rencana k3 PT.Telkom Witel Sultra).
harus melibatkan ahli k3 umum, panitia
Pembina k3 wakil pekerja/buruh dan phak lain Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat di
yang terikta di perusahaan, ``..(bapak ketua simpulkan bahwa sistem pertsnggung jawaban yang
ahli k3 umum di PT.Telkom Witel Sultra). di laksanakan di buatkan sebuah laporan dan akan di
teruskan ke regional.
c. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
Pelaksanaan k3 di lakukan dengan memastikan d. Pemantauanbdan evaluasi kinerja keselamatan
tersedia sumber daya manusia (SDM) yang dan kesehatan kerja
kompoten atas dasar pendidikan yang sesuai dan Pemantauan dan evaluasi kinerja k3 menurut pp
berpengalaman. Ahli k3 umum di beri tanggung nomor 50 tahun 2012 adalah pengusaha wajib
jawab dan wewenang dalam menjalankan dan melakukan evaluasi kinerja k3.
melakukan Pembinaan serta pelatihan k3 bagi tenaga Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini
kerja dan manager perusahaan saling berkordinator adalah hasil wawancara mengenai "Bagaimana
dalam pelaksanaan k3. prosedur dan proses evaluasi manajemen
Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini pencegahan dan penanggulanagan kecelakaan
adalah hasil wawancara mengenai "Apa saja kerja?" Prosedur dan proses evaluasi manajemen
program k3 yang dilaksanakan?" Program
3578
pencegahan dan peanggulangan kecelakaan kerja penerapan SMK3 dan hasil temuan tahunan SMK3
dapat dilihat pada hasil wawancara berikut: di PT. Telkom Witel Sultra untuk melakukan tahap
perbaikan dan peningkatan kinerja.
``..yaa untuk kegiatan pemantauan sendiri di
lakukan sesuai dengan buku pedoman manual Pembahasan
mutu dan pemantauan evaluasi kinerja k3 a. Kebijakan K3 di PT. Telkom Witel Sultra
melalui pemeriksaaan, pengukuran dan audit Penetapan kebijakan keselamatan dan
SMK3 (Staff logistik dan gs di PT.Telkom Witel kesehatan kerja merupakan suatu bentuk komitmen
Sultra). perusahaan untuk mematuhi peraturan perundang-
``..kegiatan pemantauan dan pengukuran yang undagan yang berlaku. Kebijakan k3 telah ditetapkan
kami lakukan di PT.Telkom Witel Sultra sesuai yang menetapkan untuk melaksanakan sistem
dengan pedoman manual mutu.(Bapak kepala manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
security di PT.Telkom Witel Sultra). berdasarkan peraturan Pemerintah nomor 50 tahun
2012 pasal 7 ayat 2 yang berbunyi ``dalam menyusun
Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat kebijakan K3 pengusaha paling sedikit harus
di simpulkan bahwa prosedur dan proses evaluasi melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputih
manajemen pencegahan dan penanggulangan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan
kecelakaan kerja di PT. Telkom Witel Sultra sudah pengendalian resiko dan perbandingan penerapan K3
di atur dalam buku pedoman manual mutu. Proses dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik``
evaluasi melalui pemeriksaan, pengukuran dan audit dan seluruh pekerja di PT. Telkom Witel Sultra yang
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. di antaranya juga di terapkan oleh tenaga kerja di PT.
Telkom Witel Sultra.
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja keselamatan Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa
dan kesehatan kerja aspek dan salah satunya yaitu perlindungan
Peninjauan kinerja k3 secara berkala minimal keselamatan, Perlindungan tersebut bermaksud agar
dalam satu (1) tahun sekali melakukan peninjauan tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya
ulang SMK3 untuk menilaian kesesuaian dan sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan
keefektifannya. produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh
Selanjutnya yang dapat kita liat dibawah ini perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan
adalah hasil wawancara mengenai "Siapa yang pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu
melakukan peninjauan kinerja dan perbaikan dan dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.
kapan dilakukan peninjauan ulang?" Hasil Kesehatan kerja adalah kebebasan dari
wawancara dengan informan mengenai peninjauan kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi
berikut: periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang
dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
‘’..yaa kami bersama staff logistik dan gs Kecelakaan dapat diartikan sebagai suatu kejadian
melakukan peninjauan ulang serta perbaikan yang tidak terencana, tidak diinginkan, tidak
dan akan dikonsultasikan oleh semua pihak diharapkan dan tidak terkontrol Kecelakaan tidak
yang terlibat.peninjauan kinerja dilakukan selalu menyebabkan luka namun juga dapat merusak
setelah audit tahunan. (Bapak ahli k3 umum di peralatan dan material yang ada. Perhatian terbesar
PT. Telkom Witel Sultra). tertuju pada kecelakaan yang menyebabkan luka
‘’..staff logistik dan gs yang akan melakukan bahkan korban jiwa. Kesehatan kerja adalah
dan pastinya akan dikonsultasikan kepada kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan
pihak yang terkait’’.. .(Bapak kepala security di merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja
PT.Telkom Witel Sultra). yang bekerja melebihi periode waktu yang
ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres
Berdasarkan peninjauan dan peningkatan
emosi atau gangguan fisik [3].
kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
lakukan dengan meninjau ulang dari evaluasi b. Perencanaan K3 di PT. Telkom Witel Sultra
3579
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 50 keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan
tahun 2012 yang berbunyi ``pengusaha dalam peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2012 pasal 10
menyusun rencana harus melibatkan Ahli K3 umum ayat 1 pelaksanaan rencana K3 dilakukan oleh
dan panitia pembina k3 wakil pekerja/buruh dan pengusaha berdasarkan perencanaan K3 pelaksanaan
pihak lain yang terkait di perusahaan hal ini sudah di sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
laksanakan oleh di PT. Telkom Witel Sultra. di PT. Telkom Witel Sultra dilakukan melalui
Berdasarkan hasil penelitian proses penyelidikan dan investigasi di lingkungan kerja
perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang internal maupun eksternal.
sudah di lakukan di PT. Telkom Witel Sultra yaitu Indentifikasi sumber bahaya kecelakaan kerja
mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian salah satunya ditandai dengan yakni kejadian yang
resiko, pengecekan lokasi pekerjaan dan menentukan tidak direncanakan yang berpotensi menimbulkan
pengendalianya terlebih dahulu. Selanjutnya kecelakaan kerja. Sebagai contoh, terpeleset
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tersandung dan tertimpa tiang. Penilaian resiko
disusun berdasarkan penilaian awal dan berdasarkan kecelakaan kerja, telah dikategorikan dalam
peraturan perundang-undangan dan persyaratan beberapa tingkat kecelakaan, diantaranya:
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang terkait. kecelakaan ringan misalnya tergores, lecet luka
Peranan sumber daya manusia sangat bakar ringan. Kecelakaan berat misalnya cacat
penting. Oleh karena itu, upaya perlindungan permanen atau kehilangan fungsi anggota tubuh; dan
terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Dengan kecelakaan fatal misalnya kecelakaan yang
cara memelihara dan meningkatkan derajat mengakibatkan kematian.
kesehatan tenaga kerja, maka pencapaian kinerja Sesuai yang tertuang di dalam Peraturan
para pekerja akan lebih maksimal. Pemeliharaan K3 Pemerintah RI Nomor 50 tahun 2012 tentang
di setiap perkantoran dapat dilakukan dengan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
penerapan standar operasional prosedur dengan Kesehatan Kerja (SMK3) dinyatakan bahwa untuk
mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan pembuktian penerapan sistem manajemen K3
Kesehatan Kerja (SMK3). perusahaan dapat di lakukan audit oleh badan audit
Peraturan Pemerintah mengenai Penerapan yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja Demikian
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan untuk efektivitas pencapaian audit sistem
Kerja (PP No. 50 Tahun 2012) yang merupakan manajemen K3 di suatu perusahaan, audit harus
pelaksanaan pasal 80 UU No. 13 Tahun 2003 tentang dilakukan oleh badan audit internal atau eksternal.
Ketenagakerjaan, maka perusahaan yang Adapun program keselamatan dan kesehatan
memperkerjakan minimal 100 tenaga kerja atau kerja di PT. Telkom Witel Sultra diantaranya
perusahaan memiliki tingkat potensi kecelakaan pelaksanaan pelatihan keselamatan dan kesehatan
kerja yang tinggi akibat karakteristik proses wajib kerja memastikan adanya sumber daya yang
melaksanakan SMK3. Perusahaan atau organisasi berkompeten pekerja baik yang teknis dan non
yang akan ataupun telah menerapkan SMK3 teknis. Pemantauan keburangan atau kesehatan
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas tenaga kerja, penangana keadan darurat, pertolongan
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang pertama pada kecelakaan kerja, pengamatan
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi, keselamatan kerja, dan alat pelindung diri.
kemudian dapat mencegah dan mengurangi Penyampaian mengenai prosedur tersebut dilakukan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan dengan mengadakan apel setiap mingguan yang di
melibatkan unsur manajemen dan pekerja, dan juga hadiri seluruh pekerja di PT. Telkom Witel Sultra
perusahaan dapat menciptakan tempat kerja yang dan safety talk atau briefing setiap pagi di area
aman, nyaman dan efisiensi untuk mendorong masing-masing sebelum bekerja [5].
produktivitas (Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 50 tahun 2012 tentang SMK3) [4]. d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di PT.
Telkom Witel Sultra
c. Pelaksanaan K3 di PT. Telkom Witel Sultra Berdasarkan hasil penelitian, pemeriksanaan
Berdasarkan hasil penelitian, PT. Telkom Witel kinerja sudah sesauai dengan peraturan pemerintah
Sultra telah menerapkan sistem manajemen nomor 50 tahun 2012 pasal 14 ayat 2 yang berbunyi
3580
pemantauan dan evaluasi kinerja k3 melalui Melalui tindakan ini, diharapkan akan mencapai
pemeriksaan, pengajian dan audit internal SMK3 kinerja SMK3 yang lebih baik dari sebelumnya.
oleh sumber daya manusia yang berkompeten. Tim Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
ahli k3 umum secara berkala melakukan yang maupun untuk menemukan penyebab permasalahan
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi dari suatu insiden, merupakan bagian dari hasil
bahaya yang dapat di timbulkan dari kondisi tempat peninjauan yang bermanfaat sebagai perbaikan dan
kerja, peralatan, bahan serta tindakan pekerja peningkatan kinerja karyawan, baik secara personal,
teridentifikasi dan berguna untuk mengambil maupun secara kolektif.
tindakan perbaikan serta pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan KESIMPULAN
dari bahaya tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
Pemantauan dilaksanakan untuk menganalisa bahwa:
hasil kerja pelaksanaan kegiatan guna menentukan a. Penetapan kebijakan keselamatan dan kesehatan
keberhasilan atau untuk menentukan identifikasi kerja di tetapkan oleh kantor pusat dan juga
tingkat perbaikan Evaluasi merupakan bagian yang dilaksanakan di PT. Telkom Witel Sultra.
penting dari suatu proses manajemen karena dengan b. Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja
evaluasi akan diperoleh umpan balik terhadap dilaksanakan berdasarkan hasil tinjauan awal
pelaksanaan program kegiatan. Evaluasi adalah kondisi K3 hasil identifikasi bahaya, penilaian
kegiatan untuk memuat penilaian dan dan pengedalian resiko, persyaratan hukum dan
membandingkan hasil yang telah dicapai oleh suatu perencanaan program K3.
program dengan tujuan yang direncanakan. c. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa terdapat SDM yang memiliki peran dan
aspek dan salah satunya yaitu perlindungan tanggung jawab, pelaksanaan pelatihan K3
keselamatan, Perlindungan tersebut bermaksud agar secara berkalah komunikasi secara rutin dan
tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya inpeksi K3.
sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan d. Pemantauan dan Evaluasi kinerja keselamatan
produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh dan kesehatan kerja dilakukan dengan
perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pemantauan untuk evaluasi kesesuain dengan
pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu melakukan ahli K3 umum dan pembuatan
dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya [6]. laporan hasil evaluasi sementara dan internal
audit.
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 di PT. e. Peninjauan dan peningkatan kinerja dan
Telkom Witel Sultra perbaikan sistem manajemen keselamatan dan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesehatan kerja yaitu dengan rapat antara
hasil peninjauan dan peningkatan kinerja digunakan manajemen sebagai upaya peningkatan
untuk melakukan penyempurnaan atau peningkatan performa dan kinerja K3.
terhadap penyimpanan yang ditentukan. Tindakan
peningkatan di laksanakan dan menjadi masukan
dalam menyusunan program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) selanjutnya demi peningkatan SARAN
kinerja di perusahaan. a. Untuk karyawan di PT. Telkom Witel Sultra
Peninjauan kinerja oleh pihak manajemen agar saling memberitahu tentang pelaksanaan
merupakan kajian yang dilakukan oleh manajemen sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
terhadap sistem manajemen K3 sesuai dengan jadwal kerja sehingga dapat meningkatkan kualitas
yang ditentukan, untuk menjamin kesesuaian, kerja.
kecukupan, dan keefektifan secara berkelanjutan. b. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat menelitih
Peningkatan kinerja oleh pihak manajemen lebih lanjut lagi mengenai gambaran
merupakan hasil dari evaluasi kegatan K3 di suatu pelaksanaan sistem manajemen keselamata dan
organisasi. kesehatan kerja di PT. Telkom Witel Sultra.
3581
c. Untuk di PT. Telkom Witel Sultra untuk selalu
menjaga dan memperingatkan para tenaga kerja
tentang pentingnya menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
3582