PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Visi
Sebagai kontraktor pertambangan kelas dunia, PAMA memiliki visi
yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemegang
saham. PAMA jelas menyatakan To be a World Leader Mining Contractor
with the best Productivity Engineering. Safety and Environment (Best
Present).
b. Misi
1. Menyediakan pelayanan operasional dengan perangkat keras
belatar belakang pertambangan terbuka dan pemindahan tanah
yang memungkinkan pelanggan dapat keuntungan terbaik ditingkat
dunia.
2. Memberikan kesempatan kerja kepada karyawan untuk
mengembangkan kompentensi mereka dalam mencapai tujuan.
3. Berupaya terus-menerus untuk menguasai teknologi dan
kemampuan rekayasa yang berwawasan manusia untuk kemajuan
bangsa dan negara.
4. Memberikan pengembalian yang terbaik bagi pemegang saham.
B. Sturuktur Organisasi
C. Bidang Usaha
PT. Pamapersada Nusantara memiliki usaha di bidang pengelolahan sumber
daya alam fosil atau batu bara.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Dalam kegiatan Prakerin yang dilaksanakan 3 bulan dari tanggal 1 Juli
2022 s/d 30 September di PT. Pamapersada Nusantara Desa Buana Jaya Kec.
Tenggarong Seberang banyak hal yang kami lakukan.
Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan
kemampuan kami dalam jurusan yang kami pilih). Dari banyak hal yang kami
lakukan, berikut beberapa diantaranya:
1. Melakukan Pendaftaran Kariawan Induksi
2. Melakukan Resume High Risk
3. Menginput TSMI / Cuti kariawan
B. Pembahasan
1. Induksi Kariawan
Menurut SNI (standar nasional Indonesia) tahun 2005 Situasi dan
kondisi kerja pada lokasi kegiatan pertambangan mempunyai kekhususan
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan terhadap setiap orang yang
masuk ke lokasi tersebut terutama karyawan baru, tamu, dan karyawan
pindahan. Kehadiran mereka dapat mengganggu kelancaran operasi
ak~bat ketidaktahuan atas operasi dan potensi bahaya di sekitarnya
sehingga pengusaha wajib membekali mereka dengan penjelasan atau
induksi K3 yang berlaku. Agar keseragaman pelaksanaan di setiap
tambang tercapai, lnduksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan ini perlu distandarkan.
Induksi di bagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pertambangan
penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan
potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-
cara penyelamatan pada kegiatan pertambangan umum.
b. induksi umum penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
bersifat umum, yang diberikan kepada karyawan baru atau
karyawan yang kembali setelah 6 bulan atau lebih meninggalkan
kegiatan tambang
c. induksi lokal penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
bersifat khusus spesifik yang diberikan kepada karyawan baru
yang telah mengikuti lnduksi Umum dan karyawan
mutasilpindahan dalam perusahaan yang sama.
d. induksi tamu penjelasan dan pengarahan tentang K3 secara
singkat yang diberikan khusus untuk tamu atau pengunjung.
e. induksi ulana pengarahan dan penjelasan tentang K3 yang
diberikan kepada karyawan yang melakukan penyimpang
prosedur atau kurang paham terhadap aspek K3 selama
melaksanakan tugas/perkerjaanya.
3. Pengajuan Cuti
Menurut Insigh talent Pengajuan cuti kerja merupakan salah satu hak yang
dimiliki oleh karyawan. Setiap karyawan berhak mengambilnya sesuai dengan
ketentuan yang ada. Selain kebijakan perusahaan, pengambilan cuti juga diatur
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan).
Cuti khusus merupakan cuti yang diberikan untuk karyawan jika ada
keperluan penting atau mendesak yang harus dilakukan. Pengertian tersebut
sesuai dengan yang tercantum pada pasal 93 ayat 4 dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Berikut ini merupakan ketentuan cuti khusus bagi karyawan:
a. Karyawan menikah, akan diberikan cuti selama tiga hari.
b. Menikahkan, mengkhitankan, atau membaptiskan anak, akan diberikan cuti
selama dua hari.
c. Istri melahirkan atau mengalami keguguran, akan diberikan cuti selama dua
hari.
d. Suami/istri, orang tua/mertua, anak/ menantu meninggal dunia, akan
diberikan cuti selama dua hari.
e. Anggota keluarga serumah meninggal dunia, akan diberikan cuti selama satu
hari.
f. Mengkhitankan anak, akan diberikan cuti selama dua hari
g. Membaptiskan anak, akan diberikan cuti selama dua hari.
Umumnya, bagian personalia atau tim HR di perusahaan telah memahami
semua hal terkait hak cuti karyawan. Namun, ketentuan cuti khusus atau cuti
alasan penting seringkali belum diketahui.
Cuti khusus juga dapat diberlakukan ketika terjadi force majeur seperti,
banjir, tanah longsor, kebakaran, ataupun gempa bumi. Hal-hal tersebut
membuat karyawan tidak dapat melangsungkan pekerjaan dan/atau harus
melakukan penyelamatan keluarga atau rumahnya. Selain itu, bagi Para Negeri
Sipil (PNS) diperbolehkan mengambil cuti khusus lainnya yang telah ditetapkan
oleh Presiden.
Cuti khusus diberikan pada karyawan sebagai hak yang berhak didapatkan
karyawan untuk melaksanakan kegiatan pribadi atau keperluan keluarga yang
membutuhkan waktu khusus. Dalam mengajukan cuti khusus, ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:
Karyawan yang bersangkutan mempunyai tanggung jawab dalam mengurus
hal-hal, baik administratif maupun hak-hak, dari anggota keluarganya yang
meninggal dunia. Hal ini menurut ketentuan hukum seperti, karyawan berperan
sebagai ahli waris.
Pernikahan yang dimaksud adalah perkawinan yang pertama karyawan.
Karyawan harus mengikuti aturan yang berlaku pada perusahaan dalam hal
proses pengajuan cuti.
Cuti merupakan hak yang wajib didapatkan setiap karyawan. Oleh karena
itu, bagi perusahaan yang tidak memenuhi hak itu untuk karyawan akan
mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam pasal 186 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa, perusahaan yang melanggar
ketentuan sesuai peraturan berlaku akan dikenakan sanksi pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun.
Selain itu, akan dikenakan denda paling sedikit Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000 (empat ratus juta rupiah). Dalam
pengajuan cuti khusus, pemerintah memang tidak menjelaskan secara lengkap
apakah ada syarat khusus untuk pengambilannya seperti, lama bekerja, posisi,
atau jabatan tertentu.
Oleh sebab itu, bagian personalia atau tim HRD di perusahaan perlu bijak
dalam menetapkan aturan yang jelas. Karyawan juga perlu mengetahui aturan
tersebut sebelum menandatangani perjanjian kerja. Mencantumkan hak cuti
karyawan dalam kontrak kerja merupakan cara yang bisa dilakukan untuk
mensosialisasikan hal tersebut.
Pengajuan secara manual di perusahaan umumnya dilakukan sesuai
prosedur yang melibatkan karyawan itu sendiri. Karyawan harus mengisi
formulir yang nantinya diserahkan kepada bagian personalia. Prosedur
pengajuan dapat berbeda di masing-masing perusahaan
langkah secara umum Proses pengjuan cuti kariawan:
a. Karyawan mengambil formulir pengajuan ke atasan atau kepada Anda
sebagai tim HR.
b. Selanjutnya, karyawan mengisi formulir, mulai dari identitas diri hingga
alasan mengajukan cuti khusus dan jumlah hari yang diambil.
c. Karyawan menyerahkan formulir tersebut kepada atasan yang berhak
memberi izin cuti tersebut untuk disetujui.
d. Setelah mendapatkan tanda tangan atau cap persetujuan, barulah karyawan
dinyatakan mendapat izin.
e. Setelah itu, karyawan melaporkan persetujuan pengajuan cuti tersebut
kepada Anda agar Anda ketahui sehingga Anda dapat memasukkannya
dalam database karyawan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Induksi adalah kegiatan rutin perusahaan setiap tahunnya untuk mengasah
kemampuan kariawan dan mengingatkan kariawan akan bahaya di tempat
kerja.
2. Resume High Risk merupakan istilah yang di gunakan untuk menggambarkan
suatu pristiwa ketika kartu izin mengemudi dan identitas kariawan kadaluarsa
atau telah melewati batas penggunaan dan perlu di perbaharui.
3. TSMI atau pengajuan cuti merupakan kegiatan yang terstruktur dan
merupakan hak bagi kariawan, hak ini dapat di ambil ketika kariawan
memiliki keadaan mendesak maupun jika telah waktunya untuk melaksanakan
cuti.
https://abckotaraya.id/memahami-pengertian-departemen-dan-fungsinya/
https://jsi.politala.ac.id/index.php/JSI/article/download/128/79/
https://id.scribd.com/document/494713585/49-Prosedur-KIMPER
https://docplayer.info/56552692-Sistem-id-kimper-id-kimper-system.html
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2019/03/SNI-03-7083-2005-tata-cara-induksi-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-an.pdf
https://agincourtresources.com/read-agincourt/jenis-training-untuk-pekerja-tambang/
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pengajuan-cuti-kerja-karyawan/
https://blog.skillacademy.com/cara-mengajukan-cuti