Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau Praktik Kerja


Lapangan (PKL) merupakan pelatihan sekaligus pembelajaran yang
dilaksanakan di luar sekolah. Namun program Prakerin atau PKL ini masih
relevan dengan kompetensi keahlian yang dimiliki siswa dan siswi SMK. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
serta menambah bekal demi masa depan siswa siswi di dunia kerja.
Saat memasuki dunia kerja, akan banyak persaingan ketat antar calon
karyawan. Selain itu pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan, semakin banyak pula peralatan canggih yang digunakan dalam
berbagai bidang. Prakerin di maksudkan memberikan pengalaman bagi siswa
siswi untuk mengaplikasikan teori yang didapat di sekolah dalam praktek
nyata di dunia kerja.
Dengan adanya kegiatan prakerin ini siswa siswi dapat mengasah serta
megimplementasikan materi pelajaran secara langsung ke dunia industri
sesuai keahliannya masing-masing. Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi
nya, SMK Negeri 1 Harapan Jaya melaksanakan program Prakerin atau PKL
demi menjadikan siswa siswi siap secara mental dan keterampilan memasuki
dunia kerja.
B. Maksud dan Tujuan Prakerin
Kerja praktek yang dilakukan mempunyai beberapa maksud dan tujuan
antara lain :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Mengetahui sistem yang digunakan dalam mengolah data
3. Mengetahui jenis alat, spesifikasi alat dan mekanisme alat kerja mesin
secara umum yang digunakan.
4. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan
penerapannya sehingga dapat memberikan bekal untuk terjun ke dunia
industri.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu Kegiatan : 1 Juli 2022 s/d 30 September 2022
Tempat : PT.Pamapersada Nusantara
D. Rumusan Masalah
1. Apa itu Induksi?
2. Apa itu Resume High Risk?
3. Apa itu TSMI/ Cuti?
BAB II
INDENTITAS INDUSTRI

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada pertumbuhan yang pesat dimasa kini dan menatap pembangunan


bangsa ke masa depan dengan cita – cita dan impian. PT. Pamapersada
Nusantara sebagai salah satu perusahaan secara konsisten memantapkan
jati dirinya untuk ikut serta berperan dalam proses pembangunan ekonomi
bangsa. dimana produktifitas perusahaan ikut juga menentukan
produktifitas nasional. PT. Pamapersada Nusantara yang kini menjadi
salah satu perusahaan kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia
tentunya tidak akan membuat insan PAMA lupa akan sejarah masa
lalunya.
Pada 31 oktober tahun 1972, salah satu devisi ASTRA yang bergerak
dalam bidang penjualan alat berat dinyatakan sebagai anak perusahaan
ASTRA dengan nama PT. United Tractors (UT). Pada tahun 1974,
ASTRA membentuk devisi penyewaaan alat berat dengan nama devisi
rental. Dengan meningkatnya penambangan timah dan nikel, pada tahun
1978 divisi rental UT melayani kontrak semi borongan (rental dengan
jaminan produktivitas). Devisi rental ini mengalami peningkatan dengan
berjalannya waktu sehingga pada tahun 1989, devisi rental diubah
namanya menjadi Plant hire dan mining division.
Kegiatan Plant hire dan mining division semakin luas dan banyak
melakukan kegiatan dibidang pertambangan, khususnya batubara.
Sehingga pada tahun 1992 divisi ini dijadikan sebagai anak perusahaan PT.
United Tractors dengan nama PT.Pamapersada Nusantara yang
mengkhususkan sebagai kontraktor pertambangan.
Sampai dengan saat ini, PAMA memiliki anak perusahaan antara lain
PT Kalimantan Prima Persada, PT Prima Multi Mineral, PT Pama Indo
Mining, PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan, dan PT Multi
Prima Universal.
PT.Pamapersada Nusantara merupakan salah satu Kontraktor
Penambangan Batubara. Untuk Costumer PT. Bukit Asam (PERSERO)
district MTBU, atau di kenal dengan istilah (MTB Muara Tiga Besar).
Total area pertambangan adalah seluas 168 ha= 1.680.000.
Dalam pengelolaan kegiatan usahanya, perusahaan mengaplikasikan
beberapa system, diantaranya ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan
sistem – sistem internal PAMA seperti Pama Safety Management System
(PSMS), Pama Procurement Logistics Management System (PPLMS),
Pama Maintenance Management System (PMMS), Pama Human
Resources Management System (PHRMS). Hal ini semata - mata karena
perusahaan ingin memfokuskan diri kepada kualitas operasi bisnis yang
bertujuan memberikan kepuasan maksimal kepada para stakeholder
termasuk para pelanggannya

1. Visi dan Misi Perusahaan


PT. Pamapersada Nusantara mempunyai visi dan misi yang menjadi
landasan dan arah tujuan dalam menjalankan usahanya.

a. Visi
Sebagai kontraktor pertambangan kelas dunia, PAMA memiliki visi
yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemegang
saham. PAMA jelas menyatakan To be a World Leader Mining Contractor
with the best Productivity Engineering. Safety and Environment (Best
Present).
b. Misi
1. Menyediakan pelayanan operasional dengan perangkat keras
belatar belakang pertambangan terbuka dan pemindahan tanah
yang memungkinkan pelanggan dapat keuntungan terbaik ditingkat
dunia.
2. Memberikan kesempatan kerja kepada karyawan untuk
mengembangkan kompentensi mereka dalam mencapai tujuan.
3. Berupaya terus-menerus untuk menguasai teknologi dan
kemampuan rekayasa yang berwawasan manusia untuk kemajuan
bangsa dan negara.
4. Memberikan pengembalian yang terbaik bagi pemegang saham.
B. Sturuktur Organisasi

C. Bidang Usaha
PT. Pamapersada Nusantara memiliki usaha di bidang pengelolahan sumber
daya alam fosil atau batu bara.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Dalam kegiatan Prakerin yang dilaksanakan 3 bulan dari tanggal 1 Juli
2022 s/d 30 September di PT. Pamapersada Nusantara Desa Buana Jaya Kec.
Tenggarong Seberang banyak hal yang kami lakukan.
Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan
kemampuan kami dalam jurusan yang kami pilih). Dari banyak hal yang kami
lakukan, berikut beberapa diantaranya:
1. Melakukan Pendaftaran Kariawan Induksi
2. Melakukan Resume High Risk
3. Menginput TSMI / Cuti kariawan

B. Pembahasan

1. Induksi Kariawan
Menurut SNI (standar nasional Indonesia) tahun 2005 Situasi dan
kondisi kerja pada lokasi kegiatan pertambangan mempunyai kekhususan
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan terhadap setiap orang yang
masuk ke lokasi tersebut terutama karyawan baru, tamu, dan karyawan
pindahan. Kehadiran mereka dapat mengganggu kelancaran operasi
ak~bat ketidaktahuan atas operasi dan potensi bahaya di sekitarnya
sehingga pengusaha wajib membekali mereka dengan penjelasan atau
induksi K3 yang berlaku. Agar keseragaman pelaksanaan di setiap
tambang tercapai, lnduksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan ini perlu distandarkan.
Induksi di bagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pertambangan
penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan
potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-
cara penyelamatan pada kegiatan pertambangan umum.
b. induksi umum penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
bersifat umum, yang diberikan kepada karyawan baru atau
karyawan yang kembali setelah 6 bulan atau lebih meninggalkan
kegiatan tambang
c. induksi lokal penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
bersifat khusus spesifik yang diberikan kepada karyawan baru
yang telah mengikuti lnduksi Umum dan karyawan
mutasilpindahan dalam perusahaan yang sama.
d. induksi tamu penjelasan dan pengarahan tentang K3 secara
singkat yang diberikan khusus untuk tamu atau pengunjung.
e. induksi ulana pengarahan dan penjelasan tentang K3 yang
diberikan kepada karyawan yang melakukan penyimpang
prosedur atau kurang paham terhadap aspek K3 selama
melaksanakan tugas/perkerjaanya.

Menurut artikel yang di muat agincourtescourses.com training


untuk pekerja tambang melalui safety induction tidak dilakukan tanpa
adanya tujuan khusus. Beberapa tujuan dari training tersebut diantaranya :
a. Memberikan pemahaman tentang seberapa pentingnya K3 dalam
sektor pertambangan.
b. Memberitahukan informasi terbaru mengenai kondisi dalam tambang
yang bisa berubah-ubah setiap harinya.
c. Memberikan pemahaman tentang peraturan yang berlaku dan sanksi
apa yang diberikan apabila melanggar peraturan di perusahaan
tambang.
d. Memberi informasi mengenai prosedur kerja yang ada di wilayah
pertambangan.
Pada intinya induksi safety dilakukan untuk menghindarkan
seseorang dari kecelakaan kerja dan saat memasuki wilayah
pertambangan.
Lalu Siapa Saja Yang Berhak Mendapatkan Training Untuk
Pekerja?
Training untuk pekerja dengan safety induction ini berhak
didapatkan oleh:
a. Karyawan Baru di Perusahaan tambang
Pada umumnya karyawan baru ini sama sekali belum mengetahui
dan memahami dengan baik bagaimana kondisi dalam tambang.
Meskipun sebelumnya karyawan ini sudah memiliki pengalaman di
bidang pertambangan, induksi saat pertama kali masuk di perusahaan
baru tetap harus diberikan.
b. Seseorang yang Mendapatkan Izin
Seseorang yang bukan karyawan dan mendapatkan izin untuk
masuk ke wilayah pertambangan, maka sebelumnya harus diberi
induksi terlebih dahulu.
c. Karyawan yang Baru Cuti 
Karyawan yang baru menyelesaikan cuti kerja. Hal ini sangat
penting dilakukan karena tidak menutup kemungkinan kondisi dalam
tambang masih sama seperti sebelum ditinggalkan cuti kerja. 
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari mengikuti training
untuk pekerja diantaranya :
a. Memahami Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
Pekerja bisa lebih memahami tentang pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) selama berada di wilayah pertambangan.
b. Informasi Terbaru 
Pekerja dapat memperoleh informasi terbaru tentang kondisi dalam
tambang. 
c. Memahami Potensi 
Pekerja akan lebih memahami potensi bahaya yang mungkin terjadi
dalam wilayah tambang sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana
cara mengatasinya dengan baik. 
d. Menghindari Kecelakaan 
Meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan kerja
selama berada di wilayah tambang. 
Training untuk pekerja salah satunya dengan safety
induction memang penting untuk dilakukan agar mereka bisa
memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan selama di
lingkungan pekerjaan di sektor tambang. 

Dalam Departement, saya melakukan pencatatan data induksi


yang berupa, data diri serta data induksi kariawan cuti.
2. Resume High Risk
a. Surat Izin Mengemudi Perusahaan (SIMPER)
Menurut (Subronto, 2015) simper merupakan Surat Izin Mengemudi
Perusahaan pada saat Jurnal Sains dan Informatikaberkendaraan daerah
pertambangan. Simper tertera dalam Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 555 tahun 1995 artikel 28.
Komputerisasi Menurut (Nuh, 2012) hasil penelitiannya komputerisasi
merupakan perubahan dari pengolahan presensi siswa dari konvensional
menjadi bentuk digital. Komputerisasi merupakan merubah kegiatan dari
pengolahan data konvensional menjadi pengolahan dengan menggunakan
digitalisasi, dari proses pengolahan sederhana ke pengolahan dengan
kompleksitas tinggi. Basis Data Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2013) basis
data merupakan sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah
memelihara data yang sudah diolah atau inforamsi dan membuat informasi
tersedia saat dibuatuhkan. (Rosa & Shalahuddin, 2013) Sistem manajemen
basis data adalah sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,
mengelola, dan menampilkan data. Sistem aplikasi yang disebut
manajemen basis data sistem jika memenuhi persyaratan minimum berikut:
a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data b. Mampu menangani
integritas data c. Mampu menangani akses data yang dilakukan secara
bersamaan d. Mampu menangani backup data.

b. Mint permint/ Kartu Identitas diri (KIMPER)


Pengemudi di lokasi tambang harus mempunyai KIMPER yang
merupakan kartu identitas diri, ijin masuk lokasi tambang dan surat ijin
mengemudi di lokasi tambang.
Sebagaimana ditetapkan didalam Kepmentambang No.555.K/26/N.PE
/1995 pasal 3 bahwa jalan yang ditetapkan oleh KTT sebagai jalan khusus
yang di pergunakan kegiatan usaha pertambangan dan apabila diberikan
hak kepada umum untuk mempergunakannya, maka keselamatan pengguna
hak tersebut menjadi tanggung jawabnya. Hal ini berarti bahwa siapapun
dilarang memasuki atau berada pada suatu lokasi kegiatan usaha kegiatan
pertambangan kecuali mereka yang bekerja atau mendapat izin dari
KTT.Kekhususan ini merupakan hal yang wajar dan memang sudah
seharusnya karena pekerjaan tambang pada umumnya sangat berisiko dan
tidak jarang berakibat pada kematian.Oleh karena itu perlu ada tanda/ ID
yang jelas antara pekerja tambang dan masyrakat umum.
1) Fungsi Mine permit yang telah di syahkan oleh kepada tehknik
tambang berfungsi sebagai :
a) Kartu tanda pengenal karyawan/ ID card/ Mine Permit.
b) Kartu tanda izin mengoperasikan kendaraan bermotor (KIMPER)
2) Bentuk Mine permit terdiri atas dua muka sebagai berikut :
a) Bagian depan:Menjelaskan data pemegang “permit” yang di
lengkapi dengan photo berwarna, dimana warna dan artinya adalah
sebagai berikut :
-Warna Putih : Mine Permit “tanpa licency/ otorisasi
mengoperasikan alat bermotor.
-Warna Hitam : Mine Permit “dengan licency/ Otorisasi”
mengopersikan kendaraan beroda 4.
-Warna Hijau : Mine Permit “dengan Licency/ otorisasi”
mengoperasikan kendaraan beroda 6-10, Articulated & HD
-Warna Biru : Mine Permit “dengan Licency/ Otorisasi”
kendaraan Trailer.
-Warna Merah : Mine Permit “dengan licency/ Otorisasi”
A2B.
b) Bagian belakang : Menjelaskan jenis alat / kendaraan yang boleh
diopersikan dan daerah yang di cakup, No SIM Polisi dan masa
berlaku. Serta 3 titik lobang untuk bukti pelenggaran.
3) Batas area otorisasi yang di berikan, di tentukan dan sbb :
a) Full : Kewenangan diberikan penuh untuk seluruh area tambang.
b) Probability (Prob) :Kewenangan diberikan di area tambang
dengan waktu yang terbatas tidak terus menerus.
c) Restricted(Rest) : Larangan mengoperasikan unit apapun seluruh
area tambang.
4) Cara mendapatkan mine parmit
Untuk mendapatkan mine permit karyawan baru harus melapor
kepada atasan langsung dan selanjutnya atasan karyawan mengajukan
surat permohonan kepada HSE Dept. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan mine permit adalah sbb:
a) Mengajukan permohonan kepada HSE Dept yand di tanda tangani
atasannya.
b) Mengikuti palatihan Induksi pada hari & jam yang telah di
tentukan.
c) Lulus mengikuti ujian baik teori maupun praktek ( bila permit
menyertakan otorisasi alat).
d) Mendapat persetujuan dari Kepala Teknik Tambang.
5) Kehilangan mine permit
Menghilangkan mine permit harus segera melapor kepada HSE
Dept dengan membuat berita acara kehilangan yang diketahui oleh
pengawas di lapangan. Kepadanya akan dibebankan biaya pembuatan
Mine Permit yang baru.
Dalam Kegiatan Prakerin yang telah di lakukan saya melakukan
penginputan berupa data para kariawan yang ingin melakukan pembaruan
atau pembuatan surat izin mengemudi perusahaan.

3. Pengajuan Cuti
Menurut Insigh talent Pengajuan cuti kerja merupakan salah satu hak yang
dimiliki oleh karyawan. Setiap karyawan berhak mengambilnya sesuai dengan
ketentuan yang ada. Selain kebijakan perusahaan, pengambilan cuti juga diatur
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan).
Cuti khusus merupakan cuti yang diberikan untuk karyawan jika ada
keperluan penting atau mendesak yang harus dilakukan. Pengertian tersebut
sesuai dengan yang tercantum pada pasal 93 ayat 4 dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Berikut ini merupakan ketentuan cuti khusus bagi karyawan:
a. Karyawan menikah, akan diberikan cuti selama tiga hari.
b. Menikahkan, mengkhitankan, atau membaptiskan anak, akan diberikan cuti
selama dua hari.
c. Istri melahirkan atau mengalami keguguran, akan diberikan cuti selama dua
hari.
d. Suami/istri, orang tua/mertua, anak/ menantu meninggal dunia, akan
diberikan cuti selama dua hari.
e. Anggota keluarga serumah meninggal dunia, akan diberikan cuti selama satu
hari.
f. Mengkhitankan anak, akan diberikan cuti selama dua hari
g. Membaptiskan anak, akan diberikan cuti selama dua hari.
Umumnya, bagian personalia atau tim HR di perusahaan telah memahami
semua hal terkait hak cuti karyawan. Namun, ketentuan cuti khusus atau cuti
alasan penting seringkali belum diketahui.
Cuti khusus juga dapat diberlakukan ketika terjadi force majeur seperti,
banjir, tanah longsor, kebakaran, ataupun gempa bumi. Hal-hal tersebut
membuat karyawan tidak dapat melangsungkan pekerjaan dan/atau harus
melakukan penyelamatan keluarga atau rumahnya. Selain itu, bagi Para Negeri
Sipil (PNS) diperbolehkan mengambil cuti khusus lainnya yang telah ditetapkan
oleh Presiden.
Cuti khusus diberikan pada karyawan sebagai hak yang berhak didapatkan
karyawan untuk melaksanakan kegiatan pribadi atau keperluan keluarga yang
membutuhkan waktu khusus. Dalam mengajukan cuti khusus, ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:
Karyawan yang bersangkutan mempunyai tanggung jawab dalam mengurus
hal-hal, baik administratif maupun hak-hak, dari anggota keluarganya yang
meninggal dunia. Hal ini menurut ketentuan hukum seperti, karyawan berperan
sebagai ahli waris.
Pernikahan yang dimaksud adalah perkawinan yang pertama karyawan.
Karyawan harus mengikuti aturan yang berlaku pada perusahaan dalam hal
proses pengajuan cuti.
Cuti merupakan hak yang wajib didapatkan setiap karyawan. Oleh karena
itu, bagi perusahaan yang tidak memenuhi hak itu untuk karyawan akan
mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam pasal 186 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa, perusahaan yang melanggar
ketentuan sesuai peraturan berlaku akan dikenakan sanksi pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun.
Selain itu, akan dikenakan denda paling sedikit Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000 (empat ratus juta rupiah). Dalam
pengajuan cuti khusus, pemerintah memang tidak menjelaskan secara lengkap
apakah ada syarat khusus untuk pengambilannya seperti, lama bekerja, posisi,
atau jabatan tertentu.
Oleh sebab itu, bagian personalia atau tim HRD di perusahaan perlu bijak
dalam menetapkan aturan yang jelas. Karyawan juga perlu mengetahui aturan
tersebut sebelum menandatangani perjanjian kerja. Mencantumkan hak cuti
karyawan dalam kontrak kerja merupakan cara yang bisa dilakukan untuk
mensosialisasikan hal tersebut.
Pengajuan secara manual di perusahaan umumnya dilakukan sesuai
prosedur yang melibatkan karyawan itu sendiri. Karyawan harus mengisi
formulir yang nantinya diserahkan kepada bagian personalia. Prosedur
pengajuan dapat berbeda di masing-masing perusahaan
langkah secara umum Proses pengjuan cuti kariawan:
a. Karyawan mengambil formulir pengajuan ke atasan atau kepada Anda
sebagai tim HR.
b. Selanjutnya, karyawan mengisi formulir, mulai dari identitas diri hingga
alasan mengajukan cuti khusus dan jumlah hari yang diambil.
c. Karyawan menyerahkan formulir tersebut kepada atasan yang berhak
memberi izin cuti tersebut untuk disetujui.
d. Setelah mendapatkan tanda tangan atau cap persetujuan, barulah karyawan
dinyatakan mendapat izin.
e. Setelah itu, karyawan melaporkan persetujuan pengajuan cuti tersebut
kepada Anda agar Anda ketahui sehingga Anda dapat memasukkannya
dalam database karyawan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Induksi adalah kegiatan rutin perusahaan setiap tahunnya untuk mengasah
kemampuan kariawan dan mengingatkan kariawan akan bahaya di tempat
kerja.
2. Resume High Risk merupakan istilah yang di gunakan untuk menggambarkan
suatu pristiwa ketika kartu izin mengemudi dan identitas kariawan kadaluarsa
atau telah melewati batas penggunaan dan perlu di perbaharui.
3. TSMI atau pengajuan cuti merupakan kegiatan yang terstruktur dan
merupakan hak bagi kariawan, hak ini dapat di ambil ketika kariawan
memiliki keadaan mendesak maupun jika telah waktunya untuk melaksanakan
cuti.

B. Manfaat Yang Dirasakan


1. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dari dunia usaha/dunia
industri secara langsung yang tidak didapatkan dari sekolah.
2. Memperoleh pengalaman belajar di luar sekolah sebagai tambahan dan
sekaligus pembuktian secara langsung dari teori-teori dan praktek-praktek
yang didapatkan di bangku sekolah
3. Sebagai bekal persiapan diri setelah keluar dari sekolah
4. Melihat dan sekaligus mempraktekkan langsung, bagaimana sistem kerja di
Industri
5. Menjadikan dunia usaha/dunia industri yang bersangkutan sebagai sarana
untuk beradaptasi guna menyongsong masa depan sebagai tenaga pekerja yang
baik dan bermutu.
6. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja
C. Saran
Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa
saran kepada pihak Dunia industri dan pihak sekolah yang sekiranya dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di masa yang akan
datang.
1. Saran Untuk Pihak Dunia Industri
a. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini akan lebih terarah apabila
disusun melalui suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa / siswi
selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ).
b. Pihak Dunia Industri diharapkan dapat menyediakan seorang instruktur
khusus yang pada hari- hari tertentu agar dapat memberikan pelajaran
teori yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan siswa/
siswi sehingga dapat dimengerti dan memahami pekerjaan yang
dilaksanakan.
c. Pihak Dunia Industri supaya dapat lebih banyak memberikan pekerjaan
yang bermanfaat bagi siswa/siswi, agar jam kerja dapat diisi dengan
penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang percuma.
d. Pihak Dunia Industri agar dapat mempertahankan rasa tanggung jawab
dalam menjalankan setiap pekerjaan yang dibebankan.
e. PT. Halliburton Indonesia agar selalu mampu untuk terus meningkatkan
segala hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan segala usaha
dalam mencapai terget yang telah ditetapkan Perusahaan.

2. Saran Untuk Pihak Sekolah


a. Pihak Sekolah ( Lembaga Pendidikan ) diharapkan dapat memantau
kegiatan siswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul
dapat dipecahkan bersama.
b. Utamakan rasa bertanggung jawab dalam memonitoring siswa Prakerin.
c. Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan dapat lebih
mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiatan
prakerin.
d. Setiap pembimbing yang ditunjuk Sekolah sebaiknya dibekali
pengetahuan yang memadai mengenai usaha yang dikelola Dunia
Industri yang akan ditempati Siswa/wi PRAKERIN sehingga mampu
memberikan pengetahuan secara umum mengenai instansi perusahaan
yang ditempatinya.
D. Kata Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat yang
telah dilimpahkan oleh ALLAH SWT, bahwa penulis telah mendapat
dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik
tanpa mengalami hambatan berarti.
Keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini sangat dibutuhkan
oleh para siswa/siswi agar bisa mengikuti salah satu syarat untuk menempuh
UAS/UAN, sehinga dengan dibuatnya laporan PRAKERIN ini diharapkan
dapat dijadikan acuan bagi kelancaran pelaksanaan Praktek Kerja Industri,
terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket keahlian yang ada di
Dunia usaha / Dunia Industri.
Dengan dibuatnya laporan ini minimal diharapkan juga ada kesamaan
Visi antara pihak sekolah dengan dunia usaha sebagai industri pasangan.
Penulis mengharapkan agar semua penjelasan didalam laporan yang telah
tersusun dengan rapi sesuai dengan tujuan siswa/siswi ini . Penulis telah
berusaha dapat mudah dimengerti serta dipahami bagi para membacanya.
Saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan laporan, penulis
nantikan agar dalam penyusunana laporan selanjutnya dapat tersajikan
dengan lebih baik dan lebih sempurna lagi.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih semua kepada pihak yang
telah banyak membantu dan membimbing dalam menyelesaikan laporan ini,
serta besar harapan penulis agar laporan yang penulis sususn dapat
bermanfaat bagi semua pihak, Amin.
DAFTAR PUSTAKA

https://abckotaraya.id/memahami-pengertian-departemen-dan-fungsinya/
https://jsi.politala.ac.id/index.php/JSI/article/download/128/79/
https://id.scribd.com/document/494713585/49-Prosedur-KIMPER
https://docplayer.info/56552692-Sistem-id-kimper-id-kimper-system.html
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2019/03/SNI-03-7083-2005-tata-cara-induksi-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-an.pdf
https://agincourtresources.com/read-agincourt/jenis-training-untuk-pekerja-tambang/
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pengajuan-cuti-kerja-karyawan/
https://blog.skillacademy.com/cara-mengajukan-cuti

Anda mungkin juga menyukai