Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja, terutama para


pencari kerja khususnya di Kalimantan Timur agar mampu memasuki pasar
kerja yang tersedia baik untuk bekerja pada perusahaan/industri maupun
usaha mandiri atau wiraswasta serta peningkatan karir di perusahaan maka
penyelenggaraan kegiatan praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan
salah satu pilihan yang representatif untuk di terapkan di masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang profesional dan mampu
berkompetitif dalam pasar kerja global serta lebih kompeten. Dan untuk
meningkatkan kemampuan dan komptensinya maka perlu bekerja sama
dengan pihak perusahaan untuk di prakerinkan agar nantinya para calon
tenaga kerja atau pencari kerja mempunyai bekal dan pengetahuan demi
masa depan yang lebih baik.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dilaksanakannya praktik kerja industri ialah untuk


mengetahui tentang cara pengukuran kemajuan tambang dilapangan.
Tujuan dilaksanakan praktik kerja industri (prakerin) di perusahaan adalah
untuk mengetahui :

1. Metode pengukuran kemajuan tambang

2. Sistem pengolahan data

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran progress


kemajuan tambang

1
1.3 Manfaat Prakerin
Adapun beberapa manfaat dalam pelaksanaan Kerja Praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil analisa pelaksanaan yang dilakukan selama Kerja Praktik dapat menjadi
bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan
perusahaan di masa yang akan datang khususnya di bidang Survei.
2. Bagi Siswa/Siswi
a. Siswa/Siswi dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh
selama Kerja Praktik kedalam sebuah Laporan Kerja Praktik.
b. Siswa/Siswi dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana
kerja sebenarnya sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman
yang akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai ilmu
yang ditekuni selama ini.
c. Siswa/Siswi dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran
tentang kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan
mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia
kerja yang sebenarnya.
d. Memberikan kesempatan kepada Siswa/Siswi untuk memecahkan berbagai
masalah manajemen dilingkungan lapangan kerja dengan mendayagunakan
kemampuannya.
e. Mendekatkan dan menjembatani persiapan siswa untuk terjun ke dunia
kerja sehingga siswa sudah memiliki kesiapan mumpuni.
f. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga hasil
penelitian lebih luas

2
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil Perusahan

1.Sejarah

PT RPP CONTRACTORS INDONESIA didirikan pada tahun


2010,sebelumnya dikenalsebagai PT.RPP MINING
CONTRACTORS(2003) dan PT RCI adalah anak perusahaan dari
PT Rentalperdana Putratama (1991)

PT.RCI telah mempunyai pengalaman dibidang Kontraktor


Pertambanganlebih dari 31 tahun, bermula dari Rental Alat Berat
dan berkembang menjadiKontraktor Pertambangan.PT.RCI juga
sudah banyak berhasil dalammenyelesaikan proyek pertambangan
dan hingga saat ini telah mengerjakan22 perusahaan pemilik
konsesi penambangan.

PT RCI menyediakan jasa kontraktor pertambangan, seperti


Pemindahan TanahPenutup;Jasa Pengeboran dan Peledakan;
Ekstraksi dan pemuatan Batu Bara, Bijihdan Mineral
Lainnya;Pengangkutan Batu Bara dan Mineral
Lainnya;PemeliharaanJalan Pertambangan; Penyewaan Alat
Berat;Jasa Kontruksi; Kontruksi Sipil &Bangunan dan Layanan
lainnya yang terkait dengan Pemindahan Tanah danKontruksi Sipil.

3
2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

a.Visi

Menjadi Mitra Usaha yang terpercaya dan pengembangan usaha


denganmenciptakan Kemitraan Bersinergi antara PT RCI dengan
pemilik KonsesiPertambangan dan Pelanggan Lainnya.
Kepercayaan tersebut didukung olehdedikasi dan mentalitas terbaik,
sistem manajemen yang solid danpengaplikasian teknik dengan
prosedure berkualitas yang sangatmemperhatikan keselamatan dan
lingkungan.

b.misi

Mencapai profit optimal dengan meningkatkan efisiensi dan


produktivitas,meningkatkan kualitas hidup dan mendukung
pembangunan nasional danpembentukan karakter manusia.

4
BAB III

DASAR TEORI

3.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan


untuk menjamin dan melindungi pekerja tambang agar selam dan
sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja, kesehatan
kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.

Penerapan K3 dalam industri pertambangan merupakan


bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memenuhi jaminan
perlindungan tenaga kerjanya atas keselamatan saat bekerja.
Tentunya, implementasi K3 ini juga perlu dilakukan oleh seluruh
pekerja maupun tamu yang datang ke lokasi kerja sehingga upaya
keselamatan dan kesehatan kerja dapat benar-benar terlaksana.

Contoh penerapan K3 di industri. Perlu diketahui, K3 sendiri


tidak hanya berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja secara fisik, tetapi juga psikis.

Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) ;

Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang


mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja.Alat Pelindung Diri adalah kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

5
Republik Indonesia. Halini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang
pelindung diri.

Berikut jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang biasanya


digunakan di pertambangan beserta fungsinya ;

- Helm Safety

Safety helm berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang


bisa mengenai kepala secara langsung.

Gambar 2.1 Helm Safety

6
- Sepatu Safety
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia dan sebagainya.

Gambar 2.1 Sepatu Safety

- Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di


tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

Gambar 2.1 Masker


- Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di


tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan
dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-
masing pekerjaan.

7
Gambar 2.1 Sarung Tangan

- Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya


mengelas, silau matahari ).

Gambar 2.1 Kaca Mata

- Penutup Telinga (Ear Plug)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat


yang bising.

8
BAB III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Berikut alat alat yang digunakan sebagai berikut :

1. Total Station

Gambar Total Station

Total Station, yang merupakan alat utama dalam pengukuran tambang


yang dapat mengeluarkan gelombang kemudian dipantulkan kembali oleh

9
reflektor atau prisma. Alat ini dapat membaca sudut horizontal dan vertikal
bersama-sama dengan jarak miringnya (slope distance).

2. Tripod

Tripod adalah alat yang memiliki tiga buah kaki dengan ketinggian yang
dapat diatur dengan menggerakan sekrup pengunci, pada bagian atas tripod
merupakan tempat duduk alat total station yang dihubungkan dengan
sekrup. Tripod digunakan sebagai tempat berdirinya alat Total Station
maupun Prisma target poligon yang terbuat dari aluminium
atau besi stainless.

3. Prisma & Stick Ukur

Gambar Prisma

10
Prisma & Stick Ukur Adalah alat yang digunakan untuk memantulkan
gelombang yang dipancarkan oleh alat Total Station yang diletakkan pada
objekobjek yang akan diukur. Dimana stick berdiri maka disitu juga titik
yang akan diketahui koordinatnya setelah dilakukan penembakan dengan
alat Total Station. Panjang stick dapat diubah-ubah sesuai keinginan, mulai
dari 1,5 meter hingga 2,5

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Pada Pertambangan


Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ), yang saya terapkan pada
perusahaan pertambangan tempat saya Praktik Kerja Lapangan ini ialah
menggunakan alat pelindung diri , mengikuti kegiatan safety talk pada setiap minggu,
serta induksi.
1. Safety Induksi
Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan Kesehatan
Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan oleh karyawan
dengan jabatan setingkat supervisory (dari divisi OSHE / Safety) dan bisa juga bisa
dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level jabatan minimum seperti
tersebut diatas (minimal Foreman, dan supervisor up).

Tujuan dari safety induction adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya


K3 di dalam pertambangan, memberikan pemahaman tentang peraturan yang berlaku
dan sanksi apa yang diberikan jika melanggar peraturan di perusahaan tambang
tersebut.

Adapun alat alat yang digunakan sebagai alat pendukung survey sebagai berikut:

a.buku lapangan berfungsi untuk mencatat data berupa koordinat


Northing,Easting,dan Elevasi serta nomor patok

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Selama Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yang saya lakukan di PT.
PINGGAN WAHANA PRATAMA, yang berada di Desa / Kelurahan Argosari,
Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,
Saya mendapatkan banyak sekali ilmu dari para pembimbing – pembimbing saya,
Terutama ilmu dari kegiatan survey pemetaan topografi yang saya ikuti selama
kurang lebih 3 ( tiga ) bulan ini, dapat disimpulkan ilmu yang saya dapat dan saya
ketahui selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini ialah sebagai berikut ;

1. Mampu mengoperasikan / menggunakan Alat Survey Total Station, Backsight


dengan Tipe Nikon X Series
2. Mampu membuat Patok Monitoring dan Patok Poligon untuk tempat
berdirinya Alat Survey
3. Mampu memasang batas – batas design pertambangan seperti ; Crest, Boundry,
Batas Disposal, Batas Tahura, Box Cut, dan Bouwplank ( acuan sudut /
kemiringan Slope )
4. Mampu mengambil data situasi seperti ; Crest, Toe, Crest Toe, Spot,
Longsoran, Roof, Floor, Soil ,Jalan, Original.
5. Mampu membuat peta topografi menggunakan Software Surfac / MineScape
4.2 SARAN

12
Selama Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yang saya lakukan di PT.
PINGGAN WAHANA PRATAMA, Saran saya kepada para pembimbing –
pembimbing, akan lebih baik jika ada siswa/siswi yang sedang melakukan praktik
kerja lapangan ( pkl ) selama 6 ( enam ) bulan, bagusnya 3 ( tiga ) bulan untuk
mengajarkan penggunaan alat survey, pembuatan patok – patok, pemasangan batas –
batas , pengambilan data situasi, dan 3 ( tiga ) bulan untuk mengajarkan pengolahan
data yang didapat dari hasil pengambilan data situasi tersebut dengan menggunakan
software MineScape dan Surfac.

DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Peta_topografi
 https://ilmusurveypemetaan.wordpress.com/2012/05/17/materi-3-survei-
pertambangan/
 https://www.formasitraining.com/blog/penerapan-k3-di-perusahaan-
pertambangan
 https://himateks.eng.unila.ac.id/k3-gunakan-alat-pelindung-diri-sebelum-bekerja/
 https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/alat-ukur-tanah
 https://hmtg.itny.ac.id/gemcom-surpac/
 http://kiscerti.co.id/artikel/mengenal-safety-talk
 https://pakki.org/berita_detail/safety-induction-mencegah-kecelakaan-kerja-bagi-
pendatang-baru

13

Anda mungkin juga menyukai