Visi
Menjadi perusahaan pembuat material logam
terbaik Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan
sparepart mesin industri khususnya di dalam negeri.
Misi
Menciptakan budaya belajar dari tingkat
manajemen sampai buruh.
Menjamin kesejahteraan karyawan baik jasmani
maupun rohani.
Menjamin hubungan baik dengan pelanggan
untuk maju bersama.
Memberikan bantuan teknis kepada pelanggan
untuk memaksimalkan produktivitasnya.
a. General Manager
General manager merupakan pimpinan
tertinggi. Fungsi utama dari general manager adalah
memastikan kegiatan pembangkitan yang meliputi
kegiatan operasi, pemeliharaan, enjiniring, logistik,
keuangan dan administrasi berjalan secara efektif dan
efisien.
b. Manager Operasi
Manager operasi mempunyai tugas yaitu
memastikan berjalannya kegiatan operasi yang efektif
dan efisien, terkait kimia dan laboratorium yang
menunjang. Dalam pelaksanaannya, manager operasi
dibantu oleh beberapa supervisor yang berkaitan
dengan operasi di unit.
c. Manager Pemeliharaan
Manager pemeliharaan mempunyai tugas yaitu
memastikan berjalannya kegiatan pemeliharaan agar
unit tetap efisien dan efektif terkait dengan sarana yang
dapat menunjang kegiatan operasi. Dalam
pelaksanaannya, manager pemeliharaan dibantu oleh
supervisor rendal har, supervisor har mesin, supervisor
har listrik, dll.
e. Manager Logistik
Manager logistik mempunyai tugas yaitu
memastikan kegiatan pengadaan, inventory, dan
pergudangan yang dapat menunjang kegiatan operasi
pembangkitan secara optimal. Dalam pelaksanaannya,
manager logistik dibantu oleh supervisor inventori
kontrol dan kataloger, supervisor pengadaan, dan
supervisor kontrak bisnis dan administrasi gudang.
7. Makna 5R
a. Ringkas
Membedakan antara yang di perlukan dan yang
tidak diperlukan serta membuang yang tidak di perlukan:
“Singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan lagi
tempat kerja”
b. Rapi
Menentukan Antara yang diperlukan dan yang
tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan:
“Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai
tempat yang pasti”
c. Resik
Menghilangkan sampah kotoran dan barang
asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih.
Pembersihan dengan cara inspeksi: “Bersihkan segala
sesuatu yang ada di tempat kerja”
d. Rawat
Memelihara barang dengan teratur rapid an
bersih juga dalam aspek personal dan kaitannya dengan
polusi: “Semua orang memperoleh informasi yang
dibutuhkan di tempat kerja, tepat waktu”
e. Rajin
Melakukan sesuatu yang benar sebagai
kebiasaan: “Lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan
melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.”
25
a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan faktor yang
memberi kemudahan, kelancaran dan kenyamanan bagi
mahasiswa selama menjalankan praktik. Adapun
beberapa faktor– faktor pendukung saat melakukan
Praktik Industri, yaitu:
b. Faktor Penghambat
Adapun beberapa faktor–faktor penghambat
saat melakukan Praktik Industri, yaitu:
B. Pembahasan
a. Scrap
Scrap atau besi tua adalah besi-besi bekas yang
digunakan sebagai bahan baku utama peleburan baja.
Diantaranya Busheling, HMS, Shredded, Return Billet
dan return material. Jenis-jenis scrap:
Pertama, Busheling. Busheling adalah jenis scrap yang
berasal dari sisa potongan lembaran (plat) hasil produksi
pabrik stamping. Scrap jenis busheling merupakan scrap
yang bersih, karena tidak terlapisi oleh pelapis logam.
Ukuran maksimal busheling kurang lebih 2x5 feet.
32
a. Rangka Cetak.
1. Rangka cetak persegi dari kayu.
2. Rangka cetak persegi panjang dari plat besi.
3. Rangka cetak bulat dari plat besi
b. Perkakas untuk Membuat Cetakan Pasir.
1. Penumbuk
2. Sendok spatula
3. Sendok cetak
4. Kuas
5. Penarik
6. Penusuk lubang angin
7. Strike Off Bar
c. Sistem Saluran
1. Cawan tuang
2. Saluran turun
3. Saluran pengalir
4. Saluran masuk
5. Penambah
6. Prosedur penentuan saluran tuang
3. Proses Casting
Secara umum, ada tiga tahapan pokok dalam proses
pengecoran dengan menggunakan Sand Molding casting
machine, diantaranya adalah tahapan persiapan operasional,
aktivitas sebelum casting, dan proses casting. Berikut
penjelasannya :
36
1. Cek Temperatur
Mengecek temperatur cairan pada ladle
dengan menggunakan probe thermocouple, apakah
sesuai dengan steel making plan untuk di lakukan
proses casting atau tidak. Temperatur optimal
untuk dilakukan proses casting disebut dengan
superheat. Superheat berkisar diantara 20-70ºC
diatas TLL baja cair.
38
c. Proses Casting
Berikut adalah keseluruhan urutan proses casting:
1. Pembuatan Pola
Proses pembuatan alat banut untuk
memproduksi komponen akhir dari proses
pengecoran logam. Pembuatan pola di pt Apie
Indo Karunia kebanyakan menggunakan bahan
baku kayu. Dari pembuatan gear worm
menggunakan berbagai pola diantaranya yaitu:
a. Pola sirip
Pola sirip ini sebagai tulang dari gear
worm yang berisih lima sirip
2. Pembuatan Cetakan
Ini adalah suatu proses dimana cetakan
terbentuk secara manual. Ada beberapa tahap
membuat cetakan dari pasir diantaranya yaitu:
a. Pencampuran pasir
Pencampuran pasir digunakan untuk
mencampur pasir dari daurulang dengan
pasir baru dan bahan waterglass.
b. Pemadatan pasir cetak di atas pola
Pemadatan pasir terbagi dari 4 bagian di
proses pembuatan gear worm yaitu: cetakan
bawah, cetakan atas, cetakan sirip, dan
cetakan gigi.
Pertama pembuatan cetakan bawah
dimana cara pembuatannya dibilang mudah
karena sudah ada pola yang hampir
menyerupai jangka cara penggunaannya
hanya memutar pola dengan menata dan
memadatkan cetakan pasir tersebut.
42
f. Penyatuan cetakan
Penyatuan cetakan ini biasanya
dinamakan perakitan atau proses trakhir dari
pembuatan cetakan. Pertama cetakan bagian
bawa di susun gigi yang sudah padat di
susun melingkar di cetakan yang sudah di
buat. Lalu di lapisi supaya halus lagi cetakan
yang sudah tersusun dengan gigi. Kedua
penutupan atau menyatukan pola atas
dengan pola bawah dengan melurusan
salurannya. Terakhir atau ketiga ini
pemadatan sekelilingnya yang bisa
dinamakan penambalan agar tidak terjadi
kebocoran saat di tuang.
45
3. Penuangan
Ini adalah proses mentransfer baja cair ke
dalam cetakan siap untuk pemadatan. Baja cair
yang sudah matang dari fornice akan di pindahkan
ke dalam ladle untuk mentransfer logam cair
kedalam cetakan.
4. Pembongkaran cetakan
Proses pembongkaran casting dari cetakan,
dikenal sebagai KO atau shakeout. Benda hasil
pengecoran dibongkar dengan diketuk dari
cetakan dengan tangan atau menggunakan
46