Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Wilis Indonesia Steel adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Foundry and Enginnering Works logam dengan memproduksi beberapa
komponen - komponen untuk alat berat dan komponen - komponen
kendaraan roda empat serta roda dua, seperti produk yang dibuat oleh PT.
Wilis Indonesia Steel antara lain flexible shaft coupling tipe B (jenis N-
Eupex), hyperflex coupling tipe TM, pully tipe khusus dan lain - lain.
Didukung dengan tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya, untuk
berinovasi dalam memproduksi barang customized yang belum ada dipasaran.
Dalam proses produksi benda ada beberapa tahapan proses yang dilakukan
yaitu peleburan logam besi dengan dapur induksi, menambahkan C, Si, Mn
agar mendapatkan kekerasan besi yang di inginkan, besi yang mencair
dituangkan ke bak penampung dan dituangkan ke media pasir cetak, setelah
dingin benda di keluarkan dari media pasir dan di bersihkan dengan mesin
sand blasting agar benda bersih dari media pasir yang menempel. Setelah
benda bersih dari pasir tersebut maka benda akan melalui proses
pengerindaan dan pemilihan benda yang cacat dan selanjutnya benda dikirim
ke bengkel untuk melalui proses finishing.
Standart Operational Prosedure (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling
efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. Standart
Operational Procedure (SOP) adalah sistem yang disusun untuk
memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi
urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir(Laksmi,2008:52).
Perawatan ( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada
tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi
sehingga dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan

1
menghasilkan out put sesuai dengan yang dikehendaki . Sistem perawatan
dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , dimana apabila
sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan
lebih intensif (Vincent Gasper,94,Hal;513).
Dapur induksi merupakan mesin pelebur yang memiliki fungsi yang utama
dalam pabrik pengecoran besi karena menjadi bagian awal dari proses
produksi. Kerusakan yang terjadi pada dapur induksi meliputi, keretakan
topi,lapisan linning yang berlubang, lapisan linning retak. Perawatan yang
dilakukan adalah memperbaiki topi dengan menambal topi yang retak,
menambal lapisan linning yang retak maupun berlubang dengan pasir silica.
Belum adanya S.O.P perawatan pada dapur induksi dapat mempersulit
proses perawatan dapur yang tidak teratur dan dapat mengakibatkan proses
perawatan yang kurang terstruktur. Solusi agar perawatan dapur induksi
berjalan lancar dan sesuai prosedur maka penulis membuat S.O.P perawatan
pada dapur induksi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil
dalam laporan ini adalah “Bagaimana membuat standart operational
prosedure (SOP) perawatan dapur induksi pada PT. Wilis Indonesia Steel.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk membuat Standart
Operational Procedure (SOP) perawatan dapur induksi pada PT. Wilis
Indonesia Steel yang belum ada.

1.4 Tempat Dan Waktu


Pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di PT. Wilis Indonesia
SteelKediri dimulai tanggal 1 Juli 2019 dan berakhir pada tanggal 31 Agustus
2019. Aktifitas praktik kerja industri dilaksanakan sesuai hari jam kerja
seperti karyawan tetap PT. Wilis Indonesia Steel Kediri yang berada di desa

2
blabak jalan jegles Gg.1 dimulai senin sampai sabtu, mulai pukul 07.30 -
16.30 WIB.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1. PT. Wilis Indonesia Stell Kediri


Sumber: PT. Wilis Indonesia Stell Kediri (2019)

PT. Wilis Indonesia Steel(WIS) yang dulu bernama CV. Wahana Adhi
Perkasa(WAP) didirikan di kota kediri pada tanggal 11 april 2011 dan
berubah nama menjadi PT. Wilis Indonesia Steel(WIS) pada bulan Januari
2019 berdasarkan Akta Notaris Paulus Bingadiputra, SH., No. 94. Satu bulan
kemudian WIS memulai kegiatan operasionalnya dalam bidang foundry
(peleburan logam) sekaligus pekerjaan teknis lain yang berhubungan dengan
logam khususnya cast iron (besi tuang / cor) FC maupun FCD. PT. WIS
berlokasi di Jln. Urip Sumoharjo 86 kediri 64126 – Jawa Timur. Dan berikut
adalah lambang dari PT. Wilis Indonesia Steel.

Gambar 2.2 Logo PT. Wilis Indonesia Steel


Sumber: PT. Wilis Indonesia Steel (2019)

WIS memiliki kemampuan untuk memproduksi komponen – komponen


dari cast iron sesuai desain dari pihak konsumen (customized products)

4
maupun mass products untuk industri otomotif seperti tromol untuk berbagai
jenis merk truk maupun kendaraan roda empat lainnya serta roda dua. WIS
juga menghasilkan alat - alat teknik seperti flexible shaft coupling tipe N-
Eupex/MT yang digunakan sebagai power transmission di berbagai mesin -
mesin industri. Selain itu, WIS memproduksi komponen - komponen untuk
mesin penggiling padi, komponen - komponen untuk pompa air/sedot pasir,
komponen traktor, dsb.

2.2 Visi Dan Misi


Visi
Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di industri
peleburan logam dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan
dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya
manusia, struktur keuangan yang solid, kualitas produk yang terjamin,
kepuasan pelanggan dan efisiensi.

Misi
Sejahtera bersama karyawan dengan memberikan nilai terbaik kepada
stake holder kami.

2.3 Tujuan Perusahaan


Menjadi perusahaan yang memberikan manfaat kepada karyawan dan
stake holder serta mempunyai tanggungjawab sosial.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Adanya struktur organisasi dalam sebuah perusahaan akan memudahkan
pimpinan untuk mendistribusikan jabatan pada seseorang yang tepat sehingga
daya guna dan hasil guna dapat terwujut dan untuk mengetahui fungsi dan
peran masing - masing jabatan serta untuk menjaga keterkaitan antar bagian
agar dapatmeningkatkan kerja sama yang baik. Berikut adalah struktur
organisasi yang ada di PT. Wilis Indonesia Steel.

5
WINARTO KHO
Direktur

SUGANTO
Partner & Konsultan teknik

DANY SAMUEL
Manajer Produksi

NIA DINA Sorta AGNES. A. W


Staff Akunting Sekertaris Bendahara Production
Supervisor

Mekanik

Gambar 2.3 Susunan Organisasi Perusahaan PT. Wilis Indonesia Steel


Sumber: PT. Wilis Indonesia Steel (2019)

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari masing – masing jabatan
yang ada di struktur organisasi PT. WILIS INDONESIA STEEL
1. WINARTO KHO - Direktur
Tugas dan tanggung jawab dari direktur yaitu:
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan – kebijakan
perusahaan atau institusi.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer).
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan atau institusi,
d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.
2. SUGANTO Partner & Konsultan Teknik
Tugas dan tanggung jawab partner & konsultan teknik yaitu:
a. Memberi saran kepada manajemen senior (di semua industry) strategi
yang akan dilakukan dimasa depan.
3. DANY SAMUEL – Manejer Produksi.

6
Tugas dan tanggung jawab yang diemban yaitu:
a. Meningkatkan skill SDM di Departemen produksi.
b. Mengkoordinir pekerjaan dan mendelegasikan tugas untuk mencapai
target perusahaan.
c. Mengelola alat dan mesin agar proses berjalan lancar dan target
tercapai.
d. Menentukan bahan baku + bahan pembantu untuk proses produksi
sesuai target perusahaan.
e. Memastikan proses produksi dengan biaya efisien.
4. DINA – Sekertaris
Tugas dan tanggung jawab diemban yaitu:
a. Melakukan perjanjian.
i. Membuat perjanjian dengan customer.
ii. Konfirmasi perjanjian.
iii. Mempersiapkan order pekerjaan.
b. Melayani penerimaan pelanggan.
i. Mempersiapkan dokumen penerimaan.
ii. Mendengarkan keluhan pelanggan.
iii. Memasang seat cover dan floor mats.
c. Mencatat Keinginan Pelanggan.
i. Memeriksa persediaan suku cadang.
ii. Mengestimasi biaya serta tanggal dan waktu penyerahan.
iii. Menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan dan mendapatkan
persetujuan dari pelanggan.
iv. Memberikan tanda PKB mengenai status customer.
v. Menyampaikan order pekerjaan kepada pembagi tugas mekanik.
vi. Memonitor perkembangan pekerjaan.
vii. Memeriksa perkembangan pekerjaan.
viii. Mendapatkan persetujuan dari pelanggan untuk perubahan
pekerjaan.
d. Pemeriksaan terakhir sebelum penyerahan.

7
i. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggan.
ii. Mempersiapkan dokumen.
iii. Mempersiapkan spare parts untuk di kirim kepada pelanggan.
e. Menjelaskan pekerjaan saat penyerahan.
i. Menjelaskan pekerjaan yang dilakukan dan biaya.
ii. Menunjukkan kualitas dari barang tersebut.
iii. Menanyakan cara pembayaran.
5. Sorta – Bendahara
Tugas dan tanggung jawab yang diemban yaitu:
a. Menerima seluruh dana dari berbagai sumber yang ada, misalnya dana
dari pinjaman bank atau dari hasil penjualan atau dana dari pihak-pihak
lainnya.
b. Berkewajiban untuk menyimpan dana yang diperoleh dari berbagai
sumber di atas secara aman, baik dalam bentuk peti kas, atau simpanan
dalam berbagai rekening bank.
c. Berkewajiban untuk melaporkan aktivitas keuangan, baik posisi kas
harian maupun modal kerja perusahaan secara berkala, sehingga setiap
dibutuhkan untuk mengetahui kondisi kas perusahaan dengan mudah
diketahui dari laporan kas bendahara.
6. NIA – Staff Akunting
Tugas dan tanggung jawab yang diemban adalah:
a. Sebagai penjaga asset atau kekayaan organisasi/perusahaan
b. Melakukan catatan setiap transaksi ekonomi lembaga sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia
c. Memverifikasi data keuangan atau dokumen ekonomi organisasi sesuai
dengan prosedur yang berlaku di organisasi dan kelengkapan dokumen
dengan alat bantu Dokumen Transaksi.
d. Mencatat dokumen ekonomi secara double entry system (sistem
pencatatan akuntansi) dengan alat bantu Form Jurnal.
7. AGNES – Production Supervisor
Tugas dan tanggung jawab yang diemban yaitu:

8
a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses kerja engineering baik
project maintenance + adminitrasi untuk mencapai target perusahaan.
b. Bertugas mengawasi proses kerja dari seorang mekanik.
8. Mekanik
Tugas dan tanggung jawab yang diemban adalah:
a. Melakukan kegiatan mekanik yang diberikan kepada Production
Supervisor.

BAB III
SISTEM PRODUKSI

9
3.1 Proses Produksi/Sistem Perawatan

3.1.1 Proses Produksi


PT. Wilis Indonesia Steel adalah perusahaan yang bergerak dibidang
produksi barang, yaitu memproduksi berbagai macam spare part yang telah
ditentukan seperti, pully, sepatu rem, fly wheel, pipa drat, penggiling daging
manual, kopling, dan masih banyak lagi.
Dalam pelaksanaannya proses produksi dimulai dari pemesanan barang
dari konsumen, kemudian berunding dengan teknisi perusahaan tentang
barang yang akan dibuat. Selanjutnya teknisi akan mensketch barang yang
sudah dipesan, dan menggambarnya. Selanjutnya gambar akan diprint dan
diberikan kepada mekanik bengkel. Setelah itu mekanik akan menyusun
cetakan benda yang sudah dipesan tadi, yang selanjutnya akan dituangkan
besi cair. Setelah proses pencetakan selesai, maka barang akan dikeluarkan
dari cetakan dan dibersihkan melalui proses sand blasting. Setelah benda
bersih, benda akan dikirim kebengkel pembentukan. Disana mekanik
diberikan gambar atau job, selanjutnya akan mensetting beberapa mesin
untuk proses pengerjaan. Setelah melewati beberapa proses, barang sudah
selesai dan siap untuk dicrosscek apakah ada yang cacat dari barang
tersebut. Apabila barang sudah baik, maka barang akan ditata dan siap untuk
dikirim. Namun, apabila barang ada yang cacat seperti, tidak presisi, maka
barang akan didaur ulang.

10
Spesifikasi Mesin / Peralatan
PT. Wilis Indonesia Steel terdapat unit mesin/peralatan diantaranya :
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin/peralatan pada PT. Wilis Indonesia Steel

No Spesifikasi Mesin/Peralatan Gambar

1 Nama CE meter

Tipe 19M38A-8

Buatan China

Fungsi Untuk mengetes kadar


carbon dan silicon saat
proses peleburan besi
Spesifikasi Mempunyai sebuah wadah
pengetes yang tersambung
lewat layar monitor
2 Nama Thermo copel

Tipe -

Buatan China

Fungsi Mengecek temperature


cairan logam
Spesifikasi Mempunyai panjang 1,5 M
Ujungnya dilapisi oleh alat
pengetes suhu

3 Nama Ladel tuang

Tipe -

11
No Spesifikasi Mesin/Peralatan Gambar

Buatan Buatan pihak pabrik

Fungsi Untuk memindahkan cairan


logam dari dapur induksi ke
cetakan
Spesifikasi Tinggi 1 meter , lebar 0,5
meter berkapasitas 300 kg
di dalamnya dilapisi pasir
silica
4 Nama Crane

Tipe HY 1028

Buatan China

Fungsi Memindahkan barang yang


berat
Spesifikasi Mempunyai batas muatan
3000 kg

5 Nama Dapur induksi

Tipe 2017056

Buatan China

Fungsi Meleburkan besi

Spesifikasi Berbentuk tabung,


mempunyai daya 600-1000
A Mempunyai kapasitas
650-1000 kg , berat dapur
0,3-1T
Bisa menahan temperature
sampai 2000 derajat

12
No Spesifikasi Mesin/Peralatan Gambar

6 Nama Pompa air

Tipe NS-100

Buatan China

Fungsi Memompa air dalam bak air


untuk dialirkan ke dapur
induksi
Spesifikasi Motor power : 10 HP
Kecepatan putaran 2000
RPM
7 Nama Mesin giling pasir

Tipe -

Buatan Pabrik sendiri

Fungsi Mencampur pasir dengan


bahan bahan lain
Spesifikasi Bagian dalam mempunyai
roda giling dan cakar yang
berputar

8 Nama Mesin pelontar pasir

Tipe

Buatan Pabrik sendiri

Fungsi Meratakan gumpalan pasir

Spesifikasi Memiliki roda ,bagian


dalam memiliki serabut
seabut kawat

13
No Spesifikasi Mesin/Peralatan Gambar

9 Nama Blass cleaning bareel

Tipe Q3110B1

Buatan Sendiri

Fungsi Membersihkan besi hasil


cetakan dari kotoran
Spesifikasi Berbentuk tabung ,bias
berputar
10 Nama Gerobak

Tipe Pengangkut

Buatan Sendiri

Fungsi Untuk memindahan benda


kerja dari satu tempat
ketempat lain
Spesifikasi Mempunyai batas muatan
3000 kg

11 Nama Kompresor

Tipe 10029562

Buatan China

Fungsi Untuk menaikan tekanan


udara
Spesifikasi Motor power : 5.5 HP,
volume tangki : 230 Liter
speed 860 rpm
Nama Cooling water

14
No Spesifikasi Mesin/Peralatan Gambar

12 Tipe 1 BC

Buatan China

Fungsi Mendinginkan suhu kadar


air
Spesifikasi Berbentuk tabung memiliki
kipas tinggi 4 meter dan
panjang 2 meter

3.1.2 Sistem Perawatan


Perawatan adalah suatu kegiatan untuk mencegah sejak dini kerusakan-
kerusakan yang akan terjadi dengan memeriksa equipment secara periodik
menggunakan indera maupun alat. Dalam istilah perawatan disebutkan
bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan
“perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan
untuk memperbaiki kerusakan. Sistem pemeliharaan dilakukan agar
mencapai tujuan tertentu diantaranya adalah (Garg, 1976):
1. Menjaga kondisi mesin atau alat yang optimal, dan mempertahankan
kerja mesin untuk siap pakai.
2. Untuk menjaga kesiapan pengoperasian dari seluruh peralatan pada
waktu diperlukan. Sehingga proses perbaikan bisa berjalan lancar.
3. Menjaga kondisi mesin mendekati umur yang ditentukan oleh pabrik
pembuat mesin tersebut.
4. Dapat menekan biaya perawatan seminimal mungkin.

15
5. Mencegah kerusakan yang fatal sehingga proses produksi terhambat.
6. Menjaga keselamatan kerja bagi operator saat pengoperasian.
Secara umum perawatan dapat dibedakan menjadi berberapa jenis
diantaranya adalah:
a. Preventive Maintenance
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk
(Garg, 1976):
i.Perawatan Harian.
Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan setiap hari terhadap
komponen mesin yang memerlukan pengawasan dan perawatan harian
seperti pengecekan tungku dapur induksi dan pengencangan baut
pengikat tungku.
ii. Perawatan Berkala.
Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala terhadap
komponen mesin yang memerlukan pengawasan dan perawatan secara
berkala seperti perawatan lining dapur induksi.
iii. Inspeksi.
Suatu kegiatan memeriksa yang merupakan paduan kegiatan yang
bersifat operasional maupun managerial, yang meliputi kegiatan
review, survey, check, measure, detection, examination, data
collection, analyze, documentation, reporting, test, recording dan
auditing atau verification.
iv. Perbaikan Kecil.
Suatu kegiatan perbaikan mesin dimana kegiatan tersebut tidak
perlu membongkar/overhaull semua komponen peralatan seperti
perbaikan lining dapur dan topi dapur.
b. CorrectiveMaintenance
Corrective Maintenance adalah perbaikan pada bagian-bagian
mesin yang rusak (repairing) atau memerlukan penggantian spare

16
part(replacing), selain itu juga mempelajari penyebab terjadinya
kerusakan dan mengatasinya dengan cepat. Prinsip pekerjaan yang
dikerjakan pada Corrective Maintenance adalah job perbaikan
equipment yang telah terpasang equipment cadangannya, jadi
pengerjaan di bagian ini relatif tidak mendesak karena equipment yang
telah direpair nantinya dibungkus dan disimpan di gudang spare part.
Pekerjaan corrective maintenence meliputi beberapa hal
diantaranya(Wahyudi, 2012):
i. Repair Equipment.
Equipment yang termasuk disini adalah Pompa, Kompressor,
Blower, Genset, dan alat-alat pendukung produksi yang lain.
Prinsipnya pekerjaan yang dikerjakan disini adalah bersifat tidak
terlalu mendesak pengerjaan. di Repair Equipment yaitu:
a.Recondition yaitu kegiatan mengembalikan kondisi mesin kekondisi
semula setelah performance mesin menurun. Seperti pergantian
lining dapur.
b.Cleaning yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan kondisi
bersih, rapi, dan nyaman dengan menghilangkan benda-benda asing
yang masuk pada mesin dan pencegahan adanya sumber kontaminasi
seperti : pembersihan dapur dari kerak sisa peleburan, pembersihan
plat tembaga.
c.Overhaull yaitu kegiatan membongkar total seluruh komponen serta
diperiksa dari kerusakan dan keausan, biasanya pada overhaul diikuti
dengan penggantian lining dapur, penggantian topi dapur, seal dan
pembersihan.
c.Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca
indra atau alat-alat monitor yang canggih(Prawirosentono, 2009):
i. Perawatan Berjalan.

17
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus menerus dalam
melayani proses produksi seperti : menambal topi yang retak saat
dapur menjalani proses peleburan.

ii. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)


Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenence). Pekerjaan
perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk perbaikanya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya seperti: pergantian pasir silica pada lining.
iii. Perawatan Darurat (Emergency Maintenence).
Suatu pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus
dilaksanakan dengan segera. Perawatan darurat biasanya dilakukan
ditengah waktu produksi sehingga lama tidaknya perawatan darurat
mempengaruhi dari proses perbaikan alat tersebut seperti:
penambalan lining saat proses peleburan besi.

Strategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas
produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai
bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan
produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang
dikerjakan.
Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan
diantaranya:
• Tenaga kerja yang terampil
• Ahli teknik yang berpengalaman
• Instrumentasi yang cukup mendukung
• Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan

18
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
• Umur peralatan/mesin produksi
• Tingkat kapasitas pemakaian mesin
• Kesiapan suku cadang
• Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
• Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.

Sistem Perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan PT. Wilis Indonesia
Steel selama ini menggunakan metode Preventive Maintenence, hal ini terlihat
dari adanya check list harian yang merupakan kegiatan pengecekan kondisi mesin
harian, perbaikan berkala mulai dari bulanan sampai tahunan maupun masa pakai
mesin, serta dilakukannya perbaikan kecil.

3.2 Tata Letak Dan Sistem Utilitas/Proses Perawatan


3.2.1 Sistem utilitas
Sistem Utilitas adalah suatu sistem yang bertujuan untuk menunjang
kegiatan pada suatu perusahaan. PT. Wilis Indonesia Steel memiliki
beberapa sistem utilitas sebagai penunjang kegiatan, diantaranya adalah:
1. Penyediaan Listrik
Penyediaan Listrik di PT. Wilis Indonesia Steel untuk memenuhi
kebutuhan listrik perusahaan, menggunakan penyediaan listrik utama
perusahaan dari PT. PLN (Persero). Penggunaaan listrik tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan umum seperti proses produksi,
permesinan, perkantoran dan sebagainya.
2. Penyediaan Air
Di PT. Wilis Indonesia Steel Kediri untuk memenuhi kebutuhan air,
menggunakan pompa air sebagai sumbernya yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan proses produksi, kamar mandi pegawai, mushola
dan sebagainya.

19
3.2.2 Tata Letak Perusahaan
Pembuatan tata letak perusahaan bertujuan untuk mengatur area kerja
dan segala fasilitas yang paling ekonomis untuk proses produksi, aman dan
nyaman sehingga dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari teknisi PT.
Wilis Indonesia Steel.
Berikut adalah tata letak mesin atau peralatan yang ada di perusahaan
PT. Wilis Indonesia Steel.

1 KETERANGAN
12 1. Pos satpam
7 4 2. Penyimpanan
bahan peleburan
3. Mushola
9 6 4. Mesin giling
14 8 pasir/mikser
5. Lab
3 6. Mesin blast cllaning
barrel
7. Mesin lontar
8. Penyimpanan
15
2 matras
9. Kamar mandi
10. Dapur induksi
11. Water cooling
10 13 12. Pembuatan
Cetakan besi
5 13. Pembuatan
Inti/core
14. Mesin gerinda
11 15. Area parkir

Gambar 3.1 Tata letak Perusahaan

3.2.3 Proses Perawatan


Sistem perawatan atau prosedur yang diterapkan pada PT. Wilis
Indonesia Steel dalam melakukan perawatan pada dapur induksi adalah
sebagai berikut:
1) Mekanik mengecek bagian dari dapur induksi tersebut untuk memastikan
dapur induksi siap dilakukan perawatan maupun perbaikan.

20
2) Mekanik mengecek komponen yang rusak apabila terjadi kerusakan yang
parah mekanik melaporkan ke pihak kepala produksi bila tidak terlalu
parah mekanik melakukan perbaikan ringan.
3) Mekanik melakukan pengukuran diameter tinggi maupun lebar lining
dapur induksi.
4) Pengumpulan data lengkap seperti: sudah berapa kali melakukan proses
peleburan di dapur tersebut dengan ukuran dimensinya.
5) Melaporkan data kepada kepala produksi.
6) Mekanik membongkar lining dapur induksi.
7) Kepala produksi menghubungi mekanik dapur induksi.
8) Kepala produksi mengarahkan mekanik.
9) Mekanik menganti komponen yang rusak.
10) Mekanik merakit kembali komponen dapur induksi.
11) Mekanik melaporkan kepada kepala produksi bahwa dapur sudah
selesai dilakukan perbaikan.
12) Prosedur selesai mesin siap digunakan kembali.

3.3 Sistem KesehatanKerja


Sistem Keselamatan Kerja merupakan faktor penting yang harus
diterapkan dalam dunia industri. PT. Wilis Indonesia Steel menerapkan
sistem keselamatankerja para karyawan untuk menjamin kesehatan jasmani
dan rohani para karyawan pada saat datang sampai proses pekerjaan berakhir
dan saat melakukan pekerjaan karyawan dapat bekerja dengan tenang dan
nyaman.
Adapun macam - macam K3 sebagai berikut:
1. Sepatu Safety
Yang berfungsi untuk melindungi kaki dari benda tajam, benda keras
maupun benda panas, dan memiliki alas yang tidak licin supaya tidak
gampang terpeleset.

21
2. Sarung Tangan.
Yang digunakan untuk melindungi tangan dari panas dan untuk
melindungi tangan dari benda berbahaya dari luar yang dapat merugikan
manusia dan untuk melindungi pemakai dari pengaruh lingkungan
sekitarnya atau melindungi lingkungan sekitar dari tangan sang pemakai.
3. Masker
Berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dikarenakan debu yang
berterbangan, serta kotoran lainnya.

3.4 Sistem Kendali Mutu


Sistem produksi peleburan besi di PT. Wilis Indonesia Steel ini diawasi
oleh kepala bengkel itu sendiri, yang bertugas untuk mengechek kualitas hasil
cor saat sesudah maupun sebelum dilakukan penuangan cairan besi ke
cetakan. Kegiatan pemprosesan besi cor setiap tahapannya dipantau oleh tim
penjamin mutu untuk memastikan besi cor yang diproses sesuai dengan
standart mutu yang telah ditetapkan. Tim penjamin mutu berperan akif dalam
melakukan pengujian kualitas besi cor apakah ada yang kurang pada kadar
campuran besi untuk menjamin kualitas yang diproduksi dengan cara
mengambil sempel besi cord an dilakukan pengetesan di laboratorium
perusahaan. Jika kekerasan maupun campuran besi sesuai dengan
perancangan maka proses pengerjaan berhasil , dan jika hasil uji laboratoriun
menunjukkan kekurangan maka perlu menambahkan kadar campuran besi
cor.

3.4.1 Pengertian Standart Operational Procedure (SOP)


Standart Operational Procedure (SOP) adalah suatu paduan yang
berisikan prosedur-prosedur operasional standar atau ketetapan yang
diharapkan dan digunakan untuk melakukan proses overhoul. Fungsi
Standart Operational Procedure (SOP) adalah menjelaskan proses kerja
suatu mesin atau peralatan yang harus dilakukan dan harus ditetapkan agar
menghasilkan kualitas atau hasil yang maksimal.

22
3.4.2 Flowchart / Diagram Alir
Penulisan Standart Operational Procedure (SOP) dimulai dengan
pembuatan flowchart yang memperlihatkanurutan dan hubungan antar
prosedur, yang menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan suatu
aktifitas. Berikut ini adalah penjelasan simbol-simbol dari flowchart:
Tabel 3.2 Simbol Flowchart

No. Gambar Nama Keterangan


1. Mulai (start) dan Simbol ini digunakan
berakhir (end) untuk menggambarkan
awal dan akhir dari
sebuah prosedur.
2. Prosedur Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
suatu kegiatan yang
akan dilakukan.
3. Berbagai dokumen Simbol ini digunakan
untuk
mendokumentasikan
hasil dari sebuah
prosedur.
4. Kondisi atau keputusan Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
suatu kondisi yang
membutuhkan
pertimbangan dalam
suatu proses kerja
5. Penghubung Simbol ini digunakan
untuk menghubungkan
proses selanjutnya.

Sumber: PT. Wilis Indonesia Steel (2019)

23
BAB IV
TUGAS KHUSUS

4.1 Tugas Khusus


Kegiatan yang dilaksanakan selama prakerin paling utama adalah merawat
dapur induksi, merawat ladhel, mengecek kadar campuran besi cor dan tugas
khusus pada laporan ini adalah merawat dapur induksi.

4.1.1 Uraian dapur induksi


Dapur induksi tidak bisa hidup dengan sendirinya tanpa adanya tenaga
listrik dari luar kemudian tenaga listrik tersebut diubah menjadi energi
panas yang dihasilkan dari pertemuan kutup positif dengan kutub positif.
Dapur induksi merupakan mesin pelebur yang memiliki fungsi yang utama
dalam pabrik pengecoran besi.Dapur induksi sendiri terdiri dari berbagai
macam tipe yaitu:
1. Dapur Induksi Jenis Saluran 
jenis saluran ini digunakan sebagai holding furnace (hanya berfungsi
untuk menahan temperatur cairan agar tidak turun). Pemanasan hanya
dilakukan pada bagian saluran cairan. Bahan cair yang panas akan
bergerak ke atas, sedangkan bahan cair yang dingin bergerak ke bawah
mengisi saluran.

Gambar 4.1. Dapur Induksi Jenis Saluran


Sumber: https://kopijati.blogspot.com/2015/10/peleburan-logam-dengan-tanur-
induksi.html (2019)

24
 2. Dapur Induksi Jenis Krus
Untuk dapur jenis ini digunakan sebagai dapur peleburan. Tanur
induksi jenis krus dikonstruksi sedemikian rupa disesuaikan dengan
ukuran dan jenis bahan yang dilebur, sehingga terdapat tanur induksi
frekuensi jala-jala, tanurinduksi frekuensi menengah dan tanur induksi
frekuensi tinggi

Gambar 4.2. Dapur Induksi Jenis Krus

4.1.2 Cara kerja dapur induksi


Cara kerja dapur induksi bekerja dengan prinsip transformator dengan
kumparan primer dialiri arus AC dari sumber tenaga/energy listrik dan
kumparan sekunder yang diletakkan di dalam medan mahnit. kumparan
primer akan menghasilkan arus induksi. Arus induksi tersebut berubah
menjadi panas yang sanggup mencairkan logam, suhu yang dihasilkan bisa
mencapai lebih dari 1500 celcius.dengan kapasitas lebur hingga 1
ton/jam.sebelum bekerja secara maksimal tanur harus dilakukan proses
pemanasan terlebih dahulu dengan memasukkan logam kedalam bagian
saluran cairan dengan memberikan nilai daya listrik setengah lebih dahulu
setelah kurang lebih dilakukan pemanasan sekitar 15 menit daya listrik di
nyalakan secara full dan pemasukan logam terus menerus da pemasukan

25
kandungan logam seperti carbon dan silikon sampai volume yang sudah
ditetapkan juga melakukan pengecekan temperature logam ,sedangkan
pompa air harus selalu mengaliri bagian coil dapur sebagai proses
pendinginan agar dapur tidak melebihi batas panasnya.
Akibat dari adanya arus induksi yang terus menerus mengalir di dalam
cairan maka akan terjadi pergerakan cairan yang disebut sebagai stirring.
Kualitas dan kuantitas stirring ditentukan oleh tinggi atau rendahnya
frekuensi kerja dan jumlah fasa listrik yang digunakan. Hal yang selalu
penting adalah peralatan APD seperti sarung tangan, pelindung kepala,
kacamata, dan sepatu safety agar miminimalisir terkenanya percikan logam.
bila dapur sudah mecapai volume yang diinginkan dan kandungan logam
dirasa sudah pas masukan slide yang berguna untuk membersihkan kerak
pada logam cair lalu membuangnya, proses terakhir tuang cairan logam ke
ladhel tuang dang membalikkan dapur dengan motor listrik untuk dilakukan
proses pencetakan di bagian cetak.
Kontruksi dapur induksi meliputi:
1. Topi
2.Lining
3. Coil (Induktor)
4. Semen coil

Adapun penjelasan dan fungsi masing-masing komponen pada motor


stater adalah sebagai berikut:
1.Topi : bagian atas dapur induksi yang berfungsi untuk melindungi
bagian dalam lining dan untuk mengeluarkan cairan setelan logam
sudah cair.

26
Gambar 4.3.Topi Dapur Induksi
2.Lining : lapisan pada dinding bagian dalam yang tahan panas , berfungsi
sebagai krus.

Gambar 4.4. Lining dapur induksi

3.Coil (Induktor) : komponen yang tersusun dari lilitan kawat berfungsi


menimbulkan arus listrik.

27
Gambar 4.5.Coil Dapur Induksi

4.Semen coil : Bagian dalam dapur yang terdapat antara lining dengan coil
yang berfungsi untuk melindungi coil secara langsung dari
panas peleburan bila lining berlubang.

Gambar 4.6. Semen Coil

4.1.3 Masalah yang dihadapi


Kurangnya procedure Standart Operational Procedure (SOP) perawatan
komponen dapur induksi. Dilakukannya perawatan agar dapur berfungsi
dengan baik yang nantinya akan mempengaruhi peforma mesin, kondisi
mesin, dan hasil dari mesin tersebut.

28
4.1.4 Penanganan Masalah
Dengan membuatStandart Operational Procedure (SOP) yang sesuai
akan mempermudah maupun mempercepat proses perawatan maupun
perbaikan dapur induksiDan menjadikan mesin menjadi lebih panjang usia
pakainya.

4.1.5 Sistem dan Prosedur Proses Perawatan


Dapur induksi bekerja dengan prinsip transformator untukmenghasilkan
arus induksi. Arus induksi tersebut berubah menjadi panas yang sanggup
mencairkannya logam. Karena dapur tersebut terbuat dari aluminium
sedangkan lining terbuat dari pasir jika lining tekena panas dari cairan
logam terus menerus makan akan korosi dan bila dapur terkena tekanan
panas dari arus induksi baut baut pengikat akan memuai hal ini perlu di
perbaiki. Lining dapurtersebut dilakukan perbaikan karena umur maupun
masa pakai dan perlu dilakukan perbaikan dan perawatan. Jika tidak maka
akan mengganggu proses produksi yang berlangsung.
a. Langkah-Langkah Perawatan

Sistem perawatan atau prosedur yang diterapkan pada PT. Wilis


Indonesia Steel dalam melakukan perawatan pada dapur induksi adalah
sebagai berikut:
1. Mekanikmengecek bagian dari dapur induksi tersebut untuk
memastikan dapur induksi siap dilakukan perawatan maupun
perbaikan.
2. Mekanik mengecek komponen yang rusak apabila terjadi kerusakan
yang parah mekanik melaporkan ke pihak kepala produksi bila tidak
terlalu parah mekanik melakukan perbaikan ringan.
3. Mekanik melakukan pengukuran diameter tinggi maupun lebarlining
dapur induksi.
4. Pengumpulan data lengkap seperti: sudah berapa kali melakukan
proses peleburan di dapur tersebut dengan ukuran dimensinya.

29
5. Melaporkan data kepada kepala produksi.
6. Mekanik membongkar lining dapur induksi.
7. Kepala produksi menghubungi mekanik dapur induksi.
8. Kepala produksi mengarahkan mekanik.
9. Mekanik menganti komponen yang rusak.
10. Mekanik merakit kembali komponen dapur induksi.
11. Mekanik melaporkan kepada kepala produksi bahwa dapur sudah
selesai dilakukan perbaikan.
12. Prosedur selesai mesin siap digunakan kembali.

4.1.6 Prosedur Perawatan dapur induksi


Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses perawatan dapur induksi
peleburan logam adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pembongkaran dapur induksi.
a. Melepas baut pengikat tembaga yang terhubung antara dapur dan daya
listrik.

Gambar 4.7. Pelepasan Baut Pengikat

30
b. Mengecek bagian dapur induksi.

Gambar 4.8. Cek Bagian Dapur

c. Kendorkan baut pengikat dapur induksi.

Gambar 4.9. Mengendorkan Baut Pengikat

d. Bongkar lining dapur induksi dengan membetelnya untuk


menghilangkan keraknya.

Gambar 4.10. Membongkar Lining Dapur

31
e. Balik dapur induksi sekiranya bisa untuk membersihkan dapur
induksi.
f. Bersihkan dapur induksi sampai bersih tanpa adanya kotoran maupun
bekas kerak besi cor.

Gambar 4.11. Membersihkan Dapur

2. Prosedur pemeriksaan dapur induksi.


A. Harian :
i. Pemeriksaan Lining
a. Memeriksa keretakan dari lining dengan cara di inspeksi.
b. Pembersihan lining dari kerak.

Gambar 4.12. Pemeriksaan Lining Dapur

32
c. Memeriksa kemungkinan adanya lubang yang parah.

Gambar 4.13. Lubang pada Lining

d. Memeriksa apakah lining masih layak pakai.


ii. Pemeriksaan Topi dapur
a. Memeriksa topi dapur apakah ada yang pecah atau retak.

Gambar 4.14. Memeriksa Topi Dapur

b. Memeriksa kelayakan topi dapur.


iii. Pemeriksaan Baut pengikat dapur
a. Mengencangan baut pengikat dapur setiap 2 hari sekali.

33
Gambar 4.15. Pengencangan Baut

iv. Pemeriksaan Selang pendingin dapur


a. Memeriksa selang pendingin apakah ada kebocoran.

Gambar 4.16. Pemeriksaan Selang Pendingin

B. mingguan
a. Pembersihan(cleaning) pembersihan dilakukan agar tidak ada
konsleting saat proses produksi,pembersihan dilakukan pada
panel, plat tembaga dan juga kabel yang terhubung pada dapur
induksi.

34
Gambar 4.17. Pembersihan pompa

C. Bulanan
a. Pembongkaran dan pergantian topi dapur

Gambar 4.18. Pembongkaran Topi

b. Pergantian air kolam setiap 2 bulan sekali

D. Tahunan
a. Pergantian lining dapur induksi
pergantian lining dapur induksi kurang lebih setiap 6 bulan
sekali atau bisa dihitung lamanya proses produksi di dapur
tersebut kurang lebih 200 sampai 250 proses peleburan di dapur
tersebut harus dilakukan pergantian lining.

35
Gambar 4.19. Pergantian Lining Dapur

3. Prosedur pemasangan lining dapur induksi.


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemasangan lining dapur
induksi terdiri dari:
a. Menambal semen coil bahan monolithic refractories setelah padat
semen coil di ratakan dengan menggerindanya.

Gambar 4.20. Menambal Semen Coil

b. Pemberian triplek dan lapban untuk melindungi semen coil.

36
Gambar 4.21. Pemasangan Triplek Dan Lapban

c. Memasukkan pasir silica pada bagian dapur lebur.

Gambar 4.22. Pemasukan Pasir Silica


d. Memasukkan mesin penggetar untuk memadatkan lining pada
dapur.

Gambar 4.23. Pemasukan Mesin Penggetar

37
e. Memasang plat ukur/plat lining dapur induksi agar ketebalan
dapur menjadi sama.

Gambar 4.24. Pemasangan Plat ukur

f. Memasukkan pasir silica pada sela-sela lining agar lining menjadi


rata kepadatannya.

Gambar 4.25. Pemasukan Pasir Silica

g. Pemadatan pasir silica dengan menumbuknya dan juga


menggunakan mesin getar berfungsi agar lining tidak mudah
retak/ berlubang saat terdapat panas dari besi yang mencair.

38
Gambar 4.26. Pemadatan Pasir Silica

h. Pembuatan topi dapur induksi menggunakan pasir silica mix q16


topi berfungsi untuk lining dan juga baut pengikat juga berfungsi
untuk keluarnya cairan logam.

Gambar 4.27. Pembuatan Topi Dapur

i. Pengencangan baut pengikat dapur induksi berfungsi mengikat


dapur bagian bawah dan atas.

39
Gambar 4.28. Pengencangan Baut Pengikat

j. Membakar topi dengan cairan methanol berfungsi untuk


mengeraskan topi.

Gambar 4.29. Pembakaran Topi Dapur


k. Setelah proses selesai pasang baut pada bagian penghubung daya
listrik dan penghubung dapur induksi untuk dilakukan pemanasan
selama 8 jam dengan memanaskannya dengan pipa dan daya 200
ampere dilanjutkan dengan proses peleburan.

40
Gambar 4.30. Pemanasan Dapur Induksi

l. Hasil dari pemanasan dapur induksi, dapur induksi siap


digunakan untuk melakukan proses produksi.

Gambar 4.31. Hasil Pemanasan Dapur

41
A. SOP Prosedur Perbaikan
Prosedur perbaikanyang dilakukan pada PT. Wilis Indonesia Steel. Adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.1. SOP prosedur perbaikan

Pelaksana Alur Proses Keterangan

Mulai

Mekanik memakai
Mekanik Memakai alat pelindung peralatan APD
diri (APD) yang sesuai

Mekanik mengecek
dengan cara visual
Pengecekan kondisi dapur kondisi dapur yang
Mekanik parah seperti
yang parah
kerusakan
lubang,keretakan.

Mekanik Mekanik mengukur


Pengukuran diameter diameter lining
dapur induksi
dengan diameter
minimal lapisan
linning dapur 8cm

Mekanik
Mekanik ya membongkar lining
Perlu
dilakukan bila diameter lining
perbaikan? sudah kurang dari 8
cm bila saat
pengecekan dapur
Perbaiki/ tidak terjadi
ganti kerusakan dapur
Tidak siap dipakai
kembali
B
A

42
Mekanik
mengecek kembali
Mekanik Cek kembali kondisi kondisi dapur
dapur induksi induksi yang sudah
diperbaiki atau
dapur yang siap
Mekanik digunakan
Dapur siap digunakan
Dapur siap
digunakan kembali
dalam proses
produksi

43
B. SOP Prosedur Pembongkaran
Tabel 4.2 SOP pembongkaran
Pelaksana Alur Proses Keterangan

Mulai
Mekanik memakai
peralatan APD
Memakai alat pelindung yang sesuai
Mekanik diri (APD)
Mekanik
mengecek bagian
dapur yang rusak
Mengecek bagian dapur atau terjadi
Mekanik
masalah seperti
keretakan maupun
berlubang
Mekanik Mengendorkan baut
pengikat Mekanik
mengendorkan
baut pengikat
Mekanik dapur bagian atas
Bongkar lining dapur dan bawah ,bagian
induksi atas terlebih
dahulu dan
selanjutnya bagian
Bersihkan dapur induksi bawah
Mekanik
Mekanik
membongkar
lining dapur
Selesai induksi hingga
bersih

Mekanik
embersihkan dapur
induksi dari kerak
sisa proses
produksi

C. SOP Pemeriksaan dapur induksi

44
a. Pemeriksaan harian
Tabel 4.3 SOP Pemeriksaan harian
Pelaksana Alur Proses Keterangan

mulai

Mekanik memakai
Mekanik Memakai alat pelindung peralatan APD
diri (APD) yang sesuai

Memeriksa linning
Memeriksa lining dapur dapur bila ada
Mekanik induksi keretakan/lubang
dapur induski

Bila terjadi
keretakan/ lubang
Mekanik Perlu yang parah maka
mengganti perlu diganti
komponen

Ganti
Mekanik
Memeriksa
keretakan pada topi
Memeriksa topi dapur dapur

45
Bila terjadi
kerusakan yang
parah pada topi
dapur perlu
menggantinya
Mekanik

Mekanik
Ganti mengencangkan
baut pengikat
selama 2 hari sekali
Mekanik Memeriksa baut pengikat
dapur
Mekanik
memeriksa kondisi
Mekanik selang yang
Memeriksa selang mengembun bila
pendingin selang mengembun
brarti selang bocor
dan harus
menggantinya

46
b. Pemeriksaan mingguan
Tabel 4.4 SOP Pemeriksaan mingguan

Mekanik memakai
peralatan APD
Memakai alat pelindung yang sesuai
Mekanik diri (APD)
Mekanik
membersihkan
debu debu yang
Pembersihan area kerja terdapat pada
Mekanik
panel,tembaga
maupun pompa air,
pembersihan pasir
sisa peleburan
yang tidak dapat
digunakan lagi dan
kerak sisa
peleburan logam.

47
c. Pemeriksaan bulanan
Tabel 4.5 SOP Pemeriksaan bulanan
Pelaksana Alur Proses Keterangan

mulai Mekanik memakai


peralatan APD
yang sesuai
Memakai alat pelindung
diri (APD) Melanik
Mekanik
membongkar topi
dapur setelah masa
pakai selama 1-2
Pembongkaran topi dapur bulan
Mekanik
Mekanik
mengganti topi
Mekanik dapur dengan
Pergantian topi dapur komponen yang
baru yaitu
campuran pasir
silica dan water
Pergantian air kolam
glass

Mekanik menganti
air kolam selama 2
Selesai bulan sekali atau
tergantung pada
kondisi air tersebut

48
d. Pemeriksaan tahunan
Tabel 4.6 SOP Pemeriksaan tahunan
Pelaksana Alur Proses Keterangan

Mekanik memakai
peralatan APD
Memakai alat pelindung
yang sesuai
Mekanik diri (APD)
Mekanik
membongkar lining
Pembongkaran lining dapur dilakukan selama 6
Mekanik bulan sekali atau
tergantung masa
pakai lining
sebanyak 200-250
Mekanik Pergantian lining dapur proses produksi

Mekanik dapur
menganti lining
dengan bahan pasir
silica dan
memasukkan alat
penggetar hingga
lining menjadi
padat

49
D. SOP Pemasangan lining dapur induksi
Tabel 4.7 SOP Pemasangan
Pelaksana Alur Proses Keterangan

Mulai
Mekanik memakai
peralatan APD
Mekanik yang sesuai
Memakai alat pelindung
diri (APD)
Mekanik
menambal bagian
yang retak pada
Mekanik coil dengan
Menambal semen coil
menggunakan
semen coil

Mekanik
Mekanik memasang tutup
Memasang tutup pelindung Pelindung semen
coil yaitu triplek
semen coil
basah

Mekanik
Mekanik memasukkan pasir
Memasukkan pasir silica silica pada bagian
luar semen coil
dapur induksi

Mekanik
Mekanik memasukkan
Memasukkan mesin
mesin penggetar
penggetar
lining agar lining
padat

50
Pelaksana Alur Proses Keterangan

A
Mekanik
menggetarkan pasir
Mekanik Penggetaran pasir silica silica
menggunakan
mesin getar

Mekanik membuat
Mekanik topi dapur dari
Membuat topi dapur pasir silica diatas
lining

Mekanik
Mekanik mengencangkan
Membakar topi dapur baut pengikat
dapur induksi

Mekanik
membakar topi
Mekanik dapur dengan
Pengencangan baut metanol

Mekanik
memanaskan dapur
Mekanik induksi selama 8
Pemanasan dapur induksi
jam

Mekanik mengecek
dapur induksi
Mekanik
Pengecekan dapur induksi apakah sudah layak
untuk melakukan
produksi

Dapur siap
Selesai digunakan kembali

4.2. Hambatan selama Pelaksanaan PKL

51
Hambatan-hambatan yang terjadi selama pkl adalah sebagi berikut:
 Kuranya tempat untuk beristirahat
 Jam istirahat yang tidak menentu saat proses produksi peleburan logam
 Keterlambatan dalam melakukan perawatan yang kadang tertunda tunda

52
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembuatan laporan praktik kerja industri pada PT. Wilis Indonesia
Steel dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam pembuatan Standart Operational
Procedure (SOP) perawatan dapur induksi yaitu: perawatan harian yang
dilakukan adalah pemeriksaan lining dan topi dapur setiap dua hari sekali
dilakukan pengencangan baut pengikat dapur induksi.
Perawatan mingguan dapur induksi pembersihan debu pada pompa dan
plat tembaga yang mengalirkan arus listrik pada dapur induksi ,untuk
perawatan bulanan yang dilakukan adalah pergantian air kolam da juga
pergantian topi dapur bisa 1 bulan sekali maupun 2 bulan sekali tergantung
kondisi komponen.
Perawatan tahunan adalah perawatan yang sangat penting karena bila tidak
dilakukan akan mengakibatkan terjadinya masalah yang fatal yaitu pergantian
lining dapur induksi setiap 6 bulan sekali atau bisa dilihat dari banyaknya
proses produksi pada dapur tersebut.

5.2 Saran
Berdasarkan dari kegiatan selama praktik kerja industri pada PT. Wilis
Indonesia Steel, terdapat beberapa saran yaitu: kurangnya penerapan tentang
pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, pihak pabrik seharusnya
menambahkan tempat untuk beristirahat bagi pekerja, pekerja harusnya
menerapkan proses perawatan yang lebih baik agar mesin berjalan secara
optimal,perlunya jadwal perawatan yang terlatur.

53
DAFTAR PUSTAKA

Budi, kho., 2018. jenis jenis maintenance (perawatan) mesin/perawatan kerja,


diakses pada 20 Agustus 2019. https://ilmumanajemenindustri.com/jenis-
maintenance-perawatan-mesin-peralatan-kerja/
Company Profile WAP. Kediri : Pt.Wilis Indonesia Steel.
Danang, joyoe., 2012. Dapur Induksi, diakses pada 20 Agustus 2019.
https://scribd.com/doc/115984852/DAPUR-INDUKSI.
Garg, A., 1976, A metabolic rate prediction model for manual materials handling
jobs,Ph.D Dissertation, University of Michigan.
Komunitas aktivis peleburan logam . Diakses pada 20 Agustus
2019 .indonesia.https://hapli.wordpress.com/foundry/peleburan-dengan-
tanur-induksi/.
Maintenance preventive., 2012. Diakses pada 20 Agustus 2019. http://nhud-
nhod.blogspot.com/2012/06/maintenance-preventive.htm?m=1
Peleburan logam dengan tanur induksi. 2015.
https://kopijati.blogspot.com/2015/10/peleburan-logam-dengan-tanur-
induksi.html.
Prawirosentono, Suyadi., 2009 “Manajemen Produktivitas”. Jakarta: PT: Bumi
Angkasa.
Riandi, Muchlisin., 2016. Pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat SOP, diakses
pada 20 Agustus 2019.
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian- tujuan-fungsi-dan-
manfaat-sop.html?m=1
Wahyudi, Bambang., 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia. Sulita, Bandung.

54

Anda mungkin juga menyukai