Disusun Oleh
LINA KARLINA VEBRIANTI
NIK : 46164
Tugas ini diajukan guna memenuhi standar calon karyawan tetap PT. INDONESIA
NIPPON SEIKI
i
KATA PENGANTAR
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
Penyusunan makalah ini sebagai salah satu syarat guna memenuhi standar
calon karyawan tetap PT INDONESIA NIPPON SEIKI.
Serang, 8
Februari 201
ii
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
PEMOHON
DI CHECK
DISETUJUI DIKETAHUI
FACHRI A. MACHYUDI
(MANAGER) (DEP. MANAGER)
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini perkembangan ekonomi melaju sangat
cepat, tidak terkecuali bidang perindustrian yang menghasilkan bermacam-
macam produk untuk kebutuhan konsumen. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang industri mengantar kita
melakukan langkah awal agar dapat menghasilkan suatu produk yang baik
sesuai dengan keinginan konsumen, salah satu perusahaan tersebut adalah
PT. Indonesia Nippon Seiki yang bergerak dibidang pembuatan
speedometer.
1
PT. Indonesia Nippon Seiki itu sendiri bergerak dalam bidang
perindustrian komponen-komponen kendaraan bermotor, sedangkan kata
“Nippon Seiki” diambil dalam bahasa Jepang yang berarti :
Nippon : Jepang
Seiki : Semangat
Jadi, dalam arti keseluruhan dari “Nippon Seiki” kurang lebihnya
adalah “Agar setiap karyawan memiliki semangat seperti orang Jepang
dalam bekerja”.
1. Profil Perusahaan :
2. Product Lines
a. Instrumen untuk sepeda motor
b. Sender fuel satuan
2
c. Line sparepart untuk mobil
3. Tanah & Luas Bangunan 80,370m2
A. Building :
1. Daerah office : 1159,4 m2(1,4%)
2. Masjid : 374 m2 (0.5%)
3. Kantin : 850 m2 (1,1%)
4. Loker : 450 m2 (0,6%)
5. Pabrik : 11050 m2 (14,3%)
6. Daerah Utility : 1.559 m2 (1,0%)
7. Lain-lain : 1721 m2 (2,1%)
B. Tanah : 63,206 m2 (79%)
1. VISI
Dengan motto utamakan kualitas, kita membuat mutu kepercayaan
yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, mutu diterapkan disemua
tahapan, mulai dari rencana model baru, produksi, penjualan dan
pelayanan.
3
2. MISI
Sebagai perusahaan yang memproduksi komponen elektrik
kendaraan bermotor roda dua dan empat maka PT. Indonesia Nippon Seiki
berkomitmen melakukan dan mengembangkan aktivitas perbaikan
lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran, penggunaan
sumber daya alam secara efektif dan efisien. Hal ini juga sebagai upaya
untuk menaati hukum dan standar lingkungan hidup di Indonesia.
E. Kebijakan 5S Perusahaan
Kebijakan 5S demi terciptanya kualitas, peningkatan produktifitas,
penurunan harga, keselamatan kerja dan perbaikan lingkungan diharuskan
melaksanakan 5S diseluruh tempat kerja.
1. SEIRI (KERAPIHAN)
Memisahkan antara barang yang diperlukan dengan barang yang
tidak perlukan. Barang yang diperlukan, diatur dengan rapih. Barang yang
tidak deperlukan, disingkirkan (dibuang atau disimpan di tempat terpisah).
2. SEITON (KETERATURAN)
Menciptakan kondisi supaya siapapun (yang telah ditunjuk), dapat
mengambil barang saat itu dengan jumlah yang diperlukan, serta
mengembalikan barang tersebut ketempat semula kapanpun apabila tidak
diperlukan.
3. SEISO (KENYAMANAN)
Senantiasa menjaga kebersihan area kerja dari kotoran, sampah,
debu.
a. Kebersihan Harian: Membersihkan tempat kerja, jalan, lantai, rak dan
meja.
b. Pengecekan kebersihan : Melakukan kaizen, memperbaiki dan
menemukan ketidaksesuaian terhadap mesin dan peralataan kerja.
4. SEIKETSU (KEBERSIHAN)
4
Menciptakan kondisi yang senantiasa bersih yaitu dengan selalu
melakukan kerapihan, keteraturan dan kenyamanan. Menerapkan
“Standarisasi pelaksanaan 5S”.
5. SITSUKE (KEDISIPLINAN)
Membiasakan diri untuk mentaati hal-hal yang telah ditetapkan
bersama (peraturan, tata tertib). Melakukan pendidikan yang melibatkan
seluruh karyawan.
Dengan ini, senantiasa mengutamakan :
a. Safety : Keselamatan kerja
b. Smile : Ramah dalam keseharian
c. Simple : Terpenting dan utama
d. Speedy : Cepat dalam melakukan pekerjaan
5
BAB II
JOB DESCRIPTION
A. Job Dies
1. Senam Pagi
2. Meeting pagi Hari
3. Membaca WI
4. Pengisian Check sheet (secara aktual)
6
1. Proses Spindle Press
2. Proses Spindle Support Caulking
3. Proses Spindle Support Sizing
4. Proses Hair Spring Press Fitting
5. Proses Dumper Oil Cup Insertion
6. Proses Dumper Oil Injection
7. Proses Hair Spring Caulking
8. Proses Boss Assy Caulking
9. Proses Idle gear, Idle Shaft Caulking
10. Proses Horizontal Shaft, Spindle Assy, Upper Washer Setting
11. Proses Spindle comp, Magnet cover, Magnet, Magnet compensator
Setting & Caulking
12. Proses Under Washer, Spindle Retainer Setting & Caulking
13. Proses Spindle Clearance Inspection & Vertical Shaft Setting & Cuypers
Oil Pouring
14. Proses Rotor Comp Assy Caulking
15. Proses Forming & Magnetizing
16. Proses Reinforcement Caulking
17. Proses Rotor Clearance Adjusting
18. Proses Rotor Clearance Inspection & Upper Nut Bonding
19. Proses Total Odometer Comp Caulking
20. Proses Function Inspection
21. Proses Vibration Check
22. Proses Stamping
23. Proses Foreign Material
24. Proses Final Inspection & Packing
7
proses tersebut maka akan mengakibatkan kegagalan pada produk bahkan
akan berakibat fatal bagi pengguna/konsumen.
D. Pembahasan Teori Proses
Untuk memahami lebih mengenai proses-proses yang terdapat di
seksi
Movement Speed, saya akan jelaskan lebih rinci lagi mengenai masing-
masing proses.
8
didalam spindle boss comp tersebut diberi tekanan peluru agar spindle
comp yang dimasukan kedalam spindle assy tidak seret.
1) Standar Mesin
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Timer : 0,5 second
Tegangan : 220V
2) Standar proses
Diameter lubang : 6,005 ~ 6,018 mm
Torque dorong : min 200 kgf
3) Alat ukur yang digunakan
Pin Gauge
Push Pull
9
b. Proses Dumper Oil Cup Pressure Insertion
Proses ini adalah proses kedua dari sub assy, pada proses ini
adalah menggabungkan dua part yaitu, antara rotor comp dengan
dumper oil cup yang berfungsi sebagai tempat silicon oil.
10
Elektric balance
11
Lebar Caulking : 17,75 ~ 18,25 mm
Torque Bending : min 200kgf/17,6N.m
Torque Caulking : min 100kgf/9,8N.m
4) Alat ukur yang digunakan
Dial Indikator
Caliper
Torque wrench
12
Eksentrisitas magnet : max 0,2 mm
Eksentrisitas magnet cover : 0 ~ 0,15 mm
Balancing Putaran magnet cover : 0 ~ 0,15 mm
Lebar hasil caulking : 6,75 ~ 7,25 mm
Torque punter : 2 ~ 15 kg.cm
3) Alat ukur yang digunakan
Dial Gauge
Torque meter
13
Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Tegangan : 110V
3) Standar proses
Torque rotasi : Max. 5kgf/0,49N.cm
4) Alat ukur yang digunakan
Torque meter/punter
1) Alat bantu
Sarung tangan
2) Standar Mesin
Tegangan input : 110V
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
3) Standar proses
Clearance check spindle : 0,03 ~0,10 mm
14
2) Standar mesin
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Tegangan : 110V
3) Standar proses
Volume Cuypers oil : 3,3 ~ 4,1 mg
4) Alat ukur yang digunakan
Electrik Balance
15
1) Alat bantu
Pinset
Finger suck
2) Standar Mesin
Input Voltage : 220V
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Charging Voltage : 450volt
Current : 4,0 KA
16
Jig Adjusting rotor
Magnet check
Driver
Spiner
2) Standar mesin
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Input Voltage : 110V
3) Standar proses
Kekencangan nut :2~5N
4) Alat ukur yang digunakan
Torque meter/punter
17
Sarung tangan
Vakum
2) Standar mesin
Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
Tegangan : 110V
3) Standar proses
Torque tarik Odometer Comp : 30 N
4) Alat ukur
Push Pull
m. Proses Function Inspection
Proses ini dilakukan pengechekan secara fungsi. Hasil inilah
yang akan menentukan hasil produksi dapat dikirim atau tidak ke
customer.
1) Alat bantu
Sarung tangan
Pointer
Busur derajat
2) Standar Mesin
Speed meter
a. KM : 1400 rpm
b. Mile : 2240 rpm
3) Standar Proses
Sudut putaran pointer minimal 144°
Putaran angka total odometer 00000,2 - 00000,4
18
Alat stamping
Jig stamping
Mesin Vacum
2) Standar mesin
Tegangan : 110V
19
Speed meter : 15 rpm
Tegangan : 220V
20
Pada proses Idle gear & idle shaft caulking dijignya diberi sensor, jadi
jika idle gear terbalik maka mesin tidak akan mengcaulking.
Dan pada proses Horizontal shaft, Upper washer, spindle assy setting
dipasang point perhatian untuk operator mengechek idle gear terbalik
atau tidak dengan cara pada saat mengambil Mainframe assy yg sudah
dipasang idle gear, idle gear tersebut dicheck dengan cara memutar
idle gear tersebut.
3. Spindle Seret
Perbaikan :
Pada proses Rotor comp assy caulking, disediakan tool untuk memutar
bagian spindle setelah proses pencaulkingan.
Dibuatnya vacum-vacum pendukung untuk proses-proses yang
terdapat sisa caulking atau benda asing yang menempel pada
movement comp.
Dan pada conveyor diberi roll magnet agar part-part kecil yang berada
diconveyor menempel pada roll magnet tersebut.
Pada proses Under washer, spindle Retainer setting dan caulking
Pada proses pengambilan movement comp diproses Clearance
inspection setelah proses under washer, spindle retainer setting dan
caulking
Proses Bridge Plate Caulking
Proses Odometer comp caulking
Proses Stampel dan packing yang sekarang dipasang mesin vacuum,
jadi sebelum movement assy distempel dan dipacking movement
assy tersebut terlebih dahulu divacum
4. Spindle retak
Perbaikan :
Disediakannya lup pada proses under washer, spindle retainer
setting dan caulking untuk operator pemegang proses agar melakukan
21
proses pengechekan pada hasil caulking, untuk melihat lebih jelas apakah
hasilnya retak atau tidak.
5. Hair Spring Karat /Korosi
Perbaikan :
Pada semua proses sub assy operator wajib menggunakan sarung
tangan.
Pada proses sub assy Hair spring press fitting menggunakan alat bantu
pinset.
proses sub assy Hair spring press fitting disediakan lup untuk
mengecek kondisi hair spring sebelum proses.
6. Bridge plate renggang
Perbaikan :
Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses Rotor
comp assy caulking untuk mendorong rotor comp assy yang kemungkinan
terpasang tak presisi saat melakukan settingnya sebelum proses caulking.
22
Perbaikan :
Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses
Reinforcement plate caulking untuk mendorong Reinforcement plate
yang kemungkinan terpasang tak presisi saat melakukan settingnya
sebelum proses caulking.
Dilakukannya pemberian marking pada reinforcement setelah
dinyatakan OK secara visual pada proses Final Inspection & Packing.
9. Odometer renggang
Perbaikan :
Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses Total
Odometer caulking untuk mendorong Total odometer yang
kemungkinan terpasang tak presisi saat melakukan settingnya sebelum
proses caulking.
Dilakukannya pengecekan visual dan pemberian marking pada
samping hasil caulking setelah dinyatakan OK secara visual oleh
operator pemegang proses tersebut.
10. Pointer speed getar
Perbaikan :
Pada proses Vibration Check disediakan 2 buah monitor dan 2
buah Dinolite yang masing-masing mengarah ke ujung pointer dan juga
body pointer untuk mendeteksi pointer speed tersebut getar atau tidak.
23
Rotor shaft terkena bonding
iii. Rotor shaft/pointer speed sendat
Penyebab :
Kotoran didalam celah rotor
Rotor shaft terkena bonding
Rotor shaft pendek/panjang (part dari pis)
iv. Pergerakan pointer speed tidak smooth
Penyebab :
Tidak terisi dumper oil
Belum Proses adjusting
Volume dumper oil kurang
Volume cuypers oil berlebih
v. Sudut putaran minus
Penyebab :
Saat proses magnetizing posisi miring
Magnet comp terbalik
vi. Pointer speed getar
Penyebab :
Volume cuypers oil tidak terisi
Magnet cover oleng
Ujung rotor pendek
BAB III
PENUTUP
c. Kesimpulan
24
PT. Indonesia Nippon Seiki memiliki beberapa kebijakan perusahaan
diantaranya yaitu menerapkan 5S, mutu dan lingkungan. Perusahaan ini
memiliki beberapa line, dan yang dibahas pada makalah ini adalah tentang ASS
2 line Movement Speed pada setiap line dalam memproduksi suatu barang
harus mementingkan Etika Dan Moral dalam melakukan suatu proses, maka
dalam hal itu operator harus memahami Instruksi kerja/Work Intruction sangat
penting, dan melakukan Check Do Check Go agar barang yang dihasilkan
berkualitas baik/OK.
d. Saran-Saran
Setelah melihat hasil yang diperoleh dari makalah ini, maka penulis
akan mencoba memberikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat
untuk perusahaan, saran-saran tersebut adalah:
Meningkatkan kinerja pada karyawan dengan cara memberikan pelatihan
tentang pengetahuan dan pemahaman secara jelas mengenai metode-
metode kerja yang benar.
Memanfaatkan fasilitas-fasilitas pabrik dengan baik agar dapat digunakan
untuk kepentingan bersama termasuk melakukan perbaikan-perbaikan
yang baik secara kontinu pada mesin yang digunakan oleh para pekerja.
Karyawan dalam melakukan pekerjaan harus selalu melakukan Check Do
Check Go agar hasil yang dikerjakan baik dan tidak adanya barang NG
yang sampai ke customer.
25