Anda di halaman 1dari 29

PROFIL PT.

INDONESIA NIPPON SEIKI


SERTA PENGENALAN LINE MOVEMENT SPEED ASS 2

Disusun Oleh
LINA KARLINA VEBRIANTI
NIK : 46164

Tugas ini diajukan guna memenuhi standar calon karyawan tetap PT. INDONESIA
NIPPON SEIKI

PT. INDONESIA NIPPON SEIKI


2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulisan makalah
PROFIL PT. INDONESIA NIPPON SEIKI SERTA PENGENALAN LINE
MOVEMENT SPEED ASS2 dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :

1. Segenap pimpinan kerja Assembly 2 yang telah memberikan bimbingan dan


dukungan.
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan.
3. Rekan-rekan karyawan Assembly 2 yang telah bekerja sama dan memberikan
semangat.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Penyusunan makalah ini sebagai salah satu syarat guna memenuhi standar
calon karyawan tetap PT INDONESIA NIPPON SEIKI.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Mudah – mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Serang, 8
Februari 201

ii
Penyusun

LEMBAR PENGESAHAN
PEMOHON

LINA KARLINA VEBRIANTI


(KARYAWAN)
PEMBIMBING

SUHAERI S. YASIN REDIK HERU B.


SYAHRONI
(LEADER) (LEADER) (LEADER)
RIFKI AMINULLAH
(SUB LEADER) (SUB LEADER)

DI CHECK

M. MARJAN ANDRI F. MASRONI


(SECT. HEAD) (SECT. HEAD) (SECT. HEAD)

DISETUJUI DIKETAHUI

FACHRI A. MACHYUDI
(MANAGER) (DEP. MANAGER)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A.Sejarah PT. Indonesia Nippon Seiki ........................................................1
B. Profil PT. Indonesia Nippon Seiki .........................................................2
C. Visi dan Misi Perusahaan .......................................................................3
D. Kebijakan 5S perusahaan………………………………………………………………..…4
E. Motto PT Indonesia Nippon Seiki…………………………………………………..…..5
BAB II JOB DESCRIPTION……………………………………………………6
A. Job Dies………………………………………………………………………………..………….6
B. Definisi Movement Speeed.…...……………………...........................6
C. Flow proses Movement Speed………………………………………………………….6
D. Pembahasan teori proses……………………………………………………………..….8
E. NG - NG Proses movement speed………………………………………………..…20
F. Point check final inspection………………………………………...23
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..24
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..………24
B. Saran - saran…………………………………………………………24

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini perkembangan ekonomi melaju sangat
cepat, tidak terkecuali bidang perindustrian yang menghasilkan bermacam-
macam produk untuk kebutuhan konsumen. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang industri mengantar kita
melakukan langkah awal agar dapat menghasilkan suatu produk yang baik
sesuai dengan keinginan konsumen, salah satu perusahaan tersebut adalah
PT. Indonesia Nippon Seiki yang bergerak dibidang pembuatan
speedometer.

Pengendalian kualitas didefinisikan sebagai suatu sistem yang


terdiri atas pemeriksaan atau pengujian, analisa, dan tindakan-tindakan yang
harus dilakukan, dengan memanfaatkan kombinasi seluruh peralatan dan
teknik-teknik yang ada, untuk pengendalian produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen.

B. Sejarah PT. Indonesia Nippon Seiki


PT. Indonesia Nippon Seiki sebelumnya adalah salah satu
perusahaan yang tergabung dalam induk perusahaan PT. KGD Indonesia
yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Karena ingin
menyederhanakan dan mengembangkan perusahaan, maka direksi dan
pemegang saham PT. KGD Indonesia untuk memecah menjadi 6
perusahaan.
Enam perusahaan tersebut adalah :
1. PT. Indonesia Nippon Seiki (Cikande, Serang)
2. PT. Mitsuba Indonesia (Jatiuwung, Tangerang)
3. PT. Indonesia Stanley Electric (Cikupa Mas, Tangerang)
4. PT. Toyo Denso Indonesia (Jabateka, Bekasi)
5. PT. Honda Lock Indonesia (Jabateka, Bekasi)
6. PT. Shindengen Indonesia (Jabateka, Bekasi)

1
PT. Indonesia Nippon Seiki itu sendiri bergerak dalam bidang
perindustrian komponen-komponen kendaraan bermotor, sedangkan kata
“Nippon Seiki” diambil dalam bahasa Jepang yang berarti :
Nippon : Jepang
Seiki : Semangat
Jadi, dalam arti keseluruhan dari “Nippon Seiki” kurang lebihnya
adalah “Agar setiap karyawan memiliki semangat seperti orang Jepang
dalam bekerja”.

Produk-produk yang dihasilkan adalah berupa komponen kendaraan


bermotor yaitu speedometer, produk PT. Indonesia Nippon Seiki 90%
untuk kendaraan bermotor/roda dua. Perusahaan tidak menjual langsung
kepada konsumen, melainkan keperusahaan pemesan produk perusahaan.

Komponen yang diproduksi PT. Indonesia Nippon Seiki adalah:


a. Speedometer
b. Speed sensor
c. Fuel sende

C. Profil PT. Indonesia Nippon Seiki

1. Profil Perusahaan :

Nama Perusahaan : PT. INDONESIA NIPPON SEIKI


Main Factory & office : Jl. Utama Modern Industri Blok E, Kawasan
Industri Cikande Modern Desa Barengok, Kec.
Kibin, Serang, Banten-Indonesia, 42186.
Didirikan : 12 Desember 2001
Pembentukan Perusahaan : 01 April 2003
Status : Penanaman modal asing

2. Product Lines
a. Instrumen untuk sepeda motor
b. Sender fuel satuan

2
c. Line sparepart untuk mobil
3. Tanah & Luas Bangunan 80,370m2
A. Building :
1. Daerah office : 1159,4 m2(1,4%)
2. Masjid : 374 m2 (0.5%)
3. Kantin : 850 m2 (1,1%)
4. Loker : 450 m2 (0,6%)
5. Pabrik : 11050 m2 (14,3%)
6. Daerah Utility : 1.559 m2 (1,0%)
7. Lain-lain : 1721 m2 (2,1%)
B. Tanah : 63,206 m2 (79%)

4. Hari Kerja 5 hari/Minggu


a. Bekerja waktu office : 7.45-16.45 wib
b. Shift 1 : 7.45-16.45 wib
c. Shift 2 : 16.45-00.45 wib
d. Shift 3 : 00.45-07.45 wib

5. Saham PT. Indonesia Nippon Seiki


Berikut daftar pemilik saham PT. Indonesia Nippon Seiki:
a. Nippon Seiki Co,Ltd : 70%
b. Asian Honda Motor : 20%
c. PT. Astra Honda Motor : 5%
d. PT. Honda Prospect Motor : 5%

D. Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI
Dengan motto utamakan kualitas, kita membuat mutu kepercayaan
yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, mutu diterapkan disemua
tahapan, mulai dari rencana model baru, produksi, penjualan dan
pelayanan.

3
2. MISI
Sebagai perusahaan yang memproduksi komponen elektrik
kendaraan bermotor roda dua dan empat maka PT. Indonesia Nippon Seiki
berkomitmen melakukan dan mengembangkan aktivitas perbaikan
lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran, penggunaan
sumber daya alam secara efektif dan efisien. Hal ini juga sebagai upaya
untuk menaati hukum dan standar lingkungan hidup di Indonesia.

E. Kebijakan 5S Perusahaan
Kebijakan 5S demi terciptanya kualitas, peningkatan produktifitas,
penurunan harga, keselamatan kerja dan perbaikan lingkungan diharuskan
melaksanakan 5S diseluruh tempat kerja.
1. SEIRI (KERAPIHAN)
Memisahkan antara barang yang diperlukan dengan barang yang
tidak perlukan. Barang yang diperlukan, diatur dengan rapih. Barang yang
tidak deperlukan, disingkirkan (dibuang atau disimpan di tempat terpisah).

2. SEITON (KETERATURAN)
Menciptakan kondisi supaya siapapun (yang telah ditunjuk), dapat
mengambil barang saat itu dengan jumlah yang diperlukan, serta
mengembalikan barang tersebut ketempat semula kapanpun apabila tidak
diperlukan.

3. SEISO (KENYAMANAN)
Senantiasa menjaga kebersihan area kerja dari kotoran, sampah,
debu.
a. Kebersihan Harian: Membersihkan tempat kerja, jalan, lantai, rak dan
meja.
b. Pengecekan kebersihan : Melakukan kaizen, memperbaiki dan
menemukan ketidaksesuaian terhadap mesin dan peralataan kerja.
4. SEIKETSU (KEBERSIHAN)

4
Menciptakan kondisi yang senantiasa bersih yaitu dengan selalu
melakukan kerapihan, keteraturan dan kenyamanan. Menerapkan
“Standarisasi pelaksanaan 5S”.

5. SITSUKE (KEDISIPLINAN)
Membiasakan diri untuk mentaati hal-hal yang telah ditetapkan
bersama (peraturan, tata tertib). Melakukan pendidikan yang melibatkan
seluruh karyawan.
Dengan ini, senantiasa mengutamakan :
a. Safety : Keselamatan kerja
b. Smile : Ramah dalam keseharian
c. Simple : Terpenting dan utama
d. Speedy : Cepat dalam melakukan pekerjaan

F. Motto PT. Indonesia Nippon Seiki


1. LEBIH BAIK
2. LEBIH CEPAT
3. LEBIH MURAH

5
BAB II
JOB DESCRIPTION

A. Job Dies

1. Senam Pagi
2. Meeting pagi Hari
3. Membaca WI
4. Pengisian Check sheet (secara aktual)

B. Definisi Movement Speed Assy

Saya bekerja di PT. Indonesia Nippon Seiki sejak 7 FEBRUARI


2017 hingga sekarang. Awal saya ditempatkan sebagai operator produksi di
ASS 2 di line Movement Speed. Yang mana produk yang dihasilkan
Movement Speed adalah Movement Speed Assy yang merupakan produk
yang di produksi di PT. Indonesia Nippon seiki.

Proses pengerjaan Movement Speed Assy sendiri terbilang cukup


rumit karena, tiap-tiap proses operator harus benar-benar memahami proses
yang di kerjakan. Oleh sebab itu, gambar, standar kerja, daftar instruksi
kerja/WI dan catatan mutu harus benar-benar di pahami agar barang yang
diproses sesuai standar/OK.

Tujuan Movement Speed Assy adalah sebagai petunjuk seberapa


jauh jarak tempuh yang telah dilalui kendaraan motor dalam satuan RPM
(Radius Putaran Menit), Serta untuk memenuhi delivery ke ASS 1 maupun
Ekspor ke Vietnam Nippon Seiki sebagai seksi pembuat speedometer.

C. Flow proses Movement Speed


Pada proses produksi seksi movement speed melalui beberapa
proses/tahapan produksi sebelum hasil produksi Movement Speed sampai
ke Assembly. Dimana proses-proses tersebut diantaranya adalah:

6
1. Proses Spindle Press
2. Proses Spindle Support Caulking
3. Proses Spindle Support Sizing
4. Proses Hair Spring Press Fitting
5. Proses Dumper Oil Cup Insertion
6. Proses Dumper Oil Injection
7. Proses Hair Spring Caulking
8. Proses Boss Assy Caulking
9. Proses Idle gear, Idle Shaft Caulking
10. Proses Horizontal Shaft, Spindle Assy, Upper Washer Setting
11. Proses Spindle comp, Magnet cover, Magnet, Magnet compensator
Setting & Caulking
12. Proses Under Washer, Spindle Retainer Setting & Caulking
13. Proses Spindle Clearance Inspection & Vertical Shaft Setting & Cuypers
Oil Pouring
14. Proses Rotor Comp Assy Caulking
15. Proses Forming & Magnetizing
16. Proses Reinforcement Caulking
17. Proses Rotor Clearance Adjusting
18. Proses Rotor Clearance Inspection & Upper Nut Bonding
19. Proses Total Odometer Comp Caulking
20. Proses Function Inspection
21. Proses Vibration Check
22. Proses Stamping
23. Proses Foreign Material
24. Proses Final Inspection & Packing

Dari setiap tahapan proses tersebut diatas masing-masing


mempunyai peran penting dalam pembuatan Movement Speed Assy.
Karena setiap prosesnya harus dilakukan Chek Do Chek Go untuk
menghasilkan produk yang Baik/OK. Bila terjadi kesalahan pada salah satu

7
proses tersebut maka akan mengakibatkan kegagalan pada produk bahkan
akan berakibat fatal bagi pengguna/konsumen.
D. Pembahasan Teori Proses
Untuk memahami lebih mengenai proses-proses yang terdapat di
seksi
Movement Speed, saya akan jelaskan lebih rinci lagi mengenai masing-
masing proses.

1. Pada proses Sub Assy Boss Comp Assy


a. Proses Spindle Support Press
Proses ini menggabungkan dua part yaitu spindle support dan
boss blank assy yang berfungsi sebagai part pertama yang digunakan
untuk pembuatan Movement Speed Assy.
1) Standar Mesin
 Tekanan Udara : 6 ~ 7 Mpa
 Timer : 1 Second
 Tegangan : 220/110V
2) Standar Proses
 Ketinggian Hasil Caulking : 3,065 ~ 3,185 mm
3) Alat ukur yang digunakan
 Dial Indikator

b. Proses Spindle Support Caulking


Proses ini adalah proses kedua dari proses sub assy Boss Assy.
1) Standar Mesin
 Tekanan udara : 6 ~ 7 Mpa
 Timer : 1 second
 Tegangan : 220/110V
C. Proses Spindle Support Sizing
Proses ini adalah proses terakhir dari proses sub assy Boss Assy
dimana boss comp yang sudah dicaulking dari proses sebelumnya

8
didalam spindle boss comp tersebut diberi tekanan peluru agar spindle
comp yang dimasukan kedalam spindle assy tidak seret.

1) Standar Mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Timer : 0,5 second
 Tegangan : 220V
2) Standar proses
 Diameter lubang : 6,005 ~ 6,018 mm
 Torque dorong : min 200 kgf
3) Alat ukur yang digunakan
 Pin Gauge
 Push Pull

2. Pada Proses Sub Assy terdiri dari 4 proses yaitu:


a. Proses Hair Spring Press Fitting
Yaitu proses awal pada sub assy dimana pada proses ini adalah
penggabungan dua part yaitu Hair spring dan Rotor comp. proses ini
berfungsi sebagai pengembali putaran dan mengatur putaran pointer
yang nantinya berfungsi sebagai petunjuk angka pada dial design di
speedometer.
1) Alat Bantu kerja
 Sarung tangan
 Pinset
2) Standar Mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar Proses
 Hasil Ketinggian : 14,8 ~15,1 mm
4) Alat ukur yang digunakan
 Dial Indikator

9
b. Proses Dumper Oil Cup Pressure Insertion
Proses ini adalah proses kedua dari sub assy, pada proses ini
adalah menggabungkan dua part yaitu, antara rotor comp dengan
dumper oil cup yang berfungsi sebagai tempat silicon oil.

1) Alat bantu kerja


 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar Proses
 Ketinggian press: 1,0 ~ 1,5 mm
 Rotor balance : Max 0,1 mm
4) Alat ukur yang digunakan
 Dial Indikator
 Rotor Balancing

c. Dumper Oil Injection


Proses ini adalah proses ketiga dari sub assy, dimana proses ini
adalah pemberian silicon oil pada dumper oil cup yang berfungsi
mengatur atau menstabilkan putaran rotor assy.
1) Alat bantu kerja
 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar proses
 Volume dumper oil :
a. Lokal : 100 ~ 128 mg
b. Export : 88±11 mg
 Jenis oil : 100.000 cst
4) Alat ukur yang digunakan

10
 Elektric balance

d. Proses Hair Spring Caulking


Adalah proses terakhir dari sub assy dimana pada proses ini
adalah penggabungan dua part antara Bridge Plate Assy dengan
Rotor Assy, pada penggabungan proses ini dilakukan penyetingan
terlebih dahulu antara Bridge Plate Assy dengan Rotor Assy
sebelum dilakukan pengepresan/pengcaulkingan Hair Spring.
1) Alat bantu kerja
 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tekanan Udara : 0,2 ~ 0,3 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar Proses
 Panjang sisa ujung hair spring : 0,5 ~3,0 mm
 Torque Tarik Hair spring : 15 ~ 25 N
4) Alat ukur yang digunakan
 Caliper
 Push pull

3. Proses Assy Movement, terdiri dari:


a. Proses Boss Assy Caulking
Adalah proses awal dari Assy, yang mana pada proses ini
terlebih dahulu dilakukan penyetingan part antara Main Frame dan
Boss Assy.
1) Alat bantu kerja
 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tegangan : 220V
 Oil Pressure : 8,5 ~ 9,5 Mpa
3) Standar proses
 Ketinggian Caulking : 0,4 ~ 0,6 mm

11
 Lebar Caulking : 17,75 ~ 18,25 mm
 Torque Bending : min 200kgf/17,6N.m
 Torque Caulking : min 100kgf/9,8N.m
4) Alat ukur yang digunakan
 Dial Indikator
 Caliper
 Torque wrench

b. Proses Idle gear, Idle shaft Caulking


Merupakan proses kedua dari Assy, yang mana pada
proses ini yaitu penyetingan dan penggabungan Idle gear dan Idle
shaft dengan mainframe.
1) Alat bantu kerja
 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standart Proses
 Ketinggian Caulking : 0,3 ~ 0,4 mm
4) Alat Ukur yang digunakan
 Dial Indikator

c. Spindle Comp, Magnet cover, Magnet, Magnet compensator


Setting & Caulking
Adalah proses ketiga dari assy, yang mana pada proses ini
yaitu penyetingan antara spindle comp, magnet cover, magnet,
dan magnet compensator yang kemudian baru dilakungan
pengcaulkingan.
1) Standar Mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 220V
2) Standar proses

12
 Eksentrisitas magnet : max 0,2 mm
 Eksentrisitas magnet cover : 0 ~ 0,15 mm
 Balancing Putaran magnet cover : 0 ~ 0,15 mm
 Lebar hasil caulking : 6,75 ~ 7,25 mm
 Torque punter : 2 ~ 15 kg.cm
3) Alat ukur yang digunakan
 Dial Gauge
 Torque meter

d. Proses Horizontal shaft, Spindle Assy, Upper washer Setting


Adalah proses dimana pada proses ini yaitu penyetingan
antara Mainframe assy dengan horizontal yang telah terlumasi
grease, spindle assy, upper washer yang telah terlumasi turbin oil,
hasil akhir dari kedua penyettingan tersebut kemudian
digabungkan menjadi satu.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
 Vacum spindle assy
2) Standar mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 220V

e. Under washer, Spindle retainer Setting & Caulking


Adalah proses kelima dari assy, yaitu pada proses ini
Under washer dan spindle retainer disetting masuk kedalam
bagian bawah boss assy yang kemudian dilakukan
pengcaulkingan part.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
2) Standar Mesin

13
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar proses
 Torque rotasi : Max. 5kgf/0,49N.cm
4) Alat ukur yang digunakan
 Torque meter/punter

f. Proses Spindle cleareance inspection & Vertical shaft setting &


Cuypers oil pouring
Spindle Clearence adalah proses ini yang memperlihatkan
hasil spindle caulking di sebut movement comp yang kemudian
dilakukan pengechekan part dengan dial indicator otomatis guna
mengetahui part (under washer & spindle retainer) tercaulking
atau tidak.

1) Alat bantu
 Sarung tangan

2) Standar Mesin
 Tegangan input : 110V
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
3) Standar proses
 Clearance check spindle : 0,03 ~0,10 mm

Proses Cuypers oil pouring dan vertical shaft setting ini


adalah proses pemberian cuypers oil pada spindle comp kemudian
dilakukan penyettingan movement comp dengan vertical shaft
yang telah terlumasi grease.
1) Alat bantu
 Sarung tangan

14
2) Standar mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar proses
 Volume Cuypers oil : 3,3 ~ 4,1 mg
4) Alat ukur yang digunakan
 Electrik Balance

g. Proses Rotor Comp Assy Caulking


Pada proses ini adalah pemasangan rotor comp assy pada
movement comp yang kemudian dilakukan pengcaulkingan part.
1) Alat bantu
 Vacum
 Sarung tangan
2) Standar Mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar Proses
 Torque tarik rotor comp assy caulking min 30 N
 Lebar mainframe setelah caulking : 36,80 ~ 37,20 mm
4) Alat ukur yang digunakan
 Push Pull
 Caliper

h. Proses Forming & Magnetizing


Pada proses ini adalah pemberian magnet pada movement
comp kemudian melakukan proses forming pada hair spring harus
membentuk huruf R, sudut forming pada range 0 ~ 0,45°.

15
1) Alat bantu
 Pinset
 Finger suck
2) Standar Mesin
 Input Voltage : 220V
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Charging Voltage : 450volt
 Current : 4,0 KA

i. Proses Reinforcement Caulking


Proses ini adalah proses penggabungan antara reinforcement
plate dengan movement comp, kemudian dilakukan
pengcaulkingan.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
2) Standar mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Input Voltage : 110V
3) Standar Proses
 Torque tarik reinforcement caulking min 30 N
4) Alat ukur yang digunakan
 Push Pull

j. Proses Rotor Clearance Adjusting


Pada proses ini bertujuan untuk mengatur dan
mengencangkan sub support dan nut searah jarum jam, fungsi hasil
proses ini adalah sebagai pengatur rotasi pointer
1) Alat bantu
 Finger suck
 Jig torque screw driver

16
 Jig Adjusting rotor
 Magnet check
 Driver
 Spiner
2) Standar mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Input Voltage : 110V
3) Standar proses
 Kekencangan nut :2~5N
4) Alat ukur yang digunakan
 Torque meter/punter

k. Proses Rotor Clearance inspection & Upper shaft nut bonding


Pada proses ini adalah proses pengechekan hasil adjusting
rotor yang kemudian diberi Threebond (lem khusus) pada pinggiran
nut.
1) Alat bantu
 Finger suck
 Botol kecil untuk tribon
2) Standar mesin
 Tekanan udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar proses
 Clearance Adjusting : 0,15 ~ 0,25 mm
4) Alat ukur yang digunakan
 Dial Display

l. Proses Odometer comp Caulking


Pada proses ini setting Odometer dengan movement comp,
pada saat pemasangan odometer comp dan odemeter tidak boleh
terbalik (numbering gear harus bersentuhan dengan idle gear)
1) Alat bantu

17
 Sarung tangan
 Vakum
2) Standar mesin
 Tekanan Udara : 0,35 ~ 0,45 Mpa
 Tegangan : 110V
3) Standar proses
 Torque tarik Odometer Comp : 30 N
4) Alat ukur
 Push Pull
m. Proses Function Inspection
Proses ini dilakukan pengechekan secara fungsi. Hasil inilah
yang akan menentukan hasil produksi dapat dikirim atau tidak ke
customer.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
 Pointer
 Busur derajat
2) Standar Mesin
 Speed meter
a. KM : 1400 rpm
b. Mile : 2240 rpm
3) Standar Proses
 Sudut putaran pointer minimal 144°
 Putaran angka total odometer 00000,2 - 00000,4

n. Proses Vacum Check & Stamping


Adalah proses yang mana proses ini adalah proses pemberian
identitas/lot produksi pada Mainframe movement assy dan proses
pemvacuman pada pinggiran rotor agar tidak ada part kecil yang
terdapat didalam rotor dan dengan distampel.
1) Alat bantu
 Finger suck

18
 Alat stamping
 Jig stamping
 Mesin Vacum
2) Standar mesin
 Tegangan : 110V

o. Proses Vibration Check


Adalah proses dimana dilakukannya pengecekan pada pointer
di tingkat RPM yang rendah, untuk mengetahui pointer tersebut
getar atau tidak.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
 Pointer
 Busur derajat
 Dinolite
 Monitor
2) Standar Mesin
 Speed meter : 467 rpm
 Tegangan : 220V

p. Proses Final Inspection & Packing (Foreign Material)


Adalah proses dari Assy yang mana proses ini adalah proses
pengecekan foreign material dengan melihat celah rotor pada
display monitor minimal satu putaran spindle agar terlihat apakah
ada foreign material (kotoran/sisa – sisa skrap) pada celah rotor
tersebut.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
 Spidol
 Monitor
 Dinolite
2) Standar mesin

19
 Speed meter : 15 rpm
 Tegangan : 220V

q. Proses Final Inspection & Packing (Visual Check)


Adalah proses terakhir dari Assy yang mana pada proses ini
dilakukannya pengecekan keseluruhan Movement Assy dengan
metode visual, untuk menghasilkan produk yg OK secara visual.
Kemudian dilanjutkannya kepada proses packing untuk segera
dikirim kepada customer.
1) Alat bantu
 Sarung tangan
 Spidol
 Tool untuk turbin oil

E. NG-NG proses Movement Speed


1. Idle Gear tidak tercaulking
Perbaikan :
 Pada proses Idle gear & idle shaft caulking dipasang point perhatian
untuk operator agar melakukan metode check secara hand feel, dengan
cara mengusap hasil caulking pada idle shaft setelah proses caulking.
 Dibuatkan alat pengecekan hasil caulking idle gear dengan cara
memasukan hasil caulking pada idle gear ke pin jig pengecekan
kemudian diberi tekanan kebawah oleh tangan, untuk mengetahui
apakah tercaulking dengan sempurna atau tidak.
 Pada proses Total Odometer caulking operator melakukan pengecekan
dan pemberian marking untuk menyatakan hasil caulking OK pada
hasil caulking idle shaft.

2. Idle Gear Terbalik


Perbaikan :

20
 Pada proses Idle gear & idle shaft caulking dijignya diberi sensor, jadi
jika idle gear terbalik maka mesin tidak akan mengcaulking.
 Dan pada proses Horizontal shaft, Upper washer, spindle assy setting
dipasang point perhatian untuk operator mengechek idle gear terbalik
atau tidak dengan cara pada saat mengambil Mainframe assy yg sudah
dipasang idle gear, idle gear tersebut dicheck dengan cara memutar
idle gear tersebut.

3. Spindle Seret
Perbaikan :
 Pada proses Rotor comp assy caulking, disediakan tool untuk memutar
bagian spindle setelah proses pencaulkingan.
 Dibuatnya vacum-vacum pendukung untuk proses-proses yang
terdapat sisa caulking atau benda asing yang menempel pada
movement comp.
 Dan pada conveyor diberi roll magnet agar part-part kecil yang berada
diconveyor menempel pada roll magnet tersebut.
 Pada proses Under washer, spindle Retainer setting dan caulking
 Pada proses pengambilan movement comp diproses Clearance
inspection setelah proses under washer, spindle retainer setting dan
caulking
 Proses Bridge Plate Caulking
 Proses Odometer comp caulking
 Proses Stampel dan packing yang sekarang dipasang mesin vacuum,
jadi sebelum movement assy distempel dan dipacking movement
assy tersebut terlebih dahulu divacum
4. Spindle retak
Perbaikan :
Disediakannya lup pada proses under washer, spindle retainer
setting dan caulking untuk operator pemegang proses agar melakukan

21
proses pengechekan pada hasil caulking, untuk melihat lebih jelas apakah
hasilnya retak atau tidak.
5. Hair Spring Karat /Korosi
Perbaikan :
 Pada semua proses sub assy operator wajib menggunakan sarung
tangan.
 Pada proses sub assy Hair spring press fitting menggunakan alat bantu
pinset.
 proses sub assy Hair spring press fitting disediakan lup untuk
mengecek kondisi hair spring sebelum proses.
6. Bridge plate renggang
Perbaikan :
Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses Rotor
comp assy caulking untuk mendorong rotor comp assy yang kemungkinan
terpasang tak presisi saat melakukan settingnya sebelum proses caulking.

7. Sudut pointer minus.


Perbaikan :
 Pada proses Adjusting Rotor dibuatkan alat untuk medeteksi
kandungan magnet pada movement assy, untuk memfilter kandungan
magnet yang dibawah standar agar tidak lolos sampai proses Function
Inspection.
 Pemberian marking pada bridge plate di proses Adjusting rotor setelah
terdeteksi OK kandungan magnetnya.
 Pada proses Function Inspection dibuatkan busur derajat 360° untuk
melihat apakah sudah sesuai standar sudut pointer yang dicapai.
8. Reinforcement plate renggang

22
Perbaikan :
 Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses
Reinforcement plate caulking untuk mendorong Reinforcement plate
yang kemungkinan terpasang tak presisi saat melakukan settingnya
sebelum proses caulking.
 Dilakukannya pemberian marking pada reinforcement setelah
dinyatakan OK secara visual pada proses Final Inspection & Packing.
9. Odometer renggang
Perbaikan :
 Dibuatkan Punch baru dengan 2 pin penahan pada proses Total
Odometer caulking untuk mendorong Total odometer yang
kemungkinan terpasang tak presisi saat melakukan settingnya sebelum
proses caulking.
 Dilakukannya pengecekan visual dan pemberian marking pada
samping hasil caulking setelah dinyatakan OK secara visual oleh
operator pemegang proses tersebut.
10. Pointer speed getar
Perbaikan :
Pada proses Vibration Check disediakan 2 buah monitor dan 2
buah Dinolite yang masing-masing mengarah ke ujung pointer dan juga
body pointer untuk mendeteksi pointer speed tersebut getar atau tidak.

F. Point Check Final Inspection


i. Odometer tidak bergerak
Penyebab :
 Idle gear terbalik/tidak terpasang
 Horizontal shaft tidak terpasang
 Vertical shaft tidak terpasang
 Numbering gear tidak terpasang
ii. Rotor shaft/ Pointer speed tidak bergerak
Penyebab :
 Belum diproses magnetizing

23
 Rotor shaft terkena bonding
iii. Rotor shaft/pointer speed sendat
Penyebab :
 Kotoran didalam celah rotor
 Rotor shaft terkena bonding
 Rotor shaft pendek/panjang (part dari pis)
iv. Pergerakan pointer speed tidak smooth
Penyebab :
 Tidak terisi dumper oil
 Belum Proses adjusting
 Volume dumper oil kurang
 Volume cuypers oil berlebih
v. Sudut putaran minus
Penyebab :
 Saat proses magnetizing posisi miring
 Magnet comp terbalik
vi. Pointer speed getar
Penyebab :
 Volume cuypers oil tidak terisi
 Magnet cover oleng
 Ujung rotor pendek

BAB III
PENUTUP

c. Kesimpulan

PT. Indonesia Nippon seiki adalah perusahan yang bergerak dibidang


otomotif, yang berdiri pada bulan April 2003. PT. Indonesia Nippon Seiki
berlokasi di Jl. Utama Modern Industri Blok E, Kawasan Industri Modern
Cikande Serang - Banten, Indonesia.

24
PT. Indonesia Nippon Seiki memiliki beberapa kebijakan perusahaan
diantaranya yaitu menerapkan 5S, mutu dan lingkungan. Perusahaan ini
memiliki beberapa line, dan yang dibahas pada makalah ini adalah tentang ASS
2 line Movement Speed pada setiap line dalam memproduksi suatu barang
harus mementingkan Etika Dan Moral dalam melakukan suatu proses, maka
dalam hal itu operator harus memahami Instruksi kerja/Work Intruction sangat
penting, dan melakukan Check Do Check Go agar barang yang dihasilkan
berkualitas baik/OK.

d. Saran-Saran

Setelah melihat hasil yang diperoleh dari makalah ini, maka penulis
akan mencoba memberikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat
untuk perusahaan, saran-saran tersebut adalah:
 Meningkatkan kinerja pada karyawan dengan cara memberikan pelatihan
tentang pengetahuan dan pemahaman secara jelas mengenai metode-
metode kerja yang benar.
 Memanfaatkan fasilitas-fasilitas pabrik dengan baik agar dapat digunakan
untuk kepentingan bersama termasuk melakukan perbaikan-perbaikan
yang baik secara kontinu pada mesin yang digunakan oleh para pekerja.
 Karyawan dalam melakukan pekerjaan harus selalu melakukan Check Do
Check Go agar hasil yang dikerjakan baik dan tidak adanya barang NG
yang sampai ke customer.

25

Anda mungkin juga menyukai