7
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
8
2.2 Visi, Misi dan Kebijakan mutu
9
2.2.3 Kebijakan Mutu
1. Quality
a) Menetapkan standar kualitas barang atau jasa sesuai
dengan persyaratan pelanggan.
b) Menjamin seluruh karyawan untuk memahami dan
menerapkan standar kualitas sudah ditetapkan.
c) Menjamin seluruh sarana dan prasarana agar mampu
memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan
(kalibrasi berkala).
d) Mengembangkan sistem menejemen mutu secara
berkesinambungan.
e) Menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
2. Cost
a) Menetapkan standar perhitungan biaya untuk proses
realisasi produk/jasa (biaya mesin, tenaga kerja, material,
dll).
b) Menetapkan dan mengembangkan standar proses
pengerjaan produk/jasa dengan proses yang efisien.
c) Menjamin seluruh karyawan untuk dapat menerapkan
standar proses yang sudah ditetapkan.
d) Menjamin sarana dan prasarana untuk mencapai standar
yang sudah ditetapkan.
10
e) Menjamin ke tersediaan bahan baku sesuai standar harga
dan kualitas yang sudah ditetapkan.
f) Melakukan cost evaluation dan cost improvement.
3. Delivery
a) On time delivery 100%.
b) Menetapkan standar perencanaan proses.
c) Memastikan pelaksanaan proses sesuai dengan yang
direncanakan.
d) Melakukan evalusi kesesuaian antara perencanaan dan
pelakasanaan proses, untuk dijadikan sebagai acuan
pengembangan.
4. Safety
a) Zerro accident.
b) Membuat standar keselamatan kerja untuk seluruh
karyawan.
c) Sosialisasi tentang kesadaran keselamatan kerja kepada
seluruh karyawan.
d) Menjamin ketersediaan sarana keselamatan kerja
diperusahaan.
e) Pengawasan tentang pelaksanaan standar keselamatan
kerja untuk seluruh karyawan.
f) Evaluasi tentang pelaksanaan standar keselamatan.
5. Management Capability
a) Membuat standar dan menerapkan sistem manajemen,
untuk tiap-tiap bagian.
b) Pengontrolan dan evalusi penerapan sistem manajemen,
untuk menjadi acuan pengembangan berikutnya.
c) Menjamin ketersediaan sarana pendukung agar
pelaksanaan manajemen dapat berlangsung.
11
d) Melakukan training manajemen dapat berlangsung.
6. Engineering Capability
a) Menetapkan standar kompetensi engineering.
b) Sosialisasi target standar kompetensi yang sudah
ditetapkan.
c) Evaluasi terhadap pencapaian standar kompetensi, dan
digunakan sebagai acuan untuk pengembangan.
d) Melakukan studi banding ke industri terkait untuk
mengetahui perkembangan teknologi.
Untuk mendukung komitmen tersebut, manajemen
menjamin ditetapkannya sasaran mutu di setiap masing-
masing unit kerja yang mengacu pada standar ISO
9001:2008.
PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri didirikan pada tahun 1999 oleh
Bapak Petrus Tedja Hapsorodengan ijin usaha nomor 503/ILMEA/0006/IX/2002,
tanda daftar perusahaan yaitu 120 215 100 437, dengan sertifikat merk
IDM000121299.
12
2.5 Lokasi Perusahaan
13
2.6 Produk Perusahaan
Sampai saat ini PT. Yogya presisi Tehnikatama Industri memiliki dua
bidang produksi bidang produksi yang menghasilkan produk serta jenis
penggunaan mesin yang berbeda, 2 bidang tersebut adalah :
1. Bidang Manufaktur
Bidang manufaktur adalah bidang pembuatan Mold / cetakan, Spare Part
dan Chacking Fixture. Produk yang dikerjakan di PT. YPTI seperti terlihat
pada gambar 2.3 sampai 2.6
14
Gambar 2.4 Mold Making
15
2. Bidang Injection Plastic
Bidang Injection Plastic adalah bidang jasa pembuatan produk yang
berbahan plastik dan pembuatan sesuai dengan pesanan konsumen :
16
Beberapa konsumen PT. YPTI terlihat pada gambar 2.7 .
a) Produk
Produk yang dihasilkan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri
adalah produk Mold, Spare part dan Plastic Injection. Pada produk
mold biasanya perusahaan membuat mold untuk bidang otomotif.
Perusahaan memproduksi spare part untuk jenis-jenis mobil tertentu
sesuai dengan pesanan customer. Sedangkan untuk Injection Plastic
biasanya perusahaan membuat seperti eduction toys, automotif plastic,
dan packanging plastic.
17
b) Price
Dalam proses penetapan harga pada perusahaan dipengaruhi
oleh spesifikasi produk yang diproduksi. Spesifikasi tersebut adalah
jenis material. Proses yang dilakukan, mesin yang digunakan dan
perlakuan, tingkat ketelitian produk, keuntungan, biaya sub-kontrak,
dan biaya tidak terduga.
c) Promotion
Promosi bertujuan memperkenalkan produk dan mengarahkan
kepada konsumen agar calon konsumen memilih produk yang
dihasilkan, pada perusahaan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri
tidak menggunakan promosi khusus hanya terkadang sesekali
melakukan pameran pada suatu event-event tertentu.
d) Place
PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri yang memiliki metode
pemasaran Make To Order Repititive dan Make To Order biasanya
produk ini tidak dijual secara umum sehingga konsumen yang
langsung datang ke kantor untuk melakukan transaksi ataupun via
email untuk mengirimkan Plan Order untuk Customer lama, setelah
produk dipesan selesai diproduksi, kemudian produk tersebut akan
dikirim ke customer sesuai dengan delivery intruction dari customer.
18
b) Karyawan kontrak
kontrak merupakan karywan training/harian yang telah habis masa
training dan mempunyai kinerja yang bagus sehingga diangkat
menjadi karyawan kontrak, kontrak pertama dilakukan selama 3 bulan
masa pengawasan. Apabila hasil pekerjaan bagus maka akan
diperpanjang selama 1 tahun berikutnya.
c) Karywan training/harian
Karyawan training/ harian adalah yang diangkat dalam waktu tertentu
tetapi dalam bekerja masih dipantau oleh kepala produksi bidang
produksi. Tetapi karywan training ini yang ada sekarang ini adalah
jenis karyawan training yang dibayar harian.
19
2.9 Struktur Organisasi Divisi Injection Molding
20
Pendelegasian tugas dari pimpinan ke bawahan dan petanggung jawaban
hasil pekerjaan kepad pemimpin berjalan secara vertikal sesuai dengan
wewenangnya. Fungsi dan wewenang masing-masing departemen adalah sebagai
berikut :
1. Manager Injection
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan dan mentaati sistem manajemen mutu dan ISO-
9001 secara konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat laporan berkala kepada direktur atas seluruh kinerja
produksi sesuai dengan Key Performance Indication dan
kinerja keuangan.
c) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan
kemajuan divisi Injection Molding.
d) Memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi seluruh
karywan dan keluarganya.
e) Mengelola keuangan divisi secara efektif dan efisien.
Wewenang :
21
Hubungan kerja secara Internal
a) Direksi
b) Kepala Produksi
c) Para koordinator bagian dalam divisi Injection
d) Jika dianggap perlu dengan seluruh karyawan
a) Customer
b) Supplier
c) Pemegang saham perusahan
d) Jika perlu dengan seluruh Masyarakat Umum dan Institusi
2. Administrasi Financial
a) Membuat laporan keuangan secara periodik bulanan maupun
tahunan.
b) Mengatur anggaran belanja untuk jangka pendek dan jangka
panjang.
c) Bertangung jawab atas masuk dan keluarnya uang perusahaan.
Wewenang :
a) Dapat mencairkan cek setelah dapat surat kuasa dari direktur.
b) Berhak menandatangani slip transfer.
Wewenang :
22
Hubungan kerja secara Internal :
4. Marketing
Tanggung Jawab:
a) Menganalisa peluang pasar dan mengembangkan strategi
marketing untuk meningkatkan jumlah penjualan.
b) Membuat kalkulasi biaya yang tepat.
c) Melakukan evaluasi pelanggan melalui survey dan
menindaklanjutinya untuk memastikan tercapainya target
kepuasan pelanggan.
Wewenang :
23
b) Berhubungan dengan kepala bagian Warehouse untuk
memastikan delevery on time ke customer.
5. Purchasing
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat PO kepada supplier pada setiap pembelian.
c) Membuat PO untuk sub kontrak.
d) Melakuakan pendataan pembelian tunai.
e) Menjalankan kebersihan dan kerapian dilingkungan kerja.
Wewenang :
a) Melakuakan check harga pembelian secara tunai ke supplier.
b) Menginformasikan perubahan dalam pembelian barang /PO,
bahkan membatalkan bila terjadi masalah.
Hubungan kerja secara Internal :
24
6. Production Planning and Control (PPC)
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat schedule produksi masspro ataupun Trial dengan
koordinasi dari kepala produksi.
c) Mengontrol dan mengkoordinir jalannya mesin produksi.
d) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kegiatan administrtasi dan penyimpanan schedule produksi.
e) Bertanggung jawab atas target yang ditentukan.
Wewenang :
25
h) Berhubungan dengan warehouse terhadap stock produk dan
material, produk dan alat penunjang lainnya.
7. Kepala Produksi
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi yang masspro dan trial.
c) Mengontrol dan mengkoordinir pelaksanaan kebersihan di
lingkungan kerjanya.
d) Membantu dan menyelesikan masalah yang berkaitan dengan
kualitas / penyimpangan proses produksi.
e) Bertanggung jawab atas hasil produksi dan target yang telah
ditentukan.
f) Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
Wewenang :
a) Menegur operator, setter dan leader jika melakukan keselahan
baik secara lisan atupun sanksi melalui surat peringatan dengan
koordinasi manager produksi.
b) Memberikan penilaian prestasi operator, setter dan leader.
c) Berhak mengusulkan/ mempromosikan bawahan secara langsung
dengan prosedur yang sudah ada.
Hubungan Kerja Secara Internal :
a) Berhubungan dengan PPC untuk mengetahui jadwal jalannya
produksi di setiap mesin.
b) Berhubungan dengan manager untuk melaporkan keluhan /
kesulitan / permasalahan pada proses produksi.
c) Berhubungan dengan manager untuk melaporkan hasil kerja
setter dan leader ataupun penilaian kerja operator mesin.
d) Berhubungan dengan setter untuk melaporkan penyimpangan
produk untuk ditindak lanjuti.
26
e) Berhubungan dengan leader untuk memberikan arahan kegiatan
proses produksi.
f) Berhubungan dengan administrasi meliputi data hasil produksi
dan permasalahan presensi bawahannya.
Wewenang :
a) Melakukan approval (persetujuan) terhadap pengadaan ATK dan
kebutuhan perusahaan lainnya .
Hubungan Kerja Secara Internal :
a) Hubungan dengan divisi lain terkait sarana dan prasarana
perusahaan.
Hubungan Kerja Secara Eksternal :
a) Berhubungan dengan lembaga pelatihan atau kementrian terkait.
b) Berhubungan dengan masyarakat sekitar terkait dengan proposal
event tertentu.
9. Kepala Warehouse
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi masspro dan trial.
27
c) Mengontrol proses kerja operator warehouse sesuai dengan Surat
Perintah Kerja dan perhitungan.
d) Menimbang material agar sesuai dengan standar kualitas dan
kuantitas.
e) Mengontrol dan mengkoordinir di lingkungan kerjanya.
f) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kuantitas dan kuantitas produk.
g) Bertanggung jawab terhadap ke disiplinan operator cruser.
Wewenang :
a) Menegur operator cruser jika melakuakan kesalahan baik lisan
ataupun dengan surat peringatan.
b) Memberikan penilaian prestasi operator cruser.
c) Mengatur jika ada operator cruser ada yang tidak masuk/ tukar
shift sesuai dengan skala prioritas mesin yang jalan.
Hubungan kerja secara Internal :
28
10. Leader Produksi
Tanggung Jawab:
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi masspro ataupun trial.
c) Mengontrol proses kerja operator sesuai dengan Instruksi kerja
(IK).
d) Bertanggung jawab atas peralatan yang diberikan oleh perusahaan
seperti: cutter,gunting masker dan fasilitas lainnya.
e) Membantu masalah yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas
produksi yang diproduksi.
f) Memastikan semua operator dapat mencapai target.
g) Memberikan pengarahan kepada operator.
h) Mampu menganalisa dan memecahakan masalah di lapangan.
i) Bertangung jawab atas ketertiban dan kedisiplinan kerja operator.
Wewenang :
29
e) Berhubungan dengan Quality Control terkait dengan kualitas
produk.
f) Berhubungan dengan HRD untuk meminta persetujuan
pengambilan hak cuti ataupun ijin dengan koordinasi dengan
kepala produksi.
g) Berhubungan dengan administrasi untuk melaporkan over time.
Wewenang :
30
Hubungan kerja secara Internal :
a) Berhubungan dengan kepala produksi dan leader produksi
untuk mengatur proses produksi.
b) Berhubungan PPC untuk mengetahui schedule produksi yang
berjalan.
c) Berhubungan dengan leader produksi untuk melapor adanya
keluhan/ kesulitan dan masalah proses produksi.
d) Berhubungan dengan purchasing apabila memerlukan sarana
dan prasarana pendukung demi menjaga kelancaran proses
produksi.
Wewenang :
31
b) Bekerjasama dengan leader untuk memberikan arahan kegiatan
proses produksi sesuai dengan IK.
32