Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri adalah perusahaan yang bergerak
dibidang Manufacturing, bardiri pada tahun 1999, perusahaan ini mendapatkan
pembinaan bimbingan dari Dirjen IKM Kemenperin, yang terletak di JL. Dhuri,
Tirtomartani, Kalasan, Yogyakarta. pada tahun 2000 mulai mengembangkan
bisnis dalam Precision part, kemudian pada tahun 2001 menambah bisnis usaha
dalam pembuatan Mold (cetakan). Perkembangan perusahaan yang sangat pesat
diikuti kemajuan teknologi industri dengan pengembagan 5 axis CNC Milling di
tahun 2004. Secara terus menerus PT. Yogya Presisi tehnikatama Industri (YPTI)
mengembangkan teknologi bidang Injection Molding pada tahun 2006 serta
Cheking Fixture Development pada tahun 2007. Di tengah perkembangan
perusahaan, PT. Yogya presisi Tehnikatama Industri juga fokus dalam
menghasilkan produk yang berkualitas dibuktikan dengan memiliki sertifikat ISO
9001:2000 dan SNI 19-9001-2008. Serta menerima penghargaan UPAKARTI
dari pemerintah Republik indonesia di tahun 2009. Perusahaan terus berkembang
dengan teknologi di bidang cheking fixture assembly di tahun 2010 serta
perkembangan teknologi di bidang Injection Molding pada tahun 2012.
Perusahaan yang berlokasu d Yogyakarta ini bergerak di bidang manufakturing
Mold (cetakan) untuk produk –produk tertentu dan produksi spare part mesin-
mesin industri, otomotif serta plastic injection. Pemilik perusahaan yaitu Bapak
Petrus Tedja Hapsoro sekaligus pendiri perusahaan. Pada gamabar 2.1 merupakan
logo dari PT. Yogya presisi Tehnikatama Industri (YPTI) .

7
Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Perusahaan ini juga menjadi perusahaan unggulan di kabupaten Sleman,


dalam bidang teknologi permesinan, Otomotif dan plastik Injection. Perusahaan
juga memfasillitasi penelitian teknologi oleh berbagai lembaga pendidikan tinggi
dan sekolah di Yogyakarta, Jawa Tengah , Jawa Timur, sampai pada perguruan di
luar Jawa. Dalam melakukan proses produksi, perusahaan menggunakan
Computer Aided Design, Computer Aided Manufactur, Computerzed Numerical
Control. Sehingga perusahaan bisa membuat berbagai design sesuai permintaan.
Dalam pengoprasian, perusahaan memakai mesin-mesin Sister Program maupun
Manual dimana semua produk pesanan bisa dikerjakan menurut keinginan
customer.

Beberapa produk unggulan di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri


(YPTI) saat ini diantaranya adalah Mold dan spere part serta plastik Injection.
Mold merupakan produk cetakan dengan material besi yang dipergunakan untuk
mencetak produk jadi. Spare part adalah produk komponen untuk pemesinan baik
mesin industri, otomotif, elektronik dan lain-lain. Sedangkan plastik Injection
adalah produk yang terbuat dari plastic, baik produk untuk kebutuhan rumah
tangga, makanan, minuman, elektronik, otomotif, peralatan lain yang terbuat dari
material plastic. Untuk mendukung perusahaan yang terus berkembang. Ditjen
IKM kemenperin terus memberikan pembinaan, bimbingan dan bantuan kepada
perusahaan. Beberapa kali Ditjen IKM kemenperin memfasilitasi PT YPTI untuk
mengikuti pameran komponen otomotif dan pemesinan.

8
2.2 Visi, Misi dan Kebijakan mutu

Berdasarkan SK Direktur tentang Visi, Misi dan kebijakan Mutu


adalah sebagai berikut :
2.2.1 Visi Perusahaan
Berkembang bersama seluruh komponen perusahaan, relasi,
pemerintah dan masyarakat menjadi industri permesinan dan
pabrik modern yang mampu memenuhi kebutuhan industri dalam
dan luar negri.
2.2.2 Misi Perusahaan
1. kepada Pelanggan
a) Menghasilkan produk sesuai kebutuhan pelanggan dengan kualitas
dan pelayanan yang baik.
b) Menjalin kerja sama dan hubungan yang baik untuk memberikan
nilai tambah secara berkesinambungan.
2. Kepada Pemerintah dan Masyarakat
Menjungjung tinggi komitmen kami untuk menjadi perusahaan
yang bekerja secara profesional dan beretika serta memberikan
manfaat bagi masyarakat.
3. Kepada karyawan
Mendidik dan memberdayakan seluruh karyawan untuk dapat
mengembangkan segenap kemampuan dan keterampilan, agar dapat
menjadi Tim yang profesional dan beretika sehinga dapat memberikan
kontribusi dalam mengembangkan perusahaan dan kesejahteraan
karyawan.

9
2.2.3 Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri


adalah mempunyai komitmen untuk senantiasa menghasilkan
produk dan jasa yang berkualitas sehingga mampu memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Untuk memenuhi komitmen tersebut,
perusahaan melakukan upaya perbaikan secara terus menerus
dalam hal :

1. Quality
a) Menetapkan standar kualitas barang atau jasa sesuai
dengan persyaratan pelanggan.
b) Menjamin seluruh karyawan untuk memahami dan
menerapkan standar kualitas sudah ditetapkan.
c) Menjamin seluruh sarana dan prasarana agar mampu
memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan
(kalibrasi berkala).
d) Mengembangkan sistem menejemen mutu secara
berkesinambungan.
e) Menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

2. Cost
a) Menetapkan standar perhitungan biaya untuk proses
realisasi produk/jasa (biaya mesin, tenaga kerja, material,
dll).
b) Menetapkan dan mengembangkan standar proses
pengerjaan produk/jasa dengan proses yang efisien.
c) Menjamin seluruh karyawan untuk dapat menerapkan
standar proses yang sudah ditetapkan.
d) Menjamin sarana dan prasarana untuk mencapai standar
yang sudah ditetapkan.

10
e) Menjamin ke tersediaan bahan baku sesuai standar harga
dan kualitas yang sudah ditetapkan.
f) Melakukan cost evaluation dan cost improvement.

3. Delivery
a) On time delivery 100%.
b) Menetapkan standar perencanaan proses.
c) Memastikan pelaksanaan proses sesuai dengan yang
direncanakan.
d) Melakukan evalusi kesesuaian antara perencanaan dan
pelakasanaan proses, untuk dijadikan sebagai acuan
pengembangan.

4. Safety
a) Zerro accident.
b) Membuat standar keselamatan kerja untuk seluruh
karyawan.
c) Sosialisasi tentang kesadaran keselamatan kerja kepada
seluruh karyawan.
d) Menjamin ketersediaan sarana keselamatan kerja
diperusahaan.
e) Pengawasan tentang pelaksanaan standar keselamatan
kerja untuk seluruh karyawan.
f) Evaluasi tentang pelaksanaan standar keselamatan.

5. Management Capability
a) Membuat standar dan menerapkan sistem manajemen,
untuk tiap-tiap bagian.
b) Pengontrolan dan evalusi penerapan sistem manajemen,
untuk menjadi acuan pengembangan berikutnya.
c) Menjamin ketersediaan sarana pendukung agar
pelaksanaan manajemen dapat berlangsung.

11
d) Melakukan training manajemen dapat berlangsung.
6. Engineering Capability
a) Menetapkan standar kompetensi engineering.
b) Sosialisasi target standar kompetensi yang sudah
ditetapkan.
c) Evaluasi terhadap pencapaian standar kompetensi, dan
digunakan sebagai acuan untuk pengembangan.
d) Melakukan studi banding ke industri terkait untuk
mengetahui perkembangan teknologi.
Untuk mendukung komitmen tersebut, manajemen
menjamin ditetapkannya sasaran mutu di setiap masing-
masing unit kerja yang mengacu pada standar ISO
9001:2008.

2.3 Status Kepemilikan

PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri didirikan pada tahun 1999 oleh
Bapak Petrus Tedja Hapsorodengan ijin usaha nomor 503/ILMEA/0006/IX/2002,
tanda daftar perusahaan yaitu 120 215 100 437, dengan sertifikat merk
IDM000121299.

2.4 Budaya Perusahaan

Selalu berkembang bersama seluruh komponen perusahaan serta


pelanggan, dengan iklim usaha yang berdasarkan kekeluargaan.

12
2.5 Lokasi Perusahaan

PT. Yogya presisi Tehnikatama Industri berlokasi di Desa Dhuri,


Tirtomartani, Kalasan Sleman Yogyakarta. Dibawah ini merupakan gambar peta
lokasi perusahaan.

Gambar 2.2 Lokasi PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri.

13
2.6 Produk Perusahaan

Sampai saat ini PT. Yogya presisi Tehnikatama Industri memiliki dua
bidang produksi bidang produksi yang menghasilkan produk serta jenis
penggunaan mesin yang berbeda, 2 bidang tersebut adalah :

1. Bidang Manufaktur
Bidang manufaktur adalah bidang pembuatan Mold / cetakan, Spare Part
dan Chacking Fixture. Produk yang dikerjakan di PT. YPTI seperti terlihat
pada gambar 2.3 sampai 2.6

Gambar 2.3 Chacking Fixture

14
Gambar 2.4 Mold Making

Gambar 2.5 Precision Part

15
2. Bidang Injection Plastic
Bidang Injection Plastic adalah bidang jasa pembuatan produk yang
berbahan plastik dan pembuatan sesuai dengan pesanan konsumen :

Gambar 2.6 Injection Plastic

16
Beberapa konsumen PT. YPTI terlihat pada gambar 2.7 .

Gambar 2.7 Customer PT. YPTI

2.7 Distribusi dan Pemasaran Produk

PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri merupakan perusahaan yang


memiliki metode Make to Order Repititive dan Make to Order dimana
perusahaan memproduksi sejumlah produk yang dipesan Customer. Berikut
Penjelasan strategi pemasaran perusahaan menggunakan marketing mix :

a) Produk
Produk yang dihasilkan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri
adalah produk Mold, Spare part dan Plastic Injection. Pada produk
mold biasanya perusahaan membuat mold untuk bidang otomotif.
Perusahaan memproduksi spare part untuk jenis-jenis mobil tertentu
sesuai dengan pesanan customer. Sedangkan untuk Injection Plastic
biasanya perusahaan membuat seperti eduction toys, automotif plastic,
dan packanging plastic.

17
b) Price
Dalam proses penetapan harga pada perusahaan dipengaruhi
oleh spesifikasi produk yang diproduksi. Spesifikasi tersebut adalah
jenis material. Proses yang dilakukan, mesin yang digunakan dan
perlakuan, tingkat ketelitian produk, keuntungan, biaya sub-kontrak,
dan biaya tidak terduga.
c) Promotion
Promosi bertujuan memperkenalkan produk dan mengarahkan
kepada konsumen agar calon konsumen memilih produk yang
dihasilkan, pada perusahaan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri
tidak menggunakan promosi khusus hanya terkadang sesekali
melakukan pameran pada suatu event-event tertentu.
d) Place
PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri yang memiliki metode
pemasaran Make To Order Repititive dan Make To Order biasanya
produk ini tidak dijual secara umum sehingga konsumen yang
langsung datang ke kantor untuk melakukan transaksi ataupun via
email untuk mengirimkan Plan Order untuk Customer lama, setelah
produk dipesan selesai diproduksi, kemudian produk tersebut akan
dikirim ke customer sesuai dengan delivery intruction dari customer.

2.8 Status Tenaga Kerja


Status kepegawaian di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a) Karyawan Tetap
Karywan tetap yang diangkat untuk menunjang tugas perusahaan
dalam jangka panjang. Meliputi; Staff dan karyawan.

18
b) Karyawan kontrak
kontrak merupakan karywan training/harian yang telah habis masa
training dan mempunyai kinerja yang bagus sehingga diangkat
menjadi karyawan kontrak, kontrak pertama dilakukan selama 3 bulan
masa pengawasan. Apabila hasil pekerjaan bagus maka akan
diperpanjang selama 1 tahun berikutnya.
c) Karywan training/harian
Karyawan training/ harian adalah yang diangkat dalam waktu tertentu
tetapi dalam bekerja masih dipantau oleh kepala produksi bidang
produksi. Tetapi karywan training ini yang ada sekarang ini adalah
jenis karyawan training yang dibayar harian.

Sedangkan bila ditinjau dari jam bekerja karyawan di PT YPTI dibedakan


menjadi dua golongan, yaitu :
a) Karyawan non shift waktu bekerja mulai dari pukul 07.30 – 15.00 WIB
dan khusus hari jum’at dimulai dari jam 07.30 – 16.30 WIB.
b) Karywan shift
Waktu kerja karyawan ini dibagi menjadi 3 shift, yaitu:
1. Shift 1 dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB
2. Shift 2 dimulai pukul 15.00 – 23.00 WIB
3. Shift 3 dimulai pukul 23.00 – 07.00 WIB

19
2.9 Struktur Organisasi Divisi Injection Molding

Di bawah ini merupakan gambar Struktur Organisasi Divisi Injection molding

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Devisi injection Molding

20
Pendelegasian tugas dari pimpinan ke bawahan dan petanggung jawaban
hasil pekerjaan kepad pemimpin berjalan secara vertikal sesuai dengan
wewenangnya. Fungsi dan wewenang masing-masing departemen adalah sebagai
berikut :

1. Manager Injection
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan dan mentaati sistem manajemen mutu dan ISO-
9001 secara konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat laporan berkala kepada direktur atas seluruh kinerja
produksi sesuai dengan Key Performance Indication dan
kinerja keuangan.
c) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan
kemajuan divisi Injection Molding.
d) Memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi seluruh
karywan dan keluarganya.
e) Mengelola keuangan divisi secara efektif dan efisien.

Wewenang :

a) Mengarahkan semua koordinator bagian untuk mengatur,


membuat kebijakan dan peraturan serta
mengimplementasikannya untuk kepentingan perusahaan.
b) Melakukan kerja sama dalam bentuk apapun dengan pihak lain
bagi kepentingan perusahaan, atas persetujuan direktur.
c) Mempergunakan dan melakukan implementasi keungan divisi
bagi kepentingan perusahaan.
d) Menetapkan sebuah kebijakan atau peraturan divisi yang baik
demi kepentingan perusahaan.
e) Mempromosikan jabatan bawahannya sesuai dengan prestasi
dan kebutuhan perusahaan.

21
Hubungan kerja secara Internal

a) Direksi
b) Kepala Produksi
c) Para koordinator bagian dalam divisi Injection
d) Jika dianggap perlu dengan seluruh karyawan

Hubungan kerja secara Eksternal

a) Customer
b) Supplier
c) Pemegang saham perusahan
d) Jika perlu dengan seluruh Masyarakat Umum dan Institusi

2. Administrasi Financial
a) Membuat laporan keuangan secara periodik bulanan maupun
tahunan.
b) Mengatur anggaran belanja untuk jangka pendek dan jangka
panjang.
c) Bertangung jawab atas masuk dan keluarnya uang perusahaan.
Wewenang :
a) Dapat mencairkan cek setelah dapat surat kuasa dari direktur.
b) Berhak menandatangani slip transfer.

3. Human Resources Development (HRD)


a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secra
konsisten dan berkesinambungan
b) Bertanggung jawab dalam proses recruitment karyawan.
c) Mengatur dan mengelola karyawan yang melakukan kesalahan.
d) Bertangung jawab dalam peraturan perusahaan.

Wewenang :

a) Memberikan sangsi kepada karyawan yang melakukan kesalahan.

22
Hubungan kerja secara Internal :

a) Berhubungan dengan divisi lain untuk mengetahui kebutuhan


SDM.
b) Berhubungan dengan kepala divisi atau kepala dalam pengelolaan
karyawan secara teknis.
c) Berhubungan dengan manajemen dalam hal kebijakan atau
peraturan perusahaan.
d) Berhubungan dengan karyawan atau semua divisi dalam hal
perizinan atau cuti.
e) Berhubungan dengan finance dalam hal payrool (daftar gaji).

Hubungan kerja secara Eksternal :

a) Berhubungan dengan pihak Sekolah dan Institusi pendidikan


terkait dengan pengajuan Praktek Kerja atau Penelitian.
b) Berhubungan dengan pihak pemberi jaminan kesehatan kerja.

4. Marketing
Tanggung Jawab:
a) Menganalisa peluang pasar dan mengembangkan strategi
marketing untuk meningkatkan jumlah penjualan.
b) Membuat kalkulasi biaya yang tepat.
c) Melakukan evaluasi pelanggan melalui survey dan
menindaklanjutinya untuk memastikan tercapainya target
kepuasan pelanggan.

Wewenang :

a) Menentukan harga jual produk.


b) Menentukan layak tidaknya produk diproduksi,
menguntungkan atau merugikan.

Hubungan kerja secara Internal :

a) Berhubungan dengan manager untuk memberiakan laporan


penjualan produk per bulan.

23
b) Berhubungan dengan kepala bagian Warehouse untuk
memastikan delevery on time ke customer.

Hubungan kerja secara Eksternal :


a) Berhubungan dengan customer untuk menindaklanjuti proses
pembelian produk dengan harga yang disepakati.

5. Purchasing
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat PO kepada supplier pada setiap pembelian.
c) Membuat PO untuk sub kontrak.
d) Melakuakan pendataan pembelian tunai.
e) Menjalankan kebersihan dan kerapian dilingkungan kerja.

Wewenang :
a) Melakuakan check harga pembelian secara tunai ke supplier.
b) Menginformasikan perubahan dalam pembelian barang /PO,
bahkan membatalkan bila terjadi masalah.
Hubungan kerja secara Internal :

a) Berhubungan dengan PPC, Marketing Intern, Delivery, Gudang


dan pihak terkait lainnya dalam menyediakan perlengkapan
penunjang proses produksi.
b) Berhubungan dengan atasan untuk mendapatkan approved yang
berkaitan dengan pembelian PO.

Hubungan kerja secara Eksternal :

a) Front office berkaitan penerimaan fax dan hubungan dengan


supplier.
b) Berkaitan dengan accounting apabila ada laporan administrasi
keuangan.
c) Berhubungan dengan supplier untuk pembelian barang.

24
6. Production Planning and Control (PPC)
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Membuat schedule produksi masspro ataupun Trial dengan
koordinasi dari kepala produksi.
c) Mengontrol dan mengkoordinir jalannya mesin produksi.
d) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kegiatan administrtasi dan penyimpanan schedule produksi.
e) Bertanggung jawab atas target yang ditentukan.

Wewenang :

a) Berhak menegur bagian terkait apabila terjadi kesalahan.


b) Berhak mengusulkan atau mempromosikan bawahan secara
langsung dengan prosedur yang ada.

Hubungan kerja secara Internal :


a) Berhubungan dengan kepala produksi, setter, leader dan bagian
lainnya yang berkaitan untuk menginformasikan schedule tiap
mesin.
b) Berhubungan langsung dengan kepala produksi untuk melaporkan
keluhan/ kesulitan/ permasalahan pada produksi.
c) Berhubungan dengan kepala produksi untuk melaporkan hasil
kerja operator dan hasil produksi.
d) Berhubungan dengan setter untuk melaporkan penyimpangan
produk untuk segera di tindaklanjuti.
e) Berhubungan dengan leader untuk memberikan
menginformasikan kegiatan proses produksi.
f) Membuat schedule penyelesaian target produk hold.
g) Berkaitan dengan marketing apabila ada PO yang terberu dan
yang sifatnya urgent.

25
h) Berhubungan dengan warehouse terhadap stock produk dan
material, produk dan alat penunjang lainnya.

7. Kepala Produksi
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi yang masspro dan trial.
c) Mengontrol dan mengkoordinir pelaksanaan kebersihan di
lingkungan kerjanya.
d) Membantu dan menyelesikan masalah yang berkaitan dengan
kualitas / penyimpangan proses produksi.
e) Bertanggung jawab atas hasil produksi dan target yang telah
ditentukan.
f) Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.

Wewenang :
a) Menegur operator, setter dan leader jika melakukan keselahan
baik secara lisan atupun sanksi melalui surat peringatan dengan
koordinasi manager produksi.
b) Memberikan penilaian prestasi operator, setter dan leader.
c) Berhak mengusulkan/ mempromosikan bawahan secara langsung
dengan prosedur yang sudah ada.
Hubungan Kerja Secara Internal :
a) Berhubungan dengan PPC untuk mengetahui jadwal jalannya
produksi di setiap mesin.
b) Berhubungan dengan manager untuk melaporkan keluhan /
kesulitan / permasalahan pada proses produksi.
c) Berhubungan dengan manager untuk melaporkan hasil kerja
setter dan leader ataupun penilaian kerja operator mesin.
d) Berhubungan dengan setter untuk melaporkan penyimpangan
produk untuk ditindak lanjuti.

26
e) Berhubungan dengan leader untuk memberikan arahan kegiatan
proses produksi.
f) Berhubungan dengan administrasi meliputi data hasil produksi
dan permasalahan presensi bawahannya.

Hubungan Kerja Secara Eksternal :


a) Melakukan meeting dengann customer yang menyangkut
peningkatan standar proses produksi.

8. General Affair (GA)


Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Pengadaan barang dan ATK
c) Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian lingkungan
kerja.

Wewenang :
a) Melakukan approval (persetujuan) terhadap pengadaan ATK dan
kebutuhan perusahaan lainnya .
Hubungan Kerja Secara Internal :
a) Hubungan dengan divisi lain terkait sarana dan prasarana
perusahaan.
Hubungan Kerja Secara Eksternal :
a) Berhubungan dengan lembaga pelatihan atau kementrian terkait.
b) Berhubungan dengan masyarakat sekitar terkait dengan proposal
event tertentu.

9. Kepala Warehouse
Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi masspro dan trial.

27
c) Mengontrol proses kerja operator warehouse sesuai dengan Surat
Perintah Kerja dan perhitungan.
d) Menimbang material agar sesuai dengan standar kualitas dan
kuantitas.
e) Mengontrol dan mengkoordinir di lingkungan kerjanya.
f) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kuantitas dan kuantitas produk.
g) Bertanggung jawab terhadap ke disiplinan operator cruser.

Wewenang :
a) Menegur operator cruser jika melakuakan kesalahan baik lisan
ataupun dengan surat peringatan.
b) Memberikan penilaian prestasi operator cruser.
c) Mengatur jika ada operator cruser ada yang tidak masuk/ tukar
shift sesuai dengan skala prioritas mesin yang jalan.
Hubungan kerja secara Internal :

a) Berhubungan dengan PPC untuk mengatur operator warehouse.


b) Berhubungan dengan PPC untuk mengetahui schedule produksi.
c) Berhubungan dengan PPC untuk melaporkan masalah/
kesulitan/keluhan pada proses handling material.
d) Berhubungan dengan kepala produksi untuk melaporkan
penyimpangan produksi untuk ditindaklanjut.
e) Berhubungan dengan operator warehouse untuk memberikan
pengarahan kegiatan proses.
f) Berhubungan dengan administrasi apabila memerlukan saran dan
prasarana pendukung dalam proses produksi demi menjaga
kelancaran proses handling material.
Hubungan kerja secara Eksternal :

a) Mampu berkomunikasi dengan customer baik secara lisan


ataupun tulisan.

28
10. Leader Produksi
Tanggung Jawab:
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Mengetahui schedule produksi masspro ataupun trial.
c) Mengontrol proses kerja operator sesuai dengan Instruksi kerja
(IK).
d) Bertanggung jawab atas peralatan yang diberikan oleh perusahaan
seperti: cutter,gunting masker dan fasilitas lainnya.
e) Membantu masalah yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas
produksi yang diproduksi.
f) Memastikan semua operator dapat mencapai target.
g) Memberikan pengarahan kepada operator.
h) Mampu menganalisa dan memecahakan masalah di lapangan.
i) Bertangung jawab atas ketertiban dan kedisiplinan kerja operator.

Wewenang :

a) Memberikan teguran kepada operator jika melakukan kesalahan


yang tidak sesuai dengan instruksi kerja secara lisan.
b) Memberikan penilaian per periode kontrak/ tetap kepada
operator.
c) Mengatur dan mengkoordinasi jika ada operator yang tidak
masuk / tukar shift.

Hubungan kerja secara Internal :

a) Berhubungan dengan kepala produksi untuk mengatur operasi


mesin.
b) Berhubungan dengan PPC untuk mengetahui schedule produksi
setiap harinya.
c) Berhubungan dengan kepala produksi untuk melaporkan keluhan
/ kesulitan/ permasalahan selama proses produksi berlangsung.
d) Berhubungan dengan setter untuk melaporkan penyimpanagan
produk untuk segera ditindaklanjuti.

29
e) Berhubungan dengan Quality Control terkait dengan kualitas
produk.
f) Berhubungan dengan HRD untuk meminta persetujuan
pengambilan hak cuti ataupun ijin dengan koordinasi dengan
kepala produksi.
g) Berhubungan dengan administrasi untuk melaporkan over time.

Hubungan kerja secara Eksternal :

a) Membantu tim development produk baru yang berhubungan


dengan customer.
b) Membuat laporan hasil trial baik produk dan data parameter
setting.
c) Melakukan meeting dengan customer yang menyangkut
peningkatan standar produksi.

11. Leader Quality Control (QC)


Tangung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berksinambungan.
b) Mengendalikan dokumen yang berhubungan dengan standar
quality meliputi : drawing, sample part OK, sampel part NG
(not good), alat ukur.
c) Dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kualitas
dan penyimpangan proses produksi.

Wewenang :

a) Mengatur inspector QC jika tidak melakukan proses kerja yang


tidak standar.
b) Memberikan keputusan terhadap produk layak kirim atau
tidak.
c) Memberikan teguran kepada leader atau operator apabila
terdapat penyimpangan proses produksi.

30
Hubungan kerja secara Internal :
a) Berhubungan dengan kepala produksi dan leader produksi
untuk mengatur proses produksi.
b) Berhubungan PPC untuk mengetahui schedule produksi yang
berjalan.
c) Berhubungan dengan leader produksi untuk melapor adanya
keluhan/ kesulitan dan masalah proses produksi.
d) Berhubungan dengan purchasing apabila memerlukan sarana
dan prasarana pendukung demi menjaga kelancaran proses
produksi.

Hubungan Kerja Secara Eksternal :

Membuat report analisa terhadap masalah yang muncul karena


complain customer.

12. Setter Injection


Tangung Jawab :
a) Melaksanakan sistem manajemen mutu dan ISO-9001 secara
konsisten dan berkesinambungan.
b) Menyelesaikan masalah dengan menganalisa penyebab terjadinya
penyimpangan yang terjadi pada proses produksi agar tidak
terjadi kesalahan yang terus menerus.
c) Menjamin hasil produksi sesuai kualitas dan kuantitas.

Wewenang :

a) Melakukan perubahan parameter setting mesin injection.


b) Menghentikan proses produksi apabila terjadi penyimpangan
kualitas produk.

Hubungan kerja secara :

a) Berhubungan dengan kepala produksi dan technical Support


melaporkan masalah yang menyangkut mold atau mesin.

31
b) Bekerjasama dengan leader untuk memberikan arahan kegiatan
proses produksi sesuai dengan IK.

32

Anda mungkin juga menyukai