i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Allah SWT, Modul Praktikum Perancangan
Teknik Industri I (PTI-I) Program Studi Teknik Industri ITDA Tahun Akademik 2021/2022 telah
tersusun dengan baik. Modul Praktikum Perancangan Teknik Industri I ini terdiri atas Sembilan
Modul yaitu :
1. Rancangan dan Pengembangan Produk (Modul 1)
2. Proses Manufaktur (Modul 2A)
3. Pengukuran Kerja dengan Jam Henti (Modul 2B)
4. Perancangan Stasiun Kerja (Modul 2C)
5. Antropometri (Modul 3A)
6. Biomekanika dan Postur Kerja (Modul 3B)
7. Pengukuran Kerja Fisiologis (Modul 3C)
8. Evaluasi Ergonomi (Modul 3D)
9. Perancangan Lingkungan Fisik (Modul 3E)
Modul ini disusun sebagai buku panduan bagi seluruh mahasiswa Prodi Teknik Industri
ITDA Yogyakarta yang mengambil mata kuliah praktikum PTI-I. Maka diharapkan nantinya Praktikan
dapat mengetahui tentang Perencanaan dan Perancangan Sistem Kerja.
Dalam kesempatan ini dengan segala waktu dan tenaga yang telah dicurahkan untuk
menyusun modul praktikum PTI –I. Tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas semua
pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan modul ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tim
penyusun mengharapkan kritik dan saran membangun bagi perbaikan materi modul ini.
Wassalamualaikum Wr, Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
TEKNIS PELAKSANAAN ............................................................................................... iv
Modul 1 Perancangan dan Pengembangan Produk .............................................................1
Modul 2.A. Proses Manufaktur .........................................................................................16
Modul 2.B. Pengukuran Kerja Dengan Jam Henti ............................................................22
Modul 2.C. Perancangan Stasiun Kerja ............................................................................43
Modul 3.A. Antropometri ..................................................................................................53
Modul 3.B. Biomekanika Dan Postur Kerja ......................................................................67
Modul 3.C. Pengukuran Kerja Fisiologis .........................................................................82
Modul 3.D. Evaluasi Ergonomi .........................................................................................96
Modul 3.E. Perancangan Lingkungan Fisik ....................................................................102
iii
TEKNIS PELAKSANAAN
PRAKTIKUM PTI-I
B. TUGAS PENDAHULUAN
1. Tugas pendahuluan bertujuan untuk membangkitkan kreatifitas praktikan dalam
perancangan produk.
2. Tugas pendahuluan diberikan mulai dari pertemuan kedua,dst.
3. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai dan apabila
praktikan tidak mengumpulkan tugas pendahuluan maka tidak dapat mengikuti
praktikum.
4. Tugas pendahuluan untuk 1 kelompok.
5. Tugas pendahuluan dikonsultasikan dan di acc oleh asisten
C. PRE TEST
1. Pre Test bertujuan untuk mengetahui pemahaman prektikan terhadap materi
praktikum yang akan dilaksanakan.
2. Pre Test dilaksanakan dalam 10 menit sebelum praktikum dimulai.
D. LAPORAN AKHIR
1. Laporan akhir merupakan hasil perbaikan dari tugas pendahuluan yang telah di acc.
2. Laporan akhir terdiri dari tugas pendahuluan dan materi modul.
3. Laporan akhir dibuat format perbab/permateri yang terdiri dari:
• Tujuan praktikum
• Pengumpulan data
• Pegolahan data
• Analisis
• Kesimpulan
iv
E. PRESENTASI
1. Presentasi dilaksanakan terbuka untuk umum.
2. Praktikan harus mengikuti presentasi seluruh kelompok.
F. PENILAIAN
Dalam penilaian ada beberapa komponen yaitu:
1. Kehadiran
Prosentase kehadiran sebesar 20%.
2. Tugas Pendahuluan
Prosentase tugas pendahuluan sebesar 15%.
3. Pre Test
Prosentase pre test sebesar 10%.
4. Laporan Akhir
Prosentase laporan akhir sebesar 20%.
5. Responsi
Prosentasse responsi sebesar 20%.
6. Presentasi
Prosentase presentasi sebesar 15%. Adapun kriteria penilaian presentasi adalah :
• Keaktifan
• Argumentasi
• Kekompakan
• Krearifitas
• Disiplin
7. Nilai akhir dalam bentuk huruf dan ditentukan dari total komponen penilaian.
Penentuan huruf nilai akhir berdasarkan tabel berikut:
70 – 80 B
60 – 69,99 C
50 – 59,99 D
0 – 49,99 E
v
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
MODUL 1
I. TUJUAN PRAKTIKUM
produk.
pengembangan produk.
Page 1
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 2
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 3
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 4
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 5
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 6
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 7
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
d. Kriteria manufaktur
e. Kriteria buying.
Page 8
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page 9
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
rencana
Pemilihan 100 % = 100 % = 100 % = 100 % = 100 % = Tersedia
Produk Yakin Yakin Informasi Full Time
Terpenuhi
Peluang keberhasilan kriteria pemilihan %
Catatan :
Bobot keberhasilan berdasarkan penelitian team work dapat dilihat dari segi :
1. Costumer View Point (Marketing Quality Assurance)
2. Product Design (Kemampuan Rekayasa Desain)
3. Manufacturing (Industrial Engineering, Manufacturing Engineering, Method &
Time)
4. Finance (Estimasi Biaya dan Perhitungan Biaya)
5. Buying (Purchasing)
Page
10
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Page
11
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
�(𝒃𝒃−𝒂𝒂)
(hari) Expected Deviasi ² Cost Cost
𝟔𝟔
� P
a m b
1
2
... dst
Catatan :
Page
12
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Rumus Budget :
𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑖𝑖−𝑗𝑗
Budget= x Biaya Pengembangan Produk
∑𝑇𝑇𝑇𝑇
1
2
3
... dst
Page
13
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
V. PROSEDUR PRAKTIKUM
Page
14
PTI – 1 Modul 1 Rancangan Pengembangan Produk
Mulai
Analisa kelayakan
pengembangan produk yang
telah diaplikasikan.
Selesai
Page
15
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
MODUL 2.A
PROSES MANUFAKTUR
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Praktikan mampu mengidentifikasi produk yang akan dirancang.
b. Praktikan mampu meyusun perencanaan proses produksi.
c. Melatih praktikan untuk mempersiapkan bahan serta peralatan
yang dipakai dalam menelaah gambar kerja yang baik.
Page 16
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
Page 17
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
Page 18
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
Page 19
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
Page 20
PTI-1 Modul 2A. Proses Manufaktur
Mulai
Merumuskan
produk yang akan
dibuat
Merumuskan mesin
dan peralatan yang
akan digunakan
Melakukan sketsa
gambar produk
Melakukan sketsa
gambar teknik (CAD)
Merumuskan
urutan proses
produksi
Selesai
Page 21
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
MODUL 2 B
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui dan mampu menerapkan teknik-teknik pengukuran
waktu kerja secara langsung (work measure atau time study)
khususnya dengan menggunakan jam henti.
b. Dapat memanfaatkan secara maksimal informasi yang diperoleh
dari hasil pengukuran waktu kerja untuk mengoptimalkan kinerja
sistem.
c. Mengetahui rating performans dari suatu sistem kerja.
Page 22
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 23
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
faktor penyesuaian.
Page 24
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Faktor
Penyesuaian
1. Faktor Penyesuaian
Page 25
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
2. Faktor Kelonggaran
Page 26
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 27
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 28
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 29
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
a. Anggota Badan
Dalam faktor kerja diperhatikan enam anggota badan berikut :
• Jari atau Telapak Tangan (F atau H)
Walaupun jari dan telapak tangan merupakan bagian-bagian badan
yang tidak sama, penyelidikan faktor kerja menunjukkan bahwa
perbedaan waktu diantaranya sangat kecil dan dapat diabaikan
sehingga dapat dianggap sama. Yang dimasud dengan gerakan-
gerakan jari dan telapak tangan adalah gerakan bagian-bagian
badan ini baik maupun telapak tangan yang bersumbu pada
pergelangan tangan.
• Putaran Lengan (FS)
Yang dimaksud disini adalah bila lengan bagian bawah berputar
pada sumbunya sementara siku tertekuk. Selain itu bila seluruh
tangan berputar pada sumbunya dengan berpangkal pada bahu dan
siku tidak tertekuk, termasuk dalam gerakan ini. Begitu pula
kombinasi antara keduannya.
• Lengan (A)
Gerakan lengan terjadi bila lengan bawah begerak dengan sumbu
siku, seluruh lengan bergerak dengan sumbu bahu atau kombinasi
keduanya.
• Badan Atas (T)
Gerakan badan atas dapat berupa gerakan kedepan, kebelakang,
kesamping ataupun berputar.
• Telapak Kaki (FT)
Bila telapak kaki bergerak mengerjakan sesuatu, seperti ketika
menginjak pedal gas kendaraan, maka gerakannya disebut gerakan
telapak kaki.
Page 30
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
• Kaki (L)
Yang dimaksud dengan gerakan kaki adalah gerakan seluruh
bagian kaki.
• Jarak (D)
Yang dimasud dengan jarak adalah jarak lurus antara titik
dimulainya gerakan sampai titik berhentinya.
b. Berat atau Tahanan (W)
Dua gaya yang harus diperhatikan adalah tahanan yang harus
diatasi dan berat benda yang dipindahkan, Tahanan terjadi,
misalnya pada pekerjaan mendorong sebuah kotak pada sebuah
meja, atau menekan sebuah pegas. Penyelidikan faktor kerja
menunjukkan bahwa berat atau tahanan, untuk sekelompok berat
tertentu tidak mempunyai perbedaan yang berarti dari lainnya
sehingga perbedaan ini dapat diabaikan. Karenanya pengaruh
faktor ini pada waktu gerakan dibagi dalam beberapa kelompok
berat.
Page 31
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 32
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
• Mengangkut (M)
Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud
utamanya adalah untuk membawa suatu obyek kesuatu sasaran.
Ada tiga kelas mengangkut, yaitu :
Page 33
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
• Memutar (T)
Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutarkan tangan
baik dalam keadaan kosong maupun berbeban. Waktunya
tergantung pada besarnya derajat pemutaran dan beratnya.
• Memegang (G)
Memegang adalah elemen dasar yang digerakkan dengan maksud
utama untuk mengusai sebuah atau beberapa obyek baik dengan
jari maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan dasar
berikutnya. Diantara hal-hal yang mempengaruhi lamanya gerak
ini adalah mudah sulitnya dipegang, bercampur tidaknya obyek
dengan obyek lainnya, bentuk obyek dan lain-lain.
• Melepas (RL)
Melepas adalah gerakan dasar melepas penguasaan atas suatu
obyek dengan jari atau tangan. Biasanya Lepas tidak membutuhkan
waktu untuk melakukannya, kecuali bila gerakannya terpisah dari
gerak lainnya.
Page 34
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
abc
dimana :
a : adalah elemen gerak yang bekerja
b : jarak yang ditempuh
c : kelas dari gerak yang bersangkutan.
Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada tabel-tabel
Pengukuran Waktu Metoda bersatuan TMU atau Time
Measurement Unit yang berarti Satuan Pengukuran Waktu.
Besarnya 1 TMU sama dengan 0,00001 jam atau sama dengan
0,0006 menit.
Berikut ini adalah beberapa buah contoh :
- Menjangkau sebuah benda yang terletak ditempatkan yang pasti
pada jarak 5 inci R 5 A : 6,5 TMU
- Memegang sebuah benda yang sangat kecil G 1 B : 3,5 TMU
Page 35
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 36
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 37
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 38
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 39
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Page 40
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
4.3 Pembahasan
Page 41
PTI – 1 Modul 2B Pengukuran Kerja dengan Jam Henti
Mulai
Merumuskan Operation
Process Chart (OPC)
Analisis
Selesai
Page 42
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
MODUL 2C
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Page 43
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
2. Aliran benda kerja (material), mencakup gerakan dari benda kerja yang
kontinu. Alirannya diukur dari kecepatan produksi dan bukan oleh
jumlah spesifik.
3. Pembagian tugas terbagi secara merata yang disesuaikan dengan
keahlian masing-masing pekerjaan sehingga pemanfaatan tenaga kerja
lebih efisien.
4. Operasi unit.
5. Gerakan benda kerja tetap sesuai dengan setup dari lintasan dan bersifat
tetap.
6. Proses memerlukan waktu yang minimum.
Page 44
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
a. Presedence Diagram
b. Cycle Time
Cycle time (CT) Waktu Siklus adalah waktu yang tersedia pada
masing-masing stasiun kerja untuk menyelesaikan satu unit produk.
Dalam menentukan waktu siklus, harus diperhatikan waktu stasiun
lainnya, sehingga waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu
Page 45
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
𝑷𝑷
ti max ≤ CT ≤ 𝑸𝑸
Dimana :
c. Station Time
(𝒏𝒏 𝒙𝒙 𝑪𝑪)−∑𝒏𝒏
𝒊𝒊=𝟏𝟏 𝒕𝒕𝒕𝒕
D= 𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
(𝒏𝒏 𝒙𝒙 𝑪𝑪)
Dimana :
Page 46
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
ti : waktu operasi
𝑾𝑾𝑾𝑾
Efisiensi stasiun kerja = 𝑾𝑾𝑾𝑾 𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
Dimana :
∑𝑲𝑲 𝑺𝑺𝑺𝑺
𝒊𝒊=𝟏𝟏
LE = (𝑲𝑲)(𝑪𝑪𝑪𝑪) 𝑿𝑿 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
Dimana :
LE : Line Efficiency
ST : Station Time
CT : Cycle Time
Page 47
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
g. Work Station
∑𝒎𝒎
𝒊𝒊=𝟏𝟏 𝒕𝒕𝒕𝒕
K= 𝑪𝑪𝑪𝑪
Dimana :
SI = �∑𝑲𝑲
𝒊𝒊=𝟏𝟏(𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎 − 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺)²
Dimana :
Page 48
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
Page 49
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
Page 50
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
b. Jika tidak ada elemen lain yang dapat ditugaskan tanpa melebihi
Ws , maka lanjutkan ke stasiun berikutnya.
Page 51
PTI – 1 Modul 2C Perancangan Stasiun Kerja
Mulai
Pendeskripsian elemen
pekerjaan
Pembuatan precedence
diagram
Analisis
Selesai
Page 52
PTI-1 Modul 3A Antropometri
MODUL 3A
ANTROPOMETRI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mampu merancang suatu produk yang memiliki nilai ergonomis
b. Mampu mengukur data antropometri dan menggunakannya untuk
perancangan atau pengaturan sistem.
II. MATERI PRAKTIKUM
Page 53
PTI-1 Modul 3A Antropometri
g. Pengambilan data.
h. Pengolahan data
Page 54
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 55
PTI-1 Modul 3A Antropometri
sampai mata
4 Tbd Tinggi bahu duduk Subyek duduk tegak, ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk
sampai bahu
5 Tsd Tinggi siku duduk Subyek duduk tegak, dengan lengan
atas vertikal disis badan dan lengan
bawah membentuk sudut siku-siku
dengan lengan atas; ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk
sampai bawah siku
6 Tsp Tinggi sandaran Subyek duduk tegak, ukur jarak
punggung vertikal dari permukaan alas duduk
sampai titik singgung antara
punggung dan sandaran duduk
7 Tsg Tinggi pinggang Subyek duduk tegak, ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk
samping pinggang
8 Tpd Tebal perut duduk Subyek duduk tegak, ukur jarak
horizontal dari belakang perut
sampai kedepan perut
9 Tp Tebal paha Subyek duduk tegak dengan paha
dan kaki bagian bawah membentuk
sudut siku-siku;ukur jarak vertikal
dari permukaan alas duduk sampai
permukaan atas pangkal paha
Page 56
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 57
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 58
PTI-1 Modul 3A Antropometri
pergelangan tangan
25 Tdb Tebal dada berdiri Subyek berdiri tegak, ukur jarak
horizontal dari dada sampai
punggung
26 Tpb Tebal perut berdiri Subyek berdiri tegak, ukur jarak
horizontal dari perut depan sampai
perut belakang
27 Bb Berat badan Menimbang diatas timbangan
28 Jta Jangkauan tangan keatas Subyek berdiri tegak, dengan tangan
menjangkau atas setinggi-tingginya,
ukur jarak vertikal dari telapak kaki
sampai ujung jari tengah
29 Jtd Jangkauan tangan Subyek berdiri tegak, dengan betis-
kedepan punggung-pantat merapat
kedinding, tangan menjangkau
kedepan sejauh-jauhnya, ukur jarak
horizontal dari punggung sampai
ujung jari tengah.
30 Rt Rentangan tangan Subyek berdiri tegak, dengan tangan
direntangkan sejauh-jauhnya, ukur
jarak horizontal dari ujung jari
tengah tangan kanan sampai ujung
jari tengah tangan kiri
31 Pj Panjang jari Jari-jari subyek lurus dan sejajar,
ukur masing-masing panjang jari
mulai dari pangkal ruas jari sampai
ujung jari
32 Pkt Pangkal ke tangan Jari-jari subyek lurus dan sejajar,
ukur mulai dari pergelangan tangan
sampai pangkal ruas jari
33 Lj Lebar jari Jari-jari subyek lurus dan sejajar,
ukur dari sisi luar jari telunjuk
Page 59
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 60
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Kelompok :
Tanggal Pengamatan :
Nama Praktikan :
PRAKTIKAN (Xi)
NO DATA YANG DIUKUR SIMBOL
1 2
Page 61
PTI-1 Modul 3A Antropometri
PRAKTIKAN (Xi)
NO DATA YANG DIUKUR SIMBOL
1 2
Page 62
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 63
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Page 64
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Persentil Perhitungan
1-st X − 2,325σχ
2,5-th X −1,96σχ
5-th X −1,64σχ
10-th X −1,28σχ
50-th X
90-th X +1,28σχ
95-th X +1,64σχ
97-th X +1,96σχ
99-th X + 2,325σχ
Page 65
PTI-1 Modul 3A Antropometri
Mulai
Menyiapkan alat
dan bahan
Analisis hasil
rancangan
Selesai
Page 66
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
MODUL 3B
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja dengan
metode biomekanika.
b. Menggunakan konsep RULA, REBA, dan OWAS dalam
mendeteksi postur kerja atau faktor resiko dalam suatu pekerjaan.
c. Mampu menaksir skor dan menganalisis postur kerja dengan
metode RULA, REBA, dan OWAS.
d. Mampu menganalisis dan memperbaiki postur kerja.
Page 67
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 68
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
2.1.3 Faktor Risiko Yang Terdapat Dalam Metode RULA (Rapid Upper
Limb Assessment)
Ergonomi diterapkan untuk mengevaluasi hasil pendekatan
yang bempa skor resiko antara satu sampai tujuh, yang mana skor
tertinggi menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar
(berbahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal iill bukan berarti
bahwa skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas
dan ergonomic hazard. Oleh sebab itu metode RULA
dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang bensiko dan
dilakukan perbaikan sesegera mungkin (Lueder, 1996).
Pengembangan Rapid Upper Limb Assesment (RULA) terdin atas 3
(tiga) tahapan, yaitu:
Page 69
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Jika bahu terangkat dan lengan bawah mendapat tekanan maka skor
ditambah 1, dan bila posisi operator bersandar dan lengan ditopang
maka skor dikurangi l.
b. Posisi Lengan Bawah Skor posisi lengan bawah sebagai berikut:
Tabel 2 Skor untuk Posisi Lengan Bawah
Skor Gerakan
1 Lengan bawah membentuk sudut -60° sampai 100°
2 Lengan bawah membentuk sudut kurang dari 60° atau
lebih dari 100°
Page 70
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Jika telapak tangan mengalami tekukan pada deviasi ulnar dan radial
maka skor ditambah 1.
d. Posisi untuk Telapak Tangan yang Mengalami Tekukan dan
Perputaran
Skor posisi untuk telapak tangan yang meogalami tekukan dan
perputaran:
Tabel 4 Skor untuk Posisi Telapak Tangan
Skor Gerakan
1 Bila telapak tangan yang tertekuk berputar pada posisi
tengah
2 Bila telapak tangan tertekuk didekat atau diakhir dari
putaran
Page 71
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Jika leher operator banyak menoleh kesamping kiri atau kanan dan
tertekuk kesamping kiri dan kanan maka skor ditambah 1.
f. Posisi Punggung
Skor Gerakan
1 Jika oprator duduk atau disangga dengan baik oleh
pinggul punggung yang membentuk sudut 90° atau
lebih
2 Jika punggung membentuk sudut 0°- 20°
3 Jika punggung membentuk sudut lebih dari 20°- 60°
4 Jika punggung membntuk sudut lebih dari 60°
g. Posisi Kaki
Skor Gerakan
1 Jika paha dan kaki disangga dengan baik pada saat
duduk dan tubuh selalu dalam keadaan seimbang
2 Jika dalam posisi dimana berat tubuh didistribusikan
merata pada kedua kaki
3 Jika paha dan kaki disangga dan tiitk berat tubuh tidak
seimbang
Page 72
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 73
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 74
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 75
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 76
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 77
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Page 78
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
B. Sikap Lengan
1. Kedua lengan berada dibawah bahu
2. Satu lengan berada pada atau diatas bahu
3. Kedua lengan pada atau diatas bahu
C. Sikap Kaki
1. Duduk
2. Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus
3. Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus
4. Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk
5. Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk
6. Berlutut pada satu atau kedua lutut
7. Berjalan
Page 79
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
D. Berat Beban
1. Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W = 10 Kg)
2. Berat beban adalah 10 Kg – 20 Kg (10 Kg < W ≤ 20 Kg)
Page 80
PTI – 1 Modul 3B Biomekanika dan Postur Kerja
Mulai
Selesai
Page 81
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
MODUL 3C
PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Secara umum jenis kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu kerja
fisik (otot) dan kerja mental. Pada kerja mental pengeluaran energi
relatif lebih kecil dibandingkan kerja fisik dimana pada kerja fisik ini
manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart
rute, temperature tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Kerja fisik ini dikelompkkan oleh Davis menjadi tiga kelompok besar,
sebagai berikut :
Page 82
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Page 83
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Dimana :
KE = Et – Ei
Dimana :
kalori/menit)
kalori/menit)
Page 84
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
𝑇𝑇(𝐵𝐵−𝑆𝑆)
R= 𝐵𝐵−0.3
Dimana :
Page 85
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
𝑇𝑇(𝑊𝑊−𝑆𝑆)
R= 𝑊𝑊−1.5
Dimana :
Tabel 2.2
Page 86
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
2.5 Fatique
c. Laporan-laporan Subyektif
Page 87
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Percobaan 1
Pada percobaan 1,kegiatan praktikum yang dilakukan adalah
mengukur kegiatan kerja fisiologis dalam aktivitas pada saat proses
pengukuran.
. a. Siapkan satu orang operator, satu orang pengamat, serta satu orang
pencatat waktu. Operator bertindak sebagai orang yang melakukan
proses pengukuran, pengamat bertugas mencatat suhu tubuh dan
kecepatan denyut jantung operator, sedangkan pencatat waktu bertugas
memberi aba-aba kepada operator untuk memulai aktivitas sekaligus
mencatat waktu kerja operator (Pengukuran Waktu Kerja).
Page 88
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Percobaan 2
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Page 89
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Percobaan 3
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Page 90
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Percobaan 4
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Percobaan 5
Page 91
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Percobaan 6
Page 92
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Percobaan 7
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
Page 93
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Percobaan 8
Pada percobaan 8,kegiatan praktikum yang dilakukan adalah
mengukur kegiatan kerja fisiologis dalam aktivitas pada saat proses
pengecetan.
Langkah – langkah Percobaan 8 sebagai berikut :
a. Siapkan satu orang operator pengecetan, satu orang pengamat,
serta satu orang pencatat waktu. Operator bertindak sebagai orang
yang melakukan proses pengecetan, pengamat bertugas mencatat suhu
tubuh dan kecepatan denyut jantung operator, sedangkan pencatat
waktu bertugas memberi aba-aba kepada operator untuk memulai
aktivitas sekaligus mencatat waktu kerja operator (Pengukuran Waktu
Kerja).
b. Ukur dan catat denyut jantung awal (Do) dan ukur pada suhu tubuh
operator (T0) sebelum melakukan aktivitas.
c. Pada saat operator melakukan proses pengecetan, pengamat
mencatat kecepatan denyut jantung operator.
d. Pada saat operator selesai melakukan proses pengecetan, pencatat
waktu bertugas untuk mencatat waktu proses pengecetan (Pengukuran
Waktu Kerja)
e. Setelah aktivitas berakhir ukur kembali suhu tubuh operator (T1)
dan kecepatan denyut jantung operator setelah 1 menit beristirahat.
Page 94
PTI – 1 Modul 3C Pengukuran Kerja Fisiologis
Mulai
Menyiapkan peralatan
yang digunakan
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Page 95
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
MODUL 3D
EVALUASI ERGONOMIS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Page 96
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
2. Faal Kerja
Secara garis besar kerja manusia bersifat fisik dan mental yang
masing-masing mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Tingkat
intensitas yang terlalu tinggi menunjukkan pemakaian energi yang
berlebihan. Sebaliknya tingkat intensitas yang terlalu rendah
menimbulkan rasa bosan dan jenuh.
3. Biomekanika Kerja
Biomekanika kerja merupakan aplikasi ilmu mekanika teknik
untuk analisa sistem kerangka otot manusia. Kajian dalam bidang
biomekanika kerja meliputi kekuatan kerja otot, kecepatan,
ketelitian gerak anggota badan, dan daya tahan jaringan tubuh
terhadap beban.
4. Penginderaan
Secara biologis manusia mempunyai indera yaitu penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Masing-masing
indera tersebut akan memberikan respon terhadap kerja indera
lainnya.
5. Psikologi Kerja
Perbedaan yang khusus pada manusia diantaranya jenis kelamin,
usia, kepribadian, tingkah laku, nilai, karakteristik fisik, minat,
motivasi, pendidikan, dan pengalaman.
2.2 Tujuan dan Manfaat Ergonomi
Page 97
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
Page 98
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
Page 99
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
Page
100
PTI – 1 Modul 3D Evaluasi Ergonomi
Mulai
Analisis rancangan
produk
Evaluasi rancangan
produk
Selesai
Page
101
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
MODUL 3E
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Meneliti pengaruh faktor temperatur terhadap keberhasilan kerja.
b. Meneliti pengaruh faktor tingkat pencahayaan terhadap
keberhasilan kerja.
c. Meneliti pengaruh faktor warna cahaya terhadap keberhasilan
kerja.
d. Meneliti pengaruh faktor tingkat kebisingan terhadap keberhasilan
kerja.
Page 102
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Page 103
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Page 104
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Page 105
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Page 106
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Page 107
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Uji Hipotesa
Langkah-langkah pengolahan dan interpretasi data hasil
eksperimen penelitian 1
1. Uji hipotesis yang akan dilakukan untuk menguji perbedaan tiap
perlakuan pada eksperimen adalah menurut persamaan berikut :
Dimana :
i = jumlah perlakuan pencahayaan (a)
j = jumlah perlakuan kebisingan (b)
k = jumlah perlakuan temperatur (c)
Yijk = hasil eksperimen
𝜏𝜏𝜏𝜏𝜏𝜏𝜏𝜏 = efek dari perlakuan dalam eksperimen
𝜀𝜀𝜀𝜀(𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖) = error dalam tiap perlakuan dalam eksperimen
𝐴𝐴𝐴𝐴 = efek dari perlakuan dalam eksperimen
𝐵𝐵𝐵𝐵 = efek dari perlajuan kebisingan
𝐶𝐶𝐶𝐶 = efek dari perlakuan temperatur
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = efek interaksi perlakuan pencahayaan dengan
Kebisingan
ACik = efek interaksi perlakuan pencahayaan dengan
Temperatur
BCjk = efek interaksi perlakuan pencahayaan dengan
Temperatur
ABCijk = efek interaksi perlakuan pencahayaan dengan
temperatur dan kebisingan
Page 108
PTI – 1 Modul 3E Perancangan Lingkungan Fisik Kerja
Mulai
Menyiapkan
peralatan praktikum
Pengukuran pendahulu
terhadap Prototype produk
Analisa perbandinganwaktu
pelaksanaan pekerjaan pada
setiap kondisi yang berbeda
Selesai
Page 109