SOAL :
JAWABAN
Program Mutu
Program Mutu adalah dokumen rencana penerapan Keselamatan Konstruksi yang memuat
perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh Penyedia Jasa
Konsultansi Konstruksi dan merupakan satu kesatuan dalam Kontrak.
Dalam hal Pekerjaan Konstruksi memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi kecil dan
melalui metode pengadaan langsung, RMPK hanya memuat metode pekerjaan, rencana
pemeriksaan dan pengujian, dan jumlah dan jenis pemasok. Dalam hal jasa Konsultansi
Konstruksi melalui Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi, Program Mutu hanya memuat
metode dan pengendalian pekerjaan.
Inti permasalahan adalah pada kesadaran, ketaatan dan kedisiplinan masyarakat dalam hal
kesehatan dan keselamatan kerja
Dalam aturan main K3, ada berapa pekerjaan yang memiliki resiko rendah dan resiko tinggi.
Dan dari tiap jenis pekerjaan disyaratkan untuk pekerja harus memiliki sertifikasi atau sudah
melalui tahap pelatihan yang diberikan.
Yang paling mendasar adalah sterilisasi area kerja serta kewajiban semua orang yang
memasuki area kerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang layak. Di lapangan
banyak kita temui area kerja tidak dibuat steril dari orang yang tidak berkepentingan. Buktinya
ada anak kecil yang bisa bergelanyutan di kabel SUTET, untungnya kabel SUTET tidak
dipakai untuk mejemur pakaian oleh masyarakat.
Kemudian dari sisi pekerja, sebagian besar tidak terbiasa menggunakan APD sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Bekerja di ketinggian tanpa menggunakan body harness (tali pengaman).
Jika ditegur jawabannya bikin tidak nyaman dan sudah biasa seperti itu. Justru kecelakaan
terjadi pada pekerja yang berpengalaman karena lebih menyepelekan dibandingkan pekerja
baru yang jauh lebih berhati-hati. Pernah ada kejadian seperti itu dan pekerja beserta timnya
kita keluarkan dari project site dan kita masukkan daftar blacklist. Dan dua bulan setelah itu
informasinya beliau mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia.
Dengan pola pikir seperti itu maka tidak heran jika banyak kecelakaan kerja apabila pihak
pengelola K3 tidak memiliki ketegasan. Diperlukan pemahaman kepada pekerja bahwa mereka
bukanlah jagoan, mereka bekerja untuk menafkahi keluarga, jika terjadi kecelakaan kerja, dan
dia meninggal maka keluarga akan kehilangan pemberi nafkah, tapi minimal masih dapat
asuransi, tapi kalau kecelakaan dan cacat hingga ga bisa kerja? yang harusnya pemberi nafkah
malah menjadi beban bagi keluarga… Itulah yang selalu saya sampaikan kepada para pekerja
setiap pagi sebelum memulai pekerjaan untuk menumbuhkan kesadaran merek.
• Dokumentasi Internal => berfungsi untuk menguraikan beban kerja tim dan melacak
prosesnya. misal : Test Plan, Test Skenario, Test Case
• Dokumentasi External => berfungsi untuk mengumpulkan informasi dari dokumentasi
internal yang disediakan dalam bentuk data visual (grafik, diagram, dll).
2. Harus memiliki mindset sebagai seorang QA, maksudnya adalah harus berfikir out of the
box, misalkan jangan hanya berfiikir jalan yang lurus aja tapi cari jalan- jalan lain dalam
melakukan testing sebuah aplikasi, karena seorang QA melakukan testing itu tujuannya untuk
mencari cacat atau bug di sebuah aplikasi.
3. Harus memiliki Soft Skill, soft skill ini dibutuhkan seorang QA untuk berdiskusi dengan 1
tim atau dengan atasannya atau mungkin dengan user nya langsung.
Quality Assurance adalah serangkaian proses sistematis untuk menentukan apakah suatu
produk atau jasa memenuhi syarat yang ditentukan.
Quality Assurance menggunakan pendekatan proses untuk mencegah cacat produk. Karena itu
biasanya QA juga melakukan monitoring pembuatan produk mulai dari tahap perencanaan
sampai pengujian. Ini dilakukan untuk mengurangi rework (pengerjaan ulang) agar proses kerja
efisien dan menghindari keluhan dari konsumen. Secara umum, tugas Quality Assurance
adalah menjamin kualitas produk yang diciptakan atau dikembangkan perusahaan. Selain itu,
Quality Assurance juga memiliki beberapa tugas lain, yaitu:
1. Membuat rencana pengujian dan kasus pengujian secara terperinci, komprehensif, dan
terstruktur
2. Menafsirkan, membangun, dan mematuhi standar jaminan kualitas perusahaan
3. Melakukan analisis terhadap keluhan konsumen dan ketidaksesuaian kualitas. Mencari
akar masalah dan tindakan penyelesaian yang sesuai dengan pedoman perusahaan.
4. Mendokumentasikan aktivitas jaminan kualitas dalam bentuk laporan dan audit internal
5. Mengembangkan standar baru untuk produksi sesuai dengan kebutuhan dan membuat
protokol pengujian
6. Memastikan produk yang diproduksi memenuhi standar perusahaan dan kebutuhan
konsumen
7. Merekomendasikan perbaikan terhadap produk setelah dilakukan pengujian
8. Mendokumentasikan catatan perbaikan untuk referensi pembuatan produk selanjutnya
9. Menyusun perencanaan Prosedur Operasi Standar (SOP) proses produksi produk atau
layanan
10. Berkolaborasi dengan tim internal untuk penemuan dan pemecahan masalah
secara umum, berikut beberapa soft skill yang harus kamu miliki:
1. Berpikir kritis
2. Memperhatikan detail
3. Keterampilan analisis
4. Pemecahan masalah (problem solving)
5. Komunikasi (lisan dan tulisan)
6. Kerja sama tim (teamwork)
7. Manajemen project