Anda di halaman 1dari 50

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DAN


PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri / Perusahaan dan
Struktur Organisasi
1. Organisasi dan Manajemen Industri / Perusahaan
a. Sejarah Singkat PT. ABB Sakti Industri

ABB dulu bernama Asean Brown Boveri


merupakan sebuah perusahaan multinasional yang
menghasilkan berbagai macam produk teknologi.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 yang
Berada di Zurich.Perusahaan ini mempekerjakan
sekitar 150.000 pekerja pada tahun 2012.

PT. ABB Sakti Industri merupakan bagian


integrasi dari ABB Group, perusahaan terkemuka di
bidang teknologi kelistrikan dan robot yang
membantu pelanggan dibidang energi dan industri
untuk meningkatkan performa dan mengurangi
dampak pada lingkungan. ABB Group beroperasi di
sekitar 100 negara dan mempekerjakan sekitar
124,000 orang.

ABB di Indonesia mulai beroprasi sejak 1986,


dimulai dari sebuah kantor kecil di Jakarta, dan
berkembang menjadi 10 kantor dengan beberapa
workshop, pabrik dan service center di berbagai lokasi
di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru,
Batam, Surabaya, Semarang dan Balikpapan. Sejak 1
Januari 2011, PT. ABB Transmission and Distribution
dan PT. ABB Installation Materials, telah

11
12

menggabungkan diri ke dalam PT. ABB Sakti


Industri demi menciptakan suatu sinergi yang dapat
meningkatkan strukturpermodalan perusahaan hasil
gabungan usaha, effisiensi, produktifitas, kualitas
produk dan jasa serta pelayanan kepada konsumen
yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan
produk atau komoditas pasar serta nilai saham.

PT. ABB sakti Industri hadir untuk


menyediakan berbagai macam perangkat teknologi,
produk, sistem dan solusi, termasuk didalamnya
dukungan lifecycle service, suku cadang, perbaikan,
rekondisi, migrasi dan dukungan teknis, bagi para
pelanggan untuk dapat meningkatkan
produktivitasnya. ABB di Indonesia dibagi ke dalam
5 Divisi yaitu Power Production, Power System, Low-
Voltage Products, Discrete Automation and Motion, dan
Process Automation.

ABB saat ini telah mengembangkan pabrik


MCB (Miniature Circuit Breaker), konsumen unit,
switches, sockets dan acsesories MCB, yang berlokasi di
Cibitung, Bekasi. Sementara untuk produksi
Unswitch, secondary MV (Medium Voltage) Switchgear,
dan unit pemasangan (assembly) untuk UniGear
primary MV Switchgear berlokasi di Tangerang.

b. Visi dan Misi

1) Visi

Sebagai salah satu perusahaan rekayasa


terkemuka di dunia, kami membantu pelanggan
untuk menggunakan tenaga listrik secara efisien,
13

untuk meningkatkan produktivitas industri dan


untuk menurunkan dampak lingkungan
secaraberkelanjutan. Power dan produktivitas untuk
dunia yang lebih baik.

2) Misi

a) Meningkatkan kinerja:

ABB membantu pelanggan meningkatkan


kinerja operasi, keandalan jaringan mereka dan
produktivitas sementara menghemat energi dan
menurunkan dampak lingkungan.

b) Inovasi Drive:

Inovasi dan kualitas adalah karakteristik


kunci dari produk kami, sistem dan layanan
yang menawarkan.

c) Menarik bakat:

ABBberkomitmenuntuk menarik bakat


danmempertahankan orang-orang yang
berdedikasi danterampil. Serta menawarkan
karyawan yang terampil dalam bekerja untuk
bekerja dilingkungan kerja global.

d) Bertanggung jawab:

Keberlanjutan dalam menurunkan dampak


lingkungan dan etika bisnis adalah inti dari
penawaran pasar kami dan operasi kita sendiri.
14

c. Struktur Organisasi Perusahaan

PT. ABB Skti Industri Surabaya mempunyai struktur


organisasi yang telah terstruktur dan tepat. Seperti
ditunjukkan pada Gambar.3.1.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT.ABB Sakti Industri.


(Sumber : Data Primer, 2016)

Adapun tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab dari


masing-masing bagian adalah sebaga berikut :
1) Service manager

a) Melaksanakan kebijakan, prosedur dan cara


kerja yang telah disetujui oleh direksi.
b) Membuat dan melaksanakan rencana yang
terperinci sesuai dengan rencana jangka
panjang dari perusahaan yang bekerja sama
dengan kepala-kepala bagian.
15

c) Memelihara dan mempertahankan mutu dari


tiap-tiap pelaksanaan tugas,efektifitas kerja
dan pengguanaan secara produktif.
d) Meninjau secara teratur pelaksanaan
pekerjaan dari tiap-tiap bagian dan memberi
standard yang telah ditentukan.

2) Technical advisor

a) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan


kerja dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
seksi-seksi di bawahnya agar dapat
meningkatkan efisiensi di dalam
melakakukan pekerjaannya.
b) Menyusun jadwal pemeliharaan dan
perbaikan mesin, peralatan, dan fasilitas
produksi agar proses produksi dapat berjalan
dengan lancar.
c) Menyusun pedoman dan petunjuk-petunjuk
lainnya mengenai pemeliharaan dan
perbaikan mesin atau peralatan
produksi.Menjalankan rencana pemeliharaan
dan reparasi yang telah disetujui.
d) Mengawasi pelaksanaan pencatatan
pengeluaran biaya-biaya yang terjadi dengan
pelaksanaan kegiatan perbaikan.
e) Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi
kerja bawahannya secara berkala.
f) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang
diberikan oleh service manager.
16

3) Quality management representative

a) Memastikan semua Policy atau Prosedur atau


Instruksi Kerja dijalankan dengan baik,
sehingga semua berjalan sesuai dengan apa
yang sudah disepakati di dalam
dokumensistem manajemen.
b) Menjalankan rencana pemeliharaan dan
reparasi yang telah disetujui dengan mutu
pekerjaan dan pemeliharaan yang tinggi dan
biaya ekonomis.
c) Mempromosikan pentingnya kepuasan
pelanggan di semua bagian sehingga masing-
masing karyawan paham akan kontribusi
pekerjaan mereka terhadap kepuasan
pelanggan.
d) Mengembangkan rencana manajemen yang
diimplementasikan di dalam perusahaan
sehingga rencana berjalan dengan baik, guna
menopang kelancaran dan kemajuan
perusahaan.

4) Bussines controler

a) Melaksanakan kebijakan dari sistem


akuntansi dan prosedur yang telah
disepakati.
b) Mengusahakan catatan akuntansi yang
cermat dan membuat laporan keuangan yang
teliti dan tepat pada waktunya.
c) Mengusahakan analisa biaya dan laporan dari
varian pada waktunya.
17

5) Workshop manager

a) Melaksanakan kebijakan dari sistem


akuntansi dan prosedur yang telah
disepakati.
b) Mengusahakan catatan akuntansi yang
cermat dan membuat laporan keuangan yang
teliti dan tepat pada waktunya.
c) Mengusahakan analisa biaya dan laporan dari
varian pada waktunya.

Selain itu, workshop manager membawahi seksi-


seksi yang berhubungan, yaitu :
a) GL mechanic
b) GL electric
c) GL test, analysis dan calibration
d) Workshop admin
e) planner
6) Field service rotating mechine manager

a) Memiliki tanggung jawab untuk mengatur


seluruh kegiatan perusahaan yang
berhubungan denganbalancing dan mechanic.
b) Memiliki tanggung jawab untuk melakukan
perawatan dan pemeliharaan atas semua
mesin atau peralatan yang dibutuhkan
selama proses produksi.

7) Sales manager

a) Membuat perencanaan kerja yang


mempresentasikan 1 (satu) bulan kedepan
untuk seluruh Sales.
18

b) Menjual/melakukan kunjungan yang


dilakukan secara sistematis dan terencana.
c) Memaksimalkan potensial keuntungan,
menganalisa semua sumber bisnis dan
mengembangkannya dengan potensi
keuntungan sebesar mungkin.
d) Bekerjasama dengan personil lain untuk
memastikan kelancaran operasional
departemen, dan memastikan bahwa setiap
karyawan dibagian Sales & Marketing
melakukan tugasnya dengan sesuai.
e) Melakukan market survey dan mengumpulkan
data pesaing market untuk diinformasikan
kepada service managersehingga yang
bersangkutan mengetahui informasi
perkembangan pasar.
Selain itu, sales managermembawahi seksi-
seksi yang berhubungan, yaitu :
a) Bussines enginer.
b) Bussines support.

8) Field service electrical equipment manager

a) Memiliki tanggung jawab untuk melakukan


perawatan dan pemeliharaan atas semua
mesin atau peralatan yang dibutuhkan
selama proses produksi.
b) Memiliki tugas untuk mengatur dan
mengawasi kegiatan electrical.

9) Project manager

a) Membuat rencana kerja dan anggaran


konstruksi.
19

b) Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi.


c) Melakukan koordinasi dengan semua pihak
terkait.
d) Menetapkan kebutuhan sumber daya.
e) Menentukan alternatif mencapai target.
f) Menyetujui rencana dan metode kerja.
g) Menunjuk pemasok dan subkontraktor.
h) Tercapainya sasaran biaya, mutu,waktu, K3
dan lingkungan.
i) Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya.

d. Sub Kontraktor PT. ABB SAKTI INDUSTRI

Pada mulanya PT. Rotamac Service Support


mempunyai karyawan yang berasal dari PT. ABB Sakti
Industri pada tahun 2001, karyawan PT. ABB Sakti
Industri di PHK karena terkena krisis. Dan pada tahun
itu pula PT. ABB Sakti Industri mengorganisirsemua
karyawan yang di PHK untuk mendirikan sebuah CV
dan diberi nama CV. APAN Bangkit Byapara.

Pada tahun 2007 nama CV diubah menjadi PT


karena CV yang hanyalah milik perseorangan. Oleh
sebab itu, perusahaan ini adalah gabungan dari
beberapa saham atau bukan perseorangan. Nama CV.
Apan Bangkit Byapara di ganti dengan PT. Rotamac
Service Support dan berjalan hingga sekarang.

PT. Rotamac Service Support adalah sub contractor


PT. ABB Sakti Industri yang artinya PT. Rotamac
Service Support melaksanakan pekerjaan (job) yang
diberikan oleh PT. ABB Sakti Industri dan dalam
20

pengawasan PT. ABB Sakti Industri. Yang bertindak


sebagai Job order adalah PT. ABB Sakti Industri dan
dikerjakan oleh PT. Rotamac Service Support.

PT. Rotamac Service Support terletak


dilingkungan PT. ABB Sakti Industri di Jalan
Margomulyo No. 44 kav. E 1-2 dan berletak sangat
strategis. Oleh sebab ituPT. ABB Sakti Industri dapat
memberikan service motor dan generator yang lebih
baik, cepat dan efisien.

e. Lokasi dan Denah Perusahaan

PT.ABB Sakti Industri berlokasi di JL.


Margomulyo No. 44 Kav. E1-2, Tandes, Surabaya
.LokasiPT.ABB SAKTI INDUSTRI Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2.PT.ABB Sakti Industri di Surabaya


(Sumber : Google Maps,2016)

f. Denah Bagian DalamWorkshop Area

PT. ABB Sakti Industri memiliki ruang kerja /


bengkel yang disebut Workshop Area. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
21

Gambar 3.3. Denah Bagian Dalam Workshop PT.ABB


Sakti Industri.
(Sumber : Data Primer, 2016)

Keterangan area-area di Workshop ABB :

1)Stripping Area

Area tempat pembongkaran coil yang akan di


rewinding dan tempat repair core yang rusak
sebelum rewinding.

2)Ovening and Varnish Area

Area untuk meng-oven motor yang telah di varnish


(untuk yang direwinding) dan cat merah untuk
yang recondition.

3)Machining Area

Area untuk memperbesar atau memperkecil shaft


pada bearing dan melakukan banding pada rotor
yang telah direwinding.
22

4)Balancing Area

Area untuk memperbaiki bagian mekanik, seperti


bearing, shaft dll atau untuk membalancing motor.

5)Winding Area

Area yang digunakan untuk merewinding ulang


stator atau rotor dan masih menggunakan tenaga
manual manusia.

6)Testing Area

Area untuk melakukan inspection,electrical test dan


running testpada motor.

7)Cleaning Area

Area tempat membersihkan stator yang akan dicat


atau divarnish.

8)Coil Manufacturing Area

Area tempat menggulung coil yang akan dipakai


untuk rewinding rotor atau stator.

9) Ready for Delivery

Area untuk meletakkan motor yang sudah


disassembly.
23

g. Alur Pengerjaan Motor di Workshop

PT. ABB Sakti Industri memiliki standart operasional


prosedur. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Standart Operasional Prosedur


(Sumber : Data Primer, 2016)

h. Safety dan Security

Kesehatan dan keselamatan adalah prioritas


nomor satu di PT. ABB Sakti Industri. Sebagai
perusahaan terkemuka dibidang teknologi kelistrikan
dan otomatisasi, PT. ABB Sakti Industri berkomitmen
untuk mencapai keunggulan di kesehatan dan
keselamatan, dan bekerja untuk mencapai kedua
strategi objektif ini, Group-led programs and business
specific initiatives.
24

ABB di Indonesia konsisten menerapkan


kesehatan dan keselamatan pada praktek bisnis, guna
mengembangkan kerangka yang bertujuan untuk
menyetarakan standard dan proses operasi ISO. ABB
memiliki sertifikat ISO 9001:2008, ISO14001:2004, dan
OHSAS 18001:2007. Peraturan ini diperuntukkan
untuk semua orang yang masuk atau berkendara
disekitar wilayah PT. ABB Sakti Industri.

1) Safety

a) Memenuhi Alat Perlindungan Diri (APD) yang


disyaratkan ABB.
b) Jika terjadi kecelakaan hal pertama yang harus
dilakukan adalah laporkan segera pada staff ABB.
c) Dilarang mengoperasikan atau mengintervensi
paralatan tanpa persetujuan ABB
d) Dilarang memasuki test area tanpa persetujuan
dari test leader. Tetap berada sejauh 1 meter dari
live panels.

2) Security

Berikut adalah security jalur evakuasi bila terjadi


hal yang tidak dinginkan. Seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.5.
25

Gambar 3.5 Jalur evakuasi.


(Sumber : Data Primer, 2016)

i. Produk yang Dihasilkan PT. ABB Group

1) Divisi Power Product


a) High voltage (PPHV)
b) Medium Voltage (PPMV)
c) Transformer (PPTR)
2) Divisi Power System (PS)
a) Grid System (PSGS)
b) Network Management (PSNM)
c) Power Generation (PSPG)
d) Subtsation (PSSS)
3) Divisi Discrete Automation and Motion
a) Drives and Controls
b) Motors and Generators
c) Power Conversion
d) Robotics
26

4) Divisi Low Voltage


a) Breakers & Switches
b) Control Products
c) Enclosures & DIN Rail Products
d) LV Systems
e) Thomas & Betts
f) Wiring Accessories

5) Divisi Process Automation


a) Control Technologies
b) Marine and Ports
c) Measurement and Analytics
d) Oil, gas, and Chemicals
e) Process Industries
f) Turbocharging
2. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
a. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri

Nama Industri :PT. ABB Sakti Industri


Alamat :Jln.Raya Magomulyo No. 44
Kav. E1-2, Tandes, Surabaya.
Telp : (0341) 801371-80 1064

b. Waktu Pelaksanaan Praktik Industri

Pelaksanaan Praktik Industri di PT ABB Sakti


Industri, dimulai tanggal 20 Juni 2016 sampai dengan
30Juli 2016. Jam kerja praktek industri sama dengan
jam kerja industri, Senin- Jumat mulai pukul 08.00
sampai 16.30. Uraian Jam Kerja ditunjukkan pada
Tabel 3.1.
27

Tabel 3.1. Uraian Jam Kerja

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin s/d
08.00 16.30 12.00 13.00
Kamis

Jumat 08.00 16.30 11.30- 13.00

c. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Pelaksanaan


Praktik Industri

Selama kegiatan praktik industri mahasiswa diberi


kebebasan untuk melakukan pengamatan dan
menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait
dengan perbaikan motor listrik di PT ABB Sakti
Industri, baikmencari informasi dengan bertanya
maupun mencari refrensi dari internet. Mahasiswa
juga diikut sertakan melakukan restacking, rewinding,
testing, dismantling, stripping dan lain-lain. Uraian
kegiatan Praktik Industri ditunjukkan pada Tabel 3.2.
28

Tabel 3.2. Uraian Kegiatan Praktik Industri


No Tanggal Uraian Kegiatan Pembimbing

1 20-06- Pengenalan mengenai PT. Bapak Leo


2016 ABB Sakti Industri.

2 21-06- Materi tentang instruksi kerja Bapak Leo


2016 di PT. ABB Sakti Industri.

3 22-06- Materi dasar dan K3 . Bapak Leo


2016
Pengenalan area kerja.

4 23-06- Rewinding motor AC 3 fasa Bapak Leo


2016 dengan memasukkan kawat.

5 24-06- Menggulung kawat dengan Bapak Leo


2016 alat.

6 27-06- Rewinding motor AC 3 fasa Bapak Leo


2016 dan mempelajari jenis nomex.

7 28-06- Memasukkan kumparan pada Bapak Leo


2016 stator motor AC 3 fasa.

8 29-06- Observasi spesifikasi motor Bapak Leo


2016 dan melakukan rewinding
motor AC 3 fasa.

9 30-06- Rewinding motor AC 3 fasa. Bapak Leo


2016

10 01-07- Pemasangan nomex dan Bapak Leo


2016 binding lilitan pada stator.

11 11-07- Rewinding motor AC 3 fasa. Bapak Leo


2016 Menggulung kawat
29

menggunakan alat.

12 12-07- Rewinding dengan Bapak Leo


2016 memasukkan kawat pada
stator.

13 13-07- Rewinding dan membinding Bapak Leo


2016 belitan stator.
14 14-07- Rewinding dan memotong Bapak Leo
2016 nomex untuk di cetak sesuai
bentuk.
15 15-07- Rewinding dan pemasangan Bapak Leo
2016 PT 100 pada motor AC 3 fasa.
16 18-07- Testing motor AC 3 fasa Bapak Leo
2016 resistance measurement.
17 19-07- Testing motor AC 3 fasa Bapak Leo
2016 insulation resistance .
18 20-07- Testing motor AC 3 fasa surge Bapak Leo
2016 comparison test.
19 21-07- Testing motor AC 3 fasa high Bapak Leo
2016 potential test.
20 22-07- Testing motor AC 3 fasa test Bapak Leo
2016 core stator.
21 25-07- Testing motor AC 3 fasa surge Bapak Leo
2016 comparison test.
22 21-06- Testing motor AC 3 fasa surge Bapak Leo
2016 comparison test.
30

23 22-06- Testing motor AC 3 fasa Bapak Leo


2016 electrical measurement.
24 2306- Inspeksi motor AC 3 fasa dan Bapak Leo
2016 pengecekan bagian bagian
motor.
25 24-06- Test running motor AC 3 fasa Bapak Leo
2016 before and after varnish.

3. Faktor Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor pendukung

Faktor pendukung merupakan segala hal yang


memberikan kemudahan dan kelancaran selama
melakukan praktik industri. Faktor-faktor tersebut
antara lain:

1) Pembimbing yang berkualitas dan kompeten,


sehingga dapat membimbing dan membantu
dalam pelaksanaan praktik industri.

2) Keramahan seluruh karyawan PT ABB Sakti


Industri juga membantu mahasiswa. Sehingga
mahasiswa tidak malu bertanya guna
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.

3) Mahasiswa dilibatkan secara langsung dengan


pekerjaan dilapangan sehingga dapat menambah
skill dari keterampilan dan wawasan dalam
pemasangan Instalasi motor listrik.
31

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat merupakan segala hal yang


menghambat kemudahan dan kelancaran selama
melakukan praktik industri. Faktor-faktor tersebut
antara lain :

1) Mahasiswa belum mengerti tentang macam-


macam alat industri dan kegunaannya.
2) Terbatasnya pengetahuan mahasiswa mengenai
motor-motor listrik.
3) Mahasiswa belum memiliki pengalaman kerja di
lapangan.

c. Solusi Terhadap Faktor Penghambat

Solusi dari masalah masalah yang terdapat pada


faktor penghambat selama melakukan praktik
industri. Antara lain:

1) Lebih aktif bertanya pada pembimbing industri


dan mempelajarinya lebih dalam.
2) Mempelajari dan memperluas wawasan tentang
motor listrik.
3) Melakukan kegiatan secara terstruktur dengan
bantuan pembimbing, sehingga bertambah
wawasan tentang pengalaman kerja di lapangan.
32

B. PEMBAHASAN
1. Indikasi Tahanan Isolasi Belitan Menggunakan
Metode Surge Comparison Test

Surge comparison test adalah tes


perbandingan antar belitan fasa motor untuk
mengetahui kondisi isolasi antar belitan fasa.
Perbandingan tersebut berupa gelombang
sinusoida antara 3 fasa yang berlainan.

a. Tujuan surge comparison test

a) Untuk membandingkan kekuatan dan


ketahanan isolasi belitan antar fasa dan fasa
terhadap ground.
b) Untuk menentukan motor sudah layak atau
tidak dan telah melalui proses yang benar
sebelum menuju proses assembling dan
running.

b. Indikasi Gelombang Sinusoida

Indikasi gelombang sinusoida pada surge


comparison test dapat dibedakan menjadi 8
kriteria. Dalam satu kriteria gelombang tidak
selalu sama seperti gambar indikasi yang tertera,
maka dari itu diperlukannya pengalaman dan
pengawasan dari pihak industri.

Akan tetapi gambar gelombang yang muncul


pada alat tidak akan jauh berbeda dengan
gambar indikasi gelombang sinusoida. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.6.
33

Gambar 3.6.Indikasi Gelombang Sinusoida.


(Sumber : Data Primer, 2016)
34

Keterangan dari Gambar 3.6. :

A : Belitan bagus.
Belitan bagus tanpa cacat atau goresan dan
sambungannya benar.
B : Hubung singkat belitan dengan body.
Belitan dengan body hubung singkat dikarenakan
kurang rapinya penataan atau penyekat yang kurang
baik atau isolasi (email kawat) terkelupas.
C : Hubung singkat belitan dengan belitan.
Hubung singkat antar belitan pada salah satu fasa
atau hubung singkat antar grup.
D : Hubungan belitan terbalik.
Penyambungan belitan antar grup pada satu fasa
terbalik antar satu sama lain.
E : Hubungan belitan terbuka.
Sambungan belitan antar grup pada satu fasa tidak
tersambung dengan benar atau sambungan putus.
F : Hubungan singkat fasa dengan fasa.
Hubung singkat antar fasa dikarenakan kualitas
email yang tidak bagus atau isolasi yang kurang baik.
35

2. Tes nilai Resistansi Belitan

Tujuan tes nilai resistansi belitan adalah untuk


mengetahui nilai resistansi belitan pada setiap
phasa, apakah nilainya seimbang dari ketiga
phasa atau mendekati sama serta untuk apakah
ada bagian yang terputus pada sambungan atau
sambungan kurang sempurna dengan
menggunakan alat AVOmeter dengan posisi
selektor Ohmmeter.

Pengukuran besar nilai tahanan resistansi


meliputi :

Pengukuran resistansi belitan phasa U-X


Pengukuran resistansi belitan phasa V-Y
Pengukuran resistansi belitan phasa W-Z

Apabila nilai resistansi pada masing masing phasa


terjadi perbedaan yang tinggi, maka perlu dilakukan
pengecekan apakah jumlah belitan pada setiap phasa
berbeda banyak atau terjadi hubung singkat antar
belitan dalam phasa yang sama.

Jika ada belitan dalam phasa yang putus, maka nilai


resistansinya adalah tidak terhingga.

3. Tes nilai Tahanan Isolasi Belitan

Tes nilai tahanan isolasi belitan bertujuan untuk


mengetahui nilai tahanan isolasi belitan.
36

Selain itu juga untuk memeriksa apakah terjadi


hubung singkat antara phasa dengan grounding,
hubung singkat antar phasa dengan phasa lain.

Semakin tinggi nilai tahanan isolasi, maka semakin


baik kualitas belitan ditinjau dari nilai tahanan isolasi
dan jika tahanan isolasi terlalu kecil maka perlu
dilakukan pengecekan ulang atau diperbaiki.
Demikian pula jika terjadi hubung singkat baik antar
phasa maupun antara phasa dengan bodi.

Tes nilai tahanan isolasi meliputi :

Pengukuran tahanan isolasi belitan antar


phasa (U-V, V-W, dan W-U).
Pengukuran tahanan isolasi belitan antara
phasa dengan ground (U-G, V-G, dan W-G).

4. Tes Kutub
Tujuan tes kutub adalah mengetahui betul tidaknya
sambungan belitan, sehingga jumlah kutub yang
timbul sesuai dengan yang diinginkan atau tidak
saling mengkonter. Tes kutub dapat dilakukan dengan
menggunakan kompas.
Hasil tes kutub dikatakan baik, jika jarum pada
kompas menunjuk arah kutub utara dan selatan secara
bergantian sesuai dengan jumlah kutub belitan motor
yang ditentukan.
Terminal pada motor induksi dihubung
bintang (X, Y, dan Z dihubungkan).
Terminal motor (U, V, dan W) diambil 2 phasa
diantara 3 phasa dan diinjeksi tegangan DC
37

5. Running Test
Test running bertujuan untuk pemeriksaan ulang,
karena telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Tes running terdiri dari :
Pengukuran resistansi.
Pengukuran tahanan isolasi.
Pengetesan surge.
Pengetesan High-voltage belitan.

Test running bertujuan untuk pemeriksaan. Tes running


merupakan pengukuran tegangan dan arus beban nol.
Pengukuran tegangan dan arus beban nol pada saat tes
running terdiri dari: pengukuran tegangan line antar phasa
(R-S, S-T, T-R).

Hasil tes tegangan dan arus dikatakan baik jika hasil


pengukuran tegangan dan arus nilainya sama atau mendekati
sama pada setiap belitan atau phasanya.

c. Alat yang digunakan


1) Surge comparison beker

Surge comparison beker dalam proses


surge comparison test digunakan untuk
mendeteksi berbagai kerusakan dan berbagai
masalah. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.7.
38

Gambar 3.7.Surge comparison beker.


V (Sumber Primer, 2017)
2) Tang Ampere
Tang Ampere atau juga di sebut Clamp Meter
merupakan sebuah alat ukur yang sangat
nyaman dipakai dan memberikan kemudahan
pengukuran arus listrik tanpa mengganggu
rangkaian listriknya.
Tang Ampere ini memiliki fungsi lain, selain
untuk mengukur arus listrik alat ini juga
dapat digunakan untuk ukur voltase atau
ukur nilai tahanan.
Tingkat ketelitian Tang Ampere ialah 0,01mA.
Tang Ampere ditunjukkan pada gambar 3.8

Gambar 3.8.Tang Ampere.


(Sumber Primer, 2017)

3) AVO meter
AVO meter adalah suatu alat untuk
mengukur arus, tegangan, baik tegangan
39

bolak-balik (AC) maupun tegangan searah


(DC) dan hambatan listrik. AVO meter
ditunjukkan pada gambar 3.9

Gambar 3.9.AVO meter.


(Sumber Primer, 2017)

4) Kompas
Kompas adalah alat yang digunakan untuk
melakukan tes kutub yang berfungsi untuk
mengetahui betuk tidaknya sambungan
sambungan belitan, sehingga jumlah
kutub yang timbul sesuai sesuai dengan
yang diinginkan atau tidak saling
mengkonter. Kompas ditunjukkan pada
gambar 3.10
40

Gambar 3.10.Kompas.
(Sumber Primer, 2017)

5) Termometer Gun
sebuah alat ukur suhu yang dapat
mengukur temperatur\ atau suhu tanpa
bersentuhan dengan obyek yang akan
diukur suhunya.

Infrared Thermometer menawarkan


kemampuan untuk mendeteksi
temperatur secara optik selama objek
diamati, radiasi energi sinar inframerah
diukur, dan disajikan sebagai
suhu. Termometer gun ditunjukkan
pada gambar 3.11
41

Gambar 3.11.Termometer Gun.


(Sumber Primer, 2017)

6) Megger

megger adalah istilah alat yang dimana megger


merupakan singkatan dari Mega Ohm Meter.
Fungsi Magger
42

adalah sebagai alat untuk mengukur isolator atau


ketahanan dari generator, motor dan juga trafo.

Gambar 3.11.Megger
(Sumber Primer, 2017)
43

Adapun fungsi tombol dan selektor


padasurge comparison beker sebagai berikut:

a) Tombol saklar dan layar surge comparison


beker. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.8.

Gambar 3.8.Tombol Saklar dan Layar


Surge Comparison Beker.
(Sumber : Data Primer, 2016)
44

b) Selektor function adalah selektor yang


mengatur skala pengukuran, satuan
tegangan yang masuk dan satuan waktu
yang dipakai. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.9.

Gambar 3.9.Selektor function.


(Sumber : Data Primer, 2016)
45

c) Selektor tes adalah selektor yang


mengatur pemilihan tes dan fasa. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10.Selektor tes.


(Sumber : Data Primer, 2016).
46

d) Selektor output control adalah selektor


untuk mengontrol tegangan keluar yang
akan di berikan kepada belitan stator
pada saat di tes. Seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11.Selektor output control.


(Sumber : Data Primer, 2016)
47

e) Tombol tes adalah tombol untuk


memulai tes dan memulai memasukkan
tegangan. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.12.

Gambar 3.12.Tombol tes.


(Sumber : Data Primer, 2016)
48

f) Kabel output adalah kabel untuk


mengeluarkan tegangan untuk
dimasukkan pada belitan stator dan
disambungkan pada terminal motor.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13.Kabel Output.


(Sumber : Data Primer, 2016)
49

g) Kabel dan input printer adalah kabel


untuk mengirim data pada printer agar
bisa di cetak hasil perbandingan ketiga
gelombang sinusoida. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14.Kabel printer.


(Sumber : Data Primer, 2016)
50

7) Printer

Printer adalah alat untuk mencetak


hasil dari surge comparison test yang
menampilkan gelombang sinusoida. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Printer.


(Sumber : Data Primer, 2016)
51

2. Cara Pengujian Belitan pada Stator dengan Alat


Surge Comparison Beker.
a. Langkah langkah melakukan Surge comparison
tes

1) Menerima job order motor yang telah


diselesaikan dan telah melalui proses yang
telah disetujui oleh konsumen dan pihak PT.
ABB Sakti Industri Surabaya.

2) Menginspeksi dan mengidentifikasi motor


termasuk belitan baru atau lama. Dengan
disetujui dan telah di jadikan job order.

3) Mengetahui dan menganalisa sambungan


motor untuk dilakukan surge comparison test.

4) Mengetahui kapasitas motor meliputi


tegangan nominal motor.

5) Mempersiapkan alat alat yang termasuk


surge comparison test dan printer.

6) Menghitung tegangan referensi dengan


menggunakan rumus yang telah tertera dan
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu belitan lama
dan belitan baru.

7) Memakai perlengkapan keamanan yang


memenuhi persyaratan K3.

8) Menghidupkan alat dan mempersiapkan


selektor, skala dan tipe pengukuran dengan
prosedur yang benar.

9) Menyambungkan kabel output pada terminal


motor yang akan dilakukan pengujian
52

dengan baik dan benar yang memenuhi


persyaratan kuat sambungan kabel output
antar terminal, rapatnya sambungan, dan
kerapian sambungan.

10) Memulai prosedur surge comparison test


dengan menekan tombol tes dan mulai
memutar selektor output hingga memenuhi
tegangan referensi yang telah dihitung
melalui rumus tegangan refensi.

11) Menyimpan data hasil surge comparison test


berupa gelombang sinusoida untuk dijadikan
referensi untuk fasa lainnya.

12) Melakukan cara yang sama pada fasa yang


lain hingga menghasilkan gelombang
sinusoida.

13) Menjadikan satu tampilan gambar pada layar,


3 gelombang sinusoida antar ke-3 fasa
tersebut dan membandingkannya.

14) Menghidupkan printer untuk melakukan


pencetakan hasil ketiga gelombang sinusoida
tersebut. jika printer dihidupkan bersamaan
dengan alat surgecomparison test maka printer
akan terpengaruh oleh alat surge comparison
beker sehingga menyebabkan printer
mengalami masalah yang berimbas pada
kelancaran proses dan hasil keakuratan tata
letak gambar pada pencetakan hasil surge
comparison test tersebut.
53

15) Mencetak hasil ketiga gelombang sinusoida


tersebut yang telah di bandingkan satu sama
lain .

16) Menekan tombol power setelah setelan alat


surge comparison beker dikembalikan seperti
semula seperti prosedur standart alat surge
comparison bekerdan melepaskan sambungan
kabel antara alat surge comparison test dan
terminal box. Adapun persyaratan prosedur
pengembalian alat seperti semula setelah di
gunakan sebagai berikut:

a) Menggulung kabel dan meletakkan


seperti semula.

b) Mengembalikan selektor function, satuan


tegangan, dan satuan waktu pada
keadaan semula.

c) Mengembalikan selektor skala gambar


dan selektor switch tipe pengukuran
pada keadaan semula.Menyerahkan
hasil surge comparison test ketiga
gelombang sinusoida pada penanggung
jawab untuk dimasukkan berkas pada
lembar hasil yang akan direkap untuk
melalui tahap selanjutnya.
54

Gambar 3.16.Proses Surge Test


(Sumber : Data Primer, 2017)

b. Hasil Pengujian Surge Comparison Test

Hasil dari pengujian surge comparison test


akan memenuhi syarat untuk ke tahap
selanjutnya dengan kondisi belitan stator yang
baik yang di tampilkan pada layar dan di cetak
pada kertas. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.16. dan Gambar 3.17
55

.
Gambar 3.16.Tampilan Layar Menunjukkan
Belitan Stator Kondisi Baik.
(Sumber : Data Primer, 2016)
56

Gambar 3.17. Hasil Cetak Printer


Menunjukkan Belitan Stator Kondisi Baik.
(Sumber : Data Primer, 2016)

Adapun hasil cetak dan tampilan yang belum


melalui proses perbaikan atau hasil yang kurang
baik dan tidak memenuhi syarat untuk melalui
proses surge comparison test,dan menuju tahap
selanjutnya. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.18. Dan Gambar 3.19.
57

Gambar 3.18. Tampilan Layar Menunjukkan Belitan Stator


Kurang Baik.
(Sumber : Data Primer, 2016)

Gambar 3.19. Hasil Cetak Printer Menunjukkan Belitan Stator


Kondisi Baik.
(Sumber : Data Primer, 2016)
58

Bilamana hasil dari surge comparison test tidak


memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tahap
selanjutnya, maka motor akan di kembalikan ke
proses sebelumnya atau masuk ke area rewinding.

Dari hasil pengujian tersebut menggunakan


motor listrik 3 fasa yang mempunyai tegangan
nominal = 380 V. Dan di dapat tegangan
referensi belitan baru menggunakan rumus
sebagai berikut:

Rumus :

(Tegangan Nominal x 2) + 1000 = V uji

(380 x 2) + 1000 = 1760 V

Dengan toleransi 5 % untuk ketiga fasa.

Tes nilai Resistansi Belitan

Tujuan tes nilai resistansi belitan adalah untuk


mengetahui nilai resistansi belitan pada setiap
phasa, apakah nilainya seimbang dari ketiga
59

phasa atau mendekati sama serta untuk apakah


ada bagian yang terputus pada sambungan atau
sambungan kurang sempurna dengan
menggunakan alat AVOmeter dengan posisi
selektor Ohmmeter.

Pengukuran besar nilai tahanan resistansi


meliputi :

Pengukuran resistansi belitan phasa U-X


Pengukuran resistansi belitan phasa V-Y
Pengukuran resistansi belitan phasa W-Z

Apabila nilai resistansi pada masing masing phasa


terjadi perbedaan yang tinggi, maka perlu dilakukan
pengecekan apakah jumlah belitan pada setiap phasa
berbeda banyak atau terjadi hubung singkat antar
belitan dalam phasa yang sama.

Jika ada belitan dalam phasa yang putus, maka nilai


resistansinya adalah tidak terhingga.

Tes nilai Tahanan Isolasi Belitan

Tes nilai tahanan isolasi belitan bertujuan untuk


mengetahui nilai tahanan isolasi belitan.

Selain itu juga untuk memeriksa apakah terjadi


hubung singkat antara phasa dengan grounding,
hubung singkat antar phasa dengan phasa lain.

Semakin tinggi nilai tahanan isolasi, maka semakin


baik kualitas belitan ditinjau dari nilai tahanan isolasi
dan jika tahanan isolasi terlalu kecil maka perlu
60

dilakukan pengecekan ulang atau diperbaiki.


Demikian pula jika terjadi hubung singkat baik antar
phasa maupun antara phasa dengan bodi.

Tes nilai tahanan isolasi meliputi :

Pengukuran tahanan isolasi belitan antar


phasa (U-V, V-W, dan W-U).
Pengukuran tahanan isolasi belitan antara
phasa dengan ground (U-G, V-G, dan W-G).

Anda mungkin juga menyukai