Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

SISTEM
MANAJEMEN MUTU
KONSTRUKSI

IMPLIKASI PENERAPAN ISO


9001:2008 PADA INDUSTRI
KONSTRUKSI

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Perencanaan Teknik Sipil P111700029 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
dan Desain
12

Abstract Kompetensi
Pendalaman mengenai implikasi Memahami penerapan implikasi
penerapan ISO 9001:2008 pada penerapan ISO 9001:2008 pada industri
industri konstruksi konstruksi

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


1 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Implikasi Penerapan ISO 9001:2008

PENGANTAR
Perusahaan termotivasi untuk mengejar sertifikasi ISO 9000 untuk berbagai alasan. Tiga
motivasi utama, menurut Kam (2000), untuk perusahaan teknik sipil dan struktural mencari
sertifikasi ISO 9001 sertifikasi adalah: (a) mandat dari Pemerintah, (b) untuk meningkatkan
efisiensi perusahaan dan manajemen, dan (c ) untuk meningkatkan kualitas citra dari
perusahaan dalam industri konstruksi. Menurut Dissanayaka et al. (2001), enam motivator
utama untuk kontraktor dalam mengimplementsikan ISO 9000-bersertifikat sistem mutu adalah:
(a) untuk memenuhi syarat untuk tender pada proyek-proyek publik, (b) untuk memenuhi
harapan pelanggan, (c) untuk meningkatkan kualitas kerja yang dilakukan, (d) untuk
mendapatkan keuntungan yang kompetitif, (e) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di
semua area operasi, dan (f) sebagai bagian dari strategi peningkatan yang lebih besar.

KLAUSUL ISO 9001:2008


ISO 9001-2008 terdiri dari klausul sebagai berikut:
1. Klausul 1. Ruang Lingkup
Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan.
2. Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh kontraktor
yaitu:
a. Peraturan Pemerintah
b. Buku-buku panduan tentang kualitas
3. Klausul 3. Istilah dan definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan dalam ISO
9001-2008 menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan, memelihara langkah-
langkah untuk implementasi sistem manajemen kualitas ISO 9001-2008 dan kebutuhan
peningkatan terus menerus
4. Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan organisasi perlu dilakukan
pengelolaan yang sistematis dan dengan cara yang tepat

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


2 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top management
commitment). Dalam hal fokus pelanggan manajemen puncak harus menjamin bahwa
persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan peningkatan
kepuasan pelanggan.
6. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya
Penyediaan sumber daya suatu organisasi harus menetapkan dan memberikan sumber-
sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk menetapkan dan mempertahankan
sistem manajemen kualitas ISO 9001-2008 serta meningkatkan efektivitasnya terus
menerus dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Klausul 7. Realisasi Produk
Dalam hal perencanaan realisasi produk organisasi harus menjamin bahwa proses
realisasi produk berada di bawah pengendalian, agar memenuhi persyaratan produk.
8. Klausul 8. Pengukuran Analisis dan Peningkatan
Persyaratan umum dalam klausul 8 tentang pengukuran analisis dan peningkatan,
dimana organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan menetapkan proses-proses
pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin
kesesuaian dari produk.

PENERAPAN ISO 9001:2008


Berdasarkan klausul-klausul yang ada dalam ISO 9001-2008 maka penerapannya di dalam
perusahaan konstruksi dapat dilihat sebagai berikut:
1. Perencanaan Proyek
Sesuai dengan klausul 7.1 tentang perencanaan realisasi produk, perusahaan
konstruksi diminta untuk melakukan perencanaan yang matang untuk setiap proyek
yang ditangani. Perencanaan ini melingkupi jadwal pelaksanaan proyek yang berisi
jadwal detail tahapan pelaksanaan proyek dari awal hingga serah terima proyek ke
owner, master drawing, bill of quantity dan bill of material yang berisi daftar kebutuhan
material dari awal hingga akhir proyek. Selain itu, agar proyek bisa dijalankan dengan
kualitas yang konsisten, sebaiknya perlu dipersiapkan juga Project Quality Plan (PQP)
yang memuat standar kualitas pekerjaan baik untuk pekerjaan sipil maupun struktur.
Misalnya, standar mutu adukan, pengecoran, pembesian, pembetonan, pemasangan
ubin, dan sebagainya agar kualitasnya konsisten.
2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
3 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, pengelolaan SDM menjadi hal yang
sangat penting karena SDM yang berkualitas akan menghasilkan kerja yang berkualitas.
Banyaknya pekerja yang terlibat menjadi tantangan tersendiri bagi Project Manajer
untuk memastikan para pekerja bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Barangkali perlu dibuatkan sedari awal semacam kontrak kerja antara pekerja dan
perusahaan agar pekerja mengetahui betul tentang tugas dan tanggung jawabnya alih-
alih menyerahkan semua tanggung jawab kepada mandor. Ini penting agar semua
pekerja betul-betul memahami sistem manajemen mutu secara keseluruhan.
3. Pengadaan Material dan Peralatan Kerja
Pengadaan material dan peralatan kerja menjadi salah satu faktor penting kelancaran
sebuah proyek. Pembuatan bill of material yang tepat sedari awal akan sangat
membantu proses pengadaan material dan peralatan kerja. Meski harus dakui,
ditengah-tengah berjalannya proyek bisa saja terjadi pekerjaan tambah kurang. Agar
proses pengadaan material dapat berjalan dengan lancar namun tetap dapat dikontrol
perlu dibuat mekanisme pengadaan material yang cepat dan tepat sehingga material
tersedia pada waktu dibutuhkan tanpa hilangnya kontrol. Kebanyakan masalah
pengadaan material adalah seringkali ditemukan proses pengadaan yang dilakukan oleh
orang proyek tanpa persetujuan kantor pusat dengan alasan mempersingkat waktu.
Padahal, dengan prosedur dan mekanisme yang tepat, material tetap dapat tersedia
dengan cepat tanpa harus mengabaikan kontrol pengadaan.
4. Pemeliharaan Peralatan Kerja
Manajemen Aset menjadi critical point berikutnya yang harus diperhatikan oleh top
manajemen dalam hal ini bagian general affair atau maintenance. Perlu ditekankan
bahwa pemeliharaan sangat berbeda dengan perbaikan. Pemeliharaan adalah suatu
upaya preventif agar peralatan yang dimiliki selalu dalam kondisi siap digunakan. Tanpa
prosedur pemeliharaan yang baik, mesin atau peralatan saja rusak pada saat
dibutuhkan. Oleh karena itu, pemeliharaan mesin dan peralatan kerja menjadi suatu
keharusan.
5. Pemantauan Proyek
Agar proyek bisa berjalan tepat waktu, sesuai spesifikasi dan kualitas yang konsisten
maka pemantauan proyek menjadi hal yang wajib dilakukan. Beberapa Checklist perlu
dibuat agar proses pemeriksaaan dan pemantauan proyek bisa dilakukan secara
menyeluruh misalnya checklist pemeriksaan pembesian, checklist persiapan

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


4 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengecoran beton, dan sebagainya. Rapat rutin yang sifatnya mingguan atau bulanan
juga perlu dilakukan guna memastikan semua berjalan sesuai rencana.

Implementasi sistem manajemen ISO 9001-2008 di dalam sebuah perusahaan


konstruksi harus dilakukan secara menyeluruh ke seluruh perusahaan baik pekerja yang
berada di kantor pusat, kantor cabang, maupun di proyek. Implementasi manajemen
mutu pada kontraktor dapat dimulai dengan sosialisasi ke perwakilan tiap bagian,
kemudian dilakukan secara berjenjang hingga keseluruhan proyek. Diharapkan dengan
adanya sosialisasi tersebut semua elemen perusahaan dapat aware terhadap
implementasi ISO 9001. Seluruh elemen perusahaan diharuskan menggunakan dan
menjalankan sistem yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya. Sebagai contoh,
dalam penyusunan rencana mutu proyek maka manajer proyek harus berpedoman pada
prosedur terkait. Begitu pula elemen lainnya.

Setelah implementasi dilakukan, kontraktor harus melakukan kegiatan audit mutu


internal serta dilanjutkan dengan rapat tinjauan manajemen. Kegiatan audit mutu
internal bertujuan untuk memastikan apakah sistem berjalan secara efektif atau tidak.
Hasil audit dibahas dalam rapat tinjauan manajemen untuk dapat diputuskan langkah
perbaikan guna persiapan peraihan pengakuan internasional terhadap sistem mutu ISO
9001 ataupun pencapaian program peningkatan mutu proyek.

IMPLIKASI PENERAPAN ISO 9001:2008


Selama satu dekade terakhir, sistem manajemen mutu telah dibangun sebagai satu
kesatuan dari manajemen konstruksi, yang kebanyakan strukturnya menyesuaikan dengan
standar yang terdapat dalam seri ISO 9000. Beard (1993) menjelaskan bahwa ISO 9000 akan
menguntungkan perusahaan pada akhirnya, karena akan memperbaiki fungsi pengendalian,
menghilangkan ketidak-efisienan dan meningkatkan motivasi para pekerja, sekaligus
menciptakan iklim positif yaitu melakukan hal yang benar saat pertama kali. Penghematan
biaya yang didapat dari penerapan sistem manajemen mutu diperoleh dari tindakan
pencegahan supaya pekerjaan perbaikan karena kesalahan internal berkurang (Wacono, 2000).

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


5 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1. Penghematan Biaya Mutu dengan Penerapan Sistem Mutu (Wacono, 2000)

Dalam penelitian Clarke dan Herrmann (2004) ditemukan bahwa yang banyak terjadi
selama ini adalah, seiring dengan usaha peningkatan mutu produk yang dilakukan oleh
perusahaan konstruksi seringkali diikuti dengan biaya mutu yang juga ikut meningkat, sehingga
dapat berpengaruh pada keuntungan perusahaan bila harga penawaran pekerjaan atau harga
jual produknya tidak ikut dinaikkan juga.
Dari hasil penelitian dan pernyataan-pernyataan di atas, memperlihatkan ada dua hal
yang dianggap sama pentingnya. Hal pertama adalah usaha untuk terus memperbaiki mutu
konstruksi, yang salah satu caranya adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu. Hal
yang kedua adalah usaha untuk menekan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai mutu
tersebut.
Beberapa literatur menyatakan bahwa elemen-elemen dari sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 yang mempunyai pengaruh langsung terhadap tindakan pencegahan, kegiatan
penilaian dan pemeliharaan, atau kegiatan perbaikan dari kegagalan mutu. Sedangkan biaya
mutu yang dimaksud adalah biaya mutu dalam proyek, dimana biaya mutu adalah biaya yang
dikeluarkan untuk tindakan pencegahan, kegiatan penilaian dan pemeliharaan, dan kegiatan
perbaikan dari kegagalan mutu yang terjadi selama proyek berlangsung. Penelitian Stephani
menyimpulkan bahwa elemen sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 yang berpengaruh baik
secara parsial maupun secara simultan terhadap biaya mutu adalah ketersediaan dokumen
sistem manajemen mutu yang memadai, adanya pengendalian dokumen dan record yang
memadai, serta ketersediaan fasilitas dan peralatan yang memadai. Dari ketiga variabel
tersebut, ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai merupakan elemen
sistem manajemen mutu yang paling dominan pengaruhnya terhadap biaya mutu.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


6 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Implikasi lain dari penerapan ISO 9001:2008 pada penelitian yang dilakukan Kong et al,
antara lain :
a) ISO 9001-bersertifikat perusahaan yang mempraktekkan QMS (sistem manajemen mutu)
lebih kompetitif dalam hal sumber daya, proses dan kinerja. Lingkungan kerja dan
kompetensi sumber daya manusia telah diidentifikasi sebagai sumber kompetitif
perusahaan ISO 9001-bersertifikat. strategi pengembangan produk dan kinerja proses
telah diidentifikasi untuk mempengaruhi proses kompetitif, dan keandalan produk dan
kualitas produk telah diidentifikasi terkait dengan kinerja kompetitif. perusahaan ISO 9001-
bersertifikat lebih kompetitif karena mereka berlatih perbaikan berkelanjutan dalam
operasi mereka, dan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dalam operasi mereka karena
peningkatan sistem penilaian kinerja internal. hubungan mereka dengan pemasok yang
lebih baik.

b) Melalui efek mediasi daya saing perusahaan, perusahaan kinerja bisnis ISO 9001-
bersertifikat lebih baik dalam hal profitabilitas, pendapatan dan pangsa pasar. Hal ini
karena produktivitas lebih tinggi dan mereka memiliki manajemen risiko yang lebih baik.
Selain itu, alat pemasaran yang berharga untuk menjadi ISO 9001-bersertifikat dan klien
mereka merasakan kualitas yang lebih tinggi dalam pekerjaan yang dilakukan. Akibatnya,
mereka memiliki akses yang lebih baik ke pasar domestik. Bahkan, 90% dari responden
berpendapat bahwa ISO 9001 sertifikasi yang penting untuk keberhasilan perusahaan
mereka.

c) Melalui efek mediasi daya saing perusahaan, perusahaan kepuasan pelanggan dari ISO
9001-bersertifikat lebih baik dalam hal keluhan pelanggan, pengerjaan ulang atau
perbaikan, dan laporan non comformity atau masalah kualitas. Kepuasan klien lebih besar
karena mereka lebih pelanggan-focussed.With lebih sistematis pencatatan, mereka
memiliki baik internal dan eksternal communication. Pada seri ISO 9001 memiliki standar
kontribusi positif terhadap competitiveness perusahaan. ISO 9001 certificationcan
digunakan sebagai alat administrasi yang inovatif (Ravichandran, 2000) untuk
meningkatkan daya saing perusahaan; yang terdiri dari sumber daya yang kompetitif,
proses yang kompetitif dan kinerja kompetitif; yang pada gilirannya meningkatkan
kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis. Ini, selalu, tergantung pada pelaksanaan yang

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


7 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
efektif dari sertifikasi ISO 9001 di perusahaan. Ketika diterapkan untuk alasan yang tepat,
misalnya untuk manfaat internal dan untuk proses sistem mutu, McAdam dan Canning
(2001) menyimpulkan bahwa ISO9000 bisa membantu terhadap pemecahan masalah
waktu, biaya dan kualitas sekitarnya surveyor kuantitas, profesional bangunan lain dan
industri konstruksi pada umumnya.

Faktor manusia juga menjadi sorotan dalam implikasi penerapan ISO 9001:2008, karena
Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa pengerjaan konstruksi yang buruk terjadi karena
faktor manusia dan bukan dari faktor teknis. Faktor manusia bertanggung jawab untuk cacat
selama konstruksi / manajemen dan prosedur kerja, sedangkan faktor teknis bertanggung
jawab untuk bahan yang rusak, masalah desain, dan bencana alam (Anrekwu dan Okpala
1998). Pelaksanaan ISO 9001 QMS standar dapat membantu untuk meningkatkan suatu
proses organisasi, kinerja kualitas, dan pengerjaan, dan alamat semua faktor internal dan
eksternal yang dapat mempengaruhi kualitas pengerjaan (ISO 2009a). Dalam urutan untuk
meningkatkan masalah faktor pengerjaan, proses kerja, dan pengiriman
produk-produk berkualitas, Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dibentuk pada
1947 untuk mempromosikan pengembangan standardisasi, mempromosikan praktek dan
adopsi sistem manajemen mutu, memfasilitasi pertukaran barang internasional dan layanan,
dan kerjasama asuh antara intelektual, teknologi, dan ekonomi kegiatan 0anet 1995). Ada
kebutuhan, namun, untuk memiliki prosedur yang tepat dan QMS yang efektif untuk mencapai
ISO 9001 sertifikasi mutu dan memastikan bahwa proyek dimonitor secara efektif, yang akan
menyebabkan kualitas pengerjaan. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa pengerjaan
konstruksi yang buruk terjadi karena faktor manusia dan bukan dari faktor teknis. Faktor
manusia bertanggung jawab untuk cacat selama konstruksi / manajemen dan prosedur kerja,
sedangkan faktor teknis bertanggung jawab untuk bahan yang rusak, masalah desain, dan
bencana alam (Anrekwu dan Okpala 1998) · Studi ini menunjukkan kemungkinan mencapai
kinerja substansial dalam perbaikan pengerjaan melalui sertifikasi ISO dalam setiap organisasi.

Implikasi untuk para manajer. Kontribusi utama dari penelitian ini untuk tubuh
pengetahuan dan praktek manajemen proyek konstruksi adalah pembentukan tingkat
menggunakan ISO sertifikasi untuk meningkatkan kinerja pengerjaan dalam organisasi apapun.
Pembelajaran didirikan keberadaan dari korelasi substansial antara sertifikasi ISO, kinerja
pengerjaan, dan peningkatan faktor pengerjaan. pengerjaan ini perbaikan sistem melalui
sertifikasi ISO adalah alat yang efektif untuk memastikan efektif manajemen proyek konstruksi,

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


8 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
operasi bisnis, dan manufaktur proses. sistem semacam ini perbaikan pengerjaan akan
memandu manajer dalam mengidentifikasi sifat pengerjaan, karya yang rusak, dan masalah
produktivitas, dan menemukan solusi untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja mereka.
Sedangkan pemanfaatan perbaikan sistem pengerjaan ini mudah dicapai dengan sertifikasi
ISO, yang paling hasil yang efektif dapat dicapai dalam hubungannya dengan berpengalaman,
tenaga terampil, dan penghakiman manajemen. Mengingat sifat kompetitif pasar dan
permintaan yang tinggi untuk proyek-proyek berkualitas dan produk dari konsumen, pemerintah,
dan organisasi perusahaan, sistem akan berfungsi sebagai alat penting bagi para manajer
untuk bersaing dan tetap berada di pasar. Ini akan meningkatkan citra organisasi mereka, dan
reputasi, dan peningkatan pelanggan patronase dan kualitas pekerjaan mereka. Selain itu, jika
diterapkan dengan baik oleh manajer, itu akan menghilangkan kegagalan operasional,
keterlambatan proyek, dan masalah pengerjaan ulang, cacat, dan faktor sistemik. Selanjutnya,
ini akan membawa kualitas pengerjaan proyek konstruksi, penyelesaian tepat waktu proyek,
manajemen yang efektif dari proyek, tingkat tinggi komitmen manajemen, tepat dokumentasi
proyek, meningkatkan kinerja pekerja, proyek yang memadai supervisi, komunikasi, dan
perencanaan yang lebih baik. Hal ini juga akan menghilangkan masalah klaim yang berlebihan
dan meningkatkan citra organisasi. Lebih penting, meningkatkan kinerja pengerjaan dengan
sertifikasi ISO dapat meningkatkan semua organisasi kegiatan, workmanships, dan proses
untuk perbaikan produk, profitabilitas, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu,
sistem ini sangat dianjurkan untuk semua manajer.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


9 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of Knowledge, 2008 edition.
2. Siswanto. Pengantar Manajemen. 2007
3. Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. 2013
4. Nasution, Dr.M. Nur. Manajemen Mutu Terpadu. 2015
5. Lestari, I Gusti Agung Ayu Istri. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Perusahaan Konstruksi.
2015
6. Buhdiharja, Stephani; Indryani, Retno. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu terhadap Biya Mutu
padaProyek Konstruksi Gedung di Surabaya. 2006
7. Juanzon, Joseph Berlin P. Awareness Level Towards Implementing ISO 9001:2008 of selected Small and Medium
Enterprise (SME) Construction Firms inthe Philippines. 2015
8. Willar, Debby, Coffey, Vaughan & Trigunarsyah, Bambang. Examining the Implementation of ISO 9001 in
Indonesian Construction Companies.2015
9. Sousa-Poza, Andreas, Altinkilinc, Mert, Searcy, Cory. Implementing a Functional ISO 9001 Quality Management
System in Small and Medium-Sized Enterprises. 2009
10. Santos, Gilberto, Millan, Antonio Leal. Motivation and Benefits Of Implementation and Certification According ISO
9001-The Portuguese Experience. 2013
11. Khattak, Bill Ahmad. Barricades in Implementation and Adoptation Level of ISO 9001 in Construction Industry of
Pakistan. 2015
12. Silaban, Bernard. E; Sugianto Yusup. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Industri
Kontraktor. 2011
13. Kong, Sia Mal; Gomez, Christy Pathrose; Hamid, Zuhairi Abdul. Benefits od ISO 9001:2000 Certification-Evidence
From Malaysian Construction Industry.2009
14. Roman, Camilo Prado, et al. The Effect of Implementing ISO 9001 in the Spanish Construction Industry. 2015
15. Lily Kholida “Modul Kuliah Sistem Manajemen Mutu Konstruksi”, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu
Buana, 2016, Jakarta

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


10 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai