Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KELOMPOK

STUDY KASUS ANALISA KECELAKAAN KERJA

KELOMPOK 5 :
1. Restu Pinisepuh Bangun Negara
2. Anissa Citra
3. Suherman
4. Arriyanto
5. Harianto Marisi Sirait
6. Ari Purnomo

TRAINER : DIMAS J ZAHID A AMK, S.Ke, S.KM, CWCCA. Grad IOSH

PT. SAFET FIRST INDONESIA


2022

1
DAFTAR ISI
Pendahuluan ..............................................................................................................................3
Latar Belakang ......................................................................................................................3
Maksud dan tujuan ...............................................................................................................3
Hasil dan Pembahasan ..............................................................................................................4
Identitas korban dan saksi mata ...........................................................................................4
Identifikasi bahaya dan sumber bahaya ...............................................................................4
Kronologo kejadian ...............................................................................................................4
Penyebab kecelakaan.............................................................................................................4
Penutup......................................................................................................................................5
Saran ......................................................................................................................................5
Rekomendasi ..........................................................................................................................5

2
Pendahuluan
Latar Belakang
Kecelakaan kerja yang sangat tinggi akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan dan tenaga kerja, untuk menurunkan angka kecelakaan kerja maka perlu adanya upaya
penanggulangan secara dini agar risiko kecelakaan kerja yang ada tidak meningkat menjadi
kecelakaan kerja bahkan fatality. Saat ini, sekitar 7 pekerja dari 100 pekerja penuh (full time) yang
bekerja di sektor swasta setiap tahunnya mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Di
dunia sekitar 2,8 juta kasus mengakibatkan hilangnya waktu berproduksi (LTI). Secara umum
suatu perusahaan senantiasa dituntut agar mampu meningkatkan produktivitas sumber daya
manusianya. Hal tersebut diantaranyaditentukan oleh sistem manajemen yang mampu
mengakomodir dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan
keberadaan dankesejahteraan karyawan dapat berdampak positif terhadap produktivitas
kerjanya.Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah keselamatandan
kesehatan kerja (K3).Gangguan kesehatan kerja mempunyai dampak yang terasa secara langsung
dan yang tidak langsung, dampak secara langsung adalah gangguan kesehatan kerja yang dirasakan
oleh pekerja, sedang yang dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada
kesehatan yang dirasakan oleh pekerjasetelah jangka waktu tertentu. Ketika gangguan kesehatan
mulai terasa maka akan berpengaruh terhadap banyak aspek, salah satunya adalah turunnya
produktivitas dari pekerja. Gangguan kesehatan yang dialami oleh pekerja dapat bersifat tidak
permanen maupun permanen. Kondisi kerja yang aman perlu dukungan dari sarana dan prasarana
keselamatan yang berupa peralatan keselamatan, alat perlindungan diri dan rambu-rambu. Alat-
alat yang tergolong sebagai penunjang keselamatan kerjatersebut antara lain adalah helm, sarung
tangan, masker, jaket pelindung, peralatank ebakaran, dan pelindung kaki. Untuk prasarana
keselamatan seperti ramburambu/tanda peringatan memerlukan ketentuan-ketentuan yaitu mudah
terlihat,mudah di baca, dan tahan lama.

Maksud dan tujuan


a. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan.
b. Memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum,
c. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memberikan saran
atau rekomendasi.

3
Hasil dan Pembahasan
Identitas korban dan saksi mata

a. Korban
Nama : Agus Suparyo
Umur : (40thn)
Jabatan : Mekanik Supervisor
Alamata : Warga Jalan merdeka Kota solo

b. saksi
Nama : Joko
Umur : (32thn)
Jabatan : Operator lift.

c. Penyidik
Nama : AKBPPrasetyo
Umur : (53thn)
Jabatan : Kasat Reskrim Polrestabes solo

Identifikasi bahaya dan sumber bahaya

Identifikasi bahaya : Tidak terpasang safety line pada lift, komunikasi antar pekerja atau
manajemen tidak berjalan dengan baik. Tidak adanya safety sign, tidak menggunakan body
harness atau APD lainnya.

Sumber bahaya :, Manusia (Suparyo kaget sehingga terdorong ke dalam lift), Lift (lift yang
belum ada passenger liftnya). Lingkungan kerja pembangunan hotel pada ketinggian.

Kronologo kejadian

Pada pukul 15.15 WIB korban hendak mengecek lift di lantai 20 bangunan hotel X Jalan
Merdeka, Saat memencet tombol pintu lift terbuka dengan cepat Suparyo kaget sehingga
terdorong ke dalam lift yang belum ada passenger liftnya. Lalu Tubuh Korban melayang
terlepas dengan keras di lantai GF (ground floor).

Penyebab kecelakaan

a. Pekerja tidak memperhatikan kondisi lingkungan kerja, lupa atau tidak menggunakan
APD.
b. Tidak terpasangnya safety line pada lift yang tidak memiliki passenger
c. Kondisi lingkungan kerja berada pada ketinggian.

4
Penutup

Saran

a. Pihak manajemen harus berkomuniskasi dengan baik dengan para pekerja dan
menyediakan APD yang sesuai dengan SOP pekerjaan
b. Pekerja harus memperhatikan kondisi dan memahami area lingkungan di tempat kerja.
c. Memasang safety sign di area pekerjaan.
d. Melakukan safety talk sebelum pekerjaan dimulai.
e. Melakukan inspeksi secara rutin pada lokasi pekerjaan.
f. Lakukan verifikasi permit to work/JSA pada pekerjaan di ketinggian
g. Tingkatkan komunikasi antar pekerja dan manajemen.
h. Melakukan Daily check up kesehatan pekerja sebelum bekerja
i. Melakukan inspeksi peralatan kerja sebelum digunakan
j. Melakukan inspeksi secara rutin pada lokasi pekerjaan.

Rekomendasi

1. Untuk pekerja :
a. Melakukan sertifikasi kompetensi pekerjaan
b. Menjaga kondisi kesehatan
c. Menaati SOP serta peraturan K3

2. Untuk Manajemen :
a. Menyediakan Peralatan kerja yang layak dan tersertfikasi
b. Memberikan training mengenai pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja
c. Menyediakan APD yang lauak dan tersertifikasi
d. Membuat peraturan K3 yang berlaku sesuai standar nasional Indonesia
e. Memiliki Staff K3 yang memiliki kompetensi

Anda mungkin juga menyukai