II. TUJUAN Tercapainya pelayanan kefarmasian dengan mutu cakupan dan efisiensi yang
optimal melalui pelayanan perbekalan farmasi pasien rawat jalan.
II. TUJUAN
Tercapainya perencanaan perbekalan farmasi dengan mutu, cakupan dan
efisiensi yang baik di Rumah Sakit.
III. KEBIJAKAN
Perencanaan dilaksanakan sekali dalam setahun.
Sesuai anggaran yang tersedia.
IV. PROSEDUR
1. Penanggungjawab perencanaan memberikan formulir isian rencana
kebutuhan perbekalan farmasi ke user (unit pemakai).
2. Merekap serta menyusun kebutuhan sementara dengan
mempertimbangkan perbekalan farmasi yang masih ada di stok serta data
pemakaian tahun lalu, untuk penyusulan anggaran tahun yang akan
datang.
3. Rencana kebutuhan anggaran diajukan kepada Kepala Badan melalui
rapat anggaran.
4. Berdasarkan pada platfon anggaran yang tersedia, disusun kembali
rancangan kebutuhan perbekalan farmasi dengan memperhatikan / skala
prioritas.
V. UNIT TERKAIT
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PENGADAAN
PERBEKALAN FARMASI
No.
: 0001/APT/2022
Dokumen
S Terbitan :
O No. Revisi :
P Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman :
APOTEK
D’Al Barokah
II. TUJUAN
Tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah, jenis yang cukup
di Instalasi Farmasi pada saat dibutuhkan.
III. KEBIJAKAN
Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan setiap bulan,
sesuai perencanaan / kebutuhan dengan mempertimbangkan
ketersediaan anggaran.
Perbekalan farmasi tidak boleh berlebih dalam stock karena
akan terjadi “Invesment Cash”
Pesanan dilakukan pada distributor utama.
IV. PROSEDUR
II. TUJUAN
Tercapainya penerimaan perbekalan farmasi dengan mutu, cakupan dan
efisiensi yang optimal di Instalasi farmasi Rumah Sakit.
III. KEBIJAKAN
Dilaksanakan di Instalasi Farmasi.
Barang yang diterima Expire Date minimal 1 tahun untuk obat-obatan
dan 6 bulan untuk bahan kimia.
IV. PROSEDUR
1. Rekanan mengirim/menyerahkan barang farmasi kepada panitia
pemeriksaan dan penerimaan barang berdasarkan SP.
2. Panitia pemeriksa dan penerimaan barang (PPPB) memeriksa kualitas
fisik, Expire Date dan kuantitas barang.
3. Panitia pemeriksa dan penerimaan barang menandatangani bukti
pengiriman barang dan membuat berita acara pengriman barang.
4. Panitia pemeriksa dan penerimaan barang menyerahkan barang
farmasi kepada penanggungjawab logistik farmasi.
5. Penanggungjawab logistik farmasi memeriksa kebenaran kualitas dan
kuantitas barang farmasi yang diterima dan menandatangani Berita
Acara Penerimaan Barang.
6. Penanggungjawab logistik farmasi menyerahkan barang farmasi
V. UNIT TERKAIT kepada petugas logistik farmasi untuk disimpan.
IV. PROSEDUR 1. Penanggungjawab logistik farmasi menerima barang farmasi yang diserahkan
oleh panitia penerimaan barang.
2. Barang farmasi yang diterima dan sudah memenuhi persyaratan disimpan di
dalam gudang penyimpanan menurut jenis barang (obat jadi, cairan infus, alat
perawatan, alat kedokteran, alat kesehatan habis pakai, gas medik, disinfektan,
reagensia dan bahan gigi).
3. Penyimpanan dilakukan secara baik, teratur sesuai dengan aturan farmasi yang
berlaku agar mutu tetap terjamin, mudah dicari dengan cepat dan aman.
4. Cara penyimpanan dilakukan dengan metode FIFO (First In First Out) dan
kecepatan distribusi barang.
5. Peetugas logistik farmasi memasukkan barang ke dalam kartu stock.
6. Petugas logistik farmasi membukukan barang farmasi tersebut pada buku bukti
barang masuk.
7. Petugas administrasi logistik mengarsipkan berkas Berita Acara Penerimaan
Barang, Surat Perintah Kerja (SPK) dan bukti pengiriman barang / tanda
terima.Panitia penerima barang.
I.PENGERTIAN Informasi obat adalah setiap data atau pengetahuan objektif, diuraikan secara ilmiah
dan terdokumentasi mencakup farmakologi dan penggunaan terapi dari obat.
Pelayanan informasi obat (PIO) adalah kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak biasa dan terkini kepada
dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Faktor yang harus diperhatikan : sumber informasi obat, tempat, tenaga dan
III. KEBIJAKAN perlengakapan.
Dilaksanakan kerjasama dengan PKMRS.
Perawat
V. UNIT TERKAIT Apoteker
Asisten Apoteker
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) ADMINISTRASI DAN PELAPORAN
No.
: 0001/APT/2022
Dokumen
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman :
APOTEK
D’Al Barokah
II. TUJUAN
Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
Tersedianya informasi yang akurat.
Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan.
mendapat data/laporan yang lengkap untuk membuat perencanaan.
Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan perbekalan farmasi
dapat dikelola secara efisien dan efektif.
V. UNIT TERKAIT
Unit Pelayanan Rawat Jalan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN
FARMASI
No.
: 0001/APT/2022
Dokumen
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman :
APOTEK
D’Al Barokah
II. TUJUAN
Tercapainya distribusi perbekalan farmasi dengan mutu, cakupan dan
efisiensi yang optimal di Rumah Sakit.
III. KEBIJAKAN
Distribusi untuk unit pelayanan rawat inap dilaksanakan 1 kali dalam
seminggu.
Distribusi untuk unit pelayanan rawat jalan dilaksanakan 1 kali dalam
seminggu
Distribusi untuk unit/instalasi penunjang pelayanan medis dilaksanakan 1
kali dalam sebulan.
IV. PROSEDUR
1. Permintaan obat/alkes habis pakai ditulis dalam formulir permintaan
barang, dalam rangkap 2 (asli untuk gudang dan rangkapannya untuk unit
yang bersangkutan).
2. Dalam mengisi item dan jumlah permintaaan, sisa pemakaian obat/alkes
habis pakai dari permintaan sebelumnya harus dicantumkan.
3. Formulir permintaan yang telah diisi, ditandatangani oleh
penanggungjawab unit pelayanan dan diketahui oleh Kepala Instalasi
Farmasi. Kemudian diserahkan kepada diserahkan kepada petugas
gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
4. Petugas gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit menyiapkan obat/alkes
yang diminta dan mencatat dalam buku pengeluaran barang dan kartu
stock gudang.
5. Pada saat serah terima barang, petugas unit pelayanan yang menerima
melakukan pengecekan. Setelah cocok, petugas gudang yang
menyerahkan maupun petugas yang menerima membubuhkan nama dan
V. UNIT TERKAIT paraf.
6. Permintaan dilakukan 1 kali seminggu.
STANDAR
OPERASIONAL Terbitan I
PROSEDUR
TUJUAN
1. Terselenggaranya pelayanan kefarmasian dengan mutu, cakupan dan
efisiensi yang tinggi yang selanjutnya dapat meningkatkan pelayanan
kefarmasian bagi pengguna jasa di Apotek serta masyarakat yang
memerlukannya.
2. Berfungsinya organisasi Farmasi Apotek D’Al Barokah yang didukung
oleh tata laksana organisasi yang mantap dan Sumber Daya Manusia yang
profesional.
3. Terlaksananya proses Manajemen farmasi Apotek D’Al Barokah.
VISI DAN MISI
NO. No. Revisi: Halaman: 1 / 1
Ditetapkan
STANDAR Terbitan I
OPERASIONAL
PROSEDUR
VISI
Menjadi Apotek terbaik di Tenggarong seberang dengan pelayanan
Ditetapkan
Terbitan I
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
II. TUJUAN perbekalan farmasi kepada pasien baik rawat inap maupun rawat jalan.
Ditetapkan
Terbitan I
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Instalasi Farmasi
KONSELING DAN INFORMASI PERBEKALAN
FARMASI KEPADA PASIEN / KELUARGANYA
NO. No. Revisi: Halaman: 1 / 2
Ditetapkan
Terbitan I
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
II. TUJUAN Agar bila terjadi kontaminasi dan atau kebakaran mudah dan cepat
penanggulangannya.
III. KEBIJAKAN Bahan kimia yang mudah terbakar (alkohol) disimpan pada tempat yang
dekat dengan aliran air / wastafel dan pintu keluar serta APAR (Alat
Pemadam Kebakaran Ringan)
Instalasi Farmasi
V. UNIT TERKAIT