Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS WAKTU DAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PENGURUGAN

LAPANGAN SERBA GUNA DESA BARINGIN A, KABUPATEN TAPIN

ANALYSIS OF TIME AND PRODUCTIVITY OF HEAVY EQUIPMENT IN THE


REDUCTION OF MULTIPURPOSE FIELD OF BARINGIN A VILLAGE, TAPIN
REGENCY
Muhammad Imam Saputera1. Muhammad Gunawan Perdana2, Hendra Cahyadi3
1
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin, NPM16640132
2
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin, NIDN1119028502
3
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin, NIDN001117701
*Email:imamsaputera01@gmail.com
ABSTRAK
Pemilihan alat berat yang akan digunakan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
suatu proyek kostruksi. Alat berat yang dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan
berjalan lancar. Tugas akhir ini memiliki pokok pembahasan, yaitu untuk mengetahui
produktivitas alat berat, jumlah alat berat dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Penelitian
ini dibatasi pada masalah produktivitas alat berat yang berkaitan dari kombinasi alat
barat excavator Komatsu PC200-8, dan dump truck Mitsubishi 120 Ps, Adapun
Produktivitas excavator didapat sebesar 44,64 m3/jam dengan membutuhkan alat
sebanyak 1 unit excavator. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Desa
Baringin A dengan jarak 5,5 km adalah sebesar 53,44 m3/jam dengan menggunakan 7
(tujuh) unit dump truck.
Kata kunci : excavator, dump truck, produktivitas

ABSTRACT
Selection of heavy equipment to be used is an important factor in the success of a
construction project. The selected machine must be precise so that the project / work
runs smoothly. This final task has a subject of discussion, namely to find out the
productivity of heavy equipment, the number of heavy equipment and the time of
implementation of work. This research was limited to the problem of machine
productivity related to the combination of western tools komatsu PC200-8 excavator,
and mitsubishi dump truck 120 Ps, while excavator productivity was obtained by 44.64
m3 / hour by requiring a tool as much as 1 excavator unit. The productivity of dump
truck destinations baringin A village location with a distance of 5.5 km is 53.44 m3 /
hour using 7 (seven) dump truck units.
Keywords: excavator, dump truck, productivity
direncanakan dan dilaksanakan, salah
PENDAHULUAN
satunya adalah pekerjaan tanah. Pekerjaan
1. LATAR BELAKANG
tanah meliputi pekerjaan galian, timbunan,
Penelitian ini dilakukan pada Proyek
pengangkutan dan pemadatan tanah. Dalam
Pengurugan Lapangan Serba Guna Desa
mengerjakan pekerjaan tanah tersebut agar
Baringin A Kabupaten Tapin. Pada Proyek ini
lebih cepat dan baik maka digunakan alat
terdapat beberapa tahap pekerjaan yang
berat. Adapun salah satu alat berat yang bagian yang rumit dalam menaksir produksi
digunakan adalah excavator. Oleh karena itu karena dipengaruhi berbagai faktor, seperti :
perbaikan dan penyetelan alat, keterlambatan
alat berat yang digunakan pada suatu proyek
alat, keterlambatan pekerjaan dan
harus sesuai dengan situasi dan kondisi keterlambatan yang disebabkan oleh
proyek tersebut, sehingga ketepatan dalam kesalahan kerja.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi faktor
memilih alat berat sangat mempengaruhi
kerja adalah kondisi pekerjaan dan kondisi
produktifitas alat berat tersebut. Untuk itu pemeliharaan alat. Seperti pada tabel berikut.
dibutuhkan analisis produktivitas alat berat Tabel 1. Faktor Pekerjaan
Kondisi pemeliharaan
excavator yang sangat membantu dalam Kondisi
Sanga Sanga
Pekerjaa Jele
penentuan waktu kerja alat. n
t Baik Sedang t
k
Baik Jelek
Kelancaran proyek sangat bergantung pada
Sangat 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
peralatan yang digunakan seperti pemilihan baik
Baik 0.78 0,75 0,71 0,65 0,60
alat berat, kebutuhan alat di proyek harus Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
sesuai dengan fungsi alat masing-masing. Hal Jelek 0,60 0,61 0,57 0,52 0,45
Sangat 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
ini diperlukan agar alat tersebut dapat bekerja Jelek
secara optimum sehingga pekerjaan dapat (Sumber Rochmanhadi,1985)
Faktor koreksi digunakan untuk mengubah
diselesaikan tepat waktu dengan biaya
/mengoreksi tafsiran produk sesuai dengan
sehemat mungkin. Selain itu pelaksanaan pekerjaan tertentu serta kondisi setempat
suatu proyek konstruksi juga selalu terdapat seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Faktor Effisiensi Waktu
kendala-kendala, baik kendala yang sudah
Kondisi Kerja Efisiensi
diperhitungkan maupun diluar perhitungan. Baik 0,90
Sedang 0,83
Mengingat bahwa kendala-kendala tersebut
Buruk 0,75
dapat menjadi penyebab terhambatnya (Sumber Rochmanhadi,1985)
pekerjaan proyek dan pekerjaan proyek tidak Tabel 3. Faktor Effisiensi Operator
Keterampilan Operator Efisiensi
berlangsung dengan lancar, maka dalam Cakap/Pandai 0,90-1,00
pelaksanaan suatu proyek konstruksi selalu Sedang 0,75
Jelek 0,50-0,60
ada kemungkinan bahwa waktu yang (Sumber Rochmanhadi,1985)
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek akan Tabel 4. Faktor Pemuatan
Jenis Tanah Efisiensi
melebihi waktu yang telah ditentukan dalam
Tanah berpasir 0,90
kontrak pekejaan. Tanah liat 0,80
Tanah liat berpasir 0,70
TINJAUAN PUSTAKA Tanah yang sangat liat/pasir campur
Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi 0,65
bongkah-bongkah
pengoperasian alat, yaitu : Waktu, Material (Sumber Rochmanhadi,1985)
Dan Effisiensi Faktor kerja merupakan
Produktivitas individu alat adalah Cm = waktu gali + waktu putar x 2 + waktu
produktivitas alat yang bersangkutan dengan buang
a. Waktu menggali biasanya tergantung
fungsinya, biasanya produksi alat tersebut
pada kedalaman gali dan kondisi galian
merupakan bagian unit dari pekerjaan. Tabel 6. Waktu Gali (detik)
Pada perencanaan proyek-proyek yang Kedalaman Ringan Rata- Agak Sulit
dikerjakan dengan menggunakan alat-alat Gali rata Sulit
berat yaitu bagaimana menghitung kapasitas 0m–2m 6 9 15 26
operasi alat-alat berat tersebut. Sedangkan 2m–4m 7 11 17 28
perlunya mengetahui produktivitas suatu alat
4 m - lebih 8 13 19 30
adalah :
(Sumber Rochmanhadi, 1985)
Adapun dasar-dasar perhitungan
produktivitas alat dapat dipakai rumus-rumus b. Waktu putar tergantung dari sudut dan
seperti yang diuraikan oleh Rochmanhadi kecepatan putar
(1983) dan Komatsu (1997) sebagai berikut : Tabel 7. Waktu Putar (detik)
Sudut Putar Waktu Putar
1. Perhitungan Produksi Excavator Produksi
per jam suatu excavator dapat dihitung 45° s/d 90° 4 s/d 7

dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 90° s/d 180° 5 s/d 8


+ 3600 + (Sumber Rochmanhadi, 1985)
=
c. Waktu buang tergantung pada kondisi
Keterangan :
pembuangan material satuan (detik)
Q = Produksi per jam dari alat (m³/jam,
cu.yd/jam) Tabel 8. Waktu Buang (detik)
q = Produksi (m³, cu.yd) dalam satu siklus Uraian Waktu Buang
kemampuan alat untuk memindahkan tanah Ke dalam Dump Truck 0,5 – 0,8
lepas Ke tempat pembuangan 1,0 – 1,3
E = Efisiensi kerja (Sumber Rochmanhadi, 1985)

Cm = waktu siklus dalam menit 2. Perhitungan produksi Dump Truck


Untuk pengerjaan pengerukan produksi per Perhitungan per jam suatu Dump Truck dapat
siklus adalah sebagai berikut :
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
=
Keterangan : berikut :
V = kapasitas mujung × 60 ×
=
Fb = faktor bucket
Tabel 5. Faktor Bucket Excavator Keterangan :
Macam Pemuatan Faktor Bucket
Ringan 1,0 - 0,8 Q = produksi pe jam dari alat (m³/jam,
Sedang 0,8 – 0,6 cu.yd/jam)
Agak berat 0,6 – 0,5
Berat 0,5 – 0,4 c = jumlah dum truck
(Sumber Rochmanhadi, 1985) E = efisiensi kerja
Dalam menghitung waktu siklus (Cm) dapat Cm = waktu siklus dump truck dalam menit
dirumuskan :
Dalam menghitung siklus (Cm) dirumuskan :
Cm = T + Th + Tr + Td +Tw W x V x H x 1000 x E
=
Dimana : N
Dimana :
Cm = waktu siklus dalam menit Q = luas per jam tanah yang dipadatkan
T = waktu muat (m²/jam)
Q = produksi per jam (m³/jam)
Thb= waktu pengangkutan pada saat
V = kecepatan operasi (km/jam0
membawa dari sumber galian W = lebar pemadatan efektif tiap pass (m)
Tr = waktu kembali pada saat selesai H = tebal pemadatan untuk satu lapis (m)
membuang dilokasi urugan N = jumlah pemadatan (jumlah pass oleh
compactor)
Tabel 9. Waktu Buang (menit)
E = efisiensi kerja dari pass-pass yang dilalui
Kondisi operasi kerja T (menit)
(tabel)
Baik 0,5 – 0,8
Tabel 12. Kecepatan Operasi (V)
Sedang 1,0 – 1,3 Tipe Peralatan Kecepatan (km/jam)
Kurang 1,5 – 2,5 Mesin Gilas (roda besi) Sekitar 2,0 km/jam
(Sumber Rochmanhadi, 1985) Mesin Gilas (roda ban) Sekitar 2,5 km/jam
Tabel 10. Waktu Mengambil Posisi Mesin Gilas Getar Sekitar 1,5 km/jam
Kondisi operasi kerja T (menit) Compactor Tanah 4 – 10 km/jam
Baik 0,10 – 0,20 Tamper Sekitar 10 km/jam
Sedang 1,25 – 1,35 (Sumber Rochmanhadi, 1985)
Kurang 1,40 – 1,50 Tabel 13. Jumlah Pass Untuk Pemadatan (N)
(Sumber Rochmanhadi, 1985) Tipe Peralatan Jumlah Pass 9N)
Tabel 11. Batas Kecepatan Dump Truck
Mesin Gilas (roda besi) 3–5
Dipandang dari Sudut Keselamatan Kerja
Mesin Gilas (roda ban) 4–8
Kecep Datar Menanjak Menurun
Mesin Gilas Getar 4–8
atan Den Tan Den Tan Den Tan
Compactor Tanah 4–8
(km/ja gan pa gan pa gan pa
Tamper 4 – 10
m) Beba Beb Beba Beb Beba Beb
(Sumber Rochmanhadi, 1985)
n an n an n an
4. Perhitungan Produksi Truck Mixer
30 50 20 40 20 40
Produksi per jam total dari beberapa truck
(Sumber Rochmanhadi, 1985) mixer yang mengerjakan pekerjaan yang
3. Perhitungan Produksi Vibrator Roller sama secara simultan dapat dihitung dengan
Dalam menghitung produktivitas compactor rumus berikut :
ada 2 macam, yaitu dengan volume tanah 60
=
yang dipadatkan atau dengan luas area yang
dipadatkan. Dimana :
a.Produksi dalam volume yang dpadatkan P = produksi
1000 E_t = efisiensi kerja truck mixer
=
[Cm〗_t = waktu siklus truck mixer
b. Produksi (dalam satuan luas) area yang (menit)
dpadatkan M = jumlah truck mixer yang bekerja
5. Perhitungan Produksi Motor Grader
a. Perhitungan Luas Operasi per Jam METODELOGI PENELITIAN
(m2/jam) Pada penelitian analisis produktivitas alat
QA = V x (Le - Lo) x 1000 x E berat ini narasumber yang penulis jumpai dan
b. Perhitungan volume per Jam (m2/jam) melakukan tanya jawab langsung kepada
! "#$%#&' ! ())) ! **
QA = Pimpinan Proyek dan bagian Divisi Alat
+
Berat perusahaan penyedia jasa selaku
Dimana :
kontrktor pelaksana. Data-data yang
QA = luas operasi per jam (m2/jam)
diperlukan yaitu berupa data-data tentang
Q = volume operasi per jam (m3/jam)
proyek yang di tinjau trutama mengenai data
V = kecepatan kerja (km/jam)
alat berat yang di gunakan, meliputi :
Le = panjang blade efektif (m)
a. Data lokasi Meliputi peta lokasi yang
Lo = lebar tumpang tindih /overlap (m)
menunjukkan lokasi penelitian yang akan
N = jumlah lintasan
dilakukan yaitu pada proyek pembangunan
E = efisiensi kerja
yang akan ditinjau. Kontur tanah lokasi
Tabel 14. Le-Lo (Dalam mm)
Panjang 2200 3100 3710 4010 proyek dan gambar site plan, dan lain lain.
b. Data-data alat berat yang diperlukan
Blade
dalam penelitian ini yaitu :
Le – Lo Sudut 1600 23900 2910 3170
1) Jenis alat berat yang digunakan
(panjang Blade
2) Umur alat berat yang digunakan
blade eff) 600
3) Merk alat berat
Lebar Sudut 1260 1890 2320 2540 4) Oprator/pengemudi alat berat
Tumpang Blade 5) Volume pekerjan dan data-data lain yang
Tindih 450 diperukan
(Sumber Rochmanhadi, 1985) 6) Waktu pelaksanaan
c. Perhitungan waktu untuk perapian Data sekunder, berupa data yang diperoleh
dari referensi tertentu atau literature-literatur
medan
yang berkaitan dengan alat berat Data – data
+!,
Cm= yang di peroleh dalam penelitian ini yaitu :
!*
Dimana : a. Literatur mengenai teori – teori dan cara
T = waktu kerja (jam) kerja mengenai alat berat yang digunakan
N = jumlah trip pada penelitian ini.
D = karak kerja (km) b. Data lokasi Meliputi peta lokasi yang
V = kecepatan kerja (km/jam) menujukan lokasi penelitian yang akan
E = efisiensi kerja dilakukan yaitu pada proyek pembangunan
Tabel 15. Kecepatan Kerja (V) yang akan ditinjau.
No Jenis Pekerjaan Kecepatan (km/jam) c. Data – data kuesioner ( responden)
1 Perbaikan jalan bias 2 s/d 6
Proyek Pengurugan Lapangan Serba Guna
Desa Baringin A Kabupaten Tapin ini
2 Pembuatan trens 1,6 s/d 4
berlokasi di Desa Baringin A, Kecamatan
3 Perapian tebing 1,6 s/d 2,6
Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin,
4 Penggusuran salju 7 s/d 25
Kalimantan Selatan seperti pada gambar di
5 Perataan medan 1,6 s/d 4 bawah ini.
6 Levelling 2 s/d 8
(Sumber Rochmanhadi, 1985)
GRAVELLY (A) 1.00 1.18 1.08
SOIL/TANAH (B) 0.85 1.00 0.91
BERKERIKIL (C) 0.93 1.09 1.00
GRAVELLS/KE (A) 1.00 1.13 1.03
RIKIL (B) 0.88 1.00 0.91
(C) 0.97 1.10 1.00
KERIKIL (A) 1.00 1.42 1.29
BESAR DAN (B) 0.70 1.00 0.91
PADAT (C) 0.77 1.10 1.00
PEMECAHAN (A) 1.00 1.65 1.22
BATU KAPUR, (B) 0.61 1.00 0.74
Gabar 1. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: BATU PASIR, (C) 0.82 1.35 1.00
CADAD
Google) LUNAS, SIRTU
Adapun diagram alir penelitian seperti PECAHAN (A) 1.00 1.70 1.31
GRANIT, (B) 0.59 1.00 0.77
berikut. BASALT, (C) 0.76 1.30 1.00
CADAS KERAS,
DAN LAINNYA
PECAHAN (A) 1.00 1.75 1.40
CADAS, (B) 0.57 1.00 0.80
BROKEN ROCK (C) 0.71 1.24 1.00
LEDAKAN (A) 1.00 1.80 1.30
BATU CADAS, (B) 0.56 1.00 0.72
KAPUR KERAS (C) 0.77 1.38 1.00
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas karena tanah
urugan tergolong tanah berkerikil (Gravelly
Soil) diperoleh faktor untuk kondisi padat
adalah 1,08 dan faktor untuk kondisi gembur
adalah 1,18. Sehingga volume urugan tanah
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Volume tanah kondisi asli (bank) =
16.522,02 m3
Volume tanah kondisi padat (compact) =
16.522,02 × 1,08 = 17.843,78 m3
Volume tanah kondisi gembur (loose) =
16.522,02 × 1,18 = 19.495,98 m3
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian Produktivitas excavator untuk menghampar
HASIL DAN PEMBAHASAN Keterangan alat :
Perhitungan Produktivitas Alat Pada Tipe alat : Komatsu PC 200-8
Pekerjaan Urugan Tanah Kapasitas bucket (q’) : 0,93 m3
Penentuan volume urugan tanah berdasarkan Faktor bucket (K) : 0,8
faktor kembang tanah, untuk lebih jelasnya Efisiensi kerja : 0,75
dapat dilihat pada Tabel 15 di bawah ini. Waktu gali : 25 detik
Tabel 16. Faktor Kembang Tanah Waktu putar : 7 detik
PERUBAHAN KONDISI
KOND
BERIKUTNYA Waktu buang : 6 detik
JENIS KONDI KOND
MATERIAL
ISI KOND
SI ISI Produksi per siklus (q)
AWAL ISI
GEMB PADA q=q' x K
ASLI
UR T
SAND TANAH (A) 1.00 1.11 0.99 = 0,93 × 0,8
BERPASIR (B) 0.90 1.00 0.80
(C) 1.05 1.17 1.00 = 0,74 m3
SAND (A) 1.00 1.25 0.90 Waktu siklus (Cm)
CLAY/TANAH (B) 0.80 1.00 0.72
BIASA (C) 1.11 1.39 1.00 Cm = waktu gali + (2 × waktu putar ) + waktu
CLAY/TANAH (A) 1.00 1.25 0.90
LIAT (B) 0.70 1.00 0.63 buang
(C) 1.11 1.59 1.00
=25 + (2 × 7) + 6 = 45 detik
Produktivitas excavator per jam (m3/jam) Tr = 8,25menit
Q= (q+3600+E)/Cm
Waktu siklus
Q= (0,74+3600+0,75)/45
= 44,64 m3/jam. Cm = T + Th + Tr + Td +Tw
2. Produktivitas dump truck untuk
mengangkut Cm = 15,05 + 11 + 8,25 + 6 + 10 = 50,30
Keterangan alat : menit
Tipe dump truck : Mitsubishi 125 Ps
Kapasitas dump truck (C) : 7 m3 Kapasitas produksi dump truck per jam :
Efisiensi kerja (E) : 0,80
Q= (C × 60 × E)/Cm
Kapasitas excavator : 0,93 m3
Jarak angkut (D) : 5,5 km = 5,500 m Q= (7× 60 × 0,80)/50,30
Kecepatan bermuatan (v1) : 30 km/jam =
500m/menit = 30.000 m/jam Q = 6,68 m3/jam.
Kecepatan kosong (v2) : 40 km/jam =
666.67m/menit = 40.000 m/jam Perhitungan kombinasi alat :
Waktu buang (Td) : 6 menit
Waktu tunggu(Tw) : 10 menit Q excavator = 44,64 m3/jam.
Siklus pemuat (Cml) : 2 detik
Jadwal pekerjaan = 10 hari = 10 × 8 jam
Waktu siklus ( Cm ) = T + Th + Tr + Td +Tw
= 80 jam.
Waktu muat (T)
Volume pekerjaan = 16.522,02 m3
-= × / (bank).

7 Q dump truck = 6,68 m3/jam.


-= × 2
0,93
T = 15,05 menit Jadwal pekerjaan = 10 hari = 10 × 8 jam
= 80 jam.
Waktu pengangkutan pada saat membawa
dari sumber galian (Th) Volume pekerjaan = 19.495,98 (loose)
5 Perbandingan diambil kapasitas terbesar :
-4 =
61 ;;,<;
Q excavator = = 1 unit
;;,<;
5.500 × 60
-4 = ;;,<;
3.000 Q dump truck = = 7 unit
<,<=
Th = 11 menit Biaya Operasinal Excavator
Kapasitas bucket : 0,93 m3
Waktu kembali pada saat selesai membuang Biaya tida langsung : 5%
di lokasi urugan (Tr) Faktor alat : 1,1 ( kondisi baik)
5 Produksi excavator : 44,64 m3/jam
-9 =
62 Umur ekonomis : 5 tahun =
10.000 jam
5.500 × 60
-9 = Pemakaian bahan bakar : 15 liter
40.000
Biaya bahan bakar : 15 × Rp. 9.700 = Rp. Pelumas : 0,4 × Rp. 40.000 : Rp.
145.500,- 16.000
Biaya pelumas dan filter :Pelumas : Gemuk (grease) : 0,02 × Rp. 25.000
0,21 × Rp. 40.000 = Rp. 8.400,- Gemuk : Rp.500
(grease) : 0,02 × Rp. 25.000 = Rp. 500,- Filter : 5% × Rp. 20.000 : Rp. 1.000
Filter : 0,50 × Rp. 10.000= Rp. 5.000,-Total Total : Rp. 17.500,-
= Rp. 13.900,- Biaya ban: (harga ban)/(umur ban)
Biaya pemakaian ban : - : (6 × Rp. 1.250.000)/25.000 : Rp. 3.000,-
Biaya perbaikan :(Faktor × Harga Biaya perbaikan : (faktor × ( harga
pokok)/(Umur ekonomis) pokok-ban))/(umur ekomonis)
= (1,1 × Rp. 350.000.00)/10.000 : (0,55 × ( Rp. 1.350.000-Rp.
= Rp. 38.500,- per jam 1.250.000))/10.000
Upah operator = Rp.20.000,- per jam : Rp. 6.806,-
Total biaya operasi = Rp. 217.900,- Upah operator : Rp. 15.000
Total biaya langsung = ( Biaya sewa + Jumlah : Rp. 135.426,- per jam
Biaya operasi ) = (83.333 + 217.900) Biaya langsung : Rp. 33.288,46 + Rp.
= Rp. 301.233,- per jam 135.426
Biaya tidak langsung = 5% × Rp. 301.233 = : Rp. 168.714,46,-
Rp. 15.061,- Biaya tidak langsung : 5% x Rp. 168.714,46
Biaya produksi = Biaya langsung +biaya : Rp. 8.435,73
tidak langsung Total biaya produksi : Biaya langsung + biaya
= Rp. 301.233 + Rp. 15.061 tidak langsung
= Rp. 316.925,- per jam : Rp. 168.714,46 + Rp.
Biaya Operasinal Dump Truck 8.435,73
Kapasitas : 7 m3 : Rp. 177.150,18,- per jam
Produksi dump truck : 6,68 m3/jam. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Biaya kepemilikan Biaya penyusutan : (harga Pekerjaan Urugan Tanah
pokok-harga ban-nilai sisa)/(umur ekonomis) Penghamparan Urugan Tanah menggunakan
:(Rp.250.000.000-(6×Rp.1.250.000) alat excavator
Rp.25.000.000)/10.000 : Rp. 21.750 1 unit excavator @316.295: Rp. 316.295
Biaya investasi per jam Rp. 11.538,46 Kapasitas produksi : 44.64 m3/jam
Harga per m3 : Rp. 316.295 / 44.64 : Rp.
Jumlah Biaya Kepemilikan : Biaya 7.085,46
penyusutan + biaya investasi : Rp. 21.750 + Total biaya penghamparan : Rp. 7.085,46
Rp. 11.538,46: Rp.33.288,46 × volume total
Biaya operasi : Rp. 7.085,46 × 16.522,02 : Rp.
Biaya bahan bakar DK (60 HP) efisiensi 80% 117.066.111,83
Pemakaian bahan bakar : 80% × 60 x 0,2 : 9,6 Untuk kombinasi alat excavator dan dump
liter truck :
Biaya bahan bakar : 9,6 × Rp. 9.700 : 1 buah excavator @316.295 : Rp. 316.295,-
Rp.93.120,- 7 buah dump truck @177.150,18 : Rp.
Pelumas dan Filter dapat dirincikan sebagai 1.240.051,-
berikut : Jumlah :
Rp.1.556.3460,-
Kapasitas produksi : 44.64 m3/jam Total = 10 pekerja × Rp. 14.062,50 = Rp.
Jadi harga satuan pekerjaan :Rp.1.556.3460 / 140.625,- per jam.
44,64 Total biaya urugan = waktu hampar x total
: Rp. 34,864 per m3 upah pekerja
Biaya total pekerjaan: Rp. 34.864 × volume = 1.486,98 x Rp. 140.625 = Rp.
total 209.106.815,625
: Rp. 34.864 × 16.522,02 Biaya per jam mandor
: Rp. 576.023.705,28,- Biaya per jam = (upah perhari)/(jam kerja
Perhitungan Waktu Pekerjaan Urugan perhari) = (Rp. 200.000)/(8 jam) = Rp.
Menggunakan Excavator 25.000,-
Produktivitas urugan per hari = produksi per Upah mandor = 0,045 × Rp. 25.000 = Rp.
jam × jam kerja 1.125,- per jam
= 44,64 × 8 = 357 m3/jam Total upah mandor = waktu hampar × upah
Jam kerja yang diperlukan =(volume mandor
tanah)/(produksi per jam) = 16.522,02/44,64 = 1.486,98 × 0,5 × Rp.1.125 = Rp.
= 370,117 jam 836.427,2625
Perhitungan Waktu Angkut Dump Truck Biaya pekerjaan urugan = Rp.
Produktivitas urugan per hari = produksi per 209.106.815,625 + Rp. 836.427,2625 = Rp.
jam × jam kerja 209.943.242,8875,-
= 6,68 × 8 = 53,44 m3/jam Kemampuan alat dalam menghasilkan
Jam kerja yang diperlukan =(volume produksi dipengaruhi berbagai macam faktor.
tanah)/(produksi per jam) Ketelitian dalam menentukan faktor-faktor
= (19.495,98 )/6,68 yang mempengaruhi kemampuan produksi
= 2.918,56 jam alat sangat diperlukan untuk menghasilkan
Perhitungan Waktu Pekerjaan Urugan ketepatan waktu penyelesaian dan ketepatan
Manual biaya produksi. berikut ini faktor-faktor yang
Volume urugan : 16.522,02 m3 mempengaruhi produksi alat pada saat
Jumlah pekerja : 10 pekerja dilapangan :
Upah pekerja : Rp.125.000,- per hari 1.Faktor kondisi alat
Indeks pekerja : 0,9 (SNI 2835:2008) 2.Faktor material atau kondisi medan saat
Indeks mandor : 0,045 (SNI penghamparan urugan
2835:2008) 3.Faktor cuaca
Waktu hampar untuk 1 pekerja : PENUTUP
Waktu hampar = volume total × indeks Kesimpulan
= 16.522,02 × 0,9 1.Berdasarkan hasil analisis diperoleh waktu
= 14.869,818 pelaksanaan proyek pekerjaan urugan tanah
= 14.869,818/10 = 1.486,98 berdasarkan jumlah peralatan yang tersedia
jam pada proyek Pengurugan Lapangan Serba
Biaya per jam = (upah perhari)/(jam kerja Guna Desa Baringin A, Kabupaten Tapin
perhari) dirincikan sebagai berikut:
= (Rp. 125.000)/(8 ) a. Waktu pekerjaan urugan tanah
= Rp. 15.625 menggunakan Excavator = 370,117 jam
Upah pekerja = 0.9 × Rp. 15.625 = Rp. b. Waktu angkut menggunakan Dump Truck
14.062,50,- per orang = 2.918,56 jam
2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Paniki. Jurnal Sipil Statik. Vol 8. No.1,
produktivitas kerja masing-masing alat berat ISSN: 2337-6732. Dari
yang digunakan pada pekerjaan urugan tanah https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
jss/article/view/27722, Diakses pada
berdasarkan pendekatan perhitungan secara
25 april 2020, Pada jam 10.05 wita.
teoritis adalah sebagai berikut: Dian Febrianti & Zakia. 2018. Analisis
a. Produktivitas kerja alat Excavator = 357 Produktivitas Dan Waktu Penggunaan
m3/jam Alat Berat Excavator Pada Pekerjaan
b. Produktivitas kerja alat Dump Truck = Galian Tanah. Seminar Nasional Pakar
53,44 m3/jam ke 1 Tahun 2018, Buku 1,
Saran ISSN(P):2615-2584, ISSN(E): 2615-
3343. Dari
Berdasarkan hasil pembahasan dalam
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JTS/ar
penelitian ini, ada beberapa saran yang ingin ticle/view/12331 , Diakses pada 23
disampaikan sebagai berikut: april 2020, Pada jam 10.32 wita.
1. Hasil penelitian ini masih jauh dari Edi Nurhadi, K. 2017. Analisa Produktivitas
kesempurnaan, sehingga perlu dilakukan Alat Berat Untuk Pekerjaan
penelitian lanjutan untuk analisa Pembangunan Jalan. Jurnal Sipil
permasalahan yang serupa. Statik, Vol.5, No.7, ISSN: 2337-6732.
2. Dalam kegiatan proyek seperti ini, Dari https://docplayer.info/62939754-
sebaiknya sebelum kegiatan dimulai terlebih Jurnal-sipil-statik-vol-5-no-7-
dahulu kita menghitung produktivitas alat september-2017-issn.html , Diakses
yang akan digunakan dalam proyek tersebut, pada 23 april 2020, Pada jam 11.05
sehingga alat-alat yang akan digunakan wita.
berjalan sesuai dengan perencanaan. Elvira Handayani. 2015. Efisiensi
3. Alat berat yang akan digunakan harus Penggunaan Alat Berat Pada
diketahui jelas fungsinya dan harus sesuai Pekerjaan Pembangunan TPA ( Tempat
dengan lokasi yang akan dikerjakan dari tiap- Pemprosesan Akhir ) Desa AMD Kec.
tiap alat tersebut. Muara Bulian Kab. Batanghari. Jurnal
4. Hal-hal seperti faktor cuaca dan lain Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
sebagainya sebaiknya diperhitungkan agar Vol.15, No.3 Tahun 2015. Dari
mendapatkan hasil yang lebih akurat. https://www.neliti.com/id/publications/
DAFTAR PUSTAKA 225618/efisiensi-penggunaan-alat-
Rochmanhadi. Kapasitas dan Produksi Alat- berat-pada-pekerjaan-pembangunan-
Alat Berat : Departemen Pekerjaan tpa-tempat-pemprosesa, Diakses pada
Umum Jakarta, 1983 23 april 2020, Pada jam 11.23 wita.
Rochmanhadi. Alat-Alat Berat dan Igig Soemardikatmodjo. 2003. Alat-alat
Penggunaannya : Departemen Pekerjaan Berat. Ebook Teknik Sipil.
Umum Jakarta, 1986
Rochmanhadi. Alat-Alat Berat dan
Penggunaannya : Departemen Pekerjaan
Umum Jakarta, 1982.
Blessing, B,K. 2020. Analisa Perhitungan
Produktivitas Alat Berat Pada
Pekerjaan Pematang Lahan
Pembangunan Tower Sutet Likupang-

Anda mungkin juga menyukai