Anda di halaman 1dari 4

JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No.

3, Desember 2017 : 45 - 48

KAJIAN TEKNIS KEGIATAN COAL PROCESSING


PADA PT DUA SAMUDERA PERKASA, KECAMATAN SIMPANG EMPAT,
KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Jaya Amaradasa Herlianto1*, Uyu Saismana2
1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

e-mail: *Jayaamaradasa26@gmail.com

ABSTRAK
PT Dua Samudera Perkasa merupakan perusahaan jasa pelabuhan batubara yang memiliki 2 lokasi kerja, di Port Sungai Dua dan
Port Kodeco. Proses crushing menggunakan alat mekanis Backhoe Doosan Giant W500LCV 1 unit, Wheel Loader Komatsu WA 500-3
serta 3 rangkaian belt conveyor. Setiap unit support crushing dan unit crusher pada PT Dua Samudera Perkasa memiliki target
produktivitas. Namun unit wheel loader tidak bekerja maksimal dalam proses penyuplaian dan kecepatan dari belt conveyor yang tidak
maksimal sehingga target yang diinginkan tidak tercapai.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan produktivitas unit backhoe, wheel loader, dan belt conveyor secara actual dan
teoritis serta ketercapaian target. Setelah dilakukan evaluasi, didapatkan data produksi aktual rata-rata bulan Oktober 2015 crusher 06
sebesar 684ton/jam dari produktivitas optimal crusher yaitu 700 ton/jam. Produktivitas teoritis conveyor utama sebesar 836.20 ton/jam,
conveyor transfer 836.68 ton/jam dan conveyor product 859.44 ton/jam. Produktivitas aktual unit wheel loader didapat pada jarak 20 m
557.96 ton/jam dan pada jarak 40 m 556.59 ton/jam. Produktivitas unit Backhoe Doosan Giant W500 aktual didapatkan sebesar 804.27
ton/jam dari target 700 ton/jam. Berdasarkan penelitian di lapangan, perbandingan produktivitas teoritis dan produktivitas aktual hampir
mengalami minus sebesar 20%.Ini akibat banyaknya faktor-faktor saat proses pemuatan batubara berlangsung seperti stock material,
boulder, tidak konstannya pola pengumpanan, pintu hooper yang sering longgar, dan kecepatan masing-masing rangkaian belt conveyor
yang tidak maksimal.

Kata-kata kunci: belt conveyor,coal processing, crusher, produktivitas, wheel loader

PENDAHULUAN
PT Dua Samudera Perkasa merupakan perusahaan material sesuai dengan target produksi yang telah
jasa pelabuhan batubara yang memiliki 2 lokasi kerja, di ditetapkan dan disesuaikan dengan spesifikasi alat tersebut.
Port Sungai Dua dan Port Kodeco. Ukuran butir batubara
hasil dari tambang batubara direduksi dengan proses 60
𝑄 = 𝑞 × 𝑐𝑇𝑚 × 𝐸 (1)
pengolahan bahan galian menggunakan alat crusher. Selain
itu digunakan pula unit wheel loader dan backhoe yang
Dengan 𝑞 = 𝑞1 𝑥 𝐵𝑓𝑓 (2)
berperan penting dalam proses pengolahannya.
Target produktivitas setiap unit crushing, untuk
Q ialah produktivitas per jam (ton/jam), CTm
unit backhoe doosan W 500 di dapat 804.27 ton/jam dari
adalah waktu edar (menit), q ialah produktivitas per cycle
target 700.00 ton/jam dan unit wheel loader 557.96 ton/jam
(m3/cycle), E adalah efisiensi kerja, Bff ialah faktor
dari target 550.00 ton/jam. Target dapat tercapai namun
pengisian bucket, dan q1 merupakan kapasitas munjung.
pada belt conveyor tidak maksimal sehingga target yang
Waktu edar alat gali muat terdiri dari waktu untuk mengisi
diinginkan tidak tercapai.
muatan, waktu ayun bermuat, waktu menumpahkan
Masalah yang sering timbul adalah diperolehnya
muatan, dan waktu ayun kosong.
ukuran batubara dari pit yang tidak sesuai dengan ukuran
grizzly pada proses pengumpanan, kurang optimalnya unit
CTm = Dgt + SLT + DpT + SET (3)
belt conveyor. Hal ini menyebabkan kegiatan proses
crushing tidak maksimal. Ini terjadi karena beberapa faktor
CT adalah waktu edar (detik), DgT adalah waktu
teknis dalam kegiatan pengumpanan, seperti wheel loader
penggalian (detik), SLT ialah waktu ayun bermuatan
bekerja merapikan ROM stockpile dan juga sebagai unit
(detik), DpT adalah waktu menumpahkan muatan (detik),
penyupplai, terdapatnya boulder, kecepatan conveyor yang
SET ialah waktu ayun kosong (detik), DT ialah delay time
tidak stabil.
(detik). Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan
Evaluasi kinerja unit crushing plant digunakan
efisiensi alat adalah dengan menghitung berapa menit alat
sebagai acuan dalam mengoptimalkan produktivitas serta
tersebut bekerja secara efektif dalam satu jam.
pencapaian target produksi unit pengolahan/unit
pendukung. Evaluasi yang dilakukan dengan CT
Eff   100 % (4)
memperhitungkan produktivitas unit crushing secara aktual CT  DT
dan mengupayakan alternative perbaikan produksi untuk
mengoptimalkan kinerja dari unit crushing plant pada PT Eff adalah efisiensi kerja (%), CT ialah Cycle
Dua Samudera Perkasa. Time (detik), DT ialah Delay Time (detik).
Bucket fill factor aktual adalah perbandingan
METODOLOGI antara kapasitas nyata alat muat dengan kapasitas baku alat
Produktivitas excavator (backhoe) dan wheel loader muat yang dinyatakan dalam persen. Semakin besar faktor
merupakan produktivitas untuk memuatkan sejumlah pengisian maka semakin besar pula kemampuan nyata dari
alat tersebut.

45
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 45 - 48
𝑉𝑛 kecepatan belt conveyor dengan lebar belt sama dengan x
Bff = 𝑥 100% (6)
𝑣𝑡
(mengacu tabel), y1 adalah nilai produktivitas x1, y2 adalah
nilai produktivitas x2.
Bff merupakan faktor pengisian, Vn ialah
Trough angle maupun surcharge angle yang
kapasitas nyata alat dalam m3, Vb merupakan kapasitas
berbeda maka digunakan koreksi seperti pada tabel berikut
baku alat dalam m3. Kesediaan mekanik (mechanical
ini.
availability MA) merupakan keadaan mekanis yang
sesungguhnya dari alat yang sedang dipergunakan dengan
Tabel-2. Koreksi Koefisien Trough Angle dan Sucharge Angle
melihat perbandingan antara jumlah waktu kerja terpakai Trough Sucharge Angle
dan waktu perbaikan alat.
Angle 00 50 100 200 300
𝑊
MA = 𝑊+𝑅 𝑥 100 % (7) 100 0,291 0,405 0,520 0,755 1,001
200 0,562 0,669 0,778 1,000 1,233
Kesediaan fisik (phsycal availability PA)
300 0,794 0,892 0,990 1,192 1,405
merupakan catatan mengenai kesediaan fisik dari alat yang
sedang dipergunakan. 350 0,891 0,983 1,076 1,256 1,465
450 1,041 1,119 1,198 1,360 1,530
𝑊+𝑆
PA = 𝑊+𝑅+𝑆 𝑥 100 % (8)
600 1,143 1,200 1,256 1,373 1,495

Kesediaan (use of availability UA) merupakan


pemakaian yang menunjukkan berapa persen waktu yang Tabel-3. Koreksi Koefisien Sudut Inklinasi
No Sudut kemiringan Koefisien
digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alat
() kemiringan
tersebut dapat dipergunakan
1 2 1,00
𝑊 2 4 0,99
UA = 𝑥 100 % (9)
𝑊+𝑆 3 6 0,98
4 8 0,97
Produktivitas belt conveyor secara teoritis
5 10 0,95
ditunjukkan dalam table Produktivitas Belt Conveyor versi
Handbook Bando Conveyor Belt. 6 12 0,93
7 14 0,91
Tabel-1. Produktivitas Teoritis Belt Conveyor 8 16 0,89
Sumber : Handbook Bando 9 18 0,85
10 20 0,81
11 21 0,78
12 22 0,76
13 23 0,73
14 24 0,71
15 25 0,68
16 26 0,66
17 27 0,64
18 28 0,61
19 29 0,59
20 30 0,56

Setelah keempat nilai diatas didapatkan maka


produktivitas teoritis beltconveyor yang diteliti dapat
dihitung dengan rumus standart yang disesuaikan dengan
Handbook Bando Conveyor :

Apabila nilai produktivitas belt conveyor Qt = Q x Ks x k x γ (11)


berdasarkan formulasi handbook bandobelt tidak terdapat
pada tabel maka dapat dilakukan korelasi dan Q adalah produktivitas berdasarkan tabel
diperhitungkan dengan menggunakan rumus subtitusi (ton/jam), Ks ialah koreksi koefisien surcharge angle dan
matematika : troughangle, K adalah koreksi koefisien sudut inklinasi, Qt
ialah produktivitas teoritis (ton/jam), γ ialah densitas
𝑥−𝑥1 𝑦−𝑦1
= (10) material penelitian (ton/m3). Berikut rumus dalam mencari
𝑥2−𝑥1 𝑦2−𝑦1
kecepatan belt conveyor,sebagai berikut.
x adalah kecepatan belt conveyor sesuai lebar belt, 𝑆
y merupakan produktivitas belt conveyor yang dicari, x1 v=𝑡 (12)
adalah batas bawah kecepatan belt conveyor dengan lebar
belt sama dengan x (mengacu Tabel-1). x2 ialah batas atas

46
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 45 - 48

v adalah kecepatan belt conveyor (m/s), S ialah Kecepatan Belt Conveyor


jarak atau panjang belt (m), dan t adalah waktu (s). Kecepatan belt conveyor merupakan perbandingan
panjang dari belt conveyor dengan waktu yang ditempuh
HASIL DAN DISKUSI belt conveyor per putaran dalam setiap detik. Kecepatan
Faktor pengisian (fill factor) Wheel Loader perputaran untuk conveyor utama 1.22 m/s, conveyor
komatsu W 500-3 merupakan faktor yang menunjukkan transfer 1.17 m/s dan conveyor product 1.39 m/s.
perbandingan kapasitas nyata dengan kapasitas baku dari
mangkuk (bucket) alat dan untuk bucket fill factor Wheel Kemiringan Belt Conveyor
Loader Komatsu W500-3 adalah 90.07% dan untuk Dari data lapangan telah didapatkan sudut
backhoe doosan W500 adalah 89.05%. inklinasi/ sudut dakian tiap rangkaian pada Barge Loading
Conveyor. maka dari itu koefisien kemiringan belt dapat
Efisiensi Kerja dihitung dengan mempergunakan tabel koefisien
Unit wheel loader jarak 20 m efisiensi yang kemiringan belt oleh Handbook Bando Conveyor. Untuk
didapat 78.93 %, 40 m efisiensi sebesar 74.61%. Efisiensi conveyor utama 13°, conveyor transfer 9°, dan conveyor
kerja alat Doosan W500 sebagai pengumpan dalam 1 jam product 19°.
sebesar 78.59%.
Wheel Loader
Produktivitas dan Produksi Wheel Loader serta Berdasarkan hasil pengolahan data produktivitas
Backhoe Doosan W500 wheel loader pada jarak 20 m dan 40m dengan
Produktivitas Wheel Loader Komatsu tipe W500- produktivitas 557.96 ton/jam serta 556.59 ton/jam dapat
3 pada radius 20 m adalah sebesar 557.96 ton/jam. mencapai target yang diinginkan perusahaan yaitu 500.00
Sedangkan produktivitas backhoe merupakan kemampuan ton/jam.
atau kapasitas dari alat Backhoe Doosan W500 sebagai unit
pengumpan yang dihitung berdasarkan kondisi aktual di Backhoe Doosan Giant 500 LCV
lapangan yaitu 804.27 ton/jam. Berdasarkan hasil pengolahan data dilakukan
analisis terhadap produktivitas aktual sebesar 804.27
Perhitungan Produktivitas Aktual Belt conveyor ton/jam dengan target produksi 700 ton/jam dapat
Produktivitas aktual belt conveyor merupakan dikatakan bahwa kemampuan alat Doosan Giant 500 LCV
gambaran utama dalam evaluasi kinerja belt conveyor. secara aktual telah mampu mencapai target. Apabila
Perhitungan produktivitas belt conveyor aktual dilakukan produktivitas aktual alat Doosan Giant 500 Lcv sebesar
dengan cara menentukan jumlah batubara yang telah dimuat 804.27 ton/jam sedangkan produktivitas dari unit belt
dalam satu kali proses pemuatan material ke crusher dibagi conveyor secara aktual diambil dari produktivitas belt
dengan waktu kerja belt. conveyor yaitu 833.03 ton/jam maka produktivitas aktual
Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat dilihat alat Doosan Giant 500 Lcv belum dapat mencapai target.
produktivitas aktual maksimum belt conveyor di Crusher
06 adalah 840.39 ton/jam pada tanggal 9 oktober 2015 dan Unit Crusher
produktivitas aktual minimum Belt Conveyor adalah Berdasarkan hasil pengolahan data dilakukan
508.59 ton/jam pada tanggal 21 oktober 2015. analisis kemampuan dari unit backhoe untuk menghasilkan
produksi sebesar 700 ton/jam. Analisis kemampuan alat
Tabel-4. Produktivitas teoritis unit crushing plant dilihat dari produktivitas aktual yang dibandingkan dengan
No. Unit Produktivitas produktivitas teoritis terhadap target yang diinginkan.
Produktivitas secara teoritis dari semua unit crushing plant
Teoritis dapat memenuhi target dengan kata lain, secara teoritis unit
1 Conveyor utama 836.20 ton/jam crushing plant memiliki kemampuan alat dalam memenuhi
2 Conveyor transfer 836.68 ton/jam
target 700 ton/jam.

3 Conveyor product 859.44 ton/jam Conveyor Utama


Produktivitas secara teoritis untuk conveyor
Perhitungan Produktivitas berdasarkan formulasi utama memiliki produktivitas sebesar 836.20 ton/jam,
handbook bando sedangkan produktivitas dari handbook bando pada
Produktivitas dapat pula ditentukan melakukan conveyor utama hanya 583.60 ton/jam. Dari pengolahan
perhitungan dari formulasi handbook bando. data diketahui bahwa produktivitas teoritis lebih tinggi
daripada kapasitas dari handbook bando namun belum
Tabel-5. Perhitungan Produktivitas berdasarkan handbook bando dapat terpenuhi target yang dinginkan 700 ton/jam
unit crushing plant sehingga kinerja unit crusher ini masih belum optimal.
No. Unit Kecepatan Produktivitas Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa batubara
(m/s) (ton/jam) yang masuk tidak konstan karena banyak batubara boulder
yang tertahan di hopper sehingga perlu waktu buat backhoe
1 Conveyor utama 1.22 583.6 memecahkan batubara, hal ini membuat produksi tidak
2 Conveyor transfer 1.17 559.6 maksimal.
3 Conveyor product 1.39 859.44
Conveyor Transfer
Produktivitas secara teoritis yaitu untuk conveyor
transfer memiliki produktivitas sebesar 836.68 ton/jam,

47
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 45 - 48

sedangkan produktivitas dari handbook bando perjam yaitu


559.6 ton/jam dan target yang diinginkan sebesar 700 [3] Anonim. 2007. Bridgestone Conveyor Belt Design
ton/jam. Dari pengolahan data diketahui bahwa dapat Manual Handbook. Bridgestone Tire Co. Ltd, Japan.
disimpulkan produktivitas conveyor transfer secara actual Page 1-19.
masih belum maksimal karena dengan produktivitas 559.6
ton/jam yang dibawah produktivitas teoritis 836.68 ton/jam [4] Anonim. 2014. Conveyor Component. Fix Plant
tidak dapat memenuhi target 700 ton/jam. Dari pengamatan Department, PT Dua Samudera Perkasa. Batulicin.
yang dilakukan diketahui bahwa batubara yang masuk
tidak konstan sehingga pada belt terdapat jarak yang [5] Basuki, Susanto dan Nurhakim. 2004. Modul Ajar
kosong tidak terisi batubara, hal ini membuat produksi Pemindahan Tanah Mekanis (MKB-638). Jurusan
tidak maksimal. Teknik Pertambangan. Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarbaru. Hal 18-24.
Conveyor Product
Produktivitas teoritis untuk conveyor product [6] Nurhakim. 2004. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan
sebesar 859.44 ton/jam, sedangkan produktivitas dari Teknik Pertambangan. Universitas Lambung
handbook bando hanya 664.86 ton/jam dengan target 700 Mangkurat. Banjarbaru. Hal 5-20.
ton/jam. Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
produktivitas conveyor product secara aktual masih belum [7] Projosumarto, Partanto. 2000. Pemindahan Tanah
maksimal karena dengan produktivitas aktual 664.86 Mekanis. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Hal
ton/jam yang dibawah produktivitas teoritis 859.44 ton/jam 52-57.
tidak dapat memenuhi target 700 ton/jam.
[8] Sarjani. 2009. Cuaca dan Iklim. Umi Budiastuti.
KESIMPULAN Jakarta. Hal 38.
Target produksi unit crushing plant sebesar 700
ton/jam belum dapat dicapai karena produksi beberapa unit [9] Sikumbang, N. dan Heryanto, R. 1994. Peta Geologi
belum mencapai 700 ton per jam, yaitu pengumpan Wheel Lembar Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pusat
Loader Komatsu tipe W500-3 hanya 558 ton/jam, Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Conveyor Transfer 560 ton/jam dan Conveyor Product 665
ton/jam. Namun secara teoritis, kapasitas crusher dan [10] Sudarsono, A.S. 2003. Pengantar Preparasi dan
conveyor lebih dari 800 ton/jam. Sehingga pencapaian Pencucian Batubara. ITB. Bandung.
target ini tergantung pada produktivitas unit pengumpanan.
[11] Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan Gambut. Gadjah
DAFTAR PUSTAKA Mada University Press. Yogyakarta. Hal 11-12.
[1] Anonim. 2004. Bando Conveyor Handbook. Bando co.
Japan. P. 37-41. [12] Sukandarrumidi. 2005. Batubara dan Pemanfaatannya
– Pengantar Teknologi Batubara Menuju Lingkungan
[2] Anonim. 2006. Specifications & Application Bersih. Gadjah Mada University. Yogyakarta. Hal 18-
Handbook Edition 23 Komatsu. Japan. Page 1. 24.

48

Anda mungkin juga menyukai