*Email:M.Ilman_rasyad@yahoo.co.id
ABSTRACT
Limestone is the main raw material in the making of cement and is obtained through the mining process. One of the
companies that conducting limestone mining is PT Semen Padang (Persero) with quarry method. The daily production
target of PT Semen Padang is 17,000 tons. This shows that production does not meet the target, because equipment does
not work optimally. There are several factors that affect this such as hauling road and total number of equipment.
Repairmnet of haul road grade is to increase the cycle time of equipment so that production increases to 19,582.09 tons
/ day with match factor of 0.93. Increasing match factor can also be done by adding the number of hauling equipment
which initially 3 units to 4 units so that match factor becomes 0.95. After the addition of hauling equipment, the
productivity of dumptruck increased to 20,072.06 tons / day and met the production target.
ABSTRAK
Batu gamping adalah bahan baku utama dalam pembuatan semen dan diperoleh melalui proses penambangan. Salah satu
perusahaan yang melakukan penambangan batu gamping adalah PT Semen Padang (Persero) dengan metode
penambangan quarry. Target produksi harian PT Semen Padang adalah sebesar 17.000 ton. Hal ini menunjukkan produksi
tidak memenuhi target, karena dalam bekerja alat angkut tidak bekerja secara maksimal. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi hal ini seperti jalan dan jumlah alat. Memperbaiki grade jalan angkut untuk meningkatkan cycle time alat
angkut sehingga produksi meningkat menjadi 19.582,09 ton/hari dengan tingkat keserasian alat 0,93. Meningkatkan
keserasian kerja alat juga bisa dengan penambahan jumlah alat angkut yang awalnya 3 unit menjadi 4 unit sehingga nilai
keserasian kerja alat menjadi 0,95. Setelah penambahan alat angkut, produktivitas dumptruck meningkat menjadi
20.072,06 ton/hari dan telah memenuhi target produksi.
Kata kunci : Keserasian Kerja Alat, Produktivitas, Waktu Kerja, Jalan Angkut
1
2.4 Keadaan Geologi
Keadaan batu gamping di PT Semen Padang pada 2.8 Keserasian Alat (Match Factor)
dasarnya tersusun oleh mineral kalsit (CaCO3), hal ini Untuk mendapatkan hubungan kerja yang sesuai
terjadi secara organik rombakan dan kimia. Jenis organik antara alat angkut dan alat gali muat, maka produktivitas
rombakan berasal dari kerang atau siput, kumpulan alat angkut harus sesuai dengan produktivitas alat gali
endapan, foraminifera, serta ganggang. Jenis rombakan muat. Secara perhitungan teoritis produktivitas alat angkut
kimia terjadi pengendapan dari hasil rombakan jenis haruslah sama dengan produktivitas alat gali muat, yaitu
organik yang berlangsung bukan dari tempatnya semula. (Indonesianto, 2008) [2]:
Ada jenis yang lain yaitu pengendapan kalsium karbonat 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑠𝑖 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 × 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑎𝑙𝑎𝑡
MF =
dalam suasana lingkungan dan iklim tertentu, baik dalam 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑢𝑎𝑡 × 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡
2
4.2 Waktu Edar
4.2.1 Waktu Edar Alat Gali Muat
Waktu edar atau yang biasa disebut dengan cycle
time alat gali muat diperoleh dari peninjauan langsung
dilapangan. Waktu edar atau cycle time rata-rata yang
didapatkan dari hasil pengolahan data untuk alat gali muat
excavator Hitachi EX2500-6 adalah 35,29 detik.
Gambar 2 Arah Tahanan Gulir [4]
Nilai tahanan gulir dapat dihitung dengan menggunakan 4.2.2 Waktu Edar Alat Angkut
rumus [7] yaitu: Waktu edar atau cycle time untuk alat angkut
CRR=2%×(0,6%×setiap cm terbenamnya roda).........6 diperoleh dari peninjauan langsung dilapangan. Waktu
RR=CRR×20□(lbs/ton)………………………….......10 edar atau cycle time rata-rata yang didapatkan dari hasil
pengolahan data untuk alat angkut dump truck Komatsu
2.11 Efisiensi Kerja 785-7 adalah 588,92 detik.
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu
pekerjaan atau suatu perbandingan waktu yang dipakai 4.3 Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)
bekerja dengan waktu yang tersedia (Tanriajeng,2003) [1]. Batu gamping yang ditambang PT Semen Padang
memiliki densitas material dalam keadaan bank adalah
3. Metode Penelitian
2,65 ton/m3 dan densitas material dalam keadaan loose
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada pertambangan batu adalah 1,7 ton/m3. Material yang terdapat di alam memiliki
gamping di PT Semen Padang (persero) Tbk yang kepadatan dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya
berlokasi di Bukit Karang Putih Indarung Sumatera Barat. sedikit bagian-bagian kosong atau yang terisi dengan udara
PT Semen Padang sendiri terletak pada titik koordinat diantara butir-butirnya.
0°38’30”LS–0°50’30”LS dan 101°15’30”BT –
101°40’30”BT. Pabrik berjarak 15 Km dari kota Padang, 4.4 Faktor Pengisian Bucket (Bucket Fill Factor)
arah timur dari jalan raya Padang-Solok berada pada Pemuatan batu gamping pada PT Semen Padang
ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dan material yang dikerjakan adalah material hasil peledakan,
mempunyai luas 630 Ha. dimana nilai bucket fill factor untuk excavator Hitachi
EX2500-6 adalah 80%.
3.2 Bahan dan Alat
Data primer yang dibutuhkan adalah waktu edar alat 4.5 Efisiensi Kerja Alat
gali muat dan alat angkut, kedalaman amblasan ban pada Pada proses kegiatan penambangan yang dilakukan
jalan angkut dan jarak angkut. Sedangkan data sekunder oleh PT Semen Padang (Persero), maka didapatkan hasil
yang dibutuhkan adalah spesifikasi alat gali muat dan alat perhitungan efieiensi kerja alat gali muat excavator Hitachi
angkut, curah hujan, jam kerja efektif, peta topografi, peta EX2500-6 sebesar 74,43%. Sedangkan hasil perhitungan
grade jalan angkut dan peta kesampaian daerah. Alat yang efisiensi alat angkut Komatsu 785-7 sebesar 66,76%.
digunakan adalah alat tulis, kamera, meteran dan laptop.
72 ton
perhitungan tingkat keserasian alat, maka didapatkan nilai
D-E 20.880 4.608 25.488
0,72 yang menunjukkan tidak serasinya kerja antara alat
gali muat dan alat angkut. E-F 15.552 4.608 20.160
F-G 10.512 5.472 15.984
4.9 Kemiringan Jalan (grade)
Tahanan gulir (rolling resistance) adalah merupakan G-H 11.088 6.336 17.424
tahanan yang berusaha menahan putaran roda. Kondisi
pada jalan angkut sangat bergelombang yang disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu curah hujan yang tinggi selama Tabel 4.5 Kebutuhan Total Nilai Rimpull Saat Pulang
bulan September. Jalan juga banyak yang tidak rata (Loading ke Crusher)
disetiap segmen jalan, dan jumlah penggunaan alat kurang RP for RP for Total
Segmen Berat Isi
tepat untuk perawatan jalan. GR RR Rimpull
Tabel 4.1 Grade dan Grade Resistance A-B -49.764 13.224 36.540
Grade B-C -33.408 11.136 22.272
Jarak
Segmen Grade (%) Resistance
(meter) C-D -46.284 9.048 37.236
174 ton
(lb/ton)
D-E -50.460 6.960 43.500
A-B 14,3% 286 101,8
E-F -37.584 6.960 30.624
B-C 9,6% 192 112,3
F-G -25.404 9.048 16.356
C-D 13,3% 266 97,3
G-H -26.796 11.136 15.660
D-E 14,5% 290 89,2
E-F 10,8% 216 116,1
Untuk mengetahui Kecepatan Alat Angkut pada
F-G 7,3% 146 96,1 gear mesin, maka kita harus melihat pada Tabel dibawah
G-H 7,7% 154 93,4 ini mengenai rimpull beserta spesifikasi pada gear mesin
Komatsu 785-7. Sehingga kita akan mengetahui berapa
kecepatan tempuh maksimal dari tiap-tiap gear pada
4.10 Tahanan Gulir (Rolling Resistance) kendaraan. Kemudian berdasarkan nilai keterangan
Rimpull mesin adalah tenaga yang dihasilkan mesin tersebut kita dapat mencari waktu edar (cycle time) dari alat
untuk menggerakkan kendaraan dan melawan tahanan- angkut, sehingga kita tahu berapa produksi yang dihasilkan
tahanan yang terdapat di jalan angkut.
alat angkut.
Tabel 4.3 Rimpull Mesin Komatsu 785-7
Gigi Kecepatan (Speed) 4.12 Cycle Time Berdasarkan Nilai Rimpull
Rimpull (lbs) Tabel 4.7 Cycle Time Berdasarkan Nilai Rimpull Pada Saat
(Gear) Km/h Mph Pergi
1 8,3 4,9 65.204,08
2 12,5 7,5 42.600
4
Mengangkut Pergi Jumlah
Produksi Produksi Per-
Waktu Alat Match
Segmen Jarak (m) Rimpull (lbs) Per- Hari Bulan
(menit) Angkut factor
A-B 101,8 31.248 0,48 (Unit) (ton/hari) (ton/bulan)
B-C 112,3 22.752 0,37 3 14.178,98 425.369,4 0,72
C-D 97,3 26.352 0,32 4 18.918,62 567.558,6 0,95
D-E 89,2 25.488 0,30 5 23.648,28 709.448,4 1.19
E-F 116,1 20.160 0,28 6 28.377,93 851.337,9 1.43
F-G 96,1 15.984 0,23 Nilai keserasian kerja 0,95 atau MF < 0 menunjukkan
adanya waktu tunggu bagi alat angkut. Maka alat gali muat
G-H 93,4 17.424 0,23 dapat bekerja 100% sedangkan alat angkut tidak bekerja
Total 2,21 100%. Nilai MF 1.04% sudah mencapai nilai 1 hal ini
mengindikasikan bahwa Alat bekerja sudah sangat baik,
baik alat gali muat maupun untuk alat angkut. Adanya
Tabel 4.8 Cycle Time Berdasarkan Nilai Rimpull Pada Saat waktu tunggu pada alat gali muat dapat dimanfaatkan oleh
Pulang alat gali muat untuk merapikan lokasi loading.
Mengangkut Pulang
Jarak Rimpull Waktu 4.13.2 Perbaikan Jalan Angkut (grade)
Segmen Berdasarkan perhitungan grade jalan pada Tabel 4.2,
(m) (lbs) (menit) terdapat empat segmen jalan angkut dengan nilai grade
A-B 101,8 36.540 0,48 yang melebihi standard operasional prosedur (SOP) yang
telah ditentukan oleh PT Semen Padang. Keempat segmen
B-C 112,3 22.272 0,37 tersebut adalah segmen A-B dengan nilai grade 14,3%
C-D 97,3 37.236 0,46 pada jarak 101,8 meter; segmen C-D dengan nilai grade
13,3% pada jarak 97,3 meter; segmen D-E dengan nilai
D-E 89,2 43.500 0,64 grade 14,5% pada jarak 89,2 meter dan segmen E-F
dengan nilai grade 10,8% pada jarak 116,1 meter.
E-F 116,1 30.624 0,55
Tabel 4.10 Kebutuhan Total Nilai Rimpull Saat Pergi
F-G 96,1 16.356 0,23 (Crusher ke Loading)
GR RP for RP for Total Berat
G-H 93,4 15.660 0,22 Segmen
(%) GR RR Rimpull Isi
Total 2,95
A-B 10% 14.400 10.656 25.056
Penyelesaian: B-C 10% 14.400 8.928 23.328
𝑛 𝑥 𝑛𝐴 𝑥 𝑐𝑀
MF = C-D 10% 14.400 7.200 21.600
𝑛𝑀 𝑥 𝑐𝐴
4 𝑥 3 𝑈𝑛𝑖𝑡 x 35,29 detik
72 ton
= D-E 10% 14.400 4.608 19.008
1 𝑈𝑛𝑖𝑡 x 513,84 detik
= 0,82 (match factor kurang dari 1) E-F 10% 14.400 4.608 19.008
Berdasarkan perhitungan data tingkat keserasian
alat, maka didapatkan nilai 0,82 yang menunjukkan tidak F-G 7,3% 10.512 5.472 15.984
serasinya kerja antara alat gali muat dan alat angkut. Nilai
G-H 7,7% 11.088 6.336 17.424
tersebut juga menunjukkan bahwa alat muat bekerja
kurang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%.
Hal ini disebabkan karena produksi alat gali muat Tabel 4.11 Kebutuhan Total Nilai Rimpull Saat Pulang
lebih besar dari pada produksi alat angkut yang pastinya (Loading ke Crusher)
akan terjadi kondisi yaitu alat angkut sibuk dalam proses GR RP for RP for Total Berat
pengangkutan material dari area loading point ke area Segmen
(%) GR RR Rimpull Isi
dumping point sehingga membutuhkan waktu yang cukup
lama. Sedangkan dikondisi lain alat gali muat lebih banyak A-B -10% -34.800 13.224 21.576
menunggu datangnya alat angkut. B-C -10% -34.800 11.136 23.264
C-D -10% -34.800 9.048 25.352
4.13 Analisis dan Perbaikan
174 ton
5
Setelah mendapatkan nilai kebutuhan rimpull, maka Total 1,97
kita bisa melakukan perhitungan untuk mnecari cycle time
alat angkut dari nilai rimpull tersebut, sehingga hasil dari
Tabel 4.14 Cycle Time Berdasarkan Nilai Rimpull Pada
perhitungan tersebut akan menghasilkan waktu tempuh
Saat Kosong
alat angkut pada setiap segmen.
Mengangkut Pulang
4.14 Cycle Time Setelah Perbaikan Grade Jarak Kecepatan Rimpull Waktu
Tabel 4.12 Kecepatan Tempuh Alat Angkut pada Segmen
(m) (km/jam) (lbs) (menit)