Anda di halaman 1dari 44

PTM

(PEMINDAHAN TANAH MEKANIS)


PERALATAN BERAT
DOSEN PENGASUH
IR. RIDUAN R. AMIN, MT
PTM (Pemindahan Tanah Mekanis)
Pert. 1
 Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu
Teknik Sipil adalah alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan Insfrastruktur,
seperti: Jalan, Jembatan, Irigasi, Bangunan
Gedung, Lapangan Terbang, Pertambangan
dll. Alat berat merupakan faktor penting
dalam proyek, terutama proyek-proyek
konstruksi yang berskala besar.
Pengertian Pemindahan Tanah
Mekanis (PTM)
 Pemindahan/Pekerjaan Tanah yaitu,
membongkar(excavate)tanah, dari tanah
aslinya ataupun dari tempat penimbunan
tanah(soil borrow pit), mengangkut tanah,
membuang tanah, menempatkan tanah &
memadatkan tanah. Dimana hal ini
dilakukan secara “HIDROLIS” atau dgn
Alat Berat.
Tujuan Penggunaan Alat Berat:
 Adalah, memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai dengan
lebih mudah pada waktu yang relatif lebih
singkat.
Pengertian “CAVITAL INTENSIF “
& “ LABOUR INTENSIF”
 CAVITAL INTENSIF: Penggunaan
Investasi Modal yg relatif
Tinggi(Misal, Mesin-mesin/Alat
Berat), dibandingkan dgn
Penggunaan Tenaga/buruh pd suatu
Proyek.

 LABOUR INTENSIF : Kegiatan dgn


orientasi menggerakan banyak
Tenaga kerja, utk menyelesaikan
suatu Proyek & sekaligus mengatasi
Pengangguran/Kemiskinan.
Pengertian Kapasitas & Produksi
 Kapasitas Alat adalah, kemampuan suatu alat untuk menggusur, mengeruk,
mengangkut dari satu tempat ke tempat lain dlm satu kali operasi atau
siklus, (diukur dlm M3/Jam , M2/Jam dan Liter/Jam-per-Siklus)………>
(menandakan Volume).

 Produksi Alat adalah, kemampuan suatu alat untuk memindahkan,


menggusur, mengeruk dan mengangkut tanah dari suatu tempat ke tempat
lain dalam satu jam,……….>( menandakan Waktu operasi).

Efisiensi Alat : adalah, kemapuan alat bekerja dalam satu jam. Misalnya:
 Dlm satu jam alat menggusur dan membongkar pekerjaan tanah adalah,
45 Menit, Maka waktu efisiensi adalah : (45/60) = 0,75
Penentuan dlm memilih Peralatan
Berat untuk Pekerjaan di Lapangan
 Dalam menentukan ketepatan memilih
Peralatan Berat harus diperhatikan Sbb:
 1. Jenis & Spesifikasinya
 2. Type Peralatan
 3. Kapasitas
 4. Kemampuannya
Mengenal Waktu Siklus:

1. Waktu Tetap: Stock Pile,


Manuver, Muat, Mengisi,
Angkut.
2. Waktu Berubah: Jarak Angkut,
Kecepatan Angkut dan
Kecepatan Kembali.
RUMUS SIKLUS:

Dimana :
CT: Waktu Siklus atau Cycle Time
D : Jarak Angkut
HT: Waktu Angkut
RT: Waktu Kembali
LT : Waktu Muat
DT: Waktu Pembongkaran
ST: Waktu Tunggu
Gambar Siklus Alat Berat:

ANGKUT 

KEMBALI MANUVER
MANUVER

D
GAMBAR ALAT BERAT
1. D
UM 2. E
P TR xca
UC vat
K or

3. Whell Loader
GAMBAR ALAT BERAT

4. Asphalt 5. Bulldozer
Paver/Finisher

7. Motor
6. Asphalt
Grader
Mixing Plant
TAHANAN GELINDING
Pert.2

Adalah, Merupakan tenaga


yang menghambat gerakan
alat pada alat beroda ban,
karena pengaruh kondisi
kontak antara ban dan jalan
kerja.
TAHANAN ATAU HAMBATAN
KELANDAIAN ATAU TANJAKAN
PENGERTIAN PHISIK TAHANAN
GELINDING
TAHANAN GELINDING
 Pp : gaya putar yg ditimbulkan oleh momen putar.
 R : radius/jari-jari roda
 GTOT : berat total = berat alat + berat beban yg berpengaruh pd roda
kerja.
 a : jarak titik A sampai garis normal N permukaan tanah

“Terlihat dari gbr, bahwa roda hrs mendaki agar dpt


melampaui titik A.”
 Mp harus > GTOT.a
 Mp : momen putar roda kerja
BEBERAPA PENYEBAB TAHANAN
GELINDING PADA ALAT BERAT:

1. Gesekan- gesekan di dlm alat


2. Kondisi ban dgn jalan kerja
3. Berat Alat
4. Beban pada roda-roda alat
Sehingga:

BERAT TOTAL = BERAT ALAT + BERAT BEBAN


FAKTOR TAHANAN GELINDING

TYPE TAHANAN GELINDING


Jalan KEADAAN JALAN KERJA (%) (Kg/Ton)
1. Jalan keras,halus,terpelihara Ban tdk terbenam 2,0 20
2. Jalan Tanah yg terpelihara agak keras. Ban agak
3,5 35
terbenam
3. Jalan Tanah kurang terpelihara lunak. Ban terbenam
5,0 50
± 50 mm
4. Jalan Tanah tdk terpelihara, tdk ada pemadatan.
7,5 75
Ban terbenam ± 150 mm
5. Jalan dari pasir lepas, kerikil 10,0 100
6. Jalan jelek, berlumpur, tdk ada pemeliharaan 10-20 100-200

Sumber: Riduan dalam Rochmanhadi,1990:15, Pengantar & Dasar-dasar Pemindahan


Tanah Mekanis(PTM)
Contoh Soal:

Misalnya Berat Total Alat Berat = 50 Ton.


Untuk Jalan Type 2(Tabel), faktor
Tahanan Gelinding = 3,5%.
Maka Tahanan Gelinding diperoleh:
= 35 Kg/Ton x 50 Ton = 1.750 Kg
TENAGA PADA PERALATAN BERAT
Pert.3
Tenaga yang dimaksudkan adalah:
Tenaga Tarik(pull), Tenaga Dorong(push), Tenaga Potong(short Cut)
Tenaga, dalam Peralatan Berat ada 2 Yaitu:
1. Daya –HP(Horse Power)
2. Kecepatan (M/det).

Daya suatu alat berat tergantung dari mesin penggerak utamanya, dgn
sendirinya selalu Constant.
Daya atau Horse Power tsb, akan merubah menjadi bermacam-macam Tenaga
Tarik (Draw bar Pull/DBP)
Jadi besarnya tenaga yg dihasilkan tergantung dari seberapa besar Kecepatan
yang dihasilkan dari Alat Berat tsb dlm melaksanakan suatu Pekerjaan.
RUMUS:

DAYA (HP) = FAKTOR TENAGA TARIK(Kg) X KECEPATAN (M/DET)

Constant Berubah-ubah Berubah-ubah


Contoh Sederhana:
1
1. Pada Jalan Tol, kendaraan akan dengan mudah melaju dgn kecepatan
tinggi , sehingga hambatan relatif sangat kecil.
2. Pada Jalan berlumpur dan berlubang-lubang atau pada jalan tanjakan
kendaraan akan berjalan lambat /perlahan hal ini karena memerlukan
tenaga tarik yang besar.
Sehingga mudah dimengerti bahwa pengaturan kecepatan adalah
melalui pengaturan Gigi-Transmisi.

Kesimpulan:
2
TENAGA-TARIK KECIL -------- KECEPATAN KECIL
KECEPATAN RENDAH--------- TENAGA TARIK BESAR
CONTOH PERBEDAAN ALAT
BERODA TRACK DAN BAN

TENAGA TARIK KAIT(Utk alat beroda


kelabang/track (drawbar pull)

TENAGA
TARIK
TENAGA TARIK RODA( Utk alat
beroda Ban(Rimpull)
Penjelasan dari contoh gambar :

 Pengertianfisik tenaga tarik pada (rimpull)


adalah tenaga atau daya yg bekerja antara
ban & roda dipermukaan jalan kerja, agar
supaya alat/kendaraan dpt bergerak
/meluncur ke depan atau ke belakang, dgn
syarat bahwa “DAYA CENGKERAMAN”
antara roda dan jalan mencukupi, sehingga
roda ban tidak selip.
baiknya dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimaksud seperti, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan dan biaya. Hal demikia
an.

KETERSEDIAAN SUMBER DAYA


Pert.4
Suatu team pada proyek yang baik perlu adanya
pendukung perencanaan dan pendukung pelaksanaan
dilapangan.
 Perlu menyusun kerangka kerja dgn sebaik-baiknya
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimaksud
seperti, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan dan biaya.
Menentukan keberhasilan suatu pelaksanaan proyek
dalam arti tepat waktu dan tepat mutu serta
bertanggungjawab.
Mempunyai data-data laporan/administrasi yang baik
sebagai pendukung adanya pengarsipan.
1. Spesifik, ketika kita menentukan target atau mencari sebuah solusi harus
jelas dan spesifik agar semua yang sudah disusun terarah dengan baik;
2. Measurable, pencapaian target serta kebutuhan pada sesuatu harus
terukur dan terstruktur dengan baik;
3. Action, sesuatu yang telah disusun harus ditindaklanjuti sebagai kegiatan;

4. Realistic, menentukan target atau mencari sebuah solusi harus


memperhatikan lingkungan sekitar agar keduanya dapat terlaksana(tidak
hanya sebatas rencana);
5. Time, artinya dalam merencanakan solusi harus dilengkapi dengan jangka
waktu sebagai perkiraan pelaksanaan program secara terstruktur.
ISTILAH DALAM MANAJ, K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

FAKTOR BAHAYA: Merupakan Faktor – factor yang bisa menimbulkan bahaya kerja
HAZARD : sumber bahaya yang berpotensi membuat kerugian pada
manusia, lingkungan, serta alat kerja. Berikut Sumber bahaya yang ada di
pertambangan ataupun pada proyek infrastruktur lainnya.

HUMAN ERROR : Suatu penyimpangan dari standar performansi yang telah


ditentukan sebelumnya sehingga menyebabkan adanya
penundaan akibat dari kesulitan, masalah, insiden, dan kegagalan.

IDLE : Idle berarti ks. bermalas-malas. 2 tidak jalan.3 (me)nganggur. to


stand i. 1 berpangku-tangan, bertopang dagu (of a person). 2
menganggur. -kki. hidup, jalan.
RISK (RESIKO) : Merupakan bahaya yang dapat terjadi akibat adanya suatu
tindakan atau proses yang dilakukan seseorang. Jenis resiko yang
timbul dan dihadapi oleh pekerja dalam dunia kerja yang dapat
diidentifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

 PERALATAN
 Seorang pemimpin/manajer proyek harus memeriksa dahulu
tentang kecukupan dan kompetensi armada peralatan yang
tersedia dilapangan.

 Apakah kemampuan alat-alat tersebut (Peralatan Berat) telah


sesuai dengan keperluan dan sesuai pula dengan keadaan
setempat serta jenis dan jumlahnya telah mencukupi untuk
melaksanakan pekerjaan.

 Hindari terjadinya ketimpangan, seperti ada jenis peralatan


yang jumlah kemampuannya berlebihan dan sebaliknya ada
jenis peralatan yang jumlahnya/kemampuannya sangat kurang.
URAIAN PEKERJAAN JALAN
n
Satua ran
uku
Uraian Pe ng
n
a ayara Kubik
or Mat Pemb A Meter
Nom Kelas
gregat
P on dasi A
Lapis Kubik
4.2.(1) elas B Meter
i A g r egat K
s
Ponda
a) Lapis
4.2.(2 Kubik
a t K elas S Meter
e g
si Agr en Tan
ah
Ponda
b) Lapis o n d a si Sem Ton
4.2.(2 P
k Lapis
U ntu Kubik
Semen T anah Meter
4.2.(3) si Se m en
i
Ponda Perseg
Lapis T U Meter
4.2.(4) utup B
U R
at Pen buran
Agreg an Pela Liter
ekerja
4.2.(5) p al U n tu k P
As Liter
Bahan
4.2.(6) P e n g ikat
Resap Liter
Lapis
4.2.(7) P e r e k a t
Resap Ton
Lapis C
4.2.(8) is A n tara (A -BC)
Lap
Laston
4.2.(9) AC
ikasi ( od) Ton
n ta r a Modif -BC M
a pis A
L
0) Laston
4.2.(1 Ton
(AC
is P o ndasi -B a se)
Lap
Laston
4.2.(1
1) (AC
ifikasi Ton
o n d a si Mod -Base
a p is P
L
2) Laston
4.2.(1 Mod) an Kg
P e n g elupas
Anti Kubik
Bahan Meter
4.2.(1
3)
to n S emen n
asan B
e nyama Kubik
Perker gan A Meter
4) m en den
4.2.(1 eton S e
asan B
5) Perker n T ungga
l
4.2.(1 ga
Tulan Kubi
Kurus Meter
w ah Beton
si Ba
Ponda
6) Lapis
4.2.(1
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

 Tenaga Kerja (personil)


 Seorang pemimpin/manajer proyek harus meneliti
keterampilan/keahlian/kemampuan personil, terutama tenaga inti yang
dimobilisasi/dibawa/didatangkan ke lokasi dimana proyek akan dilaksanakan,
apakah mereka itu sesuai dengan keterampilan, kecakapan/kompetensi yang
dibutuhkan perusahaan.
Harus sesuai ….> Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
 Bahan (material)
 Untuk bahan timbunan dan aggregate perkerasan umumnya selalu diusahakan
berada disekitar lokasi proyek, kecuali bahan pengikat perkerasan, seperti
aspal, semen, kapur, besi beton dan sebagainya.

 Quarry
 Tempat pengambilan material dasar, disebut “quarry” yang lokasinya terdapat
di gunung/bukit, sungai, pantai atau dibawah permukaan tanah. Sebelum
menentukan lokasi quarry terlebih dahulu diambil “sampel” atau contoh untuk
diadakan pemeriksaan laboratorium bahan pengujian yang terdekat atas
kualitas/keandalan dari pada mutu bahan serta volume deposit yang ada.
STANDAR KOMPETENSI MENGACU JENJANG
KUALIFIKASI / JABATAN KERJA
Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesi (KKNI)

Sesuai dengan hasil studi literature, konsep standar kompetensi mencakup


semua aspek kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak
terbatas hanya pada kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima)
dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan, yaitu:

1.Kemampuan dalam tugas (task skill)


2.Kemampuan mengelola tugas (task management skill)
3.Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat
(contigency management skill)
4.Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/role
environment skill)
5.Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi yang berbeda / baru
(tranferable management skill)
TIPIKAL STRUKTUR ORGANISASI
SYARAT JABATAN KERJA
Syarat Jabatan Kerja
a.Pendidikan minimal : SLTA atau setara
b.Pengalaman Kerja :
1)Kelas III
a)Telah melaksanakan pekerjaan pemeliharaan selama 2000 jam
b)Telah mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat kelas III

2)Kelas II
a)Telah melaksanakan pekerjaan perbaikan ringan (minor repair) engine alat berat selama
2000 jam
b)Telah mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat kelas III dan
kelas II
3)Kelas I
a)Telah melaksanakan pekerjaan perbaikan ringan (major repair) dan trouble shooting
engine alat berat selama 2000 jam
b)Telah mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat kelas III kelas
II dan kelas I

Persyaratan Lain : Kesehatan Fisik baik dinyatakan dengan keterangan dokter.


CONTOH SUMBER QUQRRY
 Quarry adalah lokasi/tempat pertambangan tanah atau
batuan yang digunakan untuk keperluan proyek seperti
tanah material timbunan, dan batu.
Pada umumnya, quarry menghasilkan agregat seperti bebatuan, pasir, hingga kerikil
(gravel). Quarry juga dapat menghasilkan material seperti gypsum, kapur, hingga silica.
Produk agregat yang dihasilkan dari quarry digunakan untuk berbagai pekerjaan
konstruksi seperti perkerasan jalan, jembatan, material drainase, hingga beton dan aspal.

QUARRY GUNUNG QUARRY BASE CAMP QUARRY SUNGAI


KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

 BAHAN YANG DI DATANGKAN


 Bahan yang didatangkan dari luar kota Proyek/bagian proyek, seperti aspal,
semen, besi beton, kapur dan sebagainya, harus terlebih dahulu diminta
contohnya (sampel) untuk di uji kualitas/keandalannya DILABORATORIUM
PENGETESAN BAHAN yang terdekat. Dengan demikian, maka bahan-bahan
yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

 Memenuhi standar dan spesifikasi teknis yang digunakan.


 Untuk kekuatan, ukuran, produk, jenis dan kuantitas, harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi lain yang dikeluarkan atau
yang disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknis, jika proyek itu dilaksanakan
dengan sumber dana dari pemerintah.
 Semua produksi harus kondisi baru atau dalam pemeriksaan tanah, pasir dan
aggregate, harus diperoleh dari sumber yang disetujui oleh direksi
Teknik/pengawas baik dari Dinas PUPR atau Konsultan (Quality Control).
BEBERAPA RISET ILMIAH TERKAIT
PENGUJIAN LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
SBB:

 1. Lab, Pengujian Tanah


 2. Lab, Pengujian Beton
 3. Lab, Cemen
 4. Lab, Pengujian Aspal
 5. Lab, Pengujian Hidrolika
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN
Pert. 5
 Secara umum analisis mengenai dampak
lingkungan sangat penting dilakukan
sebelum kegiatan proyek dimulai, hal ini
diperlukan sebagai upaya proses
pengambilan keputusan.
 Ada beberapa ketentuan- ketentuan pokok
mengenai peraturan/regulasi terkait
masalah dampak lingkungan hidup
(AMDAL), sebagai berikut:
Regulasi Terkait:

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4


tahun 1982, tentang Ketentuan-
ketentuan pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

 PeraturanPemerintah Republik Indonesia


Nomor 22 Tahun 2021
Tentang:Penyelenggaraan Perlindungan
Lanjutan Regulasi
 Terkait dengan peraturan/regulasi masalah
dampak lingkungan hidup (AMDAL) tersebut
diatas, antara lain intinya mengemukakan
bahwa,
 “Setiap rencana kegiatan yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan, wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)”,
yang implementasinya diatur dalam :Pereturan
Pemerintah(PP) dan Keputusan
Presiden(Keppres) Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Bab XV, yaitu mulai dari Pasal 97 sampai
dengan Pasal 120 UUPPLH.

 1. Pascal 109 UUPPLH Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau


kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
 2. Pasal 110 UUPPLH Setiap orang yang menyusun amdal tanpa memiliki
sertifikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
69 ayat (1) huruf i, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
 3. Pasal 111 ayat (1) UUPPLH Pejabat pemberi izin lingkungan yang
menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau UKL-
UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Pengertian Istilah AMDAL dan ANDAL

 Kegiatan AMDAL(Analisis Dampak


Lingkungan) mencakup keseluruhan proses pelestarian
lingkungan dimulai dari kerangka acuan, analisis
dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan
lingkungan (RKL), dan rencana pemantauan
lingkungan (RPL). Artinya, Pemenuhan Administrasi

 Sedangkan Kegiatan ANDAL hanya berfokus pada


menelaah dampak dari proyek pembangunan yang telah
direncanakan. Dampak Positif atau Negatif Kegiatan
dilapangan.
Dampak Lingkungan Hidup Terhdp
proyek pekerjaan sipil sebagai berikut:
 Dilokasi “ Base Camp” dan Sepanjang Trase
Proyek. Perlu diperhatikan kondisi-kondisi
seperti dibawa ini:
 Kondisi sosial budaya setempat
 Kondisi permukiman/perumahan/bangunan umum
 Kondisi flora dan fauna
 Kondisi sumber daya air
 Kondisi udara
 Kondisi pemanfaatan umum
 Prasarana jalan umum yang telah ada
 Prasarana pemakai jalan umum
Dampak Lingkungan Hidup Terhdp
proyek pekerjaan sipil sebagai berikut:
Dilokasi ‘ Quarry” (dataran)
Perhatikan:
 Kondisi permukiman/perumahan/bangunan umum
 Kondisi flora dan fauna
 Kondisi sumber daya air
 Kondisi udara
Dilokasi ‘ Quarry” (sungai)
Perhatikan:
 Kondisi sungai dibagian hulu dan hilir
 Kondisi air sungai
 Kondisi flora dan fauna
 Kondisi air sungai di hilir
 SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai