Anda di halaman 1dari 44

TEKNOLOGI DAN

MANAJEMEN ALAT
BERAT PADA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
OUTLINE
1 UMUM

5
1

Keberadaan alat-alat berat menjadi kebutuhan utama dalam proyek- proyek,


baik proyek konstruksi, pertambangan, perkebunan. Kehadirannya sangat
membantu dalam mempercepat proses pelaksanaan proyek, sehingga
memakan waktu yang lebih cepat/efektif dan efisiensi dalam nilai ekonomi.
Penggunaan alat berat harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi proyek di
lapangan. Hal ini dilakukan demi tercapainya kelancaran proyek. Jika tidak
akan berdampak pada kerugian antara lain, rendahnya produksi, tidak
tercapainya target sesuai jadwal yang telah direncanakan, dan biaya yang
tidak sesuai rencana atau membengkak, dikarenakan perbaikan yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen peralatan yang
bertujuan agar proyek berjalan sesuai dengan rencana, baik target
pencapaian maupun anggaran atau biaya
1

Faktor utama dalam manajemen a l at berat adalah pemilihan jenis alat berat
yang digunakan. Alat berat yang dipilih harus disesuaikan dengan proyek
yang dikerjakan . Selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi medan di
lapangan. Pemilihan ini berhubungan dengan pemahaman jenis dan fungsi,
alat berat, seperti bulldozer, excavator, Wheel loader, Dumptruck , Motorgrader,
compactor, dan lain-lain.
Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan ketidak sesuaian
antara pekerjaan dengan objeknya. Sehingga akan memakan waktu yang lama,
dan tidak efisien.

Sedangkan faktor biaya, berhubungan dengan rencana anggaran proyek


yang telah dibuat. Kaitannya dalam alat berat adalah meliputi biaya sewa
atau biaya kepemilikan. Selain itu, biaya operasional dan pemeliharaan
meliputi pemeliharaan rutin, berkala dan overhaul. Pemeliharaanbertujuan
agar alat berat siappakaidengan performa maksimal
2 MANAJEMEN ALATBERAT

Manajemen alat berat adalah proses merencanakan,mengorganisir,


mengoperasikan/menjalankan dan mengendalikan alat berat untuk mencapai
tujuan pekerjaan yang ditentukan. Dalam perencanaan pemilihan kebutuhan
alat berat beberapa faktor yang harus diperhatikan, sehingga kesalahan dalam
pemilihan alat dapat dihindari, antaralain adalah:

A. Berdasarkan Fungsi
B. Berdasarkan Kapasitas
C. Berdasarkan Arah operasinya (horizontal maupun vertical) dan jarak
gerakan, kecepatan dan frekuensi Gerakan
D. Metode kerja yang digunakan membuat pemilihan alat dapat berubah
2 LANJUTAN

E. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi


dan pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan
alat berat
F. Jenis proyek.
G. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di
dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan
lokasi proyek didataranrendah
H. Jenis materialdan daya dukung tanah mempengaruhi alat berat
yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas,
keras, atau lembek
2 LANJUTAN

Alat – alat berat umumnya digunakan pada pekerjaan seperti :


 Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan tanah (earth working)
Pemindahan Tanah (earth moving)
Penyiapan lahan (Land clearing)
 Pertambangan
Pekerjaan Tanah (Earth working)
Pemindahan Tanah (earth moving)
Penyiapan lahan (Land clearing)
Peledakan (Blasting)
 Perkayuan (Logging)
2 LANJUTAN

Alat berat adalah rekayasa teknologi berupa mesin berukuran besar


yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi, dengan tujuan
untuk membantu manusia agar capaian pekerjaannya lebih efektif
dan effisien. Semua itu bisa didapat apabila alat-alat berat tersebut
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip manajeman (POAC)

Planning meliputi pengaturan tujuan dan bagaimana cara mencapai


tujuan tersebut
Perencanaan peralatan terdiri dari:
a. Kebutuhan Peralatan
b. Pengadaan Peralatan
c. Operasi Peralatan
d. Pemeliharaan
e. Penghapusan / Penggantian Baru
a. Perencanaan kebutuhan Peralatan
2 LANJUTAN

TEKNIS :

 Jenis Peralatan,SesuaiJenis/MacamPekerjaan
 Spesifikasi Teknik & Kapasitas Masing-Masing Peralatan. Dalam Kaitannya dengan
Pelayanan antara Satu Peralatan terhadap Peralatan Lainnya

 Spesifikasi Teknik&Kapasitas Masing-Masing Peralatan, Dalam Kaitannya dengan Volume


dan Jadwal WaktuPelaksanaan Pekerjaan
 Volume dan Jadwal Waktu PelaksanaanPekerjaan

Dengan mengetahui data-dataTeknisdiatas, maka jumlah dan jadwal waktu kebutuhan


peralatan dapatditentukan.
b. Perencanaan Pengadaan Peralatan
2 LANJUTAN

PENGADAAN DILAKUKAN DENGAN :

1. SEWA (RENTAL)
2. INVESTASI
a.BELI LANGSUNG
b. SEWA BELI (LEASING)
1. PENGADAAN DENGANSEWA 2 LANJUTAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Adakah PerusahaanSewa
 TersediakahAlatYang AkanDisewa
 Bagaimana KondisiSewanya

KEUNTUNGAN Pengadaan Dengan Sewa :


- Tidak Perlu Menyediakan Modal Untuk Investasi
- Biaya Peralatan untuk Satu Proyek Terbatas pada Jumlah Sesuai yang Diperlukan
- Tidak Perlu Memikirkan Pelaksanaan Mobilisasi dan Demobilisasi, Hanya Melakukan Kontrol Saja
- Tidak Perlu Pengendalian Biaya Operasi

KERUGIAN Pengadaan Dengan Sewa :


- Kondisi Alat Belum Tentu Baik
- Belum Terjamin Tersedianya Alat Sesuai Jadwal.
- Tidak Menguasai Teknologi Peralatan Apabila Sistem Sewanya Adalah Jasa Alat
- Mahal Untuk Proyek Berjangka Panjang
- Tidak Dapat Menguasai Operasi Alat Sepenuhnya
- Perubahan Harga Tergantung Pihak Lain
- Harus Selalu Memperhatikan Produktivitasnya
2 LANJUTAN

2. PENGADAAN DENGAN MEMBELI (INVESTASI)


PRINSIP INVESTASI :
Investasi Alat : Menanam Modal/Uang, keuntungan harus
lebih besar dari bunga bank

Cara Investasi :
- Beli Langsung : a. Baru
b. Bekas
- Sewa Beli (Leasing)
2 LANJUTAN
KEUNTUNGAN Pengadaan Dengan Membeli (Investasi)

Kondisi Alat Terkontrol


Kesiapan Alat Terjamin
Dapat Mengikuti Perkembangan Teknologi Alat
Kontinuitas Pekerjaan Terjamin Terutama untuk Pekerjaan Jangka Panjang
Dapat Menguasai Teknologinya
Biaya Alat Tidak Tergantung Pihak Lain

KERUGIAN Pengadaan Dengan Membeli (Investasi)

Sulitnya Pengendalian Operator dan Mekanik


Harus Mempunyai Sarana Pemeliharaan
Kemungkinan Idle Time
Mahal Kalau untuk Pemakainan Jangka Pendek
Perlu Perhatian yang Serius Terhadap Pengendalian Biaya Operasi dan Perbaikan
SEWA BELI (LEASING)
2 LANJUTAN

KEUNTUNGANNYA :
- Tidak Perlu Menyediakan Modal Besar Sekaligus
- Pada Akhir Masa Leasing Alat Bisa Dimiliki atau Dijual

KERUGIANNYA :
- Kemungkinn Idle Time Akibat Tidak Ada Pekerjaan
PEMBELIAN PERALATAN
2 LANJUTAN
HAL-HAL TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PEMBELIAN PERALATAN :

Cara Pembelian : - Penunjukan Langsung


- Lelang
 -Pemilihan Merk yang Diinginkan Berdasarkan Performance
 -Fasilitas dan Pelayanan Purna Jual dari sipenjual/agen tunggal
 -Sistem Pengoperasian/Spesifikasi Alat.
 Alat dengan Teknologi Tinggi (canggih) bukan menjadi pilihan apabila sering
Menimbulkan Kesulitan pada Pengoperasiannya maupun pada pemeliharaannya
 -Alat Khusus/Spesifik diusahakan tidak dibeli. Lebih Baik disewa karena sulit
dalam perolehan suku cadang disamping operator khusus yang diperlukan.
III. OPERASI PERALATAN 2 LANJUTAN

Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian Peralatan :


 Mengoperasikan alat dengan baik dan benar sesuai buku manual
pengoperasian (operation manuals)
 Melaksanakan pemeliharaan sebelum,selama dan sesudah operasi
 Penyimpanan yang Baik dan Benar
 Pengaturan Jadwal Waktu Penggunaan sesuai job desk
 Mengoperasikan alat sesuai fungsi attachment yang digunakan
2 LANJUTAN
IV. PEMELIHARAAN PERALATAN
BENTUK / TINGKAT PEMELIHARAAN
 Pemeliharaan Rutin
 Pemelihraan Berkala
 Perbaikan Ringan
 Perbaikan Berat

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PEMELIHARAAN PERALATAN


 Operator tidak dilengkapai form LHO (laporan harian operasi)
 Pengawas Lapangan sebagai atasan langsung operator tidak menindak
lanjuti laporan operator berupa LHO ke devisi perbaikan
 Sarana Pemeliharaan yang tidak memadai
2 LANJUTAN

PERENCANAAN SUKU CADANG DAN BAHAN


I. Untuk menunjang kelancaran operasi peralatan sekaligus pemeliharaan
peralatan di lapangan perlu diperhatikan :
 Penyediaan suku cadang sesuai dengan jadwal pemeliharaan
 Penyediaan Bahan Bakar tepat waktu

II. Yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penyediaan suku cadang
maupun bahan adalah :
 Mutu suku cadang : Asli dan Tidak Asli
 Waktu Tenggang
 Batas Aman Persediaan
 Volume Pesanan
2 LANJUTAN

V. RENCANA PENGGANTIAN/REKONDISI/PENGHAPUSAN PERALATAN

Rekondisi dapat dilakukan jika alat :


 Biaya operasi alat sdh tidak layak lagi artinya biaya yang dikeluarkan lebih
tinggi dari produksi yang dihasilkan
 Alat sudah terlalu sering rusak
Penggantian dapat dilakukan jika alat :
 Alat yang suku cadangnya sulit didapat/spare parts discontinue
Teknologinya sudah ketinggalan
Penghapusan
 Apabila biaya perbaikan terlalu tinggi, setengah dari harga peralatan baru
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

CRAWLER EXCAVATOR

Crawler Excavator adalah suatu alat berat yang


diperuntukkan guna membantu meringankan
pekerjaan manusia, dan mempercepat waktu
pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu,
Excavator digunakan untuk :Menggali parit,
lubang, pondasi,Penghancuran gedung,membuat
slope, Mengangkat dan menurunkan material
,Mengeruk sungai, Pertambangan
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

DRAGLINE

Dragline adalah alat untuk menggali tanah


dan memuatkan pada alat-alat angkut.
misalnya truk atau ke tempat penimbunan
yang dekat dengan tempat galian. Pada
kenyataannya dragline ini mempunyai
jangkauan lebih besar dari pada jenis shovel,
dengan kapasitas 2.5 cu-yd. Satu kerugian
dalam menggunakan dragline tenaga
menggalinya lebih kecil sehingga produksinya
rendah, antara 70% – 80% dibandingkan
dengan power shovel untuk ukuran yang sam
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

CLAMSHELL
Clamshell didapat dengan menggantikan drag
bucket pada dragline denga suatu clamshell,
clamshell sangat cocok dikerjakan untuk bahan-
bahan yang lepas seperti : pasir, kerikil, batu
pecah, lumpur dan batubara, Cara kerjanya
dengan menjatuhkan bucket secara vertical dan
mengangkatnya secara vertical, dengan swing
sebagaimana excavator membongkar material
ketempat yang dikehendaki.
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

BULLDOZER
Bulldozer merupakan traktor yang dipasangkan
blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk
mendorong, atau memotong material yang ada
didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya
menggunakan dozer atau bulldozer adalah :
Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari
pepohonan, Pembukaan jalan baru, Pemindahan
material pada jarak pendek sampai dengan 100
m, Membantu mengisi material pada scraper,
Mengisi kembali saluran, Membersihkan quarry,
stockpile dan bagian belakangnya dipasang ripper
untuk mengupas lapisan permukaan yang keras
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

SCRAPPER
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk
mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil
pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan
sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relative
jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda
ban.
Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada
:Karakteristik material yang dioperasikan, Panjng jarak
tempuh, Kondisi jalan, Alat Bantu yang diperlukan. .
Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan
kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini
dapat menampung material 8 – 30 m3
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

MOTOR GRADER

Adalah alat berat yang digunakan untuk


pemotongan tanah dengan tipis atau
pemotongan tanah dekat tanah keras (subgrade)
(setelah dilakukan pemotongan tanah dengan
dozer ataupun setelah diripper) dan pembuatan
parit sementara di kanan kiri grader, dapat
dilakukan dengan menggunakan blade grader
yang dapat diputar vertikal dan horisontal
sehingga dapat membuat parit sementara sesuai
yang diinginkan.
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

LOADER
Loader adalah alat yang digunakan untuk
pemuatan material ke dalam dumptruck dan
sebagainya, sebagai primover loader
menggunakan tractor,
Berdasarkan primover loader di bagi menjadi
dua, yaitu:
1. Loader dengan penggerak crawler tractor
disebut crawler loader
2. Loder denagan penggerak ban disebut
wheel loader
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

Compactor
kegunaannya adalah untuk memadatkan tanah atau
material agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang
diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta
frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang
dipadatkan tadi.
Compactor yang dilengkapi dengan vibro atau getaran
akan mampu lebih cepat mencapai kepadatan material
yang diinginkan. smooth drum dipakai untuk
memadatkan material yang bersifat lepas yang
kandungan airnya (moisture content) kecil atau untuk
pemadatan-finishing. sedangkan kelengkapan pad drum
dipakai untuk material atau tanah yang bersifat liat
dengan kandungan air cukup besar.
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

DUMP TRUCK
Dump truck berfungsi untuk memindahkan material
yang relatif banyak dengan jarak yang cukup jauh.
Syarat yang penting agar truck bekerja secara efektif
dan efisien adalah jalan kerja yang keras dan rata,
meskipun adakalanya truck didesign agar
mempunyai “cross country ability”
Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan
alat pemuatnya jika pembandingan ini tidak
proposional, maka alat pengangkut ini akan banyak
menunggu, begitupun sebaliknya.
Dumptruck pada pekerjaan konstruksi dikenal ada 3
macam, yaitu side dump truck, rear dump truk dan
Rear and side dump truck
3 JENIS & FUNGSI ALAT BERAT

Asphalt Finisher
Asphaltfinisher adalah alat untuk menghamparkan
campuran aspal hot mix, yang dihasilkan dari alat produksi
aspal (AMP). Untuk menghampar pada permukaan jalan
yang akan dikerjakan.

Terdapat dua jenis asphalt finisher ya itu jenis crawler yang


menggunakan track dan jenis roda karet.

Pada asphalt finisher jenis track, penghamparannya lebih


halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang
menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama.
4 PRODUKSI ALAT BERAT

Dengan mengetahui kapasitas blade dari bulldozer, maka


produksinya dapat dihitung dengan cara seperti berikut :
a. Kapasitas Produksi KP = PMT x FK
KP = Kapasitas Produksi
PMT = Produksi Maksimum Teoritis (efisiensi 100 %)
FK = Faktor Koreksi
b. Produksi Maksimum Teoritis PMT = KB x T
KB = Kapasitas Blade
T = Jumlah trip perjam
c. Trip tiap jam
60
T=
𝐶𝑇
Ct = Cycle time / waktu siklus (menit)
4 PRODUKSI ALAT BERAT

d. Cycle time / Waktu siklus


Ct = 𝐽 + 𝐽 + Z
𝐹 𝑅
J = Jarak kerja (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = Waktu tetap untuk pindah transmisi (menit)

Jadi ringkasan rumus untuk menghitung kapasitas produksi bulldozer adalah :


𝐾𝐵 𝑥60 𝑥𝐹𝐾
KP = (M3/JAM )
𝐽 𝐽
++
𝐹 𝑅
Z
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

1) Produksi Bulldozer
Sebuah bulldozer type D60 P dengan Kapasitas Mesin 125 Hp dioperasikan untuk
menggusur dengan data-data sebagai berikut :
Tinggi Blade = 1.130 m
Lebar Blade = 3.415 m
Faktor Blade = 0.8
Kecepatan Maju = 3 km/jam
Kecepatan Mundur = 6 km/jam
Jarak Gusur = 70 m
Waktu Tetap = 0,05 Menit
Efisiensi Kerja = 0,75
Faktor Koreksi Volume = 0,8
Hitung produksi Bulldozer perjam (Q)
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

Taksiran Produksi
q = L x H2 x a
q = 3.415 x 1.130 2 x 0,85 = 3,706 m3
Waktu Siklus
Kecepatan Maju = 3 km/jam = 3000 m / 60 menit
Kecepatan Mundur = 6 km/jam = 6000 m / 60 menit

= 1,4 + 0,7 + 0,05


= 2,15 menit

Q = ( q x K x 60 x E)/ WS

Q = (3,706 x 0,8 x 60 x 0,75)/2,15


= 62 m3 /Jam
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

1) Produksi Excavator (Backhoe) untuk pekerjaan menggali

Sebuah Excavator Komatsu PC200-5 dengan Kapasitas Mesin 80 Hp dioperasikan untuk


menggali dengan data-data sebagai berikut :
Kapasitas Bucket (q’) = 0,80 m3
Faktor Bucket (K) = 0.90
Waktu Pengisian Bucket = 20 detik
Waktu Angkat Beban dan Swing = 10 detik
Waktu Dumping = 5 detik
Waktu Swing Kembali = 5 detik
Waktu Tetap = 5 detik
Efisiensi Kerja (E) = 0,80
Faktor Kondisi Kerja = 0,65
Faktor Kedalaman Gali = 0,90
Faktor Koreksi Volume = 0,80
Hitung Produksi Excavator/Jam (Q)
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

Taksiran Produksi
q = q' x k
= 0,80 x 0,90
= 0,72 m3

Waktu Siklus (WS)


= 20 + 10 + 5 + 5 + 5
= 45 detik

Q = (q x 3600 x 0,80 x0,65 x 0,90 x E)/WS

Q = (0,72 x 3600 x 0,80 x 0,65 x 0,90 x 0,80)/45


= 21,56 m3 / Jam
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

3. Estimasi Produksi Whell Loader untuk Pekerjaan Loading


Sebuah Whell Loader jenis CAT 966 digunakan sebagai alat pemuat agregat. Data-data
operasi yang diketahui adalah sebagai berikut :
Kapasitas Bucket (q’) : 1,5 m3
Faktor Isian Bucket : 0,90
Efisiensi Alat : 0,83
Jarak Maju D1 : 15 m
Jarak Mundur D2 : 15 m
Kecepatan Maju (V1) : 3 km/jam
Kecepatan Mundur (V2) : 3 km/jam
Waktu Tetap (Z) : 0,3 menit
q = q’ x k
q = 1,5 x 0,9
= 1,35 m3
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

Waktu Siklus

D1 D2
WS    Z
V1 V 2

WS = 15/50 + 15/50 + 0.3 = 0.9 menit

Q = (q x 60 x E)/ WS

= (1,35 x 60 x 0,83)/0,9

= 74,7 m3/jam
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

4) Estimasi Produksi Motor Grader

Sebuah Motor Grader type GD500R yang digunakan untuk membentuk badan
jalan mempunyai spesifikasi dan data-data operasi kerja sebagai berikut :
Panjang Blade = 1.130 m
Overlap = 0,100 m
Kemiringan Blade = 45º
Lebar Perkerasan = 8m

Penerimaan produk rata-rata jika telah dilakukan dengan 5 lintasan


Kecepatan Maju = 4 km/jam
Kecepatan Mundur = 6 Km/jam
Jarak Gusur Rata-rata = 500 m
Efisiensi Kerja = 0,80
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

Taksiran Produksi

Lebar Efektif Blade = 1.03 sin 45º = 0,87 m


Jumlah Lintasan N = (8/0,87) = 9,1 ≈ 10
Banyaknya Lintasan = 10 x 5 = 50 lintasan
Kecepatan Rata-rata = 5 km/jam
= 5000/60 m/menit
t = 2 x 500 x 50/ ((5000/60)x 0.8)
= 750 menit = 12,5 Jam

Formula Bina Marga (praktis)


Q = ( W x V x E x t ) /N dalam satuan m3/jam
W = Lebar efektif Blade (m)
V = Kecepatan rata-rata (m/jam)
E = Efisiensi
N = Jumlah Passing (Lintasan)
t = Tebal Hamparan (m)
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

W = (Le - Lo)
Jika diketahui informasi alat dan kondisi lapangan dibawah ini, maka
hitunglah produksi alat :
Lebar Blade = 2,2 m
Overlap = 0,4 m
Sudut Blade = 45 0
Efisiensi = 0,6
N = 6 Kali
Kecepatan = 4 km/jam

Q = ((2,2-0,4) sin 45 0 x 4000 x 0,6 x 0,2))/6


= 100,8 m3/Jam
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

5) Produksi Dump Truck


Sebuah perusahaan jasa konstruksi menggunakan Dump Truck Nissan kapasitas 10 Ton untuk mengangkut material
timbunan badan jalan hasil galian. Alat pemuat yang digunakan adalah Excavator (backhoe) dengan kapasitas
bucket (q’)0,8 m3 . Berat Jenis Tanah 1, 6 ton/m3 dan faktor konversi dari padat ke gembur 1,25. Faktor Bucket
Excavator (K) 0,9 dengan waktu siklus 1 menit. Selanjutnya diketahui jarak tempuh Dump Truck dari lokasi
pengambilan material kelokasi penimbunan 10 km. Kecepatan rata-rata dump truck dalam keadaan penuh muatan
30 km/jam dan dalam keadaan kosong 45 km/jam. Waktu dumping (t1)0,5 menit dan Waktu tetap (t2) 5 menit
dengan efisiensi 0,8
Analisis :
Kapasitas Dump Truck = 10 ton = 10/1,6 = 6,25 m3 padat)
Atau 1,25 x 6,25 = 7,8125 m3 (gembur)
Waktu siklus
Karena dump truck dipengaruhi oleh produksi excavator, maka waktu siklus dump truck dihitung sebagai berikut :
WS = n. WS-excavator + D1/V1 + D2/V2 + t2
n = C1/( q1 x K )
n = 7,8125 / ( 0,8 x 0,9 ) = 10,85 ≈ 11
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

n ditetapkan sebesar 11 maka waktu muat = 11 x 1 = 11 menit


Waktu tempuh (dalam keadaan bucket penuh muatan) = 10 km/(30 km/jam)
= 10000 m / (500 m/menit) = 20 menit
Waktu tempuh (dalam keadaan bucket kosong) =10 km/(45 km/Jam)
= 10000 m / (750 m/menit) = 13,3 menit
Waktu Dumping = 0,5 menit
Waktu Tetap = 5,0 menit
Total Waktu Perjalanan (Cmt) = n. WS-excavator + D1/V1 + D2/V2 + t1 + t2
= 10,85 + 20 + 13,3 + 0,5 + 5,0 = 49,65 menit
P = (C1 x 60 x Et)/Cmt
P = (7,8125 x 60 x 0,8)/49,65
= (7,54 m3/jam)/1.25 (Gembur) = 6,032 m3/jam (Asli)
5 SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT

Produksi Pemadat

Q = Produksi (m3/Jam)
V = Kecepatan Operasi (Km/jam)
W = Lebar Pemadatan Efektif (tiap passing) m'
T = Tebal Pemadatan (m)
N = Jumlah Lintasan
E = Efisiensi
6) Produksi Alat Pemadat

Jika kecepatan kerja sebuah vibro roller (V) 2 km/jam dengan lebar efektif
drum (W) 0,8 m dan Lintasan yang dibutuhkan sebanyak (N) 8 kali, tebal
pemadatan (t) 0,2 m dan Effisiensi 0,8
Maka produksi Vibro Roller diperoleh sebagai berikut :

Qvr = ( 0,8 x 2,0 x 1000 x 0,2 ) / 8


= 40 m3/jam

Anda mungkin juga menyukai