Anda di halaman 1dari 50

63

BAB VI
PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT-ALAT BERAT

Sebelum menganalisa kapasitas alat yang bersifat menaksir, maka langkah


pertama yang ditempuh adalah menghitung kapasitas produksi secara
teoritis. Untuk memperoleh nilai kapasitas produksi yang mendekati
kenyataan, hasil perhitungan teoritis dikalikan dengan faktor efisiensi kerja
sesuai kondisi operasinya. Faktor efisiensi kerja berbagai kondisi kerja
diberikan pada tabel berikut ini.
Tabel faktor efisiensi alat (Spec edition 20 komatsu)

Operating conditions Job efficiency


Good 0,83
Average 0,75
Rather poor 0,67
Poor 0,58
Untuk Dozer, grader, Excavator, Compactor.

Operating conditions Job efficiency


Good 0,83
Average 0,80
Rather poor 0,75
Poor 0,70
Untuk Wheel loader, Dump Truck,

Faktor Efisiensi Operator


Keterampilan Operator Efisiensi
Menyenangkan 0,90 - 1,0
Normal 0,75
Buruk / Jelek 0,50 - 0,60

Faktor Efisiensi Waktu


Kondisi Kerja Efisiensi
Menyenangkan 0,90
Normal 0,83
Buruk / Jelek 0,75

Untuk menentukan tingkat kondisi operasi di atas, harus dikaji secara cermat
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

1. Kesesuaian alat terhadap medan kerja seperti kekerasan material, daya


dukung tanah dan lain-lain sebagainya.
2. kombinasi alat yang sesuai dengan pengaturannya.
3. Kondisi lingkungan kerja seperti luas areal kerja, cuaca dan sebagainya.
4. Metode perencanaan dan pelaksanaan.
5. Keterampilan dan pengalaman operator dan pengawas yang sesuai
dengan kondisi kerja.
64

6. Kondisi dan keadaan alat tersebut


7. Keadaan material (tanah).
1. Keadaan asli .
2. Keadaan Lepas.
3. Keadaan Padat.

Cara menghitung perubahan volume :


- Volume kembang (Swell = Sw)

- Volume penyusutan (Shrinkage = Sh)


Dimana : B = Berat Jenis tanah asli
L = Berat Jenis tanah lepas
C = Berat Jenis tanah padat.

- Cara lain menggunakan Load factor = factor beban.


Berat jenis tanah lepas
LF =
Berat jenis tanah asli

Volume tanah asli


=
Volume tanah lepas
- Volume tanah asli = LF Volume tanah lepas.
65

DIAGRAM ALIRPERHITUNGAN PRODUKSI ALAT

KAPASITAS
PERES
JENIS KAPASITAS
ALAT PER SIKLUS
KAPASITAS
MUNJUNG

SPESIALIASI ALAT
ANALISA
BEBAN & WAKTU PRODUKSI ALAT
TENAGA SIKLUS
KONDISI JALAN
KERJA

OPERATOR
MANUSIA TATA LAKSANA

- KONDISI
ALAT - MESIN EFISIENSI

KEADAAN CUACA
KONDISI
LAPANGAN
JENIS MATERIAL

Cara menaksir kapasitas produksi dari tiap-tiap alat yang ditentukan adalah
sebagai berikut :

1. Taksiran Kapasitas Pembersihan :


a. Tebas Tebang (Underbrushing)
Tebas tebang adalah penumbangan pohon-pohon kecil
Ø < 30 cm dengan sekali dozing oleh buLldozer.
L xFxE
Q = (Ha / jam)
10.000

Dimana :
L = lebar kerja (m)
F = 0,75 x kecepatan kerja (m/jam)
E = efisiensi kerja.

b. Penumbangan (Felling).
Felling adalah pekerjaan penumbangan pohon yang
Ø > 30 cm dengan beberapa kali lintasan buldozer

60
Q= (Ha/ jam)
Jn x tn
66

Dimana :
Jn = jumlah pohon per Ha.
tn = waktu penumbangan pohon (menit)
c. Penumpukan (pilling)
Penumpukan adalah pengumpulan batang, ranting, dahan dan
kotoran-kotoran dari proses underbrushing dan felling. Material ini
harus digusur keluar dari jalur pekerjaan saluran.

D x L x E x 60
Q = (Ha /jam)
Cm x 10.000

Dimana :
D = jarak gusur (m)
L = lebar kerja (m)

Cm = waktu siklus (menit) =

F = 0,75 x kecepatan maju (m/menit)


R = 0,87 x kecepatan mundur ( m/ menit)
Z = waktu tetap dalam menit (lihat tabel)

Tabel waktu tetap

Time reqiired for gear shifting

Direct- drive machine 0,10 min


Torqflow machine 0,05 min

2. Taksiran Kapasitas Bulldozer :


Q x 60 x E
Q = (m3/ jam)
cm

Dimana :
Q = L x H2 x a = produksi tiap siklus (m3)
L = panjang blade (m)
H = tinggi blade (m)
a = blade factor (lihat tabel)

perhitungan waktu siklus (Cm) = Cm pada pilling


67

Tabel blade fakctor

TINGKAT KONDISI KERJA DOZING faktor blade

Mudah Blade mendorong tanah penuh, kondisi


Digusur tanah gembur, kadar air rendah, lempung 1,1 – 0,9
berpasir yang belum dipadatkan tanah,
biasa, material stock pile.

Kondisi tanah gembur tetapi blade tidak


Biasa penuh. Tanah campur kerikil, pasir, 0,9 – 0,7
pecahan batu berbutir halus.

Agak sukar Tanah liat dengan kadar air tinggi dan


Digusur lengket. Tanah liat kering dan keras dan 0,7 – 0,6
tanah biasa dalam kondisi asli.

Sukar Batuan hasil peledakan, bongkahan batu 0,6 – 0,4

besar.

3. Taksiran Kapasitas Dozer Shovel dan Wheel Loader :

q x 60 x E
Q = (m3/ jam)
Cm

Dimana :
q = q1 x k = produksi tiap siklus (m3)
q1 = kapasitas bucket (m3)
K = bucket factor (lihat tabel)
Untuk V- shape loading, Cm 2 =

Untuk cross loading, Cm =

Untuk load and carry, Cm =


Z = waktu tetap (menit) lihat tabel.

Tabel bucket factor .


68

KONDISI PENGAMBILAN MATERIAL Bucket factor

Mudah Pengambilan material hasil penumpukan (stock


pile) yang telah digemburkan oleh alat lain
sehingga tidak lagi memerlukan gaya gali, 1,0 – 0,8
bucket bisa munjung (heapul). Tanah liat lengket
dengan kadar air sedang.

Biasa Pengambilan pada material hasil pengumpulan


(stock pile) yang masih sukar disekop, tapi bucket
masih agak munjung. Tanah biasa berpasir kering 0,8 – 0,6
tanah liat berpasir, tanah liat kering, kerikil, atau
pengambilan kerikil lunak langsung dari bucket

Agak Pengambilan pecahan batu berbutir halus, tanah


Sukar liat keras, pasir berkerikil, tanah biasa berpasir 0,6 – 0,5
tapi keras.

Sukar Pengambilan atau penggalian material dalam


kondisi asli, batuan kasar dan berbongkah tidak 0,5 – 0,4
beraturan. Pecahan batu, tanah berpasir dan tanah
liat sukar disekop langsung

Tabel waktu tetap

V-shape loading Cross loading load and carry

Direct drive 0,25 0,35 -


Hydraulic shift drive 0,20 0,30 -
Torqflow 0,20 0,30 0,35

4.Taksiran Kapasitas Excavator :

q x 3600 x E
Q= (m3/ jam)
Cm

Dimana :
q = q1 x K
Cm = waktu siklus (detik) = wg + 2(wp) + wb
Wg = waktu menggali (detik) lihat tabel
Wp = waktu putar (detik) lihat tabel
69

Wb = waktu buang/ muat (detik) lihat tabel

Tabel waktu menggali

Kedalaman galian KONDISI GALIAN (DETIK)


(m) Mudah biasa agak sukar sukar

0-2 6 9 15 26
2-4 7 11 17 20
>4 8 13 19 30

Tabel waktu putar


Model Swing angle
45 0
90 0
900 1800

PC10 11 13 13 15 PC20
12 14 14 16 PC40
12 14 14 16 PC60
13 15 15 17 PC100
13 15 15 17 PC120
14 16 16 18 PC200
16 18 18 21 PC220
18 20 20 23 PC300
20 22 22 23

Tabel waktu buang.

Kondisi tempat buang waktu untuk buang

Posisi tempat buang tertentu 5-8


(misalnya dump Truck)
Posisi tempat buang tidak tertentu 3-6

5.Taksiran Kapasitas Damp Truck :


C x 60 x E
P = (m3)
Cmt

Dimana :
q = produksi tiap siklus (m3) = q x K
N = jumlah rit pengisian oleh pemuat
C = Kapasitas damp truck (m3)
q1 = kapasitas alat pemuat (m3)
70

Untuk Wheel Loader


Z = Waktu tetap
R = Kecepatan mundur
F = Kecepatan maju

Untuk Excavator
Cms = Standart cycle time Faktor konvensi

Cms = waktu siklus alat pemuat (menit)


V1 = kecepatan angkut rata-rata (m/menit)
V2 = kecepatankembali rata-rata (m/menit)
t1 = waktu bongkar (menit) lihat tabel
t1 = waktu antri (menit) lihat tabel

tabel waktu bongkar tabel waktu antri


Kondisi kerja t2 (menit) Kondisi kerja t2 (menit)

Baik 0,5-0,7 Baik 0,1 -0,2


Biasa 1,0-1,3 Biasa 0,25-0,35
Buruk 1,5-2,0 Buruk 0,4 -0,5

6. Taksiran Kapasitas Motor Grader :

(m2/jam)

(m3/jam)

Dimana :
V = kecepatan kerja (km/ jam0
Le = panjang efektif blade (m) lihat tabel
Lo = lebar overlap = 0,3 m
N = Jumlah trip. T = Waktu. W = Lebar kerja.

Tabel panjang efektif blade


71

Blade leght m 2.2 3.1 3.7 4.0 4.3

Blade angle 600 1.9 2.7 3.2 3.5 3.7


Effective
Blade length
Le (m) Blade angle 450 1.6 2.2 2.6 2.8 3.0

7. Taksiran Kapasitas Motor Scraper

Q x 60 x E
Q = (m3/jam)
Cm

Dimana :
Q = q1 x k = produksi tiap siklus (m3)
K = pay load factor lihat tabel 12
Cm = t1 + t2 + t3 + t4 + t5 = waktu siklus (menit)
t1 = waktu memuat (menit) lihat tabel
t2 = waktu untuk mengangkut muatan (menit)
t3 = waktu menghampar/ berjalan (menit)
t4 = waktu untuk kembali (menit)
t5 = waktu spot and delay (menit)

Tabel play load factor

Jenis material pasir tanah tanah tanah campur


Biasa liat pasir batu

Pay load factor 0,90 0,80 0,70 0,65

Tabel waktu memuat Tabel waktu menghampar Tabel waktu spot


dan delay
Kondisi t1 (menit) Kondisi t3 (menit) Kondisi waktu spot
Memuat menghapar
Dan delay t5
Baik 0,5 Baik 0,4
Biasa 0,6 Biasa 0,6 Baik 0,3 menit
Buruk 1,0 Buruk 1,1 Biasa 0,5 menit
Buruk 0,8 menit
72

8. Taksiran Kapasitas Compactor :

W x V x H x 1.000 x E
Q = (m3/ jam)
N

dimana :

V = kecepatan kerja (km/ jam)


W = lebar efektif compactor (m)
H = tabel lapisan pemadatan lihat tabel
(antara 0,2 – 0,5 m )
N = jumlah lintasan compactor

Tabel kecepatan kerja compactor


Jenis Road Tire vibratory soil Tamper
Compactor roller roller roller compactor

V (km/jam) 2,0 2,5 1,5 4,0 – 10,0 1,0

Tabel lebar efektif permadat


Jenis compactor Lebar efektif (m)

Macadam roller lebar roda penggaruk 0,2 m


Tandem roller lebar roda penggerak 0,2 m
Soil compactor (lebar roda penggerak x 2) 0,2m
Tire roller jarak antara sisi luar dengan sisi
dalam roller- 0,3 m
vibrotory roller besar lebar roller - 0,2 m
vibrotory roller kecil lebar roller - 0,1 m

Tabel banyak lintasan compactor


Jenis road tire vibratory soil
compactor roller roller roller compactor

banyak lintasan 4-8 3–5 4 – 12 4 – 12

9. Taksiran Kapasitas Excavator Untuk Peralatan Dinding :


LK x L x 3600 x E
PT = (m2/ jam)
(L/f v) x t
73

Dimana :
LK = lebar kerja efektif (m)
= lebar slope finishing bucket - 0,3 m
L = panjang jangkauan peralatan (m)
f v = kecepatan peralatan (m/detik)
t = waktu untuk pindah posisi, antara 8 – 12 dtk

Tabel kecepatan peralatan

Panjang dinding kecepatan peralatan


Saluran (m) (m/ detik)

0,00 - 0,50 0,20


0,50 - 1,00 0,10
1,00 – 2,00 0,08
2,00 – 4,00 0,05
> 4,00 0,02

10. Asphalt Finisher.

Dimana :
w = Lebar penghamparan
V = Kecepatan kerja
H = Tebal lapisan

11. Asphalt Sprayer.

Dimana :
q = Kapasitas tangki sprayer

12. Asphalt Mixing Plant (AMP).

Dimana :
c = Kapasitas batc

13. Concrete Mixing Plant.

14. Stone Crusher.


74

15. Belt Conveyer.

Dimana :
A = Potongan luas area material
v = Kecepatan belt conveyer
W = Berat jenis material.

16. Water Tank Truck.

Dimana :
Wc = Kebutuhan air / m3 material padat.

17. Hand Compactor.

Dimana : n = Lintasan

18. Fulvi Mixer

19. Alat Pancang

a. L = (2.b.h) / (S+0,1) = (2.E) / (S+0,1)

Dimana : L = Daya dukung tiang dgn anka keamanan 6 pound


b = Berat pemukul
h = Tinggi jatuh pemukul
S = Masuk tiang kedlam tanah setiap pukulan (cm)
E = Enerjik yg dibutuhkan utk memancang

b. R = (2.E) / (S+K) x (W) / (W+P) x (1) / (SF)

Dimana : R = Daya dukung tiang (ton)


W = Berat massa yg dijatuhkan
K = Perpendekan elastis total dr kepala tiang, tiang dan
tanah.
E = Energi alat pancang
S = Penetrasi pukul terahir
P = Berat tiang pancang
SF= Faktor keamanan (diambil 3 - 4 )

20. Suction Dredger.


75

Q = A. V . % material pengerukan.
= 1/4 . 3,14 . D2. V . % mat. Pengerukan.

Prosentase lumpur yang terkandung dalam setiap pengerukan hanya


mencapai 10 - 15 % dari volume pengerukan (lumpur + air),
sedangkan pasir hanya mencapai 4 - 6 % dari volume pengerukan
dalam pipa (D=diameter pipa) . Sebagai dasar perkiraan dibawah ini
diberikan hubungan antara jenis material dan kecepatan yang
dipakai.

Jenis Material Kecepatan Aliran (V)


Dalam pipa (m/det)
Lumpur 2,5
Pasir halus 3,0 - 4,0
Pasir kasar 4,0 - 4,5
Krikil 4,5 - 5,5
Batuan 6

Dari uraian di atas, setelah mengetahui besarnya volume pekerjaan, waktu


yang tersedia dan kapasitas alat yang digunakan pada masing-masing
tahapan pekerjaan, maka jumlah peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan
hingga selesai dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :

Target persatuan waktu (volume)


Jumlah alat =
Kapasitas alat per satuan waktu

Contoh Perhitungan Produksi Alat.

1, Produksi wheel loader



Per Cycle q 

kapasitas bucket : g1 = 2,3 m3

factor bucket : k = 0,8
q = q1 . k = 2,3 . 0,8 = 1,84 m3

 Cycle time
 Jarak kerja : D : = 10 meter
 Kecepatan maju : F = 6 km/jam = 100 m/menit
 Kecepatan mundur : R = 6,4 km/jam = 107 m/menit
 Fixed time : Z = 0,25 menit

menit
76

m3/jam

2. Produksi Dump Truck.



Waktu muat
Cycle time W.Loader (Cm) = 0,64 menit
Kapasitas Dump Truck 4,5 m3
n= = = 3
Produk percycle W. Loader 1,84 m3

Waktu muat = n . Cm = 3 . 0,64 = 1,92 menit


 Waktu angkut
o Jarak angkut = D = 4 km = 4000 meter
o Kecepatan muat = 40 km/jam = 667 meter/menit
o Factor kecepatan = 0,85
o Kecepatan rata-rata = 0,85 . 667 = 567 meter/menit (V1)
Waktu angkut = D/V1 = 4000/567 = 7,06 menit
 Waktu dumping  t1 = 1,30 menit
 Waktu kembali
o Kecepatan muat = 50 km/jam =833
meter/menit
o Factor kecepatan = 0,85
o Kecepatan rata-rata = V2 = 0,85 . 833 =708
meter/menit
o Waktu kembali = D/V2 = 400/708 = 5,65 menit
 Waktu tunggu untuk pengisian  t2 = 0,35 menit
Cmt = n Cm + D/v1 + t1 + D/v2 + t2
= 1,92 + 7,06 + 1,3 + 5,65 + 0,35 = 16,28 menit

m3/jam

3. Produksi Bulldozer (D3).


Per cycle g
 Lebar blade = L = 2,41 m
 Tunggal blod = H = 0,742 m
 Factor blade = a = 0,7
q = L . H2 . a = 2,41 . 0,7422 . 0,7 = 0,93 m3
 Cycle teme (cm)
 Jarak kerja = D = 20 meter
 Kecepatan maju = F = 3,1 km/jam = 52 meter/menit
 Kecepatan mundur = R = 6,3 km/jam = 105 meter/menit
 Waktu ganti gigi = Z = 0,1 mnit
77

Menit

m3/jam

4. Produksi Excavator (PC 200).



Per cycle q  Kapasitas bucket = 0,8 m3
Faktor bucket = 0,85
q = q1 . k = 0,8 . 0,85 = 0,68 m3
 Cycle teme
Cm = (standar cycle teme ) x Faktor konversi
= 18 detik x 1,3 = 23,4 detik = 0,39 menit
2 . 60 . E 0. 68 . 60
Q= Cm = = 68 m3/jam
0,39

5. Produksi Tandem Roller

Lebar efektif pemadatan : w = 1 meter


Kecepatan kerja : V = 4 km/jam
Tebal padat satu lapis : H = 3 cm
Jumlah pas :N=4.
Efesiensy : E = 0,65
W.V.H.E 1. 4000 . 0,03 . 0,65
Q= = =19,5m3/jam
N 4

6. Produksi Motor Grader

Contoh 1.

Kecepatan kerja : V = 3 km/jam


Lebar efektif : Le = 2,6 meter
Lebar overlap : Lo = 0,30 meter
Tebal Layer : H = 20 cm
Jumlah pass :N=5
Efficiency : E = 0,65

Q= V. (Le – Lo) . H . E = 3000. (2,6-0,3) . 0,2 . 0,65


N 5
= 179,40 m3/jam

Contoh 2.
78

Sebuah motor grader akan meratakan suatu prasarana olahraga


komplex perumahan yang berukuran (250 x 1.000) meter. Diasumsikan setiap
pass motor grader blade 3,3 meter, “meliputi” 2,5 meter.
Untuk meratakan gundukan tanah diperlukan 4 pass. Kecepatan
maximum maju 6 km/jam dan kembali 20 km/jam, kecepatan rata-rata berikut
waktu akibat percepatan dan lain-lain dihitung va = 9 km/jam

N = = 100 pass
D = 1.000 meter.
Va = 9 km/jam = 150 m/det

T = = 166,67 menit
79

DAFTAR PUSTAKA

1. Komatsu : Specification and Application Hand Book, Edition - 7.


2. Caterpillar : Caterpilar Perpormance Hand Book,Edition - 12.
3. PT United Tractor : Aplikasi dan penggunaan Alat-alat berat.
4. Ir . Hasi Sudarto : Management peralatan.
5. Ir . Suyono Sosrodarsono : Pedoman pokok Pelaksanaan Pekerjaan dengan
Menggunakan Alat-alat Berat.
6. Nicols Herbert L. Jr : Moving the earth.
7. Dirjen Bina Marga : mengenal peralatan jalan.
8. PT Unit Tractors : Penyiapan Lahan.
80

Lampiran 1

Jenis tanah Tanah kerikil


Tanah berpasir
Pasir Tanah plastis
Jenis Berbutir
penggalian Pasir besar
Lempu-
lanau kelanauan dan Gradasi Gradasi Plastis Gradasi besar
ngan Gradasi buruk
kelempungan baik buruk baik

Penggilas
Untuk Jangan Hasilnya Jangan
roda tiga& Jangan
Untuk lapis penutup permukaan lapis yg dipergu halus dan diperguna
penggilas dipergunakan
tipis nakan cukup baik kan
tandom

Bisa
dipergunakan
Penggilas Jangan
Jangan asal plastis & Penggilasan Jangan
sheef dan pad Baik dipergunak
dipergunakan mengandung getar yang dipergunakan
roller an
butiran besar berat dan
sedikit penggilasan
pneumaic Baik asal
Hasil nya
Jangan Asal ada yang berat bahan
Grid roller Jangan dipergunakan belum cukup
dipergunakan butiran pecah kasar tdk
baik
keras
Kemung Tidak baik
Penggilas Baik (jika roda ban) hanya kinan harus
Baik Baik baik
pneumatic masalah jejak roda masalah dipakai yg
jejak berat
Tdk baik jika Baik jika
Penggilas Cukup Baik jika
Jangan dipergunakan Baik baik kemungjinan sangat
getar baik plastis rendah
sagrasi berat

Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga , Penggalian & Penimbunan, Departemen Pekerjaan Umum. Halaman 6

Lampiran 2 Faktor Konversi Untuk Volume material

KONDISI TANAH AKAN DIKERJAKAN


KONDISI TANAH
JENIS TANAH
SEMULA
ASLI LEPAS PADAT
(A) 1.00 1.25 0.90
(B) 0.95 1.00 0.63
Pasir
(C) 1.11 1.59 1.00
(A) 1.00 1.18 1.08
Tanah Campur
(B) 0.85 1.00 0.91
Kerikil
(C) 1.11 1.13 1.03
(A) 1.00 1.00 0.91
Kerikil (B) 0.88 1.00 0.91
(C) 0.97 1.10 1.00
(A) 1.00 1.42 1.29
Kerikil Dasar (B) 0.70 1.42 0.91
(C) 0.77 1.10 1.00
(A) 1.00 1.65 1.22
Pecahan Cadas atau
(B) 0.61 1.00 0.74
Batuan Lunak
(C) 0.82 1.35 1.00
(A) 1.00 1.70 1.31
Pecahan Granik atau
(B) 0.50 1.00 0.77
Batuan Keras
(C) 0.76 1.30 1.00
(A) 1.00 1.75 1.40
Pecahan Batu (B) 0.57 1.00 0.80
(C) 0.71 1.24 1.00
Batuan (A) 1.00 1.80 1.30
Hasil (B) 0.56 1.00 0.72
Peledakan (C) 0.77 1.38 1.00

(A) Tanah Asli (B) Tanah Lepas (C) Tanah Padat


81

Lampiran 3

BULLDOZERS(tabel 1)
HP L H
D 20A - 5 39 2170 590
D 21A – 5 39 2415 745
D 31A – 17 66 2415 745
D 40A – 3 90 3180 750
D 41A – 3 90 3180 750
D 50A – 17 120 3745 875
D 53A – 17 124 3745 875
D 60A – 8 1170 3970 1050
D 60E – 8 155 3970 1050
D 65A – 8 165 3970 1050
D 65E – 8 120 3970 1050
D 80A - 18 220 3620 1280
D 80E – 18 220 3620 1280
D 85A – 18 220 3620 1280
D 150A - 1 300 4130 1590
D 155A – 1 320 4130 1590
D 355A – 3 410 4315 1840
D 455A - 1 650 4800 2135

SWAMP BULLDOZER(tabel 2)
HP L H
D 20P – 5 39 2680 565
D 21P - 5 39 2680 565
D 31P - 17 66 2435 790
D 40P - 3 90 3025 890
D 41P - 3 90 3025 890
D 50P - 17 120 3510 955
D 51PL - 16 118 3670 940
D 53P - 17 124 3510 955
D 60P - 8 165 3970 1050
D65P-8 165 3970 1050
D80P-18 220 4365 1265
D85P-18 220 4365 1265
82

DOZER SHOVELS(tabel 3)
HP Bucket Capacity
D 10S - 2 21 0,25
D 20S - 5 39 0,40
D 21S - 5 39 0,40
D 31S - 17 66 0,80
D 41S - 3 90 1,20
D 50S - 16 110 1,40
D 53S - 17 110 1,50
D 57S - 1 135 1,60
D 60S - 8 160 1,80
D 65S - 8 160 1,80
D 66S - 1 160 2,0
D 75S - 5 200 2,2
D 95S - 2 245 3,2
D 155S - 1 350 4,5

HYDRAULIC EXCAVATOR(tabel 4)
HP Bucket
PC10-3 17,5 0,06
PC20-3 21,3 0,08
PC30-3 26,2 0,09
PC40-3 35 0,13
PC60-2 50 0,26
PC80-1 60 0,36
PC100-2 81 0,44
PC120-2 90 0,50
PC150-1 8,5 0,63
PC60L-2 50 0,28
PC100L-2 81 0,44
PC200-2/200LC-2 105 0,80
PC220-2/220LC-2 136 1,00
PC300-2/300LC-2 180 1,32
PC400-1/400LC-1 233 1,60
PC650-1 410 2,80
PC400 (Loading 233 2,50
Shovel) 820 8,50
PC1500(loading 410 3,80
Shovel) 50 0,28
PC 650 (Loading 90 0,44
Shovel)
PW 60-1/pw 60 N-1
PW 100 - 1
83

DUMP TRUCKS(tabel 5)

HP Capacity
HD 180 - 4 230 18 TON
HD 200 - 2 280 20 TON
HD 320 - 3 405 32 TON
HD 325 - 3 438 32 TON
HD 465 - 2 679 46 TON
HD 680 - 2 775 68 TON
HD 780 - 1 782 78 TON
HD 785 - 1 877 78 TON
HD 1200 - 1 1160 120 TON
HD 120M - 1 1145 120 TON
HD 1600M - 1 1496 160 TON

MOTOR GRADERS(tabel 6)

HP Blade 600 450


length
GD 200A – 1 65 2,2 mtr 1,9 1,6
GD 300A – 1 75 3,1 mtr 2,7 2,2
GD 31 RC – 3A 110 3,1 mtr 2,7 2,2
GD 405A – 1 110 3,1 mtr 2,7 2,2
GD 500R – 2 130 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 505R – 2 130 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 505A – 2 130 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 600R – 2 145 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 605R – 2 145 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 605A – 2 145 3,71 mtr 3,2 2,6
GD 650R – 2 65 4,01 mtr 3,5 2,8
GD 655R – 2 165 4,01 mtr 3,5 2,8
GD 655A – 2 165 4,01 mtr 3,5 2,8
GD 705R – 2 180 4,32 mtr 3,7 3
GD 705A – 3 200 4,32 mtr

MOTOR SCRAPERS(tabel 7)

Capacity
WS 16 – 2 16 M3
WS 16S – 2 16 M3
WS 23 – 1 24 M3
WS 23S - 1 24 M3
84

WHELL LOADERS(tabel 8)

HP Capacity
W 20 –1 49 0,6 m3
W 30 –1 49 0,8 m3
W 40 –2 72 1,2 m3
W 60 –2 102 1,4 m3
W 70 –3 107 1,7 m3
W 90 –3 152 2,3 m3
W 120 –3 200 2,3 m3
W 170 –2 235 3,3 m3
W 180 –1 280 3,5 m3
W 260 – 1 415 5,7 m3
WA 30 - 2 27,2 0,34 m3

TEK. BAROMETRIS DAN KETINGGIAN P.A.L.(tabel 9)

Ketinggian diatas P A L TEK. Barometris


test m inch hg cm hg
0 0 22,92 75
1000 300 28,86 72,25
2000 600 27,82 70,66
3000 900 26,80 68,07
4000 1200 25,82 65,58
5000 1500 24,87 63,17
6000 1800 23,95 60,83
7000 2100 23,07 58,60
8000 2400 22,21 56,41
9000 2700 21,36 54,25
10000 3000 20,55 52,20

TABEL KOEF. TAHANAN GELINDING CRR(tabel 10)

CRR
TIPE dan keadaan landasan
Roda Besi Roda ban
Rel besi 0,01 -
Beton 0,02 0,02
Jalan, macadam 0,03 0,03
Perkerasan kayu 0,03 -
Jalan dasar tanpa perkerasan 0,05 0,04
kering 0,10 0,04
Landasan tanah keras 0,12 0,05
Landasan tanah gembur 0,16 0,09
Landasan tanah lemak 0,15 0,12
Kerikil, tidak dipadatkan 015 0,12
Pasir, tidak dipadatkan - 0,16
Tanah basah, lumpur
85

TABEL KOEF. GESEKAN/TRAKSI (tabel 11)

Macam Roda
KEADAAN JALAN RAYA
Ban Truck
Jalan beton 0,90 0,45
Tanah liat,kering
Tanah keras, kering 0,55 0,90
Jalan tanpa perkerasan, kering
Tanah liat, basah
Tanah biasa, basah 0,45 0,70
Tanah muka, (top soil), basah
Tanah pengambilan batu (stock pile) 0,65 0,55
Jalan pasir, basah 0,40 0,50
Jalan kerikil, gembur 0,36 0,50
Jalan pasir gembur, kering 0,20 0,30
Jalan tanah berlumpur 0,20 0,25

Lampiran 4
(1) BULLDOZER
Range Low Medium High
Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine

D20A,P,PL 1.0 3.9 1.3 5.1 1.7 6.4


D21A,P,PL 1.1 4.1 1.4 5.4 1.8 6.8
D31A,P 1.7 6.3 2.2 8.4 2.8 10.5
D40A.P 2.4 8.9 3.1 11.9 3.9 14.9
D41A,P 2.4 8.9 3.1 11.9 3.9 14.9
D50A 3.1 11.9 4.2 15.9 5.3 19.9
D53A 3.1 11.9 4.2 15.9 5.3 19.9
D50P,PL, 3.4 12.8 4.5 17.1 5.6 21.3
D53P
D60A,P 3.6 13.5 4.8 18.0 5.9 22.5
D60E,P 3.9 15.0 5.3 19.9 6.6 24.9
D65A 3.6 13.5 4.7 13.0 5.9 22.5
D65E,P 3.9 15.1 5.3 20.1 6.6 25.0
D80A,E,P 5.8 21.5 7.5 28.5 9.5 35.8
D85A,E,P 5.7 21.5 7.5 28.5 9.5 35.8
D150A 7.7 29.1 10.4 39.3 12.9 49.0
D155A 8.2 31.1 11.1 41.9 13.8 52.3
D355A 10.4 39.3 13.9 52.5 17.5 66.2
D455A 15.5 58.8 20.7 78.4 25.9 98.0
D50F 3.6 13.8 4.9 18.5 6.1 23.2

Low : Machine movement mainly consisting of idle running or traveling uncloaded.


Medium : Average earth-moving, scraper hauling or easy pushing operation
High : Ripping, heavy pushing, and operation continued without rest at full horsepower.
86

(2) DOZER SHOVELS


Range Low Medium High
Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
D10S 0.6 2.1 0.7 2.7 0.9 3.4
D20S,Q 1.0 3.9 1.3 5.1 1.7 6.4
D21S,Q 1.1 4.1 1.4 5.4 1.8 6.8
D31S,Q 1.7 6.3 2.2 8.4 2.8 10.5
D41 2.5 9.3 3.3 12.4 4.1 15.5
D50S 3.1 11.9 4.2 15.9 5.3 19.9
D53S 3.1 11.9 4.2 15.9 5.3 19.9
D57S 3.9 14.6 5.2 19.5 6.4 24.4
D60S 3.9 14.8 5.2 19.7 6.5 24.7
D65S 4.5 16.9 6.0 22.6 7.5 28.2
D75S 5.3 20.1 7.1 26.7 8.8 33.4
D95S 6.5 24.6 8.7 32.8 10.8 40.9
D155S 9.4 35.5 12.5 47.3 15.6 59.1
Low : Operation mainly without full load on engire
Medium : Average loading on ground or hill without full load on engine
Loading operation accompanied by traveling from stockpile
High : Continued digging (excavating) and loading operation with engine at fullthrottle

(3) PIPELAYER
Range Low Medium High
Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
D65C 2.0 7.4 2.6 9.9 3.2 12.3
D85C 2.4 9.1 3.2 12.1 4.0 15.1
D155C 4.4 16.7 5.9 22.2 7.3 27.8
D355C 4.8 18.2 6.4 24.3 8.0 30.4

(4) HYDRAULIC EXCAVATOR

Range Low Medium High


Amount
hour hour hour
Machine
PC 10 1.5 1.9 2.2
PC 20 2.0 2.5 3.0
PC 30 2.5 3.1 3.7
PC 40 3.4 4.7 6.0
PC 60 4.9 6.8 8.6
PC 60L 4.9 6.8 8.6
PC 80 5.3 7.6 9.1
PC 100 7.2 9.0 10.8
PC 100L 7.2 9.0 10.8
PC 120 8.2 10.3 12.2
PC 200 9.1 11.4 13.7
PC 220 11.8 14.7 17.7
PC 300 16.1 20.1 24.1
PC 400 21.5 26.9 32.3
Low: Light utility considerable
Medium : Continous operaration, with frequent periods at idls.
High : Continous operation at full throttle.
87

(5) OFF-HIGHWAY DUMP TRUCK

Range Low Medium High


Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
HD 180 2.8 10.2 4.0 15.1 5.5 20.9
HD200 5.4 13.0 4.9 18.7 6.8 25.9
HD320 4.9 18.0 7.2 27.1 9.4 35.7
HD325 5.1 19.5 7.4 28.0 10.2 38.7
HD465 8.3 34.1 12.0 45.4 16.6 62.9
HD780 9.5 35.8 13.9 51.7 18.9 71.6
HD785 9.9 37.4 14.3 54.1 19.8 74.9
HD1200M 12.9 48.9 18.7 70.7 25.8 97.8
HD1200 13.2 50.1 19.1 72.4 26.4 100.1

Condition :
Low : Long loading time, downhill on load good road maintenance.
Medium: Normal loading time, iphill on load (normal grade) and good road maintenance.
High: Short loading time, uphill on load a(steep grade) and normal road maintenance.

(6) WHEEL LOADER

Range Low Medium High


Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
W20,W30 1.5 5.6 1.7 6.6 2.0 7.5
W40 1.7 6.2 2.3 8.8 3.1 11.5
W60 2.4 9.0 3.4 12.8 4.4 16.7
W70-2 2.6 9.9 3.8 14.2 4.9 18.5
W90 3.5 13.2 5.0 19.0 6.5 24.7
W120 4.6 17.3 6.6 24.9 8.6 32.5
W170 5.9 22.3 8.5 32.1 11.0 41.8
W260 10.4 39.2 14.3 54.0 19.2 72.5

Low : ligt utility work, considerable


Medium : Non-stop operation, but over longer haul distances, or work and basic liader
cycle wieth frequent periods ar idle.
High : Non-stop operation on basic loader cycle.

(7) MOTOR GRADER

Range Low Medium High


Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
GD200 1.4 5.3 2.1 8.0 2.8 10.7
GD300 1.6 6.1 2.4 9.2 3.2 12.3
GD31 2.5 9.3 3.7 13.9 4.9 18.6
GD500 2.8 10.5 4.2 15.8 5.6 21.1
GD405 2.4 8.9 3.6 13.4 4.7 17.8
GD505 2.9 10.9 4.3 16.4 5.7 21.9
GD600 3.0 11.5 4.5 17.2 6.1 23.0
GD605 3.0 11.5 4.5 17.2 6.1 23.0
GD650 3.5 13.1 5.2 19.6 6.9 26.2
GD655 3.5 13.1 5.2 19.6 6.9 26.2
GD703 3.8 14.4 5.7 21.6 7.6 28.8

Low : Minor repair, leveling, and traveling without load.


Medium : Average road maintenance job , scarifying operation and light duty snow-
Removal
88

High : Ditch digging, graveling the surface and heavy-duty operation such as ripping.
(8) MOTOR SCRAPER

Range Low Medium High


Amount
U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
Machine
WS16 9.7 36.8 14.0 53.0 13.3 69.1
WS23S 9.2 34.8 13.2 50.1 17.3 65.3

Low : Haul of dirt on flat road in good condition or move ments without full load
Engine
Medium : Aplication in typical road construction work
High : Continued haul dirt on rugged surface

(9). COMPACTOR

Range Low Medium High


Amount
Machine U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.
WF 22A 5.7 21.6 8.2 31.1 10.7 40.5
WS23S 5.7 21.6 8.2 31.1 10.7 40.5
Low : Light Dozing and compacting
Medium : Normal Dozing and compacting
High : Heavy Dozing and compacting on hevy material

(10) PORTABLE AIR COMPRESOR

Range Low Medium High


Amount
Machine U.S. Gal/hr Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr. U.S. Gal/hr. Ltr./hr.

EC45S, 1.8 7.0 2.3 8.7 - -


50Z
EC50ZS, 2.2 9.3 2.7 11.6 - 14
75Z
EC105V 4.5 17.0 5.6 21.2 - -
EC170Z 6.8 21.3 8.5 26.7 - 32
EC2102 - 24 - 30 - 36
EC260V 10.0 38.0 12.5 47.5 - -
89
90

(11) DIESEL GENERATOR SET


Load factor EG15.3 EG50.3 EG50.2 EG65-2 EG80-1 EG125-1 EG150-3 EG175-2 EG200-2 EG550-1 EG300-2
4.1 6.8 10.0 13.7 15.0 24.0 28.8 45.0 47.1 69.4
100% 4.8 8.3 12.5 16.9 20.3 28.3 35.0 48.3 53.6 83.2
3.4 5.3 8.0 10.7 12.9 18.6 23.1 35.0 38.3 53.1
75 3.9 6.5 10.0 13.3 15.3 21.5 26.9 39.8 43.0 65.2
Fuel
consumption 2.5 4.1 6.1 7.8 9.5 12.7 15.8 27.9 28.6 37.9
(L/H) 50 3.0 4.8 7.6 9.6 11.2 15.2 19.6 32.5 33.7 46.0
(50 Hz hour / 60
Hz hour) 1.8 2.7 4.2 5.0 6.2 7.8 9.0 18.2 19.7 24.0
25 2.2 3.3 5.4 6.2 6.8 9.0 12.5 22.0 23.0 32.5

1.1 1.4 2.3 3.0 3.0 3.0 4.0 9.5 9.5 13.9
0 1.4 1.7 3.5 3.8 4.0 4.7 8.0 13.0 13.0 18.7

12.2 11.8 10 7.3 9.3 6.3 6.9 4.2 4.2 5.0


100% 10.4 9.6 8 5.9 7.4 5.3 5.7 4.1 3.7 4.2

14.7 15.1 12.5 9.3 11.6 8.1 8.7 5.7 5.2 6.6
75 12.8 12.3 10 7.6 9.8 7.0 7.4 5.0 4.7 5.5

Interval for 20 19.5 16.4 12.8 15.8 11.8 12.7 7.2 6.9 9.2
replacement 50 16.7 16.7 13.2 10.4 13.4 9.9 0.2 6.2 5.9 7.6
To fuel tank (H)
27.8 29.6 23.8 20 24.2 16.7 22.2 11.0 10.2 14.6
25 22.7 24.2 18.5 16.1 22.1 19.2 16 9.1 8.7 10.8

45.5 57.1 43.5 33.3 50 41.7 50 22.1 21.0 25.2


0 35.7 47.1 28.6 26.3 37.5 31.9 40 15.4 15.4 18.7

Fuel tank capacity (l) 50 80 100 100 150 150 200 200 200 350
91

PELUMAS ATAU OLI /JAM

Aplication *(1) Crank- *(2)Trans-mision *(3) Final Hydraulic control Grease


case drives
Unit for Q’ty U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr
Machine Model Gal Gal Gal Gal Gal
D455A 0.16 0.60 0.12 0.44 0.05 0.19 0.09 0.33 0.044 0.02
D335A 0.10 0.38 0.08 0.32 0.04 0.16 0.09 0.36 0.044 0.02
D155A.150A 0.08 0.31 0.07 0.26 0.03 0.12 0.06 0.21 0.044 0.02
D85A.80A 0.04 0.14 0.04 0.17 0.02 0.08 0.03 0.13 0.044 0.02
D65A.60A.65P 0.03 0.10 0.04 0.15 0.01 0.04 0.03 0.11 0.044 0.02
D53A 0.02 0.09 0.02 0.09 0.01 0.03 0.02 0.06 0.044 0.02
D50A.P 0.02 0.06 0.02 0.06 0.01 0.03 0.02 0.06 0.044 0.02
D41A.P 0.02 0.08 0.02 0.07 0.01 0.03 0.02 0.06 0.044 0.02
D40A.P 0.02 0.07 0.01 0.05 0.01 0.03 0.02 0.06 0.044 0.02
D31A.P 0.02 0.06 0.01 0.03 0.01 0.02 0.01 0.05 0.044 0.02
D20A.P.PL.D21A.P.PL 0.01 0.04 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.03 0.044 0.02
D155S 0.09 0.33 0.05 0.20 0.03 0.13 0.08 0.30 0.044 0.02
D95S-2 0.05 0.20 0.04 0.15 0.02 0.09 0.05 0.18 0.044 0.02
D75S-2 0.04 0.17 0.03 0.13 0.02 0.09 0.03 0.14 0.044 0.02
D66S
D60S.65S 0.04 0.15 0.03 0.12 0.02 0.06 0.03 0.14 0.044 0.02
D57S 0.03 0.13 0.02 0.09 0.01 0.03 0.03 0.03 0.022 0.01
D53S 0.03 0.12 0.02 0.09 0.01 0.03 0.03 0.09 0.022 0.01
D50S 0.02 0.07 0.02 0.06 0.01 0.03 0.03 0.09 0.022 0.01
D41S 0.02 0.08 0.02 0.07 0.01 0.03 0.02 0.07 0.022 0.01
D31S 0.01 0.05 0.01 0.03 0.01 0.02 0.02 0.07 0.022 0.01
D20S.D21S 0.01 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.04 0.022 0.01
D10S 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.044 0.02
D50F 0.02 0.08 0.02 0.10 0.01 0.03 0.02 0.09 0.044 0.02
D60F

Application *(1) Crankcase *(2) Transmision


Unit for Q’ty U.S. Ltr U.S. Ltr
Machine model Gal Gal
EC260 0.24 0.92 - -
EG15-3 0.01 0.02 - -
EG30-3 0.01 0.03 - -
EG50-2 0.01 0.03 - -
EG65-2 0.02 0.04 - -
EG80-1 0.02 0.05 - -
EG125-1 0.02 0.07 - -
EG150-3 0.08 0.17 - -
EG175-2 0.09 0.27 - -
EG200-2 0.09 0.26 - -
EG300-2 0.15 0.42 - -
EG550-1

*(1) Including lubricant oil of compressor for fortable air compressor


*(2) Including the oils in the torgue converter, main clutch and the steering cases, differential, etc.
*(3) Including the oils in the tandem case of motor grader.
92

Aplication *(1) Crank- *(2)Trans-mision *(3) Final Hydraulic control Grease


case drives
Unit for Q’ty U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr U.S. Ltr
Machine Model Gal Gal Gal Gal Gal
WS16 0.12 0.46 0.04 0.16 0.07 0.26 0.79 0.30 0.09 0.04
WS23S 0.16 0.60 0.02 0.07 0.03 0.13 0.10 0.38 0.13 0.06
HD180 0.08 0.32 0.01 0.03 0.01 0.02 0.02 0.08 0.04 0.02
HD200 0.08 0.32 0.02 0.08 0.01 0.02 0.03 0.10 0.04 0.02
HD320 0.08 0.32 0.03 0.13 0.01 0.03 0.05 0.17 0.04 0.02
HD325 0.11 0. 2 0.03 0.13 0.01 0.05 0.17 0.04
HD460 0.19 0.74 0.03 0.13 0.02 0.07 0.15 0.25 0.07 0.02
HD680 0.20 0.74 0.06 0.23 0.01 0.05 0.10 0.38 0.07 0.03
HD1200 0.25 - - - 0.06 0.22 0.10 0.38 0.11 0.05
HD1600
WF22A,T 0.06 0.22 0.02 0.09 0.04 0.14 0.05 0.19 0.07 0.03
GD200 0.01 0.05 0.003 0.013 0.003 0.01 0.02 0.06 0.04 0.02
GD300 0.02 0.06 0.003 0.01 0.02 0.06 0.02 0.06 0.04
GD31 0.03 0.10 0.02 0.04 0.02 0.07 0.02 0.07 0.09 0.04
GD405 0.03 0.11 0.01 0.04 0.02 0.75 0.02 0.06
GD500 0.03 0.13 0.01 0.04 0.03 0.110 0.02 0.06 0.07 0.03
GD600,605 0.04 0.14 0.01 0.04 0.03 0.131 0.02 0.07 0.02 0.01
GD650,655 0.04 0.15 0.01 0.04 0.03 0.131 0.02 0.07 0.02 0.01
GD705 0.04 0.16 0.03 0.13 0.02 0.12 0.02 0.09 0.09 0.04
W30 0.005 0.02 0.003 0.01 0.005 0.02 0.01 0.04 0.02 0.01
W60 0.02 0.07 0.01 0.03 0.01 0.03 0.02 0.07 0.02 0.01
W70 0.02 0.07 0.01 0.03 0.01 0.04 0.03 0.13 0.02 0.01
W90 0.03 0.10 0.01 0.04 0.01 0.04 0.03 0.14 0.02 0.01
W120 0.05 0.18 0.04 0.04 0.02 0.07 0.05 0.19 0.02 0.01
W170 CUMMINS 0.05 0.18 0.01 0.04 0.02 0.08 0.05 0.19 0.02 0.01

W260 0.07 0.25 0.02 0.07 0.03 0.11 0.10 0.36 0.02 0.01
EC35Z (S) - 0.08 - - - - - - - -
EC50Z(S), 75Z(S) - 0.13 - - - - - - - -
EC105V(S) 0.18 0.29 - - - - - - - -
EC170V 0.12 0.19 - - - - - - - -
EC210Z - 0.26 - - - - - - - -

Lubricant Consumption Table

Application (1) (2) Swing (3) Final Hydraulic Crease Trans- Differential PTO
Crankcas Machinary Hydraulic control mission gear box Case
e
Unit for Q’ty Ltr Ltr Ltr Ltr Kg Ltr Ltr Ltr
Machine 0.017 0.02
model 0.017 0.02
PC10-3 0.017 - 0.002 0.015 0.02
PC20-3 0.018 0.02 0.002 0.025 0.02
PC30-3 0.017 0.02 0.005 0.025 0.02
PC40 0.04 0.008 0.039
PC60,60L-2 0.019 0.04 0.009 0.045 0.02
PW60 0.026 0.02 0.014
PW60N 0.04 - 0.004 0.007
PC80 0.060 0.04 0.003 0.50 0.02
PC100,120 0.048 0.004 0.02
PC100L 0.050 0.07 0.005 0.73 0.02
PW100 0.098 0.07 - 0.80 0.02 0.008 0.014
PW200-2 0.079 0.16 0.043 0.091 0.02 0.003
PC220-2 0.155 0.16 0.043 0.091 0.02 0.003
PC300-1 0.152 0.023 0.020 0.111 0.02 0.003
PC400-1 0.026 0.033 0.152 0.004
93

PC650 0.035 0.188 0.225 0.008


TABLE 5. APROX. TIRE LIFE

MACHINE EASY CONDITION MEDIUM SAVERE


CONDITION CONDITION
Motor scrapers 3,000 2,000 1,000
Towed scrapers 5,000 4,000 3,000
Off- higway
Dump- Trucks 3,500 2,500 1,500
Motor graders 3,000 2,000 1,000
Wheel loaders 3,000 2,000 1,000
Hydraulic
excavator 3,000 2,000 1,000
Traveling on Travelling on Tire wear mostly due
wellmaintened roads, Gravelly surfaces, tire to
or in silt or sand , tire Wear is normal but oc- Rock cut, liable to
wear is normal Casionally cut by rocks punc-
Ture trequently.

The live varies with brand and material. Tires may be used above or below the tire expectancy
given in this table

TABLE 6. REPAIR FACTOR


Table 6 shows the repair factor at 10,000 operating working hours, when repair factor at other is
required, please refer to the chart 1 on next page.
Repair Factor at 10,000 Hours
Condition 1 Condition 2 Condition 3
CRAWLER TYPE TRACTORS
D20-D31 0.9 1.3 1.8
D40-D53 0.6 0.9 1.3
D60-D85 0.4 0.75 1.1
D150-D355 0.3 0.5 0.8
D455 0.25 0.4 0.6
DOSER SHOVELS
D10-D31 0.9 1.3 1.8
D40-D53 0.6 0.9 1.3
D57-D95 0.4 0.75 1.1
D155 0.3 0.5 0.8
PIPE LAYER
D65-D85 0.3 0.5 0.7
D155-D355 0.2 0.3 0.4
HYDRAULIC EXCAVATOR 0.15 0.25 0.4
OFF HIGWAY DUMP TRUCKS
HD180-HD200 0.2 0.3 0.5
OTHERS 0.1 0.2 0.3
WHEEL LOADERS
W20-W120 0.3 0.4 0.6
W180 0.2 0.3 0.5
W260 0.15 0.25 0.4
MOTOR GRADERS 0.2 0.3 0.4
MOTOR SCRAPERS 015 0.25 0.4
COMPACTOR 0.2 0.3 0.4
94

Table 1. DEFRECTION PERIOD BASED ON APLICATION AND OPERATING


CONDITIONS

CONDITION
Condition 1 Condition 2 Condition 2
Products
CRAWLER TYPE  Pulling scrper,  Digging, dozing,  Digging, dozing,
TRACTOR agriculture implement ripping of soft rock, ripping of hand rock.
 Spreading work. clay, most material.
 Scraper pushing.
 Land clearing.
 Skidding. 8,000 Hr
D20 – 12,000 Hr 10,000 Hr 10,000
D31 15,000 12,000 12,000
D40 – 18,000 15,000 15,000
D85 22,000 18,000
D150 –
D355
D455

DOZER SHOVELS  Loading of light material  Continous loading  Bank excavation and
from stock file with from stock pile loading.
remarkable Light excavation and  Loading of blasted
D10-D31 loading material
D40-D65 11,000 Hr
D75- 12,000 9,000 Hr 7,000 Hr
D155 16,000 10,000 8,000
13,000 11,000
PIPE LAYER  Operation on stable  Most of Pipe laying  Operation on
ground, a little incline of operation. poor, or on hard rock.
machine

HYDRAULIC 18,000 Hr 15,000 Hr 12,000 Hr


EXCAVATOR  Slope finishing, light  Most excavation and  Excavation of
material digging, and loading hard bank.
PC10 – other ligtduty operation.  Breaker operation.
PC40 10,000 Hr 8,000 Hr 6,000 Hr
Other 12,000 10,000 8,000
s

CONDITION
Condition 1 Condition 2 Condition 2
Products
OFF HIGHWAY  Level of favorable well  Varicous operation at  Remarkableb
DUMP TRUCKS maintained mine, qurry and overloading.
construction site  Steep or rough haul
HD180- 25,000 Hr 20,000 Hr road
HD785 50,000 40,000 15,000 Hr
Other 30,000

WHEEL LOADERS  Loading of light  Continous loading  Bank excavation and


material from stock file from stock pile loading.
Operation with Light – duty  Loading of blasted
remarkable truck excavation and material
W20 – waiting time. loading
W120 12,000 Hr
W180- 15,000 8,000 Hr
W260 10,000 Hr 10,000
95

12,000

MOTOR GRADERS  Finishing and other  Most of road  Maintenance


light – duty operations maintenance, repair or repair of hard
and construction surface road,
20,000 Hr Snow removal remarkable,
15,000 Hr Scrafiying and on
ripping operation
12,000 Hr

MOTOR SCRAPERS Level or favorable well General Scraper work.  Loading and
maintained haul road. hauling of ripper
Easy – to- road material 12,000 rock.
15,000 Hr  Steep of rough
haul road.
8,000 Hr
COMPACTORS Spreading and Spreading and  Spreading and
compaction of sandy compaction of various compaction of rocky
soil. types of soil with material. High impact
some rocks. condition s
Break-down of  Break down of
15,000 Hr comparatively small lumber electric
wooden products appliance, industrial
12,000 Hr products.
8,000 Hr
96

CONTOH : KEBUTUHAN , KOMBINASI, ALAT-ALAT BERAT PADA


SUATU PROYEK JALAN

I. INTRODUKSI

Didalam proyek jalan khususnya Bagian Proyek Pembangunan, Peningkatan dan


Pemeliharaan Jalan, tidak bisa dipisahkan dari Alat-alat Berat (Heavy Equipment). Alat berat
ini hubungannya sangat erat sekali atau tidak terpisahkan dengan Proses Tender,
Pelaksanaan Physik oleh Kontraktor dan Pengendalian Proyek oleh Konsultan. Dalam Proses
Tender, disini dimaksudakan Proses Penyusunan Program untuk ditenderkan, terdapat hal-
hal pokok yang berhubungan dengan alat berat, yaitu :
a. Volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu.
b. Dengan volume pekerjaan tersebut dan waktu yang telah ditentukan berarti kita harus
menetapkan jenis dan jumlah alat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Atau bisa sebaliknya dengan jenis dan jumlah alat yang sudah umum digunakan,
dapat diprogramkan berapa volume dan lama waktu pekerjaan tersebut bisa
diselesaikan.
Dari butir a, b, dan c, di atas dapat diprogramkan suatu proyek untuk selanjutnya
ditenderkan dengan kita harapkan target volume pekerjaan dan waktu pelaksanaan tidak
meleset dari perkiraan. Ni bisa terjadi bila didukung dengan analsa kapasitas alat berat
dengan cermat.
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan proyek oleh Kontraktor mengajukan jenis
dan jumlah alat yang berbeda-beda antara satu dan lainnya. Sehingga sebagai kontraktor
pelaksana, usulan jenis dan jumlah alat tersebut perlu diadakan analisa lebih lanjut, apakah
jenis dan jumlah alat tersebut tepat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Dengan adanya
analisa yang baik dalam Contruction Method diharapkan peralatan yang dioperasikan dapat
tepat waktu dan tepat guna untuk menangani proyek tersebut.
Evaluasi dapat dikembangkan lebih lanjut, yaitu dengan menempatkan peralatan
tersebut pada tiap-tiap aktivitas pekerjaan dengan jenis dan jumlah sesuai kebutuhan.
Misalnya untuk aktivitas : Pengangkutan raw material dar quarry dibawa ke Crussing Plant,
Pekerjaan pelebaran jalan, Pekerjaan oerlay hot-mix, Pekerjaan Excaption dan Embankment.
Aktivitas-aktivitas pekerjaan ini membutuhkan jenis dan jumlah alat yang berbeda-beda.
Dalam hubungannya dengan pengendalian/pengawasan proyek oleh konsultan, ini
perlu monitoring terus menerus oleh team Konsultan dalam rangka mencapai target
kemajuan pekerjaan, sehingga bila terjadi kelambatan dalam suatu saat, team Konsultan
dapat mendeteksi lebih awal dan Contruction Method yang baik dan pada akhirnya bisa
bermanfaat untuk Kontraktor.

II. CONTRUCTION METHOD

Pada umumnya pada Bagian Proyek Pembangunan dan Peningkatan Jalan, aktivitas
pekerjaan terdiri antara lain :
Pengangkutan raw meterial dari guarry ke Crushing Plant.
Crushing Plant Operation
AMP Operation, transportasi hotmix dan overlay
Pelebaran Base Coarse (kalau ada)
Pekerjaan Galian dan Timbunan
Tinjauan aktivitas ditekankan pada pekerjaan tersebut diatas karena yang dominan
berkaitan terhadap Alat Berat.

2.1 Pangangkutan raw material dari quarry ke Crushing Plant


Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
- Estimit kebutuhan raw material
- Jarak angkut dar quarry ke tempat pemecahan batu (Crushing Plant)
- Waktu yang disediakan
Alat berat yang digunakan untuk aktivitas ini umumnya adalah :
- Exavator dan Wheel Loader.
97

- Dump Truck
Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume material dan waktu yang disediakan.

2.2 Crushing Plant Operation


Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
- Estimit kebutuhan batu pecah / aggregate
- Waktu yang disediakan
Alat-alat berat yang digunakan :
- Stone Crusher
- Wheel Loader
Type atau kapasitas alat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume batu pecah yang dibutuhkan dan waktu yang disediakan.

2.3 AMP Operation, Transportasi Hotmix dan Overlay


Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
- Kuantitas Hotmix
- Jarak angkut rata-rata dari AMP ke lokasi overlay
- Waktu yang disediakan
Alat-alat yang digunakan umumnya:
- AMP (Asphalt Mixing Plant)
- Dump Truck
- Asphalt Finisher
- Tandem roller
- Pneumatic Tire Roller
- Asphalt Sprayer
- Air Compressor
Jumlah alat dapat dhitung berdasarkan kuantitas hotmix dan waktu yang
disediakan.

2.4 Pelebaran Base Coarse


Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
- Volume Aggregate Base Coarse
- Jarak angkut rata-rata dari Crushing Plant kelokasi pekerjaan
- Waktu yang disediakan
Alat-alat berat yang digunakan umumnya :
- Motor Grader
- Excavator (Bisa juga diganti Motor Grader, tergantung kondisi pekerjaan)
- Vibratory Roller
- Dump Truck
- Water Thank Truck
Type atau kapasitas alat beserta jumlahnya dapat ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume Aggregate Base Coarse dan waktu yang disediakan.

2.5 Pekerjaan Galian


Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
- Volume galian
- Jarak angkut dari galian ke tempat buangan
- Waktu yang disediakan
Alat-alat berat yang digunakan umumnya :
- Bulldozer
- Wheel Loader
- Dump Truck
Type atau kapasitas alat beserta jumlahnya dapat ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume galian dan waktu yang disediakan.
98

2.6 Pekerjaan Timbunan

Untuk menganalisa pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :


- Volume galian
- Jarak angkut dari quarry ke tempat buangan
- Waktu yang disediakan
Alat-alat berat yang digunakan umumnya :
- Wheel Loader
- Motor Grader
- Dump Truck
- Three Wheel Roller (atau Pneumatic Tire Roller)
- Water Thank Truck
Type atau kapasitas alat beserta jumlahnya dapat ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume timbunan dan waktu yang disediakan.

III. METODE PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT BERAT

3.1 Buldozer

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3 / jam)
q = Produksi per cycle (m3)
Cms = Cycle time (menit)
E = Job efficiency (Tabel 1)

q = 2L x H^2 x a
dimana :
L = lebar Blade (m)
H = tinggi Blade (m)
a = faktor Blade (tabel 2)

Dimana :
D = Jarak kerja (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = waktu untuk ganti gigi (menit)

3.2 Wheel Loader

dimana :
ql = Kapasitas munjung (m3)
k = Faktor Bucket (Tabel 3)

3.3 E x c a v a t o r

k : Faktor Bucket (tabel )


Cms = (Standard cycle time) x (Faktor konversi)
Standard cycle time : Tabel (angka dalam tabel = detik)
99

3.4 Dump Truck

Dimana :
P = Produksi per jam (m3/jam, ton/jam)
C = Produksi per cycle (m3, ton)
E = Job effiency
Cmt = Cycle time (menit)
M = Jumlah Dump Truck

Dimana :
n.Cms = Waktu muat (menit) = n x Cms
D/V1 = Waktu angkut (menit)
t1 = Waktu dumping (menit)
D/V2 = Waktu kembali (menit)
t2 = Waktu tunggu untuk pengisian kembali (menit)
n = Jumlah siklus pengisian

Capasitas Dump Truck


n = -------------------------------------------
Produksi per cycle Mesn pengisi
Cms = Cycle time mesin mengisi (menit)
D = Jarak angkut
V1 = Kecepatan rata-rata truck bermuatan (m/menit)
V2 = Kecepatan rata-rata truck kosong (m/menit)

Dimana :
q = Produksi per cycle mesin pengisi

3.5 Motor Grader

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
V = Kecepatan kerja (m/menit)
Le = lebar blade afektip (m)
Lo = lebar overlap (m)
E = Job effeciency (tabel 1)
H = tebal layer (m)
N = Jumlah pass

3.6 Vibratory Roller, Three Wheel Roller, Tandem , PTR

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
W = Lebar efektip pemadatan (m)
V = Kecepatan kerja (m/jam)
H = Tebal padat satu lapis (m)
N = Jumlah pass
E = Job efficienty (tabel 1)

3.7 Asphalt Finisher


100

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
W = Lebar penghamparan (m)
V = Kecepatan kerja (m/jam)
H = Tebal lapisan (m)
E = Job efficienty (tabel 1)

3.8 Asphalt Mixing Plant

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
C = Capasitas batch (ton)
Cms = Mixing time batch (menit)
E = Job efficiency

3.9 Stone Crusher

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
C = Capasitas Stone Crushng (ton/jam)
E = Job efficienty (tabel )

IV. ALAT BERAT DAN APLIKASI PADA BAGIAN PROYEK PENINGKATAN JALAN

Penerapan contoh analisa alat berat di atas mengambil suatu studi kasus dari
bagian Proyek Peningkatan Jalan Kota Mubago – Doloduo Paket K.25 Prop. Sulut.

4.1 Volume Pekerjaan


ATB (Asphalt Treated Base) = 11. 232 m3
ATBL (Asphalt Treated Base Lavelling) = 30. 981 ton
HRS (Hot Rolled Sheet) = 162. 636 m3
Agregate Base Class A = 27. 115 m3
Agregate Base Class B = 40. 365 m3
Common Excavation = 108. 575 m3
Common Embankment = 16. 094 m 3 .

4.2 Estimit Kebutuhan Batu Pecah


4.2.1. ATB
Job Mix Formula :
Coarse agreagate = 30 %
Medium agregate = 20 %
Fine agregate = 25 %
Sand = 25 %
Kadar aspal = 6,5 %
Specifik weight ATB = 2,25 ton/ m3
Specifik Weight batu pecah = 1,8 t/ m3
Faktor konversi volume dari keadaan padat ke lepas = 1,24
Kebutuhan batu pecah = 93,5 % x 75 % x 11.232 m3 x 2,25 t/m3 = 17.722 ton
Ekuivalent (m3) = (17.722 : 1,8) x 1,24
= 12.208 m3 (LCM)
4.2.2. A T B L
Job Mix Formula :
Medium agregate = 48 %
Fine agregate = 26 %
Sand = 26 %
Kadar aspal = 6,5 %

Kebutuhanbatupecah= 93,5 % x 74 % x 74 % x 30,981 ton = 21.436 ton


101

Ekuivalen m3 = (21,436 : 1,8) x 1,24 = 14.767 m3 (LCM)

4.2.3. H R S
Job Mix Formula :
Medium agregate = 40 %
Fine agregate = 21 %
Sand = 39 %
Kadar aspal = 7,3 %

Kebutuhan batu pecah = 92,7 % x 162.636 m2 x 3cm x 2,25 t/m3


= 6.208 ton
Ekuivalen m3 = (6.208 : 1,8) x 1,24 = 4.277 m3 (LCM)

4.2.4. Agregate Base Class A


Kebutuhan batu pecah = 27.155 m3 x 1,24 = 33.623 m3
(Loosened Condition)

4.2.5. Agregate Base Class B


Kebutuhan batu pecah = 40.365 m3 x 1,24 = 50.053 m3
(Loosened Condition)
Total kebutuhan batu pecah = 12.208 + 14.767 + 4.277 + 33.623 + 50.053
= 114.928 m3 (Loosened Condition).

4.3. Estimit Kebutuhan Pasir


4.3.1. A T B
Specific Weight pasir = 1,5 t/m3
Faktor konversi volume dari keadaan padat ke lepas = 1,17
Kebutuhan pasir = 93,5 % x 25 % x 11.232 m3 x 2,25 % t/m3
= 5.907 ton
Ekuivalen m3 = (5.907 : 1,5) x 1.17
= 4,608 m3 (LCM)
4.3.2. A T B L
Kebutuhan pasir = 93,5 % x 26 % x 30.981 t = 7.531 ton
Ekuivalen m3 = (7.531 : 1,5) x 1.17= 5,875 m3 (LCM).

4.3.3. H R S
Kebutuhan pasir = 92,7 % x 39% x 162.636 m2 x 3 cm x 2,25 t/m3
= 3.969 ton
Ekuivalen m3 = (3.969 : 1,5 ) x 1,17 = 3,096 m3 (L C M)
Total kebutuhan pasir = 4.608 + 5.875 + 3.096
= 13.579 m3 (Loosened condition)

4.4. Analisa peralatan : pengangkutan raw material


Alat berat yang digunakan :
- Excavator, Komatsu PC 200, 0,8 m3
- Dump truck, Toyota DA - 110

Produksi Excavator :
Produksi per cycle (q) :
- Kapasitas bucket : q1 = 0,8 m3
- Faktor bucket :k = 0,85
q = q1 x k = 0,8 x 0,85 = 0,68 m3
Cycle time (Cms) :
Cms = (Standard Cycle time ) x ( Faktor konversi)
Cms = 18 detik x 1,3 = 23,4 detik = 0,39 menit
Job efficiency : E = 0,65
Produksi per jam (Q)
102

Cms 0,39

= 68, 00 m3/jam (loonesed condition)

Produksi Dump Truck


Cycle time Dump Truck (Cmt) :
a. Waktu muat
Cycle time Excavator : Cms = 0,39 menit
Jumlah siklus pengisian :

Capasitas Dump Truck


4,5 m3
N = ------------------------------------ = --------- = 7
Produksi pe cycle Excavator 0,68 m3
Waktu muat : n. Cms = 7 x 0,39 = 2,73 menit
b. Waktu angkut :
Jarak angkut rata-rata dari quarry ke crushing plant : D = 4 km
Kecepatan maksimal = 40 km/ jam = 667 m/ menit
Faktor kecepatan = 0,85
Kecepatan rata-rata : V1 = 667 x 0,85 = 567 m/menit
Waktu angkut : D/V1 = 4.000 : 567 = 7,06 menit
c. Waktu dumping : t1 = 1,30 menit
d. Waktu kembali :
Kecepatan max = 50 km/ jam = 833 m/menit
Faktor kecepatan = 0,85
Kecepatan rata-rata : D/ V2 = 4.000 : 708 = 5,65 menit
e. Waktu tunggu untuk pengisian kembali : t2 = 0,35 menit
Cmt = n. Cms + D/V1 + t1 + t2
Cmt = 2,73 + 7,06 + 1,30 + 5,65 + 0,35 = 17,09 menit

Produksi per cycle Dump truck (C) :


- Jumlah siklus pengisian : n = 7
- Produksi per cycle Excavator : q = 0,68 m3
C = n x q = 7 x 0,68 = 4,76 m3, diperhitungkan C = 4,5 m3
Job efficiency : E = 0,65
Produksi 1 buah Dump Truck (P1) :
C x 60 x E 4,5 x 60 x 0,65
P1 = ------------------ = -------------------- = 10,27 m3/ jam
Cmt 17,09
Jumlah Dump Truck, ambil 4 buah
Site out put 4 buah dump truck :
P = 4 x 10,27 = 41, 08 m3/jam (loonesed condition)

4.5. Analisa Heavy Equipment : Crushing Plant

Alat berat yang digunakan :


- Wheel loader, Fiat Alist 1,8 m3
- Stone Crusher, Golden Star

Produksi Wheel Loader :


Produksi per cycle (q) :
- Kapasitas bucket : q1 = 1,8 m3
- Factor bucket :k = 0,8

q = q1 x k = 1,8 x 0,8 = 1,44 m3

Cycle time (Cms) :


- Jarak kerja : D = 30 m
- Kecepatan maju : F = 11 km /jam = 183 m/ menit
103

- Kecepatan mundur : R = 11 km/jam = 183 m/ menit


- Fixed time : Z = 0,25 menit

Cms = 2D/F + 2D/R + Z = (60 : 183) + (60 : 183) + 0,2 = 0,91 menit

Job efficiency : E = 0,65

Produksi per jam (Q) :

q x 60 x E 1,44 x 60 x 0,65
Q = ------------------- = -------------------------
Cms 0,91
= 61,71 m3 / jam (Loonesed Condition)

4.6. Analisa Heavy Equipment : AMP Operation, Tranportasi dan Overlay

Alat berat yang digunakan :


- AMP, Taesung 60 – 80 T/j
- Dump Truck, Izusu TXD - 40
- Asphalt Finisher, Niigata 3 M
- Tandem Roller, Sakai 10 T
- Pneumatic Tire Roller, Sakai 10 T
- Asphalt Sprayer, Bukaka 850 L
- Air Compressor, Ingersol Rand 335 CFN

Produksi AMP

Capasitas Batch : 1 ton


Mixing time : Cms = 0,80 menit
Job Efficincy : E = 0,65
Produksi perjam (Q)

C x 60 x E 1 x 60 x 0,65
Q = ----------------- = -------------------- = 48,75 ton /jam
Cms 0,8
Produksi Dump Truck
Cycle time Dump Truck (Cmt) :
a. Waktu muat :
Jumlah siklus pengisian : n = 9
Mixing time : Cms = 0,8 menit
Waktu muat : n. Cms = 9 x 0,8 = 7,2 menit
b. Waktu angkut :
Jarak angkut rata-rata : 16 km
Kecepatan maximal : 50 km/jam = 833 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85
Kecepatan rata-rata : 833 x 0,85 = 708
Waktu angkut = 16.000/ 708 = 22,60 menit
c. Waktu Damping : 16 menit
d. Waktu kembali
Kec. Max : 60 km/jam = 1.000 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85
Kec. Rata-rata : 1.000 x 0,85 = 850 m/ menit
Waktu kembali : 16.000 x 850 = 18,82 menit
e. Waktu tunggu untuk pengisian kembali : = 0, 35 menit
Cmt = a + b + c + d + e = 64,97 menit
Kapasitas Dump Truc k : C = 9 ton
Job efficiecy : E = 0, 65
Produksi 1 buah dump truck (P1) :

C x 60 x E 9 x 60 x 0,65
104

P1 = ------------------ = -------------------- = 5,4 ton.


Cmt 64,97
Jumlah Dump Truck , ambil 7 buah
Site out put 7 buah dump truck :
P = 7 x 5,4
= 37, 80 t/ jam

Produksi Asphalt Finisher


Lebar penghamparan :W = 3m
Kecepatan kerja :V = 250 m/jam
Tebal lapisan :H = 3 cm
Job efficiency :E = 0, 65

Produksi per jam (Q) :


Q = W x V x H x E = 3 x 250 x 0,03 x 0,065
= 14,63 m3/ jam
Specific Weight = 2,25 t/ jam
Q = 14,63 x 2,25 = 32,91 t/ jam

Produksi Tandem Roller


Lebar efektif pemadatan : W =1m
Kecepatan kerja : V = 4 km/ jam
Tebal padat satu lapis : H = 3 cm
Jumlah pass : N =4
Job efficiency : E = 0,65

Produksi per jam (Q) :

W x V x H x E 1 x 4.000 x 0,03 x 0,65


Q = ------------------------- = -----------------------------------
N 4
= 19,50 m3/ jam (Compact Condition)
= 19,5 x 2,25
= 43,88 t/jam.

Produksi Pneumatic Tire Roller


Lebar efektif pemadatan : W = 1,3 m
Kecepatan kerja : V = 10 km/ jam
Tebal padat satu lapis : H = 3 cm
Jumlah pass : N = 5
Job efficiency : E = 0,65

Produksi per jam (Q) :

W x V x H x E 1 x 10.000 x 0,03 x 0,65


Q = ------------------------- = -----------------------------------
N 5
= 50,70 m3/ jam (Compact Condition)
= 50,70 x 2,25
= 114,08 t/jam

4.7 Analisa Heavy Equipment : Pekerjaan Pelebaran Base Coarse


Alat berat yang digunakan :
- Wheel loader, Furukawa 2,3 m3
- Motor Grader, Komatsu GD 500 R - 2
- Vibrator Roller, SV. 25 GT
- Dump Truck, Toyota DA – 110
- Water Tank Truck

Produksi Wheel Loader :


105

Produksi per cycle (q) :


- Kapasitas bucket : q1 = 2,3 m3
- Factor bucket :k = 0,8

q = q1 x k = 2,3 x 0,8 = 1,84 m3

Cycle time (Cms) :


- Jarak kerja :D = 30 m
- Kecepatan maju :F = 10,6 km /jam = 177 m/ menit
- Kecepatan mundur :R = 11,4 km/jam = 190 m/ menit
- Fixed time :Z = 0,25 menit

Cms = 2D/F + 2D/R + Z = (60 : 177) + (60 : 90) + 0,25 = 0,90 menit

Job efficiency : E = 0,65


Produksi per jam (Q) :

q x 60 x E 1,84 x 60 x 0,65
Q = ------------------- = -------------------------
Cms 0,90

= 79,73 m3 / jam (Loonesed Condition)


Faktor konversi volume dari keadaan lepas ke padat = 0,8

Q = 79,73 x 0,8
= 63,78 m3/jam (compacted Condition)

Produksi Motor Grader

Lebar efektif pemadatan : Le – Lo = 1,5 m


Kecepatan kerja : V = 3 km/ jam
Tebal padat satu lapis : H = 15 cm
Jumlah pass : N =5
Job efficiency : E = 0,65

Produksi per jam (Q) :

W x (Le – Lo) x H x E 3.000 x 1,5 x 0,015 x 0,65


Q = ----------------------------------- =
------------------------------------- N
4
= 87,75 m3/ jam (Compact Condition)

Produksi Vibratory Roller


Lebar efektif pemadatan : W = 1,5 m
Kecepatan kerja : V = 1,5 km/ jam
Tebal padat satu lapis : H = 15 cm
Jumlah pass : N = 6
Job efficiency : E = 0,65

Produksi per jam (Q) :

W x V x H x E 1,5 x 1.500 x 0,15 x 0,65


Q = ------------------------- = --------------------------------------
N 6
= 36,56 m3/ jam (Compact Condition)

Produksi Dump Truck


Cycle time Dump Truck (Cmt) :
a. Waktu muat :
106

Cycle time Wheel Loader : Cms = 0,90


Jumlah Siklus pengisian : n =
Capasitas Dump Truck
N = ---------------------------------
Produksi per cycle Loader
Waktu muat : n. Cms = 3 x 0,9 = 2,70 menit
b. Waktu angkut :
Jarak angkut rata-rata : D = 16 km
Kecepatan maximal : V = 50 km/jam = 833 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85
Kecepatan rata-rata : 833 x 0,85 = 708 m/ menit
Waktu angkut = 16.000/ 708 = 22,60 menit
c. Waktu Damping : t1 = 1,30 menit
d. Waktu kembali
Kec. Max : 60 km/jam = 1.000 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85
Kec. Rata-rata : V2 = 1.000 x 0,85 = 850 m/ menit
Waktu kembali : D/ V2 =16.000 x 850 = 18,82 menit
e. Waktu tunggu untuk pengisian kembali : t2 = 0, 35 menit
Cmt = n . Cms + D/V1 + t1 + D/V2 + t2
Cmt = 2,7 + 22,6 + 1,3 + 18,82 + 0,35 = 45,77 menit
Produksi per cycle Dump Truck (C) :
Jumlah siklus pengisian : n = 3
Produksi per cycle Wheel Loader : q = 1,84 m3
C = n x q = 3 x 1,84 = 5,52 m3, diperhitungkan C = 4,5 m3
Job efficiecy :E = 0, 65
Produksi 1 buah dump truck (P1) :
C x 60 x E 9 x 60 x 0,65
P1 = ---------------- = --------------------
Cmt 64,97
= 3,83 m3 / jam (Loosened Condition)
Faktor konversi volume dari keadaan lepas ke padat = 0,8
P1 = 3,83 x 0,8 = 3,07 m3 / jam (Compacted Conditon)

4.8 Analisa Heavy Equipment : Pekerjaan Galian


Alat yang digunakan :
- Buildozer, Caterpillar D3
- Wheel Loader, Komatsu W90
- Dump Truck, Yoyota DA – 110
Produksi Bulldozer

Produksi per cycle (q) :


Lebar blade : L = 2,41 m
Tinggi blade : H = 0,742 m
Faktor blade : a = 0,7
q = L x H^2 x a = 2,41 x 0,74262 x 0,7 = 0,93 m 3
Cycle time (Cm) :
Jarak kerja : D = 20 m
Kecepatan maju : F = 3,1 km/jam = 52 m/menit
Kecepatan mundur : R = 6,3 km / menit = 105 m/menit
Waktu untuk ganti gigi :Z = 0,1 menit
Cm = D/F + D/R + Z = (20 : 52) + (20 : 105) + 0,1 = 0,68 menit

Job efficiency : E = 0,65


Produksi per jam (Q) :
q x 60 x E 0,93 x 60 x 0,65
Q = ---------------- = -------------------------
Cm 0,68
= 3,34 m3/jam (Loonesed Condition)
107

Faktor konvers volume dari keadaan lepas kealam = 0,7


Q = 53,34 x 0,7 = 37,34 m3/jam (Bank Condition)

Produksi Wheel Loader :

Produksi per cycle (q) :


Kapasitas bucket : q1 = 2,3 m3
Faktor bucket : k = 0,8
q = q1 x k = 2,3 x 0,8 = 1,84 m3

Cycle time (Cms) :


Jarak kerja : D = 10 m
Kecepatan maju : F = 6 km/jam = 100 m/menit
Kecepatan mundur :R = 6,4 km/jam = 107 m/menit
Fixed time : Z = 0,25 menit

Cms = 2D/F+2D/R + Z = (20 : 100) + (20 : 107) + 0,25 = 0,64 menit


Job efficiency : E 0,65

Produksi per jam (Q) :


q x 60 x E 1,84 x 60 x 0,65
Q = ---------------- = -----------------------
Cms 0,64
Q = 112,13 m3/jam (Loonesed Condition)
Q = 112,13 x 0,7 = 78,49 m3/jam (Bank Condition)

Produksi Dump Truck


Cycle time Dump Truck (Cmt) :
a. Waktu muat :
Cycle time Wheel Loader : Cms = 0,64 menit
Jumlah siklus pengisian (n) :
Capasitas Dump Truck 4,3 m3
n= -------------------------------- = ----------- = 3
Produksi per cycle Loader 1,84 m3

b. Waktu angkut :
Jarak angkut rata-rata : D = 5 km
Kecepatan max : 50 km/jam = 833 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85
Kecepatan rata-rata : V1 = 833 x 0,85 = 708 m/menit
Waktu angkut : D/V1 = 5.000 : 708 = 7,06 meni
c. Waktu Damping :
t1 = 1,30 menit
d. Waktu kembali
Kec. Max : 60 km/jam = 1.000 m/menit
Faktor kecepatan : 0,85 = 850 m/menit
Kec. Rata-rata : V2 = 1.000 x 0,85 = 850 m/ menit
Waktu kembali : D/ V2 = 5.000 x 850 = 5,88 menit
e. Waktu tunggu untuk pengisian kembali :
t2 = 0, 35 menit
Cmt = n . Cms + D/V1 + t1 + D/V2 + t2
Cmt = 1,92 + 7,06 + 1,3 + 5,88 + 0,35 = 16,51 menit
Produksi per cycle Dump Truck (C) :
Jumlah siklus pengisian : n = 3
Produksi per cycle Wheel Loader : q = 1,84 m3
C = n x q = 3 x 1,84 = 5,52 m3, diperhitungkan C = 4,5 m3

Job efficiecy :E = 0, 65

Produksi 1 buah dump truck (P1) :


108

C x 60 x E 4,5 x 60 x 0,65
P1 = ---------------- = --------------------
Cmt 16,51
= 10,63 m3 / jam (Loosened Condition)
P1 = 10,63 x 0,7 = 7,44 m3/jam (Bank Condition)
Jumlah Dump Truck, ambil 5 buah
Site out put 5 buah Dump Truck :
P1 = 5 x 7,44 = 37,20 m3/jam (Bank Condition)

4.9 Analisa peralatan : Pekerjaan Timbunan


Alat yang digunakan :
- Wheel Loader, Komatsu W90
- Motor Grader, Komatsu W90
- Dump Truck, Yoyota DA – 110
- Three Wheel Roller, Marshall 8t
- Water Thank Truck

Alat Wheel Loader dan Dump Truck yang digunakan pada pekerjaan Galian
sekaligus dioperasikan untuk pekerjaan timbunan.
Produksi Wheel Loader

Produksi per jam : Q = 78,49 m 3/jam (Bank Condition), lihat perhitungan


dimuka. Faktor konversi volume dari keadaan alam ke padat = 0,9
Q = 78,49 x 0,9 = 70,64 m3/jam (Compacted Condition)

Produksi Motor Grader


Kecepatan kerja : V = 3 km/jam
Lebar efektip : Le = 2,60 m
Lebar overlap : Lo = 0,30 m
Tebal layer: H = 20 cm
Jumlah pass :N =5
Job efficiency :E = 0,65
Produksi per jam (Q) :

V x (Le – Lo) x E x H
Q= --------------------------------
N
3.000 x (2,6 – 0,3) x 0,65 x 0.0,2
Q= -------------------------------------------
5
Q= 179,40 m3/jam (Campacted Condition)

Produksi Dump Truck

Produksi per jam 5 buah Dump Truck


P = 37,20 m3/jam (Bank Condition) . Lihat perhitungan di muka
P = 37,20 x 0,9 = 33,48 m3/jam (Compacted Condition)

Produksi Three Wheel Roller


Lebar efektip pemadatan : W = 0,60 m
Kecepatan kerja : V = 5 km/jam
Tebal padat satu lapis :H = 20 cm
Jumlah pass :N =8
Job efficiency :E = 0,6

WxVxHxE 0,6 x 5.000 x 0,2 x 0,65


Q = ------------------ = ------------------------------
N 8
109

Q= 48,75 m3/jam (Compacted Condition)

4.10 Analisa Waktu Penyelesaian : Pengadaan Batu Pecah


Total kebutuhan batu pecah = 114,928 m3
Site out put Crushing plant = 19,0 m3/jam
1 hari = 10 jam kerja
1 bulan = 26 hari kerja
waktu yang diperlukan (T) :
T = 114.928 : 19,5 = 5.894 jam = 589 hari = 23 bulan

4.11 Analisa Waktu Penyelesaian : Pengangkutan Raw Material


Total kebutuhan batu sungai dan pasir = 114.928 + 13.579 = 128.507 m 3
Site putput equipment = 41,08 m3/jam
1 hari : 8 jam kerja
1 bulan : 26 hari kerja
Waktu yang diperlukan (T) :
T = 128.507 : 41,0 = 3.128 jam = 391 hari = 15 bulan.

4.12 Analisa waktu penyelesaian : AMP Operation, Transportasi dan Overlay


Total volume pekerjaan (ekuivalen ton) :
ATB = 11.232 m3 x 2,2 t/m3 = 25.272 ton
ATBL = 30.981 ton
HRS = 162.636 m2 x 3 cm x 2,25 t/m3 = 10.978 ton
67.231 ton
Site output equipment = 32,91 t/jam
1 hari = 8 jam kerja
1 bulan = 26 hari kerja
Alat yang diperlukan (T) :
T = 67.231 : 32,91 = 2.043 jam = 255 hari = 10 bulan

4.13 Analisa waktu penyelesaian : Pekerjaan pelebaran Base Coarse


Total volume pekerjaan Aggregate Base Class A & B
= 27.115 + 40.365 = 67.480 m3

Site output equipment = 18,42 m3/jam


1 hari = 8 jam kerja
1 bulan = 26 hari kerja
Alat yang diperlukan (T) :
T = 67.480 : 18,42 = 3.663 jam = 458 hari = 18 bulan

4.14 Analisa waktu penyelesaian : Pekerjaan Galian


Volume pekerjaan Common Excavation = 108.575 m3
Site output equipment = 37,20 m3/jam
1 hari = 8 jam kerja
1 bulan = 26 hari kerja
Alat yang diperlukan (T) :
T = 108.575 : 37,2 = 2.919 jam = 365 hari = 14 bulan

4.15 Analisa waktu penyelesaian : Pekerjaan Timbunan


Volume pekerjaan Common Embankment = 16.094 m3
Site output equipment = 33,48 m3/jam
1 hari = 8 jam kerja
1 bulan = 26 hari kerja

Waktu yang diperlukan (T) :


T = 16.094 : 33,48 = 481 jam = 60 hari = 3 bulan
110

V. RANGKUMAN/KESIMPULAN

i. Alat berat (yang pokok-pokok saja) yang digunakan minimal sebagai


berikut :
Heavy Equipment Capasitas min. Jumlah min.
Exacavator 0,8 m3 1
Wheel Loader 1,8 m3 1
Wheel Loader 2,3 m3 2
Bulldozer D3 1
Motor Grader GD500R 1
Dump Truck 9 T/4,5 m3 22
Stone Crusher 30 m3/jam 1
AMP 60 T/jam 1
Asphalt Finisher 3m 1
Tandem Roller 10 T 1
PRT 10 T 1
Vibratory Roller 6T 1
Three Wheel Roller 8T 1
Asphalt Sprayer 850 L 1
Water Tank Truck 8000 L 1

ii. Pengoperasian/penempatan alat, sebagai berikut ;

Aktivitas : Pengangkutan Raw Material


- Excavator, Komatsu PC200, 0,8 m3 : 1 bulan
- Dump Truck, 4,5 m 3 : 4 buah
Aktivitas : Crushing Plant
- Stone Crusher, kapasitas 30 m3/jam : 1 buah
- Wheel Loader, bucket 1,8 m3 : 1 buah
- Wheel Loader, bucket 2,3 m3 : 1 buah

Keterangan :
- Wheel Loader 1,8 m3 untuk melayani loading raw material kedalam hopper
Stone Crusher.
- Wheel Loader 2,3 m3 untuk melayani loading aggregate base coarse class A
dan B serta aggregate untuk hotmix kedalam Cold Bin.

Aktivitas : AMP Operation, transportasi dan overlay


- AMP, kapasitas 60 – 80 T/jam : 1 buah
- Dump Truck, 4,5 m3 : 7 buah
- Asphalt Finisher, Nigata 3 M : 1 buah
- Tandem Roller, sakai 10 T : 1 buah
- Pneumatic Tire Roller, sakai 10 T : 1 buah
- Asphalt Sprayer, Bukaka 850 L : 1 buah
- Air Compressor : 1 buah

Aktivitas : Pekerjaan Pelebaran Base Coarse


- Motor Grader, Komatsu GD 500 R : 1 buah
- Vibratory Roller, SV.25 GT : 1 buah
- Dump Truck, Toyota DA – 110 : 6 buah
- Water Tank Truck : 1 buah

Aktivitas : Pekerjaan Galian


- Buldozer, Caterpillar D3 : 1 buah
- Wheel Loader, Komatsu W90 2,3 m3 : 1 buah
- Dump Truck, Toyota 4,5 m3 : 5 buah

Aktivitas : Pekerjaan Timbunan


- Wheel Loader, Komatsu W90 2,3 m3 : 1 buah
- Motor Grader, Komatsu GD500R : 1 buah
111

- Dump Truck, 4,5 m3 : 5 buah


- Three Wheel Roller, 8 Ton : 1 buah
- Water Tank Truck : 1 buah

Keterangan :
- Wheel Loader dan Dump Truck bisa menggunakan sekaligus alat yang
dioperasikan untuk pekerjaan galian.
- Motor Grader bisa menggunakan alat yang dioperasikan untuk pekerjaan
pelebaran base coarse.

iii. Site out put menggunakan alat berat sebagai berikut :


- Pengangkutan raw material : 41,08 m3/jam (LCM)
- Crushing Plant (Produksi aggregate) : 19,50 m3/jam (LCM)
- AMP operation, Transportasi dan overlay : 32,91 t/jam
- Pekerjaan pelebaran base coarse : 18,42 m3/jam (CCM)
- Pekerjaan galian : 37,20 m3/jam (BCM)
- Pekerjaan timbunan : 33,48 m3/jam (CCM)

iv. Waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan:


- Pengangkutan raw material : 15 bulan
- Crushing Plant (Produksi aggregate) : 23 bulan
- AMP operation, transpportasi dan overlay : 10 bulan
- Pekerjaan pelebaran base coarse : 18 bulan
- Pekerjaan galian : 14 bulan
- Pekerjaan timbunan : 3 bulan

Keterangan :
Disini terlihat pekerjaan yang kritis adalah pada produksi aggregate yaitu 23
bulan, dengan dioperasikannya 1 buah Stone Crusher secara tidak langsung
mengganggu operasional pekerjaan overlay dan pelebaran base cuarse,
sehingga waktu yang diperlukan untuk pekerjaan ini menjadi (10 + 18 = 28
bulan). Sedangkan waktu yang tersedia didalam kontrak adalah 30 bulan
termasuk mobilisasi 4 bulan.

v. Rekomendasi terhadap waktu yang kritis :


- Penambahan stone Crusher menjadi 2 buah
- Jumlah Dump Truck yang dioperasika minimal 22 buah.

Hubungannya dengan proses tender :


Disini hanya dikaji hal-hal sebagai berikut :
- Berapa volume pekerjaan yang akan ditenderkan
- Berapa waktu yang disediakan untuk pelaksanaan
- Alat apa saja yang diperlukan dan berapa jumlahnya, termasuk kapasitas
minimum alat agar tercapai target waktu.

Bila dua dari tiga parameter diatas ditentukan terlebih dahulu maka
parameter yang lain dapat dianalisa.
Bila hal-hal diatas dianalisa secara cermat diharapkan target waktu dan
target kuantitas tidak meleset terhadap pekerjaan yang akan ditenderkan. Seperti
contoh diatas, pada butir V.c, untuk masing-masing aktivitas pekerjaan (main-
item) Site outputnya sudah tertentu, dengan volume pekerjaan yang tertentu
maka dengan mudah dihitung berapa lama waktu diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Atau sebaliknya.
Sehingga dalam penyusunan program pekerjaan-pekerjaan yang akan
ditenderkan dapat dengan tepat (paling tidak mendekati) ditentukan
- Volume pekerjaan
- Jangka waktu pelaksanaan
- Jenis, type dan jumlah alat

vi. Hubungannya dengan pelaksanaan Proyek oleh kontraktor :


112

Seperti contoh diatas Contruction Method yang cermat, kontraktor dapat


menyusun program yang konsepsional untuk menangani proyek, antara lain :
- Penempatan alat yang tepat untuk setiap aktivitas pekerjaan
- Jumlah alat yang diperlukan untuk setiap aktivitas pekerjaan
- Jam kerja minimum setiap harinya, apakah perlu overtime atau tidak.

vii. Hubungannya dengan pengendalian/pengawasan oleh konsultan


Management Alat berat ini perlu dipahami oleh team konsultan lapangan,
terutama bila terjadi kelambatan-kelambatan pekerjaan yang disebabkan oleh
hal-hal teknis (sebab non teknis dikecualikan). Karena disini bisa dianalisa
secara teknis dimana letak kelambatan itu terjadi.
- Misal kelambatan terjadi pada aktivitas pengadaan raw material.
Disini bisa dianalisa jumlah Dump Truck yangkurang, apa excapatornya
yang kurang atau dua-duanya tidak mencukupi.
Atau alternatif lain jam kerja ditambah (overtime)
- Misal keterlambatan pada aktivitas produksi aggregate.
Disini bisa dihitung, apakah perlu menambah Stone Crusher, atau
menambah lagi jam kerja atau suply aggregate dari luar.
- Misal keterlambatan terjadi pada aktivitas AMP operation, transportation dan
overlay.
Disini bisa dievaluasi :
Apakah AMP yang kapasitasnya terlampau kecil.
Apakah jumlah Dump Trucknya tidak mencukupi
Apakah jumlah asphalt finisher tidak cukup satu unit.
Atau jumlah dan kapasitas alat-alat cukup tapi alternatip lain dengan
menambah jam kerja.

Dengan penguasaan teknis alat berat ini, maka team supervisi lapangan
dapat berperan aktif dan berdaya guna dalam mengatasi kelambatan pekerjaan.

Demikian juga bila terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan, dapat dianalisa


dengan cermat berdasarkan kapasitas alat yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai