BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Kepemilikan Alat
Kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu perusahaan baik dengan
cara menyewa atau membeli.
2. Perencanaan
Berdasarkan hasil survey lapangan, dapat dibuat rencana kerja yang akan
menjadi acuan kerja yang meliputi
a. Persiapan kerja
b. Struktur organisasi proyek
c. Penentuan metode dan prosedur kerja
d. Jadwal kerja (time schedule)
e. Penentuan jenis, type dan kombinasi peralatan yang akan
dipergunakan
f. Penentuan jumlah alat-alat berat dan tenaga kerja yang akan
digunakan
g. System logistik dan maintenance
3. Pelaksanaan Pekerjaan
4.Proyek Irigasi
Alat berat yang digunakan untuk proyek irigasi antara lain
adalah alat penggali, truck, concrete mixer, Loader, Bulldozer, Motor
Grader, alat pemadat, dan lain-lain.
5.Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali
tanah, crane, truck, concrete mixer truck, alat pemadat tanah, Ioader,
bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum dipakai untuk
proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer
digunakan untuk mencampurkan bahan pembuatan beton yang
dipakai untuk pembuatan dinding penahan tanah.
6. Proyek Pengerukan
BAB II
TAHANAN DAN TENAGA
ALAT-ALAT BERAT
1. Tahanan gelinding
Tahanan gelinding (roling resistance) adalah tahanan gelinding
terhadap roda yang akan menggelinding akibat adanya gesekan antara
roda dengan permukaan tanah. Besarnya tergantung keadaan
pemukaan tanah dan berat kendaraan. Nilai tahanan gelinding dihitung
dengan persamaan 2.1.
Tahanan gelinding (kg) = W x r…………(2.1.)
Dengan
W = berat kendaraan (kg).
r = koefisien tahanan gelinding .
Contoh Soal 1:
Berapakah tahanan gelinding dari D85A-12 (roda dan pelintas jenis
rantai) yang sedang menarik Scraper RS-16 pada Pasir ?
Data-data alat berat:
Berat D85A = 22.090 kg.
Berat RS-16 = 10.500 kg.
Data material.
Koefisien tahanan gelinding untuk pasir menurut Tabel 3.1. = 100
kg/ton (10%) peneyelesaian :
Tahanan gelinding (RR) = W x r
= 10.500 x 0,10
= 1050 kg.
Contoh Soal 2:
Soal sama dengan contoh soal 1. tetapi sekarang Scraper RS – 16 nya
dimuati tanah biasa dengan berat material 1725 kg/m 3. Muatan RS –
16 adalah 16 m3. berapakah Rolling Resistance (tahanan gelinding)
nya?
Penyelasaian
Tahanan gelinding = W x r
Dimana W = berat RS – 16 + berat muatan (tanah)
9
= 10.500 + 1725 x 16
= 38.100 kg.
Sehingga Tahanan gelinding = 38.100 kg
Contoh Soal 3:
Sebuah Dump-truck HD – 200 digunakan untuk menarik Scraper RS –
12 bermuatan tanah biasa, keadaan jalan jelek.
Berat HD – 200 = 20 ton
Berat RS – 12 = 9.2 ton
Koefisien tahan gelinding = 80 kg/ton (=8%. Roda dan pelintas jenis
rantai). Berat material = 1750 kg/m3.
Hitung besarnya tahanan gelinding yang diderita oleh HD – 200
tersebut.
Contoh soal:
Bila suatu Bulldozer tipe D50A-16 mendaki bukit dengan kelandaian
25,9 %, berapakah besar tahanan kelandaiannya ?
Berat D50A-16 = 11.400 kg
Penyelesaian:
Tahanan kelandaian = W x %k
= 11.400 x 0,259
= 2952,6 Kg
10
Soal latihan
Bulldozer D85A-18 digunakan untuk menarik scraper Rs-16 bermuatan
tanah biasa kelandaian bukit 10 derajad. Berat D85A-18 = 22 ton.
Sedangkan RS-16 + muatan = 29 ton. Berapakah tahanan kelandaian
yg diderita D85A-18 ?
3. Koefisien Traksi
Traksi adalah daya cengkram suatu alat akibat adhesi antara roda
penggerak dari alat tersebut dengan permukaan tanah. Batas kritis dari
daya cengkram ini disebut traksi kritis. Sebab alat tidak mungkin dapat
memiliki daya cengkraman melebihi batas kritis ini walaupun terhadap
alat tersebut dilakukan sesuatu perubahan horse-powernya meningkat.
Besarnya nilai traksi kritis ini dapat dihitung dengan menggunakan
persaman 2.3
Traksi kritis (Tk) = Wx ct kg)…………..(2.3)
Dimana:
W = berat kendaraan/ alat pada roda penggeraknya (kg)
ct = koefisien traksi yang besarnya pada tabel 2.3
Arah puncak
Berat alat, W
Ft
permukaan
Nilai traksi inilah yang merupakan tenaga yang tersedia lebih besar
dari traksi kritis, kita tidak dapat memanfaatkannya, sebab daya
cengkraman maksimalnya adalah traksi kritis.
Contoh soal :
Sebuah Bullsozer D60E-6 digunakan untuk menarik Harrow merk
Towner tipe 800 series. Berat D60E-6 adalah 18 ton. Berat harrow kira-
kira 4 ton. Menurut aturan pabrik pembuat Harrow tipe 800 series akan
memberikan tahanan sebesar 4500 kg, apabila ditarik ditempat rata.
Apabila D60E-6 tersebut harus menariknya ditempat yang mempunyai
kelandaian 8 %, mampukah alat tersebut menariknya ? koefisien traksi
= 0,65.
Penyelesaian :
Tahanan yang menjadi beban D60E-6 adalah tahanan kelandaian
D60E-6 + tahanan Towner.
Tahanan Towner
GR = 4500 + (4000 x 8%) = 4500 + 320 = 4820 kg
total tahanan = 1440 + 4820 = 6260 kg.
Tenaga yang bermanfaat = Traksi kritis
Kesimpulan :
D60E-6 mampu menarik Harrow, sebab 11.700 kg > 6260. kg.
Altitude adalah ketinggian suatu daerah diukur dari permukaan air laut.
Perubahan kadar oksigen dalam udara akan berpengaruh terhadap
tenaga mesin suatu alat yang beroperasi pada suatu daerah dengan
ketinggian tertentu.
Mengingat makin tinggi daerah, makin berkurang prosentasi oksigen
ini, maka tenaga alat yang tersedia harus dikoreksi. Besarnya
penurunan tenaga tergantung system pengisapan udara dari segi
engine pada alat tersebut.
o Diesel 4 tak: alat dengan tenaga diesel jenis ini, akan mengalami
penurunan tenaga 1 % pada setiap 100 meter kenaiakan diatas
ketinggian – 300 meter dari permukaan laut.
o Diesel 2 tak: Alat dengan tenaga diesel jenis ini akan mengalami
penurunan tenaga sebesar 1 % untuk setiap 100 meter kenaikan
diatas ketinggian 150 meter dari permukaan laut
12
Ket :
Ds = Daya standar (Hp)
Do = Daya pada lokasi tersebut (Hp)
Ps = Tekanan borometris standar (75 cmHg)
Po = Tekanan borometris lokasi (75 cmHg)
To = Temperatur absolut pada lokasi tersebut
Do,Po,To
Lokasi Tsb.
Ds,Ps, Ts
Laut
Kondisi standart
Contoh soal 1:
penyelesaian :
kehilangan tenaga : 1%x140(3000-750) = 31,5 HP
100
tenaga motor penggerak peralatan = (140 - 31,5) HP
= 108,5 HP
Contoh soal 2 :
13
Drawbar pull adalah tenaga tarik tersedia yang dapat digunakan oleh
traktor untuk menarik suata muatan diacu sebagai tarikan batang
gandeng traktor (gantol/kait) yang terdapat dibagian belakang traktor.
Drawbar pull ini dinyatakan dalam kg.
Sebagai contoh DBP untuk D4E SA trak tipe traktor sebagai mana
terdapat pada gambar dibawah ini :
FGR-T FRR-T
Fa
FGR-L
TE
WT
FRR-L
Contoh soal :
Gaya traksi atau Rimpull adalah tenaga yang disediakan oleh mesin
untuk menggerakan roda pada wheel tractor. Biasanya dalam kg.
Untuk menghitung besarnya rimpull digunakan persamaan 3.4
375xHP x Efisiensi
Rimpul (kg) = (0,454)……………………….(3.4)
kecepatan (mph)
Efisiensi berkisarar antara 75 – 85 %
Contoh soal :
Sebuah traktor dengan mesin 150 HP, berjalan pada gigi 1 dengan
kecepatan maksimun 3,5 mph . Berapa rimpull yang dipunyai pada
gear pertama ?
Penyelesaian :
Efisiensi diambil 80%, dimana 1 lbs = 0,454 kg.
BAB III
PENGENALAN JENIS ALAT
Bilamana kita melihat sebuah alat berat yang sementara beroperasi, maka
kegiatan alat berat tersebut terdiri dari tiga gerakan yaitu bergerak maju,
mundur dan berputar.gerakan-gerakan tersebut bersumber dari alat
penggerak utama yang memperoleh tenaga gerak dari tracktor. Tracktor
adalah alat yang dapat merubah tenaga mesin menjadi tenaga traksi. Tenaga
traksi yang terjadi itu terutama digunakan unuk menarik, mendorong dan
untuk maksud-maksud tertentu lainnya.
Bulldozer ;
1. Angle Dozer 8. Rake
2. Straigh Dozer 9. Chip
3. Straigh Tilt 10.Trimming
4. U Dozer 11. Snow Plow
5. Coal 12. Multi Shank Ripper
6. Cushion 13. Giant Ripper
7. Pusher Plate 14. Towing Winch.
Pada bagian ini akan diuraikan beberapa jenis alat besar yang sering
digunakan dalam pekerjaan konstruksi teknik sipil, sebagai berikut :
a. Tracktor (Bulldozer)
b. Excavator
c. Wheel Loader
d. Scraper.
e. Motor Grader.
f. Dump Truck dan Belt Conveyer
g. Compactor (alat pemadat).
h. Stone Crusher (alat pemecah batu).
i. Alat-alat stabilitas tanah.
j. Alat-alat pengelola aspal.
k. Alat-alat pengelola beton.
l. Alat-alat Pengangkat (Crane)
m. Alat-alat keperluan blasting (peledakan).
n. Dredger (Alat pengerukan).
3.4. Tracktor
Tracktor adalah suatu alat yang dapat merubah tenaga mesin menjadi tenaga
traksi.Penggunaan tracktor pertama-tama sebagai alat untuk menarik,
mendorong dan sebagai tempat kedudukan (mounting).
sebagai alat pokok atau utama, ini disebabkan karena alat tersebut adalah
alat yang serbaguna.
Klasifikasi tracktor macam ini biasanya dilakukan atas dasar jumlah tenaga
yang disediakan oleh mesinnya dan berat keseluruhan karena tenaga tarik
maksimal, kecuali ditentukan oleh besarnya horse power (Hp), juga oleh berat
tracktor dan koefisien traksinya.
Lampiran 3 menunjukan klasifikasi Crawler tracktor.
Keuntungannya :
Dapat dipakai bekerja di atas tanah lunak karena tenaga traksi alat ini
besar.
Dapat bergerak di atas tanah yang berlumpur.
Dapat bergerak di atas permukaan jalan berbatu-batu tajam, dimana bila
menggunakan ban karet akan cepat rusak.
Tidak terlampau banyak memerlukan jalan kerja.
Dan lain-lain.
Kerugian :
Untuk jarak angkut yang jauh tidak menguntungkan, karena kecepatan
geraknya tidak besar.
Akan merusak jalan aspal bila berjalan di atasnya, sehingga untuk
mengangkutnya memerlukan alat angkut khusus bila melalui jalan aspal.
Bila terpaksa juga harus berjalan di atas aspal, maka track chainnya harus
diberi perlengkapan khusus yang disebut sepatu roda rantai.
Untuk berputar maka seluruh badan tracktor akan berputar.
Dan lain-lain.
Tracktor tipe ini digunakan bila diperlukan kecepatan gerak tinggi, sehingga
dalam penggunaanya hanya untuk beban-beban yang tidak terlalu besar dan
memerlukan jalan angkut khusus yang terpelihara baik, dimana tentunya akan
menambah biaya pelaksanaan pekerjaan. Tenaga tarik tarik tracktor tipe ini
sangat dipengaruhi oleh keras lembeknya permukaan tanah yang dilewati,
dan jika dibandingkan dengan crawler tracktor yang mempunyai daya apung
yang lebih besar, karena meskipun jumlah tekanannya besar tetapi tekanan
persatuan luas permukaan adalah kecil hal ini disebabkan karena luas bidang
singgung antara permukaan tanah dan roda rantai adalah kecil.
Keuntungan :
Kecepatan gerak alat ini relatif besar sehingga lebih mudah bergerak dari
satu tempat ketempat yang lain walaupun jaraknya cukup jauh, dengan
demikian untuk mengangkutnya memerlukan alat angkut khusus.
Menguntungkan untuk angkutan jarak jauh.
18
Kerugian :
Operator alat ini lebih cepat letih daripada operator Crawler.
Tidak dapat bekerja di atas tanah yang lunak.
Jalan-jalan angkut di proyek memerlukan pemeliharaan yang terus-
menerus.
Ban karet yang dipakai alat ini lebih cepat rusak karena aus, atau
disebabkan karena pengaruh zat kimia (aspal, minyak dan sebagainya
yang mengikis karet tersebut).
Alat ini dipergunakan untuk mendorong lurus ke depan dan juga dapat
mendorong muatan ke samping sumbu gerak kendaraan. Kedudukan
blade alat ini disamping menghadap ke depan, juga dapat distel pada
kedudukan miring dan rata.
C. Tilt Dozer.
Kedudukan blade pada alat ini sama dengan kedudukan blade pada anle
dozer, hanya saja pada alat ini, blade masih memungkinkan terangkat
sebelah ke atas.
Pada umumnya alat ini cocok sekali digunakan untuk pemotongan tebing,
penggalian akar-akar pohon dan pembongkaran batu yang ada diatas
permukaan tanah. Dan untuk keperluan ripping, maka dozer dapat
dilengkapi dengan ripper.
3.5. Excavator
Rotary unit dipasang pada traveling unit dengan sumbu vertikal, hingga dapat
berputar 3600 melalui sumbu tersebut, di atas traveling unit. Di dalam rotary
unit ditempatkan perlengkapan untuk menjalankan dan operasi alat berupa,
hydraulic control unit atau cable controlunit atau juga pneumatik unit.
Adapun tipe dari pada excavator ditunjukan pada lampiran 3
Pembagian dari jenis excavator disesuaikan dengan alat tambahan
(attachment) yang dipasang pada alat itu, dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Power shovel
Power shovel adalah suatu excavator yang memakai alat tambahan crane
dan bucket. Alat ini sangat baik digunakan untuk pekerjaan tanah, seperti
pekerjaan galian dengan tidak memerlukan bantuan dari alat lain dan
sekaligus memuatnya ke dalam truk-truk atau alat-alat angkut lainnya.
2. Dragline
Alat ini diperoleh dengan memasang alat tambahan pada excavator yang
berupa boom crane dan drag bucket.dengan pemasangan alat ini maka
excavator dapat melakukan pekerjaan menggali dan memuat.
Dragline mengambil material dalam jarak jangkauan yang jauh dari
landasan, material harus lepas dan lunak, misalnya lumpur dan lain-lain.
3. Clamshell.
Alat ini sama dengan dragline, hanya saja menggantikan drag bucket
dengan clamsheelbucket, maka kita mendapatkan suatu alat yang disebut
clamshell. Pada umumnya clamshell tidak dapat mengambil pada tanah
yang keras dan akan lekas rusak bila bila dipaksakan untuk menggorek
permukaan tanah keras tersebut. Daya mampu alat ini ditentukan oleh
20
4. Back hoe.
Alat ini merupakan bahagian dari excavator, yang dibuat khusus untuk
melakukan penggalian di bawah permukaan tanah. Berlainan dengan
power shovel yang ditunjukan untuk penggalian di atas permukaan
tanah.
Keuntungan dari alat ini jika dibanding dengan golongan draglne dan
clamshell yang juga dapat menggali di bawah permukaan tanah, ialah
bahwa back hoe ini dapat menggali sambil mengatur kedalaman yang
lebih seksama. Disamping itu kekakuan konstruksi backhoe lebih baik
dari kekakuan dragline dan clamshell.
Bagian-bagian yang terpenting dari alat tambahan backhoe adalah boom,
hose, tangkai bucket dan lain-lain. Seperti halnya pada bucket shovel,
dragline, clamshell, maka untuk backhoe dibuatkan pula bucket untuk
pekerjaan yang umum (general purpose) dan pekerjaan-pekerjaan yang
khusus, seperti untuk pembuatan parit-parityang sempit dan sebagainya.
Mulut pada back hoe ini menghadap pada operator pada saat tangkai
bucket berada pada keadaan tegak ke bawah. Pada bagian bucket
diberikan suatu kuku agar supaya bucket tersebut lebih mampu untuk
mendesak masuk kedalam tanah.
3.6. Scraver.
21
Scraver adalah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau mengupas
tanah lapis demi lapis dan mengangkutnya dari satu tempat ketempat yang
lainnya, kemudian meletakan atau menghamparnya pada daerah kerja atau
membuang pada tempat yang dikehendaki. Jadi dapat dikatakan bahwa
scraver adakah perkawinan antara sebuah dozer dengan kombinasi loader
dan truck, meskipun perkawinan ini tidak memberikan kesempurnaan seperti
alat aslinya yaitu dozer, loader dan dump truck.scraver dapat bekerja untuk
memotong material-material seperti bahan batuan dan pekerjaan tanah yang
beraneka ragam. Perlu diperhatikan bila pekerjaan pemotongan tanah
liat/berlumpur atau pada anah hitam, maka scraver kurang efisien
dikarenakan bahan-bahan tersebut akan menumpuk pada dinding bowl yang
menimbulkan kemacetan.juga pada tanah yang sangat lembek penggunaan
scraver adalah sangat tidak sesuai, karena roda-rodanya akan trbenam pada
tanah lembek tersebut. Sedang pada pasir lepas pengerjaannya adalah sukar
karena tidak dapat mengisi bowl dengan baik. Kecuali pada tanah berpasir
yang agak basah dan juga pada tanah yang sedikit lembek, maka
penggunaan scraver adalah cocok sekali, oleh karena material-material
tersebut akan dapat terpotong dengan mudah dan dimuat sepenuh bowl.
Klasifikasi scraver tarik di tunjukan pada tabel lampiran 3.
Adapun tipe-tipe dari scraver adalah sebagai berikut :
1. Scraver tarik (towed scraver).
Jenis scraver ini pengoverasiannya perlu ditarik oleh sebuah prime mover
yaitu crawler tracktor.
Pemilihan pada crawler tracktor ini disebabkan oleh drawbar pull yang
besar dan traksi yang baik serta tidak memerlukan jalan angkut yang
terpelihara dengan baik. Akan tetapi jarak angkut bertambah panjang,
maka kecepatan kecil ini menyebabkan turunnya produksi per jam dari
scraver dan pelaksanan menjadi tidak ekonomis. Oleh karena traksinya
yang besar, maka scraver ini dapat melakukan pemotongan dan
pemuatan dengan sendiri tanpa memerlukan bantuan peralatam lain untuk
mendorongnya.
Untuk mengatasi ketidak efektifannya pada jarak angkut yang jauh, maka
sebagai prime movernya dapat dipilih traktor beroda ban karet (whell
traktor) yang dapat berjalan lebih cepat. Penggunaan prime mover dari
tracktor roda ban, diperlukan jalan angkut yang terpelihara dengan baik,
sedang pada waktu memuat biasanya diperlukan push dozer untuk
mendorong scraver.
2. Scraver bermesin sendiri (motorozed scraver)
Macam scraver ini dioperasikan dengan sisitem hidrolik dari tracktor
beroda dua. Klasifikasi scraver ini diperlihatakan pada tabel lampiran 4.
Scraver bermesin sendiri terdiri dari :
Motor scraver bermesin tunggal.
Jenis mesin ini merupakan scraver yang paling banyak digunakan,
akan tetapi memotong tanah dan memuat sendiri kedalan bowl,
biasanya masih perlu bantuan push dozer untuk mendorongnya.
Motor scraver bermesin ganda .
Scraver jenis ini dilengkapi dengan dua mesin penggerak di muka dan
di belakang. Scraver jenis ini dikembangkan untuk memperoleh tenaga
roda (rim pull) yang besar, sehingga memungkinkan bisa bekerja pada
kondisi tanah yang kurang baik, dan daerah lereng bukit.
22
Grader adalah salah satu alat yang paling cocok untuk keperluan
pengrataan tanah, dalam rangka membentuk permukaan tanah secara
mekanis. Nama grader sesuai dengan maksud alat itu, yaitu untuk
memberikan suatu bentuk tertentu (grade), seperti yang direncanakan
kepada sesuatu permukaan tanah yang telah selesai diratakan sebagai
pekerjaan akhir (finishing), meskipun dapat digunakan untuk keperluan
lain, misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran material,
pengrataan tanggul-tanggul dan sebagainya, walaupun hasilnya tidak
sesempurna dari alat khusus yang dibuat untuk itu. Hanya operator
yang berpengalaman yang dapat mencapai hasil yang memuaskan,
pada penggunaan grader secara darurat ini.
Klasifikasi motor grader ditunjukan pada tabel lampiran .
Adapun jenis-jenis grader yang dikenal adalah sebagai berikut :
Grader bermesin sendiri (self powerer grader).
Grader yang ditarik (towed grader).
1. grader bermesin sendiri (self powered grader)
jenis grader ini, digunakan pada konstruksi pada pembuatan jalan, untuk
pekerjaan penggalian tepian-tepian, membentuk permukaan tepian,
memotong dan sebagainya. Grader yang bertenaga besar dan bermesin
sendiri, dapat pula dipakai untuk membentuk badab jalan dari permukaan
ketinggian sampai kepada pekerjaan perataan, membentuk menjadi
bagian yang rata dan membetukmpula prfil-profil dari pada badan jalan
tersebut.
Grader bermesin sendiri ini, merupakan peralatan yang sangat berguna,
dimana pisaunya dapat diatur dengan banyak sudut variasi, baik pada
arah tegak, ataupun mendatar bahkan kearah samping.
Grader ringan dengan semua roda kemudi dikontrol secara hydrolisis.
Grader bermesin sendiri ini dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Ditinjau dari beratnya
Grader ukuran ringan (1 s/d 9 ton), dipergunakan untuk memelihara dan
bekerja pada jalan-jalan yang kecil dan untuk membuat jalan tanah dan
pekerjaan-pekerjaan ringan lainnya.
23
1. Tamping roller.
2. Pneumatic roller.
3. Flat wheel roller.
4. Vibrating roller.
24
Mesin golongan ini ditandai dari roda-roda yang rata. Dalam golongan ini
terdapat beberapa tipe yang penggunaannya mempunyai tujuan sendiri-
sendiri, Yaitu :
a) Three Wheel Roller.
Mesin gilas tiga ini, mempunyai susunan roda sebuah di muka dan dua
buah di belakang. Kegunaannya yaitu untuk memadatkan konstruksi
macadam, yaitu ”base course” yang terdiri dari butiran-butiran besar.
b) Tandem roller dua as/roda (muka belakang).
Mesin gilas ini digunakan terutama sebagai finishing roller pada pekerjaan
permukaan. Banyak pula digunakan untuk pemadatan base course.
c) Three-axle tandem roller.
Mesin gilas ini mempunyai tiga as yang berjejer kebelakang. Mesin gilas
tipe ini dipergunakan terutama sebagai finishing roller.
Sifat pemadatan mesin gilas golongan ini dinamakan pemadatan dari atas.
Artinya dari suatu lapisan yang dipadatkan, yang padat lebih dahulu
adalah bagian atas kemudian lapisan atas yang padat itu memadatkan
bagian bawahnya dan seterusnya sampai seluruh lapisan menjadi padat.
Mesin gilas ini sebenarnya termasuk pula dalam golongan ”flat wheel roller”
Mesin gilas tipe ini diberi tambahan alat (komponen) yang memberi getaran
pada roda-rodanya. Dengan getaran tersebut dapat dicapai tenaga
25
Menurut fungsinya stone Crusher terbagi atas beberapa jenis antara lain :
1. Primary Crusher (pemecahan tahap pertama ).
2. Secundary Crusher (pemecahan tahap kedua ).
3. Tertiary Crusher (pemecahan tahap ketiga ).
Belum ada ketentuan khusus mengenai konstruksi jenis-jenis crusher, akan
tetapi melihat hasil yang dikembangkan di pasaran alat-alat untuk konstruksi
ini, maka jenis yang dipergunakan untuk masing-masing tahap crushing
adalah sebagai berikut :
Untuk tahap pertama dipergunakan Jaw Crusher .
Untuk tahap kedua dipergunakan Cone Crusher.
Untuk tahap ketiga dipergunakan Roll Crusher.
Alat-alat pelengkap atau alat yang ditujukan untuk mengatur masuknya
bahan-bahan baku kedalam Crusher dan mengatur penyaluran hasil crusher
menurut besarnya butir-butir material dari :
Scalping.
Alat ini terdiri dari batang-batang baja sejajar satu sama lain, sehingga
jarak masing-masing batang baja merupakan harga batas butir-butir yang
kita inginkan masuk kedalam crusher.
Apron feeder.
Apron feeder adalah sebuah track (roda rantai) dengan ukuran yang
cukup besar untuk menerima muatan butir-butir batu selanjutnya batu-batu
itu diantar oleh truck masuk ke dalam corong (hopper) yang berlubang
dasarnya berupa lantai (apron). Roda rantai ini berjalan membawa batu-
batu yang berasal dari apron feeder masuk ke dalam mulut stone crusher.
Belt Conveyer.
Alat ini merupakan ban pengangkut yang dipergunakan untuk mengangkut
butir-butir batu yang berasal dari hasil pemecahan stone crusher.
Ayakan .
Ayakan ini dimaksudkan untuk memisahkan butir-butir besar dan butir-
butir kecil.
1. Pland mixed.
2. Mixed in place.
Alat yang paling sederhana digunakan untuk mengaduk beton biasa (conrete
mixer) atau beton moleng. Meskipun hasilnya sudah barang tentu tidak terlalu
baik, tetapi untuk pekerjaan yang tidak terlalu berkualitas mix yang sempurna,
maka penggunaan alat ini merupakan pemilihan yang tepat dipandang dari
segi penghematan.
Peralatan yang paling penting disini adalah alat yang digunakan untuk
memasak aspal yang dikenal dengan nama ”asphal mixing plant” (AMP),
sedangkan untuk meletakan aspal mix yang diperoleh dari AMP ini pada
tempat yang disiapkan untuknya disebut ”Asphal Finisher”.
Maksud daripada alat ini untuk membuat suatu adukan agregat dan aspal
dalam keadaan panas dengan suatu proporsi yang tertentu, alat ini terdiri dari
dua type yaitu batch dan type continus
Secara garis besarnya alat ini membutuhkan perlengkapan sebagai berikut :
a) Cold bin.
Cold bin adalah perlengkapan untuk penimbunan agregat pada tahap
pertama. Konstruksi cold bin ini berbentuk bak yang pada bagian
bawahnya diberi lubang yang dapat diatur besarnya dengan sebuah pintu
(gate) agar material didalamnya dapat mengalir dengan baik. Untuk itu
cold bin biasanya dibuat dalam bentuk corong. Lubang-lubang yang ada
dalam cold bin berfungsi sebagai jalan untuk mengalirkan material ke atas
Belt Comveyer yang akan membawahnya lebih lanjut kearah mixer.
b) Dryer.
27
Alat ini terdiri dari sebuah tangki aspal yang dipasang di atas sebuah truck
atau trailer, agar supaya memudahkan untuk membawa tangki yang berisi
aspal itu ketempat pekerjaan.
Dari segi penggunaan, maka alat ini dimaksudkan untuk memberikan lapisan
aspal pada suatu permukaan (permukaan konstruksi jalan) dengan cara
penyemproptan.
Alat ini ditujukan untuk meletakan/menghampar mix yang telah disiapkan oleh
asphal mixing plant pada permukaan jalan atau pengerasan lapangan terbang
28
Perlu diketahui bahwa realisasi pekerjaan peledakan dibagi dalam dua tahap,
yaitu :
1. Tahap pengeboran (drilling).
2. Tahap peledakan (blasting).
Compressor :
Dalam dunia konstruksi dikenal udara sebagai salah satu bahan penerus
tenaga (power medium) untuk menggerakan alat-alat konstruksi. Udara bebas
(atmospheer) dimanfaatkan, kemudian dengan perantaraan pipa-pipa selang
karet diteruskan kepada alat-alat yang mempergunakannya untuk bekerja.
Alat yang digunakan untuk memanfaatkan udara tersebut disebut air
compressor atau lebih dikenal dengan nama compressor saja. Alat yang
menggunakan udara compressor sebagai tenaga geraknya disebut alat-alat
pneumatis.
Kapasitas kompressor dinyatakan dalam meter kubik permenit. Sedang
pengertian kapasitas kompressor adalah jumlah volume udara bebas yang
dapat dimanfaatkan oleh compressor permenit sehingga mencapai tekanan
kerja yang diperlukan.
Jenis-jenis compressor adalah :
Reciprocating compressor.
Rotary compressor.
29
Jack hammer :
Jack hammer pada hakekatnya adalah sebuah alat yang diberikan alat
tambahan (attachment) untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Pada
umumnya alat tambahan jack hammer ini disamping memerlukan pukulan
juga harus diberikan putaran. Hal ini diperlukan pada pengeboran dengan
sistem pukul dan putar. Konstruksinya terdiri dari sebuah batang yang disebut
rifleber yang dipasang pada sumbu memanjang selnder jack hammer.
Rifleber ini mempunyai alur-alur yang disebut jantan yang sesuai dengan alur
betina yang ada pada Refle nut di dalam fiston jack hammer.
Putaran pada attachment dibutuhkan untuk keperluan pengeboran pada
pekerjaan peledakan. Lubang-lubang yang diperoleh dari pengeboran ini
dimaksudkan untuk diisi bahan peledak baik berupa detonator, gelatin,
sumbu/kabel dan lain-lain keperluan untuk pendinamitan.
Drill :
Drill (mata bor) adalah attachment yang dipergunakan untuk pengeboran batu
(rock drilling).
BAB IV
METODE KERJA DAN PENGOPERASIAN ALAT-ALAT
BESAR
Dalam bab ini dibahas beberapa metode kerja dan cara pengoperasian alat-
alat besar yang berhubungan dengan pekerjaan sipil, utamanya pekerjaan
pemindahan tanah.
Pada dasarnya pemindahan tanah itu sama, yatu memindahkan tanah atau
material dari suatu tempat ketempat yang lain untuk keperluan suatu
konstruksi, akan tetapi proses pelaksanaan pemimdahan tersebut beraneka
ragam pula. Ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ;
Adapun proses dan metode kerja alat-alat berat dalam pemindahan tanah
adalah sebagai berikut :
Umumnya hasil tebangan seperti pohon, ranting, daun dan material lainnya
ditumpuk memanjang searah angin dan mengikuti garis contour. Jarak gusur
buldozer sekitar 15 sampai 25 meter sehingga nantinya jarak tumpukan satu
sama lain mencapai sekitar 30 sampai 50 meter.
A
B
Apabila tebing terlalu curam, bulldozer dapat dilengkapi dengan winch atau
jangkar di atas tempat pekerjaan sehingga bulldozer dapat ditarik kembalid ke
atas lereng. ke. Timbunan top soil dapat ditumpuk pada suatu tempat tertentu
di luar lokasi pekerjaan, sehingga tidak menghalang-halangi pengoperasian
alat-alat berat lainnya untuk kegiatan kerja berikutnya.
Buldozer
Towed scraper
Standar scraver
Shovel truck
39
Buldozer
Towed scraper
Standar scraver
Shovel truck
*
)sumber Dirjen Bina marga, penggalian dan penimbunan, Dep PU, bab 3
hal.5
Prime mover ripper ini biasanya adalah sebuah tracktor yang berat guna
memperoleh tenaga traksi yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Jumlah gigi
ripper umumnya 3 buah atau lebih dan dapat dilepas beberapa buah kalau
diperlukan karena terlalu keras, sehingga seluruh tenaga yang ada pada
kabel atau hidraulic dapat dilimpahkan seluruhnya kepada jumlah gigi yang
sedikit itu. Alat ini bentuknya seperti bajak, memakai gigi yang terbuat dari
baja.
Pada perinsipnya alat ini melakukan pekerjaan dengan cara menggali dari
bawah keatas. Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel di dalam
posisi yang tepat didekat tebing yang akan digali, sambil memberikan
kedudukan yang mendatar kepada dipper. Pada kedudukan ini hoist dan
crowd clutches dilepas sedangkan brake ditekan. Setelah dipper menghadap
ke tebing galian maka hoist draker dilepas.
41
Sebelum dipper menyentuh bagian bawah boom, maka brake harus ditekan
kembali sehingga crowd brake terlepas dan dipper meluncuk ke bawah
hingga bucket dan giginya terletak di atas tanah. pada waktu penggalian akan
dilakukan, maka dipper digerakkan maju ke depan sehingga dengan demikian
tanah galian masuk kedalam bucket.
Sebelum kita bekerja dengan excavator back hoe, sebaiknya terlebih dahulu
kita ketahui kemampuan alat tersebut seperti yang diberikan oleh pabriknya
agar supaya pengoperasian peralatan dapat disesuaikan dengan keinginan
yang diharapkan. Bekerja dengan back hoe, dimulai dengan menghadapkan
alat ketempat galian.
Sebelum bekerja dengan alat ini, hal yang perlu diperhatikan ialah memilih
panjang boom yang paling menguntungkan dipakai dalam pekerjaan yang
dihadapi. Selain itu juga harus diperhatikan daya mampu crane nya, jarak
penggalian dan tinggi pembuangan. Dalam pengoperasian suatu clamshell,
pertama-tama alat tersebut dihadapkan kepada onggokan bahan (stock pile)
yang akan dipindahkan dengan mengangkat bucketnya cukup tinggi. Setelah
itu rahang dari bucket clamshell dibuka lebar dalam keadaan demikian bucket
diletakan di atas stock pile. Masuknya material di dalam bucket dilakukan
dengan memasang digging drump sehingga takelnya bekerja dan rahang-
rahang mengatup berangsur-angsur sambil menggali ke dalam stock pile.
Hasil galian ini ditekan masuk ke dalam bucket hingga bucket dalam keadaan
terisi dan terangkat vertikal ke atas. Pada waktu pengangkatan bucket harus
diperhatikan agar kecepatan hoist drump, karena hoist drump yang terlalu
42
Mesin ini sangat efektif untuk penggalian bahan pasir dan kerikil yang
terdapat pada lokasi penggalian yang lebih rendah dari elevasi tempat
kedudukan mesin tersbut. Bila dibandingkan power shovel, maka mesin ini
mempunyai jangkauan yang lebih besar baik vertikal maupun horizontal, akan
tetapi hanya dapat dipakai pada penggglian-penggalian lapisan tanah yang
lunak atau berbutiran lepas. Pengoperasian dragline ini membutuhkan
keahlian yang lebih baik dibangding dengan power shovel. Disamping itu
operasinya lebih lama dan frekwesi penggalian lebih rendah (lamban).
Kelebihan yang paling positif dibandingkan dengan peralatan lainnya adalah
kesanggupan melaksanakan penggalian dan pengambilan bahan-bahan
(material) dibawah permukaan air, tanpa harus mengeringkan tempat
penggaliannya terlebih dahulu dan dapat dimasukkan kedalam bak pengankut
darat. Pengangkatan dragline dilakukan dengan menurunkan bucket hingga
menyentuh dasar galian. Setelah bucket tiba di tanah, drag kabel digulung
dengan jalan memasang digging clutch sementara hoist kabel diamankan
supaya bucket dapat mengikuti permukaan dari tebing galian. Dan dengan
demikian mengatur dalamnya lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass,
sehingga tanah ini masuk terkumpul dalam bucvket. Jika bucket penuh,
bucket diangkat dari permukaan tanah sampai setinggi dengan tempat
pembuangan hasil galian. Bila mana bucket sudah berada di atas truck, drag
kabel dikendorkan dan bucket akan terjungkir dan menuangkan isinya di atas
truck. Setelah isi bucket tertumpah selurunya, swing diadakan kembali untuk
mengembalikan dragline pada posisi semula sambil mempersiapkan dragline
tersebut untuk memulai siklus operasi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa scraper adalah alat pemotong tanah yang
sangat baik, baik untuk tanah-tanah berpasir maupun tanah-tanah yang agak
berat (tanah liat dan sebagainya), bahkan tanah yang agak keras dapat
dikupas oleh scraper. Kadang-kadang diperlukan bantuan ripper untuk
membongkar tanah keras sehingga memudahkan masuknya pisau scraper ke
dalam tanah keras itu.
Bila scraper bekerja maka bowl diturunkan sampai cutting edgenya masuk
kedalam tanah yang akan dipotong. Apabila cutting edge masuk cukup
dalam, bowl dikendalikan guna memelihara kedudukan scraper. Apron
diangkat dan ditahan pada kedudukan tertentu agar tanah hasil pemotongan
43
dapat didorong masuk kedalam bowl. Apabila tanah yang masuk ke dalam
bowl belum cukup karena kurangnya kecepatan gerak untuk menghasilkan
infact yang diperlukan, cutting edge ditarik sedikit keluar dari permukaan
tanah sehingga tidak terjadi hambatan pada scraper. Dengan demikian
tenaga mesin dari tracktor dapat memberikan kecepatan gerak yang besar.
Dengan kecepatan ini maka tenaga infact menjadi besar dan bowl mulai
diturunkan kembali sehingga tanah beransur-ansur masuk kedalam bowl.
4.2.9. Mengangkut.
Setelah appron diurunkan rapat, bowl diangkat setinggi mungkin agar tidak
tersentuh pada batu-batuan dan lain-lain rintangan yang menonjol di atas
permukaan tanah.
dengan dozer blade, hanya saja konstruksinya jauh lebih ringan. Agar dapat
melaksanakan pekerjaan, blade perlu diberikan kedudukan sedemikian rupa
sehingga cutting edgenya terletak pada bidang permukaan yang
dikehendaki. Pergerakan blade ini dilakukan dari dalam cabin oleh operator
melaui kendali (control levers) yang disediakan untuk itu, dan
pengendaliannya dapat dilakukan secara hydraulic dan mekanis. Gerakan-
gerakan blade ini terdiri dari tiga gerakan pokok, dan kedudukan yang
dikehendaki tersebut biasanya terdiri dari gabungan dari ketiga gerakan itu
atau sendiri-sendiri tergantung apa yamg dikehendaki. Gerakan-gerakan
pokok tersebut adalah sebagai berikut :
Angling.
Side shift.
Circle lift.
Angling :
Side shift :
Circle lift :
Circle lift adalah gerakan naik turun dalam arah vertikal. Gerakan ini
dikendalikan oleh lift arms (2 buah) yang masing-masing dapat digerakan
sendiri-sendiri terlepas satu dari yang lainnya. Apabila digerakkan bersamaan
ke bawah, akan memberikan tekanan pada blade ke dalam permukaan tanah
untuk memotong rata.
depan blade, makin serong kedudukan blade makin cepat terjadinya drift
tersebut, hal mana sangat menguntungkan karena maksud dari grading ini
bukan untuk menggusur tanah .
Saluran atau parit yang mudah digali oleh grader adalah saluran yang
berbentuk segitiga (V-Ditch). Untuk ini blade diberikan tilt yang cukup sesuai
dengan kemiringan tebing saluran yang direncanakan. Blade juga
diserongkan ke depan (angling) dengan tujuan agar hasil galian dapat
dikeluarkan dari dalam saluran. Apabila ujung blade jatuh agak ke dalam
(diantara roda grader), maka circle diberikan shift seperlunya. Dapat
dimengerti bahwa saluaran yang digali dengan cara yang demikian ini tidak
terlampau dalam sehingga bila dikehendaki yang lebih dalam dengan
menggunakan alat ini maka penggalian diulang kembali hingga tercapai
sesuai rencana.
Bila mana suatu tanah atau material sangat keras untuk digali sehingga sulit
dikerjakan dozer blade, maka pada material tersebut harus dilakukan ripping.
Tujuan ripping adalah untuk mengoyak atau memecah material menjadi
bongkah-bongkah sehingga selanjutnya dapat dikerjakan oleh dozer biasa.
Cara ripping ini adalah cara yang paling efektif untuk menggusur tanah yang
keras. Kalau pekerjaan ripping tidak mampu maka material itu harus
diledakkan atau disenaper. Di dalam pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini
alat yang paling efektif digunakan adalah buldozer dengan perlengkapan
ripping.
konstruksi. Pekerjaan ini dapat dikerjakan dengan dozer shovel, loader dan
excavator.
Buldozer dalam hal ini bekerja untuk menggusur tanah dan membuat
beberapa stock pile dan loader melayani dump truck untuk memuat tanah
yang diambil dari stock pile kemudian damp truck mengangkutnya ke daerah
penimbunan atau pembuangan.
Jalan kerja yang dilalui untuk mengangkut bahan galian harus selalu
dipelihara guna meningkatkan jam operasi dengan menambah kecepatan diri
dari alat angkut. Biasanya jalan kerja dipelihara dengan menempatkan suatu
unit peralatan yaitu motor grader yang setiap saat dibutuhkan untuk
meratakan permukaan jalan raya yang rusak akibat dilalui oleh alat-alat berat.
Bulldozer :
Loader :
Loader bekerja untuk melayani pemuatan tanah atau material yang diambil
dari stock pile ke dalam bak dump truck. Pengambilan bahan dari stock pile
tersbut digunakan dua metode yaitu :
1.Metode V-Shape Loading.
2.Metode I Cross Loading.
Dump Truck :
Setelah mengambil muatan yang dilayani oleh loader, baik dengan metode V-
shape loading maupun I cross loading, dump truck mengangkutnya ke lokasi
penimbunan atau pembuangan. Muatan di daerah penimbunan tidak
langsung dibuang begitu saja, tetapi harus dicari posisi buangan yang telah
ditentukan, kemudian dihamparkan dengan cara sambil berjalan bak dinaikan.
Dengan cara ini bahan tibunan yang dihamparakan bisa merata dan tidak
teronggok-onggok, sehingga harus diperlukan peralatan untuk meratakan
onggokan bahan timbunan tersebut.
x x
1
2
3
4
5
6
7
8
gambar 4.
Dimana terlihat seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam delapan lintasan,
sedang lintasan kesembilan menuju kembali kejalan pertama untuk
mengulangi lintasan pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerus
sampai jumlah lintasan yang diperlukan untuk mencapai kepadatan yang
dikehendaki setiap jalur.
Jarak overlap x perlu pula diberikan bahwa daerah balok mesin gilas ini,
jumlah linyasan yang telah diberikan lebih sedikit jika dibandingkan dengan
bagian yang lain. Jarak pverlap ini biasanya diambil minimun 10 meter.
Bila mana tersedia dua mesin gilas untuk pekerjaan tersebut di atas,
sebaiknya tiap mesin gilas diberikan daerah kerja masing-masing setengah
jalan dan penggilasan dikerjakan secara bersamaan dengan memulai pada
pada jalur pertama dan kelima.
Pada mesin gilas yang ditarik, dipergunakan metode penggilasan yang sama,
hanya saja selalu diusahakan agar gerakan dilakukan dengan berjalan maju,
jadi diperlukan daerah pemutaran pada masing-masing ujung lintasan. Tetapi
apabila keadaan lokasi tidak memungkinkan untuk daerah pemutaran, maka
tracktor dapat dijalankan mundur meskipun dalam hal ini pekerjaan agak
sulit.
50
Gambar 5.
Pola penggilasan dengan penggilasan kaki kambing kecil.
Gambar 6.
Pola penggilasan dengan penggilasan kaki kambing besar (4 roda).
BAB V
BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PERALATAN
Mahal atau murahnya sebuah alat berat sebenarnya dapat dilihat dari biaya
produksinya. Alat berat adalah alat produksi dan bagaimana agar alat berat
tersebut dapat berproduksi seoptimal mungkin dengan biaya serendah
mungkin adalah menjadi suatu problema.
Prestasi peralatan harus mengimbangi biaya pemilikan dan biaya
operasi dengan cara :
Biaya per jam serendah mungkin
Prestasi teringgi peralatan =
Produksi per jam setinggi mungkin
Untuk sampai kepada kondisi ini, maka analisis biaya pemilikan dan operasi
(BP & O) memegang peranan penting. Dengan kata lain besar kecilnya
penghematan sangat bergantung pada kecermatan analisa biaya pemilikan
dan biaya operasi. Semakin tinggi biaya pemilikan dan operasi tidak selalu
berarti makin mahal harga suatu alat, sejauh masih diimbangi oleh produksi
yang tinggi dari alat, dan ada kemungkinan biaya produksinya akan menjadi
murah. Jadi murah tidaknya suatu alat berat bergantung pada biaya produksi
peralatan dan biaya pemilikan mencakup :
1. Penyusutan (depressiasi).
2. Bunga, pajak ,biaya gudang dan asuransi.
Yang dimaksud dengan biaya penyusutan adalah kehilangan harga jual atau
pengurangan harga buku akibat pemakaian atau umur peralatan itu.
Ada tiga metode menghitung biaya penyusutan peralatan dan ketiga metode
tersebut sebenarnya untuk memperhitungkan besarnya pajak yang harus
dibayar tiap tahun atas pemilikan peralatan itu.
Metode-metode itu adalah :
Metode langsung :
Metode langsung ini mempunyai pengertian bahwa turunnya nilai modal
dilakukan dengan pengurangan nilai peyusutan yang sama besar sepanjang
umur kegunaan alat.
Contoh :
Harga pembelian sebuah buldozer Rp 1.200.000.000,-
dideprissiasikan menjadi nilai sisa 10 % dari harga pokok selama
umur ekonomis dari alat 5 tahun.
52
0 - 1.200.000.000,-
1 216.000.000,- 984.000.000,
2 216.000.000,- 768.000.000,-
3 216.000.000,- 552.000.000,-
4 216.000.000,- 336.000.000,-
5 216.000.000,- 120.000.000,-
Pada metode ini depressiasi pada tahun berjalan dikalikan dengan 200 %.
Harga buldozer Rp 1.200.000.000,-
Umur ekonomis alat 5 tahun.
Depressiasi rata-rata per tahun 100 % : 5 = 20 %.
Dengan metode pembugaran berganda 2 x 20 % = 40 %.
0 Rp 1.200.000.-
1 40 % x Rp 1.200.000,- Rp 480.000,- Rp 720.000,-
2 40 % x Rp 720.000,- Rp 280.000,- Rp 432.000,-
3 40 % x Rp 432.000,- Rp 172.000,- Rp 259.200,-
4 40 % x Rp 25.920,- Rp 103.680,- Rp 155.520,-
5 40 % x Rp 155.520,- Rp 62.208,- Rp 93.312,-
Catatan :Disini terlihat bahwa dengan cara ini, nilai sisa tidak nampak dalam
Perhitungan. Tetapi jika dikehendaki adanya nilai sisa 40 % dari
harga pokok maka depressiasinya adalah 155.520 – 120.000 =
35.520.
Tahun X Y Z
0 Rp 1.200.000,-
1400
1200
1000
Harga Alat (Rp)
GL
800
PT
600
SPG
400
200
0
1 2 3 4 5 6
Umur Alat (n)
Bunga modal :
Bunga modal tidak hanya berlaku bagi peralatan yang dibeli dengan sistem
kredit, tetapi juga dari modal sendiri yang dianggap sebagai pinjaman.
atau
n+1
Investasi per tahun = i X harga pokok
2n
dimana :
n = umur ekonomis alat (tahun).
i = interest rate per tahun, biasanya diambil sebesar 15 %.
Pajak :
Biaya per jam diperoleh dengan membagi biaya per tahun dengan jam
penggunaan pertahun .
Assuransi :
Besar kecilnya nilai assuransi bergantung pada baru tidaknya peralatan. Para
pemakai alat berat dapat memperkirakan sendiri nilai assuransi bagi alat
beratnya. Bila alat yang diassuransikan baru, maka nilainya tentu lebih tinggi
bila dibangdingkan dengan alat yang lebih tua usianya. Disamping itu
assuransi dilakukan dengan tujuan menghadapi resiko kebakaran,
kecelakaan dan kerugian bagi peralatan yang digunakan.
Premi assuransi biasanya diambil 2 %.
55
Biaya operasi peralatan adalah biaya yang keluar hanya apabila alat berat
tersebut beroperasi.
Biaya operasi yang dimaksudkan disini adalah termasuk biaya-biaya untuk :
Bahan bakar, pelumas dan filter.
Biaya ban.
Biaya perbaikan.
Upah operator dan pembantu operator.
Biaya khusus.
Perkiraan konsumsi bahan bakar dan pelumas yang dibutuhkan setiap jam
untuk alat-alat berat dapat dilihat pada tabel Komatsu dan Caterpilar
Handbook. Untuk menghitung biaya filter biasanya diambil 50 % dari jumlah
biaya pelumas atau tidak termasuk biaya bahan bakar .
Harga ban
Biaya ban perjam =
Perkiraan umur ekonomis
56
Ringan : operasi peralatan pada jalan yang terawat baik yaitu jalan tanah
atau pasir dan keausan ban normal.
Sedang : operasi peralatan pada jalan dengan permukaan batu kerikil
bercampur dengan batu pecah.
Berat : operasi peralatan pada jalan dengan permukaan batu pecah
yang menyebabkan keausan dan memungkinkan ban sering bocor.
Lebih tepat bila biaya reparasi disebut biaya cadangan untuk reparasi, karena
belum tentu mengeluarkan biaya sebesar itu, atau mungkin lebih besar dari
itu.
Besarnya biaya perbaikan selama umur ekonomis dari peralatan berdasarkan
pengalaman biasanya dapat dinyatakan dalam prosentase tertentu terhadap
besarnya depressiasi. Cara menghitungnya adalah :
Catatan : Makin berat kondisi lapangan, makin besar prosentase yang harus
dialokasikan.
Biaya ini bergantung pada jenis pekerjaan dan peraturan pengupaan yang
ada .
Banyak cara untuk menghitung upah opertor dan pembantu operator. Salah
satu diantaranya adalah :
Untuk parts yang keausannya lebih cepat dibanding dengan yang lain, tidak
termasuk kedalam biaya perbaikan, akan tetapi masuk kategori hal-hal
khusus.
Parts yang termasuk dalam kategori ini misalnya cutting edge, ripper tips,
bucket teeth, body leners, router bits dan lain-lain.
Biaya pemilikan :
=Rp 68.850,-
2) Bunga, biaya gudang, pajak dan assuransi.
(n + 1) Harga mesin
20 %
2n jam kerja / tahun
5+1 Rp 765.000.000,-
20 % = Rp 4.590,-
2x5 2.000
2. Perbaikan =
6 % Rp 765.000.000,-
= 22.950 Rp/jam
2000
Jadi jumlah biaya pemilikan dan operasi (BP & O) tiap jam adalah
59
10.000
2. Bunga modal, biaya gudang, pajak dan assuransi.
(5 + 1) Rp 975. 000.000,-
20 % = 58.500 Rp/jam
(2 x 5) 2.000
jumlah biaya pemilikan = 141.450 Rp/jam
Biaya operasi :
1. bahan bakar dan pelumas
bahan bakar : 14,2 l/jam x 4.350 Rp/l = 61.770 Rp/jam
oli mesin : 0,07 l/jam x 20.000 Rp/l = 1.400 Rp/jam
oli transmisi : 0,03 l/jam x 20.000 Rp/l = 600 Rp/jam
oli final drive : 0,04 l/jam x 20.000 Rp/l = 800 Rp/jam
oli hydraulic : 0,13 l/jam x 35.000 Rp/l = 4.550 Rp/jam
grease : 0,01 kg/jam x 10.000 Rp/kg = 100 Rp/jam
filter : 50 % x 7.450 Rp/jam = 3.725 Rp/jam
jumlah biaya bahan bakar dan pelumas = 72.945Rp/jam
3. Perbaikan =
6% x Rp 975.000.000
= = 29.250 Rp/jam
2000
Jadi jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (BP & O) tiap jam
= 141.450 + 131.195 =272.645 Rp/jam
Biaya pemilikan :
(10 + 1) 755.000.000
20 % = 41.525 Rp/jam
2 x 10 2.000
Biaya operasi :
1. Bahan bakar dan pelumas
61
40.000.000,-
2. Ban = = 20.000 Rp/jam
2.000
4 % (755.000.000-40.000.000)
3. perbaikan = = 14.300 Rp/jam
2000
Jadi jumlah biaya pemilikan dan operasi (BP & O) tiap jam
= 73.500 + 181.575 =255.075 Rp/jam
(5 + 1) 1.200.000.000
20 % = 48.000 Rp/jam
2x5 3.000
72.000.000,-
2. Ban = = 24.000 Rp/jam
3.000
4 % (1.200.000.000 -72.000.000)
3. perbaikan = = 15.040 Rp/jam
3000
Jadi jumlah biaya pemilikan dan opersi (BP & O) tiap jam
= 115.333 + 132.015 = 247.348 Rp/jam.
Catatan.
Bisa dilihat dan dibandingkan perhitngan yang sudah dimodifikasi pada program
Exsel selanjutnya.
63