LANDASAN TEORI
4
5
b. Waktu Sikus
Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah
menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan, dan kembali ke
pekerjaan awal. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh suatu alat atau
oleh beberapa alat. Waktu yang diperlukan di dalam siklus kegiatan di atas
disebut waktu siklus atau cycle time (CT). Waktu siklus terdiri dari beberapa
unsur yaitu sebagai berikut.
1) Waktu muat atau loading time (LT).
Waktu muat merupakan waktu yang dibutukan oleh suatu alat untuk
memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut
tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walapun bergantung dari jenis tanah,
ukuran unit pengangkut (blade, bowl, backet, dan seterusnya), metode dalam
pemuatan dan efisiensi alat.
2) Waktu angkut atau loading time (HT).
Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan waktu yang
diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat pemuatan ke tempat
pembongkaran. Waktu angkut bergantung dari jarak angkut, kondisi jalan,
tenaga alat dan lain-lain. pada saat alat kembali ke temapat pemuatan maka
waktu yang diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau retum time
9
Kapasitas
Produktivitas=
CT
Umunya waktu siklus alat ditetapkan dalam menit sedangkan
produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam. Jika faktor efisiensi alat
dimasukkan maka rumus di atas menjadi:
60
Produktivitas=Kapasitasx xEfisiensi
CT
Pada umunya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat
yang dipakai. Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat durasi
pekerjaan, salah satu cara menghitung jumlah alat berat adalah sebagai
berikut:
1) Tentukan alat yang mempunyai produktivitas terbesar
2) Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar berjumlah satu
3) Hitung jumlah alat jenis lainya dengan selalu berpatokan pada alat
dengan produktivitas terbesar
4) Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya menggunakan rumus
Produktivitas terbesar
Jumla halat 1 =
Produktivitasalat 1
10
Volume pekerjaan
Durasi=
Produktivitas terkecil
d. Efisiensi Alat
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat
terdapat faktor yang mempengaruhi produktifitas alat, yaitu efisiensi alat.
Bagaimana efektivitas alat tersebut bekerja bergantung dari beberapa hal,
yaitu:
1) Kemampuan operator pemajkai alat.
2) Pemilihan dan pemeliharaan alat.
3) Perencanaan dan penganturan letak alat.
4) Topografi dan volume pekerjaan.
5) Kondidi cuaca.
6) Metode pelaksanaan alat.
Cara umum yang dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung beberapa menit alat tersebut bekerja secara efktif dalam
satu jam. Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45
menit maka dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75.
W
menjadi: GR=F= ×W
1
f. Alat Penggerak
pilihan karena alat berat dengan ban karet mempunyai mobilitas lebih
tinggi daripada Alat penggerak pada alat berat dapat berupa crawler atau ban
karet. Untuk beberapa jenis alat berat seperti truk, scraper atau motor grader,
alat penggeraknya adalah ban karet. Untuk alat-alat seperti backhoe, alat
penggeraknya bisa salah satu dari kedua jenis diatas. Umumnya penggunaan
ban karet dijadikan alat berat yang menggunakan crawler. Pada tabel berikut,
terdapat faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan alat dengan
menggunakan roda ban dan roda crawler.
Penampang
Yang
dipotong
Biaya pengoperasian alat berat timbul setiap saat alat berat dipakai.
Biaya pengoperasian meliputi bahan bakar, gemuk, pelumas, perawatan dan
perbaikan, serta alat penggerak atau roda. Operator yang menggerakan alat
termasuk dalam biaya pengoperasian alat. Selain itu mobilisasi dan
demobilisasi alat juga merupakan biaya pengoperasian alat. Yang dimaksud
dengan mobilisasi adalah pengadaan alat ke proyek konstruksi. Sedangka
yang dimaksud dengan demobilisasi adalah pengembalian alat proyek setelah
alat tersebut tidak digunakan kembali.
a) Bahan bakar
Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau
solar berbeda-beda, rata-rata alat yang menggunakan bahan bakar bensin
0,06 galon per horse-power per jam. Sedangkan alat yang menggunakan
bahan bakar solar mengonsumsi bahan bakar 0.04 galon per horse-power
per jam. Nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan faktor pengoperasian.
Adapun rumus untuk penggunaan bahan bakar per jam adalah:
b. Dozer
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau atau blade di bagian
depanya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang
ada di depanya, jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau
buldozer adalah:(Rostiyanti, 2008:35)
5. Menyebarkan material.
6. Mengisi kembali saluran.
7. Membersihkan quary.
Doser atau buldozer terdiri dari tiga bagian, yaitu penggerak utama
(prime mover), traktor dan pisau (blade) di bagian depan.
2. Pisau (Blade)
Ada dua fungsi utama dari pisau, yaitu mendorong material ke depan
(drifting) dan mendorong material ke samping (side casting). Permukaan pisau
umunya melengkung sehingga material bergerak berputar saat didorong.
21
sisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer,
penggunaan teknik ini dapat meningkatkan produktivitas.
c. Loader
Alat pengangkut dalam proyek konstruksi dapat bergerak secara
horizomtal dan vertikal. Yang dimaksud dengan pergerakan horizontal adalah
pengangkutan pada permukaan tanah. Sedangkan pergerakan vertikal adalah
pengangkutan dari suatu ketinggian ke ketinggian lain. yang termasuk
pengangkutan horizontal adalah loader dan truk (Susy Fatena
Rostiyanti,2008:62).
Loader adalah alat yang umum dipakai dalam proyek konstruksi untuk
pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat
timbunan material. Jarak tempuh loader biasanya tidak terlalu jauh. Pada
bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya disebut front-
end loader.Alat penggerak loader dapat diklafikasikan sebagai roda crawler
atau ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai
roda yang mirip dengan dozer hanya pasang lebih maju ke depan untuk
menstabilkan alat pada saat mengangkut material. (Susy Fatena
Rostiyanti,2008:63).
1. Teknik pengoprasian
Dalam pengoprasian loader, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Hal yang berkaitan dengan pengisian bucket loader dan
23
1 2
d. Dumptruck
Dumtruk adalah alat pengangkut yang dapat berkecepatan tinngi
ketika melaju di jalan raya. Truk dapat juga mempunyai kapasitas yang besar
dengan biaya per-unit volume rendah. Truk juga mempunyai fleksibilitas tinggi
dalam kapasitas angkut, karena jumlah truk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan proyek. Ada truk yang hanya dioperasikan pada jalan angkut
khusus, karena tekanan bannya akan merusak permukaan jalan jika
dioperasikan secara bebas (Afrizal Nursin, 1995:111)..
1. Jenis truk
Truk diklafikasikan ke dalam berbagai faktor antara lain:
24
1) Ukuran dan tipe mesin, motor bensin, motor diesel, gas, dan lain –
lain.
2) Jumlah rodaa gigi.
3) Jenis penggerak, dua roda, empat roda, atau enam roda.
4) Jumlah roda dan as.
5) Metode penumpahan muatan, ke belakang, ke samping, ke bawah.
6) Jenis material yang diangkut, tanah, batuan, dan lain-lain.
7) Kapasitas angkut, dalam ton, meter kubik, yard kubik.
8) Metode penumpahan beban untuk penumpahan ke belakang, hidrolik
attau kabel.
Truk juga dapat dibedakan atas truk jalan raya dan truk non jalan raya.
Truk jalan raya dapat beroperasi bebas di jaln raya tanpa memerlukan ijin
khusus untuk pengoperasiannya. Sedangkan untuk truk non jalan raya hanya
dapat di operasikan dilokasi proyek. Untuk mobilisasisi dari pool ke proyek
diperlukan izin khusus, dan biasanya lintsan trayek truk ini hanya disekitar
lokasi proyek.
b. Efesiensi Kerja
Produktivitas alat pada kenyataan di lapangan tidak sama jika
dibandingkan dengan kondisi ideal alat dikarenakan hal-hal tertentu seperti
topografi, keahlian operator, pengoperasian dan pemeliharaan alat.
Produktivitas per jam alat harus diperhitungkan dalam perencanaan adalah
produktivitas standar alat pada kondisi ideal dikalikan faktor yang disebut
efesiensi kerja. Besarnya nilai efesiensi kerja ini sulit ditentukan secara tepat
tetapi bedasarkan pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efesiensi kerja
yang mendekati kenyataan. sebagai pendekatan dapat dipergunakan tabel
sebagai berikut:
Kondisi
Opersi Alat Pemeliharaan Mesin
Berat
Sangat Baik Sedang Buruk Sangat
Baik Buruk
Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,7 0,63
Baik sekali 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk sekali 0,52 0,5 0,47 0,42 0,32
(Sumber: Rochmanhadi 1985:15).
2) Faktor operator
a) Untuk operator kelas I = 1,00
b) Untuk operator kelas II = 0,80
c) Untuk operator kelas III = 0,70
3) Faktor material
a) Faktor kohesif = 0,75 – 1,00
b) Faktor non kohesif = 0,60 – 1,00
5) Faktor cuaca
a) Baik = 1,00
b) Sedang = 0,80
27
b. Bulldozer
Produksi Buldozerper jam dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagi berikut. (Rochmanhadi 1985:17)
q x 60 x E 3
Q= m / jam, cu . yd / jam
Cm
Dimana : q = produksi per siklus (m3, cu, yd)
Cm = waktu siklus (dalam menit)
E = efesiensi kerja
Produksi per siklus
q = L x H2 x a
dimana : L = lebar susu (blade), (m, yd)
H = tinggi sudu (blade), (m, yd)
a = faktor sudu
dalam menghitung produktivitas standar dari suatu bulldozer, volume
tanah yang dipindahkan dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudu
x (tinggi sudu)2
sesungguhnya produksi per siklus akan berbeda-beda tergantung dari type
tanah, sehingga faktor sudu diperlukan untuk penyesuaian karena pengaruh
tersebut.
c. Dumptruck
Produktivitas dumptruck ditentukan oleh beberapa faktor meliputi
waktu kerja, kondisi kerja, dan tata laksana faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas dumptruck adalah situasi dan kondisi jalan kerja untuk
mendapatkan efesiensi kerja yang tinggi maka produktivitas harus
ditingkatkan. (Sari Utama dan Fery, 2019,164)
Waktu yang dibutuhkan pengambilan posisi muatan untuk loading.
Perhitungan waktu untuk siklus dumptruck (Cmt) : waktu muat + waktu angkut
+ waktu buang + waktu kembali. (Rochmanhadi 1985:32)
D D
( n x Cms ) + +t 1+ +t 2
V1 V2
C1
n= xK
Q1
Produktivitas dumptruck dapat dihitung dengan rumus berikut:
(Rochmanhadi 1985:32)
C x 60 x E
P=
Cmt
Dimana: Cmt = waktu siklus dumptruck
n = jumlah siklus yang diperlukan loader untuk mengisi
C1
dumptruck n= xK
q1
C1 = kapasitas rata-rata dumptruck(m3, cu yd)
q1 = kapasitas bucket dari loader (m3)
K = faktor bucket dari loader
Cms = waktu siklus loader (menit)
D = jarak angkut dumptruck (m, yd)
V1 = kecepatan rata-rata truck bermuatan (m/menit, yd/menit)
V2 = kecepatan rata-rata truck kosong (m/menit, yd/menit)
d. Loader
Faktor-faktor yang yang harus diperhatikan dalam penetuan
produktivitas loader adalah sebagai berikut:
1) Kondisis material
2) Tipi buckhet dan kapasitasnya
3) Area untuk pergerakan loader
4) Waktu siklus loader
5) Waktu efisien loader
spesifikasi
K = faktor bucket yang besarnya tergantung tipe dan
Keadaan
B. Penelitan Relavan
Pada penelitian ini juga menggunakan penelitian-penelitian yang
pernah dilaksanakan sebelumnya antara lain:
1. Produktivitas Penggunaan Alat Berat Pada Proyek Jalan Tol Trans
Sumatera, (Studi Kasus Kota Baru – Metro Sta 102+775-103+225).
Bedasarkan hasil penelitain yang dilaksanakan oleh Sari Dan Fery
(2019). Penelitian ini menganalisa perbandingan produktivitas alat berat pada
pekerjaan dilapangan dan secara teoritis yaitu waktu siklus, biaya dan volume.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil perbandingan alat berat atau
kombinasi pada pekerjaan dilapangan untuk alat berat,Exsavator dan Dump
Truck pada lokasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Bakauheni-Terbanggi (Paket III Kotabaru-Metro Sta 102-775-103+225). Hasil
dari penelitian ini adalah kombinasi 8,produktivitas alat berat dilapangan
selama 31 hari dengan penggunaan 8 unit Exsavator dan 64 unit Dump Truck
tronton dengan volume yang dicapai perhari 4,710.07 m3, dan dengan biaya
Rp. 3.716.596.944,96.
C. Kerangka Pemikiran
Selama proses penelitian ini peneliti akan menganalisis produktivitas
alat berat pada proyek pembangunan bendungan margatiga kabupaten
lampung timur, untuk pekerjaan galian dan timbunan. Adapuan alat berat yang
36
ada dalam penelitian ini adalah 2 unit Exsavator 1,2 m3, 5 unit Bulldozer 100-
150 HP, 30 unit Dumptruck 15 ton dan 6 unit Loader/Dumptruck. Melalui
penelitian ini akan diketahui waktu siklus, produksi, kapasitas, dan harga
satuan dari setiap masing-masing alat berat terhadap volume pekerjaan yang
ada dilapangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas alat
berat dilapangan di antaranya, faktor alat berat, jenis volume pekerjaan, lokasi
pekerjaan, faktor operator dan lain-lain.
Kerangka pemikiran analisis produktivitas alat berat adalah untuk
mengetahui bagaimana volume pekerjaan alat berat yang ada dilokasi proyek
pembagunan yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas masing-masing
alat berat dan biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya sewa dan
operasional.