BAB I
PENDAHULUAN
Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting
dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita manusia
dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai hal
lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika
melakukan pekerjaan bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran
drainase didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi
rumah tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat
dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar kita
sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan pembangunan.
Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang
digunakan untuk membatu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara
lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat
pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti
roller dan compactor; dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang
akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai
merupakan salah satu factor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat
Material yang ada dipermukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis,
bentuk dan sebagainya. Oleh karena itu alat yang dipergunakan untuk
memindahkannya juga beraneka ragam. Yang dimaksud dengan material dalam
bidang pemindahan tanah (earth moving) meliputi tanah, batuan, vegetasi( semak
belukar, pohon, dan alang-alang) dimana kesemuanya mempunyai karakteristik
dan sifat fisik masing-masing yang berpengaruh besar terhadap alat berat terutama
dalam menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksi atau
kapasitas produksinya, perhitungan volume pekerjaan dan kemampuan kerja alat
pada kondisi material yang ada.
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang
relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas.Sedangkan
yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih
kompak dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat
bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-
sukarnya digali dengan peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan
material tersebut adalah :
D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh
rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya :
Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian
(fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.
Alat berat adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia untuk mengerjakan
pekerjaan yang berat atau susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia, membantu
manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat. Misal untuk membuat gedung
ratusan lantai, manusia menggunakan alat berat untuk mengerjakannya. Penggunaan
alat-alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya
jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya repair yang tidak semestinya.
b) Penggalian (Exavating)
Exavating adalah suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan
digunakan atau dibuang. Hal ini dipengaruhioleh 3 kondisi, sebagai berikut :
Kondisi III :Bila terlalu keras dimana pekerjaan ripping tidak ekonomis (tidak
mampu) meski dilakukan peledakkan (blasting) guna memecah
belahkan material terlebih dahulu sebelum dilakukan stock pilling
kemudian dilakukan pemuatan (loading)
c) Pengangkutan
Pengangkutan material (tanah) oleh alat angkut dilakukan dengan
menggunakan dump truck, motor scraper,atau wheel loader (load and carry), atau
bisa juga dengan bulldozer jika jarak angkut kurang dari 100 meter. Pada hauling
yang menggunakan dumptruck biasa pada hauling road mesti dilakukan road
d) Dumping
Dumping adalah suatu kegiatan pembuangan material (tanah) dari alat angkut
yang biasanya diteruskan dengan 3 tujuan tujuan pekerjaan :
Pekerjaan Konstruksi
Dumpingnya diteruskan dengan spreading, grading dan compacting.
Alat yang digunakan untuk meratakan dari dumping (spreading) adalah
bulldozer, kemudian perataan yang lebih halus (grading) dengan
menggunakan motor grader dan selanjutnya dilakukan pemadatan
(compacting) dengan menggunakan compactor.
Tabel C.1 Alat-alat Berat yang Umum Digunakan pada Pekerjaan Pemindahan Tanah
-Pemotongan/penggalian Bolldozer
Excavator Angle Blade, Shear
Scraper Blade
Grader
Dragline
-Penggaruan (Ripping) Bulldozer
Penggal
Wheel Tractor menggunakan ban karet yang dipompa (Gambar: 1.2), dan
10 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
penggunaannya dimaksudkan untuk memperoleh kecepatan yang lebih besar dari
Crawler Tractor, tetapi Wheel Tractor memiliki daya tarik yang lebih kecil dari
Crawler Tractor.
Tipe Wheel Tractor ada dua yaitu, Wheel Tractor roda dua dan Wheel Tractor
roda empat. Jika dibandingkan dengan yang menggunakan roda empat Wheel Tractor
roda dua mempunyak kemungkinan selip yang lebih besar, tetapi sebaliknya Wheel
Tractor ruda dua memiliki kemampuan menarik yang lebih besar, sebab seluruh
beratnya dilimpahkan pada dua roda saja. Selain itu pemeliharaan Wheel Tractor
dengan roda dua lebih murah karena jumlah rodanya lebih sedikit; tetapi karena
rodanya lebih sedikit itulah maka Wheel Tractor mempunyai ketahanan gelinding
yang lebih kecil.
11 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Wheel Tractor roda empat lebih nyaman dikemudikan; pada kondisi kerja
jalan yang sangat jelek lebih stabil sehingga kemungkinan berjalan pada kecepatan
yang lebih tinggi lebih besar.Traktor jenis ini jika dilepas dapat bekerja sendiri.
Tabel 2.2 Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel tractor
Mengingat materi perkuliahan ini adalah alat berat yang digunakan sebagai
pemindahan tanah mekanis; maka peralatan yang dibahas hanya yang berkaitan
dengan pemindahan tanah mekanis saja yaitu (1) Peralatan pekerjan tanah, dan (2)
Peralatan pengangkut.
Peralatan pekerjaan tanah dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: (a) alat
penggusur tanah, (b) alat penggali tanah, (c) alat pengangkut tanah, (d) alat perata
tanah, dan (e) alat pemadat tanah.
12 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Secara umum alat penggusur tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Bulldozer (Buldoser) dan scarapper.
BULDOZER
Bull Dozer merupakan alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama.
Disebut Bulldozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini
attachmentnya adalah blade. Alat ini merupakan alat berat yang sangat kuat untuk
pekerjaan pekerjaan:
penggalian tanah (excavator), mendorong tanah, menggusur tanah (dozer), membantu
pekerjaan alat-alata muat, dan pembersihan lokasi (land clearing).
Kegunaan :
Kegunaan Buldozer sangat beragam antara lain untuk:
13 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
- Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek.
- Merintis (pioneering) jalan proyek.
- Gali/ angkut jarak pendek.
- Pusher loading.
- Menyebarkan material.
- Penimbunan kembali.
- Trimming dan sloping
- Ditching
- Menarik
- Memuat.
Pembabatan ada beberapa cara, tergantung dari keadaan lapangan; bila daerah
itu hanya ditumbuhi semak dan pohon kecil dengan diameter yang kurang dari 10 cm,
cukup langsung didorong. Kalau diameternya agak besar (10 cm < Æ < 25 cm) dan
akarnya kokoh, ada dua cara untuk merobohkannya.
- Didorong bebarapa kali dengan perlahan supaya bagian pohon yangkering gugur,
lalu didorong secara mendadak dengan sedikitmengangkat sudunya sampai pohon
roboh.
- Pohon dilingkari dengan rantai lalu ditarik oleh dia buah Buldoser.
Jika diameter pohon itu lebih besar dari 25 cm, ada tiga cara yang dapat dilakukan.
- Tanah disekeliling pohon digali supaya akar-akarnya putus, lalu pohon didorong.
- Bila pohon tidak roboh, pohon dililit dengan rantai lalu ditarikBuldoser, tetapi jika
di lokasi terdapat dua atau tiga Buldoser, lebihbaik jika ditarik dengan Buldoser pada
arah masing-masing menerongagar supaya lebih aman.
- Jika dengan cara-cara di atas pohon itu tetap tidak roboh, batangdigergaji, kemudian
tunggulnya diangkat dengan peledakan.
14 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Jika di lokasi proyek terdapat bongkahan batu besar yang mengganggu
pekerjaan,maka batu harus dicongkel dan didorong dari sebelah luar sedikit demi
sedikit,sehingga akhirnya sampai pada batas luar daerah kerja. Jika batu tersebut
adadisebuah lembah, maka lerengnya harus digali dulu agar tidak terlalu curam,
sebabada kemungkinan Buldoser akan terbalik.
Gali/ angkut jarak pendek adalah menggali lalu mendorong tanah galian itu
kesuatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal, dan sebagainya.
Bila kondisi jalan tidak licin, penggunaan Buldoser roda karet akan lebih efisien.
Jika dibandingkan dengan cara pemindahan tanah yang lain, pada tahap-tahap tertentu
cara gali/ angkut menggunakan Buldoser tidak selalu ekonomis; penggunaanBuldoser
untuk gali angkut sangat efisien jika: (1) jarak dorong Buldoser roda besi <200 ft, dan
untuk roda karet < 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien, dan (2)
volume material yang akan dipindahkan tak lebih dari 500 m3; jika lebih dari itu
penggunaan Buldoser perlu dipertimbangakan lagi.
15 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan,
menarabeton, dan lain-lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau
pipa airminum bila sudah terpasang.
16 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
umumnya crawler mounted bulldozer digunakan untuk menggusur
tanah.
17 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang sangat jelek lebih stabil sehingga kemungkinan berjalan pada kecepatan
yang lebih tinggi lebih besar. Traktor jenis ini jika dilepas dapat bekerja
sendiri.
18 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer
1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi pekerjaan
satu ke lokasi pekerjaan yang lain.
2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke lokasi pekerjaaan.
3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan diperlukan jalan
yang cepat.
4. Kelelahan operator kecil.
5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan raya.
Tabel 2.1 Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer
Macam – macam bulldozer berdasarkan attachment – nya dapat dilihat dari bentuk
bladenya, yakni :
2. Straight rake
Berupa garpu dan cocok untuk pekerjaan pembersihan semak – semak atau
pembersihan akar – akar yang tidak terlalu dalam dan besar.
19 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
3. Universal blade (U-blade)
Pada kedua sisi blade dilengkapi dengan sayap yang berfungsi untuk memperkecil
kehilangan material hasil gusuran mengarah ke dumping. Biasanya digunakan untuk
pekerjaan reklamasi, stockpiling, dan blending.
20 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
5. Precleaner
6. Cabin
7. ROPS Canopy
8. Fuel tank
9. Ripper tilt cylinder
10. Shank ripper
11. Ripper lift cylinder
12A. Ripper
12B. Shank protector
13. Point ripper
14. Arm ripper
15. Final drive
16. Teeth sprocket
17. Carrier roller
18. Track shoe
19. Track roller
20. Straight frame
21. Brace
22. Cutting edge
1. Di bagian depan bulldozer, terdapat blade yang berfungsi untuk mendorong dan
memotong permukaan tanah. Kemudian di bagian belakang unit terdapat ripper yang
berfungsi untuk menghancurkan structure permukaan tanah.
2. Bagian tengah unit terdapat frame tempat kedudukan track shoe, kemudian di
atas track frame terdapat komponen engine sebagai penggerak utama unit dan radiator
yang digunakan untuk mendinginkan engine.
3. Belakang engine, terdapat power train system yang berfungsi untuk mengatur
pergerakan unit saat travelling dan hydraulic system untuk mengatur pergerakkan dari
21 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
attachment. Di atas power train terdapat cabin sebagai tempat pengoperasian unit oleh
operator. Dan di atas cabin, dipasang ROPS* cannopy yang digunakan untuk
melindungi operator pada saat unit mengalami insiden terguling.
POWER SCRAPPER
a. Pusher Loading
Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa bantuan alat lain, tetapi
memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian muatan sebaiknya dibantuoleh
Buldoser.
Dalam Pusher Loading perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
- Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik,agar laju Power
Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang digali.
- Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan Buldoser yang
digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit dating Power Scrapper yang sudah siap
untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak sampai menunggu untuk didorong
Buldoser.
- Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan berpengalaman.
22 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
b. Down Hill Loading
Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian yang lebih
rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper dalam mengisi
muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi lebih singkat.
c. Straddle Loading
Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power Scrapper di mana
tiap dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang lebih selebar 5 ft.
Bagian yang ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada perjalanan pengisian
yangberikutnya (Gambar: 3.2).
23 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.8 Scrapper
24 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
2. Mengangkut
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan Power
Scrapper adalah kecepatan geraknya; Power Scrapper yang menggunakan roda karet
sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara untuk memperlancar
pengangkutan menggunakan Power Scrapper:
- Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan disatukan
pada jalan yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak kecepatan rendah,
sebab akan mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar sehingga Power Scrapper
dapat saling menyalib.
- Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkar terlalu jauh,
diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 ddetik.
- Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang maksimum maka
jalan harus terpelihara baik.
- Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk
membelok.
25 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.11 Scraper
3. Menyebarkan Material
Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan menyebarkan
material muatan menggunakan Power Scrapper.
- Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk material)
didorong ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan teratur. Pisau
(Cutting Edge) jangan diturunkan terlalu rendah supaya material tak terhalang. Kalau
material belum turun/ keluar
karena apron belum dibuka, fail gate jangan didorong ke depan, sebab apron bisa
rusak akibat tekanan yang terjadi.
26 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
- Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah lempung)
apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar dari bowl, lalu pisau
diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki.
- Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan dengan
kecepatan keluarnya material dari dalam bowl.
- Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan dengan
kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material berupa lapisan-
lapisan yang tipis serta merata.
Contoh pemakaian untuk menggali tanah penutup yang terlalu curam (Gambar:3.3),
Power Scrapper harus dibantu dengan Buldoser; jika kecuramannya telahdikurangi/
sudah dilandaikan menggunakan Buldoser, maka barulah digalimenggunakan Power
Scrapper, dan tanah diangkut ke tempat lain.
27 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.12 penggalian tanah penutup yang tipis
28 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
6. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tebal dengan Scrapper
Bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka cara pengalian tidak diarahkan ke sisi
tebing yang curam, tetapi kurang lebih sejajar dengan tebing tersebut (Gambar: 3.4)
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapperyang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja
dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang
kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut
yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper
29 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang modern dan saat ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak
khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappersdapat
tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya
dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun
kecepatannya; bentuk Self Propelled Scrappers terdapat pada Gambar: 1.5.
a. Keadaan material
b. Tenaga yang tersedia untuk memuat
c. Rute pengangkutan:
d. Kecepatan yang dipakai sepanjang rute
e. Efisiensi
f. Faktor-faktor lain yang mungkin timbul
Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail
gate. Bowl adalah bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian
depan bowl dapat digerakan kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran
muatan. Pada bagian sisi depan bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3
30 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
1. Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat
pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat
pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat
mengangkut material sepertiga dari material di bowl.
2. Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan
dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat
pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material
keluar dari bowl.
1. Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian
2. Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling
membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper
didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper
yang dibelakang pada saat pengerukan.
Pada saat pemuatan material, ejector berada di belakang, dan bowl diturunkan sampai
cutting edge mengenai tanah. Apron juga dibuka lebar. Alat kemudian bergerak maju
secara perlahan. Pada saat alat bergerak maju, tanah masuk ke dalam bowl.
Kedalaman penetrasi tergantung pada sejauh mana bowl diturunkan. Ketika pekerjan
pemuatan hampir selesai owl dinaikan perlahan dan apron juga diturunkan untuk
menahan material tidak keluar dari bowl.
Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun
ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting
edge tidak mengenai tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan
permukaan tanah terganggu.
31 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
ada dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan, bowl dinaikan
dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.
a. Alat Penggali Tanah (Excavator)
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi
Roda rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835
oleh William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada
awalnya ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan
digunakan sebagai alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada
tahun 1839 William Smith Otis menerima patent atas karya ekskavator
temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun yang sama (1839).
Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan excavator
pertama di dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis.
Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak.
Excavator adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga
disebut Power shovel.Pengertian
Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke
trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360
derajat, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan
tanah pada area yang sempit.
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:
(1)Excavatoryang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
(2)Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator).
32 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :
Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat
digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;
33 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.15 wheel excavator
34 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.16 crawler excavator
35 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.17 truck crawler
36 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Model excavators ada empat type
Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC Long Track
dengan istilah sperti dibawah ini
CRANE
Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan
material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih
dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu
didalam pelaksanaan pekerjaan struktur. Menurut Rostiyanti (2002), Crane
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan
horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas.
Fungsi Crane
Crane memiliki fungsi untuk mengangkat material atau bahan konstruksi suatu
bangunan, seperti beton, baja, dan generator, dari bawah menuju ke atas (hoisting
mechanism) sampai batas maksimum ketinggian crane tersebut. Selain mengangkat
dari bawah menuju ke atas, crane juga mampu memindahkan material secara
37 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
horizontal (trolleying) sesuai dengan panjang jib (working arm) dan memiliki slewing
unit yang memungkinkan crane untuk berputar 360o
Crane termasuk alat berat yang multifungsi dalam kegiatan proyek pembangunan
gedung tinggi atau juga jembatan. Misalnya melakukan pekerjaan pemindahan bahan
konstruksi ke tempat yang lebih tinggi, ataupun lebih jauh maka pekerjaan tersebut
menjadi lebih efisien dengan menggunakan tower crane dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia. Crane juga bisa membantu kita dalam mengangkut
suatu bahan atau alat konstruksi yang berat dan keperluan bongkar muat.
Selain itu, crane juga digunakan biasa nya untuk mengangkut peralatan bantu dan
bahan bahan untuk pekerjaan struktur, seperti air compressor, bekisting kolom, flying
table form, besi beton, serta alat dan bahan lain. Seluruh operasional proyek sangat
dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan
untuk kelancaraan jalan nya pembangunan proyek. Mengingat begitu penting nya
sebuah efisiensi pekerjaan dalam sebuah proyek, maka crane ini memegang peranan
penting dalam setiap proyek. Namun jangan dilupkan faktor faktor penting lainnya
menyangkut struktur dan penempatan yang tepat agar efisiensi benar benar
terwujud adalah bagian crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan
crane.
38 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.19 cable crane
39 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.20 crane putar
40 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.22 crane portal
41 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.24 crane menara
42 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada gerakan
horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir semua fasilitas
transport memindahkan muatan dengan berbagai sudut atau secara vertkal dapat
dilakukan.
Sementara itu, untuk kapasitas crane tergantung beberapa faktor. Jika material
yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya, maka akan terjadi jungkir. Oleh
karena itu, berat material yang diangkut harus mengikuti ketentuan dan perlu
memperhatikan faktor-faktor, antara lain :
43 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bagian-bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri di
atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horisontal yang panjangnya ditentukan
berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib adalah tiang penyeimbang. Pada
counter jib dipasangkan counterweight sebagai penyeimbang beban. Trolley
merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang digunakan untuk memindahkan
material secara horisontal dan pada trolley tersebut dipasangkan hook atau kait. Kait
dapat bergerak secara vertikal untuk mengangkat material. Tie ropes adalah kawat
yang berfungsi untuk menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90° terhadap
tiang utama. Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan di
bawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar jib. Selain
itu juga terdapat climbing device yang merupakan alat untuk menambah ketinggian
crane.
44 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Jenis Tower Crane
Tipe tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri. Pemilihan
jenis tower crane harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti situasi proyek,
bentuk struktur bangunan, kemudahan saat pemasangan dan pembongkaran serta
ketinggian bangunan. Tower crane statis terdiri dan beberapa macam tipe yaitu free
standing crane, tied- in tower crane dan climbing crane. Jenis yang dapat digerakkan
adalah rail mounted crane.
Kapsitas tower crane tergantung beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan
terjadi jungkir. oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai
berikut :
2. Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat.
3. Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.
Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah.
Free standing crane berdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk
alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka digunakan
pondasi dalam seperti tiang pancang. Syarat dari pondasi crane adalah pondasi
tersebut harus mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban, berat crane,
dan berat material yang diangkat. Free standing crane dapat berdiri sampai dengan
ketinggian 100 m. Tiang utama (mast) diletakkan diatas dasar (footing block) dengan
45 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diberi ballast sebagai penyeimbang (counterweight). Ballast ini terbuat dari beton atau
baja. Saddle jib dan luffing jib dapat digunakan pada crane ini.
Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak
sepanjang rel khusus. Desain pemasangan rel harus memperhatikan ada dan tidaknya
tikungan karena tikungan akan mempersulit gerakan crane. Agar tetap seimbang
gerakan crane tidak dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel
yang cukup mahal. Rel harus diletakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak
menjadi miring. Namun, keuntungan adanya rel adalah jangkauan crane menjadi lebih
besar.
Turntable dari rail-mounted crane terletak dibagian bawah. Crane jenis ini
digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi
1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan crane. Ketinggian
maksimum rail mounted crane adalah 20 meter dengan berat beban yang diangkat
tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir
mengingat seluruh badan crane bergerak pada saat pengangkatan material.
Tied in Crane
Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 m. Jika
diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 m maka crane harus ditambatkan
atau dijangkar pada struktur bangunan. Crane yang ditambatkan pada struktur
bangunan dikenal sebagai tied in crane. Fungsi dari penjangkaran adalah untuk
menahan gaya horisontal. Dengan demikian crane tipe ini dapat mencapai ketinggian
sampai 200 m.
Climbing Crane
Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah crane
panjat atau climbing crane. Crane tipe ini diletakkan dalam struktur bangunan, yaitu
pada core atau inti bangunan. Crane bergerak naik bersamaan dengan struktur naik.
46 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis atau hydraulic
jacks.
SHOVEL DOZER
Shovel dozer adalah sebuah alat berat yang biasa digunakan untuk memuat
material, tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atauhopper pada belt
conveyor). Shovel dozer sering disebut Loader. karena pada prinsipnya, loader adalah
alat pembantu untuk memuat dari stockfile kealat pengangkut lain. Fungsi utama alat
berat loader adalah untuk memindahkan material (pasir, tanah, batu-batuan) ke dalam
dumptruck.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan material sejauh kurang lebih
100m yang disebut dengan metoda load and carry. Alat ini efisien untuk dioperasikan
pada medan kerja yang bervariasi, pada tanah kering maupun tanah lembab dan tidak
memerlukan landasan yang sangat rata.
Pabrik Dozer Shovel ini membuat beberapa model yang biasanya dibedakan
berdasarkan tipe kapasitas bucketnya dalam satuan m3 atau kapasitas enginenya dalam
satuan HP. Sedangkan bahan bakar yangdigunakan adalah diesel.
Hanya bisa beroperasi di daerah yang keras dan agak keras (lembab).
Kurang produktif didaerah yang lunak dan basah
47 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak
lebar sehingga pemindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile)
Shovel dozer tidak dapat melayani pemuatan pada truck dengan pemutaran
melebihi dari 90o
48 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
1. Membuat “Basement”
2. Mendorong onggokan material atau tanah kemudian dimuatkan pada truck
3. Pekerjaan penggusuran atau penggalian yang bidang kerjanya satu level dengan
dozer shovel itu sendiri
4. Sangat baik dan ekonomis apabila dozer shover ini digunakan untuk pekerjaan
pemuatan pada truck dengan jarak onggokan dari truck.
5. Sebaiknya dozer shovel jangan melayani pemuatan truck dengan melakukan
pemutaran lebih dari 90˚.
BACK HOE
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang
khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit,luba
ng untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya.
Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat
kendalidan undercarriage nya:
b. Roda Rantai
50 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Cara Kerja
51 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil
galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.
A : Jangkauan maksimal
C : Dalam gali maksimal
G : Tinggi buang maksimal
52 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
DRAGLINE
Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan
jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Ketinggian timbunan hasil
pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar
dibandingkan dengan dari alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jika
dibandingkan dengan front shovel, untuk kapasitas yang sarna maka penggunaan
dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi
produktivitasnya, dengan kapasitas yang sama maka produktivitas front shovel lebih
besar daripada produktivitas dragline.
Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras.
Pemakaian dragline sangat menguntungkan pad a proyek pembuatan saluran di mana
tanah mengandung air. Selain itu juga dragline digunakan untuk penggalian di bawah
permukaan air. Dragline dengan bucket yang kecil dan ringan biasanya untuk
penggalian material lepas dan kering. Jika dragline akan dipakai untuk penggalian
material yang lebih keras maka pada alat tersebut harus ditambahkan rantai drag dan
bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk membantu bucket dalam
menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang sedang biasanya
dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat.
Hal yang perlu mendapat perhatian saat pengoperasian dragline antara lain
ukuran bucket harus disesuaikan dengan kemampuan alat serta gigi bucket haruslah
cukup kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Selain itu juga rantai penarik
jangan sampai rusak.
53 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan.
Karena itu sebaiknya alat pengangkut yang dipakai untuk mengangkut material hasil
penggalian dragline berukuran besar. Ukuran kapasitas alat pengangkut sebaiknya 5
sampai 6 kali ukuran bucket dragline.
54 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Produktivitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti jenis material,
kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat
pengangkut dan kondisi lapangan. Produktivitas alat dihitung pada kondisi tanah asli
atau bank condition.
Dragline sangat baik untuk penggalian parit-parit, sungai yang memiliki tebing yang
curam sehingga kendaraan untuk mengangkut hasil galian tak perlu masuk ke lokasi
galian. Kerugian penggunaan Dragline untuk penggalian adalah produktivitasnya
sangat rendah, jika dibandingkan dengan Shovel yang punya kapasitas yang sama
hasilnya hanya sekitar 70 sampai 80% kapasitas Shovel.
Kemampuan kerja setiap dragline berubah – ubah, tergantung pada panjang boom dan
boom angle. Semakin besar panjang boom maka bucket dapat diganti atau dirubah
sehingga boom angle-nya menyesuaikan.
55 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
angle of repose kecil maka biasanya akan dipilih dragline dengan boom yang panjang.
Karena semakin kecil maka akan semakin jauh toe dari pusat timbunan.
3. Dumping radiur
Radius penumpukan material dari dragline bervariasi, tergantung pada boom angle-
nya. Apabila boom-nya ditegakkan maka “dumping radius” akan semakin kecil, yang
artinya boom angle semakin besar.
Berdasarkan berat bucket (pada ukuran yang sama) ada tiga macam bucket, yaitu :
Medium bucket, digunakan untuk general purpose dan dapat untuk menggali
“compacted sand” atau “loose sand”
Heavy duty bucket, untuk menangani “broken rock” atau “abrasive material”
56 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
CLAM SHELL
57 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.29 Clamshell
Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan
pengalaman. Siklus kerja clamshell meliputi kegiatan- kegiatan pengisian (filling)
bucket, pengangkatan bucket penuh, berputar, dan pembongkaran (dumping). Secara
lebih detail, cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah sebagai berikut :
58 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:
b. Plate line capacity, adalah kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti
garissepanjang puncak clamshell
Berat bucket sangat berpengaruh pada kemampuan gali clamshell, misalnya pada
Heavy duty bucket dapat menggali tanah yang cukup keras,
kecuali bahan batuan yang kompak, tetapi berat bucket akan menambah beban,
sehinggaakan mengurangi daya gunanya. Light duty bucket dapat bekerja lebih
cepatdengan beban bucket yang ringan, tetapi tidak mampu menggali tanah yang
keras,dan akan cepat rusak jika dipaksakan. Maka biasa digunakan medium duty
bucket atau all purpose bucket yang umum penggunaannya.
59 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gaya angkat clamshell berangsur-angsur turun dengan bertambahnya
jarak jangkauan boom. Jarak ini dapat diperbesar dengan memperpanjang boom,
seperti terlihat pada tabel berikut. Adalah crane P&H model 255A TC, standar boom
adalah 30 ft dengan ekstension kerja dengan clamshell agar selalu diusahakan
pengguna boom yang sependek mungkin, supaya dapat bekerja dengan maksimal
gaya angkat crane-nya, serta sudut swing yang sekeci-kecilnya untuk memperkecil
cycle time.
60 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
4. four part hoist line untuk beban sampai dengan 32000 lbs,
5. five part hoist line untuk beban sampai dengan 40000 lbs.
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
sepertiBuldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat
pembantuuntuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat
pengangkutlain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi
(Cleaning)yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak
kayu kecil,menggali pondasi basement dan lain-lain.
61 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan
adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari
loaderitu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan,
lebihlebih
jika digunakan Wheel Loader.
62 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bentuk Grader sepeti pada Gambar: 1.14, beberapa pekerjaan yang dapat
dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:
- Perataan tanah (Spreading).
- Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.
- Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/
mixing).
- Pembuatan parit (Crowning Ditching)
- Pemberaian butiran tanah (scarifying)
Penggunaan untuk finishing pekerjaan tanah, diperlukan kondisi tanah yang sudah
dalam kondisi mampat semaksimal mungkin.
63 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
d. Alat Pemadat Tanah (Compactor)
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai
dansebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan
tanahdalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi
danmembiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu
lamadan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara
sempurnadiperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
- Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada jugayang harus
ditarik traktor. (Gambar: 2.30)
- Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja(Steel Wheel) dan
ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
- Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaanhalus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dansebagainya.
- Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda
dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
64 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.30 Alat Pemadat
Three Wheel Roller (Gambar: 2.31) sering juga disebut Macadam Roller, untuk
menambah bobot alat ini, roda silinder baja yang kosong diisi dengan zat cair (minyak
atau air), bahkan dalam kondisi tertentu kadang-kadang diisi dengan pasir.
Berat mesin penggilas ini berkisar antara enam sampai 12 ton.
65 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tandem Roller (Gambar:2.32) ada dua jenis, yaitu berporos dua dan berporos tiga,
beratTandem Roller berkisar antara delapan sampai 14 ton..
66 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.33 Segment Roller
67 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.34 Grid Roller
68 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.35 Pneumatic Roller
Vibvrator Roller (Gambar: 2.36), adalah mesin pemadat dengan roda silinder baja
dibagian depan yang dapat digetarkan; efisiensi alat ini sangat tinggi dan dapat
digunakan secara luas dalam setiap jenis pemadatan tanah.
69 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.36 Vibvrator Roller
e. Peralatan Pengangkut
TRUK
Alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut adalah truck sebab:
mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan cepat, punya kapasitas
angkut yang besar, dan beaya operasional yang murah.
Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truck dapat digunakan dengan baik,
efektif, dan efisien adalah jalan angkut yang cukup rata, kuat, dan keras. Pada jalan
angkut dengan kondisi jelek, perlu penggunaan truck-truck cross countrying yang
harga dan beaya operasionalnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan truck-truck
biasa. Truck jenis ini dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil dikenal dengan nama
Dump Truck. Dump Truck dapat menumpahkan muatan secara hidrolis
yangmenyebabkan satu sisi baknya terangkat, sedangkan satu sisi lainnya
70 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
berfungsisebagai sumbu putar atau engsel. Perbandingan bentuk antara truck dan
Dump Truck
terdapat pada Gambar: 2.37
Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
(1) End-Dump atau Rear Dump, yaitu Dump Truck dengan cara pengosonganmuatan
ke belakang,
(2) Side-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatanke samping, dan
(3) Bottom-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatanke samping.
Perbedaan ke tiga Dump Truck di atas dapat dilihat pada Gambar:1.23.
71 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
72 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Berdasarkan ukuran muatannya, dump truck dapat dibedakan menjadi tiga:
Ukuran kecil, memiliki kapasitas angkut maksimum 25 ton, ukuran sedang memiliki
kapasitas 25 sampai 100 ton, dan ukuran besar jika kapasitasnya lebih dari 100 ton.
Bentuk ke tiga Dump Truck tersebut seperti pada Gambar: 1.24.
73 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
74 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tabel 2.3 Untung – rugi penggunaan truck ukuran kecil
75 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
7. Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu yd)
8. Sumber tenaga gerak untuk penumpahan muatan pada rear/side/bottom/dump truck :
hydraulic, cable
Apabila truck yang dibeli untuk maksud/keperluan yang fleksibel maka yang
dibeli adalah jenis yang sedemikian rupa sesuai dengan macam dan medan kerja.
Truck jenis ini bisa dipakai untuk mengangkut berbagai macam material. Bentuk
badannya (bak) sedemikian rupa sehingga material yang diangkut sewaktu diangkut
harus bisa tumpah sendiri dengan mudah. Misalnya truck yang akan dipakai untuk
mengangkut “wet clay” atau material sejenis, maka bentuk baknya tidak boleh ada
suut – sudut yang tajam, jika truck yang akan dipakai untuk mengangkut batuan dari
kuari, maka ukuran bak harus mempunyai kemiringan pada sisinya.
Bagian-bagian dumptruck:
76 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Komatsu Dump Truck 730E (elektrikal)
1. Canopy spill guard
2. Operator’s cab
3. Dump body
4. Wheel motor
5. Rear tire
6. Front wheel
7. Turn lamp
8. Radiator
9. Air cleaner
BELT CONVEYOR
Adalah alat angkut yang bisa dipakai untuk jarak pendek (<50 feet), sehingga
biasa disebut “belt loader” atau “belt dumper” namun bisa juga dipakai untuk jarak
angkut yang jauh (>1500 meter). bahkan sekarang sudah ada belt conveyor sebagai
“transportation equipment” untuk jarak jauh yang melebihi 20 mile (30km).
Biasanya belt conveyor dipilih apabila tonase material yang akan diangkut per
satuan waktu adalah besar.
Material – material yang bisa diangkut dengan belt conveyor adalah adalah :
tanah (earth), pasir, kerikil (gravel), “crushed stone” , bongkah – bongkah bijih hasil
penambangan, semen dan adonan beton (concrete).
Belt conveyor yang demikian disebut “feeder belt conveyor” yang sangat
diperlukan pada kegiatan kerja “processing plant”.
77 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Macam – macam belt conveyor
Belt conveyor yang dipergunakan untuk mengangkut/memindahkan material
yang sangat dekat dan bisa dipindah-pindahkan disebut “Portable conveyor”.
Portable conveyor memiliki panjang antara 33 – 60 feet dengan lebar belt 18
in, 24 in dan ada yang berukuran 30 in.
Belt conveyor jenis “portable” ini dilihat dari tipe”mounting”-nya ada 6
macam, yaitu :
1. Portable conveyor tipe “mast truck mounting with power hoist”
2. Portable conveyor tipe “v truck mounting with hydraulic host”
3. Portable conveyor tipe “horizontal 4 caster”
4. Portable conveyor tipe “horizontal 4 wheel or caster adjustable discharge height”
5. Portable conveyor tipe “rigid axle 4 wheel for shuttle instalation”
6. Portable conveyor tipe “two wheel mounting”
78 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan
keadaan lapangan (survey), untuk menghindari adanya swelling.
Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Timbunan dari tanah galian yang baik
yang memenuhi syarat standar mutu sebagai berikut :
a. Permukaan bidang timbunan dipadatkan terlebih dahulu dengan nilai
kepadatan yang sudah ditentukan (sesuai spesifikasi)
b. Bahan Timbunan (hasil galian) memenuhi syarat (misalnya bebas dari
material organis kotoran, akar, rumput top soil)
c. Bahan Timbunan yang dipergunakan telah disetujui (Approval) oleh
Klien ataupun project manager
d. Dilakukan test kepadatan dari bahan timbunan di laboratorium mekanika
tanah untuk diadakan acuan test kepadatan di lapangan.
e. Dilakukan trial embankment, sehingga didapatkan hasil dengan peralatan
yang dipergunakan nilai kepadatan dari timbunan tersebut (misalnya jumlah lintasan
untuk pemadatan dengan compactor yang dipergunakan).
79 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
f. Perataan Tanah
Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap
produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan
sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan
penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn
alat berat.
URAIAN PROSEDUR
Persiapan
Siapkan peralatan berat (Excavator, Bulldozer, Compactor, Dump
Truck) yang cukup, dan dalam kondisi baik.
Siapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
Siapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai
berikut :
· Kupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan ketebalan
sesuai spesifikasi (± 20 cm)
· Padatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh permukaan
dengan kepadatan sesuai spesifikasi.
elaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Pengukuran
· Ukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan kupasan
(kondisi 0%)
· Ukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
· Ukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan selesai
kondisi 100%
· Dilakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30 cm)
Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan
80 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer sesuai dengan patok
pembatas / koridor rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul
badan jalan dan lain-lain) sesuai dengan Design Drawing (Gambar
Desain).
Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan (misalnya tebal
timbunan per layer = 30 cm / kondisi loose)
Padatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan compactor
(apabila diperlukan permukaan tanah disiram dengan air)
Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran
(misalnya akar dan lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja
khusus.
Diadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari
test kepadatan laboratorium
Dilakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi
syarat) layer demi layer, sampai didapat top elevasi permukaan tanah
yang ditentukan.
Hasil Trial Embankment merupakan ketentuan untuk patokan
pelaksanaan pekerjaan timbunan tersebut
Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Bulldozer,
Excavator, Dump Truck, Compactor) berpengaruh pada kecepatan
penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran selama
pelaksanaan pekerjaan mutlak diperlukan.
Akhir Pekerjaan
Parkirkan semua alat berat di tempat yang datar dan aman.
Pastikan semua komponen dalam posisi aman dan terkunci.
Parkirkan dump truck di tempat yang telah ditentukan dan pasanglah
pengganjal roda terutama bila diparkir di tempat miring.
Jangan meninggalkan kunci didalam kendaraan/alat berat.
81 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
\Taruh kembali peralatan pembantu ditempat yang aman yang telah
ditentukan.
Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut :
1. Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga
pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat
82 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya
pembangunan dapat se-efisien mungkin.
2. Untuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaan
galian maupun timbunan, dengan mempertimbangkan kemampuan daya
operasional alat tersebut.
83 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
d. Metode Luas Satuan atau lubang Galian Sumbang (borrow pit
method)
Kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang digali atau
ditimbunkan pada sebuah proyek konstruksi dapat ditentukan dengan
sipat datar lubang galian sumbang.
84 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.38 penampang melintang jalan ragam 1
85 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.40 penampang melintang jalan ragam 3
(𝐴1 + 𝐴2)
𝑥𝑑
2
Keterangan :
V = Volume galian atau timbunan tanah (m3)
A1 = Luas bidang galian atau timbunan pada titik awal proyek (m2)
A2 = Luas bidang galian atau timbunan pada irisan penampang
berikutnya (m2)
d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan melintang (m)
86 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tabel 2.4 perhitungan Galian dan Timbunan
Material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi
dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong atau berisi udara
diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus.
Tetapi jika material tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume
(swelling). Besarnya swelling ini tidak sama untuk setiap jenis tanah, bergantung pada
berat jenis tanah. Pengembangan volume ini dinyatakan dengan swell factor yang
dinyatakan dalam %.
Sebagai contoh misalnya untuk tanah liat. Bila tanah liat tersebut dialam
mempunyai volume 1 m3 , maka setelah digali menjadi 1,25 m3 . Artinya terjadi
penambahan volume sebesar 25%. Dengan demikian tanah liat tersebut mempunyai
“swell Factor” 0,80 atau 80%.
87 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
Sw = Swelling Factor
B = berat jenis tanah dalam keadaan asli
L = berat jenis tanah dalam keadaan lepas
Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan load factor, yaitu
persentase pengurangan dalam berat jenis (density) dari suatu material pada keadaan
asli menjadi keadaan gembur. Load factor menjadi penting bila pemindahan
didasarkan pada pengukuran material dalam keadaan asli.
𝑙𝑏
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 ( )
𝑐𝑢𝑓𝑡
Load Factor = 𝑙𝑏
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑙𝑖 ( )
𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑙𝑖 ( )
𝑙𝑏
Load Factor = 𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 ( )
𝑙𝑏
Atau
Volume tanah keadaan asli = load factor x volume tanah gembur
𝐵
Sw = ( 𝐿 − 1) x 100
1
= ( 𝐿 − 1) 𝑥 100
( )
𝐵
1
Swell (%) =(𝑙𝑜𝑎𝑑𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 − 1) 𝑥 10
Dalam pekerjaan tanah , yang dimaksud dengan timbunan adalah tanah yang
dipadatkan (sesuai yang diinginkan) untuk tujuan tertentu. Missal untuk membuat
88 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
badan jalan, tanggul, bendungan dan lain-lain. Dengan demikian akan terjadi
perubahan volume.
Perubahan volume ini disebut dengan penyusutan (shrinkage)
Dimana :
Sh = % penyusutan (shrinkage)
B = berat jenis tanah keadaan asli (lb/cuft)
C = berat jenis tanah padat (lb/cuft)
Untuk menghitung volume galian atau timbunan dari suatu badan jalan atau
saluran misalnya, maka harus diketahui dulu luas penampangnya. Dalam menghitung
luas penampang dapat dilakukan beberapa cara seperti: cara sederhana, cara koordinat
dan lain-lain.
89 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Penampang Trapesium
Luas galian :
L = ½ [d (X1 + X2) + aha1 + (b-a) h2]
Kalau a = ½ b maka,
L= ½ [d (X1 + X2) + ½ b (ha1+ h2)]
90 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Untuk menghitung luas timbunan :
Penampang Timbunan
91 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Luas 12341 adalah :
= ½ ( [(x1 + x2) (y2 + y1) + (x2 + x3) (y3 +y2) (x1 + x4) (y4 – y1) + (x2 + x4) (y3
+y4)
𝑦1 𝑦2 𝑦3 𝑦4 𝑦1
𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥1
92 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang tidak ditandai dan jumlahkan perbanyakan ini (semua negatif).Selisih dari kedua
hasil penjumlahan ini merupakan 2 kali luas bidang 12341.
Pada perhitungan penampang yang hanya terdiri galian saja atau timbunan saja,
sebagai sumbu-sumbu diambil canter-line dan dasar jalan.Pada penampang di lereng
yang terdiri dari galian dan timbunan, maka sumbu vertical diambil pada perpotongan
dasar jalan dan lereng. Jadi cut (galian) dan fill (timbunan) dihitung tersendiri.
Biasanya pada hitungan di dapat harga positif untuk cut dan negatif untuk fill.
Perhitungan Volume
Cara yang paling mudah untuk menghitung volume adalah dengan mengambil luas
ratarata bidang awal dan bidang akhir kemudian dikalikan dengan jarak L.
Jadi volume adalah :
VA = ½ (A1 + A2) L m3
Hasil ini cukup baik kalau daerahnya rata, jadi penampang-penampang antara A1 dan
A2 tidak jauh beda. Karena cara ini sederhana sekali, maka sering dipakai dan
dianggap sebagai formula standar untuk
pemindahan tanah.
Cara yang lebih teliti adalah dengan rumus
prismoida :
Dimana :
VP = Volume dengan rumus prismoida.
L = Jarak antar bidang awal A1 dan bidang akhir A2.
93 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Am = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan sejajar dengan kedua bidang ini.
Kalau kita bandingkan antara VA dan VP pasti ada perbedaan yang disebut dengan
koreksi prismoida Kv. Jika Kv ditambahkan pada VA, maka hasilnya akan mendekati
VP.
Jadi :
Kv = VP - VA
𝐿
Kv = 12 (D1 – D2 ) (x1 – x2) m3
94 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
2.5 Perhitungan Biaya Galian dan Timbunan
95 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
-+Harga ditempat (delivered price) 25,500,
-Dikurangi harga ban 4,000,
— Jumlah yang didepressiasikan 21,500,-Depressiasi = US$ 21,500,-/(5×2000) =
US$ 2.15.-/jam
Berikut analisa harga satuan pekerjaan menggali 1 m3 tanah biasa menurut beberapa
macam kedalaman penggalian tanah.menurut SNI 2835:2008 Tata cara perhitungan
harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan,
menjelaskan rincian harga satuan pekerjaan galian tanah sebagai berikut
Kita akan membuat galian tanah untuk pekerjaan septictank dengan ukuran panjang 2
m, lebar 2 m dan kedalaman 2 m. upah pekerja pada daerah pembangunan adalah
96 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Rp.60.000,00/hari. sedangkan upah mandor adalah Rp.80.000,00/hari. berapa total
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penggalian tanah?
Agar perencanaan peralatan pemondahan tanah dapat dibuat realistis rapih dan
teratur, maka ada faktor-faktor yang harus diperhatikan dan diperhitungkan lebih
dahulu.
Secara umum faktor-faktor yang perlu diperhatikan tersebut menyangkut keadaan
lapangan yaitu:
j. Jalan-jalan dan pengangkutan yang ada
Faktor ini menyangkut pengangkutan alat-alat berat ke lokasi
pekerjaan. Ada 3 kemungkinan yang perlu diperhatikan yakni:
Lokasi pekerjaan dilalui atau terletak di dekat jalan atau jalan
K.A yang sudah ada.
Pada daerah kepulauan (mis. Propinsi Maluku dan Riau
Kepulauan) apakah dilalui oleh jalur pelayaran resmi. Jika tidak
pengankutan alat berat dilakukan dengan menyewa kapal
pengangkutan khusus. Bila pelabuhan juga jauh dari lokasi
pekerjaan mungkin lebih efisien bila digunakan kapal
pengangkut jenis LST (landing ship tank)
Belum ada jalan ataupun jalan K.A. Dengan demikian harus
dibuat jalan baru (pioneer road) ke jalan yang terdekat.
k. Tumbuhan-tumbuhan (vegetation)
97 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Keadaan tanaman di tempat bekerja perlu diteliti (hutan belukar,
semak-semak, rawa-rawa, pohon-pohon besar, dsb)sehingga dapat
ditetapkan alat apa yang perlu dipakai, bagaimana cara
membersihkannya, waktu dan biaya.
l. Jenis Material dan Perubahan Volumenya
Pada dasarnya perubahan volume tergantung kepada jenis
tanah/material yang akan digali. Faktor ini menjadi penting mengingat
pengaruh perubahan volume adalah kepada perhitungan volume.
Selain itu perlu dilihat sifat-sifat tanah tersebut, misalnya : kering,
basah, lengket atau tidak, keras atau lunak dsb. Sifat-sifat ini akan
mempengaruhi efisiensi kerja alat dan lamanya pekerjaan yang harus
dilakukan.
m. Iklim
Musim penghujan merupakan salah satu faktor yang menghambat
pekerjaan, yaitu hari-hari kerja menjadi semakin pendek. Akibat hujan
maka tanah menjadi becek dan alat-alat tidak dapat bekerja dengan
baik. Pada musim kemarau timbul banyak debu. Hal ini juga akan
mempengaruhi operator maupun mesin.
o. Efisiensi kerja
Pekerja dan mesin tidak mungkin bekerja selama 60 menit setiap
jamnya.hal ini disebabkan kartena hambatan-hambatan kecil seperti :
menunggu alat, pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin dsb. Ini
98 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
harus dibedakan dengan hambatan-hambatan karena iklim dan
kerusakan alat-alat. Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu
produktif dengan waktu kerja yang tersedia. Dengan tingkat efisiensi
83% maka hal ini sudah sangat baik.
q. Syarat-syarat penimbunan
Timbunan mngkin perlu dipadatkan dengan alat-alat yang khusus dan
harus dilakukan pada kelembaban tertentu, sehingga dapat menambah
pekerjaan dan biaya. Mungkin juga timbunan itu harus segera
ditanami. Hal-hal demikian perlu juga diperhatikan.
r. Waktu
Yang oerlu diperhatikan disi adalah pengetahuan yang dipakai, agar
kapasitas harian yang ditentukan dapat tercapai.
s. Biaya-biaya operasi
Biaya-biaya yang harus diperhitungkan :
Biaya tetap : asuransi, depresiasi, pajak dan bunga.
Biaya operasi : upah pengemudi, pemeliharaan dan pembetulan
alat-alat, bahan bakar dan minyak pelumas.
Biaya pengawas : upah mandor, teknisi, an lain-lain.
Biaya-biaya lain : biaya-biaya yang tak terduga termasuk
“overhead cost”
99 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
b. Pemahaman terhadap jenis alat yang dipilih
b. Model atau type alat yang dperlukan sesuai dengan keadaan medan, jenis
material serta ketinggian daerah pekerjaan , misalnya :
Untuk jenis pekerjaan dozing di daerah rawa-rawa akan digunakan
type swamp Bulldozer dan bila daerahnya berbukit-bukit dengan
ketinggian tertentu akan fiperlukan model Bulldozer tertentu
dengan perlengkapan turbo charge.
Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah muara sungai, maka
akan diperlukan jenis Bucket Dredger dengan pembuangan e laut
dan menggunkan tongkang pembuangan lumpur (Hopper Barge)
dan lain-lain.
c. Jumlah dan ukuran alat
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah :
Produksi alat yang paling menguntungkan sesuai dengan keadaan
medan, jenis metarial jarak pemindahan tanah yang dikehendaki.
100 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Harga satuan pekerjaan yang terkecil atau biaya dan investasi yang
paling kecil serta menguntungkan dari kombinasi peralatan.
Jumlah peralatan yang paling minim dan feasible dari kombinasi
peralatan
d. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penentuam jenis dan
jumlah peralatan tersebut di atas adalah :
Pemilihan peralatan dari persediaan peralatan/armada yang ada.
Pemilihan jenis, model/type peralatan standar yang ada di pasaran
Performance atau kinerja alat, tersedianya suku cadang serta
kemampuan agen-agen pelayanan purna jual.
101 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
CCY/hr = Compacted Cubic Yards/hr
CCM/hr = Compacted Cubis Meters/hr
W = Lebar sekali lintas (Compacted Width per pass, feet atau meter)
S = Kecepatan rata-rata (Mile/hr atau Km/hr)
L = Tebal lapisan (Compacted Thickness of lift, inch atau mm)
C = Konstanta (Conversion Constant) = 16,3
P = Jumlah laluan yang diperlukan untuk kepadatan tertentu
Pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu
dipakai diproyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
menggunakan alat berat adalahproyek gedung, pelabuhan, jalan dam,
irigasi, dan lain-lain.
1. Proyek Gedung.
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah
alat pemancang tiangfondasi (pile driving), alat penggali (backhoe)
yang digunakan untuk penggalian basement,crane untuk pemindahan
vertical, truck untuk pengangkutan horizontal, concrete mixer, danlain-
lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan
concrete mixertruck sebagai pengangkut campuran beton. Alat
pemadat juga sering digunakan untukmemadatkan tanah di sekitar
basement.
2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck,
dozer, grader, alatpemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan
untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Buldozer berfungsi
untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaantanah.
102 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan
denganperkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang
berfungsi untuk mencampurkanbahan campuran aspal yang kemudian
disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt
finisher. Sedangkan untuk perkerasa kaku beton dioleh
denganmenggunakan concrete batching plant yang kemudian
dipindahkan dengan menggunakantruck mixer.
3. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembaan antara lain adalah
alat pemancang tiangfondasi, alat penggali, crane, truck, concrete
mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,dan lain-lain.
4. Proyek Dam
103 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Data yang diperlukan untuk menghitung produksi
perhitungan bulldozer adalah:
1. Waktu tetap (memindahkan gigi, berhenti)
2. Waktu mendorong muatan
3. Waktu kembali ke belakang
4. Jarak lintasan ( pulang pergi)
5. Kapasitas bilah (Blade Capacity)
6. Faktor pengembangan (Swell Factor)
7. Efisiensi Kerja
Dimana :
P = Produksi bulldozer
E = Efisiensi kerja
I = Swell Factor (faktor pengembangan)
H = Kapasitas Blade
Ct = Cycle time (waktu daur/edar)
104 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dari rumus-rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :
Dimana :
P = Produksi bulldozer
PTM = Produksi maksimum teoritis dengan efisiensi 100% m2/jam
FK = Faktor koreksi
KB = Kapasitas bilah ( m3 )
T = Lintasan/jam
Ct = Waktu daur/edar (Cycle time), menit
J = Jam kerja (menit)
F = Kecepatan (Forward velocity), meter/menit
R = Kecepatan mundur (Reserve velocity), meter/menit
Z = Waktu tetap (menit)
Dimana :
T = Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan
untuk lapangan kerja seluas acre (0,047 km2), menit
B = Waktu yang menjelajahi lapangan seluas 1 acre tanpa
merobohkan pepohonan, menit
M = Waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki
105 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diameter tertentu, menit
N = Jumlah pohon tiap acre untuk selang ( interval ) diameter
Tertentu
D = Jumdiameter semua pohon yang mempunyai diameter > 6
ft tiap acre, feet.
F = Waktu untuk merobohkan per feet, diameter pepohonan
yang mempunyai diameter > 6 ft, pada lapangan yang datar
106 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Waktu tetap terdiri dari waktu mengisi, mengosongkan, membelok dan waktu
untuk mencapai kecepatan maksimum.
2. Waktu Untuk Mengangkut Muatan
Sebelum menghitung waktu mengangkut muatan, maka harus terlebih dahulu
mengetahui data-data sebagai berikut:
- Berat kendaraan
- Berat muatan
- Kemampuan roda gerak dalam menerima RP (lb)
-
Waktu untuk mengangkut muatan diperoleh dengan menjumlakan waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkut muatan pada jarak dan kemiringan tertentu yang sudah
di klasifikasikan dalam jalur terlebih dahulu, misalnya: jalur AB diketahui
mempunyai jarak 1600 ft dengan kemiringan 0%. Jalur BC mempunyai lintasan
dengan jarak 1200 ft dengan kemiringan -9% (jalur turun), maka tiap-tiap jalur
tersebut harus dihitung waktu yang dibutuhkan oleh dump truk untuk kembali kosong
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jadi waktu edar dump truck dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Ct = Waktu tetap + Waktu angkut + Waktu kembali kosong
Sedangkan untuk produksi dump truck dapat dihitung dengan rumput sebagai berikut
Dimana :
P = Produksi dump truck
E = Efisiensi kerka
I = Swell Factor
H = Kapasitas bak truck
Ct = Waktu edar
107 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
C. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI POWER SHOVEL/ BACKHOE
Ada dua metrode yang digunakan untuk menghitung produksi Beckhoe, yaitu :
1. Metode Tabel ( Tabular Method)
2. “Direct Cumputation Method” (menghitung produksi dumptruck dan bulldozer).
Pehitungan dengan mengguanakan metode tabel agak berbeda dengan metode tang
sebelumnya karena haru mengguanakan tabel khusus yang dibuat oleh para pembuat
alat yang digunakan. Tabel tabel tersebut dibuat dengan mengingat adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi prodeksinya, yaitu:
- Jenis material yang digali
- Kedalaman penggalian
- Sudut putar
- Kondisi kerja
- Kondisi pengolahan
- Ukuran alat angkut
- Pengalaman dan keterampilan operator
- Keadaan fisik dan alat
- Ketinggian dari permukaan air laut
Wheel loader adalah salah satu alat muat yang kini dipergunakan karena
gerakannya yang lincah dan gesit. Tetapi apabila dipergunakan untuk pekerjaan di
daerah berlumpur atau berbatu tajam seperti Quarry andesit, maka sebaiknya roda-
roda karet dilindungi dengan rantai baja (stell beats).
Wheel loader memiliki sebuah bucket yang dipergunakan untuk menggali,
mengangkat dan mengangkut ke suatu tempat. Yang tak jauh atau langsung
dimuatkan ke alat anggkut yang letaknya sama tinggi dengan tempatwheel
loader bekerja. Daya jangkau mangkuknya terbatas (tidak terlalu tinggi).Untuk
108 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
melakukan pekerjaan menggali, maka bucket harus di dorong kearah permukaan
kerja. Jika buckettelah penuh “primer mover” mundur dan bucket di angkut ke suatu
tempat penimbunan atau dimuatkan ke atas alat anggkut. Bila gerakan pemuatan itu
berbentuk huruf “V” maka cara pemuatan ini di sebut :” V- shape loading “. Cara
pemuatan yang lain disebut “cross loading” yaitu bila gerakan wheel loader hanya
maju mundur, dan gerakan trucknya juga maju mundur tetapi memotong arah
gerak wheel loader.
Untuk menghitung jumlah prodeksi wheel loader rumus yang digunakan
samadengan rumus produksi backhoe, hanya di bedakan pada pengambil;an data cycle
time. Untuk Wheel Loader gerakannya adalah menggali, manufer bermuatan, memuat,
manuver kosong.
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif dengan waktu
kerja yang di sediakan oleh perusahaan. Efesiensi kerja dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Avaibility Index
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis alat yang
sesunggunya dari alat yang sedang dipergunakan
Persamaan yang digunakan adalah :
109 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana : W = “Working hourse” atau jumlah jam kerja
R = “Repair hourse” atau jumlah jam untuk
Perbaikan
Keterangan :
W = Waktu yang dibebankan kepada seorng operator suatu
alat yang dalam kondisi padat dioprasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi
pula tiap hambatan yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu untuk
pulang pergi ke front kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar,
hambatan karena keadaan cuaca.
R = Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena
menunggu saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta
waktu perawatan preventif
Dimana :
S = “Standby Hours” atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat
dipergunakan padahal alat
tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap oprasi.
W + R + S = “Schedulet Hours” atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat di
jadwalkan untuk beroprasi
3. Use Of Avaibillity
110 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Menunjukan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroprasi pada saat alat tersebut dapat di pergunakan (Avaibillity). Persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
4. Effective Utilization
Menunjukan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dipergunakan untuk kerja efektif. Efective Utilization sebenarnya sama dengan
pengertian efesiensi kerja.
Persamaan yang digunakan adalah:
Dimana :
W+R+S+T = “Total hours available” atau “schedule
hours atau jumlah jam kerja yang tersedia
111 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
Na = Jumlah alat angkut, buah
Nm = Jumlah alat muat, buah
Ctm = Waktu edar alat muat, menit
Cta = Waktu edar alat angkut
Bila hasil dari perhitungan ternyata :
a. Faktor keserasian < 1. Maka alat muat akan sering menganggur
b. Faktor keserasian > 1. Maka alat angkut kan sering menganggur.
c. Faktor keserasian = 1. Maka alat angkut dan alat muat akan sama-sama sibuk (
sudah serasi ) dan tidak ada yang menunggu.
112 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan ongkos
pasang serta ongkos perawatan.
d. Ongkos bahan bakar. Cara menghitung pemakaian bahan bakar adalah sebagai
berikut: untuk mesin disel rata-rata dibutuhkan 0,04 galon/HP/jam.
e. Ongkos minyak pelumas dan gemuk(grease), termasuk ongkos buruhnya.
Banyaknya pemakaian minyak pelumas oleh alat muat dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Dimana :
Q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai, gph
HP = Kekuatan mesin, HP.
C = Kapasitas crankcase, liter (Kapasitas tangki)
T = Jumlah jam penggantian pelumas. Jam
f. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan
Jumlah ongkos pemilikan (ownership cost) dan ongkos operasi (operation cost)
tersebut di atas hanya merupakan ongkos alat tiap jam tidak termasuk keuntungan,
dan overhead cost.
Untuk mengetahui berapa ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan
penambangan untuk pemuatan dalam satu bulan adalah dengan mengalikan ongkos
perjamnya dengan jumlah jam kerja dalam satu bulan.
113 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Ada banyak jenis alat berat yang dipakai untuk pemindahan alat berat ini.
Digolongkan dalam beberapa kelopok , yaitu pembagian berdasarkan alat penggerak
utamanya dan pembagian berdasarkan fungsinya.
Galian dan Timbunan dapat diperoleh dari situasi yang dilengkapi dengan
garis-garis kontur atau dapat diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran
sipat datar profil melintang sepanjang lajur koridor proyek atau bangunan. Galian dan
timbunan berdimensi volume. Volume dapat diperoleh secara teoritis melalui
perkalian luas dengan panjang.
3.2 Saran
114 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
DAFTAR PUSTAKA
Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi Edisi Kedua.
Jakarta: Rineka Cipta. [18 Agustus 2018]
Prasetyo,Eko.2011.[online] tersedia di :
https://www.scribd.com/doc/91707554/PEMINDAHAN-TANAH-MEKANIS
[18 Agustus 2018]
Kurniawati,Mega.2015.[online] tersedia di :
https://plus.google.com/105573664334554893062/posts/ft9YQxpBFNg [18
Agustus 2018]
115 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Cahyono, Nur. 2013. Prosedur Pekerjaan Timbunan dari Tanah galian [online].
Tersedia di: http://constructioninfrastructure.blogspot.com/2013/02/prosedur-
pekerjaan-timbunan-dari-tanah.html. [18 Agustus 2018]
116 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t