Anda di halaman 1dari 117

i|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak pekerjaan konstruksi yang tidak dapat dikerjakan secara manual.
Untuk memudahkan suatu pekerjaan, khususnya pekerjaan konstruksi dibutuhkan
alat-alat bantuan terutama untuk perkerjaan yang tidak dapat dilakukan secara
langsung oleh manusia yaitu dengan menggunakan alat berat.Alat –alat berat yang
dikenal dalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.

Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting
dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita manusia
dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai hal
lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika
melakukan pekerjaan bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran
drainase didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi
rumah tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat
dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar kita
sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan pembangunan.

Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang
digunakan untuk membatu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara
lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat
pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti
roller dan compactor; dan lain-lain.

Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang
akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai
merupakan salah satu factor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat

1|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat -alat Berat


yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancer. Kesalahan di dalam
pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan
demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan
biaya akan membengkak.

Material yang ada dipermukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis,
bentuk dan sebagainya. Oleh karena itu alat yang dipergunakan untuk
memindahkannya juga beraneka ragam. Yang dimaksud dengan material dalam
bidang pemindahan tanah (earth moving) meliputi tanah, batuan, vegetasi( semak
belukar, pohon, dan alang-alang) dimana kesemuanya mempunyai karakteristik
dan sifat fisik masing-masing yang berpengaruh besar terhadap alat berat terutama
dalam menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksi atau
kapasitas produksinya, perhitungan volume pekerjaan dan kemampuan kerja alat
pada kondisi material yang ada.

Dengan demikian mutlak diperlukan kesesuaian alat dengan kondisi material.


Jika tidak akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiensinya alat yang
otomatis akan menimbulkan kerugian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang ada, dapat dirumuskan menjadi :
1. Apa yang dimaksud dengan Pemindahan Tanah Mekanis itu ?
2. Apa yang dimaksud alat berat itu dan apa fungsinya ?
3. Apa yang dimaksud dengan galian dan timbunan ?
4. Apa dan bagaimana tujuan dan perhitungan galian dan timbunan?
5. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk galian dan timbunan ?
6. Bagaimana cara pemilihan peralatan?
7. Bagaimana perhitungan cost pekerjaan pemindahan tanah mekanis?

2|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


1.3 Tujuan Makalah
Diharapkan dengan makalah ini dapat :
1. Mendefinisikan pemindahan tanah mekanis
2. Mendefinisikan alat berat
3. Mendefinisikan galian dan timbunan
4. Memaparkan dan menjelaskan tujuan dan perhitungan galian dan timbunan
5. Menghitung dana yang akan dikeluarkan pada saat melakukan pekerjaan
galian dan timbunan
6. Dapat mengetahui pemilihan peralatan yang baik
7. Memaparkan dan mejelaskan perhitungan cost pekerjaan pemindahan tanah
mekanis

1.4 Metode Makalah


Makalah ini disusun dengan teknik pencarian melalui buku sumber yang
dimana teori-teori pada makalah ini mengutip referensi tersebut.

3|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemindahan Tanah Mekanis


Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan
(loading), peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling),
perataan (spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan
menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat/besar).

Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang
relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas.Sedangkan
yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih
kompak dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.

Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat
bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-
sukarnya digali dengan peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan
material tersebut adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :

1. tanah atas atau tanah pucuk (top soil).


2. pasir (sand).
3. lempung pasiran (sandy clay).
4. pasir lempungan (clayey sand).

B. Agak keras (medium hard digging), misalnya :

4|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


1) tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.
2) batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :

1. batu sabak (slate).


2. material yang kompak (compacted material).
3. batuan sedimen (sedimentary rocks).
4. konglomerat (conglomerate).
5. breksi (breccia).

D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh
rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya :

1. batuan beku segar (fresh igneous rocks).


2. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).

Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian
(fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.

2.2 Pengertian Alat Berat

Alat berat adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia untuk mengerjakan
pekerjaan yang berat atau susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia, membantu
manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat. Misal untuk membuat gedung
ratusan lantai, manusia menggunakan alat berat untuk mengerjakannya. Penggunaan
alat-alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya
jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya repair yang tidak semestinya.

5|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


2.3 Sumber-Sumber Aat Berat yang Digunakan pada Konstruksi
Sumber- sumber alat berat dalam suatu proyek konstruksi :

a) Alat yang dibeli kontraktor


Keuntungan :
a. Biaya pemakaian per jam sangat kecil jika alat tersebut dipergunakan secara
optimal.
b. Terkadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan
alat berat yang dimilikinya.

b) Alat yang disewa - beli kontraktor


Keuntungan :
a. Adanya kesepakatan dengan perusahaan penyewaan alat berat dengan jangka
waktu penyewaan yang lama maka pada akhir masa penyewaan alat tersebut dapat
dibeli oleh pihak penyewa.
b. Terhindar dari resiko biaya kepemilikan alat

c) Alat yang disewa kontraktor


Keuntungan :
a. Terhindar dari resiko kepemilikan alat
b. Cocok untuk proyek yang kebutuhan alatberatnya relatif singkat

2.4 Proses Pemindahan Tanah Kerja


Pada dasarnya pekerjaan pemindahan tanah adalah sama yaitu memindahkan
material (tanah) dari satu tempat ketempat lain, akan tetapi proses pekerjaan
dalam pelaksanaannya dapat berbeda-beda, hal ini dapat dimungkinkan karena
adanya faktor-faktor sebagai berikut :

1. Sifat-sifat fisik materila/ tanah


2. Jarak angkut/pemindahan
3. Tujuan akhir pemindahan
a) Keadaan situasi/kondisi lapangan (topografi)
4. Tuntutan kualitas

6|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


5. Skala proyek (besar kecilnya proyek)

a) Pengupasan Lapisan Atas (Top Soil)


Top soil pada pekerjaan konstruksi (jalan, bangunan, dan lain-lain) merupakan
material yang harus dibuang karena dapat berakibat kurang stabil terhadap hasil
suatu pekerjaan pemindahan tanah. Lainnya halnya jika tujuan pemakaian adalah
untuk pertanian/perkebuanan, maka top soil adalah unsur yang sangat berguna
sehinggaharus ditangani dengan cermat dan hati-hati sehingga faktor kerusakan
serta kehilangan tanah humus tersebut dapat diminimalisir. Begitu pula pada
pekerjaan mining, penambangan nickel, timah, dan batu bara dilaksanakan dengan
menyisihkan atau menyimpan top soil di suatu tempat, yang nantinya setelah
selesai mendapatkan hasil tambang dapat dipakai untuk reklamasi (back felling)
sehingga kondisi permukaan tanah bisa dilakukan penanaman kembali (reboisasi).
Kegiatan untuk mengupas top soil dinamakan stripping.

b) Penggalian (Exavating)
Exavating adalah suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan
digunakan atau dibuang. Hal ini dipengaruhioleh 3 kondisi, sebagai berikut :

Kondisi I :Bila tanah biasa (normal), bisa langsung dilakukan penumpukkan


stock atau langsung dimuat (loading)

Kondisi II :Bila kondisi tanah keras harus dilakukan penggarukkan (ripping)


terlebih dahulu,kemudian dilakukan stock pilling dan pemuatan
(loading)

Kondisi III :Bila terlalu keras dimana pekerjaan ripping tidak ekonomis (tidak
mampu) meski dilakukan peledakkan (blasting) guna memecah
belahkan material terlebih dahulu sebelum dilakukan stock pilling
kemudian dilakukan pemuatan (loading)

c) Pengangkutan
Pengangkutan material (tanah) oleh alat angkut dilakukan dengan
menggunakan dump truck, motor scraper,atau wheel loader (load and carry), atau
bisa juga dengan bulldozer jika jarak angkut kurang dari 100 meter. Pada hauling
yang menggunakan dumptruck biasa pada hauling road mesti dilakukan road

7|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


maintenance yang biasanya dikerjakan oleh motor grader, bulldozer maupun
compactor yang dibantu oleh truck water sprayer.

d) Dumping
Dumping adalah suatu kegiatan pembuangan material (tanah) dari alat angkut
yang biasanya diteruskan dengan 3 tujuan tujuan pekerjaan :

 Pekerjaan Konstruksi
Dumpingnya diteruskan dengan spreading, grading dan compacting.
Alat yang digunakan untuk meratakan dari dumping (spreading) adalah
bulldozer, kemudian perataan yang lebih halus (grading) dengan
menggunakan motor grader dan selanjutnya dilakukan pemadatan
(compacting) dengan menggunakan compactor.

 Pekerjaan Pertambangan (cement)


Dumpingnya menuju stone crusher kemudian diangkut (hauling)
melewati belt conveyor untuk seterusnya dikirim kepabrik (handling
product).
 Pekerjaan Pertambangan (batu bara)
Dumping tanah tutup (over bourden), dibuang ke disposal dan
diratakan oleh bulldozer. Demikian pula over bourden untuk nickel
maupun timah hampir sama dengan over bourden dengan tambang batu
bara.
Sedara sederhana, jenis alat-alat berat yang umum digunakan pada
pekerjaan pemindahan tanah diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel C.1 Alat-alat Berat yang Umum Digunakan pada Pekerjaan Pemindahan Tanah

Jenis Pekerjaan Jenis Alat Jenis Attachment


-PengupasanTop Soil Bulldozer Angle Blade, Straight
(Stripping) Blade

-Pemotongan/penggalian Bolldozer
Excavator Angle Blade, Shear
Scraper Blade
Grader
Dragline
-Penggaruan (Ripping) Bulldozer

-Penumpukkan (Stock Bulldozer Ripper


Pilling) Dozer Shovel
Wheel Loader Angle Blade, Straight
Blade
Dozer Shovel

8|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


-Pemuatan (Loading) Wheel Loader
Excavator
Power shovel
Motor Scraper

-Pengangkutan Dump Truck


Excavator
Wheel Loader

-Penyebaran (Spreading) Bulldozer Angle Blade, Straight


atau Grading Motor Grader Blade

Penggal

2.5 Jenis Dan Macam Alat Berat Serta Kegunaannya


Penggunaan alat-alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian
biaya perbaikan yang todak semestinya. Oleh sebab itu sebelum menentukan tipe dan
jumlah peralatan serta attachmentnya, sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan
aplikasinya. Pendapat dan penafsiran mengenai fungsi dan aplikasi alat berat akan
bermacam-macam, akan tetepi pada prinsipnya tidak banyak perbedaan dan yang
dimaksudkan itu sama.

Alat berat dapat dibagi menurut dua kategori: berdasarkan penggerak


utamanya, dan Berdasarkan fungsinya.

A. Pembagian Berdasarkan Penggerak Utama

Pembagian alat berat berdasarkan penggerak utamanya, dapat digolongkan menjadi


dua yakni traktor roda kelabang (Crawler Tractor) dan traktor yang menggunakan
roda ban (wheel tractor).

9|Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat


1. Traktor Roda Kelabang (Crawler Tractor)
Crawler Tractor dibutuhkan jika antara roda dan permukaan tanah dikehendaki
gesekan yang besar, serta mendapatkan tenaga maksimum pada waktu kerja, sebab
Crawler Tractor tidak bisa selip, tetapi kecepatannya sangat rendah; kecepatan
maksimumCrawler Tractor hanya sekitar 4,5 km/ jam. Umumnya Crawler Tractor
digunakan untuk menggusur tanah, contoh Crawler Tractor :

Gambar 2.1 Traktor Roda Kelabang (Crawler Tractor)

Kegunaan Crawler Tractor terutama sebagai:


- Tenaga penggerak untuk mendorong, misalnya: Buldoser, Loader.
- Tenaga penggerak untuk penarik, misalnya: Scrapper, Sheep foot
roller.
- Tenaga penggerak alat angkut, misalnya: truck.
- Tempat duduknya alat-alat berat lain, misalnya: Crane

2. Traktor Roda Ban (Wheel Tractor)

Wheel Tractor menggunakan ban karet yang dipompa (Gambar: 1.2), dan

10 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
penggunaannya dimaksudkan untuk memperoleh kecepatan yang lebih besar dari
Crawler Tractor, tetapi Wheel Tractor memiliki daya tarik yang lebih kecil dari
Crawler Tractor.

Gambar 2.2 Traktor Roda Ban (Wheel Tractor)

Tipe Wheel Tractor ada dua yaitu, Wheel Tractor roda dua dan Wheel Tractor
roda empat. Jika dibandingkan dengan yang menggunakan roda empat Wheel Tractor
roda dua mempunyak kemungkinan selip yang lebih besar, tetapi sebaliknya Wheel
Tractor ruda dua memiliki kemampuan menarik yang lebih besar, sebab seluruh
beratnya dilimpahkan pada dua roda saja. Selain itu pemeliharaan Wheel Tractor
dengan roda dua lebih murah karena jumlah rodanya lebih sedikit; tetapi karena
rodanya lebih sedikit itulah maka Wheel Tractor mempunyai ketahanan gelinding
yang lebih kecil.

11 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Wheel Tractor roda empat lebih nyaman dikemudikan; pada kondisi kerja
jalan yang sangat jelek lebih stabil sehingga kemungkinan berjalan pada kecepatan
yang lebih tinggi lebih besar.Traktor jenis ini jika dilepas dapat bekerja sendiri.
Tabel 2.2 Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel tractor

B. Pembagian Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, traktor dapat dibedakan menjadi: (1) Peralatan


pekerjaan tanah, (2) Peralatan pengangkut, (3) Peralatan fondasi, (4) Peralatan Stone
Crusher, (5) Peralatan Pengaspalan, dan (6) Peralatan lain-lain.

Mengingat materi perkuliahan ini adalah alat berat yang digunakan sebagai
pemindahan tanah mekanis; maka peralatan yang dibahas hanya yang berkaitan
dengan pemindahan tanah mekanis saja yaitu (1) Peralatan pekerjan tanah, dan (2)
Peralatan pengangkut.

1. Peralatan Pekerjaan Tanah

Peralatan pekerjaan tanah dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: (a) alat
penggusur tanah, (b) alat penggali tanah, (c) alat pengangkut tanah, (d) alat perata
tanah, dan (e) alat pemadat tanah.

a. Alat Penggusur Tanah

12 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Secara umum alat penggusur tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Bulldozer (Buldoser) dan scarapper.

BULDOZER

Bull Dozer merupakan alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama.
Disebut Bulldozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini
attachmentnya adalah blade. Alat ini merupakan alat berat yang sangat kuat untuk
pekerjaan pekerjaan:
penggalian tanah (excavator), mendorong tanah, menggusur tanah (dozer), membantu
pekerjaan alat-alata muat, dan pembersihan lokasi (land clearing).

Gambar 2.3 Buldozer

Kegunaan :
Kegunaan Buldozer sangat beragam antara lain untuk:

13 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
- Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek.
- Merintis (pioneering) jalan proyek.
- Gali/ angkut jarak pendek.
- Pusher loading.
- Menyebarkan material.
- Penimbunan kembali.
- Trimming dan sloping
- Ditching
- Menarik
- Memuat.

Sebagai alat pembabat atau penebang, Buldoser mampu membersihkan lokasi


dari semak-semak, pohon besar/ kecil, sisa pohon yang sudah ditebang,
menghilangkan / membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi
pekerjaanpekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum
pemindahan tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama.

Pembabatan ada beberapa cara, tergantung dari keadaan lapangan; bila daerah
itu hanya ditumbuhi semak dan pohon kecil dengan diameter yang kurang dari 10 cm,
cukup langsung didorong. Kalau diameternya agak besar (10 cm < Æ < 25 cm) dan
akarnya kokoh, ada dua cara untuk merobohkannya.
- Didorong bebarapa kali dengan perlahan supaya bagian pohon yangkering gugur,
lalu didorong secara mendadak dengan sedikitmengangkat sudunya sampai pohon
roboh.
- Pohon dilingkari dengan rantai lalu ditarik oleh dia buah Buldoser.
Jika diameter pohon itu lebih besar dari 25 cm, ada tiga cara yang dapat dilakukan.
- Tanah disekeliling pohon digali supaya akar-akarnya putus, lalu pohon didorong.
- Bila pohon tidak roboh, pohon dililit dengan rantai lalu ditarikBuldoser, tetapi jika
di lokasi terdapat dua atau tiga Buldoser, lebihbaik jika ditarik dengan Buldoser pada
arah masing-masing menerongagar supaya lebih aman.
- Jika dengan cara-cara di atas pohon itu tetap tidak roboh, batangdigergaji, kemudian
tunggulnya diangkat dengan peledakan.

14 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Jika di lokasi proyek terdapat bongkahan batu besar yang mengganggu
pekerjaan,maka batu harus dicongkel dan didorong dari sebelah luar sedikit demi
sedikit,sehingga akhirnya sampai pada batas luar daerah kerja. Jika batu tersebut
adadisebuah lembah, maka lerengnya harus digali dulu agar tidak terlalu curam,
sebabada kemungkinan Buldoser akan terbalik.

Pioneering atau pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan


pembabatan/ penabasan. Pekerjaan merintis meliputi: pekerjaan perataan
tanah,pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika perlu
adalahpembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.

Gali/ angkut jarak pendek adalah menggali lalu mendorong tanah galian itu
kesuatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal, dan sebagainya.
Bila kondisi jalan tidak licin, penggunaan Buldoser roda karet akan lebih efisien.
Jika dibandingkan dengan cara pemindahan tanah yang lain, pada tahap-tahap tertentu
cara gali/ angkut menggunakan Buldoser tidak selalu ekonomis; penggunaanBuldoser
untuk gali angkut sangat efisien jika: (1) jarak dorong Buldoser roda besi <200 ft, dan
untuk roda karet < 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien, dan (2)
volume material yang akan dipindahkan tak lebih dari 500 m3; jika lebih dari itu
penggunaan Buldoser perlu dipertimbangakan lagi.

Pusher loading, adalah membantu Power Scrapper konvensional (standar)


dalam mengisi muatan. Bantuan Buldoser itu diperlukan untuk menambah tenaga agar
diperoleh kecepatan pengisian yang lebih tinggi.

Menyebarkan material, maksudnya adalah menyebarkan tanah ke tempat-


tempattertentu denganketebalan yang dikehendaki; misalnya material yang
ditumpukdisuatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya.

Penimbunan kembali, merupakan pekerjaan penimbunan kembali terhadap


bekaslubang-lubang galian seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah,

15 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan,
menarabeton, dan lain-lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau
pipa airminum bila sudah terpasang.

Trimming dan Sloping, yaitu pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada


suatutempat; misalnya tanggul, dam, kanal besar, tepi jalan raya, dan sebagainya.
Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh operator yan sudah berpengalaman, lebih
jika sudut kemiringannya besar, sebab ada kemungkinan Buldoser tergelincirke
bawah.

Ditching, adalah kegiatan menggali saluran/ selokan/ kanal yang


penampangnya berbentuk U atau V.

Menarik (Winching), yaitu pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau


peralatan mekanis yang sedang rusak, agar dapat dipindahkan ke tempat
yangdiinginkan.

Memuat menggunakan Buldoser diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu,


misalnya medan dengan topografi tertentu truck tak dapat langsung dikendarai
menuju lokasi. Buldoser dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.

Buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang


(Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor
Dozer),

1) Crawler mounted Bull Dozer (dengan roda rantai)


Crawler mounted Bull Dozer dibutuhkan jika antara roda dan
permukaan tanah dikehendaki gesekan yang besar, serta mendapatkan
tenaga maksimum pada waktu kerja, sebab crawler mounted bulldozer
tidak bisa selip, tetapi kecepatannya sangat rendah. kecepatan
maksimum crawler mounted bulldozer hanya sekitar 4,5 km/jam.

16 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
umumnya crawler mounted bulldozer digunakan untuk menggusur
tanah.

Gambar 2.4 Buldozer

2. Wheel mounted bull dozer (dengan roda karet)


Wheel mounted menggunakan ban karet yang dipompa penggunaannya
dimaksudkan untuk memperoleh kecepatan yanglebih besar dari crawler
mounted , tetapi wheel mounted memilikidaya tarik yang lebih kecil dari
crawler mounted. Tipe wheel mounted ada dua yaitu, wheel mounted roda dua
dan wheel mounted roda empat. Jika dibandingkan dengan yang menggunakan
roda empat wheel mounted roda dua mempunyak kemungkinan selip yang
lebih besar, tetapi sebaliknya wheel mounted ruda dua memiliki kemampuan
menarik yang lebih besar, sebab seluruh beratnya dilimpahkan pada dua roda
saja.
Selain itu pemeliharaan wheel mounted dengan roda dua lebih murah karena
jumlah rodanya lebih sedikit, tetapi karena rodanya lebih sedikit itulah maka
wheel mounted mempunyai ketahanan gelinding yang lebih kecil. wheel
mounted roda empat lebih nyaman dikemudikan. Pada kondisi kerja jalan

17 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang sangat jelek lebih stabil sehingga kemungkinan berjalan pada kecepatan
yang lebih tinggi lebih besar. Traktor jenis ini jika dilepas dapat bekerja
sendiri.

Gambar 2.5 Wheel Buldozer

Perbandingan Crawler Mounted dengan Wheel Mouned


Kelebihan crawler mounted bulldozer:
1. Gaya dorong lebih besar, terutama pada lapangan-lapangan yang
lunak, seperti pada tanah lumpur dan tanah gembur.
2. Dapat beroperasi pada tanah yang berlumpur.
3. Dapat beroperasi pada tanah yang berbatu, dimana mungkin ban akan
rusak berat.
4. Dapat beroperasi pada tanah yang kasar, hal ini bisa mengurangi biaya
pemeliharaan jalan.
5. Daya apung lebih besar, karena ground contact lebih besar
sehinggatekanan roda persatuan luas kecil.
6. Penggunaannya lebih fleksibel dan lebih luas (untuk berbagai jenis
lapangan)

18 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer
1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi pekerjaan
satu ke lokasi pekerjaan yang lain.
2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke lokasi pekerjaaan.
3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan diperlukan jalan
yang cepat.
4. Kelelahan operator kecil.
5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan raya.

Tabel 2.1 Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer

Macam – macam bulldozer berdasarkan attachment – nya dapat dilihat dari bentuk
bladenya, yakni :

1. Straight blade (S-blade)


Blade jenis ini paling cocok untk segala jenis lapangan / medan kerja

2. Straight rake
Berupa garpu dan cocok untuk pekerjaan pembersihan semak – semak atau
pembersihan akar – akar yang tidak terlalu dalam dan besar.

19 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
3. Universal blade (U-blade)
Pada kedua sisi blade dilengkapi dengan sayap yang berfungsi untuk memperkecil
kehilangan material hasil gusuran mengarah ke dumping. Biasanya digunakan untuk
pekerjaan reklamasi, stockpiling, dan blending.

4. Angle Blade (A-blade)


Dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Biasanya digunakan untuk pekerjaan
pembuangan ke samping, pembukaan jalan, dan penggalian saluran

5. Cushion blade (C-blade)


Blade jenis ini dilengkapi dengan bantalan karet yang berguna untuk meredam
tumbukan.

Nama-nama komponen Bulldozer :

Gambar 2.6 buldozer

Keterangan gambar diatas:


1. Blade
2. Lift cylinder
3. Work lamp
4. Muffler

20 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
5. Precleaner
6. Cabin
7. ROPS Canopy
8. Fuel tank
9. Ripper tilt cylinder
10. Shank ripper
11. Ripper lift cylinder
12A. Ripper
12B. Shank protector
13. Point ripper
14. Arm ripper
15. Final drive
16. Teeth sprocket
17. Carrier roller
18. Track shoe
19. Track roller
20. Straight frame
21. Brace
22. Cutting edge

Fungsi bagian-bagian umum bulldozer

1. Di bagian depan bulldozer, terdapat blade yang berfungsi untuk mendorong dan
memotong permukaan tanah. Kemudian di bagian belakang unit terdapat ripper yang
berfungsi untuk menghancurkan structure permukaan tanah.

2. Bagian tengah unit terdapat frame tempat kedudukan track shoe, kemudian di
atas track frame terdapat komponen engine sebagai penggerak utama unit dan radiator
yang digunakan untuk mendinginkan engine.

3. Belakang engine, terdapat power train system yang berfungsi untuk mengatur
pergerakan unit saat travelling dan hydraulic system untuk mengatur pergerakkan dari

21 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
attachment. Di atas power train terdapat cabin sebagai tempat pengoperasian unit oleh
operator. Dan di atas cabin, dipasang ROPS* cannopy yang digunakan untuk
melindungi operator pada saat unit mengalami insiden terguling.

*ROPS = Roll Over Protective Strcuture


FOPS = Fall Object Protective Structure (melindungi operator pada saat ada
material yang akan terlempar/ merusak cabin).

POWER SCRAPPER

Kemampuan Power Scrapper:


(1) dapat menggali dan mengisi muatannya sendiri,
(2) mengangkut ke tempat yang telah ditentukan, lalu
(3) menyebar dan meratakan muatan itu.

1. Menggali dan Mengisi


Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal harus dilakukan dengan cara: (a)
Pusher Loading, (b) Down Hill Loading, dan (c) Straddle Loading.

a. Pusher Loading

Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa bantuan alat lain, tetapi
memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian muatan sebaiknya dibantuoleh
Buldoser.
Dalam Pusher Loading perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
- Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik,agar laju Power
Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang digali.
- Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan Buldoser yang
digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit dating Power Scrapper yang sudah siap
untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak sampai menunggu untuk didorong
Buldoser.
- Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan berpengalaman.

22 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
b. Down Hill Loading

Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian yang lebih
rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper dalam mengisi
muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi lebih singkat.

c. Straddle Loading

Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power Scrapper di mana
tiap dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang lebih selebar 5 ft.
Bagian yang ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada perjalanan pengisian
yangberikutnya (Gambar: 3.2).

Gambar 2.7 Straddle Loading

23 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.8 Scrapper

Gambar 2.9 Scrapper

24 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
2. Mengangkut
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan Power
Scrapper adalah kecepatan geraknya; Power Scrapper yang menggunakan roda karet
sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara untuk memperlancar
pengangkutan menggunakan Power Scrapper:
- Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan disatukan
pada jalan yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak kecepatan rendah,
sebab akan mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar sehingga Power Scrapper
dapat saling menyalib.
- Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkar terlalu jauh,
diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 ddetik.
- Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang maksimum maka
jalan harus terpelihara baik.
- Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk
membelok.

Gambar 2.10 Scraper

25 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.11 Scraper

3. Menyebarkan Material

Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan menyebarkan
material muatan menggunakan Power Scrapper.
- Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk material)
didorong ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan teratur. Pisau
(Cutting Edge) jangan diturunkan terlalu rendah supaya material tak terhalang. Kalau
material belum turun/ keluar
karena apron belum dibuka, fail gate jangan didorong ke depan, sebab apron bisa
rusak akibat tekanan yang terjadi.

26 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
- Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah lempung)
apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar dari bowl, lalu pisau
diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki.
- Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan dengan
kecepatan keluarnya material dari dalam bowl.
- Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan dengan
kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material berupa lapisan-
lapisan yang tipis serta merata.

4. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tipis Menggunakan Scrapper

Contoh pemakaian untuk menggali tanah penutup yang terlalu curam (Gambar:3.3),
Power Scrapper harus dibantu dengan Buldoser; jika kecuramannya telahdikurangi/
sudah dilandaikan menggunakan Buldoser, maka barulah digalimenggunakan Power
Scrapper, dan tanah diangkut ke tempat lain.

27 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.12 penggalian tanah penutup yang tipis

28 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
6. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tebal dengan Scrapper

Bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka cara pengalian tidak diarahkan ke sisi
tebing yang curam, tetapi kurang lebih sejajar dengan tebing tersebut (Gambar: 3.4)

Gambar 2.13 cara menggali penutup tanah yang tebal

Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada:


(1) kedalaman tanah yang digali,
(2) kondisi mesin, dan
(3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapperyang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).

Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja
dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang
kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut
yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper

29 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang modern dan saat ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak
khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappersdapat
tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya
dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun
kecepatannya; bentuk Self Propelled Scrappers terdapat pada Gambar: 1.5.

Gambar 2.14 self propelled scrapper


Produksi Scrapper dapat dihitung secara teoritis tergantung dari faktor:

a. Keadaan material
b. Tenaga yang tersedia untuk memuat
c. Rute pengangkutan:
d. Kecepatan yang dipakai sepanjang rute
e. Efisiensi
f. Faktor-faktor lain yang mungkin timbul

Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail
gate. Bowl adalah bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian
depan bowl dapat digerakan kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran
muatan. Pada bagian sisi depan bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3

30 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
1. Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat
pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat
pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat
mengangkut material sepertiga dari material di bowl.

2. Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan
dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat
pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material
keluar dari bowl.

Pengoperasian dengan alat bantu dilakukan dengan dua cara:

1. Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian

2. Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling
membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper
didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper
yang dibelakang pada saat pengerukan.

Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut,


kondisi jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan
akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan
per jam tergantung pada waktu siklus scraper.

Pada saat pemuatan material, ejector berada di belakang, dan bowl diturunkan sampai
cutting edge mengenai tanah. Apron juga dibuka lebar. Alat kemudian bergerak maju
secara perlahan. Pada saat alat bergerak maju, tanah masuk ke dalam bowl.
Kedalaman penetrasi tergantung pada sejauh mana bowl diturunkan. Ketika pekerjan
pemuatan hampir selesai owl dinaikan perlahan dan apron juga diturunkan untuk
menahan material tidak keluar dari bowl.

Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun
ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting
edge tidak mengenai tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan
permukaan tanah terganggu.

Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikan apron dan menurunkan bowl


sampai material dalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu. Kemudian apron
diangkat setingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong sisa material yang

31 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
ada dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan, bowl dinaikan
dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.
a. Alat Penggali Tanah (Excavator)
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi
Roda rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835
oleh William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada
awalnya ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan
digunakan sebagai alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada
tahun 1839 William Smith Otis menerima patent atas karya ekskavator
temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun yang sama (1839).
Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan excavator
pertama di dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis.
Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak.
Excavator adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga
disebut Power shovel.Pengertian

Berdasarkan surat keputusan menteri perindustrian nomor 347/M/SK/1982


tanggal 29 Juli 1982, alat berat adalah segala macam peralatan /
pesawat mekanis termasuk attachment dan implement-
nya, baik yang bergerak dengan tenaga sendiri (self
propelled) atau ditarik (towed-type) maupun yang diam ditempat
(stationer) dan mempunyai daya lebih dari satu kilo-
watt, yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan kontruksi pertambangan, industri umum, pertanian/ kehutanan
dan/ atau bidang-
bidang pekerjaan lainnya, sepanjang tidak merupakan alat processing lan
gsung .

Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke
trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360
derajat, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan
tanah pada area yang sempit.

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:
(1)Excavatoryang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
(2)Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator).

32 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :

1. Front End Attachment


2. Upperstructure
3. Undercarriage

Untuk membandingkan kemampuan dari hydraulic excavator, dulu berorientasi pada


kapasitas bucket (bucket capacity). Sedangkan pada saat ini, untuk
membandingkannya berdasarkan berat operasi dari mesin (operating weight).

Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat
digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;

1. Mini ; 0,6 – 6 tons


2. Medium : 10 – 30 tons
3. Large : 40 – 80 tons
4. Big / Giant : 80 – 800 tons

Bagian-bagian utama dari Excavator antara lain:


- Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)
- Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
- Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai
dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.

33 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.15 wheel excavator

34 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.16 crawler excavator

Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui adalah: Crane, Shovel, Back


Hoe, Dragline, dan Clam shell. Bagian bawah Excavator ada yang menggunakan
rodarantai (Crawler truck) ada yang dipasang di atas truck (mounted truck)
sepertiditunjukkan pada Gambar: 1.7

35 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.17 truck crawler

Gambar 2.18 truck mounted

36 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Model excavators ada empat type

1. Hydroulic Excavator (Back Hoe)


2. Hydroulic Excavator (Loading Shovel)
3. Hydroulic Excavator (Wheel Type)
4. MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)

Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC Long Track
dengan istilah sperti dibawah ini

HD = Heavy Duty (untuk speck Logging)

SP = Super Production (Mining)

SE = Super Earth Mover

US = Ultra Tail and Standard boom

UU = Ultra Urban (Minimal Swing radius Excavator 120 0)

MR = Mighty Rubber Crawler Excavator (traveling aspal dan quarry mining)

CRANE

Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan
material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih
dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu
didalam pelaksanaan pekerjaan struktur. Menurut Rostiyanti (2002), Crane
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan
horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas.

Fungsi Crane
Crane memiliki fungsi untuk mengangkat material atau bahan konstruksi suatu
bangunan, seperti beton, baja, dan generator, dari bawah menuju ke atas (hoisting
mechanism) sampai batas maksimum ketinggian crane tersebut. Selain mengangkat
dari bawah menuju ke atas, crane juga mampu memindahkan material secara

37 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
horizontal (trolleying) sesuai dengan panjang jib (working arm) dan memiliki slewing
unit yang memungkinkan crane untuk berputar 360o

Crane termasuk alat berat yang multifungsi dalam kegiatan proyek pembangunan
gedung tinggi atau juga jembatan. Misalnya melakukan pekerjaan pemindahan bahan
konstruksi ke tempat yang lebih tinggi, ataupun lebih jauh maka pekerjaan tersebut
menjadi lebih efisien dengan menggunakan tower crane dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia. Crane juga bisa membantu kita dalam mengangkut
suatu bahan atau alat konstruksi yang berat dan keperluan bongkar muat.

Selain itu, crane juga digunakan biasa nya untuk mengangkut peralatan bantu dan
bahan bahan untuk pekerjaan struktur, seperti air compressor, bekisting kolom, flying
table form, besi beton, serta alat dan bahan lain. Seluruh operasional proyek sangat
dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan
untuk kelancaraan jalan nya pembangunan proyek. Mengingat begitu penting nya
sebuah efisiensi pekerjaan dalam sebuah proyek, maka crane ini memegang peranan
penting dalam setiap proyek. Namun jangan dilupkan faktor faktor penting lainnya
menyangkut struktur dan penempatan yang tepat agar efisiensi benar benar
terwujud adalah bagian crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan
crane.

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, crane


kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane.
Beberapa contoh jenis Crane terdapat pada Gambar: 1.8, jenis yang banyak digunakan
dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah
mobile crane, sebab crane ini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena
pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif
tinggi.

38 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.19 cable crane

39 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.20 crane putar

Gambar 2.21 crane kolon putar

40 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.22 crane portal

Gambar 2.23 crane gelegar

41 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.24 crane menara

Gambar 2.25 mobile crane

42 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada gerakan
horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir semua fasilitas
transport memindahkan muatan dengan berbagai sudut atau secara vertkal dapat
dilakukan.
Sementara itu, untuk kapasitas crane tergantung beberapa faktor. Jika material
yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya, maka akan terjadi jungkir. Oleh
karena itu, berat material yang diangkut harus mengikuti ketentuan dan perlu
memperhatikan faktor-faktor, antara lain :

 Kekuatan angin terhadap alat


 Ayunan beban pada saat dipindahkan
 Kecepatan pemindahan material
 Pengereman mesin dalam pergerakannya

43 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bagian-bagian Crane

Gambar 2.26 bagian-bagian crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri di
atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horisontal yang panjangnya ditentukan
berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib adalah tiang penyeimbang. Pada
counter jib dipasangkan counterweight sebagai penyeimbang beban. Trolley
merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang digunakan untuk memindahkan
material secara horisontal dan pada trolley tersebut dipasangkan hook atau kait. Kait
dapat bergerak secara vertikal untuk mengangkat material. Tie ropes adalah kawat
yang berfungsi untuk menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90° terhadap
tiang utama. Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan di
bawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar jib. Selain
itu juga terdapat climbing device yang merupakan alat untuk menambah ketinggian
crane.

44 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Jenis Tower Crane

Tipe tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri. Pemilihan
jenis tower crane harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti situasi proyek,
bentuk struktur bangunan, kemudahan saat pemasangan dan pembongkaran serta
ketinggian bangunan. Tower crane statis terdiri dan beberapa macam tipe yaitu free
standing crane, tied- in tower crane dan climbing crane. Jenis yang dapat digerakkan
adalah rail mounted crane.

Kapsitas tower crane tergantung beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan
terjadi jungkir. oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai
berikut :

1. Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.

2. Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat.

3. Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.

Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah.

1. Kekuatan angin terhadap alat.

2. Ayunan beban pada saat dipindahkan.

3. Kecepatan pemindahan material.

4. Pengereman mesin dalam pergerakannya.

Free Standing Crane

Free standing crane berdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk
alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka digunakan
pondasi dalam seperti tiang pancang. Syarat dari pondasi crane adalah pondasi
tersebut harus mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban, berat crane,
dan berat material yang diangkat. Free standing crane dapat berdiri sampai dengan
ketinggian 100 m. Tiang utama (mast) diletakkan diatas dasar (footing block) dengan

45 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diberi ballast sebagai penyeimbang (counterweight). Ballast ini terbuat dari beton atau
baja. Saddle jib dan luffing jib dapat digunakan pada crane ini.

Rail Mounted Crane

Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak
sepanjang rel khusus. Desain pemasangan rel harus memperhatikan ada dan tidaknya
tikungan karena tikungan akan mempersulit gerakan crane. Agar tetap seimbang
gerakan crane tidak dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel
yang cukup mahal. Rel harus diletakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak
menjadi miring. Namun, keuntungan adanya rel adalah jangkauan crane menjadi lebih
besar.

Turntable dari rail-mounted crane terletak dibagian bawah. Crane jenis ini
digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi
1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan crane. Ketinggian
maksimum rail mounted crane adalah 20 meter dengan berat beban yang diangkat
tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir
mengingat seluruh badan crane bergerak pada saat pengangkatan material.

Tied in Crane

Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 m. Jika
diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 m maka crane harus ditambatkan
atau dijangkar pada struktur bangunan. Crane yang ditambatkan pada struktur
bangunan dikenal sebagai tied in crane. Fungsi dari penjangkaran adalah untuk
menahan gaya horisontal. Dengan demikian crane tipe ini dapat mencapai ketinggian
sampai 200 m.

Climbing Crane

Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah crane
panjat atau climbing crane. Crane tipe ini diletakkan dalam struktur bangunan, yaitu
pada core atau inti bangunan. Crane bergerak naik bersamaan dengan struktur naik.

46 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis atau hydraulic
jacks.

SHOVEL DOZER

Shovel dozer adalah sebuah alat berat yang biasa digunakan untuk memuat
material, tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atauhopper pada belt
conveyor). Shovel dozer sering disebut Loader. karena pada prinsipnya, loader adalah
alat pembantu untuk memuat dari stockfile kealat pengangkut lain. Fungsi utama alat
berat loader adalah untuk memindahkan material (pasir, tanah, batu-batuan) ke dalam
dumptruck.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan material sejauh kurang lebih
100m yang disebut dengan metoda load and carry. Alat ini efisien untuk dioperasikan
pada medan kerja yang bervariasi, pada tanah kering maupun tanah lembab dan tidak
memerlukan landasan yang sangat rata.
Pabrik Dozer Shovel ini membuat beberapa model yang biasanya dibedakan
berdasarkan tipe kapasitas bucketnya dalam satuan m3 atau kapasitas enginenya dalam
satuan HP. Sedangkan bahan bakar yangdigunakan adalah diesel.

Kelebihannya antara lain:

 Daya cengkram kuat


 Mampu beroperasi di daerah rata maupun tidak rata
 Mampu mengambil sendiri tanah yang lunak
 Ekonomis digunakan untuk pekerjaan pemuatan pada truck dengan jarak dari
“truck” tidak lebih dari 15 feet

Kekurangannya antara lain:

 Hanya bisa beroperasi di daerah yang keras dan agak keras (lembab).
 Kurang produktif didaerah yang lunak dan basah

47 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
 Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak
lebar sehingga pemindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile)
 Shovel dozer tidak dapat melayani pemuatan pada truck dengan pemutaran
melebihi dari 90o

Gambar 2.27 shovel

Macam – macam Dozer shovel


Dilihat dari roda penggeraknya ada dua macam dozer shovel, yaitu :
1. Crawler mounted dozer shovel yaitu penggeraknya memakai roda rantai
2. Wheel mounted dozer shovel yaitu penggeraknya memakai roda ban atau biasa juga
sering disebut dengan “Wheel Loader”

Cara kerja dan penggunaan Dozer shovel


Jika daerah sekitar material yang digali adalah datar, maka dozer shovel dapat bekerja
dengan leluasa dalam posisi yang menyenangkan.
Dozer shovel sangat cocok dipakai untuk :

48 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
1. Membuat “Basement”
2. Mendorong onggokan material atau tanah kemudian dimuatkan pada truck
3. Pekerjaan penggusuran atau penggalian yang bidang kerjanya satu level dengan
dozer shovel itu sendiri
4. Sangat baik dan ekonomis apabila dozer shover ini digunakan untuk pekerjaan
pemuatan pada truck dengan jarak onggokan dari truck.
5. Sebaiknya dozer shovel jangan melayani pemuatan truck dengan melakukan
pemutaran lebih dari 90˚.

BACK HOE

Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang
khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit,luba
ng untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya.

Keuntungan backhoe ini jika dibandingkan dragline dan clamshell ialah


karena backhoe dapat menggali sambil mengatur alamnya galian yang lebih baik.
Karena kekauan konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian
dengan jarak dekat dan memuatkan hasil galian ke truk.

Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat
kendalidan undercarriage nya:

Menurut Alat Kendalinya:

a. Dengan kendali kabel


b. Dengan Kendali Hidrolis

Menurut undercarriage nya:


49 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
a. Roda Karet

b. Roda Rantai

50 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Cara Kerja

Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebihdahulu


kemampuan alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama
mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galianyang a
mpu dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak banyak berpengaruh terhadap
kemampuan standar alatnya.

Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ketempat


galian, bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah
seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga
lintasannya seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu

51 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil
galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.

A : Jangkauan maksimal
C : Dalam gali maksimal
G : Tinggi buang maksimal

52 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
DRAGLINE

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan
jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Ketinggian timbunan hasil
pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar
dibandingkan dengan dari alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jika
dibandingkan dengan front shovel, untuk kapasitas yang sarna maka penggunaan
dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi
produktivitasnya, dengan kapasitas yang sama maka produktivitas front shovel lebih
besar daripada produktivitas dragline.

Jangkauan penggalian dragline dapat diperluas dengan menambahkan panjang


boom. Dengan boom yang cukup panjang maka stabilitas dragline harus
diperhitungkan karena penambahan panjang boom dapat mengakibatkan pengurangan
kekuatan alat. Pada bagian ujung bucket dikaitkan kabel drag yang berfungsi untuk
menarik bucket ke arah dragline saat penggalian. Umumnya alat dioperasikan pada
sudut boom 40°.

Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras.
Pemakaian dragline sangat menguntungkan pad a proyek pembuatan saluran di mana
tanah mengandung air. Selain itu juga dragline digunakan untuk penggalian di bawah
permukaan air. Dragline dengan bucket yang kecil dan ringan biasanya untuk
penggalian material lepas dan kering. Jika dragline akan dipakai untuk penggalian
material yang lebih keras maka pada alat tersebut harus ditambahkan rantai drag dan
bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk membantu bucket dalam
menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang sedang biasanya
dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat.

Hal yang perlu mendapat perhatian saat pengoperasian dragline antara lain
ukuran bucket harus disesuaikan dengan kemampuan alat serta gigi bucket haruslah
cukup kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Selain itu juga rantai penarik
jangan sampai rusak.

53 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan.
Karena itu sebaiknya alat pengangkut yang dipakai untuk mengangkut material hasil
penggalian dragline berukuran besar. Ukuran kapasitas alat pengangkut sebaiknya 5
sampai 6 kali ukuran bucket dragline.

Gambar 2.28 Dragline

Dalam melakukan penggalian, dragline bekerja melalui beberapa tahapan.


Tahapan tersebut berupa satu siklus yang dimulai dari penggalian sampai
pembongkaran. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

a. Dengan gerakan mengayun, bucket menuju posisi menggali. Agar bucket


jatuh tegak lurus dengan tanah maka drag cable dan hoist cable dikendorkan.
b. Kemudian drag cable ditarik dan hoist cable dimainkan agar kemudian drag
cable ditarik dan hoist cable dimainkan agar kedalaman penggalian teratur.
c. Setelah bucket penuh, hoist cable dikunci dan bucket ditarik.
d. Boom kemudian melakukan berputar menuju tempat pembongkaran.

54 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Produktivitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti jenis material,
kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat
pengangkut dan kondisi lapangan. Produktivitas alat dihitung pada kondisi tanah asli
atau bank condition.

Dragline sangat baik untuk penggalian parit-parit, sungai yang memiliki tebing yang
curam sehingga kendaraan untuk mengangkut hasil galian tak perlu masuk ke lokasi
galian. Kerugian penggunaan Dragline untuk penggalian adalah produktivitasnya
sangat rendah, jika dibandingkan dengan Shovel yang punya kapasitas yang sama
hasilnya hanya sekitar 70 sampai 80% kapasitas Shovel.

Cara kerja dan penggunaan Dragline

Kemampuan kerja setiap dragline berubah – ubah, tergantung pada panjang boom dan
boom angle. Semakin besar panjang boom maka bucket dapat diganti atau dirubah
sehingga boom angle-nya menyesuaikan.

1. Maximum digging depth


Kedalaman penggalian maksimum dragline tergantung pada jenis dan sifat tanahnya
serta kondisi tanah pada lereng jenjang. Dragline pada umumnya dioperasikan untuk
menggali soft material (soil) yang biasanya merupakan “water saturated soil” yang
mempunyai “angle of repose” kecil. Apabila “toe” dari material yang mempunyaio

55 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
angle of repose kecil maka biasanya akan dipilih dragline dengan boom yang panjang.
Karena semakin kecil maka akan semakin jauh toe dari pusat timbunan.

2. Maximum digging reach


Jangkauan penggalian maksimum dragline tidak hanya tergantung pada kondisi atau
keadaan tanah saja, tetapi juga tergantung pada panjang dari boom-nya. Selain itu
juga tergantung pada keahlian dan keterampilan operator dalam menunkamkan
bucket.

3. Dumping radiur
Radius penumpukan material dari dragline bervariasi, tergantung pada boom angle-
nya. Apabila boom-nya ditegakkan maka “dumping radius” akan semakin kecil, yang
artinya boom angle semakin besar.

4. Maximum dumping height


Ketinggian penimbunan maksimum dragline dapat diatur dengan merubah boom
angle dan digunakan untuk mengontrol ketinggian efektif dari “spoil banks” namun
demikian perlu diingat bahwa semakin besar boom angle memang “dumping height”-
nya semakin besar tetapi mengakibatkan “digging reach-“nya akan
mengecil/memendek.

Macam – macam Dragline

Didasarkan pada mounted-nya, dragline digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :


1. Crawler mounted dragline
2. Wheel mounted dragline
3. Truck mountedd dragline

Berdasarkan berat bucket (pada ukuran yang sama) ada tiga macam bucket, yaitu :

 Light bucket, untuk menggali “loose dry material”

 Medium bucket, digunakan untuk general purpose dan dapat untuk menggali
“compacted sand” atau “loose sand”

 Heavy duty bucket, untuk menangani “broken rock” atau “abrasive material”

56 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
CLAM SHELL

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti


pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara
vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket
yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket
berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat
umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Dalam
pemilihan tipe bucket perlu diperhatikan bahwa bucket yang berat dapat mempersulit
pengangkutan namun membantu penggalian.

Pada pengoperasian clamshell perlu diperhatikan bahwa penggalian


tergantung pada berat bucket serta kapasitas mesin seperti yang telah dijelaskan di
atas. Selain itu panjang rantai akan mempengaruhi kedalaman penggalian. Sedangkan
jangkauan clamshell akan tergantung pada panjang boom. Untuk memaksimalkan
daya angkat clamshell maka boom yang digunakan sependek mungkin. Hal ini erat
kaitannya dengan kestabilan alat. Semakin panjang boom maka alat akan semakin
tidak stabil yang pada akhirnya akan menurunkan daya angkat alat. Daya angkat
clamshell juga dapat ditingkatkan dengan memperkecil sudut swing.

57 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.29 Clamshell

Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan
pengalaman. Siklus kerja clamshell meliputi kegiatan- kegiatan pengisian (filling)
bucket, pengangkatan bucket penuh, berputar, dan pembongkaran (dumping). Secara
lebih detail, cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah sebagai berikut :

1. a) Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable.


2. b) Kemudian tag cable dilepas.
3. c) Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka.
4. d) Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable.

Perhitungan produktivitas clamshell menggunakan persamaan :

58 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:

a. Water level capacity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam


air (digantungkan setinggi permukaan air)

b. Plate line capacity, adalah kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti
garissepanjang puncak clamshell

c. Heaped capacit, adalah kapasitas bucket munjung

Berat bucket sangat berpengaruh pada kemampuan gali clamshell, misalnya pada
Heavy duty bucket dapat menggali tanah yang cukup keras,
kecuali bahan batuan yang kompak, tetapi berat bucket akan menambah beban,
sehinggaakan mengurangi daya gunanya. Light duty bucket dapat bekerja lebih
cepatdengan beban bucket yang ringan, tetapi tidak mampu menggali tanah yang
keras,dan akan cepat rusak jika dipaksakan. Maka biasa digunakan medium duty
bucket atau all purpose bucket yang umum penggunaannya.

Cara kerja clamshell dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertical ke


atas, kemudian gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di
sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain,
atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan membuang muatan vertikal,
maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang lebih tinggi
letaknya.

Kemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang


diberikan. Terutama pada mobile crane, gaya angkat diberikan secara telitiuntuk
menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal diberikanatas dasar
75% kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang
dapatmenggulingkan crane. Pada crawler crane, jarak antara pasangan crawler
dibuatlebih besar dari pada yang khusus dibuat untuk shovel, juga
counter welight yang dipasang sebagai imbangan terhadap beban, dibuat lebih besar.

59 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gaya angkat clamshell berangsur-angsur turun dengan bertambahnya
jarak jangkauan boom. Jarak ini dapat diperbesar dengan memperpanjang boom,
seperti terlihat pada tabel berikut. Adalah crane P&H model 255A TC, standar boom
adalah 30 ft dengan ekstension kerja dengan clamshell agar selalu diusahakan
pengguna boom yang sependek mungkin, supaya dapat bekerja dengan maksimal
gaya angkat crane-nya, serta sudut swing yang sekeci-kecilnya untuk memperkecil
cycle time.

Maksimal panjang boom untuk clamshell hanya diperbolehkan 50 ft,dengan


ketentuan sebagai berikut :
1. single port hoist line untuk beban sampai dengan 8000 lbs,
2. two part hoist line untuk beban sampai dengan 16000 lbs,
3. three part hoist line untuk beban sampai dengan 24000 lbs,

60 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
4. four part hoist line untuk beban sampai dengan 32000 lbs,
5. five part hoist line untuk beban sampai dengan 40000 lbs.

b. Alat Pengangkut (Loader)

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
sepertiBuldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat
pembantuuntuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat
pengangkutlain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi
(Cleaning)yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak
kayu kecil,menggali pondasi basement dan lain-lain.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila


digunakansebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser,
sebabdengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer.Jenis Loader ada
dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (Crawler Loader), dan (2)Loader dengan
roda karet (Wheel Loader). Contoh jenis Loader terdapat padaGambar: 1.13

61 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan
adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari
loaderitu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan,
lebihlebih
jika digunakan Wheel Loader.

c. Alat Perata Tanah (Grader)

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah


secaramekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain
misalnyauntuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul,
pengurugankembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk
penggunaan padapekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang
memuaskan.

62 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Bentuk Grader sepeti pada Gambar: 1.14, beberapa pekerjaan yang dapat
dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:
- Perataan tanah (Spreading).
- Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.
- Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/
mixing).
- Pembuatan parit (Crowning Ditching)
- Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Penggunaan untuk finishing pekerjaan tanah, diperlukan kondisi tanah yang sudah
dalam kondisi mampat semaksimal mungkin.

63 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
d. Alat Pemadat Tanah (Compactor)
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai
dansebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan
tanahdalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi
danmembiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu
lamadan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara
sempurnadiperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan


mesinpenggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

- Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada jugayang harus
ditarik traktor. (Gambar: 2.30)

- Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja(Steel Wheel) dan
ada yang terbuat dari karet (pneumatic).

- Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaanhalus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dansebagainya.

- Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda
dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

- Alat pemadat yang menggunakan penggetar (viberator).

64 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.30 Alat Pemadat

Three Wheel Roller (Gambar: 2.31) sering juga disebut Macadam Roller, untuk
menambah bobot alat ini, roda silinder baja yang kosong diisi dengan zat cair (minyak
atau air), bahkan dalam kondisi tertentu kadang-kadang diisi dengan pasir.
Berat mesin penggilas ini berkisar antara enam sampai 12 ton.

Gambar 2.31 Three Wheel Roller

65 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tandem Roller (Gambar:2.32) ada dua jenis, yaitu berporos dua dan berporos tiga,
beratTandem Roller berkisar antara delapan sampai 14 ton..

Gambar 2.32 Tandem Roller

Segment Roller (Gambar: 2.33) merupakan mesin penggilas yang memiliki


rodatersusun dari lempengan-lempengan baja; walaupun masuknya roda
besertalempengannya ke dalam tanah tidak terlalu dalam, alat ini mampu memberikan
efekpemadatan tanah pada bagian bawah..Selain itu alat ini juga membantu
menekankelebihan air yang terkandung dalam lapisan tanah yang sedang dipadatkan,
sehinggatanah memiliki kepadatan yang maksimal.

66 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.33 Segment Roller

Grid Roller (Gambar: 2.34) mempunyai mesin penggilas yang berbentuk


anyaman;alat ini memberikan efek pemadatan pada bagian bawah permukaan,
namunpemadatannya tak bisa rata, sebab rodanya berbentuk anyaaman. Grid Roller
sangatbaik jika digunakan untuk menggilas lapisan material berbutir kasar dan relatif
taklengket; Grid Roller merupakan alat pemadat tanah yang relatif baru dan
belumbanyak digunakan secara luas.

67 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.34 Grid Roller

Pneumatic Roller (Gambar: 2.35) sering juga disebut Universal Compactor,


rodarodapenggilasnya terdiri dari ban karet yang dipompa (pneumatic). Roda-
rodatersebut kecoali dapat bergerak maju dapat pula digetarkan atau digerakkan
naikturun untuk memberikan tumbukan yang kuat.Alat ini beratnya 80 ton, dalam
satukali lintasan mampu memadatkan material timbunan sedalam 24 inci.

68 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.35 Pneumatic Roller
Vibvrator Roller (Gambar: 2.36), adalah mesin pemadat dengan roda silinder baja
dibagian depan yang dapat digetarkan; efisiensi alat ini sangat tinggi dan dapat
digunakan secara luas dalam setiap jenis pemadatan tanah.

69 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.36 Vibvrator Roller

e. Peralatan Pengangkut

TRUK

Alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut adalah truck sebab:
mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan cepat, punya kapasitas
angkut yang besar, dan beaya operasional yang murah.

Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truck dapat digunakan dengan baik,
efektif, dan efisien adalah jalan angkut yang cukup rata, kuat, dan keras. Pada jalan
angkut dengan kondisi jelek, perlu penggunaan truck-truck cross countrying yang
harga dan beaya operasionalnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan truck-truck
biasa. Truck jenis ini dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil dikenal dengan nama
Dump Truck. Dump Truck dapat menumpahkan muatan secara hidrolis
yangmenyebabkan satu sisi baknya terangkat, sedangkan satu sisi lainnya

70 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
berfungsisebagai sumbu putar atau engsel. Perbandingan bentuk antara truck dan
Dump Truck
terdapat pada Gambar: 2.37

Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
(1) End-Dump atau Rear Dump, yaitu Dump Truck dengan cara pengosonganmuatan
ke belakang,
(2) Side-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatanke samping, dan
(3) Bottom-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatanke samping.
Perbedaan ke tiga Dump Truck di atas dapat dilihat pada Gambar:1.23.

Gambar 2.37 Perbandingan Truck dan Dump Truck

71 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
72 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Berdasarkan ukuran muatannya, dump truck dapat dibedakan menjadi tiga:
Ukuran kecil, memiliki kapasitas angkut maksimum 25 ton, ukuran sedang memiliki
kapasitas 25 sampai 100 ton, dan ukuran besar jika kapasitasnya lebih dari 100 ton.
Bentuk ke tiga Dump Truck tersebut seperti pada Gambar: 1.24.

73 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
74 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tabel 2.3 Untung – rugi penggunaan truck ukuran kecil

Macam truck dan spesifikasinya


Klasifikasi atau macam truck didasarkan pada :
1. Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel, buane, propane
2. Jumlah gear yang dimiliki
3. Jumlah roda yang langsung digerakkan oleh mesin : 2 roda, 4 roda, dan 6 roda
4. Jumlah susunan sumbu dan roda penggeraknya : single axle dual wheel
5. Metode penumpahan muatan : rear dump, side dump, bottom dump truck
6. Macam material yang diangkut : earth, rock, ore, coal

75 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
7. Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu yd)
8. Sumber tenaga gerak untuk penumpahan muatan pada rear/side/bottom/dump truck :
hydraulic, cable

Macam – macam truck :


1. 20 ton single axle dual wheel rear dump truck
2. 2 axle rear dump
3. 3 axle rear dump
4. 2 axle bottom dump

Apabila truck yang dibeli untuk maksud/keperluan yang fleksibel maka yang
dibeli adalah jenis yang sedemikian rupa sesuai dengan macam dan medan kerja.
Truck jenis ini bisa dipakai untuk mengangkut berbagai macam material. Bentuk
badannya (bak) sedemikian rupa sehingga material yang diangkut sewaktu diangkut
harus bisa tumpah sendiri dengan mudah. Misalnya truck yang akan dipakai untuk
mengangkut “wet clay” atau material sejenis, maka bentuk baknya tidak boleh ada
suut – sudut yang tajam, jika truck yang akan dipakai untuk mengangkut batuan dari
kuari, maka ukuran bak harus mempunyai kemiringan pada sisinya.

Bagian-bagian dumptruck:

76 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Komatsu Dump Truck 730E (elektrikal)
1. Canopy spill guard
2. Operator’s cab
3. Dump body
4. Wheel motor
5. Rear tire
6. Front wheel
7. Turn lamp
8. Radiator
9. Air cleaner

BELT CONVEYOR
Adalah alat angkut yang bisa dipakai untuk jarak pendek (<50 feet), sehingga
biasa disebut “belt loader” atau “belt dumper” namun bisa juga dipakai untuk jarak
angkut yang jauh (>1500 meter). bahkan sekarang sudah ada belt conveyor sebagai
“transportation equipment” untuk jarak jauh yang melebihi 20 mile (30km).

Biasanya belt conveyor dipilih apabila tonase material yang akan diangkut per
satuan waktu adalah besar.

Material – material yang bisa diangkut dengan belt conveyor adalah adalah :
tanah (earth), pasir, kerikil (gravel), “crushed stone” , bongkah – bongkah bijih hasil
penambangan, semen dan adonan beton (concrete).

Belt conveyor merupakan alat angkut jenis menerus (continous) dalam


mengangkut material dengan kecepatan angkut yang cukup tinggi, sehingga belt
conveyor memiliki kapasitas kemampuan angkut yang besar pula.

Kadang – kadang belt conveyor didesain tidak untuk mengangkut dengan


tujuan untuk memperoleh kapasitas yang besar tetapi didesain untuk dapat memberi
umpan kontinyu.

Belt conveyor yang demikian disebut “feeder belt conveyor” yang sangat
diperlukan pada kegiatan kerja “processing plant”.

77 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Macam – macam belt conveyor
Belt conveyor yang dipergunakan untuk mengangkut/memindahkan material
yang sangat dekat dan bisa dipindah-pindahkan disebut “Portable conveyor”.
Portable conveyor memiliki panjang antara 33 – 60 feet dengan lebar belt 18
in, 24 in dan ada yang berukuran 30 in.
Belt conveyor jenis “portable” ini dilihat dari tipe”mounting”-nya ada 6
macam, yaitu :
1. Portable conveyor tipe “mast truck mounting with power hoist”
2. Portable conveyor tipe “v truck mounting with hydraulic host”
3. Portable conveyor tipe “horizontal 4 caster”
4. Portable conveyor tipe “horizontal 4 wheel or caster adjustable discharge height”
5. Portable conveyor tipe “rigid axle 4 wheel for shuttle instalation”
6. Portable conveyor tipe “two wheel mounting”

LORI GANTUNG (Cable Way)


Adalah “flexible cable” dimana diatasnya merupakan tempat menggantung / berjalan
suatu “cage carriage”. Tegangan maximum dari kabel terjadi pada penyangga
(support) pada saat carriage berada di tengah – tengah rentangan kabel.

2.3 Pengertian Galian dan Timbunan


Galian dan Timbunan dapat diperoleh dari situasi yang dilengkapi dengan
garis-garis kontur atau dapat diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran
sipat datar profil melintang sepanjang lajur koridor proyek atau bangunan.Galian dan
timbunan berdimensi volume.Volume dapat diperoleh secara tezritis melalui perkalian
luas dengan panjang.
Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu
berada dalam keadaan padat dan terkonsolisdasi dengan baik, sehingga hanya sedikit
bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir
tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi
pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis
tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan

78 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan
keadaan lapangan (survey), untuk menghindari adanya swelling.

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Timbunan dari tanah galian yang baik
yang memenuhi syarat standar mutu sebagai berikut :
a. Permukaan bidang timbunan dipadatkan terlebih dahulu dengan nilai
kepadatan yang sudah ditentukan (sesuai spesifikasi)
b. Bahan Timbunan (hasil galian) memenuhi syarat (misalnya bebas dari
material organis kotoran, akar, rumput top soil)
c. Bahan Timbunan yang dipergunakan telah disetujui (Approval) oleh
Klien ataupun project manager
d. Dilakukan test kepadatan dari bahan timbunan di laboratorium mekanika
tanah untuk diadakan acuan test kepadatan di lapangan.
e. Dilakukan trial embankment, sehingga didapatkan hasil dengan peralatan
yang dipergunakan nilai kepadatan dari timbunan tersebut (misalnya jumlah lintasan
untuk pemadatan dengan compactor yang dipergunakan).

Dari hasil survey kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya,


diantaranya :
a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih
b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan
c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan
waktu pelaksanaan pekerjaan.

Setelah kita mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari


beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling
baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hyal berikut :
a. Pembersihan Medan (Land Clearing)
b. Penguapan Medan (Stripping)]
c. Galian Tanah
d. Timbunan Tanah dan Penebaran
e. Pemadatan Tanah

79 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
f. Perataan Tanah

Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap
produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan
sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan
penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn
alat berat.

URAIAN PROSEDUR

Persiapan
 Siapkan peralatan berat (Excavator, Bulldozer, Compactor, Dump
Truck) yang cukup, dan dalam kondisi baik.
 Siapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
 Siapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai
berikut :
· Kupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan ketebalan
sesuai spesifikasi (± 20 cm)
· Padatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh permukaan
dengan kepadatan sesuai spesifikasi.

elaksanaan Pekerjaan
 Pekerjaan Pengukuran
· Ukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan kupasan
(kondisi 0%)
· Ukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
· Ukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan selesai
kondisi 100%
· Dilakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30 cm)
 Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan

80 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
 Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer sesuai dengan patok
pembatas / koridor rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul
badan jalan dan lain-lain) sesuai dengan Design Drawing (Gambar
Desain).
 Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan (misalnya tebal
timbunan per layer = 30 cm / kondisi loose)
 Padatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan compactor
(apabila diperlukan permukaan tanah disiram dengan air)
 Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran
(misalnya akar dan lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja
khusus.
 Diadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari
test kepadatan laboratorium
 Dilakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi
syarat) layer demi layer, sampai didapat top elevasi permukaan tanah
yang ditentukan.
 Hasil Trial Embankment merupakan ketentuan untuk patokan
pelaksanaan pekerjaan timbunan tersebut
 Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Bulldozer,
Excavator, Dump Truck, Compactor) berpengaruh pada kecepatan
penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran selama
pelaksanaan pekerjaan mutlak diperlukan.

Akhir Pekerjaan
 Parkirkan semua alat berat di tempat yang datar dan aman.
 Pastikan semua komponen dalam posisi aman dan terkunci.
 Parkirkan dump truck di tempat yang telah ditentukan dan pasanglah
pengganjal roda terutama bila diparkir di tempat miring.
 Jangan meninggalkan kunci didalam kendaraan/alat berat.

81 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
 \Taruh kembali peralatan pembantu ditempat yang aman yang telah
ditentukan.

Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah


dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja
dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan. Pemilihan beberapa alternatif tersebut
dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :
1. Keadaan medan
2. Keadaan tanah
3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan
4. Penagaruh Lingkungan
5. Volume pekerjaan yang disyaratkan
6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif
rendah
7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana
8. Umur alat yang tinggi
9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para
pelaksana.

Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati


dengan asumsi yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat
diperkirakan jumlah biaya keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-
alternatif dapat dibandingkan dari segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan
alat bukan didasarkan pada besarnya produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan
pada biaya termurah untuk tiap cu / yard atau cu / meter produksinya.

2.4 Tujuan dan Perhitungan Galian dan Timbunan

Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut :
1. Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga
pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat

82 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya
pembangunan dapat se-efisien mungkin.
2. Untuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaan
galian maupun timbunan, dengan mempertimbangkan kemampuan daya
operasional alat tersebut.

A. Metode-metode perhitungan Volume

c. Metode Tampang Melintang (cross section method)


Metode potongan melintang rata-rata:
V = (a1 + a2) / 2.L
Metode jarak rata-rata:
V = A(L + 1)/2 = AL
Volume prisma dari pyramid kotak:
V = h / 6 (a1 + 4an +a2)
Dimana h = tinggi piramid

83 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
d. Metode Luas Satuan atau lubang Galian Sumbang (borrow pit
method)
Kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang digali atau
ditimbunkan pada sebuah proyek konstruksi dapat ditentukan dengan
sipat datar lubang galian sumbang.

e. Metode Luas Garis Tinggi (contour are method)


Volume berdasarkan garis tinggi dapat diperoleh dari peta garis tinggi
dengan pengukuran luas memakai planimeter terhadap wilayah yang
dibatasi masing-masing garis tinggi dan mengalikan luas putaran garis
tinggi yang bersampingan dengan interval garis tinggi.
Hitungan isi cara Simpson menurut Simpson :
Volume = (1/3) x (D/3) x (a1 + a2 + ( 2 x 0 ) + 4 M )
= (1/6) x D x ( a1 + a2 + + 4M )

B. Pengolahan Data Galian dan Timbunan


Untuk menghitung galian dan timbunan tanah berdasarkan irisan
penampang melintang. Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
e. Tempatkan titik mana yang akan digunakan untuk irisan penampang
melintang.
f. Gambarkan masing-masing irisan penampang melintang yang
bersangkutan dan perlihatkan perbedaan tinggi muka tanah asli dengan
tinggi permukaan perkerasan yang direncanakan.
g. Dengan menggunakan Planimetri atau milimeter kolom hitung masing-
masing luas penampang galian dan timbunan dengan cermat. Dengan
menggunakan Planimetri atau milimeter kolom hitung masing-masing
luas penampang galian dan timbunan dengan cermat.

Sebagai pedoman dalam perhitungan luas bidang galian dan timbunan


di atas, beberapa bentuk gambar penampang melintang untuk
pekerjaan jalan raya yang kiranya perlu dicermati dengan seksama.

84 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.38 penampang melintang jalan ragam 1

Gambar 2.39 penampang melintang jalan ragam 2

85 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Gambar 2.40 penampang melintang jalan ragam 3

h. Setelah luas masing-masing irisan penampang melintang diperoleh,


selanjutnya hitung volume timbunan masing-masing dengan rumus
sebagai berikut :

(𝐴1 + 𝐴2)
𝑥𝑑
2

Keterangan :
V = Volume galian atau timbunan tanah (m3)
A1 = Luas bidang galian atau timbunan pada titik awal proyek (m2)
A2 = Luas bidang galian atau timbunan pada irisan penampang
berikutnya (m2)
d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan melintang (m)

i. Hitung total jumlah volume galian dan timbunan tanah tersebut

86 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Tabel 2.4 perhitungan Galian dan Timbunan

C. Perubahan tanah akibat galian

Material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi
dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong atau berisi udara
diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus.

Tetapi jika material tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume
(swelling). Besarnya swelling ini tidak sama untuk setiap jenis tanah, bergantung pada
berat jenis tanah. Pengembangan volume ini dinyatakan dengan swell factor yang
dinyatakan dalam %.

Sebagai contoh misalnya untuk tanah liat. Bila tanah liat tersebut dialam
mempunyai volume 1 m3 , maka setelah digali menjadi 1,25 m3 . Artinya terjadi
penambahan volume sebesar 25%. Dengan demikian tanah liat tersebut mempunyai
“swell Factor” 0,80 atau 80%.

Untuk menentukan besarnya swell factor ini digunakan persamaan :


(𝐵−𝐿 )
Sw = x 100%1
𝐿

87 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
Sw = Swelling Factor
B = berat jenis tanah dalam keadaan asli
L = berat jenis tanah dalam keadaan lepas

Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan load factor, yaitu
persentase pengurangan dalam berat jenis (density) dari suatu material pada keadaan
asli menjadi keadaan gembur. Load factor menjadi penting bila pemindahan
didasarkan pada pengukuran material dalam keadaan asli.

Persamaan yang digunakan :

𝑙𝑏
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 ( )
𝑐𝑢𝑓𝑡
Load Factor = 𝑙𝑏
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑙𝑖 ( )
𝑐𝑢𝑓𝑡

𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑙𝑖 ( )
𝑙𝑏
Load Factor = 𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 ( )
𝑙𝑏

Atau
Volume tanah keadaan asli = load factor x volume tanah gembur

𝐵
Sw = ( 𝐿 − 1) x 100

1
= ( 𝐿 − 1) 𝑥 100
( )
𝐵

1
Swell (%) =(𝑙𝑜𝑎𝑑𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 − 1) 𝑥 10

D. Perubahan volume akibat timbunan

Dalam pekerjaan tanah , yang dimaksud dengan timbunan adalah tanah yang
dipadatkan (sesuai yang diinginkan) untuk tujuan tertentu. Missal untuk membuat

88 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
badan jalan, tanggul, bendungan dan lain-lain. Dengan demikian akan terjadi
perubahan volume.
Perubahan volume ini disebut dengan penyusutan (shrinkage)

Besar presentase shrinkage adalah :


𝐵
Sh = (1− 𝐶 ) x 100%

Dimana :
Sh = % penyusutan (shrinkage)
B = berat jenis tanah keadaan asli (lb/cuft)
C = berat jenis tanah padat (lb/cuft)

E. Perhitungan Galian dan timbunan

Untuk menghitung volume galian atau timbunan dari suatu badan jalan atau
saluran misalnya, maka harus diketahui dulu luas penampangnya. Dalam menghitung
luas penampang dapat dilakukan beberapa cara seperti: cara sederhana, cara koordinat
dan lain-lain.

Perhitungan Luas Penampang,


Pada cara sederhana penampang dibagi menjadi bentuk segitiga, persegi panjang atau
trapesium.
Contoh :
Misal akan dihitung volume dari galian sebagai berikut :

89 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Penampang Trapesium

Luas galian :
L = ½ [d (X1 + X2) + aha1 + (b-a) h2]
Kalau a = ½ b maka,
L= ½ [d (X1 + X2) + ½ b (ha1+ h2)]

90 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Untuk menghitung luas timbunan :

Penampang Timbunan

Luas = ½ h2 (2b + 2 mh2) + ½ (h1 – h2) x (b + 2 mh2)


= ½ bh2 + ½ hi (b+2mh2)

Perhitungan Luas dengan Cara Koordinat

91 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Luas 12341 adalah :
= ½ ( [(x1 + x2) (y2 + y1) + (x2 + x3) (y3 +y2) (x1 + x4) (y4 – y1) + (x2 + x4) (y3
+y4)

= ½ ( [y1 (x4 - x2) + y2 (x1 - x3) + y3 (x2 + x4) + y4 (x3 + x1)]


atau : ½ (yn (xn-1 – xn+1))

cara lain untuk 2 kali luas adalah:


2A = (x1y2 + x2y3 + x3y4 + x4y1) - (y1x2 + y2x3 + y3x4 + y4x1)
2A = xn Xn+1 – yn xn+1
atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

𝑦1 𝑦2 𝑦3 𝑦4 𝑦1
𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥1

Perbanyaklah menurut diagonal-diagonal yang ditandai dan jumlahkan semua


perbanyakan ini (semua positif).Kemudian perbanyak menurut diagonal-diagonal

92 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
yang tidak ditandai dan jumlahkan perbanyakan ini (semua negatif).Selisih dari kedua
hasil penjumlahan ini merupakan 2 kali luas bidang 12341.

Pada perhitungan penampang yang hanya terdiri galian saja atau timbunan saja,
sebagai sumbu-sumbu diambil canter-line dan dasar jalan.Pada penampang di lereng
yang terdiri dari galian dan timbunan, maka sumbu vertical diambil pada perpotongan
dasar jalan dan lereng. Jadi cut (galian) dan fill (timbunan) dihitung tersendiri.
Biasanya pada hitungan di dapat harga positif untuk cut dan negatif untuk fill.

Perhitungan Volume

Cara yang paling mudah untuk menghitung volume adalah dengan mengambil luas
ratarata bidang awal dan bidang akhir kemudian dikalikan dengan jarak L.
Jadi volume adalah :
VA = ½ (A1 + A2) L m3

Dimana : A1 = luas bidang awal


A2 = luas bidang akhir
L = jarak antara A1 dan A2

Hasil ini cukup baik kalau daerahnya rata, jadi penampang-penampang antara A1 dan
A2 tidak jauh beda. Karena cara ini sederhana sekali, maka sering dipakai dan
dianggap sebagai formula standar untuk
pemindahan tanah.
Cara yang lebih teliti adalah dengan rumus
prismoida :

Dimana :
VP = Volume dengan rumus prismoida.
L = Jarak antar bidang awal A1 dan bidang akhir A2.

93 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Am = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan sejajar dengan kedua bidang ini.

Cat : Am bukan rata-rata dari A1 dan A2


Am ≠ ½ (A1 + A2)

Kalau kita bandingkan antara VA dan VP pasti ada perbedaan yang disebut dengan
koreksi prismoida Kv. Jika Kv ditambahkan pada VA, maka hasilnya akan mendekati
VP.

Jadi :
Kv = VP - VA
𝐿
Kv = 12 (D1 – D2 ) (x1 – x2) m3

Dimana besaran-besaran d, x dan L adalah


seperti gambar dibawah ini :

94 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
2.5 Perhitungan Biaya Galian dan Timbunan

Contoh Perhitungan Ongkos Produksi


Sebuah alat gali, muat, dan angkut
yaituPowerScrapermelakukan pekerjaan menggali, memuat, dan mengangkut tanah de
ngan target produksi500 cuyd/jam. Untuk target produksi itu diperlukan 6 buah Power
scraper dari jenis dan kapasitas yang sama dengan data dan spesifikasi masing-masing

Power Scraper sbb:


-kapasitas : 15 cu yd (heaped capacity)
-berat kosong : 34,000 lbs;
-kekuatan mesin 186 HP, dengan eff.mekanis 85%
-Eff. Kerja 83%
-Kapasitas crankcase : 6 gallon
-Minyak pelumas harus diganti setiap 100 jam
-Umur alat diperkirakan 5 tahun, bila dipakai rata-rata 2000 jam/th.
-Harga pembelian (purchase price) $25,000,
-Ongkos muat, bongkar,pasang, $ 160,-
-Ongkos angkut; $1.00/100lb.
-Harga ban $4,000, dengan umur ban 2th.
-Ongkos reparasi ban 100% x ongkos ganti ban
-Ongkos penggantian alat gali $0,30/jam
-Harga bahan bakar (diesel) 15c/gallon, (pemakaian bahan bakar 0.04 xHP minyak
pelumas $1.00/gallon
-Ongkos reparasi dan pemeliharaan = 90% x depressiasi
-Ongkos pengemudi $2.00/jam.Berapa ongkos penggalian per cu yard?A.

―OWNER COSTS‖ (Ongkos Pemilikan)


1.DepressiasiHarga Pembelian (purchase price) US $ 25,000.
-Ongkos bongkar,muat,pasang 160.
-Ongkos angkut 34,000 lb x $1.00/100 lb 340

95 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
-+Harga ditempat (delivered price) 25,500,
-Dikurangi harga ban 4,000,
— Jumlah yang didepressiasikan 21,500,-Depressiasi = US$ 21,500,-/(5×2000) =
US$ 2.15.-/jam

Berikut analisa harga satuan pekerjaan menggali 1 m3 tanah biasa menurut beberapa
macam kedalaman penggalian tanah.menurut SNI 2835:2008 Tata cara perhitungan
harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan,
menjelaskan rincian harga satuan pekerjaan galian tanah sebagai berikut

Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 1 meter


Kebutuhan tenaga kerja

Pekerja = 0,750 OH.

Mandor = 0,025 0H.

Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 2 meter


Kebutuhan tenaga kerja

Pekerja = 0,900 OH.

Mandor = 0,045 OH.

Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 3 meter


Kebutuhan tenaga kerja

Pekerja = 1,050 OH.

Mandor = 0,067 OH.

*keterangan: OH = ongkos harian.

Contoh perhitungan biaya pekerjaan galian tanah

Kita akan membuat galian tanah untuk pekerjaan septictank dengan ukuran panjang 2
m, lebar 2 m dan kedalaman 2 m. upah pekerja pada daerah pembangunan adalah

96 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Rp.60.000,00/hari. sedangkan upah mandor adalah Rp.80.000,00/hari. berapa total
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penggalian tanah?

Analisa harga satuan per 1m3 kedalaman 2m.

Pekerja = 0,900 x Rp.60.000,00 = Rp.54.000,00

Mandor = 0,045 x Rp.80.000,00 = Rp.3.600,00

2.6 Pemilihan Peralatan

a. Syarat-syarat Pemilihan Peralatan

Agar perencanaan peralatan pemondahan tanah dapat dibuat realistis rapih dan
teratur, maka ada faktor-faktor yang harus diperhatikan dan diperhitungkan lebih
dahulu.
Secara umum faktor-faktor yang perlu diperhatikan tersebut menyangkut keadaan
lapangan yaitu:
j. Jalan-jalan dan pengangkutan yang ada
Faktor ini menyangkut pengangkutan alat-alat berat ke lokasi
pekerjaan. Ada 3 kemungkinan yang perlu diperhatikan yakni:
 Lokasi pekerjaan dilalui atau terletak di dekat jalan atau jalan
K.A yang sudah ada.
 Pada daerah kepulauan (mis. Propinsi Maluku dan Riau
Kepulauan) apakah dilalui oleh jalur pelayaran resmi. Jika tidak
pengankutan alat berat dilakukan dengan menyewa kapal
pengangkutan khusus. Bila pelabuhan juga jauh dari lokasi
pekerjaan mungkin lebih efisien bila digunakan kapal
pengangkut jenis LST (landing ship tank)
 Belum ada jalan ataupun jalan K.A. Dengan demikian harus
dibuat jalan baru (pioneer road) ke jalan yang terdekat.

k. Tumbuhan-tumbuhan (vegetation)

97 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Keadaan tanaman di tempat bekerja perlu diteliti (hutan belukar,
semak-semak, rawa-rawa, pohon-pohon besar, dsb)sehingga dapat
ditetapkan alat apa yang perlu dipakai, bagaimana cara
membersihkannya, waktu dan biaya.
l. Jenis Material dan Perubahan Volumenya
Pada dasarnya perubahan volume tergantung kepada jenis
tanah/material yang akan digali. Faktor ini menjadi penting mengingat
pengaruh perubahan volume adalah kepada perhitungan volume.
Selain itu perlu dilihat sifat-sifat tanah tersebut, misalnya : kering,
basah, lengket atau tidak, keras atau lunak dsb. Sifat-sifat ini akan
mempengaruhi efisiensi kerja alat dan lamanya pekerjaan yang harus
dilakukan.

m. Iklim
Musim penghujan merupakan salah satu faktor yang menghambat
pekerjaan, yaitu hari-hari kerja menjadi semakin pendek. Akibat hujan
maka tanah menjadi becek dan alat-alat tidak dapat bekerja dengan
baik. Pada musim kemarau timbul banyak debu. Hal ini juga akan
mempengaruhi operator maupun mesin.

n. Ketinggian dari permukaan laut (Atitude)


Makin tinggi suatu daerah maka tekanan udaranya semakin rendh,
sehingga berpengaruh pada kemampuan mesin. Menurut pengalaman,
tenaga diesel yang hilang karena semakin tingginya daerah permukaan
air laut ialah 3% setiap 1000 Ft setelah Ft pertama. Hal ini
menyebabkan turunnya volume per jam yang dapat dikerjakan serta
menambah ongkos gali setiap satuan volume.

o. Efisiensi kerja
Pekerja dan mesin tidak mungkin bekerja selama 60 menit setiap
jamnya.hal ini disebabkan kartena hambatan-hambatan kecil seperti :
menunggu alat, pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin dsb. Ini

98 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
harus dibedakan dengan hambatan-hambatan karena iklim dan
kerusakan alat-alat. Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu
produktif dengan waktu kerja yang tersedia. Dengan tingkat efisiensi
83% maka hal ini sudah sangat baik.

p. Syarat-syarat penyelesaian pekerjaan


Sebelum pekerjaan dianggap selesai biasanya ada syarat-syarat tertentu
yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Misalnya pennaman pohon pada
tempat-tempat tertentu, atau bunga maupun rumput. Begitu juga
mungkin diperlukan pemasangan pagar ditempat lain, atau memberi
kerikil pada jalan-jalannya.

q. Syarat-syarat penimbunan
Timbunan mngkin perlu dipadatkan dengan alat-alat yang khusus dan
harus dilakukan pada kelembaban tertentu, sehingga dapat menambah
pekerjaan dan biaya. Mungkin juga timbunan itu harus segera
ditanami. Hal-hal demikian perlu juga diperhatikan.

r. Waktu
Yang oerlu diperhatikan disi adalah pengetahuan yang dipakai, agar
kapasitas harian yang ditentukan dapat tercapai.

s. Biaya-biaya operasi
Biaya-biaya yang harus diperhitungkan :
 Biaya tetap : asuransi, depresiasi, pajak dan bunga.
 Biaya operasi : upah pengemudi, pemeliharaan dan pembetulan
alat-alat, bahan bakar dan minyak pelumas.
 Biaya pengawas : upah mandor, teknisi, an lain-lain.
 Biaya-biaya lain : biaya-biaya yang tak terduga termasuk
“overhead cost”

99 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
b. Pemahaman terhadap jenis alat yang dipilih

Secara khusus hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan


adalah :
a. Jenis alat dan perlengkapannya
Dalam satu jenis ekerjaan mungkin diperlukan beberapa jenis peralatan,
misalnya :
 Untuk pekerjaan stripping top soil, ripping dan dozing akan
diperlukan Bulldozer
 Untuk pekerjaan menggususr dan menabur akan diperlukan jenis
Bulldozer atau Scraper
 Untuk jenis pekerjaan pemadatan akan diperlukan bermacam-
macam type compactor antara lain sheepfot roller, vibrator roller,
grid atau mesh roller dan sebagainya.
 Untuk jenis pekerjaan hauling dipergunakan jenis Dump-Truck

b. Model atau type alat yang dperlukan sesuai dengan keadaan medan, jenis
material serta ketinggian daerah pekerjaan , misalnya :
 Untuk jenis pekerjaan dozing di daerah rawa-rawa akan digunakan
type swamp Bulldozer dan bila daerahnya berbukit-bukit dengan
ketinggian tertentu akan fiperlukan model Bulldozer tertentu
dengan perlengkapan turbo charge.
 Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah muara sungai, maka
akan diperlukan jenis Bucket Dredger dengan pembuangan e laut
dan menggunkan tongkang pembuangan lumpur (Hopper Barge)
dan lain-lain.
c. Jumlah dan ukuran alat
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah :
 Produksi alat yang paling menguntungkan sesuai dengan keadaan
medan, jenis metarial jarak pemindahan tanah yang dikehendaki.

100 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
 Harga satuan pekerjaan yang terkecil atau biaya dan investasi yang
paling kecil serta menguntungkan dari kombinasi peralatan.
 Jumlah peralatan yang paling minim dan feasible dari kombinasi
peralatan
d. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penentuam jenis dan
jumlah peralatan tersebut di atas adalah :
 Pemilihan peralatan dari persediaan peralatan/armada yang ada.
 Pemilihan jenis, model/type peralatan standar yang ada di pasaran
 Performance atau kinerja alat, tersedianya suku cadang serta
kemampuan agen-agen pelayanan purna jual.

c. Kapasitas dan Produksi Alat Berat

Kapasitas dan produksi alat berat adalah dasar untuk menghitung


biaya pekerjaan pemindahan tanah. Ada rumu – rumus estimasi yang
bersifatteoritis untuk menghitung kapasitas dan produksi setiap alat
berat.Tetapi pengalaman setiap orang untuk setiap pekerjaan pada setiap lokasi
sudahtentu berbeda. Dan hal ini juga termasuk faktor yang perlu
dipertimbangkan,agar estimasi biaya proyek tidak terlalu besar ataupun terlalu
optimis.
Rumus atau persamaan untuk menentukan kapasitas dan produksialat
dapat dilihat pada Pedoman Pokok Pelaksanaan Pekerjaan
denganmenggunakan (P5) terbitan Departemen Pekerjaan Umum.
Sebagai contoh adalah persamaam berikut, yang digunakan untuk menghitung
produksi peralatan pemadat dimana diukur dengan besaran 60menit per jam.

101 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
CCY/hr = Compacted Cubic Yards/hr
CCM/hr = Compacted Cubis Meters/hr
W = Lebar sekali lintas (Compacted Width per pass, feet atau meter)
S = Kecepatan rata-rata (Mile/hr atau Km/hr)
L = Tebal lapisan (Compacted Thickness of lift, inch atau mm)
C = Konstanta (Conversion Constant) = 16,3
P = Jumlah laluan yang diperlukan untuk kepadatan tertentu

d. Pemilihan Alat Berat sesuai dengan proyeknya

Pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu
dipakai diproyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
menggunakan alat berat adalahproyek gedung, pelabuhan, jalan dam,
irigasi, dan lain-lain.

1. Proyek Gedung.
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah
alat pemancang tiangfondasi (pile driving), alat penggali (backhoe)
yang digunakan untuk penggalian basement,crane untuk pemindahan
vertical, truck untuk pengangkutan horizontal, concrete mixer, danlain-
lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan
concrete mixertruck sebagai pengangkut campuran beton. Alat
pemadat juga sering digunakan untukmemadatkan tanah di sekitar
basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck,
dozer, grader, alatpemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan
untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Buldozer berfungsi
untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaantanah.

102 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan
denganperkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang
berfungsi untuk mencampurkanbahan campuran aspal yang kemudian
disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt
finisher. Sedangkan untuk perkerasa kaku beton dioleh
denganmenggunakan concrete batching plant yang kemudian
dipindahkan dengan menggunakantruck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembaan antara lain adalah
alat pemancang tiangfondasi, alat penggali, crane, truck, concrete
mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane,


truck,concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader,
bulldozer, grader.Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk proyek
dam berupa backhoe atau frontshovel. Concrete mixer digunakan untuk
mencampurkan bahan pembuaan beton yangdipakai untuk pembuatan
dinding penahan tanah.

2.7 Perhitungan Cost Pekerjaan Pemindahan Tanah Mekanis

A. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI BULLDOZER

Produksi bulldozer di hitung bila dipergunakan untuk mendorong yanah


dengan gerakan gerakan yang teratur, misalnnya pada penggalian selokan, pembuatan
jalan raya, penimbunan kembali (Back Filling) dan penumpukan atau penimbunan
(Stock Filling).

103 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Data yang diperlukan untuk menghitung produksi
perhitungan bulldozer adalah:
1. Waktu tetap (memindahkan gigi, berhenti)
2. Waktu mendorong muatan
3. Waktu kembali ke belakang
4. Jarak lintasan ( pulang pergi)
5. Kapasitas bilah (Blade Capacity)
6. Faktor pengembangan (Swell Factor)
7. Efisiensi Kerja

Berdasarkan data-data di atas, maka produksi bulldozer dapat di hitung dengan


menggunakan rumus:

Dimana :
P = Produksi bulldozer
E = Efisiensi kerja
I = Swell Factor (faktor pengembangan)
H = Kapasitas Blade
Ct = Cycle time (waktu daur/edar)

Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung produksi bulldozer


adalah:
a. P = PMT x FK
b. PTM = KB x T
c. T = 60/ Ct
d. Ct = J/F x J/R x Z

104 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dari rumus-rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :

Dimana :
P = Produksi bulldozer
PTM = Produksi maksimum teoritis dengan efisiensi 100% m2/jam
FK = Faktor koreksi
KB = Kapasitas bilah ( m3 )
T = Lintasan/jam
Ct = Waktu daur/edar (Cycle time), menit
J = Jam kerja (menit)
F = Kecepatan (Forward velocity), meter/menit
R = Kecepatan mundur (Reserve velocity), meter/menit
Z = Waktu tetap (menit)

- Perhitungan Produksi Bulldozer Untuk Pembabatan ( Clearing )

Dalam pekerjaan pembabatan, pepohonan yang harus dirobohkan


mempunnyai ukuran yang bermacam-macam, oleh karenaitu untuk memperkirakan
waktu yang diperlukan oleh bulldozer untuk merubuhkan pepohonan dipergunakan
persamaan :

Dimana :
T = Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan
untuk lapangan kerja seluas acre (0,047 km2), menit
B = Waktu yang menjelajahi lapangan seluas 1 acre tanpa
merobohkan pepohonan, menit
M = Waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki
105 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
diameter tertentu, menit
N = Jumlah pohon tiap acre untuk selang ( interval ) diameter
Tertentu
D = Jumdiameter semua pohon yang mempunyai diameter > 6
ft tiap acre, feet.
F = Waktu untuk merobohkan per feet, diameter pepohonan
yang mempunyai diameter > 6 ft, pada lapangan yang datar

B. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI DUMP TRUCK

Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump truck secara teoritis


diperlukan data dari alat dan keadaan lapangan.
Data-data yang diperlukan antara lain :
1. Data teknis yang meliputi :
- Kapasitas mujung (cuyt)
- Berat kosong (lbs)
- Kekuatan mesin (HP)
- Efisiensi mekanis (%)
- Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)
2. Keadaan lapangan yang meliputi :
- Jarak tempuh
- Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut
- “Rolling Resistance” (lb)
- “Coeficient Otration” (%)
- “Swell Factor”
- Bobot isi (lb/cuyt)
Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan terhadap waktu edar.

Waktu edar dump truck terdiri dari :


1. Waktu Tetap

106 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Waktu tetap terdiri dari waktu mengisi, mengosongkan, membelok dan waktu
untuk mencapai kecepatan maksimum.
2. Waktu Untuk Mengangkut Muatan
Sebelum menghitung waktu mengangkut muatan, maka harus terlebih dahulu
mengetahui data-data sebagai berikut:
- Berat kendaraan
- Berat muatan
- Kemampuan roda gerak dalam menerima RP (lb)
-
Waktu untuk mengangkut muatan diperoleh dengan menjumlakan waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkut muatan pada jarak dan kemiringan tertentu yang sudah
di klasifikasikan dalam jalur terlebih dahulu, misalnya: jalur AB diketahui
mempunyai jarak 1600 ft dengan kemiringan 0%. Jalur BC mempunyai lintasan
dengan jarak 1200 ft dengan kemiringan -9% (jalur turun), maka tiap-tiap jalur
tersebut harus dihitung waktu yang dibutuhkan oleh dump truk untuk kembali kosong
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jadi waktu edar dump truck dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Ct = Waktu tetap + Waktu angkut + Waktu kembali kosong
Sedangkan untuk produksi dump truck dapat dihitung dengan rumput sebagai berikut

Dimana :
P = Produksi dump truck
E = Efisiensi kerka
I = Swell Factor
H = Kapasitas bak truck
Ct = Waktu edar

107 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
C. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI POWER SHOVEL/ BACKHOE

Ada dua metrode yang digunakan untuk menghitung produksi Beckhoe, yaitu :
1. Metode Tabel ( Tabular Method)
2. “Direct Cumputation Method” (menghitung produksi dumptruck dan bulldozer).
Pehitungan dengan mengguanakan metode tabel agak berbeda dengan metode tang
sebelumnya karena haru mengguanakan tabel khusus yang dibuat oleh para pembuat
alat yang digunakan. Tabel tabel tersebut dibuat dengan mengingat adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi prodeksinya, yaitu:
- Jenis material yang digali
- Kedalaman penggalian
- Sudut putar
- Kondisi kerja
- Kondisi pengolahan
- Ukuran alat angkut
- Pengalaman dan keterampilan operator
- Keadaan fisik dan alat
- Ketinggian dari permukaan air laut

D. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI ALAT MUAT WHEEL LOADER

Wheel loader adalah salah satu alat muat yang kini dipergunakan karena
gerakannya yang lincah dan gesit. Tetapi apabila dipergunakan untuk pekerjaan di
daerah berlumpur atau berbatu tajam seperti Quarry andesit, maka sebaiknya roda-
roda karet dilindungi dengan rantai baja (stell beats).
Wheel loader memiliki sebuah bucket yang dipergunakan untuk menggali,
mengangkat dan mengangkut ke suatu tempat. Yang tak jauh atau langsung
dimuatkan ke alat anggkut yang letaknya sama tinggi dengan tempatwheel
loader bekerja. Daya jangkau mangkuknya terbatas (tidak terlalu tinggi).Untuk

108 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
melakukan pekerjaan menggali, maka bucket harus di dorong kearah permukaan
kerja. Jika buckettelah penuh “primer mover” mundur dan bucket di angkut ke suatu
tempat penimbunan atau dimuatkan ke atas alat anggkut. Bila gerakan pemuatan itu
berbentuk huruf “V” maka cara pemuatan ini di sebut :” V- shape loading “. Cara
pemuatan yang lain disebut “cross loading” yaitu bila gerakan wheel loader hanya
maju mundur, dan gerakan trucknya juga maju mundur tetapi memotong arah
gerak wheel loader.
Untuk menghitung jumlah prodeksi wheel loader rumus yang digunakan
samadengan rumus produksi backhoe, hanya di bedakan pada pengambil;an data cycle
time. Untuk Wheel Loader gerakannya adalah menggali, manufer bermuatan, memuat,
manuver kosong.

E. EFESIENSI KERJA ALAT MEKANIS

Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif dengan waktu
kerja yang di sediakan oleh perusahaan. Efesiensi kerja dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

F. PENILAIAN TERHADAP EFEKTIFITAS DAN KONDISI ALAT

Untuk melakukan penilaian terhadap efektifitas dan kondisi alat mekanis,


perlu dilakukan terhadap masing-masing komponen berikit:

1. Avaibility Index
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis alat yang
sesunggunya dari alat yang sedang dipergunakan
Persamaan yang digunakan adalah :

109 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana : W = “Working hourse” atau jumlah jam kerja
R = “Repair hourse” atau jumlah jam untuk
Perbaikan
Keterangan :
W = Waktu yang dibebankan kepada seorng operator suatu
alat yang dalam kondisi padat dioprasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi
pula tiap hambatan yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu untuk
pulang pergi ke front kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar,
hambatan karena keadaan cuaca.
R = Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena
menunggu saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta
waktu perawatan preventif

2. Physical Avaibillity / Operational Avaibility


Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang
dipergunakan. Persamaannya adalah:

Dimana :
S = “Standby Hours” atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat
dipergunakan padahal alat
tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap oprasi.
W + R + S = “Schedulet Hours” atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat di
jadwalkan untuk beroprasi

3. Use Of Avaibillity

110 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Menunjukan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroprasi pada saat alat tersebut dapat di pergunakan (Avaibillity). Persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut:

Angka “Use Of Avaibillity” biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif


suatu alat yang tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran
seberapa baik menejemen peralatan.

4. Effective Utilization
Menunjukan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dipergunakan untuk kerja efektif. Efective Utilization sebenarnya sama dengan
pengertian efesiensi kerja.
Persamaan yang digunakan adalah:

Dimana :
W+R+S+T = “Total hours available” atau “schedule
hours atau jumlah jam kerja yang tersedia

G. PENILAIAN TERHADAP FAKTOR KESERASIAN (MATCH FACTOR)

Untuk menyatakan keserasian (synchronization) kerja alat muat dengan alat


angkut dapat dilakukan penilaian terhadap faktor keserasian (match factor), yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

111 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Dimana :
Na = Jumlah alat angkut, buah
Nm = Jumlah alat muat, buah
Ctm = Waktu edar alat muat, menit
Cta = Waktu edar alat angkut
Bila hasil dari perhitungan ternyata :
a. Faktor keserasian < 1. Maka alat muat akan sering menganggur
b. Faktor keserasian > 1. Maka alat angkut kan sering menganggur.
c. Faktor keserasian = 1. Maka alat angkut dan alat muat akan sama-sama sibuk (
sudah serasi ) dan tidak ada yang menunggu.

H. PERHITUNGAN ONGKOS PRODUKSI

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam menghitung ongkos


produksi suatu alat mekanis yaitu:
1. Ongkos Pemilikan (ownership cost), yang terdiri dari :
a. Depresiasi (depreciation), yang dihitung dengan menjumlahkan harga beli alat,
ongkos angkut, ongkos muat, ongkos bongkar dan ongkos pasang, dibagi dengan
umur alat yang bersangkutan.
b. Bunga, pajak dan asuransi. Diambil 10% ( bunga 6%, pajak 2% dan asuransi
2%), dari penanaman modal tahunan yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
– Penanaman modal tahunan

- Ongkos bunga pajak dan sebagainya

Dimana : n = Umur alat


2. Ongkos Operasi ( operation cost ), yang terdiri dari :
a. Ongkos penggantian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya
b. Ongkos reparasi ban, misalnya untuk vulkanisir dan menambal

112 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan ongkos
pasang serta ongkos perawatan.
d. Ongkos bahan bakar. Cara menghitung pemakaian bahan bakar adalah sebagai
berikut: untuk mesin disel rata-rata dibutuhkan 0,04 galon/HP/jam.
e. Ongkos minyak pelumas dan gemuk(grease), termasuk ongkos buruhnya.
Banyaknya pemakaian minyak pelumas oleh alat muat dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

Dimana :
Q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai, gph
HP = Kekuatan mesin, HP.
C = Kapasitas crankcase, liter (Kapasitas tangki)
T = Jumlah jam penggantian pelumas. Jam
f. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan

Jumlah ongkos pemilikan (ownership cost) dan ongkos operasi (operation cost)
tersebut di atas hanya merupakan ongkos alat tiap jam tidak termasuk keuntungan,
dan overhead cost.
Untuk mengetahui berapa ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan
penambangan untuk pemuatan dalam satu bulan adalah dengan mengalikan ongkos
perjamnya dengan jumlah jam kerja dalam satu bulan.

113 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Simpulan

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang


berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan
(loading), peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling),
perataan (spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan
menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat/besar).

Ada banyak jenis alat berat yang dipakai untuk pemindahan alat berat ini.
Digolongkan dalam beberapa kelopok , yaitu pembagian berdasarkan alat penggerak
utamanya dan pembagian berdasarkan fungsinya.

Galian dan Timbunan dapat diperoleh dari situasi yang dilengkapi dengan
garis-garis kontur atau dapat diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran
sipat datar profil melintang sepanjang lajur koridor proyek atau bangunan. Galian dan
timbunan berdimensi volume. Volume dapat diperoleh secara teoritis melalui
perkalian luas dengan panjang.

3.2 Saran

Dalam melakukan perhitungan-perhitungan pemindahan tanah mekanis


sebaiknya dilakukan dengan sangat teliti , karena jika tidak itu akan mempengaruhi
pada proses pengaplikasiannya.

114 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
DAFTAR PUSTAKA

Purwaamijaya, I.M. 2008.Teknik Survey dan Pemetaan Jilid 2. Penerbit Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta. [18 Agustus 2018]

Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi Edisi Kedua.
Jakarta: Rineka Cipta. [18 Agustus 2018]

Wahyu Wibowo & B. Slamet Senoaji :Pengetahuan Alat-alat Berat, Kerjasama


Perum Perumnas dan Balitbang Dep.P.U. Bandung 1989. [18 Agustus 2018]

Wibowo, Wahyu. 2010. Pemindahan Tanah Mekanis&Alat-alat Berat. Bandung. [18


Agustus 2018]

Anonim.2010. [online] tersedia di : https://www.scribd.com/doc/135303793/Makalah-


Ptm-Ab. [18 Agustus 2018]

Anonim.2010. [Online] tersedia di :


http://www.google.com/#fp=41b7d53413f14c4d&q=pemindahan+tanah+mekan
is+pdf . [18 Agustus 2018]

Prasetyo,Eko.2011.[online] tersedia di :
https://www.scribd.com/doc/91707554/PEMINDAHAN-TANAH-MEKANIS
[18 Agustus 2018]

Kurniawati,Mega.2015.[online] tersedia di :
https://plus.google.com/105573664334554893062/posts/ft9YQxpBFNg [18
Agustus 2018]

Azwaruddin. 2008. Galian dan Timbunan [online]. Tersedia di:


http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/galian-dan-timbunan.html. [18
Agustus 2018]

115 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t
Cahyono, Nur. 2013. Prosedur Pekerjaan Timbunan dari Tanah galian [online].
Tersedia di: http://constructioninfrastructure.blogspot.com/2013/02/prosedur-
pekerjaan-timbunan-dari-tanah.html. [18 Agustus 2018]

116 | P e m i n d a h a n T a n a h M e k a n i s d a n A l a t - a l a t B e r a t

Anda mungkin juga menyukai