TANAH MEKANIS Pengertian Mengenai Tanah Tanah Dalam keadaan Alami/ asli dibagi menjad2 bagian 1.Tanah padat 2.Tanah pori Perubahan volume padat tanah antara lain sebagai berikut :
1. Tanah asli menjadi tanah lepas terjadi pengembangan
2. Tanah lepas menjadi tanah padat, terjadi penyusutan 3. Tanah asli menjadi tanah lepas kemudian dipadatkan/ tanah padat,mungkin terjadi pengembangan bila pemadatannya jelek dan terjadi penyusutan bila pemadatannya baik. 1.1 Pengertian Umum PTM
Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua
pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis (alat- alat berat/besar). 1.1 Pengertian Umum PTM
Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian
teratas dari kulit bumi yang relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut. Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan material tersebut adalah :
A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :
1. tanah atas atau tanah pucuk (top soil). 2. pasir (sand). 3. lempung pasiran (sandy clay). 4. pasir lempungan (clayey sand). B. Agak keras (medium hard digging), misalnya : 1. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket. 2. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks). C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya : 1. batu sabak (slate). 2. material yang kompak (compacted material). 3. batuan sedimen (sedimentary rocks). 4. konglomerat (conglomerate). 5. breksi (breccia). D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya : 1. batuan beku segar (fresh igneous rocks). 2. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).
1.PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DENGAN ALAT BERAT
2.1 Tujuan Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Konstruksi Seiring dengan makin memasyarakatnya penggunaan alat berat ini maka perlu diketahui secara mendalam hal-hal yang berhubungan dengan peralatan berat, yang meliputi perhitungan biaya pemilikan dan operasi serta produktifitas peralatan tersebut. Jika hal ini tidak diperhatikan maka investasi peralatan akan merugikan. Bagi seorang kontraktor yang akan menginvestasikan modalnya dalam industri pemindahan tanah, pemilihan menggunakan alat berat tidak hanya sekedar dapat 1.PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DENGAN ALAT BERAT
2.2 menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas
memadai saja, melainkan juga harus benar-benar dapat mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan kata lain membeli alat berat harusnya merupakan alternatif investasi yang paling menguntungkan, diantara banyak pilihan dan peluang yang ada. Pengoperasian alat berat seharusnya tidak hanya dapat memberikan kepuasan secara teknis tetapi sekaligus mendatangkan keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu pertimbangan teknis juga harus dibarengi dengan pertimbangan ekonomis agar keputusan yang dibuat untuk menggunakan alat berat merupakan suatu keputusan yang tepat. Pertimbangan teknis sangat diperlukan untuk melihat apakah pemilihan alat benar-benar dapat menjamin bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan dengan memenuhi persyaratan kualitas yang berlaku. Sedangkan pertimbangan ekonomis memunculkan pertanyaan apakah pengoperasian alat berat untuk menyelesaikan pekerjaan akan mendatangkan keuntungan yang lebih prospektif dibandingkan dengan investasi dibidang lain. 1.PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DENGAN ALAT BERAT
2.2 menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas
memadai saja, melainkan juga harus benar-benar dapat mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan kata lain membeli alat berat harusnya merupakan alternatif investasi yang paling menguntungkan, diantara banyak pilihan dan peluang yang ada. Pengoperasian alat berat seharusnya tidak hanya dapat memberikan kepuasan secara teknis tetapi sekaligus mendatangkan keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu pertimbangan teknis juga harus dibarengi dengan pertimbangan ekonomis agar keputusan yang dibuat untuk menggunakan alat berat merupakan suatu keputusan yang tepat. Pertimbangan teknis sangat diperlukan untuk melihat apakah pemilihan alat benar-benar dapat menjamin bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan dengan memenuhi persyaratan kualitas yang berlaku. Sedangkan pertimbangan ekonomis memunculkan pertanyaan apakah pengoperasian alat berat untuk menyelesaikan pekerjaan akan mendatangkan keuntungan yang lebih prospektif dibandingkan dengan investasi dibidang lain.