Anda di halaman 1dari 81

Modul 15

Proses Kerja Pemindahah Tanah Mekanis dan Cara Penaksiran


Pemindahan Tanah Mekanis (EarthMoving)

Pemindahan tanah mekanis dan penggunaan alat – alat berat merupakan suatu kegiatan
yang biasa dilakukan dalam bidang ilmu teknik sipil.

Pemindahan tanah mekanis adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan


penggaruan, penggalian, pemuatan, pengangkutan, penimbunan, perataan, pemadatan,
tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis atau alat-alat berat.

Alat – alat berat yang digunakan banyak jenisnya. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
dibahas mengenai jenis – jenis alat berat serta pekerjaan pemindahan tanah mekanis yaitu
galian dan timbunan.

Pengertian Pemindahan Tanah Mekanis

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-angkutan
(hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling), perataan (spreading, leveling) dan
pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis atau
alat – alat berat.

Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif
lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang
dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan
terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.

Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka
sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan
peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan material tersebut adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :

1. tanah atas atau tanah pucuk (top soil)

2. pasir (sand)

3. lempung pasiran (sandy clay)

4. pasir lempungan (clayey sand)

B. Agak keras (medium hard digging), misalnya :

1. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket


2. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks)

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :

1. batu sabak (slate)

2. material yang kompak (compacted material)

3. batuan sedimen (sedimentary rocks)

4. konglomerat (conglomerate)

5. breksi (breccia)

D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan
segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum
dapat digali, misalnya :

1. batuan beku segar (fresh igneous rocks)

2. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks)

Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian (fill
factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.

Pengertian Alat – alat Berat

Alat berat merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses pekerjaan pemindahan tanah
mekanis.Alat-alat berat dapat dibedakan menjadi berbagai kategori, yaitu berdasarkan
kedudukan dan fungsinya.

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut
adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.Yang
dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan
fungsi-fungsi utama alat.

Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi menjadi alat pengolah lahan, alat penggali,
alat pengangkut material, alat pemindahan material, alat pemadat, alat pemroses material,
dan alat penempatan akhir material.

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya
dapat dibagi menjadi alat dengan penggerak dan alat statis.

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori alat statis adalah towercrane, batching plant,
baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Jenis Alat Berat dan Kegunaannya

A. Arti Traktor

Traktor adalah pengubah alat pengubah tenaga mesin menjadi tenaga traksi atau tenaga
maksimum traktor (tenaga maksimum traktor untuk tidak slip).

B. Fungsi Traktor

Traktor berfungsi sebagai tenaga penggerak (prime mover), yaitu menarik, mendorong
atau menggerakkan berbagai jenis alat yang dipasang padanya seperti shovel, ripper,
bulldozer, blade, trencher, hoe, dan sebagainya.

C. Jenis – jenis Traktor

Secara umum, traktor dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. Crawler (roda rantai)

Crawler trakror secara umum diukur dengan berat dan tenaga, artinya berat traktor penting
karena hubungannya dengan tenaga tarik maksimum yang dapat diberikan oleh suatu unit
peralatan terbatas pada hasil kali berat dengan koefisien traksi.

2. Wheel (roda ban karet)

Wheel traktor adalah traktor dengan roda ban karet. Kelebihan traktor ini dibanding
dengan crawler traktor adalah kemampuannya untuk berjalan dengan kecepatan lebih
tinggi.

Tetapi, semakin cepat laju wheel traktor, maka kehilangan tenaga tariknya semakin besar.
Disamping itu, karena kecilnya koefisien traksi antara ban karet dengan permukaan jalan,
maka traktor mengalami gelincir (slip) sebelum mencapai tenaga tarik yang diinginkan.
Gambar atas adalah gambar Wheel Tractor (Traktor roda ban)
Gambar bawah adalah gambar Crawler Tractor (Traktor roda
kelabang)

Koefisien Traksi

Koefisien traksi dapat didefinisikan sebagai faktor pengganda yang harus diterapkan
terhadap berat total alat berikut bebannya untuk memperoleh gaya tarik maksimum antara
ban atau track dengan permukaan jalan sesaat sebelum menggelincir.

Keseluruhan energi mesin dari suatu unit peralatan yang direncanakan untuk menarik
beban dapat dirubah menjadi tenaga tarik (tractive force), apabila suatu traksi yang
memadai dapat terjadi antara roda dengan permukaan jalan.

Bila tidak terdapat traksi yang cukup, msks keseluruhan tenaga mesin tidak dapat
dimanfaatkan. Roda-roda track akan menggelincir (slip) diatas permukaan jalan.

Alat Berat Ditinjau dari Kedudukannya


A. Alat Berat dengan Kedudukan Tetap (Fixed position)

Alat berat denga kedudukan tetap berfungsi untuk membongkar, memuat, menggali, dan
memindahkan material-material (tanah, batu, dll) dalam jarak yang dekat.

Yang termasuk alat berat dengan kedudukan tetap adalah :

1. Back Hoe (Crawler)

Back Hoe adalah alat dari golongan Shovel yang khusus dibuat untuk menggali material
yang letaknya di bawah tempat kedudukan alat itu. Jenisnya ada dua yaitu Wheel Back
Hoe dan Crawler Back Hoe.

2. Power Shovel

Alat ini baik untuk menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan memasukkannya ke
dalam truck atau alat angkut lainnya.

3. Dragline

Dragline merupakan alat penggali tanah dan dapat sekaligus memuatkan pada alat – alat
angkut misalnya truck, traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke tempat-tempat
penimbunan yang dekat dengan lokasi galian.

4. Clamshell

Perbedaan antara Dragline dan Clam Shell hanya terletak pada

―Drag Bucket‖ yang digunakan saja. Clam Shell lebih cocok jika digunakan pada bahan-
bahan yang berbutiran lepas seperti pasir, pasir, batu pecah, batu bara dan sebagainya.

5. Crane

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, crane kolom
putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane.

B. Alat Berat Bergerak (Moving Machine)


Alat berat bergerak berfungsi untuk membongkar, memuat dan memindahkan material –
material dalam jarak yang relatif agak jauh.

Yang termasuk alat berat bergerak antara lain :


1. Bulldozer

Buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler
Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).

2. Scraper

Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat
yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu
menggali/mengupas permukaan tanah sampai setebal  2,5 mm atau menimbun suatu
tempat sampai tebal minimum  2,5 mm pula.

3. Grader

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah


secara mekanis.

4. Loader

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser,
Grader dan sejenisnya. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi

(Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak


kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

5. Dump Truck / Wagon

Truck digunkanan sebagai alat pengangkut karena mempunyai kemampuan yang besar,
dapat bergerak dengan cepat, punya kapasitas angkut yang besar, dan beaya operasional
yang murah.

Alat Berat Ditinjau dari Fungsinya

A. Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau
pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk
pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk
pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Fungsi alat pengolah lahan adalah antara lain untuk:

1. Mengupas lapis permukaan


2. Membuka jalan Baru

3. Menyabarkan Material

1) Dozer (Bulldozer)

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama.
Disebut bulldozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini adalah
blade. Bulldozer sebenarnya adalah nama jenis dari dozer yang mempunyai kemampuan
untuk mendorong ke muka.

Dozer merupakan traktor yang dipasang pisau atau blade dibagian depanya. Pisau
berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepanya.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunkan dozer atau bulldozer adalah:



 Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan

 Pembukaan jalan baru, baik di pegunungan maupun di daerah berbatu

 Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m

 Membantu mengisi material pada scraper

 Menarik scraper

 Menyebarkan material

 Menghampar tanah isian/urugan (fills)

 Menimbun kembali trencher

 Pembersihan sites/medan

 Pemeliharaan jalan kerja

Menyiapkan material – material dari soil borrow pit dan quarry pit/tempat
 pengambilan material

 Mengisi kembali saluran

Membersihkan quarry

Dozer terdiri dari tiga bagian, yaitu penggerak utama (prime mover), traktor dan pisau
(blade) dibagian depan. Konfigurasi pisau Buldozer.

Menurut track shoe-nya bulldozer dibedakan sebagai berikut :

1. Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang)

2. Wheel tractor dozer (dengan roda ban)


3. Swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa)

Berdasarkan penggerak bladenya, dibedakan atas :

1. Cable controlled (kendali kabel), pada saat ini sudah tidak


diproduksi lagi.

2. Hydraulic controlled (kendali hidrolis).

Seperti dijelaskan di atas bahwa bulldozer mempunyai blade yang tegak lurus pada arah
gerak maju, sedang untuk angle dozer. Blade selain tegak lurus juga dapat menyerong.
Bulldozer mendorong tanah ke depan, sedangkan angle dozer ke depan dan ke samping.
Beberapa konstruksi bulldozer mempunyai blade yang memungkinkan berfungsi sebagai
bulldozer, juga sebagai angle dozer, dengan cara menyetel blade sedemikian rupa sesuai
dengan kebutuhan.

Pada umumnya blade yang dipakai pada bulldozer dan/atau angle dozer ada beberapa
jenis, yaitu :

a. Universal Blade (U - Blade)

Sayap yang terdapat di sisi blade adalah untuk menahan material agar tidak keluar dari
jalur dorongan. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih
banyak, karena kehilangan muatan yang relatif kecil dalam jarak yang cukup jauh.
Kebanyakan bulldozer dengan blade jenisini digunakan pada pekerjaan-pekerjaan :

  Land reclamation/reklamasi tanah

  Stock pile work/pekerjaan-pekerjaan penyediaan material.

 Dan lain – lain


b. Straight Blade (S - Blade)

Blade jenis ini adalah yang paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini juga
merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan dengan blade ini pula
bulldozer dapat menghandel material dengan mudah.

c. Angle Blade (A – Blade)

Angle blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Blade ini juga dibuat untuk :

 Pembuangan ke samping (side casting)

 Pembukaan jalan (pioneering roads)


 Menggali saluran (cutting ditches)

 Dan lain-lain pekerjaan yang sesuai


d. Cushion Blade (C – Blade)

Blade jenis ini dilengkapi oleh rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukan.
Selain untuk push-loading, blade ini juga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan
dozing yang lain mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan
maneuver.

e. Bowldozer

Blade demikian dibuat untuk medorong/membawa material, agar jumlah kehilangan tanah
selama penggusuran sesedikit mungkin, hal ini terjadi akibat adanya dinding-dinding besi
yang ada disamping blade.

f. Power Angle and Tilt Blade (PAT – Blade)

Dirancang untuk pekerjaan penyebaran dan perataan tanah, pengisian kembali material
landscaping, dan pembersihan tanah. Blade jenis ini dapat diatur pemakaiannya dengan
melakukan pengangkatan maupun memiringkan ke arah kanan atau kiri.

g. AEMU Blade

Merupakan pengembangan dari U-Blade, sehingga dapat digunakan untuk memindahkan


material dengan volume yang lebih besar.

h. K/G Blade

Khusus digunakan untuk beberapa pekerjaan pembersihan tanah, seperti membabat semak
- semak, menebas pepohonan, menimbun pohon-pohon sisa penebasan, membuat saluran
penirisan, dan juga mampu untuk memadamkan timbunan kayu – kayu kering.

i. Landfill Blade

Dirancang untuk menangani material bangunan dan material lapisan penutup bagian
atas; bilah dilengkapi dengan saringan untuk melindungi radiator mesin. Bentuk blade
yang melengkung menyebabkan material yang didorong menyebar lebih merata.

j. V – Tree Cutter Blade


Dirancang khusus untuk memotong semak belukar, pepohonan, dan sisa tungul agar rata
dengan tanah. Bilah ini membentuk huruf V dengan ujung pemotong yang bererigi
menyerupai gergaji.

k. Rake Blade

Bentuknya mirip garu yang bergerigi rapat; sudu bentuk ini digunakan untuk mencabut
semak-semak, membuat akar pohon, memindahkan tunggul-tunggul kecil, memisahkan
bongkahan batuan dan lain-lain.

l. Universal Blade (U – Blade) For Light Material

Blade ini didesain untuk pekerjaan yang non-kohesif material (material terlepas) yang
ringan seperti :

 Stock pile dari tanah gembur

 Reklamasi/pegunungan dengan tanah gembur

Ukuran Mesin (hp) 60 – 70 100 – 150 200 300 400

Berat Mesin (ton) 5–8 10 – 12 16 25 35

Panjang Pisau (m) 3 3,5 4 4,5 5

Tinggi Pisau (m) 0,8 1 1,2 1,5 1,8

Teknik pengoperasiannya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ada dua teknik yang
sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing.

Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja secara bersama secara berdampingan,
pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Untuk teknik slot dozing dibuat semacam
penghalang disisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer .

 
Perbandingan Crawler Mounted dan Wheel Mounted :

Tiap tipe dari bulldozer mempunyai kelebihan tersendiri, tergantug dari kondisi lapangan.
Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu kedua-duanya dapat digunakan dengan baik.

 Kelebihan Crawler Mounted Bulldozer :

1. Daya dorong lebih besar, terutama pada lapangan-lapangan


yang lunak, seperti pada tanah lumpur dan tanah gembur.

2. Dapat beroperasi pada tanah yang berlumpur.

3. Dapat beroperasi pada tanah yang berbatu, dimana mungkin


ban akan rusak berat.

4. Dapat beroperasi pada tanah yang kasar, hal ini bisa


mengurangi biaya pemeliharaan jalan.

5. Daya apung lebih besar, karena ground contact lebih besar


sehingga tekanan roda persatuan luas kecil.

6. Penggunaannya lebih flexibel dan lebih luas (untuk berbagai


jenis lapangan).

  
Kekurangannya :

1. Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, karena jika


berjalan di aspal dapat merusak aspal.

2. Memiliki jarak angkut yang pendek (maksimum 30 feet).

3. Operator cepat lelah.

  
Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer :

1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi


pekerjaan satu ke lokasi pekerjaan yang lain.

2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke


lokasi pekerjaaan.

3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan


diperlukan jalan yang cepat.

4. Kelelahan operator kecil.

5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan


raya.

6. Jarak angkut bisa jauh.

  
Kekurangannya :

1. Daya dorong lebih kecil.


2. Tidak dapat digunakan pada tanah berlumpur, jika
digunakan pada tanah berbatu, usia ban menjadi lebih
pendek.

3. Harus memelihara jalan proyek.

Gambar Bulldozer

Gambar Crawler Mounted Bulldozer

2) Scaper

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur tanah
hasil pengerukan secara berlapis.
Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai memuat/mengangkut dan
membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (buldozer).

Scraper dapat digunakan sebagai alat pengankutan untuk jarak yang relative jauh (±2000
m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban. Selain itu scrapper dapat digunakan
untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat
diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang.

Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2)
kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.

Ada 2 macam Scraper yaitu :

1. Towed Scraper (Down Scrapper Tractor)

Down Scrapper Tractor adalah jenis scrapper kuno karena dalam operasinya ditarik
buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer.

Karena ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil,
sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang
ekonomis kurang dari 67 m.

Jarak angkut Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.

2. Motor Scraper

Ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang menggunakan mesin ganda /
Front and Rear. Yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer.

Jarak angkut motor scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang
diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas.

Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:

 Karasteristik material yang dioperasikan

 Panjang jarak tempuh

 Kondisi jalan

 Alat bantu yang diperlukan

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed sraper),
scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi sendiri (self loading
scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp
3
atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 8-30m .

Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti dozer. Alat ini bekerja dengan
kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini adalah :
 Mengangkut Heavy load

 Berputar pada radius kecil

 Menyebrkan material secara merata tanpa memerlukan alat lain

 Ekonomis pada pekerjaan pembukaan lahan

3
Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15-30 m . Motorized scraper
mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60 km/jam karena
menggunkan alat pengg erak ban.

Tabel Nilai FT (menit)

Kecepatan Pengangkutan Rata – Rata

Kegiatan 8 – 12 km/jam 12,5 – 24 km/jam 24 – 48 km/jam

1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3*

Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4

Pembongkaran
0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6
& memutar

Percepatan &
0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0
perlambatan

Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0

Dengan : 1* = kondisi baik

2* = kondisi sedang

3* = kondisi buruk
Gambar Scraper

3) Motor Grader

Grader dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Tower Grader, dan Motor Grader.

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai banyak macam kegunaan. Pada
umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuanya
dalam bergerak, motor grader sering digunakan dalam proyek lapangan terbang.

Jenis Motor Grader dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Straight Motor Grader,
Articulated Motor Grader, dan Crab Type Motor Grader.


Straight Motor Grader adalah tipe yang paling sederhana,
kerangka bagian depan menjadi satu  dengan bagian belakang,
 sehingga dalam operasinya tidak luwes.


Articulated Motor Grader mempunyai kerangka bagian depan dan
roda-roda depanya dapat digerak-gerakkan, atau terpisah dengan
kerangka bagian belakang, dalam operasionalnya tipe ini lebih
  perputaran yang lebih kecil dari tipe
luwes dan punya jari-jari
Straight Motor Grader.


Crab Type Motor Grader hampir sama dengan tipe Articulated,
tetapi roda-roda bagian belakan yang sebelah kanan dan kiri
berotasi sendiri – sendiri, sehingga memungkinkan melakukan

gerakan yang lebih bervariasi, jenis ini sangat cocok untuk daerah
yang masih belum rata.


Motor grader mempunyai fungsi bermacam – macam, antara lain:

 Meratakan dan membentuk permukaan

 Merawat jalan

 Mengupas tanah

 Menyebarkan material ringan


Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak (prime mover), kerangka
(frame), pisau (moldboard), sacrifier, circle, dan drawbar. Alat penggeraknya adalah roda
ban yang terletak dibelakang.

Rata – rata kecepatan Motor Grader seperti tertera di bawah ini, yaitu :

Pekerjaan Kecepatan (km/jam)

Membuat slope 4

Menggali saluran 4 – 6,4

Perataan akhir 6,5 – 14,5

Perawatan jalan 6,4 – 9,7

Penvampuran 14,5 – 32,2

Penebaran material 9,7 – 14,5

Gambar Motor Grader

Gambar Motor Grader

B. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk
menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel,
backhoe, dragline, dan clamshell.

1) Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk menggali saluran, terowongan, atau basement.


Bagian – bagian utama backhoe yaitu :

1. Bagian atas, revolving unit (bisa berputar), yaitu boom, lengan


(arm), bucket, slewing ring.

2. Bagian bawah, travel unit (untuk berjalan), yaitu boom,


lengan dan bucket. Semua digerakan oleh sistem hidrolis. Struktur
bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau
roda crawler.

3. Bagian attachment, yaitu bagian yang dapat diganti.

Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu
sendiri. Keuntungan backhoe jika dibandingkan terhadap dragline dan clamshell yang
fungsinya hamper sama, adalah dapat menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti,
juga backhoe bisa digunakan sebagai alat pemuat bagi truck-truck.

Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut:



Boom dan bucket bergerak maju

Bucket digerakan menuju alat

Bucket melakukan penetrasi kedalam tanah

Bucket yang telah penuh diangkat

Struktur atas berputar

Bucket diayun sampai material didalamnya keluar

Tetapi, ada 4 (empat) gerakan dasar backhoe dalam beroperasi, yaitu :

1. Mengisi bucket (land bucket)

2. Mengayun (swing loaded)

3. Membongkar beban (dump loaded)

4. Mengayun balik (swing empty)

Empat gerakan dasar tadi akan menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus ini juga
tergantung dari ukuran backhoe, backhoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih cepat
daripada backhoe yang besar, dan tentu saja kondisi kerja yang berpengaruh.
Dengan kondisi kerja yang baik siklus waktu akan lebih kecil (cepat), sebaliknya dengan
kerja yang berat (seperti : penggalian tanah liat atau keras, penggalian parit pada tanah
yang keras) gerakan excavator akan lebih lambat.
Gambar – gambar Backhoe atau Exavator
2) Excavator

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1) Excavator
yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan (2) Excavator yang
menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator).

Bagian-bagian utama dari Excavator antara lain:



 Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)

 Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)

Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah :

a. Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full


hydraulic system.

b. Operasi excavating paling efisien adalah menggunakan metode


heel dan toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan
sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa berputar (swing) 360
derajat.
Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh,
tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena putaran
swingnya bisa lebih kecil berarti cycle timenya lebih pendek / cepat.

Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi
bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian
muat lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih
rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe.

Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel dengan
merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump truck bisa seimbang.
Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti PC 300 kebawah, sedangkan
loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400 keatas.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan excavator adalah :

- Kapasitas bucketnya,

- Kondisi kerja, bisa menggali pada daerah yang lunak sampai


keras, tetapi. bukan tanah asli berupa batuan keras.
Bila batuan keras perlu dilakukan blasting atau ripping lebih dulu. Untuk tanah yang keras,
bila operator mempunyai skill yang kurang bisa. mengakibatkan tekanan hydraulic yang
berlebihan. Hal ini mengakibatkan kerusakan atau usia alat yang pendek.

Tinggi permukaan galian untuk back hoe bisa mencapai 6 meter, untuk loading shovel bisa
mencapai 10 meter. Mobilitas cukup baik, karena menggunakan track shoe yang
digerakkan secara hydraulic, tetapi bukan berarti mampu berjalan jauh, hal ini bisa
mengakibatkan panas pada travel motornya. Oleh karenanya parjalanan yang jauh, tiap -
tiap 1 km diperlukan berhenti kira-kira 10 menit. Medan kerja mampu didaerah yang agak
sempit sekalipun (kurang dari 25 meter) tergantung jenis dumptruck yang digunakan.

Landasan kerja yang kurang baikpun (lembek) masih bisa beroperasi, bila perlu bisa
menggunakan bantuan landasan kerja dari kayu bulat yang ditata walaupun tanah yang
dibawahnya sangat lembek. Efisiensi dari alat ini sangat dipengaruhi oleh skill operator
dan kualitas mekanik.

3) Power Shovel

Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk memuat
material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt
conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas
(load and carry).

Power shovel digunakan untuk menggali material yang diletakan diatas permukaan dimana
alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras,
pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat. Jika material yang
akan digali lunak dan basah, maka power shovel mengalami kesulitan. Namun mampu
mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak.

Langkah – langkah pekerjaan power shovel adalah sebagai berikut:



 Gerakan bucket kedepan sampai bagian ujung bucket menyentuh
material


 Gerakan bucket keatas yang bertujuan untuk menggaruk tebing
sehingga bucket terisi

  
Tarik bucket kearah alat saat sudah terisi penuh material



Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan
membentuk timbunan pada truk


Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakan
mendekati tebing untuk pekerjaan penggalian selanjutnya.

Gambar Power Shovel


Power Shovel di lapangan digunakan terutama untuk penggalian tebing yang letaknya
lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Umumnya Power Shovel ini crawler mounted
(beroda kelabang) mengingat bahwa untuk alat ini diperlukan floating (daya apung) dan
stabilitas yang besar.

Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah
operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment lainnya adalah log clamp
(penjepit kayu bulat/kepiting).

4) Wheel Dozer

Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan
maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras
dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu
mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.

Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3
macam, yaitu :

1. I shape/cross loading

2. V shape loading

3. Pass loading

4. Load and carry

Metode load and carry jarang digunakan.

Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading point
lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading point lebih
kecil karena menggunakan ban karet.

Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck kurang bisa
merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill
operator.
Gambar Wheel Dozer

Gambar Large Wheel Dozer

5) Dragline

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan jangkauan
yang lebih jauh dari alat – alat gali lainya. Alat ini didapat dengan menambahkan
attachment boom crane dan drag bucket pada excavator. Ketinggian timbunan hasil
pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar
disbanding dengan power shovel, untuk kapasitas yang sama maka penggunaan dragline
akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi produktivitasnya ,
dengan kapasitas yang sama maka produktivitas power shovel lebih lebih besar dari pada
produktivitas dragline.

Dragline dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu :

a. Dragline dengan roda kelabang

b. Dragline dengan roda ban

c. Dragline yang dipasang di atas truck

Prinsip kerja dari Dragline :


Mengisi bucket dengan cara menarik dragcable (kabel tarik)
 sepanjang lapisan material ke arah mesin.

Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dan kabel tarik
 dikendorkan tetapi senantiasa tegang.

Karena tegangnya kabel tarik ini berakibat bahwa tumpahnya
 material sedikit.

Membongkar muatan, posisinya bisa beberapa feet di muka atau
 di belakang titik puncak boom.

Bucket yang telah kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat (hoist line)
dan bucket diajukan pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan muatan baru.

Gambar – gambar Dragline

6) Clamshell

Clamshell didapat dengan menggantikan drag bucket pada dragline dengan suatu
clamshell. Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir,
kerikil, batu pecah, dan lain – lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran
bucket pada clamshell berfarasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan biasanya
digunakan untuk memindahkan material sedangkan yang berat untuk menggali. Pad bucket
yang berukuran berat umumnya dipasang gigi yang membantu alat dalam menggali
material.

Clamshell bekerja dengan cara menjatuhkan bucket secara vertikal dan mengangkatnya
secara vertikal pula, dengan swing sebagaimana pada excavator membongkar material ke
tempat yang dikehendaki. Gerakan-gerakan vertikal ini tergantung dari boom dan sudut
yang digunakan.

Dalam pemilihan pemilihan bucket perlu di perhatikan bahwa bucketyang berat akan
mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian secara detail cara kerja clamshell
pada saat pengisian bucket adalah:

 Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable

 Kemudian tag kabel dilepas

 Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka

 Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag kabel


Bucket clamshell yang digunakan terdiri atas dua macam, yaitu :

 
Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas,
digunakan untuk penggalian.


Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi
gigi-gigi.

Gambar Clam Shell

Gambar Clamshell

C. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal
pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material)
dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan
wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

1) Crane

Alat pengangkutan vertical atau alat pengangkut yang biasa digunakan didalam proyek
konstruksi adalah crane. Cara kerja crane sebagai alat angkat adalah dengan mengangkat
secara vertikal material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal,
kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan.

Macam – macam crane digolongkan menjadi:



Crane dengan penggerak

Crane dengan penggerak artinya crane tersebut dapat melakukan mobilisasi dari
suatu tempat ke tempat lain. Crane yang mempunyai kemampuan bergerak ini
terdiri atas tiga jenis yaitu clawler mounting (crane beroda clawler), Truck crane,
dan whell mounted crane.

Struktur atas crane dengan penggerak

Struktur atas crane dengan penggerak, boom pada crane dengan penggerak dapat
berupa lattice boom dan telescopic boom. Latice boom adalah boom crane yang
terdiri dari rangkaian baja sedangkan telescopic boom adalah boom hidrolis yang
panjang pendeknya diatur dengan menggunakan silinder hidrolis.

Tower crane

Tower crane digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal
kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak tewrbtas. Beberpa pertimbangan
perlu diprhatikan dalam pemilihan alat ini adalah:

 Kondisi lapangan tidak luas

 Ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain

 Penggerak alat tidak perlu

Jenis alat ini antara lain free standing crane, rail monted crane, tied in crane, climbing
crane.
Gambar – gambar crane

2) Dump Truck

Dump truck adalah kendaraan yang berfungsi membawa material dari atau lokasi, biasanya
bekerja dengan alat berat lain sebagai pemuat seperti loader, backhoe dan lain-lain.

Alat ini dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter -
up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia
dapat bekerja sendiri.

Dump truck terbagi menjadi dua golongan ditinjau dari besar muatannya, yaitu :
3
a. On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m .
3
b. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m .

Truk sangat efisien untuk pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk disbanding alat lain:
 Kecepatan lebih tinggi

 Kapasitas besar

 Biaya operasional kecil

 Kebutuhanya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali

Jenis dump truck yaitu :



 Side dump truck (penumpahan ke samping)

 Rear dump truck (penumpahan ke belakang)

Rear and side dump (penumpahan ke belakang dan ke samping) Klasifikasi
truk berdasarkanfaktor:

 Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar

 Jumlah roda, as dan cara penyetiran

 Metode pembongkaran muatan

 Kapasitas

Sistem pembongkaran (rear dump, bottom dump, dan side dum)

Kapasitas dan berat truk :

Tipe truck Heaped Struck Berat Berat

capacity capacity kosong maksimum

m3 (yd3) m3 (yd3) kg (lb) kg (lb)

769 C 23.6 17.5 31178 67586

30.9 22.9 68750 149000

773 B 34.1 26 39396 92534

44.6 34 86869 204000

777 C 51.3 36.4 60055 146966

67.1 47.6 132442 324000


Syarat yang penting agar dump truck dapat bekerja efektif adalah jalan kerja yang keras
dan rata, tetapi ada kalanya dump truck didesain agar mempunyai cross country ability
yaitu suatu kemampuan berjalan di luar jalan biasa.

Gambar – gambar Truck

D. Alat Pemindahan Material


Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.
Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

1) Loader

Loader adalah alat umum yang dipakai dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat tiumbunan material. Jarak
tempuh loader biasanya tidak terlalau jauh . pada baian depan loader terdapat bucket
sehinggal alat ini umumnya disebut front-end loader. alat penggerak dapat diklasifikasikan
sebagai roda crawlwr atau ban.

Kapasitas angkat loader dipengaruhi aleh beberapa factor . factor itu antara lain,berat
mesin, lokasi titik berat alat, panjang radius, tenaga alat. Sementara produktivitas alat
dipengaruhi oleh factor, kondisi material, tipe bucket dan kapasitasnya, area untuk
penggerak loader, waktu siklus, loader, waktu efisien loader.
Faktor pembuatan bucket :

Material Factor

Material seragam atau campuran 0.95-1.00

Batu kerikil 0.85-0.90

Batu hasil peledakan (baik) 0.80-0.95

Batu hasil peledakan (rata -rata) 0.75-0.90

Batu hasil peledakan (buruk) 0.60-0.75

Batuan berlumpur 1.00-1.20

Lanau basah 1.00-1.10

Material beton 0.85-0.95

Waktu muat (menit) :

Material LT

Berbutir seragam 0.03-0.05

Berbutir campuran dan basah 0.03-0.06

Lanau basah 0.03-0.07

Tanah atau kerikil 0.04-0.20

Material Berbeton 0.05-0.20

Kapasiras bucket :
Heaped capacity Struck capacity
Tipe loder
m3 (yd3) m3 (yd3)

910 F 1.20 (1.60) 1.02 (1.33)

918 F 1.70 (2.25) 1.40 (1.80)

928 F 2.00 (2.60) 1.70 (2.25)

930 T 1.72 (2.25) 1.29 (1.69)


Gambar – gambar loader

E. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan
jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat
pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan
pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang
berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti
bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa
menggunakan tangan dengan mengendalikannya kearah yang akan dipadatkan.

Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.

1)Tamping Roller

Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s foot roller. Dalam
pengoperasianya, tamping roller ada yang dapat bergerak sendiri maupun di tarik oleh alat
lain. Jenis alat ini mempunyai roda baja yang pada permukaanya terdapat gigi-gigi.

Gambar Tamping Roller

2)Smooth – Wheel Roller

Jenis alat ini memakai metode statis dan dibagi berdasar tipe beratnya. Berat smooth-
wheel roller ditentukan dalam ton. Kadang – kadang berat alat ini ditingkatkan dengan
cara diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi sebuah alat 8-14 ton maka berat
tanpa pemberat adalah 8 ton dan berat maksimum pemberat adalah 6 ton. Roda alat
pemadat ini adalah baja dengan permukaan rata. Jumlah rodanya 1 (single-axel roller), 2
(tandem roller), 3 (three-wheeled roller).
Gambar Single Axel Roller (penggilas roda satu)

Gambar Tandem Roller (penggilas roda dua)

Gambar Three Wheel Roller (penggilas roda tiga)


3)Pneumatic – tired Roller

Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara mengatur lebar ban, dan mengatur
tekanan ban. Tekanan pada ban diatur sesuai dengan kondisi tanah. Untuk pekerjaan
pemadatan tanah alat ini memerlukan 4 sampai 8 pass. Sedangkan untuk pemadatan jalan
dilakukan dengan 4 sampai 6 pass. Kecepatan pemadatan yang paling baik adalah 20 kpj
(maju dan mundur). Proses pemadatan alat ini menggunkan gabungan antara metode
kneading action dan static weight.

Gambar Pneumatic – tired Roller (penggilas roda ban angin)

4)Vibrating Compactor

Dengan alat ini jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah dapat dipadatkan
dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan dan getaran terhadap material
dibawahnya. Zalat yang mempunyai roda depan besi dan roda belakang karet digunakan
untuk pemadatan tanah. Paada roda karet terdapat kembang yang berfungsi untuk menjaga
agar alat mengalami slip.
Gambar Vibrating Roller

F.Alat Pemroses Material


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck.
Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat
pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

1) Crusher

Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher
tersier. Crusher yang memecahkan batuan dengan memeberikan tekanan pada batuan
adalah jaw, gyratory, dan roll crusher.

Pada saat batuan masuk kedalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batuan tersebut.
Reduksi tersebut ditetapkan dalam rasio reduksi yang dapat dilihat pada table berikut:

Tipe Crusher Rasio Reduksi

Jaw 4:1–9:1

Gyratory

True 3:1 – 10:1

Cone (standard) 4:1 – 6:1

Roll

Singel roll Maksimum 7:1

Double roll Maksimum 3:1

Impact Sampai 15:1


G. Alat Penempatan Akhir Material

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di
dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Gambar Asphalt Concrete Paver

Gambar Concrete Spreader


Gambar Concrete Spreader

H. Peralatan Khusus
1) Water Sprayer

Digunakan untuk menjaga permukaan jalan tetap lembab (tidak basah), sehingga
mengurangi adanya debu, mengurangi gangguan jarak pandang dan memelihara
permukaan jalan agar tetap padat.

Jumlah keperluan air tergantung pada :


 
Type material permukaan jalan
 
Kelembaban alami

 
Curah Hujan

 
Penguapan

 
Kepadatan lalu lintas

Jumlah Water Sprayer Truck dihitung berdasarkan cycle time truck, pengisian tank dan
pompa penyemprotan.
Gambar Water Sprayer

Produktivitas Alat Berat

Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat :

Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang
secara langsung dapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut. Faktor-faktor tersebut
meliputi:

1.Tahanan Gali (Digging Resistance)

Tahanan gali (Digginr Resistance, sering disingkat DR) marupakan tahanan yang dialami
oleh alat gali pada waktu melakukan penggalian material, penyebab timbulnya tahanan ini
adalah:

a. Gesekan antara alat gali dan tanah, umumnya semakin besar


kelembaban dan kekerasan butiran tanah, maka semakin besar pula
gesekan alat dan tanah yang terjadi.

b. Kekerasan dari material yang digali.

c. Kekasaran dan ukuran butiran tanah atau material yang digali.

d. Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan kohesi antara
butiran tanah itu sendiri.

e. Berat Jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat gali yang


berfungsi sebagai alat muat, misalnya Power Shovel, Clamshell,
Dragline dan sejenisnya).

Besarnya tahanan gali (DR) tak dapat dicari angka reratanya, oleh karena itu biasanya
langsung ditentukan di tempat.

2.Tahanan Guling/Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Tahanan guling/tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR) merupakan segala
gaya-gaya lyar yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan yang sedang berjalan di
atas suatu jalur.

Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah ban bagian luar
kendaraan, tahanan guling (RR) tergantung pada banyak faktor, diantaranya yang
terpenting adalah:

a. Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan); semakin keras dan
mulus atau rata jalan tersebut, maka tahanan gulingnya (RR) semakin kecil.
b. Keadaan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan. Jika memakai ban
karet, maka yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan, dan permukaan dari ban
alat berat yang digunakan, apakah ban luar masih baru atau sudah gundul, dan
bagaimana model kembangan ban itu. Jika menggunakan Crawler yang
berpenaruh adalah kondisi jalan.

Besarnya RR dinyatakan dalam pounds (lbs) dan Rimpull yang diperlukan untuk
menggerakkan tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya pada jalur mendatar, dan
dengan kondisi jalan tertentu.

3.Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak
kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur jalan itu naik disebut
kemiringan positif, Tahanan Kemiringan atau Grade Resistance (GR) akan menalwan
gerak kendaraan; tetapi sebaliknya, jika jalan itu turun disebut kemiringan negatif, tahanan
kemiringan akan membantu gerak kendaraan.

Tahanan kemiringan tergantung pada dua faktor yaitu:

a. Besarnya kemiringan (dinyatakan dalam %)

b. Berat kendaraan itu sendiri (dinyatakan dalam Gross-ton)

Biasanya tahanan kemiringan dihitung sebagai berikut : “Tiap kemiringan 1% besarnya


tahanan kemiringan rata-rata = 20 lbs dari besarnya kekuatan tarik mesin yang
digunakan untuk menggerakkan ban yang menyentuh permukaan jalur jalan. Besarnya
dihitung untuk tiap gross-ton berat kendaraan beserta isinya”.

4.Koefisien Traksi (CT)

Koefisien Traksi (CT) adalah faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh
kendaraan itu pada ban atau truck yang dapat dipakai untuk menarik atau mendorong. Jadi
CT adalah suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan pada ban penggerak itu harus
dikalikan untuk menunjukkan Rimpull maksimum antara ban dengan jaur jalan , tepat
sebelum roda itu selip.

Jika terdapat geseran yang cukup antara permukaan roda dengan permukaan jalan, maka
tenaga mesin tersebut data dijadikan tenaga traksi yang maksimal.

Rumus: Traksi Kritis = CT x Berat total kendaraan

Besarnya CT tergantung pada:

a. Kondisi ban yang meliputi: macam dan bentuk kembangannya;


untuk crawlwer truck tergantung pada keadaan dan bentuk
trucknya.

b. Kondisi permukaan jalan (basah, kering, keras, lunak, rata,


bergelombang, dan sebagainya).

c. Berat kendaran yang diterima oleh roda.


Berat CT untuk Macam – macam Keadaan Jalur Jalan *)

Macam Jalan Ban Karet Crawler

Jalan beton yang asar dan kering 0,80 – 1,00 0,45

Lempung kering 0,50 – 0,70 0,90

Lempung basah 0,40 – 0,50 0,70

Pasir basah yang bercampur 0,30 – 0,40 0,35

kerikil

Pasir lepas dan kering 0,20 – 0,30 0,30

*) Sumber : Prodjosumarto

5.Rimpull

Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban
penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. Rimpull biasanya
dinyatakan dalam satuan kg atau lbs.

Jika Koefisien Traksi (CT) cukup tinggi sehingga roda tidak selip, atau CT mampu
menghindari selip, maka besarnya Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh mesin/
ban kendaraan adalah fungsi dari tekaga mesin (dsalam Horse Power) dan verseneling
antara mesin dan rodanya.

Jadi :

RP = (HP x 375 x Efisiensi mesin)/(Kecepatan mesin dalam mph)

Dimana :

RP = Rimpull (Kekuatan t arik kendaraan) lbs

HP = Horse Power (Tenaga mesin) HP 375 = Angka konversi

Efisiensi mesin = 80 – 85%

Tetapi jika ban kendaraan telah selip, maka besarnya Rimpull dihitung sama dengan tenaga
pada roda penggeraknya dikalikan CT.
Jadi saat selip RP = Tenaga Roda Penggerak x CT

6.Perepatan (Acceleration)

Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang di[perlukan untuk mempercepat kendaraan


dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk menggerakkan kendaran
pada jalur tertentu.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan tergantung pada beberapa
faktor yaitu:

a. Berat kendaraan; semakin berat kendaraan beserta isinya, semakin lama waktu
yang dibutuhkan oleh kendaraan tersebut untuk menambah kecepatannya.

b. Kelebihan Rimpull yang ada; semakin besar kelebihan Rimpull


pada suatu kendaraan, maka semakin cepat kendaraan itu dapat
dipercepat.

Percepatan tak mungkin dihitung secara tepat, tetapi dapat diperkirakan memakai rumus
Hukum Mewton.

Keterangan Rumus :

F = kelebihan Rimpull (lbs)


2
G = percepatan karena gaya gravitasi = 32,2 ft/det
W = berat kendaraan beserta isinya
2
(lbs) a = percepatan (ft/det )

Biasanya untuk perhitungan percepatan digunakan dengan cara tidak langsung, yaitu
dengan menghitung kecepatan rata-ratanya.

Kecepatan rata-rata = Kecepatan maksimum x Faktor Kecepatan

7.Elevasi Letak Proyek

Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh
tekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m)
pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi
untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-
rata berkurang sebesar  3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak, kemerosotannya berkisar
1%.

8.Efisiensi Operator

Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca,
kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan
perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat.

Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60 menit secara penuh,
sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti pengantian
komponen yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya.

Nilai Evisiensi Operator

Kriteria Evisiensi per Jam

Jenis Alat Baik sekali Sedang Kurang

(malam hari)

Crawler 55 menit (92%) 50 menit 45 menit

(83%) (75%)

Ban karet 50 menit (83%) 45 menit 40 menit

(75%) (67%)

9.Faktor Pengembangan dan Pemuaian (Swell Factor)

Faktor pengembangan dan pemuaian volume material perlu diketahui, sebab pada waktu
penggalian material volume yang diperhitungkan adalah volume dalam kondisi Bank Yard,
yaitu volume aslinya seperti di alam. Akan tetapi pada waktu perhitungan penangkutan
material, volume yang dipakai adalah volume material setelah digali, jadi material telah
mengembang sehingga volumenya bertambah besar.

Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung dari kemampuan alat itu mengangkut
material pada kapasitas munjung, jadi bila kapasitas munjung dikalikan dengan faktor
pengembangan material yang diangkut, akan diperoleh Bank Yard Capacity-nya. Tetapi
sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di tempat lain dengan alat
pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi berkurang. Hal ini disebabkan
3
karena material menjadi benar-benar padat, jika 1 m tanah dalam kondisi Bank Yard
3
dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m , tanah mengalami penyusutan sekitar
10%.
10. Berat Material

Berat material yang diangkut oleh alat-alat angkut dapat berpengaruh pada :

a. Kecepatan kendaraan dengan HP yang dimiliinya,

b. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan


kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilalui,

c. Membatasi volume material yang diangkut.


GALIAN DAN TIMBUNAN

Galian dan Timbunan

Galian dan timbunan atau yang lebih di kenal oleh orang – orang lapangan adalah Cut and
Fill dimana pekerjaan ini sangat penting baik pada pekerjaan pembuatan jalan, bendungan,
bangunan, dan reklamasi.

Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam
keadaan padat dan terkonsolisdasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang
kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat
halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume
(swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat
jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam
persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survey), untuk
menghindari adanya swelling.

Sebagai contoh misalnya untuk tanah liat. Bila tanah tersebut di alam mempunyai volume
3 3
1 m , maka setelah digali menjadi 1,25 m . Artinya terjadi penambahan volume sebesar
25%. Dengan demikian, tanah liat tersebut mempunyai ―Swell Factor‖ o,8 atau 80%.

Galian dan timbunan berdimensi volume (meter kubik). Volume dapat diperoleh secara
teoritis melalui perkalian luas dengan panjang. Galian dan timbunan untuk keperluan
teknik sipil dan perencanaan diperoleh melalui perolehan luas rata – rata galian atau
timbunan di dua buah profil melintang yang dikalikan dengan jarak mendatar antara kedua
profil melintang tersebut.

Dari hasil survey akan dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya :

a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih

b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan

c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan
bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.

Setelah mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif
dapat dipilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan
pekerjaan harus sudah meliputi hal-hal berikut :

a. Pembersihan Medan (Land Clearing)

b. Penguapan Medan (Stripping)

c. Galian Tanah
d. Timbunan Tanah dan Penebaran

e. Pemadatan Tanah

f. Perataan Tanah

Perhitungan Galian dan Timbunan

Mengingat pentingnya pekerjaan galian dan timbunan, apalagi untuk proyek berskala besar
dapat berdampak langsung terhadap biaya total pekerjaan. Maka, perlu dilakukan
perhitungan galian dan timbunan.

Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut :

1. Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah,


sehingga pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah
dasar dapat dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat,
dan biaya pembangunan dapat se-efisien mungkin.
2. Untuk menentukan peralatan (alat – alat berat) yang
digunakan pada pekerjaan galian maupun timbunan, dengan
mempertimbangkan kemampuan daya operasional alat tersebut.

Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara
pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan
cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam
pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.

Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan


menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor
ekonomi sangat perlu diperhatikan.

Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :

1. Keadaan medan

2. Keadaan tanah

3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan

4. Penagaruh Lingkungan

5. Volume pekerjaan yang disyaratkan

6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang


relatif rendah

7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan


sederhana

8. Umur alat yang tinggi


9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para
pelaksana.

Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati dengan asumsi
yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat diperkirakan jumlah biaya
keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-alternatif dapat dibandingkan dari
segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan alat bukan didasarkan pada besarnya
produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan pada biaya termurah untuk tiap cu / yard
atau cu/meter produksinya.

Perhitungan Galian dan Timbunan

A. Perubahan volume tanah akibat galian

Perubahan volume tanah akibat galian menunjukkan adanya swelling factor pada tanah.

Untuk menentukan besarnya swell factor ini, digunkana persamaan :

Dimana :

Sw = Swelling factor

B = Berat jenis tanah dalam keadaan asli

L= Berat jenis tanah dalam keadaan lepas

Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan load factor, yaitu persentase
pengurangan dalam berat jenis (density) dari suatu material pada keadaan asli menjadi
keadaan gembur.

Load factor menjadi penting bila pemindahan tanah didasarkan pada pengukuran material
dalam keadaan asli. Persamaan yang digunakan yaitu :
Atau

Volume tanah keadaan asli = load factor * volume tanah gembur


( )

{} ( )

( )

Berikut adlah daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan :

MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/BCY Load factor

(%)

Bauksit 3200 33 2400 75

Caliche 3800 82 2100 55

Cinders 1450 52 950 66

Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 74

Lempung, Tanah liat asli 3400 22 2800 82

Kering untuk digali 3100 23 2500 81

Basah untuk digali 350 25 2800 80


Lempung & kerikil : 2800 41 2000 71

kering

Basah 3100 11 2800 80

Batu bara : antrasit muda 2700 35 2000 74

tercuci 2500 35 1850 74

Bitumen muda 2150 35 1600 74

tercuci 1900 35 1400 74

Batuan lapukan

75% batu 25% tanah biasa 4700 43 3300 70

50% batu 50% tanah biasa 3850 33 2900 75

25% batu 75% tanah biasa 3300 25 2650 80

Tanah – Kering padat 3200 25 2550 80


Basah 3400 27 2700 79

Lanau (loam) 2600 23 2100 81

Batu granit – peach 4600 64 2800 61

Kerikil, siap pakai 3650 12 3250 89

Kering 2850 12 2550 89

Kering ¼‖ – 2‖ (6 – 51 3200 12 2850 89

mm)

Basah ¼‖ – 2‖ (6 – 51 3800 12 3400 89

mm)

Pasir dan tanah liat – lepas 3400 27 2700 79

Padat - - 4050 -

Gips dengan pecah agak 5350 75 3050 57

besar

Gips dengan pecahan 4700 75 2700 57

lebih kecil

Hematit, bijih besi 4900 18 4150 85

Batu kapur – pecah 4400 69 2600 59

Megnetit, bijih besi 5500 18 4700 85

Pyrit, bijih besi 5100 18 4350 85


Pasir batu 4250 67 2550 60

Pasir – kering lepas 2700 12 2400 89

Sedikit basah 3200 12 2850 89

Basah 3500 12 2900 89

Pasir & kerikil – kring 3250 12 2900 89

Basah 3750 10 3400 91

Slag – pecah 4950 67 2950 60

Batu – pecah 4950 67 2700 60

Takonit 7100 - 75 – 72 4100 – 57 – 58

9450 5400

Tanah permukaan (Top 2300 43 1600 70

soil)

Traprock - pecah 4400 49 2950 67

B. Perubahan volume tanah akibat timbunan

Dalam pekerjaan tanah, yang dimaksud dengan timbunan adalah tanah yang dipadatkan
(sesuai dengan yang diinginkan) untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk membuat jalan,
tanggul, bendungan, dan lain – lain. Dengan demikian akan terjadi perubahan volume.

Perubahan volume ini disebut dengan penyusutan (shrinkage)

Besarnya persentase shrinkage adalah :

( )

Dimana :

Sh = % penyusutan (shrinkage)
B = Berat jenis tanah keadaan asli (lb/cuft)

C = Berat jenis tanah padat (lb/cuft)

C. Perhtiungan galian dan timbuanan

Untuk menghitung galian atau timbunan dari suatu badan jalan atau saluran misalnya,
maka harus diketahui luas penampangnya terlebih dulu. Dalam menghitung luas
penampang dapat dilakukan beberapa cara seperti cara sederhana, car akoordinat, dan lain
– lain.

a. Perhitungan luas penampang

- Cara sederhana

Pada cara sederhana penampang dibagi menjadi bentuk segitiga, persegi panjang
atau traapesium.

Luas galian :

L = ½ [d (X1+X2) + aha1+ (b-a) h2]

Kalau a = ½ b maka :

L = ½ [d (X1 + X2) + ½ b (ha1+ha2)]

Luas timbunan :

Luas = ½ h2(2b+2mh2) + ½ (h1- h2) x (b + 2mh2)


Luas = ½ bh2 + ½ hi (b+2mh2)

- Cara koordinat

Luas 1234 adalah:

L = ½ ( [(x1 + x2) (y2 + y1) + (x2 + x3) (y3 + y2) (x1 + x4) (y4 – y1) +

(x2 + x4) ( y3 +y4)

L = ½ ( [y (x - x ) + y ( x - x ) + y ( x + x ) + y ( x + x )]
1 4 2 2 1 3 3 2 4 4 3 1

atau : ½ (yn ( xn- 1 – xn+1))

Cara lain untuk 2 kali luas adalah :

2A = (x1y2 + x2y3 + x3y4 + x4y1) - (y1x2 + y2x3 + y3x4 + y4x1)

2A = xn Xn+1 – yn xn+1

atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:


b. Perhitungan volume

Cara yang paling mudah untuk menghitung volume adalah dengan


mengambil luas rata-rata bidang awal dan bidang akhir kemudian
dikali dengan jarak L.

Jadi volume adalah :


3
VA = ½ (A1 + A2) L m

Dimana : A1 = luas bidang awal

A2 = luas bidang akhir

L = jarak antara A1 dan A2

Cara yang lebih teliti adalah dengan rumud prismoida:

Dimana :

Vp = Volume dengan rumus prismoida.

L = Jarak antar bidang awal A1 dan bidang akhir A2.


Am = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan sejajar dengan kedua
bidang ini.

Catatan :

Am bukan rata – rata dari A1 dan A2

Am ≠ ½ (A1 + A2)

 
Metode melintang rata – rata

V= ½ (A1 + A2) L

Keterangan :

V = Volume

A1 = Luas penampang kesatu


A2 = Luas penampang kedua

L = Panjang dari luas tampang ke satu ke luas tampang dua

 
Metode jarak rata – rata

V= A ½(L1+L2) = AL

Keterangan :

V = Volume

L1= panjang luas penampang 0 sampai luas

luas penampang 1

L2 =panjang Luas penampang 1 sampai luas

luas penampang 2

L = Panjang dari luas tampang ke satu ke luas tampang dua

 
Volume prisma dan piramid kotak
Rumus volume prisma yaitu:

Dimana:

h = tinggi prisma

A1 = luas bidang atas prisma

A2 = luas bidang bawah prisma

Am = luas bidang yang melalui tengah- tengah tinggi h

Rumus volume piramida kotak:

  
Cara ketinggian sama

Cara dasar ketinggian sama areal bujur 


 sangkar V= A/4 ( h1 + 2 S h2+3 S h3+ 4 S h4)


Dimana :

h1 = ketinggian
 titik-titik yang digunakan i kali dalam hitungan
volume


Cara dasar ketinggian sama areal segitiga


V = A/3 (h1+ 2S h2 + 3S h3 + 4S h4 + 5S h5 + 6S h6 + 7S h7 + 8S h8)


Dimana :

h1 = ketinggian
 titik-titik yang digunakan i kali dalam hitungan
volume.
Perhitungan Biaya Galian dan Timbunan

Komponen-komponen biaya produksi yang mempengaruhi harga satuan pekerjan adalah :

1. Biaya Pemilikan (Ownership Cost)

a. Depressiasi (Depreciation) yaitu :

Harga Alat + Ongkos Alat (Angkut + Muat + Bongkar + Pasang) dibagi umur
alat

b. Bunga, pajak, asuransi, dan ongkos gudang, diambil 10 % (bunga


6%, pajak 2%, asuransi 2%) dari penanaman modal tahunan.

Modal Tahunan = (1+n)/2n x 100% = % harga alat baru Dengan


n = umur alat

2. Biaya Operasi (Operating Cost)

a. Ongkos penggantian ban = harga ban baru dibagi umur ban.

b. Ongkos reparasi ban.

c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga ―spare parts‖, ongkos


pasang, dan pemeliharaan.

d. Ongkos penggantian alat gali. (scraper,shovel,buldozer,dll).

e. Ongkos bahan bakar.

Cara menghitung pemakaian bahan bakar adalah sbb:

- untuk mesin yang memakai bensin, rata-rata dipakai 0.06


gallon/HP/jam.

- untuk mesin yang memakai diesel rata-rata dibutuhkan 0,04


gallon/HP/jam.

3. Biaya Perbaikan (Repairing Cost)

4. Biaya Tidak Langsung (Undirect Cost)


CONTOH PERHITUNGAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1. Penggalian

Untuk sebelah kiri :

1
Luas A = 0 + 18 + 30 + 16 + 0 – (0 + 0 + 24 + 0 + 0)
2
= 64 – 24 = 40 m

Untuk sebelah kanan :


2
Luas A = 0 + 9 + 20 + 0 – (0 + 0 + 0 + 0)
2
= 29 – 0 = 29 m

Luas penampang :

2
A = ½ (40 + 29) = 34,5 m

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 56


5.2 Penimbunan

0/6 0/6

0/0

A
1

A
2

2,5/11

2/0

3/12

Sebelah kiri :

1 2
Luas 2 A = 0 + 0 + 0 – (0 + 15 + 22 + 0 + 0) = -37 m

Sebelah kanan :

2 2
Luas 2 A = 0 + 0 + 0 + 0 – (0 + 18 + 24 + 0 + 0) = -42 m
Jadi, luas seluruh penampang :

2
A = ½ (-37 – 42) = -39,5 m

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 57


5.3 Galian dan timbunan

2,5/9

1,5/4 3/4

A2

6 6

0/7

0/0 0/5

A
1

3/13

2/6

Untuk timbunan :
1
Luas 2 A = 0 + 18 + 0 + 0 – (0 + 26 + 21 + 0) = -29
2 2
m Luas penampang timbunanan = -14,5 m

Untuk galian :

2
Luas 2 A = 0 + 15 + 27,5 + 13,5 – (0 + 0 + 27 + 10 + 0) = 19
2 2
m Luas penampang galian = 9,5 m

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 58


PERHITUNGAN BIAYA GALIAN DAN TIMBUNAN

6.1 Contoh Perhitungan Ongkos Produksi

Sebuah alat gali, muat, dan angkut yaitu Power Scraper melakukan
pekerjaan menggali, memuat, dan mengangkut tanah dengan target produksi
500 cuyd/jam. Untuk target produksi itu diperlukan 6 buah Power scraper dari
jenis dan kapasitas yang sama dengan data dan spesifikasi masing-masing
Power Scraper sbb:

- kapasitas : 15 cu yd (heaped capacity)

- berat kosong : 34,000 lbs;

- kekuatan mesin 186 HP, dengan eff.mekanis 85%

- Eff. Kerja 83%

- Kapasitas crankcase : 6 gallon

- Minyak pelumas harus diganti setiap 100 jam

- Umur alat diperkirakan 5 tahun, bila dipakai rata-rata 2000 jam/th.

- Harga pembelian (purchase price) $25,000,

- Ongkos muat, bongkar,pasang, $ 160,-

- Ongkos angkut; $1.00/100lb.

- Harga ban $4,000, dengan umur ban 2th.

- Ongkos reparasi ban 100% x ongkos ganti ban

- Ongkos penggantian alat gali $0,30/jam

- Harga bahan bakar (diesel) 15c/gallon, (pemakaian bahan bakar 0.04 x


HP minyak pelumas $1.00/gallon

- Ongkos reparasi dan pemeliharaan = 90% x depressiasi

- Ongkos pengemudi $2.00/jam.

Berapa ongkos penggalian per cu yard?


A. ―OWNER COSTS‖ (Ongkos Pemilikan)

1. Depressiasi

Harga Pembelian (purchase price) US $ 25,000.-


Ongkos bongkar,muat,pasang 160.-

Ongkos angkut 34,000 lb x $1.00/100 lb 340.-+


Harga ditempat (delivered price) 25,500,-
Dikurangi harga ban 4,000,—

Jumlah yang didepressiasikan 21,500,-

Depressiasi = US$ 21,500,-/(5×2000) = US$ 2.15.-/jam

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 59


2. Bunga, pajak, asuransi dan ongkos gudang
ditentukan 10% dari penanaman modal tahunan.

Penanaman modal tahunan : (1+5)/(2×5) x 100% = 60 % x harga


alat baru

Bunga dll:= (10% x 60% x US$25,500)/2000(jam/th) = US$0.77/jam

Jumlah ―owner costs‖ (ongkos pemilikan) : US$2.15/jam


+ US$0.77/jam = US$2.92/jam

B. ―OPERATING COSTS‖ (Ongkos Operasi)

1. Ongkos Penggantian ban, = $ 4000/4000 jam = $1.00/jam

2. Ongkos reparasi ban = 100% ongkos ganti ban 1.00/jam

3. Ongkos penggantian alat gali 0.30/jam

4. Ongkos bahan bakar :

Dengan eff.kerja = 83% dan eff.mesin = 85%,maka pemakaian


bahan bakar = 100/83 x100/85 x 0.04 x 186 = 10.55 gallon/jam
sehingga ongkosnya = 10.55 gallon/jam x 15 c/gallon = 1.58/jam

5. Ongkos minyak pelumas :

q = (HPx0.6×0.006)/74 +c/t =

(186×0.6×0.006)/74 + 6/100 = 0.096 + 0.060 = 0.156 gallon/jam,


maka ongkosnya 0.156 gall/jam x $1.00/gall = 0.16/jam

6. Ongkos reparasi dan pemeliharaan:

= 90% x depressiasi = 90% x US$ 2.15 = 1.93/jam

7. Ongkos pengemudi US$ 2.00/jam


Jumlah ongkos pemilikan dan ongkos operasi = $ 2.92 + $ 7.97 = $
10.89/jam

Tanah yang akan digali 500 cuyd/jam, dan scraper yang diperlukan
sebanyak 6 buah. Jika masing-masing scraper mampu memindahkan
tanah sebanyak 84 cuyd/jam,maka produksi 6 scraper itu = 6 x 84
cuyd/jam = 504 cuyd/jam, sedangkan ongkos 6 scraper itu adalah 6 x $
10.89 = $ 65.34 , dan ongkos pemilikan 1 scraper cadangan = $ 2.92,
maka jumlah ongkos per jam = $ 65.34 + $ 2.92 = $ 68.26. Ongkos
penggalian per cuyd :

a. $ 68.26/ produksi sebenarnya = $ 68.26/504 cuyd = $ 0.135 = $ 0.14

b. $ 68.26/ produksi per jam = $ 68.26/ 500 cuyd = $ 0.137 = $ 0.14

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 60


BAB VII

PEMILIHAN PERALATAN

7.1 Syarat – Syarat Pemilihan Peralatan

Agar perencanaan pemindahan tanah dapat dibuat realistis, rapi dan


teratur, maka ada faktor – faktor yang harus diperhatikan dan diperhitungkan
leboh dahulu.

Secara umum, faktor – faktor yang perlu diperhatikan tersebut yaitu :

a. Jalan – jalan dan pengangkutan yanag ada

b. Tumbuh – tumbuhan (vegetation)

c. Jenis material dan perubahan volumenya

d. Iklim

e. Ketinggian dari permukaan laut (altitude)

f. Effisiensi kerja (operating efficiency)

g. Syarat – syarat penyelesaian pekerjaan (finishing specifications)

h. Syarat – syarat penimbunan (fill specifications)

i. Waktu (time element)

j. Biaya – biaya operasi (operating cost)

7.2 Pemahaman terhadap Jenis Alat yang Dipilih

Secara khusus, hal – hala yang perlu diperhatikan dalam pemilihan


peralatan adalah :
a. Jenis dan perlengkapannya

b. Model atau tipe alat yang diperlukan sesuai dengan keadaan medan,
jenis material serta ketinggian daerah pekerjaan

c. Jumlah dan ukuran alat

d. Hal – hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jenis dan
jumlah peralatan.

7.3 Kapasitas dan Produksi Alat Berat

Kapasitas dan produksi alat berat adalah dasar untuk menghitung biaya
pekerjaan pemindahan tanah. Ada rumus – rumus estimasi yang bersifat
teoritis untuk menghitung kapasitas dan produksi setiap alat berat. Tetapi
pengalaman setiap orang untuk setiap pekerjaan pada setiap lokasi sudah
tentu berbeda. Dan hal ini juga termasuk faktor yang perlu dipertimbangkan,
agar estimasi biaya proyek tidak terlalu besar ataupun terlalu optimis.

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 61


Rumus – rumus atau persamaan untuk menentukan kapasitas dan produksi
alat dapat dilihat pada Pedoman Pokok Pelaksanaan Pekerjaan dengan
menggunakan (P5) terbitan Departemen Pekerjaan Umum.

Sebagai contoh adalah persamaam berikut, yang digunakan untuk


menghitung produksi peralatan pemadat dimana diukur dengan besaran 60
menit per jam.

Dmana :

CCY/hr
= Compacted Cubic Yards/hr

CCM/hr
= Compacted Cubis Meters/hr

W
= Lebar sekali lintas (Compacted Width per pass, feet atau meter)

S
= Kecepatan rata – rata (Mile/hr atau Km/hr)

L
= Tebal lapisan (Compacted Thickness of lift, inch atau mm)

C
= Konstanta (Conversion Constant) = 16,3

P
= Jumlah laluan yang diperlukan untuk kepadatan tertentu
Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 62
BAB VIII

PENUTUP

8.1 Simpulan

Alat – alat berat merupakan serangkaian alat yang biasa digunakan dalam
pekerjaan bidang teknik sipil, terutama pada pekerjaan galian dan timunan
yang biasa disebut cut and fill.

Material yang berada di permukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik
jenis, bentuk dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat yang dapat
dipergunakan untuk memindahkannya pun beraneka ragam juga. Yang
dimaksud dengan material dalam bidang pemindahan tanah (earth moving),
meliputi tanah, batuan, vegetasi (pohon, semak belukar, dan alang-alang)
dimana kesemuanya mempunyai karakteristik dan sifat fisik masing – masing
yang berpengaruh besar terhadap alat berat.

Dengan demikian, mutlak diperlukan kesesuaian alat dengan kondisi


material. Jika tidak, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya alat
yang otomatis akan menimbulkan kerugian karena banyaknya ―loss time‖.

Perhitungan galian dan timbunan bertujuan untuk meminimalkan


penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga pemindahan
tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat dikurangi, waktu
penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya pembangunan dapat
seefisien mungkin.

8.2 Saran

Dalam melakukan perhitungan – perhitungan yang berkaitan dengan


proses pemindahan tanah mekanis, hendaknya dilakukan dengan teliti karena
perhitungan – perhitungan tersebut akan mempengaruhi pada pengaplikasian
di lapangan. Dalam hal memilih alat – alat berat yang akan digunkan juga
hendaknya memilih sesuai dengan kebutuhan di lapangan, funsi dan
kegunaan alat tersebut agar proses pengerjaan tidak terhambat dan tidak
menghamburkan biaya.
Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 63
DAFTAR PUSTAKA

asat.staff.umy.ac.id

elearning.gunadarma.ac.id

eprints.undip.ac.id

e-proc.bontangkota.go.id

http://www.adipedia.com/2011/05/mengenal-berbagai-jenis-alat-berat.html

http://hermawayne.blogspot.com/2010/09/10-jenis-alat-berat.html

http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/12/alat-alat-berat-pada-pekerjaan-
galian.html

http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/12/alat-alat-berat-pada-pekerjaan-
galian_01.html

http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/12/alat-alat-berat-pada-pekerjaan-
galian_335.html

http://rengkodriders.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-dan-
fungsinya/

http://rikkyputra.wordpress.com/2010/04/05/profil-melintang-dan-perhitungan-
volume/
http://www.scribd.com/doc/19240858/10/Galian-dan-Timbunan

http://www.scribd.com/doc/20552680/SNI-20DT-2091-0006-2007-Galian-Tanah

http://www.scribd.com/doc/51189626/29/GALIAN-TANAH

http://www.scribd.com/handry_septia/d/47290187-Tugas-PTM

http://wiryanto.wordpress.com/

http://wiryanto.wordpress.com/2012/03/12/tentang-pendidikan-sarjana-teknik-
sipil/

Library.um.ac.id

nurcholislsm.files.wordpress.com/2009/.../mengenal-jenis-alat-berat.html

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 64


Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2011. Teknik Survei dan Pemetaan untuk Sekolah
Menengah Kejuruan Jilid 3. Bandung.

Wedhanto, Sonny. 2009. Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat
Kuliah Untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang).
Malang.

Wibowo, Wahyu. 2010. Pemindahan Tanah Mekanis/Alat – alat Berat. Bandung.

www.google.com

www.lontar.ui.ac.id
Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 65

Anda mungkin juga menyukai