Anda di halaman 1dari 10

5.

”Rimpull” ”tractive pull” / ”tractive effort” / ”draw


bar pull”
Yaitu besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang
dapat diberikan oleh mesin suatu alat keapda
permukaan roda atau ban penggeraknya yang
menyentuh permukaan jalur jalan. Bila coefficient of
traction cukup tinggi untuk menghindari terjadinya
selip, maka ”rimpull” (RP) maximum adalah fungsi dari
tenaga mesin (HP) dan ”gear-ratios” (versnelling) antara
mesin dan roda-rodanya. Tetapi jika selip, maka rimpull
maximum akan sama dengan besarnya tenaga pada
roda penggerak dikalikan coefficient of traction.
Rimpull biasanya dinyatakan dalam ”pounds” (lbs), dan
dihitung dengan rumus :
HP x 375 x Efisiensi Mesin
RP =
Kecepatan mph
Dimana :
RR = Rimpull atau kekuatan tarik, lb
HP = Tenaga mesin, HP
375 = Angka Konversi
Istilah rimpull itu hanya dipakai untuk kendaraan-
kendaraan yang broda ban karet. Untuk yang memakai
roda rantai (crawler track), maka istilah yang dipakai
ialah ”draw bar pull” (=DBP), juga lokomotif disebut
memiliki DBP.
Tetapi harus diingat bahwa ”tractor” itu mempunyai
tahanan gulir dan tahanan kemiringan yang harus
diatasi, disampign harus mengatasi tahanan gulri dan
tahanan kemiringan alat yang ditariknya.
Jadi disini ada dua macam tahanan gulir dan tahanan
kemiringan yang harus diatasi oleh DBP dari tractor
tersebut.
1. Sebuah tractor bulldozer yang beratnya 15 ton
memiliki DBP maximum sebesar 28.019 lbs
pada gigi-1 (first gear) yang bergerak di atas suatu
jalur jalan yang mempunyai RR = 100 lb/ton
dan kemiringan 5 %.
Maka DBP yang dapat dipakai untuk meanrik muatan
atau kendaraan lainnya dapat dihitung sbb :
DBP maximum = 28.019 lbs RP untuk mengatasi
RR = 100 x 15 = 1.500 RP
untuk mengatasi GR = 15 x 20 x 5 = 1.500
Jumlah RP untuk mengatasi RR dan GR = 3.000 lbs
DBP yang tersedia untuk menarik muatan = 25.019
lbs
Rimpull atau draw bar pull suatu alat tergantung pada HP dan
kecepatan bergeraknya, artinya terpengaruh oleh ”gear ratio”.
Untuk tiap kendaraan rimpull atau draw bar pull yang dihasilkan
pada suatu ”gear ratio” berlainan besarnya. Biasanya pabrik
memberikan pedoman berapa besar kecepatan maximum dan
rimpull atau draw bar pull yang dapat dihasilkan pada tiap-tiap
”gear ratio”.
Untuk kendaraan yang beroda ban karet tersebut, yaitu dengan HP
= 140, kecepatan maximum pada gigi (gear)-1 = 3.250 mph dan
effisiensi = 0,85, maka :
375 x HP x EFF 375 x 140 x 0,85
Rimpull = = = 13,73 lbs

mph 3,25
Percepatan (Acceleration)
Adalah waktu yang diperlukan untuk mempercepat
kendaraan dengan memakai kelebihan rimpull yang tidak
dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan pada
keadaan jalur jalan tertentu. Lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan tergantung dari
beberapa faktor, yaitu :
a) Berat kendaraan ; semakin berat, semakin lama
waktu yang idbutuhkan untuk mempercepat
kendaraan.
b) Kelebihan rimpull yang ada semakin besar rimpullyang
berlebihan, semakin cepat kendaraan itu dapat
dipercepat.
Jadi kalaukelebihan rimpull itu tidak ada, maka
percepatanpun tidak akan timbul, artinya kendaraan
tersebut tidak dapat dipercepat.
Untuk menghitung percepatan itu secara tepat
memang sulit. Tetapi dapat diperkirakan dengan
rumus Newton sbb :
W fg
F = a, atau a =
g W
Dimana :
F = kelebihan rimpull lbs
‘g = percepatan karena gaya gravitasi, 32,2 ft per sec2
W = Berat alat yang harus dipercepat lbs
1. Sebuah kendaraan bergerak di atas suatu jalur jalan
sehingga memiliki kecepatan maximum 12,48 mph
pada gigi ketiga.
Bila jarak yang ditempuh adalah 1.250 ft,
berarti faktor kecepatannya = 0,70, maka kecepatan
rataratanya = 12,48 x 0,70 x = 8,74 mph.
6. Ketinggian dari permukaan air laut atau elevasi
(altitude or elevation)
Ketinggian letak suatud aerah ternyata berpengaruh
terhadap hasil kerja mesin-mesin, karena meisn-mesin
tersebut bekerjanya dipengaruhi oleh tekanan dan
temepratur udara luar. Pada umumnya dapat dikatakan
bahwa semakin rendah tekanan udaranya, sehingga
jumlah oxygennyapun semakin sedikit. Berarti meisn-
mesin itu kurang sempurna bekerjanya.
Dari pengalaman ternyata bahwa untuk meisn-mesin 4 tak
(foru cycle engines), maka kemerosotan tenaga karena
berkurangnya tekanan, rata-rata adalah +3 % dari HP di
atas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tingi 1000
ft, kecuali 1000 ft yang pertama.
1. Sebuah mesin 4tak
dengan tenag a100 HP di permukaan air laut,
pada ketinggian 10.000 ft. hanya akan memiliki Hp
sebesar : HP pada permukaan air-laut = 100
Kemerosotan HP karena ketinggian

3 % x 100 x ( 10000 – 1000 )


= = 27 -
1000
HP Efektif pada ketinggian 10000 ft = 73

Anda mungkin juga menyukai