Slip adalah selisih antara jarak yang seharusnya ditempuh dengan jarak yang sebenarnya
ditempuh oleh roda traktor. Apabila dihitung persentasenya maka hasil selisih tersebut dibagi
dengan jarak yang seharusnya ditempuh lalu dikalikan dengan 100%. Sehingga rumus slip bisa
ditulis sebagai berikut :
JSh – JSb
Slip = X 100%
JSh
Dimana :
JSh = jarak yang seharusnya ditempuh
JSb = jarak yang sebenarnya ditempuh
Dalam pengukuran slip roda traktor, jarak yang seharusnya ditempuh dihitung dengan cara
mengalikan besarnya keliling lingkaran roda dengan banyaknya putaran roda. Sedangkan, jarak
yang sebenarnya ditempuh diukur panjang lintasan traktor yang ditempuh. Apabila keliling
lingkaran roda traktor adalah besarnya π dikalikan dengan besarnya diameter roda traktor,
maka besarnya slip bisa ditulis sebagai berikut :
π.D.N–L
Slip = X 100%
π.D.N
Dimana :
π = Bilangan π , sekitar 3,14 atau 22/7
D = Diameter roda traktor
N = Banyaknya putaran roda traktor
L = Panjang lintasan roda traktor
Biasanya untuk mempermudah pengukuran slip, banyak operator yang menganggap bahwa
traktor yang berjalan tanpa beban tarik, dianggap tidak terjadi slip. Anggapan ini tidak terlalu
salah, karena roda traktor mempunyai kembangan yang cukup besar. Selain itu, kecepatan
jalan traktor tidak terlalu cepat. Sehingga kemungkinan terjadinya slip cukup kecil. Dengan
asumsi ini, maka besarnya slip bisa ditulis sebagai berikut :
LTTB – LTDB
Slip = X 100%
LTTB
Dimana :
LTTB = Lintasan traktor tanpa beban tarik
LTDB = Lintasan traktor dengan beban tarik