Anda di halaman 1dari 11

Mengukur Kebutuhan

Alat Pengolahan Tanah


Materi Pembelajaran ke 5
Kemampuan alat pengolahan tanah

 Kinerja sistem pengolahan tanah merupakan interaksi antara karakteristik lahan,


kondisi peralatan, dan penentuan/pemilihan metode operasi yang digunakan.

 Ketiga faktor tersebut menentukan terhadap besaran variabel operasi


sebagai parameter untuk mengukur kemampuan penyelesaian pekerjaan.

Ada tiga besaran variabel operasi pengolahan tanah yaitu :

 Ukuran lebar potong alat pengolahan tanah


Besaran variabel operasi ini ditentukan oleh pemilihan ukuran alat pengolahan
tanah yang digunakan. Peningkatan lebar potong alat pengolahan tanah akan
meningkatkan kemampuan penyelesaian pekerjaan, dan juga akan meningkatan
biaya operasi pekerjaan pengolahan tanah karena memilih untuk menggunakan
ukuran alat yang lebih besar.
Kecepatan
alat bajak,
(V)

Lebar potong kerja


alat bajak, (L)
 Kecepatan alat pengolahan tanah

 Besaran variabel operasi ini berkaitan dengan ketersediaan sumber tenaga tarik
(hela).
 Ukuran dari Traktor yang digunakan untuk menghela peralatan seperti alat bajak
dinyatakan dalam besar tenaga hela (drawbar-pull).
 Potensi besar tenaga hela traktor dipengaruhi oleh ukuran mesin penggerak (engine ),
dan pemilihan komponen traksi yang digunakan seperti pemilihan tipe roda yang
sesuai dengan kondisi lintasan sehingga efisiensi traksi tinggi.
 Peningkatan kecepatan alat bajak bekerja diperoleh dari potensi tenaga hela yang
besar yang akan memperbesar kemampuan penyelesaian pekerjaan pengolahan tanah
 Waktu operasi pengolahan tanah

 Besaran variabel operasi ini berkaitan dengan ketersediaan waktu operasi


efektif pekerjaan pengolahan tanah berlangsung.
 Kombinasi variabel operasi kecepatan alat pengolahan tanah bekerja dengan
waktu operasi efektif yang tersedia, akan menghasilkan jarak lintasan yang
ditempuh alat pengolahan tanah.
 Apabila besaran ini dikombinasikan lagi dengan lebar potong alat pengolahan
tanah, diperoleh luas lintasan alat pengolahan tanah yang merupakan besaran
yang menunjukan kemampuan kerja alat pengolahan tanah.
 Pengukuran kapasitas alat pengolah tanah

Pendekatan untuk pengukuran kapasitas kerja alat pengolahan tanah


adalah menggunakan besaran variabel operasi pengolahan tanah
 lebar potong alat pengolahan tanah,
 kecepatan alat pengolahan tanah bekerja,
 Prosentase kehilangan waktu operasi yang dinyatakan sebagai besaran
efisiensi lapang.
 Besar kemampuan kerja alat pengolahan tanah dinyatakan sebagai
jumlah luas tanah yang sudah diolah (hektar=ha) dalam jangka waktu
operasi tertentu (jam), maka kapasitas lapang alat pengolahan tanah
(KL) = ha/jam.
 Kapasitas lapang teoritis (KLT)

Adalah kemampuan kerja alat dilapangan yang pengukurannya berdasarkan


 besaran ukuran lebar potong alat yang digunakan,
 kecepatan maju alat yang direncanakan,
 dan waktu operasi yang dialokasikan diasumsikan berlaku sempurna.
 Pendekatan ini tidak memperhitungkan adanya kehilangan waktu operasi,
pengurangan lebar potong alat akibat terjadi lintasan yang berulang (overlapping),
dan kehilangan jarak lintasan akibat terjadi slip pada roda.

S *W Dimana: KLT = kapasitas lapang teoritis


K LT  (ha/jam); S= kecepatan alat (km/jam); W=
10 lebar potong alat (m)

S *W Dimana: KLT = kapasitas lapang teoritis


K LT  (acre /jam); S= kecepatan alat (mile/jam);
8,25
W= lebar potong alat (ft)
 Kapasitas lapang efektif (KLE)

Adalah kemampuan kerja alat pengolahan tanah di lapangan yang ditentukan


berdasarkan pengukuran luas lahan yang dapat diolah secara nyata.
Pendekatan ini sudah memasukan pengaruh dari kehilangan waktu,
pengurangan lebar potong yang terjadi akibat lintasan yang berulang, dan
pengurangan kecepatan tempuh akibat terjadi slip pada roda.
 Efisiensi Lapang (EL,%)

 Untuk mengukur tingkat perbedaan ini digunakan terminologi efisiensi


lapang yang menggambarkan efektivitas pengelolaan sistem kerja.
 Adalah besaran angka perbandingan kapasitas lapang efektif terhadap
kapasitas lapang teoritis
 Besaran ini ditentukan oleh beberapa faktor; kondisi mesin dan peralatan
pengolahan tanah yang digunakan, kondisi lapangan operasi, dan
keterampilan operator

K LE
EL  * 100%
K LT
 Kebutuhan alat pengolahan tanah

Penentuan jumlah kebutuhan alat untuk menyelesaiakan suatu beban


pekerjaan adalah keputusan yang harus dilakukan dalam perencanaan
operasi pengolahan tanah secara mekanis

Ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan antara lain:


 Mengumpulkan data teknis seperti ukuran mesin dan peralatan yang akan digunakan,
memperkirakan besar angka efisiensi lapang berdasarkan kondisi dari sistem operasi
(kondisi mesin dan peralatan, kondisi lahan, dan keterampilan operator (pengalaman),
 Menentukan beban pekerjaan yang akan diselesaikan berdasarkan kontrak kerja mencakup
data: luas areal lahan, kondisi tanah, dan jumlah frekwensi pengolahan tanah, serta
penetapan waktu penyelesaian pekerjaan
 Menggunaan formula kapasitas lapang efektif untuk menghitung kamampuan mesin dan
peralatan per unit berdasarkan besaran kecepatan kerja dan lebar potong alat, yang
dinyatakan dalam luas tanah yang siap diolah per satuan waktu.
 Jumlah kebutuhan alat adalah beban pekerjaan dibagi dengan kapasitas lapang efektif
Latihan
Dalam suatu kontrak pekerjaan pengolahan tanah dinyatakan akan disiapkan pekerjaan
pengolahan tanah seluas 100 ha dengan spesifikasi 2 kali bajak dalam jangka waktu satu bulan.
Pihak kontraktor perlu merencanakan terkait dengan sumber daya yang harus disediakan
diantaranya mesin dan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kontrak kerja diatas. Apabila
berdasarkan ketersediaan tenaga, ukuran peralatan dan karakteristik tanah maka kecepatan rata-
rata alat dalam membajak adalah 5 km/ jam; lebar potong alat 1,5 m; dan efisiensi lapang
diperkirakan 80 %. Berapa unit mesin dan peralatan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan diatas

Anda mungkin juga menyukai