Anda di halaman 1dari 4

Menghitung Efisiensi suatu Alat & Mesin Pertanian dalam operasi lapang

Saat operasi di lapang, tidak seluruh waktu kerja suatu alat dan mesin
pertanian dapat diberdayakan untuk bekerja sesuai
yang diinginkan dan direncanakan
Waktu hilang tersebut meliputi:
a) waktu untuk menggandeng alat,
b) waktu untuk transport dari penyimpanan sampai ke lapangan,
c) waktu untuk mengisi bahan bakar, untuk mengisi/mengosongkan bibit pada alat
penyebar bibit,
d) waktu untuk menyetel alatnya pada waktu digandengkan pada traktor (Hitching),
e) waktu yang hilang karena slip, terperosok untuk membelok dan lain-lain.

Kehilangan waktu perlu diperhitungkan dalam kaitannya dengan efisiensi


alat dan mesin pertanian pada saat beroperasi di lapang adalah hal-hal
sebagai berikut.

1
Waktu untuk membelok
Kehilangan waktu untuk membelok diperhitungkan pada saat traktor mulai
mengangkat bajak untuk berbelok hingga traktor menurunkan bajak lagi.
Misalnya: t1 (detik) adalah waktu yang dipakai untuk berjalan dengan baik pada
saat alat beroperasi/membajak saja; dan t2 (detik) adalah waktu yang
dipakai berputar di ujung lahan bajakan. Persentase waktu yang hilang
karena pembelokan dapat dilihat dalam persamaan berikut:

t2
100%  A%
t1  t 2
Persentase slip
Persentase slip dapat dicari dengan menggunakan prosedur dan rumus
sebagai berikut:
menghitung diameter roda belakang suatu traktor (=D cm),
di lapangan yang akan dibajak, ditempatkan 2 buah pasak berjarak lurus
L meter,
Jumlah putaran roda belakang traktor untuk menempuh jarak L adalah n
kali.
Maka persentase slip roda adalah:

(Dn )  L
100%  B%
Dn  2
Kehilangan waktu kerja karena alat atau mesin kurang efisien dapat
diperhitungkan dengan prosedur dan persamaan berikut:
lebar alat atau mesin diukur pada saat traktor dan alat dalam keadaan
datar (lebar kerja teoritis) (a cm),
rata-rata lebar kerja diukur dari hasil kerja sebenarnya (lebar kerja praktis)
(b cm),
Maka persentase kerja alat sebenarnya adalah:

ba
   100%  C %
 a 

Dengan demikian maka efisiensi suatu alat dan mesin dapat ditentukan
dengan persamaan:

Eff = 100% - (A+B+C)

3
Contoh soal:
1. Traktor medium dengan daya optimum 35 HP akan diberdayakan
untuk mengolah tanah seluas 1 Ha (100 X 100) m2 dengan
menggunakan implemen bajak piring (lebar bajak: 2 m). Jika
diameter roda belakang traktor 0,8 m, dan dapat menempuh jarak
100 m dengan 45 putaran roda. Kecepatan jalan traktor adalah 3
kM/jam. Pola Pengolahan tanah yang digunakan adalah pola
spiral dengan 2 kali pembajakan dengan lebar pembajakan 2.1 m.
Berdasarkan informasi tersebut, maka tentukan efisiensi kerja
traktor dalam membajak tanah dan berapa kapasitas kerja traktor
tersebut?
Penyelesaian:
Diket: Traktor medium 35 HP dengan bajak piringan, lebar: 2 m; lebar kerja= 2.1 m.
Ø roda belakang traktor: 0.8 m;
Luas tanah: 1 Ha dengan ukuran (100 X 100) m2;
Jumlah putaran roda menempuh 100 m: 45 putaran;
Waktu untuk sekali belok: 5 detik
Kecepatan traktor: 3 km/jam atau 0.83 m/detik.
Pola pengolahan tanah: spiral
Ditanya: a. Efisiensi kerja alat (%)?
b. Kapasitas kerja alat (Ha/jam)?
4
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai